Covid-19 Di Daerah Khususnya Di Kota Palangkaraya Penulis (Alvaro Jose Carlo) Jumlah penduduk di daerah Indonesia khususnya dikota Palangkaraya yang terpapar Virus Corona Covid-19 semakin meningkat. Data pada hari Jum’at tanggal 24 April 2020 tercatat 32 orang positif, 22 orang dalam masa perawatan, 8 orang sembuh, dan 2 orang meninggal dunia. Hal ini sangat disayangkan karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menanggapi dampak dari Wabah Virus Corona Covid-19 ini. Pada saat ini juga banyak dari masyarakat khususnya masyarakat kota Palangkaraya yang masih saja keluyuran padahal bisa saja salah rekan dari teman seperjalannya atau orang Cuma berjalan melewati dirinya menular Virus COVID-19 tanpa disadari walaupun orang tersebut tidak pernah menunjukkan gejala sama sekali. Ini sangat bisa membahayakan orang sekitarnya apalagi orang tersebut tidak menunjukkan gejala sama sekali. Meskipun dinilai tidak membahayakan tetap saja penyebaran virus corona SARS-CoV-2 oleh orang tanpa gejala sangat cepat dan membuatnya bagi kesehatan orang disekitarnya. Menurut Prof. Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan bahwa ada tiga hal yang membuat sebuah virus lebih berisiko menginfeksi seseorang dan menyebabkan penyakit. “Setiap orang memiliki resiko infeksi. Namun resiko infeksi itu dipengaruhi oleh minimun ada tiga faktor,” kata Amin. Ketiga faktor tersebut menurut Amin adalah yang pertama dosis virusnya, apabila ada banyak virusnya masuk kedalam tubuh, maka seseorang lebih berisiko terkena infeksi. Situasi ini rentan terjadi pada para tenaga kesehatan yang menanggani pasien secara langsung. Yang kedua adalah Virulensi atau keganasan virus. Dalam kasus SARS- CoV-2, ia tidak melihat adanya perubahan secara drastis terkait keganasan dalam virus penyebab COVID-19 tersebut. Sementara yang ketiga adalah kekebalan tubuh manusia. Amin mengatakan, apabila daya tubuh seseorang bagus, maka resiko infeksinya akan kecil. Untuk itu, Dokter Spesialis Paru Feni Fitriani mengatakan, demi mencegah penyakit, imunitas harus dijaga. Dari ketiga faktor tersebut kita bisa melihat jelas bahwa itulah mempengaruhi tingkat kesehatan dan daya tahan tubuh kita. Dan juga bukan hanya dari petugas kesehatan terkena dampaknya melainkan orang lanjut usia (lansia) seperti nenek dan kakek kita. Mereka yang sudah 60 tahun keatas paling rentan terinfeksi apalagi virus corona karena seiring bertambah usia, apalagi jika mereka memiliki riwayat penyakit seperti Diabetes, Gangguan Saluran pernapasan dan lain-lain. maka daya tubuh mereka menurun dan sistem imun mereka sebagai pelindung tubuh tidak lagi pun tidak dapat bekerja secara maksimal layaknya saat masih muda dulu. Anak-anak yang berusia 2-15 tahun bisa juga tertular virus tapi resikonya lebih rendah dari orang dewasa. Namun tetap saja yang paling rentan adalah anak berusia dibawah 2 tahun dan bayi-bayi. Oleh karena untuk menghindari resiko terpapar virus corona Covid-19. Kita harus melakukan pencegahan dengan cara sering mencuci tangan selama 20 detik dengan air sabun atau hand sanitizer, hindari kontak dekat, menjaga jarak sosial, tetap tinggal dirumah, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, menghindari kerumunan, selalu perbaharui informasi terkait virus corona Covid-19 dan segera kerumah sakit bila alami gejala Covid-19. Maka dari itu, penting untuk melakukan pencegahan penularan karena kita juga harus menerapkan sistem kebersihan lingkungan yang sehat dan mempromosikan slogan “lebih baik mencegah dari pada mengobati”.