Disusun oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kita sehingga penyusunan laporan keperawatan komunitas ini
terlaksana dengan baik,meskipun masih banyak kekurangan yang harus dibenahi.
Sholawat dan salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
sang pencinta sejati yang banyak memberikan aktivitas ruhiyah pada setiap sendi
kebutuhan manusia.
Kegiatan penulisan laporan asuhan keperawatan komunitas ini bertujuan
untuk memberikan ilmu tambahan kepada segenap mahasiswa dan khalayak
umum.
Akhirnya kami hanya bisa berserah diri kepada Allah SWT,dan semoga apa
yang telah kami kerjakan mendapat barokah dan Ridho-Nya.Amin Ya Rabbal
’Alamin.
Mengesahkan,
Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,
Mangsur Jamhuri
NIP. NIP.
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan,
Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,
Mangsur Jamhuri
NIP. NIP.
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan,
Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,
Mangsur Jamhuri
NIP. NIP.
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan,
Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,
Mangsur Jamhuri
NIP. NIP.
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 2 Dokumentasi
Lampiran 3 Pre Planning
Lampiran 4 Implementasi Pre Planning
Lampiran 5 POA
ABSTRAK
1.5 Waktu
Pelaksanaan Praktik Keperawatan Komunitas di Dusun Krajan Lor RW 11 –
RW 16, Desa Rambigundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember
dimulai pada tanggal 7 September 2020 – 3 Oktober 2020.
1.6 Tempat
Praktik Keperawatan Komunitas di tempatkan di Dusun Krajan Lor RW 11 –
RW 16, Desa Rambigundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga
dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan
untuk kelompok beresiko atau untuk masyarakat wilayah binaan dengan
memandang komunitas sebagai klien, individu, keluarga, kelompok,
masyarakat baik yang sehat atau sakit dan yang mempunyai masalah
kesehatan karena ketidaktauan, ketidakmauan, serta ketidakmampuan.
a. Pembinaan kelompok khusus, yaitu pembinaan yang dilakukan
terhadap kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah
kesehatan, seperti berikut.
1) Terikat dalam institusi, misalnya panti, rutal/lapas,pondok
pesantren, dan lokalisasi/WTS.
2) Tidak terikat dalam institusi, misalnya karang wredha, karang
balita, KPKIA, kelompok pekerja informal, perkumpulan
penyandang penyakit tertentu (jantung, asma, DM, dan lain-lain),
dan kelompok remaja.
b. Pembinaan desa dan atau masyarakat bermasalah, seperti berikut.
1) Masyarakt di daerah endemis suatu penyakit, misalnya endemis
malaria, filariasis, DHF, dan diare.
2) Masyarakat di daerah dengan keadaan lingkungan kehidupan
buruk, misal daerah kumuh di kota besar.
3) Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang menonjol
dibanding dengan daerah lain, misalnya daerah dengan AKB
tinggi.
4) Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesenjangan
pelayanan kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya
cakupan ANC rendah dan imunisasi rendah.
5) Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan
mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya,
seperti daerah transmigrasi dan pemukiman masyarakat terasing
Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan
kesehatan, baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitif, maupun
resosialitatif.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan,
peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan
kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi, dan pendidikan seks.
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
kegiatan imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu,
puskesmas dan kunjungan rumah, pemberian vitamin A, lodium, ataupun
pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit
atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit di rumah,
perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari puskesmas atau rumah,
perawat ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun
perawatan tali pusar bayi baru lahir.
Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat di
rumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu, seperti
TBC, kusta, dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada
penderita kusta, patah tulang, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke,
batuk efektif pada penderita TBC, dan lain-lain.
Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke
masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti
penderita AIDS, kusta, dan wanita tuna susila.
2.2 Puskesmas
2.2.1 Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah suatu kesatuanorganisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok (Efendi dan Makhfudli, 2009). Menurut Harnilawati
(2013) definisi puskesmas ialah suatu unit pelaksana fungsional yang
berfungsi sebagai pusat pembagunan kesehatan, serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang
bertembat tinggal dalam suatu wilayah tertentu . Sedangkan berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 75 Tahun 2014, puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama
untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
puskesmas merupakan salah satu fasilitas atau sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan berperan penting
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2.3.8 Cara Cuci Tangan 6 Langkah Memakai Sabun Yang Baik dan Benar
a. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut
b. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
c. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
d. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
e. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
f. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
.Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
tisu
2.4 Hipertensi
2.4.1 Pengertian Definisi
Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi.
Batas tekanan darah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan
normal atau tidaknya tekanan darah adalah tekanan sistolik dan diastolik.
Bedasarkan JNC (Joint National Comitee) VII, seorang dikatakan
mengalami hipertensi jika tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan
diastolik 90 mmHg atau lebih (Chobaniam, 2013).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90
mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps, 2015).
2.5.4 Komplikasi
Tidak jarang, penderita menjadi depresi karena kualitas dan
produktivitasnya menurun drastis. Yang harus diwaspadai adalah
komplikasi di kemudian hari, seperti benjolan pada bagian tubuh tertentu,
kerusakan tulang dan sendi sehingga dapat pincang,peradangan tulang,
kerusakan ligamen dan tendon (otot), batu ginjal, kerusakan ginjal, dan
tekanan darah tinggi (hipertensi).
2.5.5 Penatalaksanaan
Tujuan : untuk mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah
serangan berulang, dan pencegahan komplikasi.
a. Pengobatan serangan akut dengan Colchicine 0,6 mg (pemberian oral),
Colchicine 1,0-3,0 mg (dalam NaCl intravena), phenilbutazone,
Indomethacin.
b. Sendi diistirahatkan (imobilisasi pasien)
c. Kompres dingin
d. Diet rendah purin
e. Terapi farmakologi (Analgesic dan antipiretik)
f. Colchicines (oral/IV) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari
Kristal asam urat oleh netrofil sampai nyeri berkurang.
g. Nonsteroid, obat-obatan anti inflamasi (NSAID) untuk nyeri dan
inflamasi.
h. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk
mencegah serangan.
i. Uricosuric (Probenecid dan Sulfinpyrazone) untuk meningkatkan
ekskresi asam urat dan menghambat akumulasi asam urat (jumlahnya
dibatasi pada pasien dengan gagal ginjal).
j. Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat
menggunakan probenezid 0,5 g/hari atau sulfinpyrazone (Anturane)
pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid atau menurunkan
pembentukan asam urat dengan Allopurinol 100 mg 2 kali/hari.
2.5.6 Pencegahan
a. Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu :
Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring,
Kacang-kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo.
b. Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat
badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah
konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa
meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan
mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine.
c. Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti
dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat
karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
d. Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang
mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati,
ginjal, otak, paru dan limpa.
e. Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui
urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen
dari total kalori.
f. Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui
buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang
disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis,
dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga
boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung
purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan
durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
g. Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam
urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan
mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol
akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan
menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
h. Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi
kekuatan dan kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya
kerusakan sendi akibat radang sendi. Selain itu, olahraga memberi
efek menghangatkan tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan
mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang
dingin karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging
bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan asam
urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur memperkuat sirkulasi
darah dalam tubuh.
