QU-3.1
Modul 1, semester 3
Pendahuluan QMS
1. Pendahuluan
4. Daftar tugas
1 Pendahuluan
Kita memulai pelatihan kita tentang mutu dengan melihat beban akibat
mutu yang buruk: tanpa pelanggan yang puas, organisasi akan berada
dalam bahaya. Untuk menjaga kepuasan pelanggan, organisasi perlu
memenuhi persyaratan-persyaratan yang mereka ajukan. Standar ISO
9001:2000 menyediakan suatu kerangka kerja yang telah dicoba dan
teruji untuk melakukan pendekatan sistematis pada pengaturan proses-
proses organisasi sehingga proses-proses tersebut terus menghasilkan
produk yang memenuhi harapan pelanggan.
Jawaban untuk pertanyaan ini berbeda-beda bagi tiap organisasi dan didasarkan
ada dua kondisi fundamental:
Namun, banyak indikator mutu yang tidak diutarakan dengan istilah ekonomi yang
umum. Karena hal ini, para manajer eksekutif sering merasa kesulitan
mengevaluasi kinerja yang terkait dengan mutu. Selain itu, banyak manajer mutu
yang tidak memiliki latar belakang keuangan yang memungkinkan mereka
berkomunikasi dengan menggunakan istilah-istilah keuangan. Dilema ini bisa
diatasi jika para manajer mutu belajar menerapkan konsep-konsep dasar
manajemen usaha, termasuk prinsip-prinsip keuangan, untuk mengukur mutu.
1
Di semester ini kita akan menggali cerita dan perangkat peningkatan mutu Ishikawa. Untuk mengetahui
kisah Ishikaw silakan merujuk pada LU3.1.5, untuk mengetahui tentang diagram sebab-akibat, silakan merujuk
ke LU3.2.3
Adakah hubungan sebab akibat antara mutu dan keuntungan? Bagaimana kinerja
mutu organisasi mempengaruhi tujuan dasarnya? Sebuah persamaan ekonomi
yang telah disederhanakan berikut sangat berguna untuk meneliti hubungan ini:
Pemasukan Pengeluaran
Ada banyak contoh yang menunjukkan bagaimana mutu yang ‘bagus’ bisa
meningkatkan pendapatan. Di sebagian besar industry, rujukan yang baik dari
para konsumen yang puas merupakan faktor penting bagi pertumbuhan usaha.
Misalnya, konsumen yang ada akan lebih mungkin melakukan pemesanan lebih
pada organisasi (perusahaan) yang telah mengirimi mereka produk tanpa cela
tepat waktu. Mutu juga memiliki dampak layanan bagi banyak konsumen.
Organisasi yang tanggap terhadap permintaan dan menunjukkan sikap ‘bisa
melakukannya’ akan memperoleh kelebihan persaingan. Secara umum,
kelebihan-kelebihan ini diperoleh setelah melewati periode jangka menengah
sampai jangka panjang.
Hal ini bisa dicapai melalui kontrol proses peningkatan yang mengurangi
produksi bagian yang jelek yang tidak diinginkan. Waktu pengaturan (penyiapan)
mesin yang lebih singkat dan ketersediaan informasi produksi yang lengkap juga
bisa lebih meningkatkan produktifitas. Para ahli mutu telah mempelajari teknik-
teknik untuk mengurangi beban produksi melalui peningkatan mutu.
Contoh lain bisa ditemukan di industri jasa: sebuah organisasi yang memproduksi
perabot dapur telah menganalisa alasan-alasan panggilan telepon yang masuk ke
bagian penjualan dan layanan konsumen di organisasi tersebut. Pertanyaan yang
paling sering ditanyakan oleh para penelepon tersebut terkait dengan daftar biaya;
para konsumen biasanya ingin mengubah warna atau bahan produk yang dibelinya.
Dengan mengubah format daftar tersebut hingga mencakup pilihan bahan dan
warna alternative dalam bentuk lembar tabulasi, organisasi tersebut bisa
mengurangi jumlah telepon masuk. Tambahan fitur berupa waktu yang baru-baru
ini dicantumkan dalam daftar tersebut juga memberi nilai tambah bagi kegiatan
penjualan dan pelayanan. Perusahaan tersebut mampu menangani volume
penjualan yang lebih besar tanpa harus menambah jumlah personel. Konsumen
menerima daftar biaya yang ‘lebih baik’, dan organisasi tersebut bisa menghemat
uang.
Orientasi proses
Semua kegiatan organisasi bisa dijabarkan sebagai proses2. Ciri-ciri umum sebuah
proses mencakup input, kegiatan yang dilakukan menggunakan input tersebut,
dan output. Proses teknis perangkaian membutuhkan bagian-bagian,
perlengkapan-perlengkapan dan instruksi yang menjadi inputnya. Personel bagian
produksi yang ditunjuk, melaksanakan kegiatan perangkaian dan verifikasi
tersebut. Output adalah hasil lengkap dari kegiatan tersebut sesuai dengan yang
diinginkan.
2
Untuk mendapatkan definisi rinci tentang pendekatan proses silakan lihat LU3.2, Proses dan perangkat
mutu.
Ada dua aspek tambahan yang harus dipertimbangkan saat menganalisis manfaat
yang diberikan oleh mutu pada investasi:
• Cakupan mutu
Dalam dunia finansial, ada perbedaan jelas antara investasi dan beban. Perbedaan
utamanya adalah investasi melibatkan pengeluaran, yang terkait langsung dengan
keuntungan yang bisa dinilai, sementara beban tidak.
Sebaliknya, beban tidak selalu terkait langsung dengan imbalan atau keuntungan
yang bisa dihitung. Tindakan perbaikan seringkali dianggap beban—yaitu beban
pengeluaran yang disebabkan oleh kurangnya mutu. Para manajer telah belajar
dari perbandingan ini bahwa tindakan pencegahan jauh lebih menguntungkan dari
tindakan perbaikan. Namun, pengetahuan yang sudah umum ini belum menjadi
praktek umum di banyak organisasi.
Cakupan mutu
Awalnya, sebagian besar manajer mengaitkan istilah ‘mutu’ hanya dengan produk
atau jasa yang mereka jual. Sekarang mutu telah jauh melebihi cakupan sempit
ini. Proses, dan bahkan sistem, juga bisa mencapai tujuan atau memenuhi
harapan. Hanya jika organisasi telah menerapkan konsep mutu pada semua
proses dan seluruh sistem manajemennya, barulah perusahaan tersebut bisa
melihat dampak mutu terhadap tujuan dasarnya.
Jika organisasi saudara telah membuat sebuah sistem mutu, saudara harus
menyusun dan mempertahankan daftar tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahan yang mungkin dan akan diperlukan. Kaji ulang daftar tindakan ini dan
analisalah persentase kegiatan peningkatan yang pernah dilakukan untuk sebuah
produk, meskipun tindakan yang dilakukan untuk proses atau sistem. Untuk
meningkatkan keseluruhan organisasi, tindakan peningkatan harus menjangkau
proses dan sistem juga. Tindakan peningkatan harus menitikberatkan pada
pencegahan kesalahan. Apakah tindakan peningkatan yang dilakukan oleh
perusahaan saudara telah memenuhi kebutuhan ini? Komitmen tim manajemen
saudara pada prinsip-prinsip pencegahan menentukan keuntungan yang bisa
diberikan oleh sistem mutu saudara pada investasi.
(Confucius)
Para siswa harus diberi banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan
sarana yang dibutuhkan untuk memungkinkan mereka berpikir secara kreatif dan
kritis pada level yang lebih tinggi. Untuk bisa memfasilitasi hal ini, kami telah
menggunakan dan mengadaptasi sejumlah pendekatan dan model pengajaran
pemikira yang telah terbukti untuk digunakan dalam program kurikulum kami dan
untuk diberitahukan pada Program Sistem Manajemen Mutu untuk Keseluruhan
Sekolah saudara.
• Mengatasi masalah
• Berkomunikasi
• Mengatasi masalah
• Manajemen diri
• Pembelajaran
• Memanfaatkan teknologi
Semakin siswa yakin bahwa para guru mereka memang menekankan strategi
pemikiran dan pembelajaran, semakin besar pula motivasi mereka, dan mereka akan
semakin terlibat dalam strategi kognitif yang produktif. Mereka juga akan semakin
fokus pada pemenuhan tujuan tugas, mereka akan semakin tidak menganggap
sekolah hanya terfokus pada kemampuan dan persaingan individu, serta mereka akan
lebih tidak beranggapan bahwa mereka kurang memiliki kontrol atas pembelajaran
mereka sendiri.
Berdasarkan Model Barrat (1998), berikut ini adalah poin-point utama Berfikir dengan
orientasi mutu untuk Pembelajaran Remaja:
Ketegasan: Menerima tantangan realistis dalam lingkungan yang dicirikan oleh tingkat
harapan (ekspektasi) yang tinggi
Keamanan: Belajar dalam lingkungan yang aman, penuh perhatian dan penuh
dorongan
Ada tiga tingkat penggunaan kemampuan pemikiran tingkat tinggi dalam Kontinuum
praktek:
Menciptakan
Menciptakan gagasan, produk atau cara pandang baru
Designing, constructing, planning, producing, inventing.
Mengevaluasi
Menjustifikasi keputusan untuk melakukan tindakan
tertentu
Memeriksa, menyusun hipotesis, mengkritisi,
bereksperimen, menilai
Menganalisa
Memecah informasi menjadi bagian-bagian kecil untuk
menggali pemahaman dan hubungan
Membandingkan, mengatur, menyusun ulang,
menginterogasi, menemukan
Menganalisis
Para siswa memecah informasi yang telah didapatkannya menjadi bagian-bagian kecil
agar bisa lebih memahami informasi tersebut.
MENGATUR MEMBANDINGKAN
MENEMUKAN
MENYATUKAN
MENSTRUKTURISASI
MENYUSUN ULANG
MENGURAIKAN
MENEMPATKAN
Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling menggambarkan proses analisis:
Membedakan Mempertanyakan
Menghargai Mencoba
Memeriksa Menguji
Menggali Memisahkan
Menanyakan Menyusun
Menginvestigasi Menyaring
Meneliti Menghitung
Mengkritik Membandingkan
Mempertentangkan Mensurvei
Mendeteksi Mengelompokkan
Menata Menyusun
Menguji Mendebat
Menganalisis Menggambarkan
Menghubungkan Membedah/Menelaah
Mengklasifikasi Mendiskriminasi
GRAFIK
KUMPULAN DATA
DAFTAR NAMA
DATA BERGERAK
DIAGRAM
LAPORAN
ABSTRAK
GAMBARAN
Mengapa perubahan…terjadi?
Lakukan penelitian untuk mendapatkan informasi yang bisa mendukung pandangan yang
diajukan.
Lakukan kajian karya seni dalam hal bentuk, warna dan tekstur.
Penilaian
The learner makes decisions based on in-depth reflection, criticism and assessment.
Para siswa mengambil keputusan berdasarkan pemikiran mendalam, kritik dan penilaian.
MENDETEKSI
MEMERIKSA
MENGUJI
MENGAWASI
MENILAI
MENGKRITIK
MENYUSUN
MENCOBA
HIPOTESIS
Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling bisa menggambarkan proses
penilaian:
Menyimpulkan Menjastifikasi
Hasilnya mencakup:
MELAPORKAN
PANEL
DEBAT EVALUASI
PENELITIAN
KESIMPULAN
UCAPAN PERSUASIF
MEMUTUSKAN
Seefektif apakah...?
Mengapa...bernilai?
Siapa yang akan mendapatkan keuntungan dan siapa yang akan rugi?
Buatlah sebuah buklet tentang lima peraturan yang saudara anggap penting.
Yakinkan siswa lain.
Menciptakan
Siswa menciptakan gagasan dan informasi baru menggunakan apa yang telah
dipelajari
PERANCANGAN
PENYUSUNAN
MERENCANAKAN
MEMBUAT
PENGATURAN
MENEMUKAN
MEMBUAT
Menyiapkan
Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling bisa menggambarkan proses
penciptaan:
Hasilnya mencakup:
PERMAINAN
BARU
FILM
IKLAN
KORAN
LAGU
PROYEK
PROJECT
PRODUK MEDIA
RENCANA
LUKISAN
Jika saudara memiliki akses ke semua sumber daya yang dibutuhkan dan tersedia,
bagaimana saudara akan menangani masalah...?
Bisakah saudara menemukan penggunaan yang baru dan tidak biasa dari...?
Rancanglah sebuah bangunan yang bisa menampung semua kegiatan belajar saudara.
Buatlah naskah TV, pertunjukan wayang, drama pendek, lagu atau pantomim
tentang…
Dengan sedikit berusaha, bisa dilihat bahwa sumber sebagian besar masalah
perusahaan adalah kurangnya penerapan satu atau lebih prinsip ini.
3
Untuk analisa komprehensif tentang SMM ISO 9001:2000 lihat LU3.3
Kelebihan utama
Pendapatan dan penguasaan pasar melalui tanggapan yang cepat dan fleksibel atas
peluang pasar.
Keterkaitan yang bagus antara tujuan organisasi dengan harapan dan kebutuhan
konsumen
Kelebihan utama:
Komitmen etis dan nilai yang dimiliki bersama di semua level organisasi.
Kelebihan utama
Rasa kepemilikan
Kelebihan utama:
Biaya yang lebih murah dan waktu siklus yang lebih pendek dengan menggunakan
sumberdaya secara efektif.
Evaluasi resiko dan asumsi, evaluasi dampak kegiatan pada konsumen, pemasok
dan pihak-pihak lain yang terlibat.
Kelebihan utama:
Integrasi dan kesesuaian berbagai proses yang paling bisa mencapai hasil yang
diinginkan.
Menstrukturisasi sistem untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang paling
efektif dan efisien.
Pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan bersama dan dengan demikian mengurangi hambatan antar
bagian.
Kelebihan utama
Pelatihan tentang metode dan perlengkapan baru untuk perbaikan terus menerus.
Menjadikan peningkatan produk, proses dan sistem secara terus menerus sebagai
tujuan tiap individu dalam organisasi.
Kelebihan utama
Memastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan bisa dipertanggung
jawabkan.
Manfaat utama
Berbagai cerita dan contoh seringkali adalah guru yang terbaik. Guru, artinya,
adalah orang yang baik, orang yang bijak dan orang yang mengajari. Guru yang
bermutu haruslah orang yang memenuhi ketiga kriteria ini, dan memiliki konsep
dan pendekatan mutu dalam bisnis yang memiliki dampak besar dan tahan lama.
Para guru yang dituliskan di bagian ini telah melakukan, dan terus melakukan, hal
tersebut bahkan, untuk beberapa orang, sampai setelah meninggalnya.
Untuk memahami kontribusi para pengarang ini, kita perlu meneliti terlebih dulu
bagaimana konsep dan teknik kontrol mutu berkembang di Amerika Serikat, dan
kemudian perkembangannya di Jepang.
Awalnya, kontrol mutu secara sempit diartikan sebagai proses wajib penentuan
standar mutu, mengukur kinerja nyata mutu, dan melakukan tindakan yang
diperlukan berdasarkan perbedaan antara kinerja nyata dengan standar yang telah
ditentukan tersebut. Namun, dalam perkembangannya, kontrol mutu akhirnya
dilihat dari sudut pandang yang lebih luas sebagai penentuan kualitas produk
dengan nilai kegunaan tertinggi bagi konsumen, dengan menggunakan sarana
paling ekonomis.
Pada tahun 1920-an kontrol mutu mulai dikenal. Kontrol mutu secara statistik
memiliki pilar utama berupa diagram kontrol, teknik statistik dan inspeksi sampel.
Selama perang, Standar Militer Inggris BS10084 yang diadaptasi dari standar
Amerika yang telah diceritakan diatas diterjemahkan kedalam bahasa Jepang dan
penelitian teknik statistik modern dilaksanakan oleh sekelompok pelopor.
Ketika perang berakhir, Jepang berada dalam kondisi yang mendekati kehancuran
total. Untuk bisa menghidupi populasi penduduknya yang makin bertambah,
Jepang, sebagai negara yang sumber daya alamnya sedikit, tidak memiliki sumber
lain selain mengimpor bahan mentah, kemudian memproduksi dan mengekspor
produk industri dan bermutu bagus. Sebelum perang, produksi Jepang dikenal
murah dan bermutu rendah. Untuk membangun kembali ekonomi melalui ekspor
produk industri, tidak ada cara lain kecuali meningkatkan mutu produk dengan
drastis.
Setelah perang, kontrol kualitas dilakukan dengan panduan dari Tentara Amerika
yang menduduki Jepang. Berkebalikan dengan di Amerika Serikat, di Jepang pasca
perang, tidak ada pembeli spesifik yang besar seperti Angkatan Bersenjata
Amerika. Maka, perusahaan manufaktur Jepang, dengan sendirinya, harus
bersaing ketat untuk memenuhi berbagai permintaan pasar konsumen. Dalam
kondisi seperti itu, perusahaan-perusahaan tersebut, tanpa bantuan pihak lain,
harus menentukan kebutuhan konsumen untuk bisa memproduksi dan menjual
produk yang memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan tidak adanya pengguna
spesifik, produk-produk dengan rentang penggunaan yang luas harus dipasarkan;
maka para perusahaan tersebut dibebani tugas untuk memproduksi barang yang
sangat aman dan sangat terpercaya sesuai dengan standar yang ditentukan untuk
negara tersebut, dengan tetap memperhatikan berbagai permintaan klien.
Untuk berhasil dalam penjualan tersebut, sifat produk dan cara penggunaannya
harus dijelaskan secara detail.
4
Keterangan secara detil tentang British military standards dan penerapannya untuk ISO lihat LU3.3
mulai dari menentukan kebutuhan klien, sampai ke produksi dan penjualan. Hal
inilah yang kemudian mendorong kemunculan kontrol mutu di seluruh bagian
perusahaan Jepang yang unik.
