JUDUL PENELITIAN
PELAKSANA :
Dr. Hengki Firmanda, SH, LL. M, M.Si NIP. 198607282014041001
Ayu Anita NIM. 1711113576
Cintya Elsa Regina NIM. 1711113705
Firlyani Triamanda NIM. 1711113767
Salsabila Putri Aulia NIM. 1711113677
Zahwa Ayunda Salsabilla NIM. 1711123000
i
HALAMAN PENGESAHAN KEGIATAN PENGABDIAN
1. Judul Kegiatan : Pemberdayaan Masyarakat Untuk Memutuskan Mata Rantai Corona (Beras
Untuk Memana) Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis
2. Ketua pelaksana
a. Nama Ketua : Dr. Hengki Firmanda S, SH., LL.M., MSI
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Alamat :
c. HP/Email : 085271901026/hengki.firmanda@gmail.com
3. Anggota
No NIM NAMA FAKULTAS
1 1711113576 AYU ANITA FKP
2 1711113677 SALSABILA PUTRI AULIA FKP
3 1711113705 CINTYA ELSA REGINA FKP
4 1711113767 FIRLIANY TRIAMANDA FKP
5 1711123000 ZAHWA AYUNDA SALSABILLA FKP
4. Jarak Lokasi : 103 Km
Digitally signed
by Hengki
Firmanda
Date:
2020.09.10
13:45:08 +07'00'
Dr. Besri Nasrul, SP, M.Si Dr. Hengki Firmanda S, SH., LL.M., MSI
NIP. 197304101999031003 Menyetujui NIP. 198607282014041001
Ketua LPPM Universitas Riau
Saat ini, dunia sedang dihebohkan oleh temuan virus corona jenis baru
yang telah dideklarasikan oleh WHO sebagai pandemi global. Temuan virus
corona bermula pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan
kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, China. Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS-CoV). Penyakit ini terutama menyebar di antara orang- orang
melalui droplet dari batuk dan bersin.Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga
hari dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga
hari, atau dalam aerosol selama tiga jam. Gejalanya mirip dengan SARS, namun
angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang
dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS.
COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa
negara dibanding SARS (WHO, 2020).
Pengabdian kepada masyarakat adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang
memadukan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberikan kepada mahasiswa
pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai
wahana penerapan dan pembembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di
luar kampus dalam waktu mekanisme kerja dan teknologi persyaratan tertentu.
Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat didasari dengan perkembangan wabah
COVID-19 yang mulai menyebar ke wilyah pedesaan. Salah satu upaya
pencegahan dan penanganan yang tepat di Kecamatan Mandau adalah
memberikan kesadaran dan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah
penularan wabah COVID-19. Mahasiswa yang tinggal di sekitar Kecamatan
Mandau bergabung dengan lembaga Gerakan Antar Sedekah (GAS) membantu
masyarakat Kecamatan Mandau untuk penanganan dan pencegahan COVID-19.
Kegiatan yang dilakukan Tim Pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan
Mandau berfokus dalam upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai virus
COVID-19 dengan memanfaatkan sumber daya disekitar kampung. Dalam
membantu perekonomian masyarakat di Kecamatan Mandau, tim pengabdian
masyarakat bekerjasama dengan lembaga Gerakan Antar Sedekah (GAS) untuk
membantu masyarakat yang tidak mampu dan terdampak COVID-19 dengan
pembagian sembako secara berkala.
Dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tim pengabdian kepada
masyarakat melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pemberian
edukasi atau pendidikan mengenai COVID-19, cara pencegahan dan Penerapan
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Untuk memutus mata rantai COVID-19 di
Kecamatan Mandau, tim pengabdian kepada masyarakat melakukan kegiatan
pembagian masker, handsanitaizer alami kepada masyarakat dan pembagian alat
cuci tangan di tempat-tempat umum di Kecamatan Mandau. Semua Program dapat
terlaksana dengan baik dan lancar walaupun ada beberapa kendala, namun hal
tersebut dapat diatasi. Kegiatan program kerelawanan ini dilaksanakan pada pagi
hari, siang hari serta sore hari. Dengan terlaksananya program-program tersebut
diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Mandau.
