Anda di halaman 1dari 3

TRAUMA KIMIA MATA

No. Dokumen : SOP/C/…..


S
No. Revisi : 01
O
TanggalTerbit :
P
Halaman :
UPT PUSKESMAS SUJATMOKO
WAY TUBA NIP. 197101011992011004
Pengertian Trauma kimia mata adalah salah satu kasus kedaruratan mata, umumnya
terjadi karena masuknya zat-zat kimia ke jaringan mata dan adneksa di
sekitarnya.
Tujuan 1) Menegakkan diagnosis
2) Penatalaksanaan
3) Menentukan kriteria rujukan
Kebijakan Surat keputusan kepala UPT puskesmas rawat inap way tuba No----- tentang
kebijakan layanan klinis pada UPT puskesmas rawat inap way tuba
Referensi Permenkes no 5 th 2014 tentang Pedoman Praktik Klinis Dokter di
Fasyankes Primer (edisi revisi)
Langkah-langkah Hasil anamnesis
Keluhan
1. Mata merah, bengkak dan iritasi
2. Rasa sakit pada mata
3. Penglihatan buram
4. Sulit membuka mata
5. Rasa mengganjal pada mata

Faktor Risiko
Pajanan terhadap zat kimia yang sering menjadi penyebab trauma antara
lain detergen, desinfektan, pelarut kimia, cairan pembersih rumah tangga,
pupuk, pestisida, dan cairan aki. Anamnesis perlu dilakukan untuk
mengetahui zat kimia penyebab trauma, lama kontak dengan zat kimia,
tempat dan kronologis kejadian, adanya kemungkinan kejadian kecelakaan
di tempat kerja atau tindak kriminal, serta penanganan yang sudah dilakukan
sebelumnya
.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Dengan bantuan senter dan lup, dapat ditemukan kelainan berikut ini:
1. Hiperemia konjungtiva
2. Defek epitel kornea dan konjungtiva
3. Iskemia limbus kornea
4. Kekeruhan kornea dan lensa

Pemeriksaan visus menunjukkan ada penurunan ketajaman penglihatan. Bila


tersedia, dapat dilakukan tes dengan kertas lakmus untuk mengetahui zat
kimia penyebab
1. Bila kertas lakmus terwarnai merah, maka zat penyebab bersifat asam
2. Bila kertas lakmus terwarnai biru, maka zat penyebab bersifat basa

Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisis.
Komplikasi
1. Simblefaron
2. Hipotoni bola mata
3. Ptisis bulbi
4. Entropion
5. Katarak
6. Neovaskularisasi kornea

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Segera lakukan irigasi mata yang terkena zat kimia dengan cairan
mengalir sebanyak mungkin dan nilai kembali dengan kertas lakmus.
Irigasi terus dilakukan hingga tidak terjadi pewarnaan pada kertas
lakmus.
2. Lakukan eversi pada kelopak mata selama irigasi dan singkirkan debris
yang mungkin terdapat pada permukaan bola mata atau pada forniks.
3. Setelah irigasi selesai dilakukan, nilai tajam penglihatan, kemudian
rujuk segera ke dokter spesialis mata di fasilitas sekunder atau tersier.

Konseling & Edukasi


Anjuran untuk menggunakan pelindung (kacamata / goggle, sarung tangan,
atau masker) pada saat kontak dengan bahan kimia
Kriteria Rujukan
Setelah penanganan awal dengan irigasi, rujuk pasien ke dokter spesialis
mata untuk tatalaksana lanjut

Peralatan
1. Lup
2. Senter
3. Lidi kapas
4. Kertas lakmus (jika memungkinkan)
5. Cairan fisiologis untuk irigasi

Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Dubia
3. Ad sanationam : Dubia

Unit terkait Pendaftaran, UGD

Dokumen terkait RM, register, informed consent

Rekaman Tanggal
No. Yang Diubah Isi Perubahan
Mulai Diberlakukan
historis perubahan

Anda mungkin juga menyukai