Ide-idenya
Dr. Shewhart yakin bahwa kurangnya informasi akan sangat menghambat usaha kontrol
dan proses manajemen di lingkungan produksi. Untuk membantu manajer dalam
mengambil keputusan yang ekonomis, efisien dan ilmiah, dia mengembangkan metode
Kontrol Proses Secara Statistik (SPC/Statistical Process Control). Banyak gagasan
modern menyangkut mutu terinspirasi oleh Dr. Shewhart.
Dr. Joseph M Juran mengembangkan trilogi mutu—perencanaan mutu, kontrol mutu dan
peningkatan mutu. Manajemen mutu yang baik mengharuskan tindakan mutu
direncanakan, dikontrol dan ditingkatkan. Proses ini mencapai kontrol pada satu
tahapan kinerja mutu, kemudian dibuatlah rencana untuk meningkatkan kinerja tersebut
dengan dasar proyek per proyek, menggunakan kelengkapan dan teknik seperti analisis
Pareto.
Menggenggam Keuntungan
Terobosan
Analisis Pareto
Peningkatan mutu
Kegiatan ini akhirnya mencapai terobosan ke level peningkatan yang lebih tinggi, yang
sekali lagi di kontrol, untuk mencegah adanya kekurangan.
• Memberikan pelatihan
• Melaporkan kemajuan
• Memberi pengakuan
• Mengkomunikasikan hasil
• Mempertahankan momentum
Dia berkonsentrasi tidak hanya pada konsumen akhir saja, tapi juga pada para
konsumen eksternal dan internal lain. Tiap orang yang berada dalam rantai konsumen-
pemasok tersebut, mulai dari perancang produk sampai pengguna akhir, adalah
pemasok dan konsumen. Selain itu, orang akan menjadi proses, melaksanakan
sejumlah perubahan atau kegiatan.
PROSES
PEMASOK KONSUMEN
Persatuan Ilmuwan dan Insinyur Jepang mengundang Dr. Juran ke Jepang, untuk
mengajari mereka prinsip-prinsip manajemen mutu selagi mereka membangun
kembali ekonomi negara tersebut. Bersama W. Edwards Deming, rekannya yang
lebih berwarna dan mungkin lebih terkenal yang berasal dari Amerika, Juran
menerima Penghargaan Harta Karun Suci Kelas Kedua dari Kaisar Hirohito di
Jepang. Dr. Juran menerbitkan kuliahnya dari Jepang dalam bukunya yang
berjudul Managerial Breakthrough (Terobosan Manajerial) pada tahun 1964. Pada
tahun 1979, Juran mendirikan Institut Juran untuk lebih memfasilitasi
pengungkapan gagasannya dengan lebih luas. Institut Juran saat ini menjadi salah
satu perusahaan konsultasi manajemen mutu yang paling unggul di dunia, dan
intitut ini menerbitkan buku, buku kerja, video, dan materi lain untuk mendukung
penggunaan metode Dr Juran secara luas.
• Menggunakan filosofi baru. Kita tidak bisa lagi hidup dengan tingkat
penundaan, kesalahan dan kelalaian pekerja yang selama ini selalu diterima
• Menghilangkan rasa takut, jadi tiap orang bisa bekerja dengan efektif untuk
perusahaan
• Menghilangkan batasan yang ada diantara pekerja per jam dengan hak
mereka atas kebanggaan menjadi pekerja
Dia meyakini bahwa pengunaan, dan tindakan berdasarkan, ke empat belas poin ini
adalah tanda bahwa pihak manajemen masih berniat bertahan dalam bidang usaha
tersebut.
Siklus PDCA juga dikenal sebagai siklus Deming, meski sebenarnya siklus ini dibuat
oleh rekan Deming, Dr Shewhart. Siklus ini adalah
metode peningkatan universal, dan dengan demikian
mengurangi perbedaan antara persyaratan konsumen
dengan kinerja proses.
5
Secara komprehensif tentang sikuls PDCA lihat LU3.2.1
Dr. Deming dan Dr. Juran adalah dua otak besar dalam revolusi
mutu. Keunggulan Phil Crosby dari mereka hanyalah karena dia
menemukan sebuah terminology untuk mutu yang bisa dipahami
oleh manusia biasa. Bukunya, “Kualitas tanpa Air Mata” dan
“Kualitas Gratis” sangat mudah dibaca, jadi banyak orang
membacanya. Dia mempopulerkan gagasan “beban karena
mutu yang buruk”, yaitu, menentukan seberapa besar beban
biaya yang harus dikeluarkan sebenarnya jika kita melakukan sesuatu dengan
buruk.
Philip B Crosby dikenal dengan konsep “Quality is Free” (“Mutu Gratis”) dan “Zero
Defects”, dan proses peningkatan mutunya didasarkan pada empat kemutlakan
mutunya:
• Menentukan dimana masalah mutu saat ini dan yang akan datang berada
• Menentukan Hari Tanpa Cela untuk menyampaikan perubahan dan saat pihak
manajemen berkomitmen ulang dan para pegawai mulai berkomitmen.
• Rancangan sistem
• Rancangan parameter
• Rancangan toleransi
diinginkan oleh konsumen. Saat ini, berbagai perusahaan melihat hubungan erat antara
metode Taguchi, yang bisa dipandang lewat sebuah continuum, dengan penyebaran
fungsi mutu (QFD).
Salah satu fitur kontrol mutu di seluruh bagian perusahaan berada pada
fondasinya, filosofi manajemen Jaminan Kualitas:
“Untuk memastikan mutu sama yang bisa dibeli oleh konsumen dan menggunakan
produk untuk jangka panjang dengan kepuasan dan perasaan aman”
Inti jaminan mutu tidak bisa disadari hanya berdasarkan inspeksi. Ini karena tidak
peduli betapapun ketatnya inspeksi dilakukan, hanya inspeksi saja tidak akan bisa
menghilangkan produk bercela (cacat) sepenuhnya. Maka mutu harus muncul dari
tahap manufaktur, bahkan dari tahap perancangan proyek. Ishikawa menekankan
bahwa jaminan mutu harus didasarkan pada proses dan prinsip prioritas
pengembangan produk baru.
Maka, kontrol mutu harus diterapkan dari tahap awal penelitian pasar dan
pengembangan produk, melalui produksi dan penjualan.
Dengan diagram sebab akibatnya (juga disebut diagram Ishikawa atau diagram
“fishbone” (tulang ikan) pemimpin manajemen ini membuat kemajuan yang
signifikan dan spesifik dalam peningkatan mutu. Dengan menggunakan diagram
baru ini, pengguna bisa melihat semua kemungkinan penyebab dari suatu hasil,
dan mudah-mudahan bisa mencari akar ketidak sempurnaan proses. Dengan
menunjukkan akar masalah, diagram ini memberikan peningkatan mutu dari
“bottom up” (“bawah sampai atas”)
Dr.W.Edwards Deming - salah satu kolega Isikawa – mengadopsi diagram ini dan
menggunakannya untuk mengajarkan Total Quality Control (Kontrol Mutu Total) di
Jepang sejak Perang Dunia ke II. Baik Ishikawa maupun Deming menggunakan
diagram ini sebagai satu alat perangkat pertama dalam proses manajemen mutu.
• control chart,
• run chart,
• histogram,
• scatter diagram,
• Pareto chart,
• Flowchart.
6
Keterangan secara komprehensif tentang the seven quality tools lihat LU3.2
Selain itu, Ishikawa juga menggali konsep lingkaran mutu. Lingkaran mutu
adalah teknik manajemen partisipatif yang terdiri dari:
Ide dasar dibelakang kegiatan lingkaran QC yang dilakukan, sebagai bagian dari
kegiatan CWQC, seperti berikut:
• perkembangan diri
• Kesukarelaan
• kegiatan-kegiatan kelompok
• semua berpartisipasi
• kreatifitas
Fitur utama untuk Kontrol Mutu di seluruh bagian perusahaan (CWQC) adalah filosofi
manajerial tentang jaminan mutu yang disadari melalui manajemen kebijakan dan
manajemen harian sebagai inti dan partisipasi semua pegawai dalam kontrol mutu di
semua bagian melalui lingkaran QC.
4 DAFTAR TUGAS
Mengingat Berapa banyak cara yang bisa saudara gunakan untuk pindah
dari satu tempat ke tempat lain? Daftarkan dan gambar semua
cara yang saudara tahu. Jelaskan salah satu kendaraan yang
ada dalam daftar yang saudara buat, buat sebuah diagram dan
beri label di tiap bagiannya. Kumpulkan gambar ‘alat
transportasi’ dari majalah atau koran—buatlah sebuah poster
lengkap dengan keterangannya.
Pada awal tahun 1980-an Dr. Edward de Bono menemukan metode Enam Topi
Pemikiran. Metode ini adalah kerangka kerja untuk pemikiran. Metode ini
mengharuskan siswa (dan guru), untuk memperluas cara pikir mereka tentang
sebuah topik dengan cara memakai sejumlah topi ‘pemikiran’ yang berbeda.
Pemikiran.
Keenam topi ini mewakili enam mode pemikiran dan merupakan arah berpikir
daripada sekedar label untuk pemikiran. Ini berarti, topi-topi ini digunakan secara
proaktif, daripada reaktif.
• Membahas topik
• Memecahkan masalah
• Menggali alternatif
• Mengambil keputusan
• Meneliti, menyusun dan menulis laporan
• Curah gagasan
Sekilas tentang Enam Topi Pemikiran:
• Berfokus langsung
Topi Kertas Kosong 1. Informasi apa
pada informasi yang
Putih yang kita miliki?
Hasil printout
tersedia
komputer 2. Informasi apa
• Fakta
yang tidak ada?
• Informasi netral
• TANPA bantahan atau 3. Bagaimana kita
• emosi
Topi Api dan 1. Apa yang saudara
• perasaan
Merah kehangatan sukai dari gagasan
• naluri
ini?
• intuisi
2. Bagaimana
• kesukaan dan
perasaan saudara
ketidaksukaan
tentang hal ini?
• garis besar
Topi Langit Biru Jenis pemikiran apa
• kontrol proses
Biru (diatas yang dibutuhkan?
• diatas pemikiran,
segalanya)
Dimana kita
memandang
Konduktor sekarang?
pemikiran itu sendiri
orkestra
• Memikirkan tentang Apa langkah
pemikiran! selanjutnya?
Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari minimal 5-6 orang. Tiap
anggota kelompok menuliskan namanya di kartu warna, dan pemikiran mana yang
paling bisa diterapkan padanya. Tiap anggota bertukar kartu warna ke teman di
sebelahnya hingga tiap orang akhirnya akan mendapatkan profil topi pemikiran
yang paling baik untuknya menurut pandangannya sendiri dan menurut pandangan
para pengamat.
Bahas hasilnya dalam diskusi panel bersama guru dan teman-teman sekelas.
Situasinya
Distribusi untung rugi seperti ini sangat sering terjadi di berbagai situasi, karena
orang yang bekerja sama yang tindakannya tidak dibalas setimpal akan
kehilangan sumber daya (kepercayaan) pada orang yang berkhianat, tanpa
satupun dari mereka mampu mendapatkan keuntungan tambahan dari
‘sinergisnya’ kerjasama mereka. Untuk gampangnya, kita bisa membayangkan
dilema Tahanan sebagai jumlah nol selama tidak ada kerjasama timbal balik:
masing-masing mendapat 0 jika keduanya berkhianat, atau saat salah satu dari
mereka bekerja sama, si pengkhianat mendapat + 10 dan si pekerjasama
mendapat -10, yang jika dijumlahkan hasilnya 0. Disisi lain, jika keduanya
bekerjasama hasil sinergi mereka memberikan nilai tambah yang membuat
jumlahnya menjadi positif: masing-masing mendapat 5, berarti totalnya 10.
Kedua pemain dalam permainan ini bisa memilih diantara dua gerakan, baik
“bekerja sama” atau “mengkhianati”. Gagasannya adalah bahwa tiap pemain
mendapatkan keuntungan jika bekerja sama, namun jika hanya satu orang yang
bekerja sama, orang yang satunya, yang berkhianat, akan mendapatkan
keuntungan yang lebih banyak. Jika keduanya saling mengkhianati, keduanya
kalah (atau mendapat sedikit sekali keuntungan) namun tidak sebesar
pekerjasama yang ‘curang’ yang kerjasamanya tidak mendapat balasan yang
setimpal. Keseluruhan situasi permainan ini dan berbagai kemungkinan hasilnya
terangkum di tabel 1, dimana “titik-titik” hipotesis diberikan sebagai contoh cara
penghitungan berbagai hasil yang berbeda tersebut.
Tabel 1: hasil untuk actor A (dengan kata-kata, dan dalam ‘titik-titik’ hipotesis)
tergantung pada kombinasi tindakan A dan B, dalam simulasi permainan ‘dilema
tahanan’ . Skema yang sama juga bisa diterapkan untuk hasil penghitungan
untuk B.
Briefing ulang
Keuntungan dari kerjasama timbal balik (5) dalam dilema tahanan tetap lebih
kecil dari keuntungan yang didapat dari pengkhianatan satu pihak (10), sehingga
akan selalu ada “godaan” untuk berkhianat. Asumsi ini tidak sepenuhnya valid.
Misalnya, kita mudah saja membayangkan dua ekor serigala yang bersama-sama
bisa membunuh hewan yang dua kali lebih besar dari hewan yang mungkin bisa
dibunuh oleh salah satu dari mereka. Bahkan jika serigala yang mementingkan
temannya membunuh kelinci dan memberikannya pada serigala satunya, dan
serigala satunya itu tidak melakukan apapun untuk membalasnya, serigala yang
egois pasti akan makan lebih sedikit dibanding jika dia membantu temannya
membunuh rusa. Namun kita pasti beranggapan bahwa dampak sinergisnya
lebih sedikit dibanding keuntungan yang didapat dari pengkhianatan (misalnya,
membiarkan orang membantu saudara tanpa melakukan apapun untuk
membalasnya).
Hal ini realistis jika kita mempertimbangkan fakta bahwa sinergi tersebut
biasanya hanya bisa mendapatkan kekuatan maksimalnya setelah proses
jangka panjang hubungan timbal-balik (membunuh rusa adalah usaha yang
cukup rumit dan makan waktu). Dilema tahanan dimaksudkan untuk meneliti
pengambilan keputusan jangka pendek dimana para aktornya tidak memiliki
ekspektasi khusus atas interaksi atau pertemuan di masa depan (seperti dalam
kasus asli tahanan yang dipenjara). Ini adalah situasi normal selama evolusi
variasi buta dan penyimpanan selektif. Kerjasama jangka panjang hanya bisa
berevolusi setelah kerjasama jangka pendek telah dipilih: evolusi bersifat
kumulatif, menambahkan peningkatan kecil diatas peningkatan kecil yang sudah
ada, tapi tidak pernah membuat lompatan besar yang membabi buta.
Masalah yang ada dengan dilema tahanan ini adalah bahwa jika kedua pembuat
keputusan tersebut sangat rasional, mereka tidak akan pernah bekerjasama.
Memang pengambilan keputusan rasional berarti bahwa saudara mengambil
keputusan yang paling baik untuk anda terlepas dari apapun yang dipilih oleh
orang lain. Anggap saja orang lain itu akan berkhianat, maka rasional jika
saudara mengkhianati diri sendiri: saudara tidak akan mendapatkan apa-apa,
namun jika saudara tidak berkhianat, saudara akan mengalami kerugian -10.
Jika kita anggap orang lain itu akan bekerja sama, maka saudara akan tetap
untung, namun saudara akan lebih untung jika saudara tidak bekerja sama, jadi
pilihan yang paling rasional disini adalah berkhianat. Masalahnya, jika kedua
orang ini sama-sama rasional, keduanya akan memutuskan untuk berkhianat,
dan tak seorangpun yang akan untung. Namun jika keduanya sama-sama ‘tidak
rasional’ dan memutuskan untuk bekerja sama, keduanya akan mendapat untung
5.
Menuliskannya
Berikan setumpuk kartu indeks pada tiap partisipan. Minta tiap orang
menuliskan gagasan mereka dan memberikan kartu yang telah ditulisi
tersebut ke orang di sebelah kirinya. Saat partisipan mendapatkan kartu
baru, dia harus membacanya, menulis gagasan lain, dan memberikannya ke
orang yang ada di sebelah kirinya. Ini terus dilanjutkan sampai semua kartu
telah ditulisi oleh semua orang. Jika seseorang tidak bisa menuliskan
gagasan, dia harus menuliskan sebuah pertanyaan dan orang lain bisa mulai
menjawabnya. Dalam brainstorming seperti ini, sesinya akan berjalan lambat
sebab para partisipan membutuhkan waktu lebih untuk membaca gagasan
dan menjawab pertanyaan. Fasilitator kemudian akan mengumpulkan semua
kartu dan menyusunnya per kategori.
Bacaan:
Anda dan kelompok anda akan menggali tentang salah satu dari enam guru yang
dijelaskan dalam Artikel 3:Guru manajemen mutu
Siapkan presentasi 3 menit tentang guru tersebut. Baca artikel tersebut dan coba
cari sumber informasi lain, seperti buku di perpustakaan atau tulisan di Internet.
Buat catatan tentang guru yang dipresentasikan dalam tugas teman saudara.
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Siapa, menurut pendapat saudara, guru manajemen mutu yang paling penting?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Beaumant, L., R. ISO 9001: the standard interpretation. The international standard fot
Quality Management Systems, Simply Quality, Middletown, 2000, third revision.
Bergenhenegouwen, L.,B. (2001). Change over to the new ISO 9000- series
(Overstappen op de nieuwe ISO 900-serie). KAM – management, 3, Delft.
De Bono, Edward. (1992). Teach Your Child How to Think. London : Viking.
Gerritsen, R., Van den Berg, O., (2005). KAM- managment in practice (de praktijk).
Kluwer, Deventer.
http://www.calcuttayellowpages.com/adver/106808about-qcfi-kolkata-chapter.html
http://www.isixsigma.com/offsite.asp?A=Fr&Url=http://www.qualitydigest.com/feb00/ht
ml/measure.html
Mary Lou Uy Onglatco, “Japanese quality control circles, features, effects, and problems”,
Asian Productivity Organisation, 1988.