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
51% 49%
b. Umur dalam tahun
No Keterangan Jumlah
1. 0-<5 6
2. 5 - < 13 18
3. 13 - < 18 31
4. 18 - < 45 152
5. 45 - < 60 71
6. 60 - < 90 50
7. 90 > -
TOTAL 328
Umur
0 - <5 5 - < 13 13 - < 18 18 - < 45 45 - < 60 60 - < 90 90 >
2%
6%
15%
9%
22%
46%
c. Agama
Berdasarkan survey yang dilakukan prasarana ibadah yang terdapat di
Desa Rambigundam adalah masjid dan musholla. Adapun agama yang
paling banyak dianut oleh masyarakat Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Islam 328
2. Kristen -
3. Hindu -
4. Budha -
5. Konghucu -
TOTAL 328
Agama
Islam
Kristen
Hindu
Budha
Konghucu
d. Suku
Desa Rambigundam memiliki dua suku terbesar yang berpengaruh
dalam sistem kependudukan adapun suku yang berada di Desa
Rambigundam adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Jawa 78
2. Madura 12
TOTAL 90
Suku
e. Pendi
Jawa Madura
dikan
No 13% Keterangan Jumlah
1. Tidak Sekolah 66
2. TK -
3. SD 126
4. SMP 50
5. SMA 67
6. PT 19
7. Non Formal -
TOTAL Pendidikan
328
87% Tidak Sekolah TK SD SMP
SMA PT Non Formal
6%
20%
21%
15%
38%
f. Pekerjaan
No Keterangan Jumlah
1. PNS/TNI/Polri 16
2. Pegawai swasta 98
3. Wiraswasta 90
4. Petani 7
5. Buruh tani 20
6. Nelayan 0
7. Tidak bekerja 28
8. Lain-lain 69
TOTAL 328
Pekerjaan
PNS/TNI/Polri Pegawai swasta Wiraswasta Petani
Buruh tani Nelayan Tidak bekerja Lain-lain
5%
21%
30%
9%
6%
2%
27%
4%
9% 1%
1%
2%
1%
83%
b. Ibu hamil
No Keterangan Jumlah
1. ANC (Rutin) 4
2. Imun TT (Lengkap) 4
3. Pil Fe (Rutin) 4
4. Keluhan (lain-lain) 1
5. Gizi (Baik) 3
6. Rencana lahir 4
7. Penolong 4
TOTAL 4
Ibu hamil
ANC (Rutin) Imun TT (Lengkap) Pil Fe (Rutin) Keluhan (lain-lain)
Gizi (Baik) Rencana lahir Penolong
17% 17%
17% 17%
13%
17%
4%
c. Bufas/buteki
No Keterangan Jumlah
1. ASI 9
2. Keluhan -
TOTAL 9
Bufas/buteki
ASI Keluhan
100%
d. Anak sekolah
No Keterangan Jumlah
1. Gizi (Baik) 18
2. Imunisasi (Lengkap) 18
3. Gosok gigi (Rutin) 18
4. Sakit gigi 8
5. TN kelas -
TOTAL 18
Anak sekolah
Gizi (Baik) Imunisasi (Lengkap) Gosok gigi (Rutin)
Sakit gigi TN kelas
13%
29%
29%
29%
e. Remaja
No Keterangan Jumlah
1. Kenakalan remaja
Rokok 0
Napza 0
Mrs 0
Seks bebas 0
Geng motor 0
Tidak ada 31
2. Ikut organisasi
Aktif 1
Tidak aktif 31
TOTAL 31
Kenakalan Remaja
Rokok Napza Mrs Seks bebas Geng motor Tidak ada
100%
f. Lansia
No Keterangan Jumlah
1. Posyandu
Rutin 25
Tidak rutin 2
Tidak pernah 0
2. Px.kesh
Rutin 25
Tidak rutin 2
Tidak pernah 0
3. Kegiatan sosial
Rutin 25
Tidak rutin 2
Tidak pernah 0
TOTAL 27
Lansia
Rutin Tidak rutin Tidak pernah
7%
93%
100%
b. Jenis rumah
Jenis rumah yang ditempati oleh warga sekitar dimana hampir 99% di
Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam merupakan milik permanen.
Adapun rincian sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Permanen 90
2. Semi permanen -
3. Tidak permanen -
TOTAL 90
Jenis Rumah
Permanen Semi permanen Tidak permanen
100%
c. Lantai
Rumah yang ditempati oleh warga sekitar dimana hampir 84% di
Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam merupakan lantai keramik.
Adapun rincian sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Keramik 83
2. Tidak keramik 7
TOTAL 90
Lantai
Keramik Tidak keramik
16%
84%
d. Ventilasi
Rumah yang ditempati oleh warga sekitar di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam terdapat jendela pada setiap kamar, pencahayaan
terang. Adapun rincian sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. <10% 6
2. >10% 84
TOTAL 90
Ventilasi
<10% >10%
15%
85%
e. L Rumah : 8m²/org
Rumah yang ditempati oleh warga sekitar di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam terdapat jendela pada setiap kamar, pencahayaan terang
luas rumah yang ditempati rata-rata kurang dari 8m²/org. Adapun
rincian sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 4
2. Tidak 86
TOTAL 90
L Rmh : 8m²/org
Ya Tidak
4%
96%
PAM
Sumur
Sungai
Lain-lain
g. S
u
m
b
er air minum
Cakupan pemenuhan sumber air minum di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam ialah menggunakan sumur, dimana hampir 80%
masyarakat Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam memanfaatkan
sumber air minum dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, adapun
jumlah kepala keluarga yang menggunakan sumur adalah sebagai
berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Air masak 78
2. Air mineral 12
3. Tidak dimasak -
TOTAL 90
Sumber Air minum
Air masak Air mineral Tidak dimasak
13%
h. Jenis
jamban
87%
93%
i. Tempat BAB
Perilaku hidup bersih dan sehat di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam sudah cukup baik, dimana hampir 99% memiliki
jamban atau WC Dirumah masing-masing serta tidak ada masyarakat
yang buang air kecil atau besar di sungai.
Berdasarkan survei dengan 90 orang/KK serta wawancara terbuka
dengan masyarakat Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam masyarakat
yang buang air besar di WC mencapai 97% dengan rincian sebagai
berikut :
No Keterangan Jumlah
1. WC 87
2. Sungai 3
3. Ladang -
TOTAL 90
Tempat BAB
WC Sungai Ladang
3%
97%
j. Jentik
Memberantas jentik masyarakat di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam (menguras, mengubur, menutup) Menguras kamar
mandi agar tetap bersih dan tidak banyak nyamuk dikamar mandi.
