PARADIGMA

PARADIGMA EDISI #2 APRIL 2019

SPESIAL
EDISI KE-2
MENGENANG
KH. KAFRAWI RIDWAN
MELIHAT PROFIL SALAH SEORANG
TOKOH ISLAM DAN PENDIDIKAN
HAL. 01

AL-QUR’AN DAN PLURALISME

KRITIK AL-QUR’AN KEPADA AGAMA-AGAMA
TERDAHULU
HAL. 05

E-DINAR COIN
STUDI TENTANG HALAL ATAU HARAMNYA
MATA UANG KRIPTO
HAL. 11

REAL AND TRUTH

MENGUJI NETRALITAS SAINS
HAL. 17

ULAMA VS UMARA
RELASI ANTARA ULAMA DAN
UMARA YANG MEMPUNYAI PRINSIP
BERSEBERANGAN
HAL. 20

s e l a m at j a l a n
syuhada
 PENDAHULUAN
B
erdakwah adalah merupakan
kewajiban bagi seorang muslim.
Secara eksplisit dan implisit, banyak
ayat al-Qur’an yang menyerukan muslim
untuk berdakwah kepada kebaikan. Karena
musuh manusia, yaitu syaitan, tidak pernah
berhenti menggoda manusia untuk
m e n j a u h k a n d a r i ke b a i k a n . D a k w a h
merupakan suatu tindakan preventif dan
sebagai perisai dari godaan syaitan.
Salah satu tujuan ditulisnya jurnal atau
buletin yang sangat sederhana ini adalah
sebagai salah satu metode berdakwah
dengan tulisan. Dan banyak orang yang
salah memahami siapa yang berhak
menjadi pendakwah, apakah harus orang
yang kredibel dalam bidang agama seperti
ulama? Tentu saja tidak, siapapun boleh
berdakwah asalkan memperhatikan
metode berdakwah dengan benar. Kalaulah
berdakwah memerlukan perfeksi pasti
tidak akan ada yang layak berdakwah.
Dan semboyan “jadi ulama dulu baru
berdakwah” adalah kurang tepat kalau
digunakan dalam konteks ini dan
boleh dibalik menjadi “berdakwahlah
terus sampai menjadi ulama”.
Edisi kedua ini dibuat sangat
simpel dan berisikan beberapa hal
yang dianggap perlu diperhatikan
dalam kehidupan. Semoga
bermanfaat dan bisa dinikmati.
Sekian.

Achmad Syarif
Pemimpin Redaksi Paradigma
KONTEN PARADIGMA EDISI #2, APRIL 2019

MENGENANG
KH. KAFRAWI
RIDWAN
MELIHAT PROFIL SALAH SEORANG
TOKOH ISLAM DAN PENDIDIKAN.

01 E-DINAR COIN
STUDI TENTANG HALAL ATAU
HARAMNYA MATA UANG KRIPTO
ULAMA VS UMARA
RELASI ANTARA ULAMA DAN
UMARA YANG MEMPUNYAI PRINSIP
BERSEBERANGAN

11 20

17
05
AL-QUR’AN DAN
REAL AND TRUTH
MENGUJI NETRALITAS SAINS.

PLURALISME
KRITIK AL-QUR’AN KEPADA AGAMA-
AGAMA TERDAHULU BISA MENJADI
BANTAHAN TERHADAP PLURALISME

SEHAT DENGAN PENGABDIAN DI KELUARGA HEBAT ILMU DAN HATI

PUASA PESANTREN MENGULAS HAKIKAT DARI
KELUARGA YANG HEBAT DAN
REFLEKSI MENSINERGIKAN HATI DAN
ILMU KETIKA MENUNTUT ILMU
MEMPELAJARI BAGAIMANA KONDISI MENGULAS HIKMAH DAN BEBERAPA BEBERAPA PRINSIP DALAM
SEL-SEL DALAM TUBUH KETIKA KESEMPATAN YANG BISA MENGASUH ANAK
HAL. 23
BERPUASA DIMANFAATKAN BAGI ALUMNI
HAL. 03 PESANTREN KETIKA MENGABDI HAL. 15
UNTUK PONDOKNYA
HAL. 13 JALAN BUNTU
GURU MILENIAL

00
MENGUPAS BANYAK TIPS MENJADI PENGHAPUSAN UJIAN
GURU MILENIAL AGAR BISA DITERIMA PENYAKIT IKHLAS NASIONAL (UN)
DI KALANGAN MURID DI TENGAH BACAAN REFLEKSI HATI UNTUK
KEMAJUAN TEKNOLOGI YANG MENGHINDARI PENYAKIT-PENYAKIT MENGETAHUI USAHA PENGHAPUSAN
SEMAKIN PESAT YANG BISA MENGGANGGU UJIAN NASIONAL YANG BERUJUNG
KEBUNTUAN
HAL. 09 KEISKHLASAN
HAL. 19
HAL. 14 PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE
 Oleh: Kresna Eka Raharja
FB: Kresna Eka Raharja
IG: kresna013
K
elahiran tahun 1932 di dukuh
Cangkring Rejo, sebuah lembah
sungai aliran lahar Gunung
Kelud, tampak menyendiri, dusun yang
jauh dari dusun-dusun lainnya letaknya
nyempil dari dusuh-dusuh lainya. 5 KM
sebelah barat terletak peninggalan
kerajaan Prabu Joyoboyo, dusun
tersebut terisolir perkebunan tebu,
serat nanas milik pabrik gula
pemerintah Hindia Belanda yang
luasnya ribuan hektar. Disanalah
Kafrawi kecil lahir dan dibesarkan dan
kala itu Kediri hanya memiliki beberapa
kecamatan Gurah, kewedanan Pare
dalam keadaan rawan sandang dan
pangan, masa transisi perang dunia ke II
dari pemerintahan Hindia Belanda ke
Jepang yang mulai menguasai Pasifik
Selatan. Disitu pula tempat dimana
Kafrawi bermain layang-layang, sepak
b o l a , k a s t i , ke l e r e n g , b e r e n a n g ,
menangkap ikan dengan bubu (alat
penangkap ikan yang terbuat dari
belahan bambu yang dianyam)
memburu burung dengan katapel.
Belajar pencak silat berbagai jurus
dengan kakeknya H. Idris.
Ridwan, ayah dari Kafrawi dikenal
dengan H. Singkong karena sebagian
besar lahan pertaniannya lebih banyak
kebun singkong daripada bawang
merah, kacang, kedelai, kelapa, padi,
sayur-mayur, buah-buahan. Kamituwo
masyarakat Gurah karena kaya
tanahnya hektaran, sedikit omong,
tajam sorot matanya, suka berkuda,
kh. kafrawi ridwan
berwibawa. 1930-an sanggup memasok
puluhan ton singkong ke Kediri, sampai
Surabaya. Dalam seminggu jumlahnya
melebihi produksi seluruh petani se-
Kediri.Pada masa penjajahan Belanda
singkong adalah komoditas utama
makanan rakyat yang nantinya diolah
menjadi tiwul dan gaplek. Juga hobi
beternak : bebek, ayam, kambing, lembu
sampai kuda (penarik delman
kendaraan pribadi dan anak-anaknya
mengawasi perkebunannya. Ayahnya
sangat peduli pada pendidikan Kafrawi,
maka ia juga pernah dipondokkan di
KH. Hasan Abdullah Sahal
Pondok Modern Gontor Ponorogo Pimpinan Pondok Modern Gontor
“
Ponorogo, Jawa Timur
tahuan 1940an. Pesan H. Ridwan
kepada Kafrawi “Le, disini dulu ada
pesantren kakek buyut K.H Abdul Majid,
usahakan bangun kembali kelak biar
lebih maju, banyak santrinya (rejo). Dan
nasehat itu benar-benar dilaksanakan
sepenuh hati oleh Kafrawi saudara-
saudaranya dengan menyepakati
Orang yang paling besar
tanah warisan orangtuanya untuk
dijadikan Pondok Pesantren dengan
jasanya di pondok ini
empat alasan. (PONDOK GONTOR) adalah
1. Di tanah tersebut H. Ridwan pernah
nyantri, karena memang waktu itu
Pak Kafrawi dan
terdapat pondok pesantren.
2. Di atas tanah tersebut, anak-anak H.
keluarganya, Saya
Ridwan dilahirkan dan dibesarkan sendiri belum mampu
3. Di tanah tersebut pernah menjadi
pusat perjuangan para pejuang perintis
untuk berkorban penuh
kemerdekaan RI dan pusat syiar Islam
4. Tanah tersebut subur dan tidak
seperti beliau”
kekurangan air untuk kehidupan para - KH HASAN ABDULLAH SAHAL -
santri.
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
01
Tahun 1988 jadilah pondok yang menjadi motor penggerak Partai masjid dan gedung di Gontor dan
bernama MAKRIFAT (Monumen Abadi Golongan Karya. Pada masa itu Golkar cabang-cabangnya tidak luput dari
Keluarga Ridwan Fatimah) dan juga giat menggerakkan Islam salah kehadiran beliau. Sampai Apel Tahunan
September 1994 menjadi Pondok satunya dengan membangun Masjid Khutbatul Arsy juga beliau ikut duduk di
Modern Gontor 3 Darul Ma'rifat. Amal Bakti di berbagai tempat. lapangan bersama seluruh santri dan
Energi positif tempaan kedua orang Sehingga menuai kritik dari berbagai elit guru. Sebuah teladan bagi generasi
tuanya membuat KH. Kafrawi menjadi bahwa gerakan Golkar terlalu hijau “Ijo yang masih muda belia, yang sudah tua
s o s o k y a n g r e l a b e r ko r b a n d e m i Royo-royo” karena partai yang saja masih bisa mengikuti banyak
kepentingan umat. Tidak hanya dirinya
dan keluarganya yang rela mewakafkan
tanah peninggalan orang tuanya untuk
dijadikan pondok Gontor 3 Darul
Ma'rifat. Juga istri beliau Hj. Qoyumi
turut mewakafkan tanahnya untuk
dijadikan pondok Gontor 6 Darul Qiyam.
Maka tidak heran KH. Hasan Abdullah
Sahal pernah menyampaikan di salah
satu pertemuan bersama santri dan
guru di pondok “Orang yang paling
besar jasanya di pondok ini adalah Pak
Kafrawi dan keluarganya, Saya sendiri
belum mampu untuk berkorban penuh
seperti beliau”. Bisa dibayangkan
biasanya orang kalau punya tanah yang
luas tentu yang terpikir adalah
bagaimana supaya bisa dikelola dan
diwariskan ke anak keturunannya.
berideologi sekuler itu justru malah aktivitas, bergerak dan menggerakkan,
Tidak dengan beliau dan keluarga,
bergerak memajukan Islam. Jiwa untuk apalagi yang muda harus bisa
harta kekayaannya justru dihabiskan
memperjuangkan Islam dalam diri beliau berprestasi lebih dari itu.
demi kepentingan yang lebih besar
tidak padam, hingga usia pensiun pun Akhirnya maut juga yang harus
yaitu untuk pondok yang akan
beliau tetap giat berkiprah dalam m e n c u ku p ka n p e r j u a n g a n b e l i a u
mencetak kader pemimpin umat. Dan
gerakan keumatan. setelah bertahun-tahun mendapati
beliau juga terus mengawal perjuangan
Nampak semakin tua usia beliau, dirinya bersama penyakit stroke dan
Pondok Modern Darussalam Gontor
tetapi tak kenal lelah berkhidmah. jantung, juga pandangan beliau
dengan menjadi Ketua Badan Wakaf.
Pernah menjadi Rektor Institut Studi berangsur buram, maka beberapa kali
Selain sebagai Ketua Badan Wakaf,
Islam Darussalam (ISID) semenjak 1994, beliau keluar masuk rumah sakit demi
KH Kafrawi Ridwan adalah mantan
disamping menjalankan tugas pengobatannya. Pada tanggal 13 Maret
Dirjen Bimas Islam Departemen Agama
memimpin sidang Badan Wakaf setiap 2 0 1 9 p u k u l 1 5 . 4 0 b e l i a u
(sekarang Kementerian Agama) dan
tahunnya di Pondok Modern menghembuskan nafas terakhirnya.
Sekjen MUI. Dalam melaksanakan tugas
Darussalam Gontor. Di usia senja Esoknya jenazah KH. Kafrawi Ridwan
dan amanat tersebut, beliau selalu
seperti beliau sangatlah jarang yang dikebumikan di pemakaman keluarga
memperjuangkan kemajuan Pondok
rela mondar-mandir jarak jauh Jakarta – tidak jauh dari Pondok Modern Gontor 6
Modern Darussalam Gontor dan
Ponorogo. Juga berkeliling memantau Darul Qiyam, Magelang. Selamat jalan
pendidikan Islam secara umum,
pondok-pondok cabang meski harus syuhada! Purna sudah jihadmu, semoga
Pejuang kementrian agama itu sudah
ditopang kursi roda. Karena memang Allah SWT memberi tempat terbaik
melampaui orde lama, orde baru dan
perhatian beliau terhadap kemajuan disisi-Nya atas semua perjuangan yang
orde reformasi. Beliau juga pernah aktif
pondok sangat besar. Bukan hanya telah engkau ikhlaskan untuk
di bidang politik bersama dengan
sidang badan wakaf saja. Peresmian meninggikan kalimah-Nya.
teman-teman Pegawai Negeri turut

s e l a m at
jalan
syuhada
kh kafrawi ridwan
(1932 - 2019)

PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019

02
 puasa
Oleh: Indra Ari Fajari
FB: Indra Ari Fajari
IG: Indra Ari Fajari
B
anyak sekali manfaat puasa bagi
umat muslimin khususnya dan
manusia umumnya. Pada saat
bulan Ramadhan khususnya, umat
muslim diharuskan untuk melakukan
ibadah puasa sesuai dengan syariat
Islam. Manfaat puasa sangat banyak
untuk kesehatan tubuh. Hal ini karena
puasa dikaitkan dengan proses
detoksifikasi atau pengeluaran zat racun
dari dalam tubuh. Terlebih apabila
berpuasa di bulan Ramadhan yang
dilakukan selama 1 bulan penuh yang
dapat membuat tubuh menjadi lebih
sehat. Berikut manfaat puasa bagi
kesehatan tubuh. Meningkatkan
kemampuan otak, puasa dapat
meningkatkan neurotropik yang
diturunkan dari otak, yang membantu
tubuh untuk memproduksi lebih banyak
sel-sel otak, dan pada akhirnya dapat
meningkatkan fungsi otak.
Penurunan jumlah hormon kortisol
pada saat berpuasa yang dihasilkan oleh
kelenjar adrenal dapat membuat
seseorang menurunkan tingkat stres.
Membantu menjaga kesehatan jantung
dan pembuluh darah, sakit jantung
merupakan salah satu penyakit yang
paling mematikan. Berpuasa memiliki
dampak yang baik untuk kesehatan
jantung, ketika berpuasa, tubuh
melakukan peningkatan high density
lipoprotein (HDL) dan penurunan low
density lipoprotein (LDL) yang baik untuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Menurunkan kadar kolesterol, penurunan
berat badan pada saat berpuasa
merupakan salah satu manfaat puasa.
Sebuah penelitian di Uni Emirat Arab
menyimpulkan bahwa orang yang
berpuasa terjadi pengurangan kadar
kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol
rendah meningkatkan kesehatan
jantung, sehingga dapat mengurangi
risiko terserang penyakit jantung atau
stroke.
Terlebih lagi jika mengikuti program
diet sehat, tingkat kolesterol pun dapat
diturunkan dengan mudah. Dapat berpikir
lebih tajam dan lebih kreatif, puasa dapat
membuat pikiran menjadi lebih tenang
dan melambat, menurut sebuah
penelitian pikiran yang melambat dapat
membuatnya bekerja lebih tajam. Rasa
l a p a r ke t i k a b e r p u a s a m e r u p a k a n
masalah yang wajar apabila rasa lapar
memaksa untuk berpikiran lebih tajam
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
dan lebih kreatif. Mengurangi kebiasaan
buruk, berpuasa adalah salah satu cara
yang tepat untuk mengubah gaya hidup
yang tidak sehat dan pola makan buruk.
Selama kegiatan berpuasa dapat
menghentikan kebiasaan seperti
merokok dan makan makanan yang
manis. Mengontrol berat badan, berpuasa
dapat membuat tubuh untuk lebih mudah
menurunkan berat badan.
Tidak perlu melakukan diet yang
berlebih untuk menurunkan berat badan.
Dengan makan makanan secukupnya dan
tetap mengonsumsi makanan yang sehat
selama berpuasa. Menyehatkan ginjal,
ginjal berfungsi untuk sebagai saringan
zat berbahaya dari yang kita makan dan
minum. Fungsi ginjal akan maksimal
apabila kekuatan osmosis urin dalam
tubuh mencapai 1000 sampai 12.000 ml
osmosis/kg air. Dengan berkurangnya
asupan air pada saat menjalankan puasa,
target untuk mencapai kekuatan osmosis
dalam urin dapat tercapai sehingga pada
akhirnya akan berdampak baik untuk
kesehatan ginjal. Mengeluarkan racun
dalam tubuh, manfaat puasa juga dapat
mengeluarkan racun dalam tubuh yang
menumpuk atau mendetoksifikasi.
 Selama berpuasa, Anda dapat
mendetoksifikasi atau mengeluarkan
racun dalam sistem pencernaan.
Ketika tubuh memakan cadangan
lemak untuk mendapatkan energi,
cadangan lemak akan membakar
setiap racun yang berbahaya dalam
tubuh. Mencegah diabetes, diabetes
dapat disebabkan karena tingginya
ka d a r g u l a d a n ko l e s t e r o l y a n g
terdapat dalam tubuh. Dengan
kegiatan berpuasa konsumsi gula dan
makanan yang berlemak akan dapat
terkontrol sehingga pada akhirnya
dapat mencegah diabetes dan
p e n ya k i t t u r u n a n n ya . M e n ye r a p
banyak nutrisi, metabolisme akan
menjadi lebih efisien ketika berpuasa.
Metabolisme yang efesien berarti
jumlah nutrisi yang akan diserap dari
makanan menjadi semakin besar. Hal
ini dikarenakan terjadinya
peningkatan hormon adiponectin
yang diproduksi oleh kombinasi antara
p u a s a d e n g a n s a h u r, s e h i n g g a
memungkinkan untuk menyerap lebih
banyak nutrisi.
Meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, pada saat berpuasa, tubuh
akan lemas yang menurut beberapa
orang akan menjadi lebih mudah sakit.
Hal ini salah dan ternyata puasa dapat
meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. Ketika berpuasa maka akan
berpuasa
memperbarui sel
dalam tubuh
terjadi peningkatan Limfosit bahkan
sampai 10 kali lipat dalam tubuh, hal ini
dapat memberikan pengaruh yang
besar dan baik terhadap sistem
kekebalan tubuh, sehingga puasa
dapat menghindarkan dari berbagai
virus. Mengatasi sakit sendi atau
encok, dengan berpuasa secara
teratur dapat meningkatkan sel
penetral alami dalam tubuh yang pada
akhirnya akan membuat sakit encok
sedikit demi sedikit menuju
kesembuhan. Sebuah penelitian
menyimpulkan bahwa adanya korelasi
antara meningkatnya kemampuan sel
penetral atau pembasmi bakteri
dengan membaiknya radang sendi
atau penyebab encok itu sendiri.
Dalam buku yang berjudul
”Pemeliharaan Kesehatan dalam
Islam” oleh Dr Mahmud Ahmad Najib
(Guru Besar Fakultas Kedokteran
Universitas Ain-Syams Mesir),
ditegaskan puasa sangat berguna
bagi kesehatan. Kesehatan
merupakan nikmat yang tidak dapat
dinilai dengan harta benda. Untuk
menjaga kesehatan, tubuh perlu
diberikan kesempatan untuk istirahat.
Puasa, yang mensyaratkan untuk
tidak makan, minum, dan melakukan
perbuatan-perbuatan lain yang
membatalkan puasa dari terbitnya
fajar hingga terbenamnya matahari
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE
04
sangat bermanfaat untuk menjaga
kesehatan jasmani dan rohani. Puasa
dapat mencegah penyakit yang timbul
karena pola makan yang berlebihan.
Makanan yang berlebihan gizi, belum
tentu baik untuk kesehatan
seseorang.
Kelebihan gizi atau overnutrisi
mengakibatkan kegemukan yang
dapat menimbulkan penyakit
degeneratif seperti kolesterol dan
trigliserida tinggi, jantung koroner,
kencing manis (diabetes mellitus), dan
lain-lain yang berjumlah sekitar 50
jenis penyakit. Pengaruh mekanisme
puasa terhadap kesehatan jasmani
meliputi berbagai aspek kesehatan,
diantaranya yaitu, memberikan
kesempatan istirahat kepada alat
pencernaan, pada hari-hari ketika
tidak sedang berpuasa, alat
pencernaan di dalam tubuh bekerja
keras, oleh karena itu sudah
sepantasnya alat pencernaan diberi
istirahat. Membersihkan tubuh dari
racun dan kotoran (detoksifikasi).
Dengan puasa, berarti membatasi
kalori yang masuk dalam tubuh kita
sehingga menghasilkan enzim
antioksidan yang dapat
membersihkan zat-zat yang bersifat
racun dan karsinogen dan
mengeluarkannya dari dalam tubuh.
PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
 A L - Q U R ’A N
& PLURALISME
Oleh: Achmad Syarif
FB: Achmad Syarif
IG: Achmad Syarif
A
gama merupakan hak yang
mana sebagian orang
memeluknya dan ada pula
yang tidak memeluknya. Dan ketika
seseorang memeluk agama tertentu
sudah bisa dipastikan bahwa itu
adalah agama terbaik menurutnya
bahkan lebih dari pada itu adalah
bahwa agama yang dia pilih adalah
agama yang dia anggap paling benar.
Oleh karena demikian maka kita
mengenal agama sebagai hal yang
eksklusif (dalam pengertiannya
antonim dari inklusif). Memilih agama
karena merasa agama itu paling benar
dan terbaik dan yang lain adalah tidak
baik atau tidak benar menurut
pemeluknya. Hal inilah yang coba
dinafikan oleh paham pluralisme
agama yang menyatakan bahwa
semua agama sama. Paham ini
seakan-akan mencoba untuk menjaga
kerukunan antar ummat beragama
karena memang kalau ditelisik dari
banyak sejarah, banyak perang terjadi
karena perbedaan agama.
Pluralisme agama adalah suatu
paham yang mensetarakan semua
agama dan menganggap semua
agama adalah benar. Bahkan kerap kali
pemahaman ini menggambarkan
agama-agama sebagai sebuah roda.
Roda mempunyai satu poros dan jari-
jari yang banyak, agama diibaratkan
seperti jari-jari itu yang akhirnya
bermuara pada poros yang sama.
Penulis mempelajari bahwa
Pluralisme bertentangan dengan
logika manusia beragama. Penulis
mempelajari bahwa mayoritas
pemeluk agama adalah karena faktor
keluarga. Seseorang yang terlahir dari
keluarga Kristen bisa dipastikan dia
akan memeluk agama Kristen. Bahkan
sangat sedikit yang memeluk agama
melalu perjalanan spiritual (bahasa
penulis yang digunakan bagi orang
yang berusaha menemukan agama
yang dipilihnya nanti). Pluralisme
mencoba untuk menafikan keyakinan
manusia yang mempercayai bahwa
agamanyalah yang paling benar.
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE
05
Logika berbicara disini, kalau kita tidak
yakin agama yang kita pilih yang paling
benar lalu mengapa kita memilihnya?
Dalam Islam, orang yg bukan
beragama Islam disebut kafir atau
kalau diterjemahkan secara linguistik
artinya menutupi sesuatu atau
tertutup. Dirasakan ada makna
dengan kesan negative dari kata-kata
itu. Seakan-akan yang terbuka
hanyalah yang beragama Islam. Begitu
juga dalam agama Kristen, orang yang
tidak memeluk agama Kristen disebut
sebagai domba-domba yang tersesat.
Lagi-lagi makna dengan kesan negatif.
Begitu juga dalam agama Yahudi,
orang yang tidak beragama Yahudi
disebut Goyim yang artinya tidak tau
atau bisa diidentikkan dengan orang
bodoh, inferior. Lagi-lagi maknanya
dengan kesan negatif. Kalau semua
agama sama, tidak mungkin dalam
satu agama mengajarkan bahwa
orang yang tidak memeluk agama
tertentu adalah orang sesat atau
mempunyai kesan negatif.
PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
 Semua agama mempunyai
eksklusifmenya masing-masing yang
tidak mungkin bisa dinafikan oleh
Pluralisme agama. Maka paham
Pluralisme agama tidaklah relevan
digunakan dalam kehidupan ummat
beragama dengan tujuan apapun.
Tetapi setelah meneliti tentang Al-
Qur'an, penulis seakan-akan
menemukan apa asal-usul perkara dari
tercetusnya ide Pluraslisme dan kenapa
yang paling menentang keras adalah
ummat Islam.
Penulis mempelajari bahwa logika al-
Qur'an telah membatah pemahaman
pluralisme agama. Permasalahan
pertama adalah: kalau semua agama
sama, kenapa tidak diturunkan serentak
oleh Tuhan? Dan lebih dari pada itu,
kenapa harus ada banyak agama?
Untuk mempermudahkan penelitian,
penulis mengambil contoh agama
samawi yaitu Yahudi, Kristen dan Islam.
Kita telah mengetahui bersama bahwa
ketiga agama itu sama-sama agama
samawi, tetapi kalau memang sama,
kenapa turunnya tidak serentak, dan
mengapa ketika ajaran Kristen turun
tidak menyuruh untuk ikut Yahudi saja
kalau memang sama? Tapi faktanya
agama yang baru terbentuk dan sudah
pasti ada perbedaan. Begitu juga ketika
Islam diturunkan, kalau memang Islam
sama saja dengan Kristen, kenapa
ajaran Islam tidak menyuruh manusia
untuk ikut Kristen saja karena sama
saja? Logika kita akan dibuat kacau
kalau mempercayai semua agama sama.
Kalau kita telisik ke dalam Al-Qur'an,
b a n y a k a y a t- a y a t A l - Q u r ' a n y a n g
mengkritik tentang agama-agama
pendahulunya seperti pada surat Al-
Maidah ayat 17 yang mengkritik ajaran
a l - q u r ’a n
b a n ya k
mengkritik
ajaran agama
lain karena
diturunkan
paling akhir
Kristen yang mengatakan bahwa Yesus mendapatkan petunjuk.
adalah Tuhan. Dan dalam surat At- Kemudian akan muncul pertanyaan,
Ta u b a h a y a t 3 0 , A l - Q u r ' a n j u g a kenapa Al-Qur'an mengkritik pedas
m e n g k r i t i k a j a r a n Ya h u d i y a n g agama-agama lain tapi kelihatannya
mengatakan bahwa Uzair adalah anak tidak ada kitab-kitab agama lain
Tuhan. Apakah ketika suatu kitab suci mengkritik Al-Qur'an? Kalau melihatnya
mengkritik ajaran kitab suci yang lain dalam konteks agama samawi, pasti
masih bisa dikatakan sama?Dalam surat tidak aka nada kritik tersebut karena
An-Nisa ayat 46 dan Al-Maidah ayat 41, bagaimana orde lama akan mengkritik
Al-Qur'an pun mengkritik bahwa orde baru. Secara logika pasti yang bisa
pengikut Yahudi ada yang sudah mengkritik adalah orde baru. Dari sini
merubah perkataan Tuhan dalam kitab pun penulis merasakan adanya modus
suci. Dan AL-Qur'an surat Al-Baqarah tersembunyi dari pluralism untuk
ayat 79 bahkan mengkritik Yahudi menyelamatkan agama-agama lain dari
karena pengikutnya membuat sebuah kritik Al-Qur'an untuk tetap menjaga
tulisan dan mengatakannya bahwa itu wibawa agama dan pengikutnya. Hal ini
adalah perkataan Tuhan. Masihkah kita bisa kita lihat bagaimana Dr. Zakir Naik
berfikir bahwa kalau ada ajaran agama seorang cendikiawan muslim dalam
mengkritik ajaran lainnya agama-agama perbandingan agama ditolak untuk
itu adalah sama? berdakwah diberbagai Negara hanya
Penulis mempelajari bahwa karena sering mengkritik agama-agama
sebagian besar pemeluk agama tidak lain. Penolakan ini dimaksudkan agar
berdasarkan pilihannya sendiri melalu agama-agama lain tidak dapat kritikan
perjalanan spiritual. Faktor keluarga yang bisa merusak wibawa agama dan
adalah faktor terbesar yang mengurangi pengikutnya.
mempengaruhi manusia dalam memilih Jadi inilah beberapa modus
agama, kalau orang tuanya Muslim maka pluralisme agama yang dilihat oleh
dia pun ikut Muslim, kalau keluarganya penulis berdasarkan logika Al-Qur'an.
Kristen pasti juga ikut Kristen. Walaupun Pluralisme ingin menjadikan semua
tidak semua tapi sebagian besar seperti agama sama dan setara karena sifat
ini. Bahkan aliran-aliran dalam agama inklusif dari agama-agama lain dan sifat
dibesarkan dan disebarluaskan dimulai ekslusif agama Islam. Agama-agama lain
d e n g a n m e n y e b a r ka n n y a ke p a d a bersifat inklusif dan rela menyebut
keluarga dan orang-orang terdekat. Hal semua agama benar hanya karena takut
ini pun sudah dikritik oleh Al-Qur'an dapat kritikan dari agama Islam. Di lain
dalam surat Al-Baqarah ayat 170 yang sisi, Islam berani untuk bersifat eksklusif
mengatakan bahwa ketika orang-orang karena percaya betul dan banyak ayat
diserukan untuk mengikuti apa yang dalam kitab sucinya yang menyatakan
telah diturunkan oleh Tuhannya maka bahwa ajarannya yang paling benar dan
mereka menjawab tidak, kami akan yang lain salah. Bahkan dalam surat Al-
mengikuti apa yang telah ayah kami A'raf Al-Qur'an mengatakan secara
ajarkan kepada kami walaupun ayahnya implisit bahwa tidak peduli apapun yang
tidak tahu apa-apa dan tidak sudah diperbuat manusia, kalau
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
06
mengingkari ayat Allah dan akhirat,
maka kebaikannya akan sia-sia.
Ibarat kita membersihkan 1000 km
jalan tol, kalau kita bukan petugas
kebersihan maka kita tidak akan
dibayar. Dibayarpun hanya sekedar
kasihan. Seperti itulah konsep dalam
agama Islam, sebaik apapun
perbuatanmu tapi kalau belum
dicatat sebagai pemeluk agama
Islam maka tidak akan mendapatkan
apa-apa dan kebaikannya sia-sia.
Logika inilah yang membantah
pluralisme agama.
Ta p i b a g a i m a n a p u n
berbedanya, keyakinan tetap hak
masing-masing manusia.
Bagaimanapun kerukunan akan bisa
ditegakkan kalau semua ummat
beragama sadar pentingnya hidup
rukun dan damai dan tetap menjaga
norma-norma kemanusiaan. Hal ini
pun dijelaskan Al-qur'an dalam surat
Al-Kafirun yang kalau diterjemahkan
intinya mengajak agar ummat-
ummat lain nafsi-nafsi saja dan tidak
perlu mengajak ummat Islam
mengikuti agamanya dan silahkan
m e m e l u k a g a m a a p a p u n ya n g
diyakini.

