193
STANDAR
dan
STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)
MATERI
Standar dan SOP serta penerapannya
1. Pengertian standar
2. Tujuan standar
3. Manfaat standar dan komponen komponennya
4. Pengertian SOP
5. Tujuan SOP
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
194
6. Manfaat SOP
7. Prinsip-prinsip dalam penyususunan SOP
8. Pembuatan SOP
METODA
1. Kuliah singkat
2. Penugasan
3. Kerja Kelompok
4. Presentasi – Diskusi Pleno
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
195
Proses pembelajaran ini meliputi 5 sesi @ 90 menit secara intensif, kombinasi antara
kuliah singkat, kerja kelompok dan diskusi pleno. Rencana pengajaran kelima sesi
sebagai berikut:
Sesi I: Sesi II: Sesi III:
Bagian A: Bagian A: Bagian A:
Metoda :
Kuliah singkat Metoda: Metoda:
Kuliah singkat Kuliah singkat
Waktu: 30 min
Waktu: 30 min Waktu: 30 min
Metoda: Metoda:
Kerja kelompok dan pleno Kerja kelompok Metoda:
Kerja kelompok dan pleno
Waktu: 60 min
Waktu: 60 min Waktu: 60 min
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
196
MATERI
STANDAR dan STANDAR OPERATING
PROSEDUR(SOP)
Pendahuluan
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
197
kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya
(PP 102 tahun 2000).
2. Standar adalah suatu catatan minimum dimana terdapat kelayakan isi dan akhirnya
masyarakat mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiru
3. Standar adalah suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesifik.
4. Standar adalah pernyataan tertulis dari suatu harapan-harapan yang spesifik .
5. Standar adalah suatu patokan pencapaian berbasis pada tingkat (dr. Yodi
Mahendrata).
6. Standar adalah suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama
serta dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Reyers, 1983).
7. Standar adalah nilai-nilai (values) yang tertulis meliputi peraturan-peraturan dalam
mengaplikasi proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.
8. Standar adalah menaikkan ketepatan kualitatif atau kuantitatif yang spesifik dari
komponen struktural dalam sistem pelayanan kesehatan yang didasarkan pada
proses atau hasil suatu harapan (Donebean).
Standar yang berbasis pada sistem manjemen kinerja menegaskan spesifikasi suatu
kinerja antara lain;
a. Spesifik (specific)
b. Terukur (measurable)
c. Tepat (appropriate)
d. Andal (reliable)
e. Tepat waktu (timely)
Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang
tepat seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya. Standar selalu berhubungan
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
198
dengan mutu karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan cara
pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
199
2. Standar Proses
Standar proses adalah kegiatan dan interaksi antara pemberi dan penerima asuhan.
Standar ini berfokus pada kinerja dari petugas profesional di tatanan klinis,
mencakup :
Fungsi tugas, tanggung jawab, dan akontabilitas
Manajemen kinerja klinis
Monitoring dan evaluasi kinerja klinis
3. Standar Outcomes
Standar outcomes adalah hasil asuhan dalam kaitannya dengan status pasen. Standar
ini berfokus pada asuhan pasen yang prima, meliputi :
Kepuasan pasen
Keamanan pasen
Kenyamanan pasen
Dalam pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu seperti apa yang diharapkan
atau diinginkan, namun standar struktur dan proses yang baik akan menunjukkan sejauh
mana kemungkinan pencapaian outcomse atau hasil yang diharapkan. Outcomes adalah
hasil yang dicapai melalui penentuan dan melengkapi proses. Outcomes ditulis untuk setiap
prosedur, pedoman praktek dan rencana.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
200
Tingkatan Standar
Pada dasarnya ada dua tingkatan standar yaitu minimum dan optimum. Standar
minimum adalah sesuatu standar yang harus dipenuhi dan menyajikan suatu tingkat dasar
yang harus diterima, disamping ada standar lain yang secara terarah dan berkesinambungan
dapat dicapai. Ini merupakan keinginan atau disebut juga standar optimum. Standar
minimum harus dicapai seluruhnya tanpa ada pertanyaan. Standar optimum mewakili
keadaan yang diinginkan atau disebut juga tingkat terbaik, dimana ditentukan hal-hal yang
harus dikerjakan dan mungkin hanya dapat dicapai oleh mereka yang berdedikasi tinggi.
Penggunaan Standar
Dalam pelayanan kesehatan, standar digunakan dalam satu dari tiga proses evaluasi;
menilai diri sendiri, inspeksi, dan akreditasi. Istilah penilaian diri sendiri menunjukkan
penilaian satu kinerja diri sendiri. Proses ini, mungkin dirancang oleh individu tersebut atau
komite dari luar, mengenai evaluasi pemenuhan standar. Apakah standar tersebut
terpenuhi atau tidak. Hal ini dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang sangat berharga,
terutama apabila ada komitmen untuk menganalisa secara jujur mengenai kekuatan dan
kelemahan kinerja. Standar adalah kesepakatan kinerja untuk mencapai luaran/hasil kerja
tertentu.