ii
IDENTITAS ANGGOTA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
ANGGOTA TIM
1. Nama Lengkap : Ayu Anita
Tempat, Tanggal lahir : Duri, 19 April 1999
NIM 1711113576
Fakultas/ Keperawatan : Ilmu Keperawatan
Alamat : Jl. Rangau Km 14, Duri Riau
2. Nama Lengkap : Cintya Elsa
Regina Tempat, Tanggal lahir: Duri, 11 Mei 1999
NIM 1711113705
Fakultas/ Keperawatan : Ilmu Keperawatan
Alamat : Jl. Pepaya no 32 Sebanga, Duri Riau
3. Nama Lengkap : Firliany Triamanda
Tempat, Tanggal lahir : Duri, 16 Juli 1999
NIM 1711113767
Fakultas/ Keperawatan : Ilmu Keperawatan
Alamat : Jl. Amal no 05 Sebanga, Duri Riau
4. Nama Lengkap : Salsabila Putri Aulia
Tempat, Tanggal lahir : Bukittinggi, 26 September 1999
NIM 1711113677
Fakultas/ Keperawatan : Ilmu Keperawatan
Alamat : Jl. Amal no 24 Sebanga, Duri Riau
5. Nama Lengkap : Zahwa Ayunda
Salsabilla Tempat, Tanggal lahir : Duri, 08
November 2000 NIM 1711123000
Fakultas/ Keperawatan : Ilmu Keperawatan
Alamat : Jl. Harapan Baru Sebanga, Duri Riau
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
kepada kami dalam menyelesaikan Laporan Pengabdian kepada masyarakat di
Kecamatan Mandau dengan tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Aras Mulyadi, M. Sc selaku Rektor Universitas Riau
2. Bapak Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE, MP selaku Ketua Layanan Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau
3. Bapak Dr. Besri Nasrul, SP, Msi selaku Koordinator Pusat Layanan
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau
4. Bapak Muhammad Sobri, Ssi selaku ketua lembaga Gerakan Antar Sedekah
(GAS) yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama kegiatan ini.
5. Relawan Kecamatan Mandau telah membantu selama pengabdian kepada
masyarakat berlangsung.
6. Masyarakat yang telah mengajarkan kami banyak hal selama kegiatan
pengabdian kepada masyarakat berlangsung. Serta semua pihak yang telah
mendukung lancarnya pembuatan laporan ini.
Duri, 24 Agustus 2020
Tim Penulis
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
RINGKASAN....................................................................................................iii
IDENTITAS ANGGOTA PENGABDIAN MASYARAKAT......................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Analisis Situasi......................................................................................1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah.....................................................2
1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian.................................................................3
1.4 Manfaat Kegiatan...................................................................................3
1.5 Masyarakat Sasaran...............................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Tinjauan Teoritis....................................................................................5
2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan..............................................................15
III. METODE PENERAPAN........................................................................17
3.1 Langkah-Langkah Kegiatan.................................................................17
3.2 Teknik Penyelesaian Masalah..............................................................21
3.3 Alat Ukur Ketercapaian........................................................................22
IV. HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN........................................23
1.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran................................................23
1.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat..........................26
1.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat............................27
1.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program...............................................28
V. PENUTUP..................................................................................................29
5.1 Kesimpulan...........................................................................................29
5.2 Rekomendasi........................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................31
LAMPIRAN.....................................................................................................33
DAFTAR GAMBAR
1
Kecamatan Mandau merupakan salah satu Kecamatan yang termasuk
dalam wilayah administrasi kabupaten Bengkalis. Mayoritas pekerjaan dari
masyarakat di Kecamatan Mandau adalah sebagai buruh tani dan karyawan PT.
COVID-19 cukup berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, dari segi
perekonomian banyak masyarakat terdampak COVID-19 di Kecamatan Mandau
yang terkena pemutusan kontrak kerja. Disisi lain berdasarkan hasil analisis
situasi yang dilakukan di Kecamatan Mandau, didapatkan masih banyaknya
masyarakat yang belum paham mengenai bahaya wabah COVID-19. Ini dapat
dilihat dari gaya hidup masyarakat yang masih belum mematuhi protokol
kesehatan dalam beraktifitas diluar rumah seperti tidak memakai masker saat
keluar rumah, tidak mencuci tangan setelah bepergian atau sebelum berpergian,
bahkan masih banyak juga masyarakat yang berkerumunan di tempat umum dan
tidak menjaga jarak.
Sebagai salah satu civitas akademika yang memiliki tugas Tri Dharma
Perguruan Tinggi terpanggil untuk turut berkontribusi bersama dalam
menghadapi COVID-19 (Prasetyo & Suherlan, 2020). Dengan melihat keaadaan
masyarakat di Desa Kecamatan Mandau kami sebagai mahasiswa Universitas
Riau akan melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan program
pengabdian kepada masyarakat Kecamatan Mandau tahun 2020 dalam upaya
untuk memutus mata rantai COVID-19 dengan melakukan program kerja yang
bersangkutan dengan situasi yang terjadi di Kecamatan Mandau akibat pandemi
COVID-19 berharap masyarakat dapat meningkatkan kepedulian terhadap
kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pemutusan mata
rantai COVID-19.
