Anda di halaman 1dari 5

‫الر ِحيم‬

َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ َّ ‫بِس ِْم‬


َّ ‫َللا‬
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
PENEBANGAN KAYU BULAT
ANTARA
PT PILAR INTI KARYA
DENGAN
SDR.(Pihak Kedua)
No.06/SPK/PIK. ..... /IX/2019

Pada hari ini SENIN tanggal ENAM BELAS Bulan SEPTEMBER tahun DUA RIBU SEMBILAN BELAS,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. ENDRA WARSITO
DIREKTUR OPERASIONAL PT. PILAR INTI KARYA, berkedudukan Di Jalan Limbungan, Perum.
Fanel House Block 7/19 – Rumbai – Pekanbaru - Riau, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
PT. PILAR INTI KARYA
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2. ………………………
yang berkedudukan di Perum……………………………………, Kec. ….., Kota ………….,
NIK :……………….., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PRIBADI
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Kedua belah Pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemegang kontrak no : 17/NK/II/Dirut-HAN/2019. adalah pemegang


IUPHHK-HTI SK.183/Menhut-II/2013, tanggal 23 Maret 2013, yaitu suatu area kawasan hutan produksi
seluas ± 32.620 Ha, terdiri dari 3 blok, di Kabupaten Merangin 2 blok (Blok I : ± 11.494 Ha, Blok II : ±
10.179 Ha) dan Sarolangun 1 blok (Blok III : ± 10.947 Ha) , Propinsi Jambi, (“Areal Kerja”).

Bahwa PIHAK KEDUA memiliki kompetensi baik secara teknis, keuangan dan administrasi dalam
melakukan Pekerjaan Penebangan Kayu Bulat.

Berdasarkan hal-hal yang dijelaskan diatas, KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk mengadakan ikatan
kerja sama sesuai dengan kondisi, ketentuan dan persyaratan sebagaimana diatur dalam pasal-pasal
sebagai berikut :

PASAL 1
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Negosiasi antara Direktur Operasional PT. PILAR INTI KARYA dengan Sdr (Pihak Kedua ).

PASAL 2
OBJEK PEKERJAAN

1. Pihak Pertama dalam kedudukannya seperti tersebut di atas memberikan pekerjaan kepada Pihak
kedua untuk melakukan Penebangan Kayu Bulat pada area kontrak kerja Pihak Pertama

2. Kayu yang boleh ditebang adalah kayu yang sesuai dengan RKT dan sesuai dengan hasil cruising
yang ada

3. Pihak Kedua tidak boleh melakukan penambangan liar di lokasi atau diluar lokasi dengan alasan
apapun

4. Mengenai pembebasan dan penyerahan lahan menjadi tanggung jawab pihak pertama
1
PASAL 3
LINGKUP DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

1. Pekerjaan yang tertera pada Pasal 2 diatas dalam pelaksanaannya di lapangan harus
berpedoman/mengacu pada syarat-syarat teknis yang telah di sepakati bersama antara pihak dan
telah ditetapkan oleh Pihak pertama.

2. Untuk melakukan pekerjaan di lapangan, PIHAK KEDUA akan menyediakan alat- alat yang sesuai
termasuk Bahan Bakar Minyak untuk setiap pekerjaan
.
3. Alat-alat tersebut di atas akan di sesuaikan dengan pekerjaan Penebangan Kayu yang semuanya
berorientasi kepada target keluasan yang akan di selesaikan.

4. Selain itu, Pihak kedua juga akan mempersiapkan tenaga kerja yang berkompeten dan kantor di
dalam area konsesi agar pekerjaan dapat menjadi lebih lancar.

PASAL 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Jangka waktu perjanjian ini adalah dimulai 16 September 2019 sampai dengan 15 September
2020 ( 1 TAHUN )

2. Perjanjian ini dapat diperpanjang seandainya di dalam masa perjanjian ini berlangsung terdapat hal-
hal yang bersifat force major yang tidak dapat di hindari mengingat pekerjaan ini di lakukan di alam
yang sangat bergantung kepada factor alam dan social.dan apabila Pihak Kedua menunjukkan
kinerja yang baik dan bersedia untuk diperpanjang lagi.

PASAL 5
HARGA / NILAI PEKERJAAN

1. Biaya pekerjaan Tumbang dan Penarikan Kayu ukuran 30 Up sampai TPN Antara (tidak
termasuk Loading / muat kayu ke truck) sebesar Rp. 300.000,- per M3

2. Biaya loading / muat kayu ke truck untuk ukuran kayu 30 up sebesar Rp. 50.000,- per M3

3. Biaya pekerjaan Tumbang dan Penarikan Kayu ukuran 15 s/d 30 sampai TPN Antara ( tidak
termasuk loading / muat kayu ke truk) ) sebesar Rp. 200.000,- per M3

4. Biaya loading / muat kayu ke truck untuk ukuran kayu 15 s/d 30 sebesar Rp. 50.000,- per M3

5. Pengajuan Tagihan Pembayaran (Invoice) dilakukan apabila volume kayu yang terkumpul di TPN
Antara telah mencapai 1.000 M3 dan telah dilakukan Stock Opname secara bersama oleh Kedua
Belah Pihak

6. Pembayaran Tagihan (Invoice) akan dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dalam
Jangka Waktu 14 (empat hari) kerja setelah Invoice beserta lampirannya diterima dengan benar
oleh Pihak Pertama

PASAL 6
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Pihak kedua berkewajiban menyediakan alat – alat sesuai dengan kebutuhan dalam pekerjaan ini
termasuk Bahan Bakar Minyak dengan ketentuan sebagaimana tercantum pada pasal 3 dalam
perjanjian ini.

