“KENANGA II”
BAB I
PENDAHULUAN
BKB atau Bina Keluarga Balita merupakan suatu program dari pemerintah dalam
rangka pembinaan keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal, BKB
ini tidak sama dengan paud (Pendidikan Anak Usia Dini) atau pun TPA karena sasaran dari
BKB ini adalah keluarga/orang tua yang memiliki anak balita usia 0-5 tahun.
Program BKB dicanangkan Bapak Soeharto pada hari ibu tahun 1981. Program ini
merupakan suatu program yang melengkapi program-program pengembangan sumber daya
manusia yang telah dilaksanakan seperti misalnya program-program perbaikan kesehatan dan
gizi ibu dan anak (BKKBN, 1992).
Dengan mengikuti program ini juga dapat memberikan manfaat positif yaitu
menjadikan orang tua lebih pandai mengurus dan merawat anak, pandai membagi waktu dan
mengasuh anak, bertambah wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak, serta
meningkatnya keterampilan dalam mengasuh dan mendidik anak balita.
Yang menjadi alasan utama mengapa orang tua yang mempunyai balita harus
mengetahui pola asuh anak,karena pola asuh anak adalah pembentukan karakter sejak dini.
Sebagai masa yang merupakan tahap awal dari kehidupan seseorang,masa balita di pandang
penting karena di masa inilah di letakan dasar-dasar kepribadian yang akan memberi warna
ketika kelak balita tersebut tumbuh dewasa. Disinilah peran orang tua sangat di perlukan
dalam membina dan memantau tumbuh kembang anak.
2. Undang – undang no.52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga.
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No.52 Tahun 2000 tentang gerakan
pemberdayaan keluarga dan kesejahteraan keluarga (PKK).
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.19 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengintegrasian
Layanan Sosial dasar di Pos Pelayanan terpadu.
6. Surat Keputusan Lurah Sawahgede Tahun 2011 tentang Susunan Pengurus BKB KENAGA
II RW 15
1. Perkembangan fisik anak yang di pantau dalam KKA (Kartu Kembang Anak)
2. Gerakan kasar dan gerakan halus anak balita 0-24 bulan.
3. Kemampuan pengamatan anak balita dan menolong diri sendiri pada balita
5. Perkembangan kecerdasan balita dan Tingkah laku sosial anak balita
Visi
Misi
Memberi lingkungan pendidikan dengan sarana belajar dan bermain desuai dengan tingkat
kecerdasan , pertumbuhan dan perkembangan anak
Menjadikan anak berbudi luhur , berprestasi dan berahlak mulia sebagai persiapan
menjalani tahap pendidikan selanjutnya
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Posyandu Kenaga II sudah memiliki gedung sendiri dengan letak Posyandu di atas
tanah lebih dar...... m2 gedung yang dibangun ini adalah proyek
pembangunan ................................Beralamat
dijalan ....................................................................................... BKB Kenaga II dengan
wilayah kerja administrasi meliputi .......... dan adapun Kegiatan Kelompok BKB Kenaga II
berada pada gedung posyandu.
Sarana dan Prasarana dalam gedung Posyandu telah disediakan oleh Pemerintahan
Daerah ................................................ (prasarana dan sarana terlampir), sarana APE Kegiatan
Bina Keluarga Balita (BKB)telah tersedia ..................karena terintegrasi dengan BKB
BKL,BKR dan PKK. Maka kami berusaha menyediakan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu.
Pertemuan 2 Peranan Orang tua dalam Pembinaan Balita dan Konsep Diri Orang tua
Pertemuan 8 Kecerdasan
Ketua : .............................
Sekretaris : .............................
Bendahara : .............................
Anggota : .............................
Agar tertib dan teratur BKB Kenaga II mengelompokan administrasi sebagai berikut :
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Penambahan sumberdaya baik sarana maupun prasarana, SDM, dan anggaran di Bina
Keluarga Balita (BKB). Hal ini agar dapat memperbaiki kwalitas kinerja BKB dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.