ReVelle, J.,B. (2004) Quality Essentials, a reference guide from A to Z. ASQ Quality
press, Milwaukee, Wisconsin.
Tague, N., R. (2005). Quality Toolbox. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin.
To find out more about some of the management tools that have been developed from
Shewhart and other quality pioneers, check on the SkyMark Management Tools page
http://www.skymark.com
Van Dam, N.,H.,M., Marcus, J.,A. (2000). Organisation and Management, a practice
oriented apprach (een praktijkgerichte benadering), EPN, Houten.
William Mohr, Harriet Mohr, “Quality Circles, CHANGING Images of people at work””,
Addison Wesley Publishing Company, 1983.
LEAR
Pengembangan UNIT
Mutu dan 1
Pendekatannya
Makalah ini disusun sebagai salah satu komponen ESDP (Entrepreneurial Skills
Development Programme) ASPI (Asosiasi Politeknik Indonesia) yang didanai oleh
Pemerintah Belanda.
Isi makalah ini boleh dikutip dengan bebas, selama sumbernya dituliskan. Permohonan
untuk menterjemahkan makalah ini kedalam bahasa selain Bahasa Indonesia, harus
dikirimkan ke the International Training Centre of ILO, Viale Maestri del Lavoro, 10 –
10127 Turin (Italia)
PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU .
Diterjemahkan oleh:
Dindin Sulaeman
Sinta A Majid
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 2
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
1. Pendahuluan
2. Pendekatan Proses
3. Rantai Konsumen-Pemasok
4. Perangkat mutu
5. Daftar Tugas
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 3
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 4
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
1. Pendahuluan
Dalam unit pembelajaran ini disajikan sebuah kerangka atau proses perbaikan kinerja
untuk mengenali dan menangani peluang-peluang perbaikan yang ada di Politeknik
saudara , dan kemudian melakukan hal serupa dengan peluang-peluang perbaikan yang
ada dalam SME.
Di semester 2 kita telah mengetahui asumsi utama dalam teori sistem, yaitu, sistem
yang terbentuk secara alami memiliki fitur-fitur sistemik yang tersirat yang, jika telah
dipahami, akan memungkinkan kita untuk mengatur sistem tersebut dengan lebih baik.
Dalam unit pembelajaran ini, kita akan menggabungkan semua yang telah kita peserta
didiki tentang input dan output sebuah proses dalam rantai konsumen-pemasok . Ada
sejumlah manfaat nyata yang bisa kita dapatkan dengan mengatur organisasi sebagai
serangkaian proses yang saling terkait dan difokuskan pada pencapaian tujuan yang
telah ditentukan berdasarkan pengetahuan tentang kebutuhan konsumen dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.
Intinya adalah untuk menunjukkan bagaimana kita bisa mengontrol proses perbaikan
yang konstan (terus menerus) dengan menganalisis berbagai variabel proses. Untuk
bisa benar-benar memahami dan menyelami metodologi dan praktek Sistem Manajemen
Mutu (QMS), di unit pembelajaran ini akan ada pembahasan tentang perangkat-
perangkat mutu di bagian khusus. Dengan pembahasan ini, kita bisa mulai
menerapkan prinsip-prinsip yang telah kita peserta didiki dan membuat sistem
manajemen mutu memberikan manfaat bagi kita di lingkungan kita masing-masing,
mulai dari sekolah sampai perusahaan besar.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 5
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Jadi, jika kita mengubah cara Pandang kita terhadap mutu, kita akan bisa melihat
bahwa mutu tidak sekedar berkaitan dengan mengikuti prosedur, pemeriksaan,
peraturan dan undang-undang. Mutu lebih terkait dengan pengetahuan kita tentang
kebutuhan dan harapan orang-orang yang akan kita layani, penentuan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, pengukuran (penilaian) kinerja dan
perbaikan kemampuan secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan semua pihak
yang berkepentingan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 6
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
2. Pendekatan Proses
Agar sebuah organisasi bisa berfungsi secara efektif, organisasi tersebut harus
mengetahui dan mengatur berbagai kegiatan yang saling terkait. Kegiatan
menggunakan sumber daya, yang diatur dan memungkinkan mengubah input menjadi
output bisa dianggap sebagai proses. Seringkali, output sebuah proses secara langsung
menjadi input untuk proses berikutnya.
Penerapan sistem proses dalam sebuah organisasi, digabungkan dengan identifikasi dan
interaksi proses-proses tersebut, dan pengaturannya, bisa disebut “Pendekatan
proses”.
Proses
Sumber daya
• Proses adalah kumpulan sumber daya dan kegiatan yang koheren yang
mengubah impor jadi ekspor (input jadi output).
• Proses adalah sejumlah kegiatan yang tersusun secara logis, bertujuan untuk
menentukan realisasi barang atau jasa untuk konsumen (internal).
Kegiatan atau operasi apapun yang menerima input dan mengubahnya menjadi output
adalah sebuah proses. Proses ini memiliki sejumlah karakteristik. Dengan demikian,
sebuah proses adalah serangkaian kegiatan yang berurutan dengan awal dan akhir yang
jelas. Ini juga berarti bahwa proses memiliki input dan output. Lebih jauh lagi, tiap
kegiatan dalam proses memberi nilai tambah, jika tidak, kegiatan tersebut dihilangkan
saja. Dan yang terakhir, proses berulang, artinya ada rutinitas tertentu di dalamnya.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 7
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Di sebuah rumah sakit, proses bagi seorang spesialis dimulai pada saat konsultasi,
percakapan dengan pasien. Bagi seorang suster, proses dimulai saat dia harus mencari
berbagai data medis untuk pasien tadi. Bagi tukang resep, proses dimulai saat dia
membuat janji penebusan obat dengan pasien tersebut.
Tiap orang yang memiliki peran dalam sebuah proses memandang sebuah layanan yang
sama dengan cara yang berbeda. Tiap orang memiliki rutinitas masing-masing dan
disibukkan dengan proses ini. Orang yang berbeda dalam posisi yang berbeda harus
memperlakukan sebuah proses dengan cara yang sama, meski kegiatan yang
dilakukannya berbeda. Dengan saling mengkomunikasikan proses tersebut, serta tugas
masing-masing, tiap orang harus memfokuskan diri pada keseluruhan proses dan
layanan atau jasa yang akan mereka berikan atau buat.
Rangkaian proses adalah rantai nilai dan dengan demikian harus berawal dari kebutuhan
pihak-pihak yang berkepentingan dan berujung pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
ini. Jadi, identifikasi proses sangat dibutuhkan agar organisasi bisa mencapai tujuannya
dan memuaskan konsumen.
Penerapan ISO 9001 secara efektif mengharuskan sebuah organisasi mengetahui dan
menentukan semua proses yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
konsumen; misalnya bagaimana penjualan, perakitan, pembelian, produksi dan
administrasi mengubah pesanan konsumen menjadi sebuah barang atau jasa yang
sesuai dengan persyaratan pesanan tersebut dan bisa diberikan pada konsumen.
Identifikasi proses
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan memulai identifikasi dari proses
utama organisasi tersebut. Proses utama ini adalah proses abstrak, sebab proses ini
menjabarkan fungsi organisasi, misinya. Proses utama menunjukkan input mana yang
akan diubah menjadi output apa oleh langkah-langkah (besar) dalam proses tersebut.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 8
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Setelah proses utama, berikutnya adalah proses kerja, yang diikuti oleh instruksi kerja.
Skema berikut menunjukkan bahwa tiap proses bisa dipecah menjadi beberapa sub-
proses. Secara teori, pembagian ini tidak akan pernah berakhir.
Metode lain yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi proses adalah dengan
melihatnya dari sudut Pandang konsumen. Disini, saudara berfokus pada proses yang
sedang dilacak konsumen, berhubungan dengan jasa atau barang yang diberikan oleh
perusahaan. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan curah gagasan.
Mendiskusikan dimana proses tersebut berawal dan dimana proses itu berakhir. Atau
saudara juga bisa meminta sejumlah konsumen menjabarkan proses tersebut. Dari
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 9
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
input yang mereka berikan, saudara akan bisa mengidentifikasi proses utamanya,
kemudian mengidentifikasi proses-proses kerjanya.
• Transfer ilmu yang lebih mudah dan cepat; misalnya kepada pegawai baru
• Sertifikasi
• Menentukan sebab
• Meningkatkan fleksibilitas
Setelah proses ditentukan, maka kita mulai memfokuskan diri pada perbaikan mutu
barang dan jasa secara terus menerus. Sejumlah prinsip yang penting disini adalah:
Ketahui apa yang saudara kerjakan, kerjakan dengan benar dan pertahankan atau
tingkatkan mutu ini.
Manajemen mutu terpadu berarti bahwa tiap tahap dalam proses produksi harus
berfokus pada kebutuhan konsumen, bukan hanya tahap akhirnya saja. Semua tahap
yang ada harus berfungsi sempurna untuk mencapai hasil yang sempurna. Bagi
konsumen, prinsip yang paling penting adalah: beritahu apa yang saudara lakukan dan
lakukan apa yang saudara katakan!
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 10
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 11
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Persyaratan Kepuasan
Produk
konsumen Realisasi konsumen
Produk
Siswa Siswa
Manajemen Pengukuran,
Sumberdaya Analisis,
Industri Industri
Perbaikan
Tanggung
Masyarakat jawab Masyarakat
Manajemen
Standard ini didasarkan pada model konseptual yang ditunjukkan dalam gambar diatas.
Model ini disebut ‘model proses’ sebab model ini menekankan proses-proses utama yang
menjadi bagian tak terpisahkan dari standard ini. Gambar ini sedikit diubah agar bisa
diaplikasikan secara khusus dalam pendidikan dan pelatihan.
Model ini dikendalikan oleh konsumen, yang berarti segala hal yang berkaitan dengan
mutu berawal dari dan berakhir pada konsumen. Dalam gambar di atas, konsumen
ditunjukkan di sisi kiri dan kanan. Ketiga kelompok konsumen utama dalam bidang
pendidikan dan pelatihan juga ditunjukkan disana.
Input dan outputnya mungkin dan seringkali memang terkait dengan ketiga kelompok
konsumen ini, bahkan terkait juga dengan kelompok lain, seperti yang dituliskan
berikut:
• Sebuah industri.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 12
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
• Seorang konsumen internal (yaitu konsumen yang berada atau bekerja dalam
organisasi pemasok pendidikan dan pelatihan itu sendiri).
• Kelompok masyarakat yang relevan, seperti kelompok orang tua dan warga,
anggota masyarakat secara keseluruhan.
Aliran proses utama yang berujung pada penyerahan barang dan/jasa saudara
ditunjukkan di bagian atas gambar di atas: ‘realisasi produk’.
Model ini dimulai dengan pembahasan dan spesifikasi dari konsumen – apa yang mereka
inginkan.
CATATAN: Dalam bidang pendidikan dan pelatihan, hal ini memungkinkan, dan
seringkali memang berarti bahwa konsumen (peserta didik) memilih pelajaran atau
kurikulum tertentu dari brosur, buku panduan atau yang semacamnya.
Hal ini lalu menjadi input untuk sistem manajemen mutu saudara (ditunjukkan dalam
gambar sebagai bentuk elips). Input ini dimasukkan kedalam perencanaan barang
dan/atau jasa dan kedalam persyaratan barang atau jasa tersebut. Kotak ini
dimaksudkan untuk menggambarkan berbagai kegiatan yang saudara lakukan untuk
menghasilkan output berupa barang dan/atau jasa.
Tanggung jawab manajemen juga mencakup perlunya penentuan kebijakan, tujuan dan
sasaran oleh eksekutif senior perusahaan. Dari sini, muncullah kebutuhan akan
perencanaan yang tepat, yang juga perlu didasarkan pada hasil pengukuran.
Perencanaan mencakup penelitian terhadap proses dan memastikan bahwa penelitian-
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 13
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
penelitian tersebut tercatat dengan baik. Catatan penelitian ini perlu menjabarkan
standard pelaksanaan proses-proses tersebut.
Kegiatan pengumpulan dan analisis data, yang ditunjukkan dalam kotak di sebelah
kanan, berjudul ‘pengukuran, analisis dan perbaikan’, mungkin menghasilkan usulan
perbaikan untuk sistem manajemen mutu , digambarkan sebagai panah yang mengarah
ke kotak dibagian atas, yang berjudul ‘peningkatan sistem manajemen mutu secara
terus menerus’.
• Sebagai bagian dari sistem manajemen mutu (digambarkan dengan panah dalam
lingkaran di dalam). Ini mencakup penyesuaian yang tidak biasa, tindakan
pembetulan dan tindakan pencegahan.
• Proses pengkajian ulang, dan khususnya pengkajian manajemen, yang secara kritis
mengamati sistem manajemen mutu secara keseluruhan dan membuat perbaikan
pada sistem tersebut.
FOKUS. Langkah pertama dalam tiap usaha perbaikan adalah menemukan (find)
proses yang harus diperbaiki/ditingkatkan. Saudara perlu menyusun sebuah tim yang
terdiri dari sumber daya - sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas
perbaikan tersebut. Tim ini bisa terdiri dari pemilik proses tersebut dan para staf yang
melaksanakan proses tersebut sehari-hari. Pastikan bahwa para anggota tim ini bisa
mendedikasikan beberapa jam dalam seminggu atau sebulan untuk mengerjakan proyek
ini. Pemimpin perusahaan bisa membantu memastikan bahwa waktu yang dimiliki oleh
tiap anggota tim tersebut memang memungkinkan mereka untuk melakukan hal ini.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 14
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Organisir
O
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 15
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Organisir
Banyak orang dari berbagai disiplin/bidang ilmu yang akrab dengan dan bekerja dalam
proses yang akan ditingkatkan (diperbaiki) dipilih untuk berpartisipasi dalam tim
perbaikan mutu (Quality Improvement Team / QIT). Organisasi tersebut bisa
menyediakan sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan oleh para staf untuk
berpartisipasi (misalnya, dengan memasukkan hal ini dalam tugas pekerjaan mereka
sehingga mereka tidak punya alasan untuk menolak, memberikan pelayanan berupa
fasilitator bermutu untuk membantu tim tersebut, dan menyediakan perangkat-
perangkat yang dibutuhkan untuk melaksanakan kerja tim tersebut).
Idealnya, tim seperti ini terdiri dari lima sampai delapan orang, dan dipimpin oleh
seorang fasilitator yang memiliki pengetahuan cukup tentang prinsip-prinsip dan
perangkat-perangkat untuk perbaikan kinerja, dan/atau oleh seorang pemimpin
kelompok yang sebenarnya adalah “pemilik proses atau sponsor”. Tim ini akan
mengikuti sebuah pendekatan terstruktur dalam tiap proyek perbaikan proses.
Tim ini akan dikenakan peraturan yang dikeluarkan oleh Performance Improvement
Committee (PIC / Dewan Perbaikan Kinerja), Direktur Eksekutif, atau badan pemerintah.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 16
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
-Diagram Garis
Analisa objektif terhadap data, yang didapat melalui penggunaan teknik-teknik kendali
proses secara statistik, akan dilakukan oleh tim. Identifikasi akar masalah adalah
tujuan analisis ini. Tim akan menggunakan sarana (perangkat) resmi seperti diagram
sebab-akibat, diagram Pareto, atau teknik kelompok nominal untuk mengidentifikasi
penyebab masalah dan menentukan prioritas untuk pengambilan keputusan.
Penyebab variasi yang mana yang bisa kita ubah untuk meningkatkan/memperbaiki
proses tersebut?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 17
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
-Histogram
-Diagram Pareto
-Diagram Acak
• Keamanan, keselamatan, atau isu lain yang bisa memunculkan resiko bagi individu
• Keandalan dan stabilitas sistem baru tersebut dibandingkan dengan sistem lama.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 18
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
tidak terbatas pada berikut ini: diagram garis proses tersebut, diagram sebab-akibat,
diagram kemiripan (afinitas), analisis dampak mode kegagalan dan analisis kritis.
Perangkat-perangkat ini bisa digunakan sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk
merancang sebuah proses yang paling cocok untuk perubahan yang diinginkan pada
proses atau hasil.
Perubahan apa saja untuk proses tersebut yang paling terjangkau (baik
-Diagram Sebab-Akibat
-Diagram Garis
dari segi
harga maupun waktu dan peluang)?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 19
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Lingkaran Deming
Siapa pemilik proses tersebut? Apakah dia ikut serta dalam proses perencanaan
perbaikan?
Dimana perubahan tersebut akan diimplementasikan (satu unit terpisah atau seluruh
perusahaan)? Apakah diperlukan uji coba sebelum implementasi di tingkat
perusahaan?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 20
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
-Diagram Sebab-Akibat
-Diagram Garis
Pertanyaan dan tindakan penting yang harus dijawab dan dilakukan dalam
tahap ini mencakup:
Pengumpulan data.
Analisis data.
-Diagram Sebab-Akibat
-Diagram Garis
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 21
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Histogram
Diagram Acak
Perubahan
Jika diputuskan bahwa perubahan belum dipertahankan atau belum terbukti efektif
setelah dicoba, tim bisa:
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 22
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
• Meneliti lebih lanjut proses dan alasan kegagalan dalam mempertahankan perbaikan
Bagian mana dari proses perbaikan tersebut yang perlu distanda risasi?
Apa saja langkah berikutnya yg harus diambil untuk terus meningkatkan proses ini?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 23
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Proses adalah bahan penyusun rantai nilai yang bisa dianggap sebagai proses makro
yang tersusun dari berbagai sub proses, sebuah mata rantai yang mengikat konsumen
dan pemasok .
Para konsumen dan pemasok eksternal ini memiliki kekuatan tawar menawar dengan
perusahan atau organisasi yang sedang mengejar posisi diantara para pesaingnya.
Mereka memiliki kekuatan tawar menawar yang ditantang oleh sebuah organisasi dan
para pesaingnya untuk mendapatkan kelebihan kompetitif di pasar. Dalam pertarungan
memperebutkan pasar, persaingan tidak hanya muncul dari pemain lain. Persaingan
dalam sebuah industri sebenarnya berakar pada ekonomi yang mendasarinya, dan
kekuatan kompetitif yang ada akan bisa bertahan dengan baik melebihi para pesaing
yang telah mapan dalam industri tertentu.