Manfaat Standar :
1. Standar menetapkan norma dan memberi kesempatan anggota masyarakat dan
perorangan mengetahui bagaimanakah tingkat pelayanan yang diharapkan/
diinginkan. Karena standar tertulis sehingga dapat dipublikasikan/diketahui secara
luas.
2. Standar menunjukkan ketersediaan yang berkualitas dan berlaku sebagai tolok ukur
untuk memonitor kualitas kinerja.
3. Standar berfokus pada inti dan tugas penting yang harus ditunjukkan pada situasi
aktual dan sesuai dengan kondisi lokal.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
201
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
202
13. Walaupun dalam pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu seperti apa yang
diinginkan atau diharapkan, definisi standar struktur dan proses yang baik, terlihat
sejauh mana ditingkatkan kemungkinan pencapaian outcomes atau hasil yang
diharapkan. Outcomes adalah hasil yang dicapai melalui penentuan dan melengkapi
proses. Outcomes ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan rencana.
Langkah I
Langkah II
Kelompokkan fungsi tersebut diatas kedalam format dibawah ini berdasarkan kriteria yang
terdapat disetiap kolom, yaitu: resiko tinggi, volume tinggi, rawan masalah dan biaya
tinggi. Mungkin satu fungsi masuk kedalam satu/lebih kriteria yang ada dalam kolom ini.
Langkah III
Berdasarkan matrik diatas, tulislah kelompok fungsi yang masuk kolom fungsi kritis,
sangat-sangat penting, sangat penting, dan penting seperti yang terlihat dalam matrik
dibawah ini. Matrik ini menunjukkan bahwa tingkat prioritas utama dalam sistem
manajemen kinerja. Fungsi yang masuk kedalam empat kategori dipertimbangkan sebagai
fungsi kritis. Fungsi yang masuk kedalam tiga dari empat kategori dipertimbangkan
sebagai fungsi yang sangat-sangat penting.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
203
Fungsi yang masuk kedalam dua dari empat kategori adalah sangat penting. Terakhir,
fungsi yang masuk kedalam kategori hanya satu adalah fungsi yang penting.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
204
Pernyataan Standar:
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
______________________________________________________________________
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
205
Tujuan :
1. Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim dalam
organisasi atau unit.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait.
4. Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
Fungsi :
1. Memperlancar tugas petugas atau tim.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
206
Prinsip-prinsip protap :
1. Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan.
2. Bisa berubah sesuai dengan perubahan standar profesi atau perkembangan iptek
serta peraturan yang berlaku.
3. Memuat segala indikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada setiap upaya,
disamping tahapan-tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan.
4. Harus didokumentasikan.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
207
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
208
KESIMPULAN
Standar sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan. Standar
sangat membantu perawat dan bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Tingkatan
standar terbagi menjadi dua yaitu standar minimum dan standar optimum. Standar
minimum harus dicapai oleh perawat dan bidan, sementara standar optimum adalah suatu
keadaan ideal yang ingin dicapai. Ada empat ketentuan standar yaitu harus tertulis,
mengandung komponen struktur, proses, dan outcomes , berorientasi pada pelanggan serta
disetujui dan disyahkan oleh yang berwenang. Penggunaan standar terutama pada tiga
proses evaluasi ; menilai diri sendiri, inspeksi, dan akreditasi.
EVALUASI
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002
Materi Pelatihan Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi
209
KEPUSTAKAAN
Ann Marriner-Tomey (1996). Guide To Nursing Management and Leadership. Method of
Evaluation. Mosby-Year Book, Inc St. Louis, USA
Heidemann EG. The Contemporary Use of Standards in Health Care. Geneva. WHO;
1993.
Katz JM, Green E. Managing Quality: A Guide to System-Wide Performance
Management in Health Care. 2nd Ed. St. Louis. Mosby; 1997.
eissenheimer CG. Improving Quality: Guide to Effective Program. 2nd Ed. Maryland.
Aspen Pub; 1997.
Sale D. Quality Assurance for Nurses and Other Members of The Health Care team. 2nd Ed.
London. MacMillian; 1996.
Swansburg, A.C (1996). Management and Leadership for Nurse Managers. Jones and
Bartlett Publishers International, London England.
Jacqucline M. Katz & Eleanor Green; “Managing Quality, A Guide to System-wide
Performance Management In Health Care”
Direktorat UMDK, Dit.Jend. Yan.Med.DEPKES RI “Petunjuk Teknis Penyusunan
Prosedur Tetap Kegiatan Rumah Sakit Swadana”, Jakarta 1995
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002