2. Bahan Bakar Minyak yang digunakan adalah Bahan Bakar minyak Industri

3. Pihak Kedua harus menyelesaikan pekerjaan penebangan kayu bulat dengan hasil maksimal.
2
4. Pihak Kedua Pihak Kedua harus melaksanakan pekerjaan ini paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah
Perjanjian ini ditandatangani dan apabila waktu pelaksanaan ini tidak dilaksanakan maka secara
hukum Perjanjian ini BATAL dengan sendirinya, dan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh Pihak
Kedua tidak menjadi tanggung jawab Pihak Pertama dan jika ada biaya dari Pihak Pertama berupa
Pinjaman dari Pihak Kedua maka Pihak Kedua wajib untuk menggantikannya

PASAL 7
PEMBAYARAN PEKERJAAN

1. Pembayaran hasil pekerjaan dilaksanakan dengan cara mentransfer ke rekening Bank yang
ditunjuk oleh Pihak kedua.
Nama Bank :
Nomor Rekening :
Atas Nama :

2. Setiap ada perubahan rekening tujuan pembayaran ke Pihak Kedua, harus melalui mekanisme
administrasi dan persetujuan yang sah dari SDR. ( pihak kedua ) melalui Surat Pernyataan di
atas materai yang cukup.

3. Tanpa melalui surat yang sah dari SDR. (Pihak Kedua) maka Pihak pertama tidak dapat merubah
rekening tujuan pembayaran awal.

4. Pengajuan permintaan pembayaran didasarkan pada realisasi pekerjaan di lapangan yang


dituangkan dalam laporan Perkembangan Pekerjaan dan pekerjaan tersebut telah melalui serah
terima yang sah ( BAP ) antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

5. Laporan Perkembangan Perkerjaan adalah berdasarkan pemeriksaan oleh kedua belah pihak dan
persetujuan kedua belah pihak.

6. Pembayaran oleh Pihak pertama kepada Pihak Kedua dilaksanakan maksimal 14 (empat belas) hari
kerja setelah Pihak Pertama menerima dengan baik Tagihan (Invoice) beserta lampiran dari Pihak
Kedua.

PASAL 8
SANKSI – SANKSI

1. Pihak kedua melaksanakan kegiatan produksi kayu harus berdasarkan tata batas HTI yang dibuat
oleh Pihak pertama ( Peta Kerja Terlampir ) yang ditunjuk oleh Perwakilan Pihak Pertama

2. Apabila Pihak Kedua baik secara sengaja maupun tidak pada saat melaksanakan Pekerjaan
Penebangan Kayu terjadi penyimpangan, berupa penebangan di luar blok HTI dan/atau di luar
kawasan areal sebagaimana yang ditetapkan,maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas
sanksi-sanksi pelanggaran sesuai dengan ketentuan, peraturan dan perundangan yang berlaku serta
membebaskan Pihak pertama dari tuntutan hukum yang timbul baik secara perdata maupun pidana.

3. Pihak kedua di larang melakukan penambangan liar di lokasi kerja dengan alasan apapun. Apabila
dilakukan maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas sanksi-sanksi pelanggaran sesuai
dengan ketentuan, peraturan dan perundangan yang berlaku serta membebaskan Pihak pertama
dari tuntutan hukum yang timbul baik secara perdata maupun pidana.

4. Pihak Kedua dalam melakukan setiap item pekerjaan harus didampingi oleh perwakilan Pihak
Pertama.

PASAL 9
3
FORCE MAJEUR

1. Force Majeur adalah suatu kejadian atau peristiwa di luar jangkauan / kemampuan manusia seperti :
kejadian perang, gempa bumi, pemberontakan, kerusuhan, huru hara, blokade, banjir, atau bencana
alam lainnya yang berakibat tidak dimungkinkannya Perjanjian ini berlangsung.

2. Apabila Pihak kedua memandang perlu untuk melakukan pengunduran waktu penyelesaian
pekerjaan disebabkan force majeur, maka Pihak kedua harus mengajukan permohonan kepada
Pihak Pertama secara tertulis selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum berakhirnya
masa kontrak

PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIIHAN

1. Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian ini timbul perselisihan, maka KEDUA BELAH PIHAK sepakat
untuk terlebih dahulu menyelesaikannya secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

2. Apabila tidak tercapai mufakat, maka KEDUA BELAH PIHAK setuju untuk menyelesaikannya secara
hukum melalui panitera Pengadilan Negeri di pekanbaru

PASAL 11
KETENTUAN PENUTUP

1. Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian ini timbul permasalahan atau hal – hal yang belum
diatur/cukup di atur dalam Perjanjian, maka KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk mengadakan
perbaikan/penambahan pasal dalam Perjanjian ini sesuai kebutuhan yang dituangkan dalam
Addendum yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

2. KEDUA BELAH PIHAK menyatakan telah mengerti dan memahami isi perjanjian ini dan akan
melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.

3. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, ditandatangani oleh KEDUA BELAH PIHAK di atas
materai secukupnya, dan keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PEKANBARU, 16 SEPTEMBER 2019


Yang bersepakat,

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. PILAR INTI KARYA

ENDRA WARSITO (Pihak Kedua)


DIREKTUR OPERASIONAL

4
5

Anda mungkin juga menyukai