Dalam tabel berikut saudara akan melihat gambaran kasar kekuatan-kekuatan dasar
yang membentuk interaksi manusia dalam pengembangan strategi ekonomi. Kerangka
kerja ini berguna untuk memahami fokus pada mutu untuk meningkatkan kelebihan
kompetitif organisasi apapun.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 24
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Masyarakat Reputasi
Sejarah
Ekonomi, Politik, Khusus:
Pertimba…
Teknik, Sosial, Fisik Finansial
Manajerial
Negara
Fungsional
Organisasional
…ngan!
resiko dunia Identifikasi kelebi-
Identifikasi han dan kekuran-
Penelitian gan
Penilaian Program untuk
resiko meningkatkan ka-
pabilitas
Konsep konsumen internal mungkin tampak wajar dan biasa-biasa saja, namun untuk
membuat para pegawai menerapkan konsep ini, ada teramat banyak hal yang terlibat
didalamnya. Proses internal atau sistem kerja harus diidentifikasi dan ditentukan.
Sistem kerja adalah cara sebuah organisasi mengorganisir dirinya sendiri untuk
melakukan pekerjaan. Perumusan sistem ini mengaitkan kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan dengan tujuan kegiatan produksi barang dan jasa serta dengan tujuan
perusahaan.
Tiap sambungan memiliki tindakan yang diharuskan dan diharapkan yang perlu
ditentukan. Di sebuah pabrik, fungsi bagian pengiriman memiliki tindakan yang
diharapkan yang berupa pengiriman barang tepat waktu pada konsumen. Fungsi bagian
produksi harus menyediakan produk untuk dikirimkan untuk memenuhi pesanan
konsumen. Bagian pembelian harus menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh
bagian produksi tepat waktu agar jadwal produksi bisa terpenuhi. Semua proses ini
menunjukkan rantai konsumen - pemasok didalam organisasi atau perusahaan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 25
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Sub proses mendukung para pegawai yang memproduksi dan mengirimkan barang atau
jasa. Proses-proses pendukung meliputi sumber daya manusia, manajemen fasilitas
dan layanan teknologi1.
Rantai nilai sebuah perusahaan adalah bagian dari sebuah sistem yang lebih besar yang
mencakup rantai-rantai nilai yang bergerak ke atas kearah pemasok dan kebawah
1
Untuk penjelasan rinci tentang manajemen sumber daya silakan lihat LU3.4
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 26
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
kearah penyalur dan konsumen. Porter menyebut rangkaian nilai ini sebagai sistem
nilai, yang konsepnya ditunjukkan sebagai berikut:
Rantai
Rantai nilai Rantai Rantai
nilai perusaha nilai nilai
penyedia an penyalur pembeli
Hubungan-hubungan seperti ini muncul tidak hanya dalam rantai nilai perusahaan, tapi
juga ada diantara rantai-rantai nilai yang lain. Meski perusahaan yang menunjukkan
tingkat integrasi vertikal yang tinggi memiliki kegiatan ke atas dan ke bawah yang
dikoordinasikan dengan lebih baik, perusahaan yang memiliki tingkat integrasi vertikal
yang lebih rendah juga bisa menjalin kesepakatan dan kerjasama dengan pemasok dan
rekan penyalur untuk mencapai koordinasi yang lebih baik. Jelas, keberhasilan sebuah
perusahaan dalam membuat dan mempertahankan kelebihan kompetitif tidak hanya
tergantung pada rantai nilainya, namun juga pada kemampuannya mengatur sistem
nilai dimana perusahaan tersebut menjadi salah satu bagiannya.
Rantai konsumen - pemasok harus dibuat agar bisa membangun mutu barang dan jasa
yang diberikan. Perusahaan-perusahaan tradisional hanya bisa mengidentifikasi
konsumen dan pemasok diluar organisasi mereka.
Maka, ada spesifikasi dan persyaratan tertulis untuk tiap bahan yang dibeli dan untuk
tiap barang yang dijual. Inspeksi biasanya dilaksanakan di tahap pasokan persediaan
dan pengiriman. Inspeksi (pemeriksaan) seperti ini tidak bisa meningkatkan mutu
sebab tidak ada yang tahu apa yang terjadi saat sedang tidak ada inspeksi. Saat
inspeksi gagal mengendalikan mutu, perusahaan meningkatkan kuantum inspeksinya,
dengan lebih banyak orang yang melakukan inspeksi dibanding yang melakukan
produksi. Saat cara ini juga tidak berhasil, mereka mengaku kalah dan beranggapan
bahwa mereka harus seumur hidup mengalami masalah tersebut. Strategi-strategi yang
digunakan oleh banyak perusahaan ini, dalam pelaksanaannya, sangat meningkatkan
pengeluaran. Peningkatan pengeluaran hanya untuk inspeksi tidaklah menguntungkan.
Inspeksi hanya meningkatkan biaya produksi, tanpa memberi nilai tambah. Tujuan
organisasi haruslah mengurangi inspeksi sampai seminimal mungkin dan tetap bisa
mengontrol mutu barang atau jasa yang diproduksi. Tujuan ini bisa tercapai melalui
pembentukan rantai konsumen - pemasok dalam organisasi.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 27
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
perusahaan, yaitu dengan membagi proses menjadi sejumlah sub proses dan
membentuk rantai konsumen – pemasok dalam organisasi tersebut. Maka, kunci untuk
membangun mutu ke dalam proses adalah dengan mengidentifikasi konsumen dan
pemasok internal.
Rantai konsumen – pemasok terdiri dari pembagian seluruh proses produksi atau
pemberian jasa, dimulai dari pemasok (pemasok) eksternal dan berakhir di konsumen
eksternal, dalam sejumlah subproses yang ditentukan dengan pasti dalam organisasi
tersebut. Tiap sub proses memiliki pemilik, yang sebenarnya bertanggung jawab untuk
memberikan output ke konsumen internal setelah menerima input yang benar dari
pemasok internal dan memberi nilai tambah. Semua sub proses saling terkait dan
membentuk sebuah rantai. Sejumlah sub proses akan berakhir pada konsumen internal.
Sejumlah sub proses akan memiliki pemasok eksternal. Tidak ada sub proses yang bisa
berdiri sendiri. Semua sub proses akan saling terkait.
Semua input untuk sub proses harus memiliki spesifikasi. Tiap output harus memiliki
spesifikasi. Kesesuaian antara semua item yang diterima, dimiliki, atau dijual dengan
spesifikasi masing-masing harus diverifikasi. Pemilik sub proses akan menerima input
untuk sub prosesnya dari pemasok internal atau eksternal setelah terlebih dulu
memverifikasi kesesuaian input tersebut dengan spesifikasinya. Pentingnya verifikasi ini
tidak perlu dijelaskan lagi. Verifikasi bisa sesederhana pemeriksaan langsung atau
penghitungan langsung. Atau bisa juga dilakukan dengan pemeriksaan secara detail,
tergantung pada seberapa penting item tersebut.
Pemilik sub proses harus mengambil alih tanggung jawab dari pemasok sebelum mulai
menggunakan input yang diterimanya. Maka, sebelum menerima sebuah barang, dia
harus melakukan inspeksi yang diperlukan untuk memastikan bahwa dia menerima
pasokan tersebut sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi yang telah ditentukan. Dia
tidak bisa menyalahkan pemasok setelah barang tersebut diterima. Dalam hal ini,
pemilik sub proses harus bertindak sebagai konsumen. Dengan demikian, dia perlu
mengetahui terlebih dulu apa yang dibutuhkannya untuk memenuhi tanggung jawabnya
sebagai seorang pemilik sub proses. Sama halnya saat dia mengirimkan output sub
prosesnya. Dia harus bertindak sebagai seorang pemasok yang menyerahkan item
yang telah diproses kepada konsumen.
Dengan demikian, tiap pemilik sub proses memiliki seorang pemasok dan seorang
konsumen. Semua orang yang memberikan input pada pemilik proses adalah pemasok
semua orang yang menerima input dari pemilik proses adalah konsumen bagi pemilik
proses tersebut.
Jika konsep ini dibuat dalam sebuah organisasi dan jika semua pemilik, konsumen dan
pemasok memahami peran masing-masing dan melaksanakan fungsinya dengan
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 28
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
bertanggung jawab, maka penyeliaan dan manajemen tidak akan terlalu dibutuhkan
lagi.
Hal ini akan menghasilkan tim yang lebih kuat. Penyeliaan atau inspeksi hanya
dibutuhkan jika proses tersebut terhambat. Jika tidak, maka proses pasti akan berjalan
lancar:
2) Dia memproses input tersebut lebih jauh sesuai dengan persyaratan prosesnya dan
menghasilkan output yang sesuai dengan spesifikasi;
3) Spesifkasi output ini kemudian menjadi spesifikasi input untuk proses berikutnya,
yang menerima item dari tahap sebelumnya.
Dengan cara ini, akan ada spesifikasi untuk semua output dari semua sub proses dalam
organisasi. Ini akan menghasilkan mutu di seluruh proses dan persyaratan tiap proses
akan bisa ditentukan dengan sangat tepat dan akurat.
Tiap sub proses harus ditentukan dengan jelas oleh pemiliknya sehingga para pegawai
atau pekerja bisa melaksanakan fungsinya dengan baik sebagai konsumen dan
pemasok. Sub proses, pemiliknya, konsumen dan pemasok harus dicatat dan para
pegawai harus dilatih dan dimotivasi untuk mempraktekkan rantai konsumen-pemasok .
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 29
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
4. Perangkat-Perangkat Mutu
Para ahli mutu memberi berbagai nama untuk tujuh perangkat dasar mutu berikut,
pertama kali dicetuskan oleh Kaoru Ishikawa, profesor teknik di Universitas Tokyo dan
penemu ‘lingkaran mutu ’.2
Perjalanan mutu dimulai dengan penguasaan perangkat-perangkat ini, yang tidak bisa
dihilangkan sepanjang pendekatan proses untuk kendali dan perbaikan mutu .
Ketujuh perangkat dasar mutu (The seven basic quality tools ) tersebut adalah:
• Diagram Pareto (Pareto charts): Menunjukkan faktor mana yang lebih signifikan
dalam bentuk grafik batang.
• Diagram tersebar (Scatter diagram): Diagram yang terdiri dari sepasang data
numeris, satu variabel di tiap sumbu, untuk melihat hubungan.
2
Silakan lihat LU3.1.5 guru Manajemen Kualitas
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 30
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 1
DIAGRAM SEBAB-AKIBAT
Deskripsi
Khususnya saat pemikiran para anggota tim cenderung beragam dan berbeda-beda.
Sepakati masalah (dampak) yang akan dibahas. Tuliskan di bagian tengah sebelah
kanan papan tulis. Gambar sebuah kotak mengelilinginya dan gambar sebuah
panah horizontal ke arah kotak tersebut.
• Metode
• Mesin (perlengkapan)
• Orang (kesalahan manusia)
• Bahan
• Pengukuran
• Lingkungan
Tuliskan kategori-kategori penyebab ini sebagai cabang dari panah utama tadi.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 31
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Tanyakan lagi “Mengapa hal ini terjadi?” untuk tiap sebab. Tuliskan sub-sebab
sebagai cabang dari sebab-sebab tadi. Terus tanyakan “Mengapa?” dan perdalam
tiap level sebab yang ada. Jumlah cabang menunjukkan hubungan sebab akibat.
Setelah semua anggota kelompok kehabisan ide, fokuskan perhatian pada tempat
di gambar yang jumlah idenya paling sedikit.
Diagram tulang ikan berikut dibuat oleh sebuah tim produksi yang mencoba
mengetahui sumber kontaminasi besi yang terjadi secara berkala. Tim tersebut
menggunakan keenam penjudulan umum untuk memunculkan ide. Banyaknya
cabang yang muncul menunjukkan pemikiran menyeluruh tentang penyebab
masalahnya.
Misalnya, di bawah judul ‘Mesin,’ ide ‘materi konstruksi’ menunjukkan empat jenis
perlengkapan dan sejumlah nomor mesin yang spesifik.
Perhatikan bahwa sejumlah ide muncul di dua tempat yang berbeda. ‘Kalibrasi’
muncul dibawah ‘Metode’ sebagai faktor prosedur analisis, dan juga muncul di
bawah ‘Pengukuran’ sebagai penyebab kesalahan laboratorium. ‘Peralatan besi’
bisa dianggap sebagai masalah ‘Metode’ saat mengambil sampel atau bisa juga
dianggap sebagai masalah di bidang ‘Manusia’ jika terkait dengan personil
perawatan peralatan tersebut.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 32
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 2
CHECK SHEET (LEMBAR PERIKSA)
LEMBAR PERIKSA
Juga disebut: defect concentration diagram (diagram konsentrasi
kesalahan)
Deskripsi
Lembar periksa adalah sebuah formulir terstruktur dan disiapkan untuk mengumpul
kan dan menganalisis data. Ini adalah perangkat umum yang bisa digunakan untuk
berbagai keperluan.
Kapan Saat untuk Menggunakan Lembar Periksa
Saat data bisa diamati dan dikumpulkan berulang-ulang oleh orang yang sama atau
di tempat yang sama.
Saat mengumpulkan data tentang frekuensi atau pola kejadian, masalah,
kesalahan, lokasi kesalahan, penyebab kesalahan, dan sebagainya.
Saat mengumpulkan data dari proses produksi.
Prosedur Penyusunan Lembar Periksa
Tentukan kejadian atau masalah apa yang akan diamati. Buat definisi opera
sionalnya dan Tentukan kapan data akan dikumpulkan dan untuk berapa lama.
Susun formulirnya. Atur sedemikian rupa hingga data bisa dicatat hanya dengan
memberi tanda centang atau tanda silang atau simbol-simbol lain yang serupa
sehingga data tidak perlu disalin ulang untuk analisis.
Namai semua kotak di formulir tersebut.
Ujilah lembar periksa dalam jangka waktu yang singkat untuk memastikan bahwa
lembar tersebut bisa mengumpulkan data yang tepat dan mudah digunakan.
Tiap kali kejadian atau masalah yang ingin diteliti muncul, masukkan datanya ke
dalam lembar periksa.
Gangguan Telpon
Alasan Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Total
20
Salah sambung
10
Meminta informasi
19
Bos
12 6 10 8 13 49
Total
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 33
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 3
CONTROL CHART (DIAGRAM KENDALI)
DIAGRAM KENDALI
Variasi
Berbagai jenis diagram kendali bisa digunakan, tergantung pada jenis datanya.
Dua kelompok paling utama adalah diagram kendali untuk data variabel dan data
atribut.
Data variabel diukur dengan skala berkelanjutan. Misalnya: waktu, berat, jarak,
atau suhu bisa diukur dalam bentuk pecahan atau desimal. Bisa diukur dengan
sangat tepat menjadi syarat data variabel.
Data atribut dihitung dan tidak mungkin memiliki bentuk pecahan atau desimal.
Data atribut muncul saat saudara menentukan hanya keberadaan atau ketiadaan
sesuatu: keberhasilan atau kegagalan, penerimaan atau penolakan, benar atau
tidak benar. Misalnya, sebuah laporan mungkin saja memiliki empat atau lima
kesalahan, tapi tidak mungkin memiliki empat setengah kesalahan.
Diagram variabel
Diagram x dan R (averages and range chart / diagram rata-rata dan rentang)
Diagram x dan s
Diagram tersendiri (juga disebut diagram X, diagram X–R, diagram IX-MR, diagram
Xm R, diagram rentang bergerak)
moving average–moving range chart (disebut juga MA–MR chart)
target charts (disebut juga difference charts, deviation charts and nominal charts)
CUSUM (disebut juga cumulative sum chart)
EWMA (disebut juga exponentially weighted moving average chart)
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 34
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Diagram Atribut
Diagram p (juga disebut proportion chart / diagram proporsi)
Diagram np
Diagram c (juga disebut count chart / diagram penghitungan)
Diagram u
Deskripsi
Diagram kendali adalah diagram yang digunakan untuk meneliti proses perubahan
dalam periode waktu tertentu. Data dimasukkan sesuai dengan urutan waktunya.
Diagram kendali selalu memiliki garis tengah untuk nilai rata-rata, garis atas untuk
batas teratas kendali dan garis bawah untuk batas terendah kendali. Garis-garis ini
ditentukan dari data historis. Dengan membandingkan data saat ini dengan garis-
garis tersebut, saudara bisa menarik kesimpulan tentang apakah variasi proses
konsisten (dalam kendali) atau tidak bisa diduga (diluar kendali, dipengaruhi oleh
penyebab variasi tertentu).
Diagram kendali untuk data variabel digunakan secara berpasangan. Diagram atas
memonitor nilai rata-rata, atau memusatkan distribusi data dari proses yang diteliti.
Diagram bawah memonitor rentang, atau lebar distribusi. Jika data saudara
dimasukkan dalam sasaran praktek, nilai rata-ratanya adalah titik dimana sasaran
tersebut berkelompok, dan rentangnya adalah seberapa dekat mereka
berkelompok. Diagram kendali untuk data atribut digunakan sendiri-sendiri.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 35
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
tersebut.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 36
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
pertama adalah batas-atas kondisional. Setelah saudara memiliki lebih dari 20 titik
berurutan dari satu periode waktu yang menunjukkan bahwa proses tersebut
bekerja dalam kendali, hitung ulang batas kendalinya.
PERANGKAT MUTU 4
HISTORIGRAM
Histogram
Deskripsi
Distribusi frekuensi menunjukkan seberapa sering tiap nilai berbeda muncul dalam
serangkaian data. Histogram adalah jenis grafik yang paling sering digunakan
untuk menunjukkan distribusi frekuensi. Bentuknya mirip grafik (diagram) batang,
namun memiliki beberapa perbedaan penting.
Penyusunan Histogram
Kumpulkan minimal 50 data berurutan dari sebuah proses.