vigil for
christchurch
in u.k

PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019

 PARADIGMA

May Allah bless all victims

and consider them as shuhada
(March 15, 2019)

p r ay f o r
christchurch
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019

Oleh: Lailatul Mufarrohah
FB: Laila Elfarihy
IG: Laila Elfarihy
G
enerasi milenial atau yang
biasa disebut generasi Z
merupakan generasi yang
lahir kirasaran tahun 1980-2000.
Generasi ini tentu berbeda dengan
generasi sebelumnya yang belum
bersentuhan dengan terknologi
seperti saat ini. mereka tidak bisa
melepaskan dirinya dari pengaruh
gadget, setiap anak akan
menggunakan gadget 5-6 jam perhari
untuk berbagai aktifitas, hal ini tentu
sangat berpengaruh terhadap
karakteristik generasi Z ini.
Perubahan karakter ini dapat
dilihat dari kondisi anak di sekolah, jika
dulu anak duduk tenang
mendengarkan penjelasan guru,
sekarang anak akan lebih tertarik
untuk melihat tranding video di
youtube. Anak akan lebih tenang saat
memegang gadget daripada
mengerjakan tugas. Anak melihat
sekolah sebagai sesuatu yang sangat
membosankan sehingga mereka tidak
memiliki semangat untuk melanjutkan
ke pendidikan yang lebih tinggi.
Untuk menghadapi perubahan
tersebut, Guru di era millennial harus
memiliki kompetensi dan memilih
strategi yang tepat agar mampu
diterima oleh generasi ini, beberapa
diantaranya adalah pertama kenali
guru
millenial
anak lebih dalam dan ajak anak
mengenali dirinya. Mengajar generasi
millennial tidak bisa diartikan hanya
sekedar mentransfer ilmu
pengetahuan, Karena mereka sudah
dapat mendapat informasi dan
berbagai pengetahuan dari ponsel
pintar mereka, lebih dari itu, mengajar
harus mampu memberikan Sesuatu
yang lebih dari sekedar pengetahuan.
Yaitu menemukan potensi mereka
serta mengarahkannya agar mampu
eksis di masa yang akan datang.
Disinilah peran guru sangat
dibutuhkan. Setiap anak memiliki
potensi yang berbeda beda, tugas
guru bukan untuk menyeragamkan
potensi mereka, tetapi bagaimana
mengajak anak untuk mengenali dan
mengasah potensinya untuk belak
masa depan mereka.
Kedua, melek teknologi.
Perkembangan zaman yang tidak
dapat dicegah ini menuntut para guru
untuk dapat lebih kreatif terutama
dalam menggunakan berbagai
teknologi yang tersedia, terdapat
banyak teknologi yang dapat
diaplikasikan dalam proses
pembelajaran. beberapa metode
pembelajaran berbaris IT juga sudah
dapat diterapkan
guru hanya perlu terus belajar dan
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE
09
dengan mudah,
PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
membuka diri terhadap canggihnya
teknologi informasi saat ini. Dengan
mengenal teknologi, anak-anak tidak
akan menyepelekan gurunya dengan
menganggap gurunya gaptek. Selain
itu guru juga harus selalu update
informasi, saring informasi, pastikan
kebenaran informasi yang didapatkan
kemudian sampaikan kepada anak. hal
ini bertujuan menjaga anak agar tidak
mudah terprovokasi dengan berbagai
informasi yang berseliweran di jagat
media sosial.
Ketiga, ciptakan ekosistem
m e n ye n a n g ka n , e ko s i s t e m ya n g
m e n y e n a n g ka n d a p a t d i b a n g u n
dengan cara memasuki dunia mereka,
karenanya guru harus selalu update
informasi. Hindari gaya otoriter, karena
guru otoriter hanya akan dijauhi murid,
sebaliknya sentuhlah anak dengan
kasih sayang, ajaklah anak mengobrol,
biarkan mereka menceritakan hobi
mereka, jadilah pendengar yang baik
untuk mereka, bila perlu arahkan anak
agar mampu menciptakan suatu
pembaharuan melalui hobinya. dan
berilah arahan saat mereka melakukan
tindakan yang tidak sesuai dengan
etika dan norma yang berlaku.
Sampaikan kebaikan kepada mereka
lewat pendekatan kasih sayang,
dengan begitu anak akan merasa bah-

