Komponen Aktif Pasif
Komponen Aktif Pasif
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, makalah ini memiliki tujuan
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksut dengan komponen aktif pasif dan jenisnya.
2. Apa saja kemungkinan kerusakan pada komponen aktif pasif.
3. Bagaimana perawatan dan perbaikan pada komponen aktif pasif.
2
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian
setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan.
Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik.
4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga
sering digunakan sebagai Sensor.
5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .
6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya
Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
3
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
4
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
(sumber : teknikelektro.com)
2.1.3 SCR
Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR dapat digunakan
sebagai pengatur motor DC bertegangan besar dengan mengatur tegangan Gate.
SCR dibagi dua yaitu diac dan Triac.
DIAC: meneruskan tegangan dari anoda ke katoda atau sebaliknya.
Penerapannya pada pengendali motor putar kanan dan putar kiri, seperti pada
rangkaian lift.
TRIAC mempunyai prinsip kerja seperti DIAC, hanya saja TRIAC dapat
meneruskan tegangan dari kaki 1 ke 2 atau sebaliknya pada saat ada triger pada
Gate. TRIAC digunakan untuk pengatur motor DC atau AC putar kanan dan kiri
dengan cara mengatur Gate.
2.1.4 IC
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang
diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3
(tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari
penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC
adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan
5
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang
disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut
belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
(sumber : teknikelektro.com)
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap.
Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt,
½ watt dsb. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal
sesuai dengan kemampuan dayanya.
6
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari
warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang
warna.
Tabel 2.1 Nilai Gelang Warna Resistor
7
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
8
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
9
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
2.2.5 Induktor
(Sumber : teknikelektronika.com)
10
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
yang dipengaruhi kualitas dalam perencanaan, desain dan bahan. Adapun tujuan
utama dari perawatan, antara lain:
1. Memperpanjang umur pakai fasilitas produksi.
2. Menjamin tingkat ketersediaan yang optimum dari fasilitas produksi.
3. Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan untuk
pemakaian darurat.
4. Memberikan informasi tentang kapan suatu mesin tersebut haru diganti
baik mengenai umur teknik maupun ekonominya.
5. Menjamin keselamatan operator dan pemakai fasilitas.
11
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
12
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
13
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
14
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
BAB 3
PEMBAHASAN
15
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
16
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
17
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
Pada rangkaian transistor aktif, sinyal kolektor terbalik dari sinyal basis walau
pun distorsi. Jika penurunan tegangan kolektor ketika tegangan basis naik, dan
sebaliknya, pada dasarnya transistor berfungsi.
3.1.3 FET
Kerusakan FET seringkali ditandai dengan adanya tegangan gate yang tidak
normal. Pentrigeran gate ditentukan dari jaringan resistif yang sederhana dan
tegangan yang diharapkan dapat dihitung, karena untuk FET yang baik memiliki
IG = 0 (arus pada gate = 0), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.57. Jangan
lupa efek beban pada meter. Deviasi yang besar dari VG yang diinginkan
menunjukkan arus gate mengalir. Jika FET tersebut merupakan FET insulated-
gate, itu artinya FET tersebut rusak. Hal itu terjadi jika sambungan pada FET
rusak, atau diberi trigger maju pada gatesource. Periksa tegangan VGS 0.6V.
● Junction FET dapat dites diluar rangkaian dengan ohm meter antara gate
dan source (R kecil pada satu polaritas dan R besar jika sebaliknya). Dengan
menghubung singkat kan gate-source, resistansi beberapa ratus ohm antara drain-
source, polaritas manapun.
18
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
berkisar dari beberapa ratus ohm untuk jenis depletion dan tak hingga untuk jenis
enhancement.
3.1.5 SCR
● SCR yang ON harus menunjukkan tegangan 0,1V hingga 1,5V antara anoda
dan katodanya atau ketika konduksi anoda-katoda positif. SCR rusak hubung
singkat bila tegangannya mendekati nol.
● VGK seharusnya tidak pernah di atas +1,2V saat ada tegangan kerja. Jika
terjadi, berarti gate rusak terbuka.
● Terjadinya hubung singkat antara gate-katoda menyebabkan SCR tetap
ditrigger, melewatkan tegangan positif dari anoda-katoda seperti pada gambar
2.58. Jika tegangan positif tidak muncul saat diberi sinyal sinus antara anoda dan
katodanya, berarti beban terbuka atau SCR yang hubung singkat.
19
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
3.1.6 UJT
● Sebaiknya kaki emiter tidak disolder dan ukur VC seperti yang ditunjukkan
pada gambar 2.60. Jika tegangan tersebut tidak lebih dari 0,85VB2 periksa
rangkaian pengisian dan C. Selanjutnya, hubungkan milliameter dari C ke B1.
Jika arus melebihi spesifikasi arus lembah UJT, maka rangkaian pengisian
memberi banyak arus, sehingga UJT on.
20
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
21
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
22
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
23
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
1. Penurunan resistansi dari isolasi atau kenaikan arus bocor pada jenis
elektrolit secara berangsur angsur.
24
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
3.3.4 Induktor
Kerusakan yang paling sering terjadi adalah putus. Untuk menguji sebuah
inductor, ambil induktor dari rangkaian dan hubungkan kedua ujungnya dengan
ohm meter. Jika inductor putus, maka jarum tidak akan bergerak atau menunjukan
pada nilai tak hingga. Jika inductor masih bagus, maka jarum akan menunjukkan
nilai tahanan lilitan. Nilai ini tergantung pada ukuran dan panjang lilitan.
3.3.5 Semikonduktor
25
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
26
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
saat pensolderan
2. Menghindari
proses penekukan
berulang kali
3. Menghindari
panas berlebihan
melebihi batas
disipasi resistor
2 Variabel Resistor 1. Menghindari
kelembapan yang
menyebabkan
perkaratan
2. Membersihkan
lintasan geser
variabel resistor
3 Kapasitor 1. dioperasikan di
bawah batas
tegangan yang
diperbolehkan.
2. dioperasikan pada
temperatur
ambient yang
rendah, dengan
menurunkan
temperatur 10ºC
dapat melipatkan
umurnya dua kali
lebih panjang.
3. Peletakan
rangkaian tidak
pada kelembapan
tinggi.
27
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
4. Menghindari
proses
pensolderan yang
terlalu lama
4 Induktor 1. Menghindari
putusnya lilitan
pada induktor
2. Menghindari
kelembapan tinggi
yang berakibat
perkaratan
5 Semikonduktor 1. Menghindari
kelebihan
tegangan maupun
arus sesuai
spesifikasi
komponen
2. Menghindari
adanya hubung
singkat pada
sirkuit yang
seharusnta terbuka
28
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Perawatan dan perbaikan pada komponen aktif dan pasif penting
dilakukan. Untuk memperpanjang usia sebuah komponen diperlukan
perawatan sesuai dengan karakteristik masing-masing komponen.
2. Pengujian komponen aktif dan pasif diperlukan untuk mengetahui letak
kegagalan pada suatu rangkaian.
29
Makalah Perawatan dan Perbaikan :
Komponen Aktif dan Pasif
DAFTAR PUSTAKA
Manual Book. 2003. Maintenance Machine : Manual Cutting. PT. Boma Bisma Indra
(Persero) Pasuruan.
30