Gunakan lembar kerja histogram untuk menyusun histogram. Lembar kerja ini
akan membantu saudara menentukan jumlah batang, rentang nilai yang ada dalam
tiap batang dan label untuk sudut batang. Setelah menghitung W dalam langkah
kedua di lembar kerja tersebut, gunakan perkiraan saudara untuk menyesuaikan-
nya dengan angka yang tepat. Misalnya, saudara memutuskan untuk menem-
patkan 0,9 dari angka pas 1,0. Nilai W tidak boleh memiliki jumlah desimal (angka
di belakang koma) lebih banyak daripada angka yang akan saudara masukkan.
Buat sumbu x dan y di kertas gambar. Beri tanda dan label sumbu y untuk
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 37
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
menghitung nilai data. Beri tandadan beri label sumbu x dengan nilai L dari lembar
kerja. Jarak antara kedua angka ini akan jadi tempat batangan-batangan
histogram. Jangan ada celah diantara dua batangan.
Untuk tiap titik data, beri tanda satu hitungan diatas batangan yang tepat dengan
tanda silang atau dengan mengarsir bagian batangan tersebut.
Analisis Histogram
Sebelum menarik kesimpulan dari histogram saudara, yakinkan diri saudara bahwa
proses tersebut bekerja dengan normal selama periode waktu yang diteliti. Jika ada
kejadian yang tidak wajar mempengaruhi proses tersebut selama periode waktu
penyusunan histogram, analisis saudara tentang bentuk histogram mungkin tidak
bisa digeneralisasi untuk semua periode waktu.
Analisis makna bentuk histogram saudara .
Normal. Sebuah pola yang umum adalah kurva berbentuk lonceng yang disebut
‘distribusi normal’. Dalam distribusi normal, titik-titiknya muncul di kedua sisi nilai
rata-rata. Namun, perhatikan apakah distribusi lain terlihat sama dengan distribusi
normal atau tidak. Perhitungan statistik harus digunakan untuk membuktikan
sebuah distribusi normal.
Jangan sampai nama ‘normal’ membuat saudara bingung. Output dari banyak
proses—bahkan mungkin sebagian besar proses—tidak membentuk distribusi
normal, namun hal ini tidak berarti ada yang salah dengan proses-proses tersebut.
Misalnya, banyak proses memiliki batas asal di satu sisi dan akan membentuk
distribusi acak. Hal ini normal—dalam artian biasa—bagi proses tersebut, bahkan
meskipun nama distribusinya bukan ‘normal’!
Distribusi Normal
Acak. Distribusi acak tidak simetris karena batas asalnya menahan hasil hanya
pada satu sisi saja. Puncak distribusi ini mendekati batas tersebut dan ekornya
menjauh dari pusat tersebut. Misalnya, distribusi analisis sebuah produk yang
sangat murni akan bersifat acak, sebab produk tersebut tidak mungkin 100 persen
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 38
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
murni. Contoh lain batas asal ini adalah lubang yang tidak mungkin lebih kecil dari
diameter mata bor atau saat menjawab telepon yang tidak mungkin kurang dari
nol. Distribusi ini disebut distribusi acak-kanan atau acak-kiri tergantung pada arah
ekornya
Dua Puncak atau Bimodal. Distribusi bimodal berbentuk seperti dua punuk unta.
Hasil dari dua proses dengan distribusi berbeda digabungkan dalam satu data.
Misalnya, distribusi data produksi dari dua shift kerja mungkin bersifat bimodal, jika
tiap shift menghasilkan distribusi hasil yang berbeda. Stratifikasi seringkali bisa
mengungkapkan masalah ini.
Distribusi Plateu
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 39
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Biasanya hal ini disebabkan oleh penyusunan histogram yang salah, dengan data
dikumpulkan bersama-sama dalam kategori berjudul ‘lebih besar dari…’
Distribusi Sisir
Makanan Anjing. Ada data yang hilang dari distribusi Makanan Anjing—hasilnya
terlalu dekat dengan nilai rata-rata. Jika konsumen menerima distribusi seperti ini,
orang lain menerima bentuk jantung, dan konsumen tersebut dibiarkan dengan
‘makanan anjing’, bagian yang tidak enak dan sisa ditinggalkan setelah majikan
selesai makan. Meski yang diterima oleh konsumen ini masih sesuai spesifikasi,
produk tersebut masuk ke dalam dua kelompok: yang satu dekat dengan batas atas
spesifikasi dan yang satu lagi dekat dengan batas bawah spesifikasi. Variasi ini
seringkali menyebabkan masalah dalam proses konsumen tersebut.
Membuat Histogram
Analisis jumlah kekurangan atau kesalahan tiap hari selama seminggu. Mulailah
dengan meneliti kekurangan menggunakan lembar periksa. Lembar periksa
menciptakan histogram dari data yang saudara masukkan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 40
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 5
DIAGRAM PARETO
Diagram Pareto
Deskripsi
Diagram Pareto adalah diagram batang. Panjang tiap batangan
menggambarkan frekuensi atau beban (waktu atau uang), dan disusun
dengan batang tertinggi di sebelah kiri dan batang terendah ditempatkan
paling kanan. Dengan cara ini, diagram tersebut secara visual menunjukkan
situasi mana yang lebih signifikan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 41
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 42
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Contoh #1
Contoh #2
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 43
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 6
SCATTER DIAGRAM / DIAGRAM TERSEBAR
Diagram Tersebar
Juga disebut: penyusunan tersebar, diagram X–Y
Deskripsi
Diagram tersebar menggambarkan sepasang data numeris, dengan satu
variabel di tiap sumbu, untuk mengamati hubungan yang ada. Jika variabel-
variabel tersebut berhubungan, titik-titiknya akan ada di sepanjang garis atau
kurva. Semakin tinggi korelasi, semakin dekat pula titik-titik tersebut dengan
garis.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 44
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
keduanya.)
Lihat pola titik-titik tersebut untuk melihat apakah ada hubungan yang jelas
terlihat atau tidak. Jika data tersebut membentuk sebuah garis atau kurva,
and bisa berhenti. Berarti variabel-variabel tersebut berhubungan. Saudara
boleh menggunakan analisis regresi atau korelasi sekarang. Jika tidak,
selesaikan langkah 4 sampai 7.
Bagi titik-titik yang ada dalam diagram menjadi empat kuadran. Jika ada titik
sejumlah X di diagram tersebut,
Hitung titik-titik itu sejumlah X/2 dari atas ke bawah dan gambar garis
horizontal.
Hitung titik-titik tersebut sejumlah X/2 dari kiri ke kanan dan gambar garis
vertikal.
Jika jumlah titiknya ganjil, gambar garis tersebut melalui titik tengahnya.
Hitung jumlah titik di tiap kuadran. Jangan hitung titik yang tepat berada di
garis.
Tambahkan jumlah kuadran diagonal yang saling berhadapan. Cari jumlah
terkecil diantara kedua jumlah tersebut dan hitung jumlah semua titik di
semua kuadran.
A = Titik-titik di kiri atas + titik-titik di kanan bawah
B = titik-titik di kanan atas + titik-titik di kiri bawah
Q = jumlah terkecil dari A dan B
N = A+B
Cari batas untuk N di tabel tes tren.
Jika Q lebih kecil dari batas tersebut, kedua variabel itu terkait.
Jika Q lebih besar atau sama dengan batas tersebut, pola itu mungkin terjadi
secara kebetulan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 45
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 46
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 47
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
PERANGKAT MUTU 7
STRATIFICATION / STRATIFIKASI
Stratifikasi
Deskripsi
Stratifikasi adalah teknik yang digunakan bersama-sama dengan perangkat
analisis lain. Jika data dari berbagai sumber atau kategori dikumpulkan
bersama-sama, makna data tersebut tidak mungkin dilihat. Teknik stratifikasi
ini memisahkan data tersebut hingga polanya bisa dilihat.
Contoh Stratifikasi
Tim produksi ZZ-400 membuat diagram tersebar untuk menguji apakah
kemurnian produk dan kontaminasi besi saling terkait atau tidak, namun
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 48
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Sekarang pola bisa terlihat. Data dari reaktor 2 dan reaktor 3 memiliki pola
melingkar. Bahkan tanpa melakukan penghitungan apapun, sudah jelas
bahwa untuk dua reaktor itu, tingkat kemurnian turun saat tingkat
kontaminasi besi naik. Sementara, untuk reaktor 1 ada yang berbeda.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 49
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 50
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
5. DAFTAR TUGAS
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 51
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Latihan pembelajaran
Cari deskripsi yang tepat: tarik garis diantara dua kata yang berpasangan:
• Mengevaluasi Kinerja • Do
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 52
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Latihan pembelajaran
• Supermarket
......................................................................................................
• Pabrik mobil
......................................................................................................
• Sekolah
......................................................................................................
......................................................................................................
• Restoran
......................................................................................................
• Sekolah
......................................................................................................
Tugas kelompok:
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 53
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Latihan pembelajaran
1. Tanyakan pada seorang peserta didik senior di sekolah saudara (saudara atau
teman) apa yang telah berubah selama dia bersekolah disini? Tanyakan juga
apakah dia tahu alasan perubahan tersebut?
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
3. Tanyakan juga pada guru apa saja pengalamannya terkait dengan perubahan di
sekolah saudara .
................................................................................................................
................................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 54
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Instruksi
Pemasok : ........................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Input: ..............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Proses: .............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Output: ............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Konsumen: .......................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 55
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Penjelasan ulang
Diskusi kelompok:
• Siapa saja konsumen dan pemasok utama dalam rantai tersebut? Dari
para konsumen dan pemasok tersebut, yang mana yang bisa dianggap sebagai
konsumen dan pemasok internal dan yang mana yang eksternal?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 56
EDISI: A REVISI: 0
PENGEMBANGAN & PENDEKATAN PADA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEMESTER 3
Nancy R. Tague’s The Quality Toolbox, Second Edition, ASQ Quality Press, 2004,
Tague, N., R. (2005). Quality Toolbox. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin.
ReVelle, J.,B. (2004) Quality Essentials, a reference guide from A to Z. ASQ Quality
press, Milwaukee, Wisconsin.
Beaumant, L., R. ISO 9001: the standa rd interpretation. The international standa rd fot
Quality Management Systems, Simply Quality, Middletown, 2000, third revision.
Bergenhenegouwen, L.,B. (2001). Change over to the new ISO 9000- series
(Overstappen op de nieuwe ISO 900-serie). KAM – management, 3, Delft.
Gerritsen, R., Van den Berg, O., (2005). KAM- managment in practice (de praktijk).
Kluwer, Deventer.
Van Dam, N.,H.,M., Marcus, J.,A. (2000). Organisation and Management, a practice
oriented apprach (een praktijkgerichte benadering), EPN, Houten.
http://www.improveoutcomes.com/process/index.asp
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.2 IDENTIFIKASI PROSES DAN PERANGKAT MUTU: BARBARA MARCELIS/SARA COLONA 57
EDISI: A REVISI: 0
Unit
Pembelajaran
QU-3.3
Modul 3, Semester Tiga
LEARMutu
Pengembangan UNIT 1
Pendekatannya
Diterjamahkan oleh:
Dindin Sulaeman
Sinta A Majid
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 2
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Merancang QMS
1. Pendahuluan
3. Rencana Proyek
4. Daftar Tugas
5. Lampiran
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 3
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 4
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
1 Pendahuluan
Di bab pertama ini kita akan menjelajahi latar belakang sejarah ISO. Seri
ISO 9000 yang pertama dilahirkan dari industri pertahanan dimana selalu ada
tradisi komando dan Kendali . Akibatnya, ISO 9000 juga mengikuti pola yang
sama yaitu dengan memberikan persyaratan untuk mencegah kegagalan,
terlepas dari fakta bahwa pengalaman telah membuktikan bahwa cara ini
tidak berhasil memastikan tingginya mutu produk.
Dengan menganggap ISO 9000 sebagai sebuah kerangka kerja yang bisa
digunakan untuk membuat organisasi berhasil, tidak hanya sekedar
serangkaian persyaratan minimum, akan tetapi ada manfaat besar yang bisa
diperoleh. Dengan menggunakan pendekatan implementasi, kita akan
mengikuti jalur yang sudah terbukti menuju ke keberhasilan.
Ada juga orang-orang yang meyakini bahwa memiliki sertifikat ISO 9000
adalah sebuah keharusan, namun mereka sama sekali tidak berniat atau
mendedikasikan waktu mereka untuk memahami dan belajar.
Tapi, “Jika saudara terus melakukan hal-hal yang selalu saudara lakukan,
saudara akan terus mendapatkan semua yang selalu saudara dapatkan!”
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 5
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Keluarga ISO 9000 dan ISO 14000 adalah dua dari standar-standar ISO yang
paling terkenal. ISO 9001:2000 dan ISO 14001 (versi 1996 dan 2004)
diimplementasikan oleh lebih dari sejuta organisasi di 161 negara.
Keluarga ISO 9000 menangani ‘manajemen mutu ’. Ini berarti apa yang dilakukan
oleh organisasi untuk memenuhi:
• Kepuasan konsumen
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 6
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
yang ada dalam keluarga ISO yang bisa mensertifikasi perusahaan – meski
sertifikasi bukan merupakan persyaratan wajib dalam standar tersebut.
Standar-standar lain yang ada dalam keluarga ISO melingkupi aspek-aspek spesifik
seperti aspek fundamental dan kosakata, perbaikan kinerja, dokumentasi, pelatihan
serta aspek finansial dan aspek ekonomi.
Tanpa konsumen yang puas, sebuah organisasi berada dalam bahaya! Untuk
membuat konsumen tetap puas, organisasi tersebut perlu memenuhi persyaratan
mereka. Standar ISO 9001:2000 menyediakan sebuah kerangka kerja yang sudah
diuji coba untuk mengambil sebuah pendekatan sistematis untuk mengatur proses-
proses dalam organisasi tersebut agar bisa terus menghasilkan produk yang
memuaskan harapan konsumen.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 7
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Pada tahun 1979, kantor standar Inggris mengeluarkan BS 5750, yang mencakup
jaminan mutu untuk barang-barang keperluan non militer. Negara-negara lain
segera mengikuti contoh tersebut. Akhirnya pada tahun 1987, International
Organisation for Standardisation (Organisasi Internasional untuk Penetapan
Standar, dikenal dengan nama ISO, yang berasal dari kata Yunani yang berarti
‘setara’ atau ‘sama’), yang merupakan aliansi badan penetapan standar dari 91
negara di seluruh dunia mengeluarkan seri standar ISO 9000 untuk memfasilitasi
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 8
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Untuk para pemasok dalam industri otomotif, ISO/TS 16949:2002 mengikuti format
ISO 9001:2000 namun menambahkan sejumlah persyaratan tambahan. Standar
ini akan menggantikan QS 9000, standar yang dipublikasikan oleh Ford, General
Motors, dan DaimplerChrysler. ISO 14001, standar untuk sistem manajemen
lingkungan, sejalan dengan ISO 9001:2000 dalam penggabungan sistem
manajemen mutu dengan sistem manajemen lingkungan yang mudah dilakukan.
Versi pertama ISO 9000 (1987 dan 1994) dikritik karena menekankan pada
inspeksi, Kendali produk yang tidak sesuai, dan dokumentasi. Versi pertama
tersebut mencerminkan pendekatan Kendali mutu tradisional yang ‘memeriksa
mutu’. Versi pertama ISO 9000 ini bisa saja bekerja dengan baik dalam konsep
manajemen mutu keseluruhan di dunia modern, khususnya jika digunakan pada
langkah akhir proses perbaikan yang sudah distandarisasi, namun standar tersebut
harus dipakai secara kreatif oleh orang yang mempelajari prinsip-prinsip Total
Quality Management (TQM) di tempat lain. Jika dipakai begitu saja, tanpa
digabungkan dengan standar atau pendekatan lain, versi pertama ISO 9000 ini
akan jadi sistem manajemen yang ketinggalan zaman.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 9
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Salah satu kritik utama pendekatan berdasarkan standar ini adalah bahwa
pendekatan tersebut hanya memberikan jaminan tingkat mutu minimum pada
konsumen. Para pendukung pendekatan ini menyatakan bahwa perubahan-
perubahan terbaru yang dilakukan akan memandu organisasi melalui siklus
perbaikan yang akan membawanya melampaui persyaratan mutu minimum.
Pengalaman di masa lalu telah menunjukkan bahwa jika diterapkan dengan baik,
standar ISO 9000 bisa menguntungkan organisasi dengan cara memastikan
konsistensi sistem manajemen mutu dan membuatnya lebih bisa dipertahankan.
Saat jurnal ini ditulis, perubahan pada ISO 9000 masih terlalu baru untuk bisa
dinilai apakah hanya menggunakan standar itu saja bisa menjadi dasar untuk
sistem manajemen mutu yang efektif atau tidak.
Definisi:
- Pernyataan visi menyatakan apa yang diinginkan oleh organisasi tersebut dan
dimana organisasi tersebut ingin berada dalam waktu dekat (1 – 3 tahun)
serta apa yang dibawa oleh organisasi tersebut.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 10
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Berdasarkan nilai - harus ada ikatan kuat dengan nilai-nilai Kampus itu sendiri
Visual - visi harus lah bisa ditafsirkan atau digambarkan secara visual
Jadi panduan - visi harus bisa dijadikan tolok ukur yang bisa digunakan oleh
semua orang yang terkait dengan Kampus untuk mengukur (membandingkan)
tindakan mereka sehari-hari.
Terkait dengan kebutuhan peserta didik – ujian terbesar sebuah visi terkair
dengan tindakan dan pencapaian peserta didik .
Karena ada jarak waktu antara memulai sebuah strategi dengan dampak
penggunaan strategi tersebut, organisasi tersebut harus bertahan pada
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 11
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
strateginya sedemikian rupa sampai bisa memetik hasil dari investasinya dalam
bentuk sumber daya manusia, perlengkapan, pemasaran, dan bangunan.
Diagram Organisasi
Direktur
Administrasi
Atau
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 12
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
DEWAN
DIREKTUR
Di banyak perusahaan besar, diagram organisasi bisa sangat besar dan sangat
rumit sehingga kadang-kadang disederhanakan menjadi diagram-diagram kecil
untuk tiap departemen dalam organisasi tersebut.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 13
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• Diagram ini tidak menunjukkan apa pun tentang gaya manajerial yang dipakai
(otokrasi atau demokrasi)
• Diagram ini cepat basi, khususnya dalam organisasi besar yang secara berkala
mengganti stafnya.