w a g u r u n y a b e n a r- b e n a r p e d u l i
terhadap mereka. Ajaklah anak
berbicara dari hati ke hati, sebuah
adagium meyatakan “apa yang keluar
dari hati akan masuk ke dalam hati”
gunakan waktu yang tepat untuk
menegur kesalahan anak, bukan malah
menyalahkannya di depan kelas. Hal ini
tentu akan menyakiti psikologis anak.
“guru terbaik bukanlah dia yang
dapat membuat muridnya diam seribu
bahasa, namun guru terbaik adalah
guru yang dapat memberikan
kenyamanan kepada murid-muridnya”
Keempat jadilah rule mode bagi
mereka. Sehingga anak akan tetap
memiliki pegangan dan contoh yang
baik. Sebagai contoh kecil, ada seorang
guru yang dengan santainya bermain
gadget di kelas saat pelajaran
berlangsung, maka otomatis anak akan
berpikir bahwa bermain gadget di kelas
sebagai hal yang wajar. Keesokan
harinya anak-anak di kelas tersebut
ramai menggunakan gadgetnya saat
pelajaran berlangsung. Siapakah yang
guru adalah
t e l a d a n m u r i d n ya
“
salah? Dalam hal ini guru salah, karena
iapun tidak mampu memberikan contoh
yang baik kepada muridnya. Di era yang
serba instan ini, anak harus memiliki
guru bukanlah sekedar
tokoh yang bisa dijadikan panutan, profesi yang dianggap
mereka yang setiap tingkah lakunya
bisa ditiru, sosok yang setiap kata- selesai ketika pelajaran
katanya diwujudkan dalam
perbuatannya. Sosok yang dapat
telah usai. Tapi guru sejati
memotivasi dan menginspirasi. ia akan selalu ikhlas
nampaknya semboyan dari Ki hajar
Dewantara sangat tepat untuk menjadi promotor
d i t e r a p ka n o l e h s e o r a n g g u r u d i
manapun dan kapanpun. “ing ngarso
penggerak generasi muda
sung tulodo, ing madyo mbangun karso, untuk kemajuan suatu
tut wuri handayani” artinya “di depan
memberi teladan, ditengah bangsa”
membangun semangat, di belakang
memberikan dorongan”.
Jika beberapa strategi diatas telah
dilakukan oleh guru, maka ia akan
dengan mudah diterima oleh generasi
millenial, sekarang yang perlu
dipertanyakan, Sudahkah kita menjadi
guru yang tepat untuk mereka???
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
10
 e-dinar
Oleh: Bazari Azhar Azizi
FB: Bazari Azhar Azizi
IG: Bazari_azhar
m ungkin tidak asing di telnga kita
apabila mendengar kata-kata
bitcoin, tapi apa itu bitcoin atau
mungkin kita bertanya sejenis apakah
bitcoin ini? Bitcoin adalah salah satu
jenis dari mata uang kripto. Dan apa itu
mata uang kripto? Seperti dilansir
thinksmarket.com Mata uang kripto
adalah uang digital yang hanya
berwujud di internet. Beda uang digital
yang digunakan harian (kartu dan
pindahan daring/online mata uang
negara anda) adalah mata uang ini
bukan dikeluarkan oleh bank atau
pemerintah negara.
Disini penulis tidak akan mengulik
lebih dalam tentang bitcoin, akan tetapi
jenis lain yaitu Edinar. Penulis akan
berusaha memaparkan mata uang
kripto dari perspektif hukum ekonomi
syariah dan bagaimana dengan Edinar
yang sekarang ini sedang menjadi
trending karena menawarkan berbagai
investasi yang menggiurkan.
Pertama, tentang artikel yang biasa
dijadikan landasan hokum syariah
kebanyakan orang dari mata uang
kripto yaitu dari website
konsultasisyariah.com adalah sudah
diperbarui di artikel berikut:
https://konsultasisyariah.com/31095-
bitcoin-itu-dilarang-koreksi-artikel-
bitcoin.html. Disini update terbaru per 1
Februari 2018; Sedangkan orang-orang
masih banyak yang menjadikan artikel
dengan link berikut sebagai
l a n d a s a n
https://konsultasisyariah.com/28435-
hukum-bitcoin.html tertanggal 10
Oktober 2016. Di sini kita sudah tau
bahwa ada pembaharuan seiringan
dengan ralat untuk artikel yang sudah
lama sehingga seharusnya tidak bisa
menjadi rujukan kembali terkait status
hukumnya.
Kedua, terkait dengan otoritas yang
menentukan fatwa terkait bidang
transaksi ekonomi dan keuangan di
I n d o n e s i a a d a d i D e w a n S ya r i a h
Nasional – Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) yang mpenulis dispenulis
banyak ulama-ulama dan pakar di
bidang fiqh muamalah, keuangan serta
ekonomi. Sehingga, kalau mau ambil
rujukan untuk transaksi yg secara
syariah dan legal, merujuknya kepada
fatwa dari lembaga tersebut. Semua
produk jasa keuangan dan ekonomi
syariah saat ini (bank syariah, asuransi
syariah, pasar modal syariah, rumah
sakit syariah, fintech syariah, dll dsb.)
semuanya berlandaskan fatwa yang
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
11
dikeluarkan lembaga tersebut. Jadi
penulis kritisi disini dari sisi cara
mengambil dalil dan fatwanya, lebih
baik merujuk pada DSN-MUI karena
salah satu bentuk dan hasil ijtihad dan
n y a : ijtima' ulama.
Ketiga, coba kita beda satu per satu
dari sisi esensi produknya sendiri, dari
yg coba penulis baca di website, tonton
video dari Ust Mubin, dan pemaparan2
yg selama ini dijelaskan. Ada beberapa
kritikan secara syariah yg harusnya
menjadi perhatian.
Dalam Islam, benda apapun yang
dijadikan sebagai uang, fungsinya
hanyalah sebagai medium of exchange.
Dalam pandangan Islam, uang bukanlah
suatu komoditas yang dapat
diperjualbelikan dengan kelebihan baik
secara on the spot maupun bukan.
Suatu fenomena penting dari
karakteristik uang seperti tersebut di
atas adalah bahwa uang tidak
diperlukan untuk dikonsumsi, tidak
diperlukan untuk dirinya sendiri
melainkan dibutuhkan untuk membeli
barang yang lain sehingga kebutuhan
manusia dapat terpenuhi.
Simplenya, karakteristik uang dalam
syariah harusnya memenuhi syarat
divisible, durable, tradeable, dan accep-
table:
A. Dapat dibagi (divisible) dalam bentuk
yg lebih kecil. E-dinar dapat dibagi atau
tidak?
B. Ta h a n l a m a ( d u r a b l e ) . E - d i n a r
apakah bertahan bila internet mati atau
tidak ada koneksi?
C. Dapat dipergunakan untuk beli
barang dan jasa (tradeable), layaknya
rupiah , dollar, poundsterling dsb.
Apakah E-dinar bisa langsung
digunakan untuk membeli barang dan
jasa atau tidak? Atau harus ditukarkan
ke dalam mata uang yg riil terlebih
dahulu?
D. Diterima luas oleh masyarakat
sebagai alat tukar (acceptable). Apakah
masyarakat umum dan yg lainnya di
daerah-daerah lain menerima E-dinar
sebagai alat tukar?
Jika poin-poin tersebut tidak
dipenuhi, maka tidak seharusnya
disebut sebagai uang, melainkan
hanyalah komoditas.
Berkenaan dengan jual beli
komoditas, selain harus dengan ridho
(mungkin saling ridho antara pedagang
edinar), tapi juga harus memenuhi
unsur-unsur lainnya seperti terhindar
dari gharar (uncertainty), maysir (judi).
Disinilah titik utamanya, karena bukan
barang ribawi sebagaimpenulis dalam
dalam hal apapun
halal haram harus
dipertimbangkan
dengan baik
hadis rasul ttg 6 barang ribawi maka e- apakah untung atau rugi. Berkaitan
dinar memang bisa diperdagangkan. dengan hal ini ada suatu kaidah
Tetapi, juga harus terhindar dari fiqhiyah yaitu Al Kharaj Bi Dhaman -
unsur gharar. Di artikel di atas yg diralat “Hak mendapatkan hasil disebabkan
juga sama dalilnya, dari Hadis Nabi SAW: oleh keharusan menanggung kerugian”
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Dasar prinsip syariah ini ialah hadist
melarang jual beli gharar. (HR. Muslim Nabi: “Bahwa seorang laki-laki menjual
3881, Abu Daud 3378 dan yang lainnya). seorang budak, maka budak itu
Apa itu gharar? Inti gharar adalah bermukim di tempat pembeli dalam
adanya jahalah (ketidak jelasan) yang beberapa hari kemudian si pembeli
menyebabkan adanya mukhatharah mendapatkan cacat pada budak
(spekulasi, untung-untungan), baik tersebut dan melaporkan kepada nabi
pada barang maupun harga barang. SAW, maka nabi mengembalikan budak
Ketidakjelasan dari sisi apa? Coba itu kepada laki-laki yang menjual. Maka
ditelaah kembali satu-per-satu: b e r k a t a l a h l a k i - l a k i i t u : “ Wa h a i
1. Status komoditas dari e-dinar seperti Rasulullah, ia (pembeli) telah
apa dari sisi legalitasnya? mempekerjakan (mengambil manfaat)
2. Landasan (underlying) nilai dari e- terhadap budakku”. Rasulullah
dinar ada atau tidak? Layaknya bersabda: “Hak mendapatkan hasil itu
komoditas, seharusnya ia memiliki nilai / disebabkan oleh keharusan
value yang mendasarinya menanggung kerugian”.
3. Komoditas itu dapat diukur atau Dari hadis di atas jelas bahwa, dalam
ditimbang. Apakah dalam hal ini e-dinar suatu usaha, ada potensi kerugian dan
memenuhi syarat-syarat tersebut? ke t i d a k p a s t i a n u s a h a . S e h i n g g a ,
Dalam usahanya mencari nafkah, apabila tidak ada kerugian sama sekali
seorang muslim dihadapkan pada dan return yg dijamin (persentase) maka
kondisi ketidakpastian terhadap apa hal ini sudah tidak sesuai dengan
yang terjadi. Kita boleh saja syariah. Ketidakpastian usaha yg
merencpenuliskan suatu kegiatan sifatnya kecil yg masih diperbolehkan
usaha atau investasi, namun kita tidak (gharar yasir).
bisa memastikan apa yang akan kita
dapatkan dari hasil investasi tersebut,
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
12
 pengabdian
di pesantren

Oleh: M. Zidny Ilma Agritarbiansyah

FB: M Zidny Ilma Agritarbiansyah

keuntungan IG: Ny_ilm

saat
pengabdian
P
engabdian, dalam kalangan dan bertemu langsung dengan guru-
pesantren, adalah suatu guru yang selama ini hanya ditemui
p r o g r a m y a n g w a j i b formal di dalam kelas. Orang yang
dilaksanakan seorang pelajar setelah mengabdi dapat bertanya secara

01
kelulusannya, dan tempo dan tempat intens atau berdiskusi face to face
yang diberlakukan untuk mengabdi tentang banyak hal seperti materi yang
adalah sesuai kebijakan pesantren selama ini belum dimengerti. Di sisi lain,
masing-masing. Dalam masa secara bersamaan, dapat menambah
Mempertajam ilmu pengabdian, biasanya seorang alumni wawasan baru yang belum diketahui
sebelum melanjutkan diberikan tugas untuk mengajar dan sebelumnya.
studi.
membantu pondok dalam hal apapun. Mengajar menjadi salah satu

02
Dan ketika mengabdi semua pelajar pengalaman yang tiak semua oang
diharuskan fokus kepada bisa mendapatkannya, jika selama ini
pengabdiannya tanpa diperbolehkan hanya menjadi pendengar, maka di
sambilan seperti sambil mengikuti ujian saat mengabdi punya ruang dan
Mendapat pengalaman masuk universitas ataupun sambil kesempatan besar untuk bisa
mengajar. kerja. Semua kegiatannya harus total di menyampaikan pelajaran serta
dalam dan untuk pondok. mengasah ilmu yang didapati, sesuai

03
Kebanyakan orang tua dengan hadits Rasulullah SAW: “Khairu-
beranggapan bahwa anaknya yang t-ta’allumi at-ta’limu” sebaik-baiknya
menjadi santri akan kehilangan banyak belajar adalah mengajar.
waktu dan kesempatan belajar apabila Maa pengabdian dapat dijadikan
Pemantapan dan “mengabdi” untuk pondok pesantren sebagai masa untuk berfikir dan
persiapan sebelum kuliah.
karena akan disibukkan oleh kegiatan melihat peluang pendidikan yang ingin
pesantren. Pemikiran tersebut justru diambil seperti universitas atau jurusan

04
ke l i r u . D e n g a n a d a n y a p r o g r a m yang diinginkan. Apakah sesuai dan
pengabdian ini memberikan cocok dengan kemampuan, keahlian,
kesempatan lebih besar untuk belajar atau hobi.

Meningkatkan
kedewasaan diri.