2.2 Identifikasi Dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil analisis situasi tersebut, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan yang ada di wilayah Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis
yaitu sebagai berikut :
a. Kondisi perekonomian di masyarakat karearna terjadinya virus COVID-
19 ini akibatnya berdampak buruk pada perekonomian masyarakat di
wilayah Kecamatan Mandau.
2
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan
Mandau mengenai wabah Covid 19 dan cara pencegahan wabah COVID-
19.
c. Banyaknya masyarakat yang belum mematuhi protocol kesehatan saat
beraktifitas di luar rumah.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah,
sebagai berikut :
a. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan perekonomian keluarga di Desa
Kecamatan Mandau ?
b. Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah
Kecamatan Mandau mengenai wabah COVID-19?
c. Bagaimana mengedukasi masyarakat terkait cara memutuskan mata
rantai penyebaran virus corona di Kecamatan Mandau ?
2.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian
1. Untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan logistic dimasa
pandemi COVID-19
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19 serta mecegah
Penyebaran COVID-19 yang ada di wilayah Kecamatan Mandau dengan
memberikan edukasi kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Mandau
3. Memutuskan mata rantai COVID-19 di Kecamatan Mandau
1.4 Manfaat Kegiatan
1. Bagi Masyarakat
Membantu perekonomian masyarakat yang terdampak COVID-19 serta
menambah pengetahuan masyarakat tentang bahaya COVID-19 dan cara
pencegahannya dari program kerja yang dilaksanakan oleh tim Pengabdian
kepada masyarakat
2. Bagi Pemerintah
Pemerintah memperoleh kemudahan saat akan melakukan beberapa kegiatan
yang berkaitan dengan COVID-19 dengan bantuan dari tim pengabdian
kepada masyarakat.
3. Bagi Tim Pengabdian kepada masyarakatKecamatan Mandau
Tim Pengabdian kepada masyarakat COVID-19 di Kecamatan Mandau
memperoleh ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga.
Terutama pada bidang kesehatan seperti bagaimana cara mencegah COVID-
19 tidak lagi mewabah di daerah Kecamatan Mandau.
1.5 Masyarakat Sasaran
Masyarakat sasaran kegiatan tim relawan COVID-19 yaitu seluruh
masyarakat di Kecamatan Mandau secara umum. Dengan dikhususkan kepada
masyarakat tidak mampu dan terdampak COVID-19 untuk penerima Bantuan
Langsung yang didistribusikan oleh pihak Gerakan Antar Sedekah (GAS) dan
dibantu oleh tim pengabdian kepada masyarakat, masyarakat yang tidak
menggunakan masker saat keluar rumah, serta masyarakat yang menggunakan
fasilitas tempat-tempat umum seperti masjid dan kantor di Kecamatan Mandau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
1. Pemberdayaan Masyarakat
a. Definisi Pemberdayaan
Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment)
berasal dari kata ‘power’ yang artinya kekuasaan atau keberdayan.
Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai
kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk
membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari
keinginan dan minat mereka (Edi Suharto, 2017).
Pemberdayaan sebagai sebuah proses perubahan kemudian memiliki
konsep yang bermakna. Dengan kata lain, kemungkinan terjadinya proses
pemberdayaan sangat tergantung pada dua hal:
1) Bahwa kekuasaan dapat berubah. Jika kekuasaan tidak dapat berubah,
pemberdayaan tidak mungkin terjadi dengan cara apapun.
2) Bahwa kekuasaan dapat diperluas. Konsep ini menekankan pada
pengertian yang tidak statis, melainkan dinamis.
Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah suatu proses
pertumbuhan dan perkembangan kekuatan masyarakat untuk ikut terlibat
dalam berbagai aspek pembangunan di suatu wilayah. Dengan adanya
pemberdayaan bisa melepaskan masyarakat dari keterbelakangan dan
kemiskinan, sehingga masyarakat mampu bersaing dengan dunia luar
(Almasri dan Desmiwar, 2014).
Menurut Fahrudin (2012), pemberdayaan masyarakat adalah upaya
untuk memampukan dan memandirikan masyarakat yang dilakukan dengan
upaya sebagai berikut:
1) Enabling, yaitu menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan
potensi masyarakat berkembang. Titik tolaknya adalah pengenalan
bahwa setiap manusia, setiap masyarakat memiliki potensi yang dapat
dikembangkan. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya
itu dengan cara mendorong (encourage), memotivasi dan
membangkitkan kesadaran (awareness) akan potensi yang dimilikinya
serta berupaya untuk mengembangkannya.