Jika ada perubahan signifikan dalam tugas dan tanggung jawab kerja yang
dibebankan pada sebuah posisi, pihak manajemen bisa melaksanakaan peninjauan
resmi atas posisi tersebut dengan menerapkan pergantian peran. Pergantian peran
adalah gerakan non-kompetitif yang dilakukan oleh manajemen untuk menduduki
peran lain yang posisinya lebih tinggi, lebih rendah atau setara untuk posisi staf
khusus dan staf pengajar saja. Ada tiga jenis perubahan peran:
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 14
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 15
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Apa yang benar-benar bisa diharapkan oleh organisasi atau perusahaan dari
menanam investasi pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000? Apa
yang terjadi jika saudara menerapkan Sistem Manajemen Mutu tersebut?
Umpan balik perusahaan-perusahaan yang mendaftar untuk ISO 9001:2000
menunjukkan bahwa saudara bisa mengharapkan hasil dari semua kerja
keras yang saudara lakukan.
Kepuasan konsumen meningkat dan hal ini dianggap sebagai bagian dari
Tujuan dan sasaran yang mempertimbangkan kebutuhan konsumen juga.
Kebutuhan konsumen akan lebih bisa dipahami jika saudara meminta,
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 16
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
menerima dan menganalisis umpan balik dari konsumen. Tujuan dan sasaran
disesuaikan berdasarkan informasi tersebut dan organisasi akan menjadi lebih
berdasarkan konsumen. Karena tujuan organisasi menitikberatkan pada
konsumen, organisasi menghabiskan lebih sedikit waktu untuk tujuan tiap
departemen dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja sama
memenuhi kebutuhan konsumen.
Jadi bekerjalah dengan antusias dan optimis, karena organisasi saudara akan
mengalami peningkatan signifikan dengan proyek implementasi ISO
9001:2000 ini. Saudara sedang berkontribusi untuk keberhasilan dan
keuntungan masa depan Kampus saudara, dan mungkin nanti saudara akan
berkontribusi untuk perusahaan saudara sendiri!
Dua tujuan paling penting dari revisi seri standar ISO 9000 adalah
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 17
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Berikut ini adalah sejumlah tujuan utama dokumentasi organisasi, tergantung pada
apakah organisasi tersebut telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu
yang formal atau belum;
Sebuah daftar yang berisi istilah-istilah yang biasa digunakan terkait dengan
dokumentasi, diberikan dalam Annex A (diambil dari ISO 9000:2000). Perlu
ditekankan bahwa, menurut ISO 9001:2000 pasal 4.2 Dokumentasi, persyaratan
dokumen bisa dalam bentuk atau jenis media apapun, dan definisi ‘dokumen’ dalam
ISO 9000:2000 pasal 3.7.2 memberikan contoh berikut:
• kertas
• magnet
• foto
• contoh master
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 18
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Para pengguna juga merujuk pada ISO/TR 10013 Panduan untuk mencari panduan
penyusunan dokumentasi sistem manajemen mutu .
Proses-proses ini harus diatur dan disusun oleh organisasi sesuai dengan
persyaratan Standar internasional ini. Jika sebuah organisasi memilih untuk
melakukan outsourcing proses yang mempengaruhi kesesuaian produk dengan
persyaratan, maka organisasi tersebut harus memastikan Kendali atas proses-
proses tersebut. Kendali atas proses-proses yang didapat dari outsourcing harus
diidentifikasi di dalam sistem manajemen mutu .
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 19
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
persyaratan diatas: a sampai f. Perlu ditekankan juga penentuan dan Kendali atas
proses-proses yang didapat dari outcontract atau outsourcing.
• Kendali: semua data dan dokumen SMM, baik dari sumber internal
maupun eksternal. Ini mencakup metode persetujuan, perbaikan dan
perubahan, dan identifikasi revisi dokumen tersebut. Dokumen-
dokumen ini harus jelas dan tersedia kapanpun dibutuhkan.
Persyaratan umum
Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup:
• panduan mutu ;
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 20
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
CATATAN 1 Jika istilah ‘prosedur’ muncul dalam Standar Internasional ini, istilah
tersebut berarti bahwa prosedur itu ditentukan, didokumentasikan, diimplementasi-
kan dan dipertahankan.
Panduan mutu
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 21
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Pengantar
• Misi
Organisasi
• Deskripsi fungsi,
• Diagram organisasi,
Proses Bisnis
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 22
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• Model sistem yang menunjukkan proses-proses bisnis yang utama dan saling
keterkaitan antara proses-proses tersebut
Kendali dokumen
• memastikan bahwa versi yang relevan dari dokumen yang bisa dipakai tersebut
tersedia saat akan digunakan,
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 23
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• Distribusi.
Catatan / rekaman harus dibuat dan disimpan untuk memberikan bukti kesesuaian
dengan persyaratan dan bukti operasi efektif sistem manajemen mutu tersebut.
Catatan harus tetap jelas, bisa diidentifikasi dan gampang untuk diambil. Prosedur
terdokumentasi harus dibuat untuk menentukan Kendali yang dibutuhkan untuk
identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, saat penulisan dan
pembuangan catatan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 24
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Pada minggu terakhir di semester tahun kedua saudara akan melakukan kunjungan
ke sebuah organisasi yang juga bersertifikat ISO. Kunjungan lapangan ini
bertujuan untuk memberikan contoh bagaimana ISO dipraktekkan. Manfaatkanlah
kesempatan ini. Saudara telah akrab dengan konsep dan prinsip-prinsip ISO.
Saudara juga telah mendiskusikan dan menggali persyaratan tentang dokumentasi,
tanggung jawab manajemen dan manajemen sumber daya. Dua persyaratan lain,
realisasi produk dan pengukuran, analisis dan perbaikan, akan segera menyusul.
Proses realisasi produk sangat menarik. Ini mungkin adalah inti usaha sebuah
organisasi. Disinilah makanan ‘diolah dan disajikan’. Bawalah Pendekatan proses
ISO dan gambar ‘pemasok-input-proses-output-konsumen’ saat saudara melakukan
kunjungan lapangan dan cari tahu tentang keduanya disana.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 25
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
4 Tim Pengarah ISO 9000 menunjuk penanggung jawab untuk penyesuaian atau
pelaksanaan tiap Prosedur Sistem Mutu dan panduan Mutu kepada Tim Kerja
atau perorangan
6 Pemimpin tim mengadakan pertemuan tim untuk merevisi proses dan prosedur
dengan berdasarkan pada hasil Analisis Kesenjangan dan mempersiapkan
Rancangan Prosedur Sistem Mutu
10 Proses audit
Ini hanyalah usulan rencana, saudara bisa mengubahnya agar sesuai dengan
organisasi atau perusahaan saudara. Saudara akan membuat sistem ini sendiri
dengan mengkaji dan mengedit berbagai prosedur, panduan dan formulir. Saudara
juga akan membuat perubahan pada proses yang sudah ada untuk memenuhi
persyaratan standar ISO 9001:2000.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 26
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
3 Rencana Proyek
A. Menentukan tujuan proyek (Gunakan Rancangan Rencana proyek
dalam Lampiran A)
• Apa tujuan saudara perlu diketahui karena batas waktu untuk tujuan lainnya
akan ditentukan oleh informasi ini.
• Cari tahu ada tujuan perusahaan atau tidak, adakah klien yang akan
meminta sertifikasi atau persyaratan lain yang akan menentukan tanggal
batas akhir?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 27
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• Tanggal ini bisa direvisi lagi. Saudara akan menggunakan tanggal ini
sebagai tanggal target, dan selagi kita menyelesaikan analisis kesenjangan
dan menciptakan daftar saudara akan bisa menentukan tanggal yang
realisis. Hal ini akan sangat tergantung ada apa yang saat ini saudara miliki
dalam sistem mutu saudara, dan berapa banyak sumber daya yang tersedia
untuk proyek ini.
• Siapa saja yang akan menjadi Tim Pengarah ISO 9001:2000? (Tim ini akan
memainkan peran penting dalam perencanaan, koordinasi dan pemasokan
sumber daya untuk proyek ISO 9001:2000. Lihat Lampiran B untuk
penanggung jawab tim)
• Analisis Kesenjangan biasanya butuh waktu 2-5 hari. Ini akan tergantung
pada besar organisasi, jumlah auditor, kondisi sistem mutu yang ada, dan
pengalaman para auditor.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 28
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• Ini akan membutuhkan satu atau dua kali rapat. Manajer proyek dan pihak
manajemen tingkat atas harus terlibat.
• Para staf harus mengetahui proyek ini, apa yang harus dilakukan, siapa saja
yang akan terlibat, dan kenapa saudara menerapkan ISO 9001:2000.
Tentukan tanggalnya setelah tanggal rapat yang dibahas diatas. (jika rapat
tanggal 3 Mei, pelatihan harus dilakukan setelah tanggal 3 Mei).
• Rencanakan pelatihan sebelum rapat tim kerja agar tiap orang yang terlibat
dalam kelompok kerja tersebut telah terlatih sejak sebelum rapat pertama.
2 Jadwal audit
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 29
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• Susun daftar periksa Analisis Kesenjangan agar tiap auditor memiliki bagian-
bagian standar yang bisa diterapkan di bidang kerja yang akan mereka
audit.
B Melaksanakan audit
Ikuti jadwal yang telah saudara persiapkan. Datangi tiap bidang fasilitas untuk
mengevaluasi sistem mutu yang telah ada. Fokuskan pada apa yang tepat dan
apa yang tidak tepat. Ingatkan auditor bahwa saudara tidak ingin berfokus pada
kesesuaian atau ketidak sesuaian dengan sistem yang dipakai, dan kesesuaiannya
dengan persyaratan ISO 9001:2000.
Catat apa yang ada dan tepat, dan apa yang masih perlu ditambah dan diubah.
Ambil catatan lengkap, dokumen rujukan dan contoh.
C Melaporkan
Rangkum hasil audit dalam bentuk daftar tugas. Saudara biasanya harus
memasukkan beberapa kategori tugas.
• Proses-proses yang tidak sesuai dengan standar dan harus dirancang ulang
Untuk tiap persyaratan dari standar, saudara harus menentukan status sistem yang
sekarang dipakai (yang sedang diaudit). Tim Pengarah ISO 9001:2000 akan
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 30
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
1. Tentukan siapa yang harus hadir. Termasuk para pimpinan pihak manajemen
tingkat atas. Jawab pertanyan-pertanyaan berikut:
• Apakah dia tahu tentang beban kerja staf tersebut, apakah bisa
mengakomodasi tugas yang akan dibebankan?
• Siapa yang bertanggung jawab untuk sumber daya dan bisa menyediakan
sumber daya untuk proyek ISO 9001:2000?
• Lakukan pemberian tugas pada individu atau tim (Gunakan tabel dari
Lampiran B)
• Untuk tiap tim, tunjuk satu pemimpin tim. Akan bagus sekali jika anggota
tim Pengarah ISO menjadi pemimpin untuk tiap tim Kerja. Hal ini akan
memberikan komunikasi yan baik antara tim tersebut dengan tim pengarah
selama pelaksanaan proyek.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 31
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Panduan teknis seperti apa yang diperlukan untuk membuat tim atau
individu ini bisa menyelesaikan tugasnya dengan efektif dan efisien?
• Pelatihan khusus
Tentukan tugas mana yang harus saudara selesaikan di awal agar tugas
lainnya juga bisa diselesaikan, misalnya:
• Berikan Prosedur Sistem Mutu yang akan menjadi tanggung jawab tim
tersebut. (Jika menggunakan prosedur yang telah disiapkan)
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 32
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Panduan teknis seperti apa yang diperlukan untuk membuat tim atau
individu ini bisa menyelesaikan tugasnya dengan efektif dan efisien?
• Pelatihan khusus?
• Jelaskan pada tim bahwa Prosedur dan proses saudara harus sesuai.
Sejumlah proses (cara saudara melakukan sesuatu) perlu diubah untuk
memenuhi persyaratan standard, dan sebagian dari prosedur perlu diedit
untuk bisa menjelaskan dengan akurat apa yang saudara lakukan.
• Jika saudara tidak menggunakan prosedur yang telah disiapkan, tim ini akan
bertanggung jawab untuk membuat dan mendokumentasikan prosedur baru
sebagai bagian dari standar.
• Buat daftar persyaratan dari Daftar Periksa Analisis Kesenjangan yang telah
saudara penuhi. Evaluasi persyaratan-persyaratan ini dengan membanding-
kannya dengan prosedur untuk mengetahui apakah Prosedur tersebut perlu
di edit, atau apakah proses yang tercatat dalam prosedur tersebut bisa lebih
menguntungkan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 33
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• Jadwalkan rapat berikutnya. Selama rapat ini, saudara harus fokus pada
tugas-tugas yang telah saudara daftar diatas.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 34
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• Lampiran A
Rencana Proyek
Tujuan Proyek:_____________________________________
Tanggal Mulai:_________________________________________
Penanggung Jawab:
Manajer Proyek:________________________________________________
Perwakilan Manajemen:___________________________________________
Puncak Manajemen:____________________________________________
1. Manajer Proyek
Menyelesaikan
Pelatihan
Online
2. Melaksanakan Analisis
Kesenggangan
Pengarah ISO
4. Pengenalan
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 35
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Lampiran B
Agenda:
3. Menunjuk orang atau tim pelaksana untuk tiap kelompok tugas. Menentukan
sumberdaya yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas.
• Panduan teknis sepert apa yang diperlukan agar tim atau individu tersebut
bisa menyelesaikan tugasnya dengan efektif dan efisien?
• Pelatihan Khusus?
• Tentukan tugas mana yang harus saudara selesaikan di awal agar tugas
lainnya juga bisa diselesaikan, misalnya:Tanggung Jawab Manajemen dan
Kendali Dokumen harus diselesaikan lebih dulu. Selesaikan Kebijakan Mutu
dan Tujuan Mutu serta tentukan proses-proses utama dan saling
keterkaitannya terlebih dulu.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 36
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• *Simpan notulensi dari semua rapat Tim Perencana dan Pengarah ISO
9001:2000. Ini bisa membantu menunjukkan keterlibatan para pimpinan
pihak manajemen tingkat atas dalam Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2000. Catat kehadiran.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 37
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Lampiran B
Langkah-Langkah Implementasi
1. Tim atau orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas diatas akan
menggunakan Prosedur Penyimpanan 9000, Panduan Mutu 9000 dan Formulir
9000 sebagai dasar proses pemenuhan persyaratan standar ISO. Tim tersebut
akan menggunakan daftar tugas untuk menentukan bidang mana yang
membutuhkan perubahan proses.
2. Tiap tim yang bertanggung jawab tersebut akan mengevaluasi proses yang
disajikan dalam prosedur, menentukan apakah dibutuhkan perubahan, dan
mengedit prosedur dan formulir yang ada.
4. Tim tersebut akan melakukan pelatihan staf yang dipengaruhi oleh prosedur
atau memiliki tanggung jawab atas prosedur tersebut.
5. Para staf akan mulai mengikuti proses yang tercatat tersebut dan membuat
serta menyimpan catatan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 38
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 39
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
Pemberian Tugas
Panduan Mutu
Kendali Dokumen
Infrastruktur
Proses
Pembelian
Pemasokan
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Pemberian Tugas
Properti Konsumen
Pemasokan Barang
Audit Internal
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 2
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
Diagram Proyek Gantt
(Ganti judul tabel jadi nama Bulan saat proyek akan dijalankan- tentukan kapan tiap tim mulai dan berhenti, arsir bagian saat tim bekerja)
Kelompok tugas Bulan 1 Bulan2 Bulan3 Bulan4 Bulan5 Bulan6 Bulan7 Bulan8 Bulan9
Kendali Dokumen
Pelatihan
Infrastruktur
Perencanaan Realisasi
Produk
Proses
Perancangan dan
Pengembangan
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Pembelian
Task group Bulan 1 Bulan2 Bulan3 Bulan4 Bulan5 Bulan6 Bulan7 Bulan8 Bulan9
Pemasokan Barang
Sarana Pengawasan
Pengawasan, Pengukuran
dan Analisis
Audit Internal
Pengawasan, Pengukuran
dan Analisis
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 2
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Lampiran B
Agenda:
3. Mengkaji bagian Analisis Kesenjangan yang bisa digunakan oleh tim tersebut.
• Panduan teknis seperti apa yang dibutuhkan agar tim tersebut bisa menyelesaikan
tugas dengan efektif dan efisien?
• Pelatihan Khusus?
5. Menentukan tanggal tugas dari Analisis Kesenjangan menggunakan tanggal mulai dan
selesai di diagram Gantt.
7. Agenda berikutnya:
1. Baca Prosedur Penyimpanan 9000 dan bandingkan dengan proses saat ini.
2. Tentukan tugas untuk menerapkan perubahan dalam proses saudara dan untuk
mengedit prosedur yang telah disiapkan.
Langkah-Langkah Implementasi
1. Tim atau orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas diatas akan menggunakan
Prosedur Penyimpanan 9000, sebagai dasar proses pemenuhan persyaratan standard
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 3
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
ISO. Tim tersebut akan menggunakan daftar tugas untuk menentukan bidang mana
yang membutuhkan perubahan proses.
2. Tiap tim yang bertanggung jawab tersebut akan mengevaluasi proses yang disajikan
dalam prosedur, menentukan apakah dibutuhkan perubahan, dan mengedit prosedur
dan formulir yang ada.
3. Tim tersebut akan menyelesaikan prosedur dan mengirimkannya ke Tim Pengarah ISO
9001:2000 untuk dikaji dan disetujui.
4. Tim tersebut akan melakukan pelatihan staf yang dipengaruhi oleh prosedur atau
memiliki tanggung jawab atas prosedur tersebut.