Adapun rincian sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 18
2. Tidak 72
TOTAL 90
Jentik
Ya Tidak
20% k. Tempat
sampah
Pengelolaan
sampah
Dusun
9%
91%
l. Saluran limbah
Saluran limbah di Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam sudah
berjalan dengan baik. Adapun presentasi saluran limbah berdasarkan
pengisian kuesioner pada 90 masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Got 87
2. Sungai 3
3. Tidak ada 0
TOTAL 90
Saluran Limbah
Got Sungai Tidak ada
3%
97%
m. Binatang
Binatang yang sering dipelihara adalah binatang piaraan di Dusun
Krajan Lor Desa Rambigundam. Adapun presentasi binatang
berdasarkan pengisian kuesioner pada 90 masyarakat adalah sebagai
berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Piaraan 24
2. Pengerat 0
3. Serangga 0
4. Tidak ada 66
TOTAL 90
Binatang
Piaraan Pengerat Serangga Tidak ada
27%
73%
n. Kandang ternak
Kandang ternak yang dimiliki masyarakat di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam adapun presentasi kandang ternak berdasarkan
pengisian kuesioner pada 90 masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Bersih 10
2. Kotor 14
3. Kandang Ternak
Tidak ada 66
TOTAL
Bersih Kotor Tidak ada 90
11%
16%
73%
II. Perilaku terhadap kesehatan
a. Pemanfaatan Fasyankes
Pemanfaatan fasyankes masyarakat di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam adapun presentasi Pemanfaatan fasyankes
berdasarkan pengisian kuesioner pada 90 masyarakat adalah
sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. RS 13
2. PKM 46
3. Klinik 17
4. Alternatif 14
TOTAL 90
Pemanfaatan Fasyankes
b. J
RS PKM Klinik Alternatif
a
16% 14% m
i
n
19% a
n
51%
kesehatan
Jaminan kesehatan masyarakat di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam adapun presentasi jaminan kesehatan berdasarkan
pengisian kuesioner pada 90 masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. BPJS 12
2. Mandiri -
3. Lain-lain 78
TOTAL 90
Jaminan Kesehatan
BPJS Mandiri Lain-lain
44%
56%
c. Kebiasaan CTPS
Kebiasaan CTPS masyarakat di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam adapun presentasi kebiasaan CTPS berdasarkan
pengisian kuesioner pada 90 masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 48
2. Tidak 42
TOTAL 90
Kebiasaan CTPS
Ya Tidak
47%
53%
d. Konsumsi Lauk/hari
Konsumsi Lauk/hari masyarakat di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam adapun presentasi Konsumsi Lauk/hari berdasarkan
pengisian kuesioner pada 90 masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 90
2. Tidak -
TOTAL 90
Konsumsi lauk/hari e. M
Ya Tidak a
k
a
n
100%
100%
40%
60%
g. Olahraga/hari
Olahraga/hari masyarakat di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam adapun presentasi olahraga/hari berdasarkan
pengisian kuesioner pada 90 masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 13
2. Tidak 77
TOTAL 90
Olahraga/hari
Ya Tidak
14%
86%
b. Fasilitas kesehatan
No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah
1 RS -
2 PKM -
3 Klinik Swasta -
4 Poskesdes/ponkesdes 1
5 Posyandu Balita 2
6 Posyandu Lansia 1
7 Klinik Alternatif -
8 Lain-lain -
Fasilitas kesehatan yang berda di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam terdapat, 1 Poskesdes, 2 Posyandu Balita dan 1 Posyandu
Lansia. Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
yaitu PUSTU.
d. Sarana ibadah
No Jenis Tempat Ibadah Jumlah
1 Masjid 2
2 Musholla 9
3 Gereja -
4 Vihara -
5 Pura -
6 Lain-lain -
Sarana ibadah yang terletak di Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam terdapat 2 Masjid dan 9 Musholla
e. Sarana olahraga
No Tempat Olahraga Jumlah
1 Lap. Sepak Bola -
2 Lap. Bola Volley -
3 Lap. Bulu tangkis -
4 Lain-lain -
f. Tempat pertemuan
No Tempat pertemuan Jumlah
1 Balai Desa 1
2 Balai Dukuh -
3 Balai RW -
4 Balai RT -
5 Lain-lain -
h. Industri
No Jenis Jumlah
1 Makanan 3
2 Pakaian 2
3 Sepatu -
4 Lain-lain -
b. Transportasi
No Jenis Jumlah
1 Angkutan Umum -
2 Angkutan Pribadi -
3.6 Komunikasi
No Fasilitas Ada/tidak
1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Telepon / HP Ada
4 Internet Ada
5 Koran/majalah Ada
3.7 Rekreasi
No Fasilitas Ada/tidak
1 Wisata alam Tidak ada
2 Kolam renang Tidak ada
3 Taman kota Tidak ada
4 Bioskop Tidak ada
5 Lain-lain Tidak ada
a. Sistem Rekreasi
Warga di Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam hampir rata-rata tidak
mempunyai jadwal rekreasi, mereka hanya melakukan rekreasi pada
saat-saat tertentu saja, seperti pada saat tahun baru dan pada hari raya
idul fitri. Sesekali Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam tidak
mempunyai sarana/tempat rekreasi, untuk rekreasi warga harus keluar
wilayah seperti pantai payangan, pantai papuma, pantai paseban dan
lain-lain. Satu-satunya sarana hiburan bagi keluarga pada waktu luang
adalah televisi dan radio.
b. Fasilitas Rekreasi
Di Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam tidak terdapat berbagai
sarana aktivitas hiburan untuk masyarakat.