2) Empowering, yaitu meningkatkan kapasitas dengan memperkuat
potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat. Perkuatan ini
meliputi langkah-langkah nyata seperti penyediaan berbagai masukan
(input) serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang dapat
membuat masyarakat menjadi makin berdayaan.
3) Protecting, yaitu melindungi kepentingan dengan mengembangkan
sistem perlindungan bagi masyarakat yang menjadi subjek
pengembangan. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang
lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan
dalam menghadapi yang kuat. Melindungi dalam hal ini dilihat
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak
seimbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
Pemberdayaan masyarakat memiliki enam tujuan (Theresia, S. Andini,
and Mardikanto, 2014) yaitu:
1) Perbaikan kelembagaan
2) Perbaikan usaha
3) Perbaikan Pendapatan
4) Perbaikan lingkungan
5) Perbaikan kehidupan dan
6) Perbaikan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dapat berlangsung dan berhasil bila
menggunakan strategi dan pendekatan yang tepat. Suharto (2005)
menyarankan 5 (lima) pendekatan, yaitu:
1) Pemungkinan
Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang secara optimal.
2) Penguatan
Memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat
dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
3) Perlindungan
Melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah agar
tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan
yang tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan lemah,
dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap
kelompok lemah.
4) Penyokongan
Memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu
menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya, dan
5) Pemeliharaan
Memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan
distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat.
b. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
Dalam upaya agar masyarakat berdaya maka memerlukan
intervensi. Ada beberapa tahapan intervensi yang direncanakan agar
tercapai keberhasilan pemberdayaan tersebut. Tahapan yang dilakukan
lebih dekat sebagai upaya pengembangan masyarakat. Pengembangan
masyarakat yang dilakukan diharapkan berujung pada terrealisasinya
proses pemberdayaan masyarakat (Zubaedi, 2007). Menurut (Adi, 2013)
tahapan dalam proses pengembangan masyarakat, yaitu:
1) Tahap persiapan (engagement)
Tahap persiapan dalam kegiatan pengembangan masyarakat terdiri
dua hal, yaitu persiapan petugas dan persiapan lapangan. Persiapan
petugas diperlukan untuk menyamakan persepsi antar anggota tim
sebagai pelaku perubahan mengenai pendekatan apa yang akan dipilih
dalam melakukan pengembangan masyarakat. Sedangkan persiapan
lapangan dilakukan melalui studi kelayakan terhadap daerah yang
akan dijadikan sasaran, baik dilakukan secara formal maupun
informal. Bila sudah ditemukan daerah yang ingin dikembangkan,
petugas harus mencoba menerobos jalur formal untuk mendapat
perizinan dari pihak terkait. Di samping itu, petugas juga harus
menjalin kontak dengan
tokoh-tokoh informal agar hubungan dengan masyarakat dapat terjalin
dengan baik.
2) Tahap pengkajian (assessment)
Proses pengkajian yang dilakukan dengan mengidentifikasi
masalah atau kebutuhan yang diekspresikan dan sumber daya yang
dimiliki komunitas sasaran. Masyarakat dilibatkan secara aktif agar
permasalahan yang keluar adalah dari pandangan mereka sendiri, dan
petugas memfasilitasi warga untuk menyusun prioritas dari
permasalahan yang mereka sampaikan. Hasil pengkajian ini akan
ditindaklanjuti pada tahap berikutnya, yaitu tahap perencanaan.
3) Tahap perencanaan alternatif kegiatan (planning)
Pada tahap ini petugas secara partisipatif mencoba melibatkan
warga untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi, bagaimana
cara mengatasinya serta memikirkan beberapa alternatif program dan
kegiatan yang dapat dilakukan.
4) Tahap formulasi rencana aksi (formulation action plan)
Pada tahap ini petugas membantu masing-masing kelompok untuk
merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan
mereka lakukan guna mengadaptasi permasalahan yang ada. 7 Pada
tahap ini diharapkan petugas dan masyarakat sudah dapat
membayangkan dan menuliskan tujuan jangka pendek tentang apa
yang akan dicapai dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
5) Tahap implementasi kegiatan (implementation)
Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling
penting dalam proses pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang
sudah direncanakan dengan baik dapat melenceng dalam pelaksanaan
di lapangan bila tidak ada kerjasama antara pelaku perubahan dan
warga masyarakat, maupun kerjasama antarwarga.
6) Tahap evaluasi (evaluation)
Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas
terhadap program yang sedang berjalan. Pada tahap ini sebaiknya
melibatkan warga untuk melakukan pengawasan secara internal agar
dalam jangka panjang diharapkan membentuk suatu sistem dalam
masyarakat yang lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada. Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan umpan balik bagi
perbaikan kegiatan.