05
Mendapat keberkahan.
Pengabdian adalah bukti bakti
kepada pondok dan almamater

PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019

13
D
i tulisan edisi bulan lalu, saya
membahas 3 cara praktis agar
selalu istiqomah dalam
ketaatan kepada Allah SWT. Hal yang
sangat penting juga ketika berusaha
untuk istiqomah adalah ikhlash.
Ikhlash adalah syarat diterimanya
amal ibadah kita. Tanpa adanya
ikhlash maka semua amal ibadah kita
akan sia-sia.
Apa itu ikhlash? Ikhlash itu adalah
memurnikan semua amal ibadah kita
hanya untuk Allah SWT. Di dalam surat
A l - B a y y i n a h a y a t 5 d i s e b u t ka n ,
”Padahal, mereka hanya diperintah
menyembah Allah dengan ikhlash…”
Ikhlash itu kata yang mudah diucapkan
namun sangat berat dilaksanakan.
Kenapa berat? Karena syaitan selalu
menggoda manusia dengan 3
penyakit ikhlash dan banyak manusia
yang mengidap penyakit ini. Menurut
Ibnu Quddamah 3 penyakit itu adalah:
Gila Pujian
Banyak ulama mengatakan,
manusia itu lebih suka pujian daripada
uang. Misalnya, ada orang kaya yang
bagi-bagi uang kepada para
tetangganya, setiap orang dapat 100
ikhlas
dolar. Senang tidak kira-kira para
tetangga? Pastinya senang. Namun
setelah di tukar di money changer,
petugasnya bilang, “Maaf pak
uangnya palsu. Kira-kira marah tidak?
Pastinya marah dan mungkin ada yang
melaporkannya ke polisi.
Namun kalau pujian, subhanallah…
contoh, ada seorang nenek-nenek
berusia 80 tahun. Suatu saat
suaminya bilang, ”Sayang, kamu hari
ini cantik sekali” kira-kira nenek
tersebut senang tidak? Pastinya
senang, walaupun mulutnya
menjawab,”Ah… gombal!” .Padahal
pujian itu palsu, mana ada nenek-
nenek cantik, tapi hatinya senang.
Setiap manusia memang fitrahnya
suka dipuji, namun jangan sampai kita
menjadi gila pujian. Apa-apa ingin
dilihat dan didengar, dengan tujuan
mendapat pujian. Kemudian kecewa
ketika tidak ada yang memuji. Na'udzu
billah min dzalik!
Tamak Terhadap Dunia
Penyakit selanjutnya adalah
tamak terhadap dunia. Dalam surat al-
Fajr ayat 20 disebutkan,”dan kamu
mencintai harta dengan kecintaan
yang berlebihan” Nabi SAW bersabda
:”Kalau seorang anak Adam memiliki
emas sebanyak sebuah lembah, dia
akan cari lembah emas yang kedua.
Kalau dia mempunyai lembah emas
yang kedua dia akan cari lembah emas
ketiga, dan tidak ada yang mengisi
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE
14
Oleh: Moh. Nurwahyudin
FB: Mohammad Nurwahyudin
IG: Mohammad Nurwahyudin
perut anak adam sampai penuh
kecuali tanah.”
Harta dunia adalah hal penting
bagi manusia. Karena dengan harta
tersebut manusia dapat memenuhi
b e r b a g a i m a c a m ke b u t u h a n n ya .
Namun ketika manusia sudah tamak
terhadap dunia. Ingin mengumpulkan
harta sebanyak-banyaknya melebihi
kebutuhan dan hidup bermewah-
mewahan. Maka akan sangat sulit
untuk bisa ikhlash.
Takut Dicela
Penyakit yang terakhir adalah
“takut dicela”. Ketika seseorang sudah
takut dicela, maka dia akan melakukan
apapun agar dirinya tidak dicela.
Misalnya, dia berada di lingkungan
yang tidak baik, maka dia akan ikut
menjadi tidak baik. Mau pergi sholat
berjama'ah takut disebut “sok suci”.
Mau menghindari rokok takut disebut
“Banci” dsb. Sehingga orang tersebut
takutnya bukan karena Allah SWT,
melainkan takut karena celaan
manusia.
Itulah 3 penyakit yang selalu
dihembuskan oleh syaitan, agar kita
susah untuk ikhlash. Oleh karena itu
marilah kita selalu memohon kepada
Allah SWT agar dianugrahkan
pertolongan untuk bisa terlepas dari 3
penyakit ini. Sehingga kita bisa
menjadi orang-orang yang ikhlash
dalam setiap amal ibadah kita… amin.
PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
 keluarga
h e b at
S
eminar parenting ini merupakan
s a l a h s a t u ke g i a t a n d a l a m
rangkaian acara “Open House
SDI al-Azhar 31 Yogyakarta”. Acara
diawali dengan penampilan berbagai
kesenian dan kegiatan ekstrakurikuler
para siswa di SD tersebut sebelum
d i a k h i r i d e n g a n s a m b u t a n ke t u a
Yayasan Asram Yogyakarta, Drs. H. A.
Hafidh Asrom, M.M. Ketua Yayasan
tersebut menyebutkan bahwa sekolah
ini merupakan salah satu jawaban atas
kegelisahan para orang tua dalam
menghadapi tantangan globalisasi,
khususnya dalam pendidikan yang
islamy. Menurut beliau, tantangan
globalisasi dalam pendidikan anak saat
ini, khususnya di kota Yogya setidaknya
terdiri atas 4 ancaman, yaitu
Penyalahgunaan narkotika, LGBT, Free
Sex dan Bullying.
Dalam acara inti, psikolog Indonesia
yang juga menjadi ketua Lembaga
Perlindungan Anak (LPA) Kak Seto
Mulyadi membahas salah satu aspek
dari ancaman tersebut, yaitu bullying.
Paparannya dimulai dengan mengajak
para orang tua yang hadir untuk
m e n ye p a ka t i b a h w a s e m u a a n a k
adalah hebat, semua anak adalah
cerdas dan tidak ada anak yang nakal.
Hal tersebut diperlukan karena dalam
praktiknya, tidak sedikit orang tua yang
menganggap anaknya nakal, tidak
berbakat dan tidak cerdas dalam
berbagai hal. Para orang tua seringkali
tidak menerima putra-putri mereka apa
adanya. Alih-alih mendengarkan
aspirasi dan keinginan anak, mereka
seringkali memaksakan keinginan dan
kehendak mereka. Bila tidak sesuai
yang mereka harapkan, para anak
tersebut akan mendapatkan bentakan,
omelan, hingga kekerasan fisik.
Kejadian serupa juga terjadi dalam
sistem pendidikan yang berubah wujud
menjadi “Lembaga Pendidik Robot”
dibandingkan “Lembaga Pendidik
Manusia”. Sistem yang mengekang,
pelajaran yang membosankan dan guru
yang tidak bersahabat membuat anak-
anak memiliki stigma bahwa sekolah
adalah sebuah penjara bagi mereka.
Menurut Kak Seto, bullying adalah
segala bentuk penindasan atau
kekerasan yang dilakukan dengan
sengaja oleh satu atau sekelompok
orang yang lebih kuat atau berkuasa
terhadap orang lain, bertujuan untuk
menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus. Pihak orangtua dan para guru
juga seringkali secara tidak sadar
melakukan tindakan bullying kepada
anak didik mereka. Anak yang
seharusnya mengagumi kedua orang
tuanya dan para gurunya dan
menjadikan mereka teladan yang baik
justru mematuhi mereka karena takut
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE
15
Oleh: Yuangga Kurnia Yahya
FB: Yuangga KY
IG: Yuangga KY
akan ancaman dan intimidasi.
D a m p a k n y a , m e r e k a a ka n s e l a l u
merasa tertindas, gelisah, rendah diri,
malas belajar, panik, terkadang agresif,
kenakalan remaja hingga bunuh diri.
Para orangtua yang diharapkan
menjadi garda terdepan dalam
perlindungan anak justru malah
menyakiti dan melakukan kekerasan
baik fisik maupun non-fisik kepada
anak. Selain itu, para orangtua juga
tidak seharusnya berperan menjadi
“komandan” atau “bos” bagi anak
mereka, melainkan menjadi sahabat
anak. Gerakan inilah yang diusulkan
oleh kak Seto kepada Presiden Joko
Widodo dalam Hari Pendidikan Nasional
tahun 2018, yaitu gerakan SASANA
“Saya Sahabat Anak” yang dimulai dari
komitmen Presiden dan diikuti oleh
semua pihak dari orangtua dan guru,
karena pendidikan dan perlindungan
anak harus melibatkan orang
sekampung.
Pada dasarnya anak senang belajar
karena mereka memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi. Bila tidak, dapat dipastikan
ada yang salah dengan lingkungannya.
Belajar yang efektif adalah belajar
dengan dalam suasana gembira dan
menyenangkan. Sistem pendidikan
sekolah yang tepat akan mendukung
pengembangan pendidikan dan
pembentukan karakter anak. Anak-ana-
PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
k membutuhkan berbagai pendidikan
agama dan nilai-nilai, keterampilan
sosial, olahraga dan kerjasama, seni-
budaya, dan kreativitas. Standar isi
ya n g w a j i b d i m i l i k i o l e h l e m b a g a
pendidikan mencakup aspek utama
berupa etika, estetika, iptek,
nasionalisme, kesehatan dan aspek
pendukung lainnya. Standar isi tersebut
dapat dibentuk dengan keteladanan
yang baik dari para guru dan pendidik
dan tidak cukup dengan kata-kata.
Karena bagaimanapun, anak adalah
peniru yang paling baik dari apa yang
mereka lihat dan bukan apa yang
mereka dengar.
Sistem pendidikan juga harus lebih
menghargai kreatifitas anak.
Kecerdasan intelektual anak bukanlah
kecerdasan mutlak yang harus dimiliki
anak karena spektrum kecerdasan
sangat luas sekali. Selain kecerdasan
i n t e l e k t u a l , a d a p u l a ke c e r d a s a n
emosional, sosial, kreativitas dan lain
sebagainya. Kecerdasan anak
mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotoriknya. Howard Gardner
menyebutnya sebagai “Multiple
Intellegences” yang meliputi cerdas
angka, cerdas kata, cerdas gambar,
cerdas music, cerdas tubuh, cerdas
teman, cerdas diri dan cerdas alam.
Kecerdasan intelektual dan akademik
merupakan bakat yang sulit diubah,
akan tetapi kreatifitas merupakan
sesuatu yang dapat dipelajari dan
dikembangkan. Bahkan lebih penting
bagi orangtua untuk mengedepankan
kecerdasan moral dan spiritual
dibandingkan kecerdasan intelektual.
A n a k- a n a k z a m a n s e k a r a n g
berbeda dengan anak zaman dahulu.
Anak-anak zaman sekarang memiliki
kelebihan berupa rasa ingin tahu yang
lebih tinggi, penguasaan teknologi yang
baik dan dapat lebih cepat
menyelesaikan masalah. Namun
mereka juga dikenal memiliki beberapa
sisi negatif seperti kurangnya
komunikasi verbal, egosentris,
individual dan lebih menyukai segala hal
yang instan. Orangtua
harus kreatif dalam menyikapinya dan
siap untuk selalu belajar hal-hal baru.
Kekerasan yang terjadi pada anak juga
tidak jarang melalui media elektronik
dan media televisi. Pesatnya
perkembangan informasi, komunikasi
dan elektronika membuat anak
kecanduan dengan gadget dan
berbagai konten yang negatif.
Hal itu juga disebabkan
berkurangnya peran sekolah dan
keluarga sebagai pranata kontrol bagi
anak. Yang terjadi, orangtua terlalu
s i b u k , t i d a k a d a n y a ko m u n i k a s i ,
tuntutan orangtua yang terlalu tinggi
bagi anak, kekerasan terhadap anak,
tidak tahu potensi anak, ambisi
orangtua dan guru dan diskriminasi.
Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi
yang efektif antara orangtua dan anak.
Orangtua harus membiasakan makan
bersama, bercerita satu sama lain,
m e n g a d a ka n r a p a t ke l u a r g a d a n
mendengarkan pengalaman pribadi si
anak. Dalam komunikasi, orangtua
harus mendengarkan cerita anak
dengan aktif, memberikan pesan diri,
m e n g g u n a ka n m e t o d e a n t i ka l a h
(orangtua tidak harus selalu benar), mau
mengubah lingkungan dan mengubah
dirinya sendiri. Pendek kata, menurut
Kak Seto, orangtua jangan pernah
bermimpi untuk memiliki anak yang