BAB 4
ANALISIS DATA
DO :
1. 45% masyarakat tidak pernah mencuci tangan
setelah menyentuh benda-benda di sekitar
2. 92% masyarakat tidak menyiapkan alat cuci
tangan di depan rumah maupun handsanitizer
3. 49% masyarakat tidak menggunakan masker saat
keluar rumah maupun ada tamu yang berkunjung
2. DS : Ketidakefektifan
1. Beberapa warga mengatakan banyak sampah Pemeliharaan
yang dikumpulkan dan dibakar di pekarangan Kesehatan (00099)
rumah
2. Beberapa warga mengatakan banyak jendela
rumah warga yang ditutup di siang hari karena
demi keamanan keluarga
3. Beberapa warga mengatakan sampah dibakar dan
tidak ada penutup sampah
DO :
1. 15% jendela tiap rumah tidak dibuka di siang hari
2. 91% masyarakat membakar sampah di
pekarangan rumahnya
3. 9% masyarakat membuang sampah di buang ke
TPA
3. DS : Kesiapan meningkatkan
1. Beberapa warga mengatakan jika sakit pergi ke literasi kesehatan
pelayanan kesehatan di puskesmas atau di (00262)
puskesmas pembantu
2. Beberapa warga mengatakan mempunyai kartu
BPJS
3. Ibu kader balita mengatakan jika ada posyandu
mayoritas balita datang ke posyandu
4. Bapak kader lansia mengatakan jika ada posyandu
lansia sebagian lansia datang ke posyandu
DO :
1. Akses menuju puskesmas ± 3 km dari Dusun
Krajan Lor Desa Rambigundam
2. Terdapat 1 Puskesmas pembantu di Dusun Krajan
Lor Desa Rambigundam
3. Terdapat bidan desa Dusun Krajan Lor Desa
Rambigundam
4. Terdapat posyandu balita
5. Terdapat posyandu lansia
4.2 Prioritas masalah keperawatan
No Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus dan Kriteria Hasil (NOC) NIC
keperawatan
1. Perilaku kesehatan Setelah dilakukan asuhan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Intervensi yang dapat diberikan
cenderung berisiko keperawatan selama 4 komunitas selama 4 minggu, masyarakat yaitu meliputi:
(00188) minggu peningkatan Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam dapat : Pencegahan Primer (Prevensi
kesehatan komunitas di 1) Meningkatkan kesadaran gaya hidup sehatPrimer)
Dusun Krajan Lor Desa 2) Mencegah terjadinya penyakit yang Intervensi:
Rambigundam dapat berkaitan dengan perilaku a. 5510 Pendidikan kesehatan
tercapai. Dengan kriteria hasil sebagai berikut : Aktivitas:
Pencegahan Primer (Prevensi Primer) 1) Berikan pendidikan
Indikator dan skala outcome: kesehatan tentang strategi
a. 2013 Keseimbangan gaya hidup mencegah penyakit covid 19
Skala outcome: untuk menggunakan masker
201301 mengenali kebutuhan untuk dan cuci tangan untuk
menyeimbangkan aktivitas-aktivitas hidup menyampaikan informasi
(5) tersebut pada warga (dalam
201302 mencari informasi tentang strategi jumlah besar) pada saat yang
untuk aktivitas hidup yang seimbang (5) tepat, seperti pengajian
warga, arisan warga, dll
b. 1602 Perilaku promosi kesehatan 2) Tekankan manfaat
Skala outcome: menggunakan masker dan
160201 menggunakan perilaku cuci tangan teratur yang bisa
menghindari risiko (5) diterima warga daripada
160207 melakukan perilaku kesehatan menekankan pada efek
secara rutin (5) negatif dari tidak
160210 menggunakan dukungan sosial menggunakan masker
untuk meningkatkan kesehatan (5) 3) Libatkan individu dan
keluarga dalam upaya cuci
Pencegahan Sekunder (Prevensi Sekunder) tangan dan menggunakan
Indikator dan skala outcome: masker
a. 2807 Keefektifan skrining kesehatan 4) Manfaatkan sistem dukungan
komunitas sosial dan keluarga untuk
Skala outcome: modifikasi perilaku
280701 identifikasi kondisi yang berisiko kesehatan, dalam hal ini
tinggi yang umum di komunitas (5) yaitu cuci tangan dan
280716 penyediaan skrining untuk menggunakan masker
prevalensi umum di masyarakat (5)
280725 tingkat partisipasi populasi target b. 4350 Manajemen perilaku
saat skrining (5) Aktivitas :
1) Berikan masyarakat
Pencegahan Tersier (Prevensi Tersier) tanggung jawab terhadap
Indikator dan skala outcome: perilakunya sendiri
a. 1600 Perilaku Patuh (bersifat aktif) 2) Berikan penghargaan apabila
Skala outcome: masyarakat dapat melakukan
160008 menggunakan strategi untuk perilaku kesehatan gaya
mengeliminasi perilaku tak sehat (5) hidup sehat dalam hal ini
160009 menggunakan strategi untuk berupa olahraga secara rutin
mengoptimalkan kesehatan (5)
160010 menggunakan jasa pelayanan Pencegahan Sekunder (Prevensi
kesehatan sesuai dengan kebutuhan (5) Sekunder)
160011 menggunakan aktivitas hidup Intervensi:
harian sesuai dengan energi dan toleransi a. 6610 Identifikasi resiko
(5) Aktivitas :
160014 melakukan monitor sendiri 1) Berikan masyarakat
mengenai status kesehatan secara mandiri aktivitas-aktivitas
(5) pengurangan resiko
2) Berikan aktivitas-aktivitas
b. 1705 Orientasi Kesehatan pengurangan resiko
Skala outcome: berkolaborasi dengan
170514 fokus pada menjaga perilaku individu atau kelompok
kesehatan (5)
170502 fokus pada pencegahan penyakit b. 4410 Pengaturan tujuan saling
(5) menguntungkan
170507 harapan bahwa individu Aktivitas :
bertanggung jawab untuk pilihan yang 1) Berikan masyarakat
berhubungan dengan kesehatan (5) mengembangkan rencana
170515 merasakan pentingnya untuk mencapai tujuan
mengintegrasikan perilaku kesehatan 2) Siapkan hasil tingkah laku
dalam keyakinan budaya (5) untuk digunakan dalam
170512 persepsi bahwa kesehatan skala pencapaian tujuan
merupakan prioritas tinggi dalam
membuat pilihan gaya hidup (5)
Pencegahan Tersier (Prevensi
Tersier)
Intervensi:
a. 4360 Modifikasi perilaku
Aktivitas :
1) Dukung masyarakat untuk
memeriksa perilakunya
sendiri
2) Berikan penguatan-
penguatan positif dari
perilaku-perilaku yang tidak
diinginkan
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Intervensi yang dapat diberikan
Pemeliharaan keperawatan selama 4 komunitas selama 4 minggu, masyarakat yaitu meliputi:
Kesehatan (00099) minggu peningkatan Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam dapat : Pencegahan Primer (Prevensi
kesehatan komunitas di 1) Meningkatkan kesadaran gaya hidup sehat Primer)
Dusun Krajan Lor Desa 2) Mencegah terjadinya penyakit yang Intervensi:
Rambigundam dapat berkaitan dengan perilaku a. 5510 Pendidikan kesehatan
tercapai. Dengan kriteria hasil sebagai berikut : Aktivitas:
Pencegahan Primer (Prevensi Primer) 1) Berikan pendidikan
Indikator dan skala outcome: kesehatan tentang strategi
a. 1602 perilaku promosi kesehatan mencegah penyakit
Skala outcome: 2) Tekankan manfaat
160201 menggunakan perilaku mengelola sampah dan
menghindari risiko (5) pentingnya membuka
160207 melakukan perilaku kesehatan ventilasi
secara rutin (5) 3) Libatkan individu dan
160210 menggunakan dukungan sosial keluarga dalam upaya
untuk meningkatkan kesehatan (5) mengelola sampah
4) Manfaatkan sistem
b. 2701 status kesehatan komunitas dukungan sosial dan
Skala outcome: keluarga untuk modifikasi
270107 tingkat partisipasi dalam program perilaku kesehatan
kesehatan komunitas (5)
b. 4350 Manajemen perilaku
