- Faktor kegagalan pada material terjadi pada komponen yang tidak dapat menjalankan fungsinya. komponen disebut mengalami kerusakan, ketika bagian dari komponen tersebut mengalami kegagalan, seperti keluar asap pada mesin tanpa harus mengalami perpatahan (freacture). Faktor kegagalan ini disebabkan oleh beberapa kesalahan seperti salah desain, kesalahan memilih material, kesalahan dalam perakitan, ketidak mampuan material, kerusakan dalam manufacture, kondisi operasi dan kondisi perawatan. - Kondisi operasi : Keadaan lingkungan pada saat komponen menjalankan fungsinya menjadi salah satu penyebab kerusakan material. Seperti pipa di dalam laut dan didalam tanah, pipa dilingkungan air laut akan lebih muda terkorosi oleh karenanya harus lebih diperhatikan material-material pipa yang cocok untuk lingkungan air laut yang tahan korosi agar tidak terjadi kebocoran pada pipa.
2. Tahapan dalam Failure analysis
- Semua tahapan dalam analisa kegagalan harus dilakukan, tetapi adanya 3 prinsip utama yang harus diperhatikan yaitu : a. Menentukan lokasi-lokasi perpatahan : dengan pengamatan secara visual, melihat komponen yang mengalami kurasakan dan memberi tanda dengan alat tulis pada komponen di setiap lokasi-lokasi perpatahan tersebut. b. Tidak menyatukan kembali permukaan-permukaan patahan menjadi satu karena permukaan patahan adalah sumber informasi yang sangat penting, jika sudah diubah nantinya akan mempengaruhi hasil informasi dari patahan tersebut. c. Tidak melakukan pengujian merusak, pengujian ini akan mempengaruhi informasi awal, dimana komponen mengalami perpatahan diakibatkan oleh hal lain dan pengujian merusak ini dapat mempengaruhi penyebab awal komponen mengalami perpatahan.
Tahapan analasi kerusakan yang paling utama dan penting :
- Pengamatan visual dan dokumentasi - pengumpulan data, detail dari kronologis kegagalan, histori fabrikasi benda/komponen : histori dari komponen sebelum dibuat apakah mengalami casting, heat treatment harus diperhatikan. - pemikiran bagaimana benda/komponen bisa gagal : komponen diberikan beban lebih, atau komponen terkena lingkungan sehingga mengalami degerasi material, sehingga hal-hal tersebut harus dipikirkan 3. Fraktografi adalah ilmu metalurgi fisik yang mempelajari permukaan patahan, logam dapat patah dalam berbagai cara penyebabnya berbeda-beda. Informasi penting mengenai sifat patah suatu bahan dapat diamati melalui pemeriksaan mikroskopik permukaan patahan, seperti data sejarah pembebanan, data pengaruh lingkungan dan data kualitas bahan/material. Adapun alat yang digunakan adalah SEM Fractography, berfungsi untuk menganalisa komponen dapat patah dan bagaimana lingkungan mempengaruhinya.
4. Data Awal yang dibutuhkan dalam failure analysis (historical/background)
- Data manufaktur : Spesifikasi komponen (ferrous atau non ferrous), aspek-aspek dari komponen (apakah ada pengelasan pada komponen) - Data proses : Proses pembuatan komponen, apakah dengan heat treatment, welding atau chemical processing. - Mengulang kembali urutan kejadian yang menyebabkan rusaknya komponen. - Sejarah pemakaian dan pembuatan komponen, yang dimulai dari spesifikasi dan konstruksi komponen.
5. Perbandingan pengamatan fraktografi menggunakan mikroskop optic, SEM dan TEM
- Pengamatan fraktografi dengam menggunkan SEM pada saat terjadi perpatahan ulet stuktur mikronya akan tampak seperti dimple. Arah dan bentuk dimple ini dapat menunjukan arah/jenis teganan yang membentuknya. Dimple ini dicirikan dengan adanya cekungan-cekungan yang berbentuk sama sumbu, parabola, atau seperti elips, yang mana tergantung pada keadaan tekanan beban. - Pada TEM dapat dilakukan pembesaran yang sangat besar dibandingkan SEM dan mikroskop optic sehingga menghasilkan pengamataan yang jelas yaitu sekitar 0,1 nm - pengamatan mikroskop optic dilakukan pada saat awal melakukan pengamatan fraktografi, jika ingin lebih lanjut melakukan pengamatan terhadap patahan permukan dapat menggunakan SEM - Fungsi dari mikroskop optic, SEM dan TEM berbeda tergantung dengan kebutuhan yang dibutuhkan untuk pengamatan, seperti TEM akan menghasilkan informasi dari struktur dalam seperti fasa-fasa kristal, sedangkan untuk pengamatan permukan penggunaan SEM sangat tepat kerena SEM memberikan informasi dari permukaan material.