penurut, tapi bermimpilah untuk
memiliki anak yang pintar bekerja sama
dengan sekitarnya termasuk orangtua
dan guru.
Dalam mempelajari psikologi anak,
ada 5 hal yang menjadi poin penting.
Pertama, anak bukanlah orang dewasa
mini. Kedua, dunia anak adalaha dunia
b e r m a i n . Ke t i g a , a n a k- a n a k a ka n
tumbuh dan berkembang. Keempat,
anak adalah peniru terbaik. Kelima,
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
16
a n a k- a n a k s a n g a t k r e a t i f . D a l a m
perkembangan psikologis anak,
orangtua dan guru harus memeberikan
dan guru juga hak-hak anak, yaitu hak untuk hidup,
hak untuk tumbuh dan berkembang,
hak perlindungan dan hak partisipasi.
Hak partisipasi juga seringkali luput dari
perhatian para pendidik karena menilai
mereka “belum cukup umur”, padahal
semua anak ingin dihargai.
Anak adalah anugrah sekaligus
amanah dari Tuhan. Namun sekitar 70%
orangtua di Indonesia belum dapat
mendidik anak jaman now dan 60%
orangtua masih menekankan aspek
prestasi akademik pada anak. Mereka
lupa bahwa dalam mendidik harus
menggunakan cinta, bukan justru
menghalalkan kekerasan, bentakan dan
omelan. Sebelum menutup paparannya,
Kak Seto memberikan kiat hidup sehat,
yaitu dengan GEMBIRA yang
merupakan singkatan dari Gerak, Emosi
cerdas, Makanan sehat, Berdo'a dan
Beribadah, Istirahat, Rukun dan Ramah
dan Amal sholeh. Rumusan kiat hidup
sehat tersebut merupakan pedoman
bagi para pendidik dalam mendidik anak
mereka dan membangun konsep diri
yang positif pada anak.
Te r a k h i r, K a k S e t o M u l y a d i
mengingatkan bahwa semua anak
adalah unik, otentik dan tidak
terbandingkan. Membanding-
bandingkan anak hanyalah suatu
bentuk diskriminasi yang berujung
negatif bagi perkembangan diri anak.
Mereka harus merasa bangga dan
percaya diri dengan bakat dan
kecerdasan bawaan yang ia punya.
Dengan demikian, diharapkan anak-
anak siap menjadi generasi penerus
bangsa ini dan mewarnai Indonesia
dengan berbagai kecerdasan mereka di
bidangnya masing-masing.
“
semua anak
adalah unik
otentik dan tak
terbandingkan
- Seto Mulyadi -
 true and
real
S
ains itu netral. Pendapat yang
demikian seperti sudah umum.
Dari awam hingga profesor ada
saja yang berpendapat demikian.
Netral, berarti 'mengikuti' dan sesuai
kehendak pengguna sains. Netral, yakni
jika digunakan untuk kebaikan ia akan
baik, jika digunakan untuk kejahatan, ia
akan jahat. Seolah menegaskan bahwa
sains 'pada dirinya sendiri' (kama huwa
huwa/das ding an sich) tidak memiliki
nilai etis. Jika demikian, implikasinya
tentu saja: Sains adalah universal, bisa
diterima dan terdapat secara merata di
berbagai belahan dunia. Oposisinya,
tentu saja: Sains tidaklah netral juga
tidak universal. Namun apa
argumennya?
Nah, kita nampaknya mesti mencari
alternatif baru. Sejatinya, argumen
akan 'berpihaknya' sains, alias tidak
netralnya sains dapat kita temukan
dalam pemikiran Barat sendiri. Dr
Syamsuddin Arif misalnya,
menceritakan bahwa Jurgen Habermas
berpendapat bahwa saintis di zaman
Nazi dipaksa melakukan aktivitas
saintifik dan menemukan produk sains
yang berguna bagi kepentingan Nazi,
seperti ruang gas untuk eksekusi di
Kamp Konsentrasi Auswich.
Beliau juga menganalogikan secara
kritis: jika saya memiliki pedang samurai
dan pisau, manakah yang akan saya
gunakan untuk memotong sayur?. Arti
implisitnya, pisau diciptakan dengan
tujuan tertentu, demikian juga dengan
samurai. Ada unsur subyektivitas
manusia di dalam proses
pembuatannya, juga penggunaannya.
Contoh lain: minuman keras, Tentu tidak
dibutuhkan dalam masyarakat yang
notabene Islami.
Di sinilah kajian Popper, Friedrich
Fries, dan Lakatos menjadi relevan.
Sains dan aktivitas saintifik memiliki
psikologi tersendiri. (lihat: Kantian
Legacy in Nineteenth Century Science)
Mereka terlihat berfikir secara kritis ala
Kantian, yakni mengungkap aspek
psikologis dari 'kemungkinan'
pengetahuan manusia melalui
kritisismenya. Pemikiran tersebut
diterapkan pada 'kemungkinan' aspek
psikologis dari sains. Perspektif ini
tentu leburan dari filsafat sejarah dan
budaya, ditambah filsafat kritis Kantian.
Lantas adakah pandangan Islam yang
'menyejukkan' tentang perdebatan itu?
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE
17
Oleh: Muhammad Taqiyuddin
FB: Em Taqiy
IG: Taqiyuddin683
Meminjam istilah visi tentang realitas
dan kebenaran versi al-Attas, beliau
menerjemahkan realitas dan kebenaran
sebagai reality and truth. Namun dalam
b a h a s a A r a b , b e l i a u
menerjemahkannya sebagai "ru'yatul
Islam lil wujud". Lantas di mana dua kata
'realitas dan kebenaran' tadi
menghilang? Kita dapat menemukan
jawabannya dalam 'Degree of
Existence' karya beliau. Nampaknya,
realitas dan kebenaran bukanlah hal
yang terpisah dari suatu wujud atau
keberadaan. Allah pun telah
menciptakan segala hal dengan haqq,
(Yusuf (10): 5, Ibrahim (14): 19 dan lainnya.)
atau nyata-benar (true-real). Dan
memang begitulah, hakikat dari
sesuatu adalah tetap, tidak berubah.
Bahkan segala sesuatu sejatinya telah
memiliki 'tempat' yang tepat dan dapat
diketahui. (al-Hijr (15): 21 dan al-Shaffat
(37): 164)
Allah adalah satu-satunya
eksistensi, dalam artian Allah-lah
sejatinya realitas dan kebenaran itu
sendiri. (berdasarkan hadits Kaana
Allahu wa lam yakun syai'un maahu:
Hadits riwayat Imam Bukhariy no. 3191
tentang permulaan penciptaan.) Ini
afirmatif dan koheren dengan salah
satu sifat Allah, yaitu al-Haqq. Dan Allah
memang menciptakan alam dengan
t u j u a n d i a n t a r a n ya a d a l a h a g a r
manusia 'mungkin' dan bisa
mengenalnya melalui proses
perenungan dan berfikir, kemudian
selanjutnya dapat menyembah-Nya.
Kedua proses tersebut selalu muncul
ketika narasi ayat kauniyah atau kisah
terdahulu usai disampaikan, yakni dala-
PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
m bentuk afalaa ta'qiluun, tatafakk-
aruun, dan lainnya yang menyiratkan
pesan untuk mengaktifkan segala
potensi kemanusiaan untuk menuju
kebenaran yang telah diturunkan oleh
Allah. Permasalahannya, tidak semua
sesembahan adalah benar;
sesembahan yang benar hanyalah
Allah. Manusia, karena lupanya, disebut
sebagai insan.
Di sinilah, sejatinya kita mengerti
bahwa penemuan dan perkembangan
sains dan ilmu pengetahuan sejatinya
harus didasari secara fundamental
akan pengetahuan bahwa alam ini,
termasuk juga manusia, telah memiliki
posisi dan tempat yang tepat. Ibarat
manusia, tidak tepat jika makanan
pokoknya adalah batu. Demikian pula,
apa yang kita sebut sebagai gaya
gravitasi yang 'disebut' menyebabkan
benda jatuh ke bawah. Sejatinya, pola
dan keteraturan tersebut adalah
sunantullah. Bukankah sebelum
Newton menemukan gaya gravitasi di
abad 17; benda-benda telah jatuh dari
atas ke bawah? Artinya, Newton
sejatinya hanya 'menamai' fenomena
yang sejatinya adalah sunnatullah yang
tidak berubah tersebut. Itupun, Newton
berarti hanya melakukan interpretasi
alegoris atas benda atau hukum-hukum
yang menyusun alam ini.
Karena itu, ketika manusia yang
tidak mengerti akan adanya
keteraturan (kosmos) tersebut
cenderung menciptakan sains dan
teknologi yang berpotensi merusak
alam dan manusia. Tidak mengerti akan
adanya 'batas kebenaran' dan
'kebaikan' atau kemaslahatan suatu
teknologi, cenderung merusak juga. prosedur ilmiah atau tata sosial yang
Karena itulah, sebagian kerusakan di 'wisdom'. Hal ini karena diawali dari
darat dan laut terjadi karena ulah perhatian Islam tentang alam juga
manusia (yang tidak mengetahui tujuan manusia sekaligus.
penciptaan) al-Rum (30): 41. Karena Pandangan hidup yang demikian
itulah, kita bisa menyebut bahwa memang didasari akan wahyu Allah
perkembangan sains dan teknologi, ada kepada Rasulullah saw serta juga
pula yang menjadi merusak karena menegaskan akan kebenaran yang
kekeliruan secara mendasar dalam telah dibawa para utusan Allah sebelum
asumsi dasar dan pandangan hidup. beliau. Wahyu al-Qur'an, meski
Bisa juga dikatakan, sains dan berbahasa Arab, namun bukan sekedar
teknologi, nyatanya ada yang mis- bahasa Arab sebagaimana telah ada
orientasi karena hanya secara pada masa jahiliyah, namun ia adalah
pragmatis menguntungkan secara bahasa Arab yang telah ter-islamkan.
bisnis atau ekonomi semata. Buktinya, muncul kata-kata yang
Wo r l d v i e w I s l a m , a t a u s e c a r a menjadi konsep kunci peradaban Islam
seperti iman, ilmu, akal, adil, bahkan
makna dari Allah itu sendiri.
Worldview Islam yang demikian telah
mampu bertahan hingga zaman ini.
Dalam perjalanan peradaban Islam,
telah banyak para ilmuan muslim yang
menemukan invonasi baru tentang
sains yang adakalanya diadaptasi dari
peradaban sebelumnya seperti Yunani,
India, hingga Persia dan Romawi.
Namun, segala ilmu dari peradaban non
Islam tersebut telah diadapsi dengan
melalui seleksi ilmiah yang ketat. Apa
yang tidak sesuai dengan Islam
dieliminasi dan dibuang serta diganti
dengan konsep atau teorema yang
tidak bertentangan. Etos ilmiah
tersebut telah ditunjukkan oleh para
pendahulu kita. Islamisasi bukan
sederhana disebut sebagai pandangan ayatisasi. Tidak semua usaha Islamisasi
hidup Islam, menyediakan pespektif berarti mencantumkan ayat atau
mendasar tentang hal fisik maupun hadits. Karena segala hal yang tidak
metafisik, di antaranya adalah soal bertentangan dengan Islam berarti
Tuhan, ilmu, alam, etika, hingga manusia sudah Islami. Artinya, sains Islam
dan kebahagiaan. Maka sains dan sejatinya mungkin secara aksiologis
teknologi memiliki etika sendiri. Jika dan fenomena eksternalnya tidak
aktivitasnya berawal dari worldview berbeda dengan sains Barat, namun hal
Islam, tentu tujuan dan motifnya hal seperti asumsi dasar, hingga
menjadi Islami. Indikatornya muncul kerangka kerja dan program risetnya
dalam implementasi 'maqashid syariah', telah berubah, demikian juga aspek
yakni terealisasi berbentuk produk i d e o l o g i s ya n g a d a d i d a l a m n ya .
sains, kebijakan, peraturan, hingga Wallahu a'alam.
،‫إﻧﻤﺎ ﺳﻤﻲ اﻹﻧﺴﺎن ﻷﻧﻪ ﻋﻬﺪ إﻟﻴﻪ ﻓﻨﺴﻲ‬
‫وإﻧﻤﺎ ﺳﻤﻲ آدم ﻷﻧﻪ ﻣﻦ أدﻳﻢ اﻷرض‬
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
18
 jalan buntu
K
apabilitas siswa yang belajar
dalam kurun sekian tahun bisa
diukur dengan ujian. Di Indonesia
Ujian Nasional sebagai amanat dari
undang-undang dilaksanakan dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan
secara nasional. Tahun 1950-60an
dinamakan Ujian Penghabisan (UP)
yang diujikan semua mata pelajaran
dengan bentuk soal essay untuk
seluruh wilayah Indonesia. Berlanjut di
tahun 1965-1971 dengan konsep yang
sama tapi berganti nama Ujian Negara