Pencegahan Sekunder (Prevensi Sekunder) Aktivitas :
Indikator dan skala outcome: 1) Berikan masyarakat
a. 2807 keefektifan skrining kesehatan tanggung jawab terhadap
komunitas perilakunya sendiri
Skala outcome: 2) Berikan penghargaan
280701 identifikasi kondisi yang berisiko apabila masyarakat dapat
tinggi yang umum di komunitas (5) melakukan perilaku
280716 penyediaan skrining untuk kesehatan gaya hidup sehat
prevalensi umum di masyarakat (5)
280725 tingkat partisipasi populasi target c. 8700 Pengembangan program
saat skrining (5) Aktivitas:
1) Bantu masyarakat dalam
Pencegahan Tersier (Prevensi Tersier) mengidentifikasi kebutuhan
Indikator dan skala outcome: akan pentingnya mengelola
a. 1600 Perilaku patuh (bersifat aktif) sampah
Skala outcome: 2) Edukasi masyarakat
160008 menggunakan strategi untuk mengenai proses
mengeliminasi perilaku tak sehat (5) perencanaan program
160009 menggunakan strategi untuk membuang sampah di TPA
mengoptimalkan kesehatan (5) 3) Evaluasi alternatif
160010 menggunakan jasa pelayanan pendekatan terkait rincian
kesehatan sesuai dengan kebutuhan (5) biaya yang dibutuhkan
160011 menggunakan aktivitas hidup Kebutuhan sumber daya,
harian sesuai dengan energi dan toleransi kelayakan, dan kegiatan apa
(5) yang dibutuhkan
160014 melakukan monitor sendiri 4) Identifikasi kendala
mengenai status kesehatan secara mandiri pelaksanaan program
(5) kegiatan
5) Pantau kemajuan
b. 2700 kompetensi komunitas pelaksanaan program
Skala outcome: 6) Modifikasi dan
270001 tingkat partisipasi dalam kegiatan sempurnakan program
komunitas (5)
270004 perwakilan dari semua segmen Pencegahan Sekunder (Prevensi
komunitas dalam pemecahan masalah (5) Sekunder)
270021 kolaborasi antar kelompok Intervensi:
komunitas untuk menyelesaikan masalah a. 6520 Skrining kesehatan
(5) Aktivitas:
270019 pencapaian tujuan komunitas (5) 1) Tentukan populasi target
untuk dilakukannya
pemeriksaan kesehatan
2) Sampaikan dan iklankan
kepada masyarakat tentang
layanan skrining kesehatan
terhadap penyakit menular
maupun penyakit tidak
menular yang umum
dikeluhkan (seperti batuk,
pilek, asam urat, diare,
hipertensi, sakit kepala)
3) Gunakan instrument
skrining yang valid dan
terpercaya, seperti
termometer untuk mengukur
suhu, gluko test untuk
mengukur kadar glukosa,
dan alat ukur lainnya telah
dilakukan kalibrasi secara
berkala
4) Berikan privasi,
kenyamanan, dan
kerahasiaan saat skrining
5) Berikan informasi
pemeriksaan diri yang tepat
selama skrining, seperti
nyeri sendi akibat asam urat,
demam sebagai gejala awal
kemungkinan penyakit
batuk pilek, dll
6) Lakukan pengkajian yang
sesuai, suhu, berat badan,
tinggi badan, kadar asam
urat.
7) Berikan hasil skrining
8) Berikan saran kepada warga
dengan temuan abnormal,
dalam hal ini berupa saran
untuk mengatasi
penyakit/masalah kesehatan
yang diderita
b. 8500 Pengembangan
kesehatan komunitas
Aktivitas:
1) Identifikasi bersama
komunitas mengenai
masalah, kekuatan, dan
prioritas kesehatan
2) Berikan kesempatan
berpartisipasi bagi semua
segmen komunitas, seperti
puskesmas, poskesdes,
pemerintah desa/kelurahan
setempat
3) Bantu anggota komunitas
untuk meningkatkan
kesadaran dan memberikan
perhatian mengenai
masalah-masalah kesehatan
yang terjadi seperti batuk
pilek, diare, DM, asam urat,
sakit kepala dan lainnya.
4) Lakukan dialog untuk
menentukan masalah
kesehatan komunitas dan
mengembangkan rencana
tindakan, seperti senam kaki
diabetik bersama bagi
penderita DM, relaksasi otot
progresif bagi penderita
sakit kepala dan asam urat,
latihan batuk efektif bagi
penderita batuk pilek
5) Fasilitasi implementasi yang
dibuat
6) Bantu anggota komunitas
terkait dengan
pengembangan dan
pengadaan sumber daya
3. Kesiapan Setelah dilakukan asuhan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Intervensi yang dapat diberikan
meningkatkan literasi keperawatan selama 4 komunitas selama 4 minggu, masyarakat yaitu meliputi:
kesehatan (00262) minggu peningkatan Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam dapat : Pencegahan Primer (Prevensi
kesehatan komunitas di 1) Meningkatkan kesadaran gaya hidup sehat Primer)
Dusun Krajan Lor Desa 2) Mencegah terjadinya penyakit yang Intervensi:
Rambigundam dapat berkaitan dengan perilaku a. 5510 Pendidikan kesehatan
tercapai. Dengan kriteria hasil sebagai berikut : Aktivitas:
Pencegahan Primer (Prevensi Primer) 1) Berikan ceramah
Indikator dan skala outcome: pendidikan kesehatan
a. 1602 perilaku promosi kesehatan tentang strategi mencegah
Skala outcome: penyakit
160201 menggunakan perilaku 2) Tekankan manfaat
menghindari risiko (5) pentingnya berobat ke
160207 melakukan perilaku kesehatan pelayanan kesehatan
secara rutin (5) 3) Libatkan individu dan
160210 menggunakan dukungan sosial keluarga dalam upaya
untuk meningkatkan kesehatan (5) menjaga kesehatan
4) Manfaatkan sistem dukungan
b. 1603 Perilaku pencarian kesehatan sosial dan keluarga untuk
Skala outcome: modifikasi perilaku
160303 melakukan skrining diri (5) kesehatan
160314 melakukan perilaku kesehatan
dengan inisiatif sendiri (5) Pencegahan Sekunder (Prevensi
160316 mencari bantuan bila diperlukan Sekunder)
(5) Intervensi:
a. 6520 Skrining kesehatan
Pencegahan Sekunder (Prevensi Sekunder) Aktivitas:
Indikator dan skala outcome: 1) Tentukan populasi target
a. 2807 Keefektifan skrining kesehatan untuk dilakukannya
komunitas pemeriksaan kesehatan
Skala outcome: 2) Sampaikan dan iklankan
280701 identifikasi kondisi yang berisiko kepada masyarakat tentang
tinggi yang umum di komunitas (5) layanan skrining kesehatan
280716 penyediaan skrining untuk terhadap penyakit menular
prevalensi umum di masyarakat (5) maupun penyakit tidak
280725 tingkat partisipasi populasi target menular yang umum
saat skrining (5) dikeluhkan (seperti batuk,
pilek, asam urat, diare,
Pencegahan Tersier (Prevensi Tersier) hipertensi, sakit kepala)
Indikator dan skala outcome: 3) Gunakan instrument
a. 1600 Perilaku Patuh (bersifat aktif) skrining yang valid dan
Skala outcome: terpercaya, seperti
160008 menggunakan strategi untuk termometer untuk mengukur
mengeliminasi perilaku tak sehat (5) suhu, gluko test untuk
160009 menggunakan strategi untuk mengukur kadar glukosa,
mengoptimalkan kesehatan (5) dan alat ukur lainnya telah
160010 menggunakan jasa pelayanan dilakukan kalibrasi secara
kesehatan sesuai dengan kebutuhan (5) berkala
160011 menggunakan aktivitas hidup 4) Berikan privasi,
harian sesuai dengan energi dan toleransi kenyamanan, dan
(5) kerahasiaan saat skrining
160014 melakukan monitor sendiri 5) Berikan informasi
mengenai status kesehatan secara mandiri pemeriksaan diri yang tepat
(5) selama skrining, seperti
nyeri sendi akibat asam urat,
demam sebagai gejala awal
kemungkinan penyakit
batuk pilek, dll
6) Lakukan pengkajian yang
sesuai, suhu, berat badan,
tinggi badan, kadar asam
urat.