5. Para staf akan mulai mengikuti proses yang tercatat tersebut dan membuat serta
menyimpan catatan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 4
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Lampiran B
3. Menentukan pelatihan yang dibutuhkan oleh staf dan menjadwalkan sesi pelatihan ISO
9001:2000:
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 5
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
4 DAFTAR TUGAS
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 6
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
• Apa yang bisa saudara kerjakan sendiri dan apa yang harus saudara
kerjakan dengan bantuan orang lain?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 7
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Guru akan memberikan visi dan misi Kampus saudara. Bahas secara berkelompok
apakah saudara mengenali definisi tersebut atau tidak. Bisakah saudara
membedakan antara visi dan misi hanya dengan membacanya saja? Jelaskan.
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Bisakah saudara mengenali visi dan misi Kampus saudara dalam kegiatan
perKampusan sehari-hari?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Cari di internet atau perpustakaan visi dan misi beberapa perusahaan. Bandingkan
berbagai visi dan misi tersebut dan tuliskan persamaan dan perbedaannya.
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 8
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 9
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Tugas: QMS
Setelah melewati Unit Pembelajaran 3.1 untuk mengetahui bahwa saudara telah
mempelajari banyak prinsip, sarana, pandangan tentang Mutu . Di awal Unit
Pembelajaran ini, saudara telah membaca bab 4.1 Interpretasi Standar. Sekarang
setelah membaca bagian Persyaratan diatas, bisakah saudara menjelaskan
persyaratan –persyaratan tersebut?
Bahaslah persyaratan ini dalam kelompok. Tuliskan hasil diskusi saudara dalam
laporan bersama. Pastikan saudara membahas semua persyaratan diatas. Gunakan
lembar PP-P guru atau yang ada di buku saudara.
• Organisasi
• Mutu
• Persyaratan.
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 10
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Latihan pembelajaran
Guru akan memberi saudara buku Panduan dan Prosedur Mutu milik Kampus dan
organisasi. Bekerjalah secara berkelompok. Telusuri isi buku tersebut. Apakah
saudara menemukan persyaratan-persyaratan diatas? Yang mana yang saudara
temukan dan persyaratan mana yang tidak saudara temukan?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Kegiatan dan produk mana saja yang menjadi cakupan Manajemen Mutu ?
Kegiatan-kegiatan ini harus di catat di bagian Manajeman Mutu .
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 11
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Setelah saudara membaca bab 4.1 Persyaratan Umum untuk Sistem Manajemen
Mutu ; ISO 9001, Standar Interpretasi, kerjakan tugas berikut dalam kelompok
yang terdiri dari empat orang. Pastikan saudara membahas persyaratan ini dengan
tepat dan mintalah bantuan guru jika perlu.
Tiap semester saudara harus mengerjakan UTS dan UAS. Selain kedua ujian ini,
saudara juga harus mengerjakan tugas. Nilai ujian saudara dan nilai tugas saudara
dijumlahkan menjadi nilai akhir saudara. Jika nilai ini sama atau diatas batas nilai
lulus, maka saudara berhasil lulus dalam mata kuliah tersebut. Setelah itu saudara
akan mendapatkan lembar hasil studi sebagai bukti. Semua lembar hasil studi yang
saudara dapatkan adalah bukti bahwa saudara telah menjalani pendidikan dengan
berhasil dan akan mendapatkan gelar diploma.
Menurut saudara bagaimana proses registrasi ini diatur? Jelaskan proses registrasi
mulai dari nilai tugas mahapeserta didik sampai ke lulus tahun pertama kuliah
(saudara bisa mengambil contoh dari kuliah saudara selama tahun pertama). Ambil
contoh salah satu anggota kelompok . Tuliskan namanya, nama pendidikan dan
tahun kuliahnya sekarang (tahun pertama, kedua, dsb).
• Apa yang terjadi dengan semua nilai yang diterima oleh mahapeserta didik
?
• Bagian Kampus yang mana yang terkait dengan proses registrasi ini?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 12
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• Siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut mulai dari nilai tugas
sampai gelar diploma?
Bahas hasil temuan kelompok saudara di kelas dan sesuaikan jika perlu. Tugas ini
adalah bahan portofolio!
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 13
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Persiapan:
Pertama, secara berkelompok, siapkan daftar topik yang ingin saudara telaah
selama kunjungan lapangan.
Tunjuk dua orang pewawancara yang akan mewakili kelas selama sesi
wawancara.
Gabungkan semua laporan ini dan susun satu laporan akhir yang berisi semua
topik bahasan untuk wawancara.
Gunakan contoh topik dibawah! Contoh ini belum lengkap, tapi bisa dijadikan
contoh awal yang bisa diteruskan.
Usulan topik:
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 14
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
• Pengukuran mutu
Usulan pertanyaan:
• Apa yang ingin saudara lakukan dengan berbeda jika saudara bisa
melakukan implementasi dari awal lagi?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 15
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
DEVELOPING APPROACHES TO QUALITY STUDENTS’ MATERIALS – SEMESTER 3
Beaumant, L., R. ISO 9001: the standard interpretation. The international standard fot
Quality Management Systems, Simply Quality, Middletown, 2000, third revision.
Bergenhenegouwen, L.,B. (2001). Change over to the new ISO 9000- series (Overstappen
op de nieuwe ISO 900-serie). KAM – management, 3, Delft.
Dorr. D., C. (2006). Perform with processes.(Presteren met processen), Kluwer, Deventer.
Gerritsen, R., Van den Berg, O., (2005). KAM- managment in practice (de praktijk).
Kluwer, Deventer.
http://www.entrepreneur.com
ReVelle, J.,B. (2004) Quality Essentials, a reference guide from A to Z. ASQ Quality press,
Milwaukee, Wisconsin.
Tague, N., R. (2005). Quality Toolbox. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin.
Van Dam, N.,H.,M., Marcus, J.,A. (2000). Organisation and Management, a practice oriented
apprach (een praktijkgerichte benadering), EPN, Houten.
www.the 9000store.com
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.3 MERANCANG SMM ISO 9001:2000; BARBARA MARCELIS / SARA COLONNA 16
EDISI A REVISI 0; TGL 12/05/2008
Unit
Pembelajaran
QU-3.4
E-mail: delta@itcilo.org
Diterjemahkan oleh
Dindin Suleman
Sinta A Majid
1 Pendahuluan
3 Daftar Tugas
1 Pendahuluan
ISO 9001 memberi penekanan khusus pada partisipasi pihak manajemen dalam
program mutu. Manajemen diharapkan bisa berfungsi sebagai rekan utama dalam
penggunaan, perubahan, dan keberhasilan program tersebut. Bahkan, keterlibatan
ini merupakan bagian besar dari proses audit ISO 19011. Pihak manajemen harus
menunjukkan keterlibatan langsung dan aktif dalam program mutu.
Pihak manajemen menentukan tujuan bisnis dan sasaran mutu yang harus
ditangani oleh Sistem Manajemen Mutu, kemudian secara aktif mengkoordinasikan
penentuan proses dan menyusun prosedur Sistem Manajemen Mutu dan juga
Panduan Mutu.
Secara berkala, manajemen meninjau ulang Sistem Manajemen Mutu dan melaku-
kan analisa input dan outputnya yang akan mengindikasikan seberapa bagus
kinerja sistem tersebut pada organisasi.
2 Komitmen Manajemen
Baca bab 5 Tanggung Jawab Manajemen dari buku ISO untuk SME
dan Intepretasi ISO. Berikut ini saudarabisa melihat persyaratan demi
persyaratan tiap unit yang diatas. Lalu, akan ada penjelasan yang
diikuti oleh latihan pembelajaran dan tugas pembelajaran.
Standar SMM ISO 9001:2000 menentukan lima persyaratan yang dibutuhkan untuk
menunjukkan dan mempertahankan komitmen pada program mutu sepanjang
program tersebut dijalankan.
Tanggung jawab manajemen menurut ISO 9001 terbagi menjadi lima bidang.
ISO 9001:2000
Tanggung Jawab
Manajemen
Melaksanakan
tinjauan
manajemen
• Memfokuskan diri pada perbaikan proses untuk memastikan nilai yang bisa
digunakan oleh para pihak yang berkepentingan tersebut
Untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dan pengguna akhir, sebuah
organisasi harus:
Kebijakan mutu memberikan pandangan tentang maksud dan inti manajemen mutu
organisasi anda. Kebijakan mutu memberikan arahan pada organisasi tersebut.
Kebijakan mutu juga menjadi kerangka kerja untuk menentukan dan mencapai
sasaran mutu. Kebijakan mutu ini merupakan perangkat untuk mengarahkan dan
meningkatkan sistem manajemen mutu dan berada dibawah tanggung jawab
langsung dewan direksi perusahaan. Pihak manajemen tingkat atas harus
menyusun sebuah pernyataan kebijakan tertulis yang jelas tentang mutu barang
dan jasa yang diproduksi.
Sasaran mutu
Pihak manajemen tingkat atas harus memastikan bahwa sasaran mutu, termasuk
tujuan yang harus memenuhi persyaratan produk, dibuat pada berbagai fungsi dan
level yang relevan dalam organisasi. Sasaran mutu harus bisa diukur dan harus
sesuai dengan kebijakan mutu.
Penyusunan sasaran mutu menunjukkan apa yang menjadi tujuan organisasi dalam
jangka waktu tertentu. Sasaran mutu difokuskan untuk meningkatkan pemenuhan
persyaratan mutu oleh organisasi tersebut.
Merencanakan sistem manajemen mutu sesuai dengan ISO 9001 adalah salah satu
tanggung jawab utama manajemen. Sebenarnya, dalam semua program mutu atau
sistem manajemen proses, perencanaan selalu menjadi bagian penting.
Masalah yang muncul adalah, di dunia nyata, para manajer tidak memisahkan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menjalankan usaha dengan efektif
dengan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk tujuan yang pasti. Sistem
manajemen perlu dipandang sebagai sarana yang bisa digunakan oleh organisasi
tersebut untuk mencapai tujuan dan misinya. Dalam hal ini, seri ISO 9000:2000
adalah perubahan arahan yang nyata.
ISO versi 1994 menghasilkan persepsi bahwa standar seperti itu mengharuskan
organisasi memberitahukan apa yang mereka lakukan, melakukan apa yang
mereka beritahukan dan membuktikannya. Jika organisasi tersebut bisa
membuktikan kesesuaian antara apa yang dilakukan dengan yang dikatakan,
ISO 9001:2000 adalah perubahan arahan yang nyata yang menempatkan sistem
tersebut dalam hubungan yang sangat berbeda. Misinya adalah arah keseluruhan
yang dijalani oleh organisasi dan sistem adalah adalah alat untuk mengantarkan
organisasi tersebut kesana. Jelas sistem ini bukan sekedar serangkaian dokumen,
melainkan sekumpulan proses. Proses adalah cara pengaturan sumber daya,
informasi, tugas, dan perilaku agar bisa memberikan hasil.
SISTEM
MISI
MANAJEMEN
PENGIRIMAN PERMINTAAN
HASIL PIHAK-PIHAK
BERKEPENTINGAN
Proses-proses perlu diatur dengan efektif agar bisa memberikan hasil yang
diinginkan. Peran manajemen dalam menangani proses sangat besar dan terdiri
dari karakteristik-karakteristik berikut:
• Manajemen memiliki tujuan dan sasaran mutu yang dinyatakan dengan jelas
• Output dari proses, efisiensi dan efektifitas diukur dan terus dikaji serta
ditingkatkan.
Fokus pada cara organisasi mencapai tujuannya melalui serangkaian proses yang
saling terkait juga membawa perubahan mendasar dalam pendekatan yang
digunakan manajemen terhadap tanggung jawab.
Konsep tanggung jawab, kewenangan dan komunikasi adalah hal yang penting bagi
keberhasilan pelaksanaan dan implementasi program mutu. Untuk mendukung hal
ini, Standar SMM ISO 9001:2000 menspesifikasi tiga persyaratan:
Stakeholder biasanya diartikan sebagai orang yang akan mengambil peran aktif
dalam eksekusi sistem mutu atau orang yang akan merasakan dampak signifikan
dari pengunaannya. Stakeholder ini bisa berupa orang yang memiliki sebuah
proses, orang yang kegiatannya mempengaruhi sebuah proses, atau orang yang
harus berinteraksi dengan sebuah atau sekumpulan proses.
• Pertama, hal ini membuat orang-orang yang terkait bisa mengetahui peran
mereka dalam penggunaan dan pengaturan Sistem Manajemen Mutu.
Wakil manajemen
Pihak manajemen tingkat atas harus menunjuk anggota manajemen yang terlepas
dari tanggung jawab lainnya, harus memegang tanggung jawab dan kewenangan
yang mencakup
• memberi laporan pada pihak manajemen tingkat atas tentang kinerja sistem
manajemen mutu dan kebutuhan akan perbaikan, dan
Wakilan manajemen dan para stakeholder yang telah diidentifikasi harus bekerja
sebagai tim untuk mendukung Sistem Manajemen Mutu di seluruh bagian
organisasi dengan cara yang terkoordinir.
Komunikasi internal
paling efektif adalah dengan membuat jalur dua arah, dengan akses terbuka untuk
siapa saja dan mendorong partisipasi.
• Media audio-visual dan media elektronik, seperti email dan situs web
Persyaratan Realisasi
Output
Produk Produk
Input
Sistem Manajemen Mutu harus dikaji secara berkala (minimal setahun sekali).
Tujuan tinjauan ini adalah untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu
tersebut tetap sesuai, layak dan efektif. Bukan hanya lingkaran umpan balik di
dalam Sistem Manajemen Mutu tersebut yang penting, tapi perbaikan Sistem
Manajemen Mutu itu sendiri juga menjadi perhatian utama. Dari hasil Tinjauan
Manajemen ini, kebijakan manajemen dan tujuannya bisa dikembangkan lebih
jauh.
Input tinjauan
• hasil audit,
• usulan perbaikan
Untuk menilai fungsi sistem manajemen mutu secara menyeluruh dan sistematis,
ada persyaratan input.
Output tinjauan
• Pencegahan kerugian dan rencara mitigasi untuk bahaya yang telah diketahui
Contoh:
3 DAFTAR TUGAS
Tugas kelompok: Apa saja sasaran mutu sekolah anda? (Cari di, misalnya, Panduan
Mutu sekolah dan beri 5 sampai 10 contoh). Menurut anda, apakah tujuan-tujuan
tersebut bisa diukur? Jelaskan.
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Tugas kelompok: Dalam buku ISO untuk SME ada tiga contoh yang diberikan
tentang cara pencapaian sasaran mutu (halaman 58). Bisakah saudaramemberikan
3 contoh juga?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
• Guru
• Pelayan
• Koki
Gunakan elemen-elemen berikut dalam deskripsi kerja anda: proses kerja utama,
garis komunikasi, interaksi dengan orang lain, tanggung jawab, tempat dalam
diagram organisasi (hirarki).
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Latihan pembelajaran
Latihan pembelajaran:
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Tague, N., R. (2005). Quality Toolbox. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin.
ReVelle, J.,B. (2004) Quality Essentials, a reference guide from A to Z. ASQ Quality
press, Milwaukee, Wisconsin.
Beaumant, L., R. ISO 9001: the standard interpretation. The international standard
fot Quality Management Systems, Simply Quality, Middletown, 2000, third revision.
Bergenhenegouwen, L.,B. (2001). Change over to the new ISO 9000- series
(Overstappen op de nieuwe ISO 900-serie). KAM – management, 3, Delft.
Gerritsen, R., Van den Berg, O., (2005). KAM- managment in practice (de praktijk).
Kluwer, Deventer.
Van Dam, N.,H.,M., Marcus, J.,A. (2000). Organisation and Management, a practice
oriented apprach (een praktijkgerichte benadering), EPN, Houten.
Beaumant, L., R. ISO 9001: the standard interpretation. The international standard
fot Quality Management Systems, Simply Quality, Middletown, 2000, third revision.
Bergenhenegouwen, L.,B. (2001). Change over to the new ISO 9000- series
(Overstappen op de nieuwe ISO 900-serie). KAM – management, 3, Delft.
Gerritsen, R., Van den Berg, O., (2005). KAM- managment in practice (de praktijk).
Kluwer, Deventer.
ReVelle, J.,B. (2004) Quality Essentials, a reference guide from A to Z. ASQ Quality
press, Milwaukee, Wisconsin.
Tague, N., R. (2005). Quality Toolbox. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin.
Van Dam, N.,H.,M., Marcus, J.,A. (2000). Organisation and Management, a practice
oriented apprach (een praktijkgerichte benadering), EPN, Houten.
E-mail: delta@itcilo.org
Diterjemahkan oleh :
Dindin Sulaeman
Sinta A Majid
1. Pendahuluan
2.2. Infrastruktur
3. Daftar Tugas
1 Pendahuluan
Dalam penerapan Sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9000, pihak manajemen
diberikan tanggung jawab untuk menyediakan sumber daya yang cukup untuk
mengatur dan menjalankannya. Bagi banyak orang, pemikiran tentang manajemen
sumber daya hanya melibatkan manusia, misalnya, menentukan stakeholders dan
perwakilan manajemen. Namun dalam SMM ISO 9001, manajemen sumber daya
memiliki makna yang lebih dari sekedar hal ini saja. Memang, manajemen sumber
daya berarti menyediakan sumber daya manusia, namun manajemen sumber daya
juga berarti memberikan kelengkapan dan lingkungan yang tepat yang dibutuhkan
oleh orang-orang itu untuk melaksanakan pekerjaannya.
Yang disyaratkan adalah penentuan dan MANAJEMEN SUMBER DAYA yang sesuai
dan cukup, baik sumber daya manusia maupun fasilitas yang berterima untuk
tenaga kerja tersebut, dengan cara yang teratur dan dalam lingkungan yang tepat.
Perusahaan memiliki proses untuk menentukan kompetensi pegawai berdasarkan
kemampuan, pengalaman, pendidikan dan pelatihan yang dimiliki. Kegiatan
pelatihan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Dampak pelatihan dievaluasi dan
dilakukan pencatatan. Catatan pendidikan, kemampuan dan pengalaman yang
tepat akan disimpan.
Para pegawai perlu memahami relevansi dan kepentingan apa yang mereka
kerjakan dan bagaimana pekerjaan tersebut berkontribusi untuk memenuhi tujuan
mutu .