(UN) dan wewenang penyelenggaraan
tetap ada di negara. Berbeda di tahun
1972-1979 kewenangan ujian ada di
tangan sekolah masing-masing
sehingga namanya menjadi Ujian
Sekolah (US). Di tahun 1980 – 2000
berubah nama menjadi EBTA (Evaluasi
Belajar Tahap Akhir) dan EBTANAS
(Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional),
untuk EBTA pelaksanaannya di tingkat
p r o v i n s i d a n E B TA N A S d i t i n g k a t
nasional. EBTANAS hanya menguji
beberapa pelajaran pokok dan EBTA
menguji pelajaran selain itu, soal dalam
bentuk pilihan ganda dan sedikit essay.
Berganti jadi Ujian Akhir Nasional (UAN)
pada 2001-2004 dengan nilai minimal
kelulusan 4,01 untuk setiap mata
pelajaran dan standar nilai ini terus naik
tahun ke tahun. Kembali menjadi Ujian
Oleh: Kresna Eka Raharja
FB: Kresna Eka Raharja
IG: kresna013
Nasional (UN) pada 2005 hingga saat ini. anak kecuali untuk scoring nilai dan
Pada 2014 standar nilai minimal 4,00 peringkat.
perpelajaran dan rata-rata minimal 5,50, Effort yang sangat besar
adapun di 2015 standar kelulusan dikeluarkan segenap jajaran guru, murid
ditetapkan oleh sekolah masing- dan wali murid demi mensukseskan
masing. Dan semenjak 2014 mulai anaknya dalam UN setiap tahunnya,
diperkenalkan Ujian Nasional Berbasis hanya demi satu tujuan yaitu nilai
Komputer (UNBK) dan semakin terbaik untuk kelulusan. Bisa
diupayakan supaya bisa diterapkan dibayangkan dulu lulus tidaknya anak
diseluruh Indonesia dengan melihat cuma dari tiga pelajaran saja, pelajaran-
infrastruktur dan SDM yang tersedia. pelajaran lain jadi tidak dianggap
Ranking pendidikan Indonesia penting. Setahun sebelum UN sudah
berada pada nomor 62 dari 72 negara di mulai dilakukan berbagai simulasi dan
dunia menurut laporan PISA (Program try out, ditambah lagi pendalaman
for International Student Assesment) materi UN setiap hari sepulang sekolah,
2015. PISA menguji kemampuan siswa belum lagi kalau ada yang ikut
bukan sekedar apa yang mereka tahu bimbingan belajar di lembaga lain atau
tetapi juga apa yang bisa mereka mendatangkan guru privat ke rumah.
lakukan dengan yang mereka tahu. Semua itu hanya demi sukses secara
Dalam hal ini juga Indonesia masih di n i l a i p a d a p e l a j a r a n M a t e m a t i ka ,
deretan terbawah. Senada dengan IPA/IPS, Bahasa Inggris & Bahasa
penyataan Menteri Pendidikan Prof. Indonesia. Negara pun mengeluarkan
Muhadjir Effendy menanggapi Ujian biaya yang tak sedikit untuk
Nasional dengan model saat ini tidaklah penyelenggaraannya, tahun 2018
tepat dijadikan tolak ukur nasional berkisar pada 500 milyar dan tahun ini
karena hanya menilai dari sisi kognitif dengan adanya UNBK yang lebih
(pengetahuan) anak saja dan pada diperbanyak diperkirakan turun menjadi
mata pelajaran tertentu saja. Padahal 210 milyar. Dengan sekian banyak effort
u n t u k m e n c e r d a s k a n ke h i d u p a n dari berbagai pihak untuk
berbangsa yang perlu dibangun harus mensukseskan UN hasil yang di dapat
dari berbagai sisi bukan di satu sisi saja. tidak lain hanya angka-angka nilai saja
Belum lagi bila ditinjau dari hasil UN yang manfaatnya paling jauh adalah
yang tidak berimplikasi langsung ke menentukan sekolah negeri mana sisw-
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
19
a bisa melanjutkan pendidikan. Untuk
masuk perguruan tinggi pun ada tes
lagi, tidak berdasarkan hasil UN yang
lalu.
Sekian banyak faktor belakangan ini
mendorong agar UN dihapuskan dan
diganti dengan penelusuran minat dan
bakat anak. Di zaman dengan
perkembangan yang sangat pesat ini
kemampuan anak di semua pelajaran
itu tidaklah mutlak harus dimiliki semua.
Cukup pilih salah satu yang cocok
dengan minat dan bakat anak. Dalami
dan pelajari secara detail bidang
t e r s e b u t m a ka w a k t u t i d a k a ka n
terbuang percuma dengan mendalami
semua pelajaran. Anak yang ingin jadi
arsitek cukup dalami matematika dan
beragam hitungannya, tidak perlu
mendalami bahasa kecuali kosakata
pendidikan adalah
s a l a h s at u p i l a r
kemajuan bangsa
yang berhubungan dengan dunia
arsitek saja, tentu akan buang waktu
bila belajar bahasa secara mendalam.
Anak yang ingin menjadi diplomat maka
perlu belajar bahasa seluas-luasnya
sampai semua kosakata berbagai
bidang harus dikuasai mendetail, tidak
perlu mendalami hitung-hitungan
kecuali yang akan ia gunakan dalam
berdiplomasi. Buat apa belajar tapi
ilmunya tidak dipakai, inilah biaya yang
keluar banyak untuk kesia-siaan.
Dengan UN dihapus maka negara akan
menghemat biaya yang tidak produktif.
Bisa dialihkan untuk biaya lain yang
mana perlu dalam meningkatkan daya
saing SDM Indonesia di mata dunia.
Banyaknya pengangguran adalah bukti
bahwaa SDM negeri ini belum berdaya
saing. SDM akan maju bila diberikan
pengarahan dan pelatihan yang tepat
sesuai bakat alamiah masing-masing.
Sehingga bisa melahirkan wirausaha- lebih banyak dari manfaatnya setelah
wirausaha baru, bukan cuma dipaksa melalui kajian dinas kesehatan, MUI dan
sekolah, lulus dan bingung mau jadi apa. lain-lain, juga sudah banyak kampanye
Namun usaha penghapusan UN anti-rokok, tempat merokok dibatasi
tidaklah mudah. Pertama, UN ini adalah melalui perda. Hingga saat ini rokok
amanat Undang-Undang, maka masih eksis dan tidak hilang-hilang.
merevisi Undang-Undang harus melalui Selalu statement yang muncul
mekanisme dan perjuangan panjang di bagaimana nasib para buruh pabrik
lembaga-lembaga legislatif negara. rokok beserta distributornya dan
Tentu akan sulit memahamkan rakyat berbagai event yang sponsornya dari
dan wakil rakyat yang tidak paham dan perusahaan rokok. Demikian pula UN
tidak peduli esensi dari pendidikan. bila dihapus pasti akan menuai kontra
Kedua adalah Penyesuaian, Indonesia dari guru-guru yang sudah terbiasa
telah mengalami ganti menteri ganti dengan UN, dari lembaga bimbingan
kurikulum, dan keluhan dari semua yang belajar persiapan UN, dari penerbit dan
terlibat didalamnya terkhusus guru- percetakan buku panduan UN dan
guru adalah penyesuaian. Banyak yang sebagainya. Mau dialihkan kemana
kesulitan menerapkan kurikulum baru lapangan kerja sebanyak itu. Apakah
yang katanya lebih efektif dan lebih pemerintah sudah mempersiapkan
efisien walaupun berkali-kali ikut diklat penggantinya?
kurikulum tetap saja penerapan di Akhirnya, ditengah kebuntuan ini
lapangan tidak semudah dan secapat penting rasanya muncul jiwa rela
yang diharapkan. Ini baru sesama berkorban. Berkorban apapun
kurikulum, bagaimana kalau modelnya resikonya, karena yang diperjuangkan
yang berubah menjadi penelusuran adalah pendidikan demi masa depan
minat dan bakat? Tentu semua jajaran yang lebih baik dan demi kemajuan
di sekolah harus paham dulu sumber daya manusia Indonesia. Elit
bagaimana konsep minat dan bakar politik perlu mengkaji kembali undang-
anak baru bisa menentukannya. Dan ini undang yang terbaik untuk pendidikan.
akan lebih rumit bila dibandingkan Pegiat Bisnis Ekonomi juga perlu
menentukan nilai-nilai seperti mensinkronisasi antara lembaga
sebelumnya. Bisa dengan kerjasama pendidikan dan kebutuhan SDM di
pihak-pihak yang berkaitan pada masa mendatang. Dan yang terpenting
bidang tersebut seperti psikolog, pegiat guru-guru yang terjun langsung di
parenting, pakar perkembangan anak, dunia Pendidikan harus tahu apa yang
lembaga motivasi dan lain-lain. Namun dibutuhkan anak untuk menjadi
berapa biaya yang akan dihabiskan? generasi unggul. Bukan sekedar tahu
Sudah siapkan negara menganggarkan apa yang dipelajari tapi juga tahu apa
besaar besaran untuk itu. Ketiga yang harus mereka lakukan dengan
berkaitan dengan hajat hidup orang pengetahuan mereka.
banyak. Analogi penutupan pabrik
rokok yang jelas-jelas mudhorotnya
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
20
K
eduduka peradaban
n ulama akan datang
d a n k e m b a l i .
umara bukan U l a m a n y a
u n t u k y u s m a w a
dipisahkan dan yutho' (didengar
dibenturkan dan dipatuhi),
k a r e n a U m a r a n y a
k e d u a n y a y a ' m u r w a
memiliki tugas yanha (menyeru
d a n p e r a n dan melarang).
masing-masing. Jadi ulama
Secara bahasa b e r p e r a n
ulama adalah memberikan
orang yang alim fatwa atau
atau berilmu pertimbangan
(mayoritas baik-buruknya
mengartikan s u a t u
berilmu agama) permasalahan,
dan umara diartikan ulil amri atau yang pragmatis. Pada akhirnya ulama yang lalu umara menetapkan kebijakan dan
memegang kekuasaan atau punya ketaguhan memegang erat undang-undang berdasarkan nasehat
pemerintahan. Idealnya sebagaimana syariat hanya sebanyak hitungan jari. dari ulama. Dari sana akan muncul
yang dicontohkan oleh Rasulullah dan Suara-suara kebenaran dibungkam baldatun thoyibatun karena kehidupan
para sahabat, umara juga bagian dari dengan dalih stabilitas pemerintahan. berbangsa dan bernegara berada
ulama. Jadi, pemimpin atau penguasa Padahal kalau saja dua elemen itu dalam arah yang benar karena
seharusnya memiliki ilmu agama yang saling menguatkan niscaya kemajuan berasaskan syariat islam yang dipega-
mumpuni disamping ilmu-ilmu dan
kemampuan lain yang dibutuhkan
untuk mengelola pemerintahan. Namun
sebagaimana yang terjadi di berbagai
peradaban manusia sejak dulu hingga
saat ini bahwa kaum ulama, ilmuwan
atau cendikiawan berada di satu sisi
dan penguasa berada di sisi yang lain.
Kekuasaan diatur oleh penguasa dan
para ahli ilmu ditugaskan menjadi
penasehat jalannya kekuasaan.
Riskan sebenarnya bila ulama cuma jadi
penasehat. Yang namanya nasehat
bisa dipatuhi bisa pula diabaikan.
Karena penguasa punya otoritas
menyelenggarakan negara supaya
rakyatnya adil dan makmur, tetapi
belum tentu cara-cara pelaksanaannya
sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama.
Apalagi ada ideologi yang jelas-jelas
memisahkan urusan agama dan urusan
negara. Ditambah trauma dark ages
dari dunia barat yang menegaskan
agama penyebab kemunduran, jadi
m e r e k a m a j u d e n g a n
mengesampingkan urusan agama. Dan
itu dipukul rata untuk semua agama.
Berbeda jauh dengan peradaban Islam
pada masa generasi awal yang maju
dengan mendalami agama.
Efek dari perbedaan sisi yang diemban
ulama dan umara adalah adanya
perbedaan pendapat atau keputusan
terhadap suatu masalah. Ulama melihat
dari sudut pandangnya beragama dan
umara melihat dari sudut pandangnya
beragama. Sudah banyak cerita klasik
dan kontemporer dari ulama yang
berbeda pendapat dengan umara
malah dihukum dan diasingkan. Jadi
Ali Sadikin (1927 - 2008)
ulama-ulama yang idealis memiliki
Gubernur DKI Jakarta ke 7 periode 1966 -1977
resiko lebih tinggi daripada yang

PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019

21
‫ﺍﻟﻌﻠﻤﺎء ﻭﺭﺛﺔ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎء‬
ng teguh ulama pewaris para nabi.
Sejarah di Indonesia mencatat acap kali
ulama berhadapan dengan umara, karena
umaranya mengabaikan saran dari ulama
dan puncaknya menyebabkan keresahan
ditengah umat. Buya Hamka sebagai Ketua
Majelis Ulama Indonesia periode awal
mengeluarkan fatwa haramnya
mengucapkan selamat Natal dan ikut
merayakannya. Presiden Soeharto justru
meminta kepada Buya agar mencabut
fatwa itu dengan dalih kemajemukan
bangsa Indonesia. Sebagai pimpinan
tertinggi dari MUI, Buya Hamka tetap teguh
pada fatwa itu beliau menekankan bahwa
ini adalah persoalan aqidah yang tidak bisa
ditawar-tawar. Mengingat pada masa itu
juga marak kristenisasi berkedok
modernisasi. Alih-alih menghormati
keberagaman tapi aqidah malah
digadaikan. Seperti pada perayaan Natal
dan Mantan Ketua 1 MUI Jakarta Periode Pertama
bersama yang disana terindikasi ada
praktek kristenisasi, Buya Hamka
mengkritik keras “Tapi kalau ada usaha
orang supaya kita berlapang dada, jangan
fanatik, lalu tukarlah kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa itu dengan tuhan
yang maha tiga, atau berlapang dadalah
dengan mengatakan bahwa Nabi kita
adalah nabi palsu dan perampok di padang
pasir, atau kepercayaan kita kepada empat
kitab suci; Taurat, Zabur, dan Injil dan Al-
Qur'an, lalu disuruh berlapang dada
dengan mendustakan Al-Qur'an, maaf,
seribu kali maaf, dalam hal ini kita tidak ada
toleransi!” tegas beliau ketika berkhutbah
di depan Presiden Soeharto dan para
pejabat era orde baru. Hingga pada
akhirnya tidak ada yang dapat membeli
keteguhan Buya Hamka dan beliau memilih
m e n g u n d u r k a n d i r i d a r i ke t u a M U I
ketimbang mencabut fatwa itu.
Nikmat dunia dengan segala
kemewahannya bisa melalaikan dan
mengubah idealisme seseorang, tetapi
tidak dengan KH. Abdullah Syafi'I Ketua
MUI DKI Jakarta pada masa gubernur Ali
Sadikin. Beliau berdua sangatlah akrab,
sepak terjang dakwah Kyai Dulloh selalu
didukung oleh gubernur. Hingga perguruan
Asy-Syafiiyah rintisannya juga tak luput
dari dukungan Ali Sadikin, bahkan Kyai
memintanya untuk menjadi dewan
penasehat Yayasan Asy-Syafiiyah. Dekat
dengan kyai membuat Ali Sadikin merasa
aman mendapat dukungan umat Islam
dalam masa jabatannya. Hingga pada saat
gubernur ingin meningkatkan pendapatan
pajak daerah salah satunya legalisasi
KH Abdullah Syafi’i (1910 - 1985)
Pendiri Perguruab as-Syafi’iyah di Jakarta
tempat prostitusi dan perjudian, Kyai tidak
tinggal diam justri berteriak lantang demi
Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Tokoh betawi itu
t i d a k r e l a t a n a h ke l a h i r a n n ya m a j u
berkembang dengan lautan maksiat.
U p a y a l i s a n d i l a ku k a n , b e l i a u j u g a
m e n g g a l a n g ke k u a t a n u m a t u n t u k
bersama-sama melawan rencana tersebut.
Ia mengajak sahabat-sahabatnya untuk
membuat petisi agar bisa membatalkan
kebijakan gubernur ketika itu. Meski, pada
akhirnya perjuangan para kiai Betawi itu
kalah dengan terlealisasinya kebijakan
tersebut. Salah satunya adalah lokasisasi
Kramat Tunggak yang diresmikan melalui
SK Gubernur DKI Jakarta No. Ca.7/I/13/1970
pada 27 April 1970 dan menjadi tempat
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
22
prostitusi terbesar se-Asia Tenggara.
Walaupun upaya penolakan gagal beliau
tidak berhenti dan tidak mengubah sikap
sedikitpun hingga akhir hayatnya tidak
pernah merestui adanya tempat maksiat
demi peningkatan pajak. Singkat cerita
lokalisasi itu ditutup pada tahun 1999,
lahannya dibebaskan oleh Pemda DKI
Jakarta dan dibangunlah Jakarta Islamic
Centre.
Agama terlalu suci untuk dinista, tidak
heran ketika ada yang menghina agama di
n e g e r i ya n g m e n j u n j u n g t i n g g i s i l a
K e t u h a n a n Ya n g M a h a E s a , a k a n
mendapat perlawanan keras dari semua
pihak. 2016 lalu gubernur DKI Basuki
Cahaya Purnama yang terkenal dengan
pembawaan keras dan emosional
mengungkapkan dalam salah satu
pidatonya di depan publik “Jadi jangan
percaya sama orang. Kan bisa saja dalam
hati kecil bapak-ibu enggak bisa pilih saya,
ya dibohongin pake surat Al-Maidah surat
51 macam-macam gitu lho”. Inilah yang
memicu kemarahan umat. Ketika umaranya
tidak memahami kondisi keumatan dan
ulamanya juga tidak merestui jalannya
kepemimpinan, maka muncullah upaya
untuk mengganti kepemimpinan dengan
yang sejalan pada syariat Islam. Maka
tugas MUI menjaga agar kehidupan
beragama dapat berlangsung dengan baik
di negara ini, mengeluarkan fatwa bahwa
“Pernyataan BTP dikategorikan : (1)
Menghina Al-Qur'an dan atau (2) Menghina
Ulama yang memiliki konsekuensi
hukum”yang ditandatangani oleh KH.
Ma'ruf Amin selaku ketua MUI. Berangkat
dari sini GNPF-MUI (Gerakan Nasional
Pengawal Fatwa – Majelis Ulama Indonesia)
dengan tokoh sentral Habib Rizieq Shihab
terus menyuarakan keadilan lewat Aksi
Bela Islam I, II & III hingga akhirnya Basuki
divonis 2 tahun penjara pada 9 Mei 2017.
Melihat berbagai rekam sejarah yang
terjadi bahwa ulama & umara harus selalu
berdampingan sesuai dengan peran
masing-masing, tidak boleh dihadap-
hadapkan dan saling berlawanan demi
menjaga keutuhan umat. “Wahai orang-
orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah rasul dan ulil amri diantara kalian”
surat An-Nisa: 59. Mentaati ulama pewaris
para nabi berarti mentaati Allah dan
Rasulnya. Dan mentaati ulil amri berarti
mentaati pemimpin yang berada ditengah-
tengah umat selama masih sejalan dengan
syariat Islam.
 i l m u d a n h at i
“
‫ﺷﻜﻮت إﻟﻰ وﻗﻴﻊ ﺳﻮء‬
‫ﺣﻔﻈﻲ ﻓﺄرﺷﺪﻧﻲ إﻟﻰ‬
‫ﺗﺮك اﻟﻤﻌﺎﺻﻲ‬
‫وأﺧﺒﺮﻧﻲ ﺑﺄن اﻟﻌﻠﻢ ﻧﻮر‬
‫وﻧﺮو اﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻬﺪى‬
”‫ﻟﻌﺎص‬
- ‫ اﻹﻣﺎم اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ‬-
S
aya melapor ke seorang waki'
(guru) tentang susahnya hafalan,
saya diberi petunjuk (dari guru
saya) untuk meninggalkan maksiat dan
memberitahuku bahwa ilmu adalah
cahaya dan cahaya Allah tidak
diberikan kepada pelaku maksiat.
Diatas adalah pengalaman dari
seorang murid yang bernama Abu
Abdullah Muhammad ibn Idris Al-Syafi'i
atau yang dikenal dengan Imam Syafi'i,
seperti kita yang ketahui bahwa Imam
Syafi'i memiliki kecerdasan ditas rata-
rata. Saat Imam Syafi'i memasuki umur
ke 7 tahun telah hafal Al-Quran, namun
dibalik itu semua, terdapat sikap
tawadhu' dan intropeksi diri yang begitu
besar pada diri Imam Syafi'i. Kontras
dengan apa yang terjadi pada hidup
kita yang sombong dengan setetes ilmu
kita yang kita dapat.
Oleh: Mahrus Lutfi Adi
FB: Mahrus Lutfi
IG: Mahrus Lutfi
Cerita tentang Imam Syaf'i dapat Esensi dari ayat tersebut adalah
kita ambil adalah terdapat hubungan sebagai berikut: Yang pertama adalah
yang saling menguatkan antara ilmu Mendirikan sholat; esensi pada
dan hati. Menurut Syed Muhammad mendirikan sholat adalah untuk selalu
Naquib (cendekiawan dan filsuf muslim
dari Malaysia) dalam proses mencari
menjaga keterkaitan diri kita kepada
Allah SWT agar kita selalu mengingat
ilmu terdapat 2 cabang, yaitu: Allah dimanapun kita berada.
Yang pertama, ketika seseorang Mengingat Allah bukan hanya di masjid
berusaha mencari ilmu atau ketika jiwa namun dimanapun kita berada,
sampai pada makna. Dalam proses
yang pertama ini, dapat kita jumpai
ditempat bekerja, dalam perjalanan dll.
kita harus selalu senantiasa mengingat
pada diri kita sendiri. Kita menuntun
ilmu dari bangku sekolah dasar hingga
Allah. Dalam mengingat Allah harus
ditanamkan iman dan ihsan pada diri
jenjang kuliah merupakan proses kita, apa itu ihsan: “An-ta'budallahu
mencari ilmu, pada proses tersebut kita kaannaka tarohu, fa in-lam takun tarohu
melibatkan olah indera, olah nalar dan fainnahu yaroka”.
olah hati yang bersih untuk bisa dengan
mudah memahami ilmu. Tidak salah jika
Yang kedua adalah menunaikan
zakat; esensi pada menunaikan zakat
kita mengatakan bahwa unsur adalah memupuk kepedulian kita
lembaga-lembaga pendidikan juga terhadap orang lain. Ilmu yang didapat
turut memainkan peran penting dalam oleh Tholibul 'ilmi haruslah menjadi
membentuk anak didiknya. maslahat bagi kehidupan. “Al-Ilmu bila
Yang kedua, proses ketika ilmu 'amalin kassyajari bila tsamarin” ilmu
datang kepada seseorang atau yang yang tidak diamalkan bagaikan pohon
disebut dengan ketika makna sampai yang tak berbuah. Tidak semua orang
pada jiwa. Pada proses ini banyak yang mempunyai akses untuk mendapatkan
menyebut ilham atau hidayah. Pada ilmu layaknya diri kita, dengan hal
proses yang kedua ini, orang muslim tersebut maka membagi dan
maupun non-muslim yang memiliki hati mengajarkan orang lain dengan apa
yang bersih akan dengan mudah yang kita punya dari ilmu merupakan
mendapatkan hidayah sesuai dengan ibadah.
kehendak Allah SWT. Meyakini adanya akhirat; esensi
Dari kedua proses tersebut, percaya pada hari akhir adalah bahwa
terdapat kesamaan, yaitu olah hati segala sesuatu yang kita lakukan di
yang bersih. Pentingnya seorang murid d u n i a i n i a k a n d i m i n t a i
untuk memiliki hati bersih. Lalu pertanggungjawabannya di akhirat
bagaimana cara untuk menjaga hati kelak. Jika setiap murid dan guru
agar tetap bersih? Allah SWT telah mengamalkan dan menanamkan pada
berfirman pada surat Al-Luqman ayat 4 dirinya tentang esensi pada hari akhir,
yang artinya:” (yaitu) orang-orang yang niscaya tidak akan kita jumpai seorang
mendirikan sholat, menunaikan zakat murid yang berani melawan gurunya
dan mereka yang meyakini adanya ataupun seorang guru yang berbuat
akhirat”. senonoh kepada muridnya.
PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019
23
 ‫آﻓﺔ اﻟﻌﻠﻢ اﻟﻨﺴﻴﺎن‬
- ‫ اﻟﻤﺤﻔﻮﻇﺎت‬-

PARA TELADAN DIGITAL MAGAZINE PARADIGMA - EDISI #2 APRIL 2019

 tentang kami
Pemimpin Redaksi Follow Us:
Achmad Syarif
jurnalparadigma683@gmal.com

Redaktur Pelaksana Jurnal Paradigma

Mahfudz Hasbullah
Moh Nurwahyudin Jurnal Paradigma
M. Akram Ramli

Humas
Indra Ari Fajari
Akhmad Mukodam

Editor & Layouter

Achmad Syarif
Kresna Eka Raharja

PARADIGMA