7) Berikan hasil skrining
8) Berikan saran kepada warga
dengan temuan abnormal,
dalam hal ini berupa saran
untuk mengatasi
penyakit/masalah kesehatan
yang diderita
P:
Pengembangan pendidikan kesehatan oleh
para kader, pustu
Tanggal 25 September 2020 S:
5510 Pendidikan kesehatan 1. Bapak-bapak pengajian mengatakan
1. Pendidikan kesehatan tentang senang mengikuti kegiatan pendidikan
penyakit COVID 19, bahaya kesehatan yang bertemakan penyakit
COVID 19, pentingnya COVID 19, bahaya COVID 19,
menggunakan masker dan cuci pentingnya menggunakan masker dan
tangan cuci tangan
R/ Dalam kegiatan pendidikan 2. Bapak-bapak mengatakan akan
kesehatan tentang COVID 19 melakukan cuci tangan 6 langkah
secara keseluran bapak-bapak
mampu memahami materi yang
O:
disampaikan
R/ Mengajarkan bapak-bapak Bapak-bapak sangat sangat kooperatif
tentang 6 langkah cuci tangan yang
benar
A:
2. Pengembangan program untuk
pencegahan COVID 19 dengan Kode Indikator SA ST C
membagikan masker kepada 170514 Fokus pada 3 5 4
masyarakat dan memberikan alat menjaga perilaku
tempat cuci tangan di saat Jum’atan kesehatan
R/ Dalam kegiatan ini dilaksanakan 170502 Fokus pada 3 5 4
di masid krajan lor dan mendapat pencegahan
dukungan penuh dari takmir masjid penyakit
saat pembagian masker dan timba 170507 Harapan bahwa 3 5 5
cuci tangan. individu
bertanggung
jawab untuk
pilihan yang
berhubungan
dengan
kesehatan
170512 Persepsi bahwa 3 5 5
kesehatan
merupakan
prioritas tinggi
dalam membuat
pilihan gaya
hidup
Masalah Perilaku kesehatan cenderung
berisiko teratasi
P:
Pengembangan pendidikan kesehatan oleh
para kader, pustu
Tanggal 30 September 2020 S:
5511 Pendidikan kesehatan 1. Bapak-bapak pengajian mengatakan
1. Pendidikan kesehatan tentang senang mengikuti kegiatan pendidikan
penyakit COVID 19, bahaya kesehatan yang bertemakan penyakit
COVID 19, pentingnya COVID 19, bahaya COVID 19,
menggunakan masker dan cuci pentingnya menggunakan masker dan
tangan cuci tangan
R/ Dalam kegiatan pendidikan 2. Bapak-bapak mengatakan akan
kesehatan tentang COVID 19 melakukan cuci tangan 6 langkah
secara keseluran bapak-bapak
mampu memahami materi yang
O:
disampaikan
R/ Mengajarkan bapak-bapak Bapak-bapak sangat sangat kooperatif
tentang 6 langkah cuci tangan yang
benar
A:
2. Pengembangan program untuk
pencegahan COVID 19 dengan Kode Indikator SA ST C
membagikan masker kepada 170514 Fokus pada 3 5 4
masyarakat dan memberikan alat menjaga perilaku
tempat cuci tangan kesehatan
R/ Dalam kegiatan ini dilaksanakan 170502 Fokus pada 3 5 4
di masid krajan lor dan mendapat pencegahan
dukungan penuh dari takmir masjid penyakit
saat pembagian masker dan timba 170507 Harapan bahwa 3 5 5
cuci tangan. individu
bertanggung
jawab untuk
pilihan yang
berhubungan
dengan
kesehatan
170512 Persepsi bahwa 3 5 5
kesehatan
merupakan
prioritas tinggi
dalam membuat
pilihan gaya
hidup
Masalah Perilaku kesehatan cenderung
berisiko teratasi
P:
Pengembangan pendidikan kesehatan oleh
para kader, pustu
Tanggal 1 Oktober 2020 S:
5510 Pendidikan kesehatan 1. Ibu-ibu pengajian mengatakan senang
1. Pendidikan kesehatan tentang mengikuti kegiatan pendidikan
penyakit COVID 19, bahaya kesehatan yang bertemakan penyakit
COVID 19, pentingnya COVID 19, bahaya COVID 19,
menggunakan masker dan cuci pentingnya menggunakan masker dan
tangan cuci tangan
R/ Dalam kegiatan pendidikan 2. Ibu-ibu pengajian mengatakan akan
kesehatan tentang COVID 19 secara melakukan cuci tangan 6 langkah
keseluran ibu-ibu pengajian mampu
memahami materi yang
O:
disampaikan terbukti dengan
kemampuan ibu-ibu menjawab Ibu-ibu sangat aktif bertanya, ibu-ibu
beberapa pertanyaan dari pemateri mampu menjawab pertanyaan dengan baik
saat pemberian materi. dan sangat kooperatif
R/ Mengajarkan ibu-ibu tentang 6
langkah cuci tangan yang benar
A:
2. Pendidikan kesehatan terkait social
distancing untuk mencegah Kode Indikator SA ST C
penularan COVID 19 170514 Fokus pada 3 5 4
R/ Ibu-ibu mendengarkan, sangat menjaga perilaku
aktif dan kooperatif kesehatan
3. Pengembangan program untuk 170502 Fokus pada 3 5 4
pencegahan COVID 19 dengan pencegahan
membagikan masker kepada penyakit
masyarakat dan memberikan alat 170507 Harapan bahwa 3 5 5
tempat cuci tangan di Pengajian individu
R/ Dalam kegiatan ini dilaksanakan bertanggung
tempat pengajian musholla krajan jawab untuk
lor dan mendapat dukungan penuh pilihan yang
dari ketua pengajian serta mendapat berhubungan
dukungan dari takmir masjid saat dengan
pembagian masker dan timba cuci kesehatan
tangan. 170512 Persepsi bahwa 3 5 5
kesehatan
merupakan
prioritas tinggi
dalam membuat
pilihan gaya
hidup
Masalah Perilaku kesehatan cenderung
berisiko teratasi
P:
Pengembangan pendidikan kesehatan oleh
para kader, pustu
2. Ketidakefektifan Tanggal 24 September 2020 S:
Pemeliharaan Kesehatan 5510 Pendidikan kesehatan Warga mengatakan sangat senang dengan
(00099) 1. Pendidikan kesehatan tentang adanya kegiatan pendidikan kesehatan
pengelolaan sampah terkait pengelolaan sampah
R/ Dalam kegiatan ini dilaksanakan
tempat pengajian musholla krajan O :
lor dan mendapat dukungan penuh Masyarakat sangat aktif mengikuti kegiatan,
dari ketua pengajian, mampu masyarakat mampu menyampaikan
memahami materi yang pertanyaan dnegan baik dan menjawab
disampaikan. pertanyaan dengan baik.