Baca bab 6 Manajemen Sumber Daya dari buku ISO untuk SME dan
interpretasi ISO.
Dalam SMM ISO 9001, diharuskan adanya sumber daya untuk bisa menjalankan
dan mengatur Sistem Manajemen Mutu. Sumber daya ini mencakup sumber daya
manusia, yaitu orang-orang yang berkualifikasi untuk melaksanakan tugasnya;
perlengkapan dan infrastuktur yang tepat untuk melaksanakan tugas tersebut; dan
lingkungan kerja yang diatur dengan tepat.
ISO 9001:2000
Sistem manajemen
mutu
Menyediakan
sumber daya
Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya – sumber daya yang
dibutuhkan
Tujuan persyaratan ini adalah untuk memastikan penyediaan yang tepat waktu dan
ketersediaan sumber daya yang penting bagi implementasi dan perbaikan proses
sistem manajemen mutu dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Persyaratan ini
juga disebut manajemen sumber daya, yang juga merencanakan kebutuhan
sumber daya di masa depan. Dalam SMM ISO 9001 yang baru, digunakan tiga
pembagian sumber daya: sumber daya manusia, infrastruktur dan lingkungan
kerja.
Manusia adalah inti organisasi dan yang juga berarti inti dari sistem manajemen
mutu. Berdasarkan tanggung jawab dan kewenangan atas mutu produk yang
diberikan pada mereka, bisa ditentukan apakah para pegawai tersebut
membutuhkan pendidikan, pelatihan, kemampuan dan pengalaman lebih atau
tidak. Keempat komponen ini bersama-sama menjadi dasar kompetensi. Kapanpun
pegawai memiliki pengaruh atas mutu produk, organisasi akan menjadi lebih baik
dan kepuasan pelanggan juga meningkat.
• kewajiban (tugas),
• tanggung jawab,
• kontribusi dan hasil yang paling penting yang dibutuhkan dari sebuah posisi
kerja,
Uraian kerja didasarkan pada informasi objektif yang didapat melalui analisis
kerja, pemahaman akan kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang dibutuhkan, dan kebutuhan organisasi untuk
menghasilkan pekerjaan.
Uraian kerja dengan jelas menentukan dan menjabarkan tanggung jawab untuk
posisi kerja tertentu. Uraian kerja juga mencakup informasi tentang kondisi kerja,
kelengkapan, perlengkapan yang digunakan, pengetahuan dan kemampuan yang
dibutuhkan, dan hubungan dengan posisi kerja lain.
Uraian kerja yang baik tidak membatasi pegawai, tetapi memungkinkan, membuat
mereka memperluas pengalaman, menumbuhkan kemampuan, dan meningkatkan
kemampuan untuk berkontribusi dalam organisasi.
Uraian kerja yang baik merupakan dokumen yang hidup dan bernyawa yang
diperbaharui setiap kali tanggung jawab berubah.
• penelitian lewat Internet dan melihat contoh uraian kerja online atau offline
untuk bidang kerja lain yang serupa,
• analisis kewajiban, tugas, dan tanggung jawab kerja yang perlu dicapai oleh
pegawai yang ada di posisi kerja tersebut,
• penelitian dan berbagi informasi dengan perusahaan lain yang memiliki bidang
kerja serupa, dan
• menjabarkan hasil atau kontribusi yang paling penting yang dibutuhkan dari
posisi kerja tersebut.
• menyajikan definisi jelas untuk analisis kerja – apa yang dilakukan oleh
pekerja dan bagaimana pekerja tersebut diharapkan melakukan pekerjaannya
• merinci dengan jelas semua tugas dan kewajiban yang diharapkan dari orang
yang menduduki posisi kerja tersebut
Susun uraian kerja saudara sendiri karena adanya kebutuhan untuk memasukkan
suatu hal yang memang sesuai dengan persyaratan saudara sendiri. Judul kerja
sangat tidak jelas – khususnya peran-peran yang terkait dengan layanan
pelanggan, dan peran lain yang menghadapi bidang lain di dalam maupun diluar
organisasi – fungsi dan uraian yang bisa bermakna berbeda di organisasi yang
berbeda, dan memang sangat mudah terjadi kesalahan asumsi jika menggunakan
standar orang lain. Mulailah dengan memikirkan apa yang sebenarnya saudara
ingin lakukan oleh peran (posisi kerja) tersebut untuk organisasi saudara,
bukan apa yang mungkin dilakukan oleh peran tersebut untuk perusahaan lain.
• Perumusan strategi
• Pengembangan impor/ekspor
• Perencanaan bisnis
• Analisis dan tafsirkan statistik finansial dan data lain untuk membuat laporan
yang relevan.
• Tafsirkan instruksi dan masalah yang muncul, dan kemudian lakukan tindakan
yang sesuai dengan kebijakan dan prosedur administratif.
• Selalu sesuaikan kegiatan dengan kebijakan dan prosedur yang telah dibuat
terkait dengan kesehatan dan keamanan kerja, serta manajemen mutu .
• Mengumpulkan data dan melakukan tugas-tugas rutin lain yang diberikan dan
juga tugas umum untuk departemen lain sesuai yang dibutuhkan.
• Memonitor kinerja (di bidang yang relevan) sesuai dengan standar yang
disepakati dan mengambil tindakan yang dibutuhkan untuk
berkomunikasi/memberi saran/memberi bantuan sesuai dengan tingkat
kinerja.
• Mengatur kinerja bagian disesuaikan dengan target dan dana yang tersedia
(disepakati), dan tidak bertentangan dengan kebijakan dan standar
perusahaan.
• Penentuan (jika tidak ada fungsi QA), pengawasan dan pengaturan mutu dan
sistem QA
• Stragegi/pengembangan/manajemen outsourcing
Pemikiran bahwa orang yang tampak paling ideal mungkin sebenarnya bukanlah
pilihan ideal dikembangkan oleh psikolog Meredith Belbin, ahli teori peran tim dan
konsultan untuk ‘Memilih Tim Sempurna’.
• Kualifikasi • Sikap
• Rujukan • Penilaian
Ekspektasi hasil
TIDAK COCOK /
COCOK/SESUAI
SESUAI
PERLUNYA
PENINGKATAN
ANALISIS KEBUTUHAN
ORGANISASI
KEBUTUHAN TERKAIT
KEBUTUHAN LAIN DENGAN KOMPETENSI
PELATIHAN
Untuk tujuan Standar Internasional, diberikan istilah dan definisi dalam ISO 8402,
sebagai berikut
Siklus pelatihan
1. Menentukan kebu-
tuhan pelatihan
3 Memberikan pelatihan
• Memberikan pelatihan
Seperti yang digambarkan, output dari satu tahap akan menjadi input untuk tahap
berikutnya.
Manajemen bertanggung jawab untuk menentukan apa dan kapan pembelian dan
penyediaan (secara internal dan eksternal) sumber daya (barang dan jasa) yang
terkait dengan keempat tahap proses pelatihan, dan pengawasannya, harus
dilakukan.
Keterlibatan personel
Organisasi harus menentukan kompetensi yang dibutuhkan untuk tiap tugas yang
mempengaruhi mutu produk, menilai kompetensi personel untuk melaksanakan
tugas tersebut, dan menyusun rencana untuk menghilangkan kesenjangan
kompetensi yang mungkin ada.
Penentuan kebutuhan masa depan organisasi bersifat relatif pada tujuan strategis
dan tujuan mutunya, mencakup kompetensi yang dibutuhkan dari personel, yang
bisa didapat dari berbagai sumber internal dan eksternal, seperti:
• Data yang dicatat dari proses pelatihan yang sedang ataupun yang pernah
dilakukan;
• Hasil kajian proses dan tindakan perbaikan yang berasal dari keluhan
pelanggan atau laporan ketidaksesuaian;
Mengkaji kompetensi
• Observasi
• Diskusi kelompok
Solusinya bisa diperoleh melalui pelatihan atau tindakan lain organisasi, seperti
merancang ulang proses, rekrutmen personel yang sudah terlatih, outsourcing,
peningkatan sumber daya lain, rotasi kerja atau modifikasi prosedur kerja.
Dokumen (catatan) ini harus menjadi bagian dari spesifikasi rencana pelatihan dan
harus mencakup catatan tujuan organisasi yang akan dijadikan input untuk
perancangan dan perencanaan, dan untuk pengawasan proses pelatihan.
Menentukan batasan
Item-item relevan yang membatasi proses pelatihan harus ditentukan dan didata.
• pertimbangan finansial
Daftar batasan harus digunakan dalam memilih metode pelatihan dan pelaksana
pelatihan dan juga harus digunakan untuk pengembangan spesifikasi rencana
pelatihan.
• Kerja magang
• Pelatihan sendiri
Kriteria untuk pemilihan metode, atau gabungan metode, yang tepat, harus
ditentukan dan didokumentasikan.
• Fasilitas
• Biaya
• Tujuan pelatihan
Kriteria dan metode yang dibuat untuk evaluasi hasil pelatihan digunakan untuk
menilai hal-hal berikut:
Penyediaan pelatihan
Memberikan dukungan
• Kesempatan yang tepat dan relevan bagi peserta pelatihan untuk menerapkan
kompetensi yang dikembangkan
• Informasi umpan balik untuk manajer dan orang-orang yang terlibat dalam
proses pelatihan
Tujuan evaluasi adalah untuk mengkonfirmasi bahwa tujuan pelatihan dan tujuan
organisasi telah terpenuhi, dengan kata lain, pelatihan tersebut efektif.
Input untuk evaluasi hasil pelatihan adalah spesifikasi kebutuhan pelatihan dan
spesifikasi rencana pelatihan, dan catatan dari pelaksanaan pelatihan.
Hasil pelatihan tidak bisa dianalisis sepenuhnya sampai peserta pelatihan bisa
diamati dan diuji dalam pekerjaan nyata.
• Konsultasi
• Observasi
• Pengumpulan data
Metode yang akan dipakai harus ditentukan dalam tahap spesifikasi rencana
pelatihan.
Mengkaji kompetensi
Daftar kompetensi yang dibutuhkan dan daftar Menentukan Mengetahui Daftar kesenjangan
kompetensi yang ada kesenjangan kesenjangan kompetensi
kompetensi kompetensi
Menentukan batasan
pelatihan
Persyaratan jadwal
Persyaratan sumber daya
dan finansial
Kriteria untuk mengevaluasi
hasil pelatihan
Memonitor prosedur
Informasi tertulis tentang Memilih pelaksana pelatihan Menentukan pelaksana Kesepakatan atau kontrak
calon pelaksana pelatihan pelatihan resmi yang menentukan
Laporan evaluasi kepemilikan, peran dan
Spesifikasi rencana penanggung jawab atas
pelatihan proses pelatihan
Identifikasi batasan
Memberikan pelatihan
Input Proses Output Catatan
Memberikan dukungan
Pendukung pra-pelatihan
Pendukung pelatihan
Laporan briefing pra- Mendapatkan informasi Laporan informasi umpan Laporan informasi umpan
pelatihan umpan balik dari pelatih an balik balik di akhir pelatihan
Laporan pendukung peserta pelatihan
pelatihan Memberikan informasi
umpan balik kepada
manajer dan pegawai lain
yang terlibat dalam proses
pelatihan
- Spesifikasi untuk Mengumpulkan data dan mengevaluasinya Laporan evaluasi Laporan evaluasi
kebutuhan pelatihan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan Catatan pelatihan
- Spesifikasi rencana Menganalisis data dan menafsirkan hasil
pelatihan analisis, kajian pendanaan, verifikasi
- Catatan dari pelaksanaan pencapaian kompetensi tertentu
pelatihan Merekomendasikan tindakan perbaikan
2.2 Infrastruktur
Infrastruktur ini membutuhkan investasi dari organisasi. Tapi hal ini memang
diperlukan untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu memang didukung
dengan kerangka kerja yang dibutuhkan untuk mendukung misinya.
Lingkungan kerja
Organisasi harus menentukan dan mengatur lingkungan kerja yang dibutuhkan
untuk mencapai kesesuaian dengan persyaratan produk.
Mutu produk adalah salah satu hal yang bergantung pada lingkungan kerja
dimana produk tersebut dibuat (misalnya inspeksi visual tanpa pencahayaan yang
cukup). Menciptakan dan mengatur lingkungan kerja yang sesuai akan
berkontribusi pada realisasi proses, dan dengan demikian bisa memenuhi
persyaratan. Bagian ini hanya berfokus pada persyaratan penting lingkungan kerja
yang bertujuan untuk memenuhi persyaratan produk.
• Lingkungan meditatif?
• Lingkungan pesta?
.................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Mungkin saudara membayangkan berbagai jenis tempat, berbagai sudut pandang,
dengan jenis perabot tertentu, perlengkapan tertentu, dengan karakteristik
pencahayaan yang tenang. Atau saudara mungkin membayangkan orang-orang
yang saudara temui dalam lingkungan-lingkungan ini: ramah dan penuh
pengertian, di lingkungan yang ramah; pendiam dan penyendiri di lingkungan
meditative; bersemangat dan komunikatif di lingkungan pesta.
Ini berarti bahwa sebuah lingkungan terkait dengan kesiapan menerima jumlah
orang tertentu, dengan karakteristik tertentu, dengan tujuan tertentu. Dalam
mempersiapkan ini, sejumlah aspek perlu diingat: mulai dari ruangan yang
dibutuhkan untuk menerima semua orang itu dengan aman dan nyaman, sampai
cara penataan yang tepat agar orang-orang itu bisa mengobrol berkelompok, bisa
Sama dengan hal ini, saat memikirkan tentang lingkungan kerja/belajar, kita harus
memperhatikan hal yang sama: memastikan pencapaian tujuan ini berdasarkan
pada strategi yang telah ditentukan, dalam iklim yang mendorong dan kolaboratif,
yang memfasilitasi komunikasi.
Ruangan fisik
Ruangan fisik untuk belajar/mengajar harus ditentukan berdasarkan metode dan
media yang dipilih serta jumlah peserta didik. Dimensinya harus memungkinkan
sejumlah orang yang diperkirakan tersebut terakomodasi dengan nyaman, bekerja
secara kolektif, sendiri-sendiri atau berkelompok (sesuai kebutuhan). Dalam
banyak situasi, dibutuhkan pemisahan tempat untuk menyampaikan teori dan
kegiatan praktek saat pelaksanaan keduanya di lingkungan yang sama tidak
memungkinkan.
Ruangan ini harus memiliki pencahayaan dan sistem ventilasi yang bagus. Lebih
disukai jika ruangan tersebut berada di daerah yang mudah dijangkau, dekat
dengan restoran atau tempat makan lain (jika tidak ada kantin di tempat itu
sendiri) dan, jika mungkin, dekat dengan layanan-layanan lain yang mungkin
dibutuhkan oleh partisipan (hotel, agen perjalanan, halte bis, pangkalan taksi,
stasiun kereta, dsb).
Perabot harus disesuaikan agar orang-orang yang memiliki cacat fisik bisa
berpartisipasi.
Keselamatan kerja
Faktor-faktor berikut bisa jadi bahaya utama bagi kesehatan dan keselamatan di
lingkungan belajar:
• listrik (tersetrum);
• jatuh karena lantai tidak rata atau masalah lain; bangunan atau bagian
ruangan yang menghalangi gerakan orang
Kenyamanan fisik
Tempat dimana orang-orang harus menghabiskan banyak waktu berkonsentrasi
harus memiliki kondisi yang memastikan kenyamanan fisik orang-orang tersebut:
• mudah dijangkau,
• kenyamanan suara;
• kenyamanan suhu.
• cara mencapai iklim komunikasi dan kerjasama antar partisipan dan antara
partisipan dengan pelatih;
• cara mencapai tingkat aktifitas dan motivasi yang dibutuhkan oleh strategi
yang dipakai.
Semua aspek ini harus dinilai dengan cermat agar tidak memiliki hambatan yang
menghambat pencapaian tujuan pembelajaran.
3 Daftar Tugas
• Guru;
• Montir motor
• Supir Truk
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
• Bagian
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Komentar: dengan memiliki personel yang berkualifikasi dan kompeten, kita bisa
mengetahui bahwa pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan benar. Membuat
sebuah kursi akan dilakukan dengan lebih benar oleh seorang tukang kayu, bukan
oleh koki.
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Di industri manakah lingkungan kerja sangat penting bagi kinerja pekerjaan? Beri 5
contoh dengan penjelasan.
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Catatan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Cobalah mengingat lingkungan belajar yang saat itu saudara anggap tidak sesuai
(tidak cukup). Identifikasi karakter-karakter lingkungan belajar tersebut yang
harusnya bisa ditingkatkan untuk membuatnya menjadi lingkungan belajar yang
lebih sesuai untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Kami tidak mengetahui apa
saja pengalaman saudara, tapi kami berani menyatakan bahwa saudara pernah
mengalami masalah terkait dengan ruangan secara fisik, perabot, perlengkapan dan
keamanannya; bahwa saudara tidak terlalu memperhatikan kenyamanan fisik
maupun kenyamanan pikiran. Atau saudara mengalami jenis masalah lain yang
belum kami sebutkan namun menunjukkan betapa pentingnya analisis semua detail
yang mungkin, untuk memastikan terciptanya lingkungan belajar yang benar-benar
disukai.
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Beaumant, L., R. ISO 9001: the standar d interpretation. The international standar
d fot Quality Management Systems, Simply Quality, Middletown, 2000, third
revision.
Bergenhenegouwen, L.,B. (2001). Change over to the new ISO 9000- series
(Overstappen op de nieuwe ISO 900-serie). KAM – management, 3, Delft.
Gerritsen, R., Van den Berg, O., (2005). KAM- managment in practice (de praktijk).
Kluwer, Deventer.
ReVelle, J.,B. (2004) Quality Essentials, a reference guide from A to Z. ASQ Quality
press, Milwaukee, Wisconsin.
Tague, N., R. (2005). Quality Toolbox. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin.
Van Dam, N.,H.,M., Marcus, J.,A. (2000). Organization and Management, a practice
oriented apprach (een praktijkgerichte benadering), EPN, Houten.