7) Tahap terminasi (termination)
Tahap ini merupakan tahap ‘perpisahan’ hubungan secara formal
dengan komunitas sasaran. Terminasi dilakukan seringkali bukan
karena masyarakat sudah dianggap mandiri, tetapi karena proyek
sudah harus dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang
ditetapkan sebelumnya, atau karena anggaran sudah selesai dan tidak
ada penyandang dana yang dapat dan mau meneruskan program
tersebut.
3 Coronavirus Disease (COVID-19)
a. Defenisi Coronavirus Disease (COVID-19)
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui
menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek
hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus
jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. COVID-
19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak
dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember
2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di
banyak negara di seluruh dunia (WHO, 2020).
b. Epidemiologi
Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus COVID-19
di China setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal
Februari 2020. Awalnya kebanyakan laporan datang dari Hubei dan
provinsi di sekitar, kemudian bertambah hingga ke provinsi-provinsi lain
dan seluruh China (Wu Z et al, 2020). Tanggal 30 Januari 2020, telah
terdapat 7.736 kasus terkonfirmasi COVID-19 di China, dan 86 kasus
lain dilaporkan dari berbagai negara seperti Taiwan, Thailand, Vietnam,
Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Kamboja, Jepang, Singapura, Arab Saudi,
Korea Selatan, Filipina, India, Australia, Kanada, Finlandia, Prancis, dan
Jerman (WHO, 2020). COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada
tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus (WHO, 2020). Data 31 Maret
2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan
136 kasus kematian (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini
merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara (WHO, 2020) Per 30 Maret
2020, terdapat 693.224 kasus dan 33.106 kematian di seluruh dunia.
Eropa dan Amerika Utara telah menjadi pusat pandemi CCOVID-19,
dengan kasus dan kematian sudah melampaui China. Amerika Serikat
menduduki peringkat pertama dengan kasus COVID-19 terbanyak
dengan penambahan kasus baru sebanyak 19.332 kasus pada tanggal 30
Maret 2020 disusul oleh Spanyol dengan 6.549 kasus baru. Italia
memiliki tingkat mortalitas paling tinggi di dunia, yaitu 11,3% (WHO,
2020).
c. Etiologi
Coronavirus disease (COVID-19) disebabkan oleh virus yang
disebut . Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif,
berkapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales,
keluarga Coronaviridae. Coronaviridae dibagi dua subkeluarga
dibedakan berdasarkan serotipe dan karakteristik genom.Terdapat empat
genus yaitu alpha coronavirus, betacoronavirus, deltacoronavirus dan
gamma coronavirus (Huang et al, 2020, Wang et al, 2020, & Fehr et al,
2020).
Coronavirus memiliki kapsul, partikel berbentuk bulat atau elips,
sering pleimorfik dengan diameter sekitar 50-200m (Wang et
al,2020).Semua virus ordo Nidovirales memiliki kapsul, tidak
bersegmen, dan virus positif RNA serta memiliki genom RNA sangat
panjang (Fehr et al, 2020). Struktur coronavirus membentuk struktur
seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus. Protein S
atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan
merupakan struktur utama untuk penulisan gen. Protein S ini berperan
dalam penempelan dan
masuknya virus kedalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya
di sel inang) (Wang et al, 2020, & Fehr et al, 2020).
(2) Sasaran kegiatan: sasaran utama dari kegiatan ini adalah para
pedagang kaki lima yang berada di Kecamatan Mandau.
5) Penyaluran Sembako
Kegiatan penyaluran sembako ini diadakan setiap hari selama
bulan ramadhan dan setiap hari jumat pada bulan selain ramadhan.
Sebelum melakukan penyaluran Sembako, Langkah pertama dalam
melakukan kegiatan ini adalah mendata masyarakat yang tergolong
duafha atau tidak mampu dan terdampak covid disekitar Kecamatan
Mandau, setelah itu tim melakukan mempersiapkan bahan-bahan
sembako. Selanjutnya pembagian sembako dilakukan di beberapa rumah
warga yang telah di data sebelumnya. Sembako yang dibagikan berupa :
Beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi, atau ayam, telur ayam,
susu dan mentega. Pembagian sembako ini dilakukan setiap hari pada
bulan ramadhan dan setiap hari jumat pada bulan-bulan selanjutnya.
Kegiatan pembagian sembako ini ditujukan kepada seluruh
masyarakat terdampak COVID-19 dan kaum dhuafa.
Edukasi Masyarakat
Penyediaan Alat Cuci Tangan