2. Pendidikan kesehatan tentang
menghirup polusi asap dari A:
pembakaran sampah
Kode Indikator S ST C
R/ Ibu-ibu mendengarkan, sangat
A
aktif dan kooperatif
3. Pendidikan kesehatan tentang 270001 Tingkat 3 5 5
PHBS (perilaku hidup bersih dan partisipasi dalam
sehat) kegiatan
R/ Ibu-ibu mendengarkan, sangat komunitas
aktif dan kooperatif 270004 Perwakilan dari 3 5 4
semua segmen
komunitas dalam
pemecahan
masalah
270021 Kolaborasi antar 3 5 5
kelompok
komunitas untuk
menyelesaikan
masalah
270019 Pencapaian 3 5 4
tujuan komunitas
Masalah Ketidakefektifan Pemeliharaan
Kesehatan teratasi
P:
Pengembangan pendidikan kesehatan oleh
tokoh masyarakat atau kader
Tanggal 25 September 2020 S:
5510 Pendidikan kesehatan Warga mengatakan sangat senang dengan
1. Pendidikan kesehatan tentang adanya kegiatan pendidikan kesehatan
pengelolaan sampah terkait pengelolaan sampah
R/ Dalam kegiatan ini dilaksanakan
di masjid krajan lor dan mendapat O :
dukungan penuh dari takmir, Masyarakat sangat aktif mengikuti kegiatan.
mampu memahami materi yang
disampaikan. A:
2. Pendidikan kesehatan tentang
Kode Indikator S ST C
menghirup polusi asap dari
A
pembakaran sampah
R/ Bapak-bapak mendengarkan, 270001 Tingkat 3 5 5
sangat aktif dan kooperatif partisipasi dalam
3. Pendidikan kesehatan tentang kegiatan
PHBS (perilaku hidup bersih dan komunitas
sehat) 270004 Perwakilan dari 3 5 4
R/ Bapak-bapak mendengarkan, semua segmen
sangat aktif dan kooperatif komunitas dalam
pemecahan
masalah
270021 Kolaborasi antar 3 5 5
kelompok
komunitas untuk
menyelesaikan
masalah
270019 Pencapaian 3 5 4
tujuan komunitas
Masalah Ketidakefektifan Pemeliharaan
Kesehatan teratasi
P:
Pengembangan pendidikan kesehatan oleh
tokoh masyarakat atau kader
Tanggal 30 September 2020 S:
5511 Pendidikan kesehatan Warga mengatakan sangat senang dengan
1. Pendidikan kesehatan tentang adanya kegiatan pendidikan kesehatan
pengelolaan sampah terkait pengelolaan sampah
R/ Dalam kegiatan ini dilaksanakan
di masjid krajan lor dan mendapat O :
dukungan penuh dari takmir, Masyarakat sangat aktif mengikuti kegiatan.
mampu memahami materi yang
disampaikan. A:
2. Pendidikan kesehatan tentang
Kode Indikator S ST C
PHBS (perilaku hidup bersih dan
A
sehat)
R/ Bapak-bapak mendengarkan, 270001 Tingkat 3 5 5
sangat aktif dan kooperatif partisipasi dalam
kegiatan
komunitas
270004 Perwakilan dari 3 5 4
semua segmen
komunitas dalam
pemecahan
masalah
270021 Kolaborasi antar 3 5 5
kelompok
komunitas untuk
menyelesaikan
masalah
270019 Pencapaian 3 5 4
tujuan komunitas
Masalah Ketidakefektifan Pemeliharaan
Kesehatan teratasi
P:
Pengembangan pendidikan kesehatan oleh
tokoh masyarakat atau kader
Tanggal 1 Oktober 2020 S:
5512 Pendidikan kesehatan Warga mengatakan sangat senang dengan
1. Pendidikan kesehatan tentang adanya kegiatan pendidikan kesehatan
pengelolaan sampah terkait pengelolaan sampah
R/ Dalam kegiatan ini dilaksanakan
di musholla krajan lor dan O :
mendapat dukungan penuh dari Masyarakat sangat aktif mengikuti kegiatan.
ketua pengajian, mampu memahami
materi yang disampaikan. A:
Pendidikan kesehatan tentang
Kode Indikator S ST C
PHBS (perilaku hidup bersih dan
A
sehat)
R/ Ibu-ibu mendengarkan, sangat 270001 Tingkat 3 5 5
aktif dan kooperatif partisipasi dalam
kegiatan
komunitas
270004 Perwakilan dari 3 5 4
semua segmen
komunitas dalam
pemecahan
masalah
270021 Kolaborasi antar 3 5 5
kelompok
komunitas untuk
menyelesaikan
masalah
270019 Pencapaian 3 5 4
tujuan komunitas
Masalah Ketidakefektifan Pemeliharaan
Kesehatan teratasi
P:
Pengembangan pendidikan kesehatan oleh
tokoh masyarakat atau kader
BAB 7
PEMBAHASAN
8.1 Kesimpulan
Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil
kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta
kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi
hasilkontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan
kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan. Para penanggung jawab
program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan
dalam semua kebijakan pembangunannya untuk dapat mewujudkan masyarakat
sehat. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan,
seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan yang
berwawsasan kesehatan, adalah seluruh tugas yang berelemen dari sistem
kesehatan untuk berperan sebagai penggerak utama pembangunan sumber daya
manusia berwawasan kesehatan.
8.2 Saran
a. Perlu diadakan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan
untuk warga dan para kader sehingga program yang diberikan bisa
dilanjutkan dan akhirnya membantu meningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan di Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam
b. Perlu diadakan kerja sama antara tenaga kesehatan Puskesmas Rambipuji,
para kader, dan jajaran petinggi Desa Rambigundam mengenai derajat
kesehatan warga Dusun Krajan Lor Desa Rambigundam, usaha-usaha
pencegahan munculnya penyakit menular atau kejadian luar biasa sangat
perlu adanya kontribusi kerja sama antar sektoral .
Planning Of Action Asuhan Keperawatan Komunitas
Sumber Daya
Diagnosa
No Tujuan Kegiatan Kegiatan Sasaran Penanggung
Keperawatan Waktu Tempat Alokasi Dana
Jawab
1. Perilaku kesehatan Setelah dilakukan 4. Pendidikan Warga 1. Kamis, 1. Musholla 1. Mahasiswa Mahasiswa
cenderung berisiko asuhan kesehatan Dusun 24 Krajan 2. Kampus
berhubungan dengan keperawatan tentang penyakit Krajan Septem Lor
kurang pemahaman selama tiga COVID 19, Lor ber
masyarakat tentang minggu, Perilaku bahaya COVID 2020,
gaya hidup pencegahan kesehatan 19, pentingnya Jam
covid 19 ditandai oleh cenderung berisiko menggunakan 18.30
Beberapa warga di Dusun Krajan masker. WIB
mengatakan tidak Lor Desa 5. Pendidikan 2. Jumat,
pernah mencuci tangan Rambigundam kesehatan cuci 25
setelah menyentuh Kecamatan tangan Septem
barang/benda-benda di Rambipuji 6. Pengembangan ber
sekitar, Beberapa warga Kabupaten Jember program untuk 2020,
mengatakan tidak dapat teratasi. pencegahan Jam
menyiapkan alat cuci COVID 19 11.30
tangan di depan rumah dengan WIB
maupun handsanitizer, membagikan 3. Kamis,
Beberapa warga masker kepada 1
mengatakan tidak masyarakat dan Oktober
menggunakan masker memberikan alat 2020,
saat keluar rumah tempat cuci Jam
maupun ada tamu yang tangan di 11.00
berkunjung, 45% Pengajian dan WIB
masyarakat tidak saat Jum’atan
pernah mencuci tangan
setelah menyentuh
benda-benda di sekitar,
92% masyarakat tidak
menyiapkan alat cuci
tangan di depan rumah
maupun handsanitizer,
49% masyarakat tidak
menggunakan masker
saat keluar rumah
maupun ada tamu yang
berkunjung
KECAMATAN RAMBIPUJI
A. LATAR BELAKANG
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan bagi sistem-sistem kesehatan
layanan kesehatan garis depan bagi semua orang. Saat sistem kesehatan
kematian langsung dan tidak langsung akibat penyakit yang dapat dicegah
mendesak lain yang ada diatasi sambil tetap meminimalisasi risiko bagi
yang telah dilakukan oleh mahasiswa Program Profesi Ners STIKES dr.
dengan warga. Dari hasil analisa data yang telah dilakukan, terdapat
warga dan mahasiswa. Salah satu cara dalam persiapan kegiatan tersebut
Desa, Kasun, RT, RW, Kader, dan beberapa unsur penting. Dimana tujuan
Masyarakat Desa.
B. NAMA KEGIATAN
Pencegahan Penyebaran COVID 19
C. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan umum dari dilaksanakannya kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa ini adalah untuk mengetahui COVID-19 dan cara pencegahan
Covid 19 di Dusun Krajan Lor Kecamatan Rambigundam Kabupaten
Jember untuk melakukan Musyawarah Masyarakat Desa.
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa, terlebih
dari kegiatan oleh ketua RW, kader, dan tokoh-tokoh masyarakat akan
warga masyarakat yang telah ditentukan oleh ketua dusun untuk dapat
legalitas kegiatan.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dalam kegiatan berperan sebagai
a) Pra Kegiatan
1) Analisa Data
2) Pembuatan Plan of Action
b) Pelaksanaan Kegiatan
1) Pemaparan hasil MMD
2) Penentuan masalah keperawatan komunitas
3) Penentuan prioritas masalah
4) Penentuan solusi masing-masing permasalahan
c) Pasca Kegiatan
1) Materi Penyuluhan
(a) Pengertian COVID-19
(b) Penularan COVID-19
(c) Masa inkubasi COVID-19
(d) Tanda gejala COVID-19
(e) Cara Pencegahan COVID-19
2) Metode Pembelajaran
Metode: Ceramah dan diskusi
4) Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan Mahasiswa Masyarakat
10 menit Kegiatan pra- a. Mempersiapkan Menerima
pembelajaran materi, media dan kontrak waktu
tempat
b. Kontrak waktu
5 menit Kegiatan a. Memberi salam Menjawab
membuka b. Perkenalan salam
pembelajaran c. Menyampaikan pokok
bahasan
d. Menjelaskan tujuan
e. Apersepsi
20 menit Kegiatan inti a. Penyuluh Menjawab dan
memberikan materi mendengarkan
b. Sararan menyimak penjelasan
materi perawat
c. Sasaran mengajukan
pertanyaan
d. Penyuluh menjawab
pertanyaan
5 menit Kegiatan a. Melakukan post test Menjawab
menutup (memberi pertanyaan pertanyaan
pembelajaran secara lisan)
b. Menyimpulkan materi
c. Memberi salam
3. EVALUASI
a. Evaluasi Struktural
1) Undangan atau pengumuman tersebar ke warga
2) Materi dan persiapan media
3) Ruang lingkup
b. Evaluasi Proses
1) Peserta MMD antusias dan kooperatif dalam kegiatan.
2) Mahasiswa berperan sesuai dengan joblistnya masing-masing
3) Terdapat proses diskusi dan tanya jawab oleh pihak warga
maupun mahasiswa.
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta menyampaikan permasalah keperawatan komunitas
yang terjadi di wilayahnya.
2) Setiap permasalahan yang telah ditentukan memiliki kelompok
kerja jawab masing-masing.
3) Terbentuknya kepanitiaan dalam pelaksanaan MMD.
PRE PLANNING
DUSUN KRAJAN LOR DESA RAMBIGUNDAM
KECAMATAN RAMBIPUJI
A. LATAR BELAKANG
Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang sebagai
hasil dari aktivitas manusia maupun hasil aktivitas alam yang tidak atau
sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat
berada pada setiap fase materi padat, cair atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
yang telah dilakukan oleh mahasiswa Program Profesi Ners STIKES dr.
dengan warga. Dari hasil analisa data yang telah dilakukan, terdapat
beberapa permasalahan yang muncul di Desa Rambigundam, diantaranya
warga dan mahasiswa. Salah satu cara dalam persiapan kegiatan tersebut
Desa, Kasun, RT, RW, Kader, dan beberapa unsur penting. Dimana tujuan
Masyarakat Desa.
B. NAMA KEGIATAN
Pengelolaan sampah
C. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan umum dari dilaksanakannya kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa ini adalah untuk membentuk kemandirian diharapkan masyarakat
mampu memahami tentang penanggulangan sampah dan kesiapan
masyarakat di Dusun Krajan Lor Kecamatan Rambigundam Kabupaten
Jember untuk melakukan Musyawarah Masyarakat Desa.
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa, terlebih
dari kegiatan oleh ketua RW, kader, dan tokoh-tokoh masyarakat akan
warga masyarakat yang telah ditentukan oleh ketua dusun untuk dapat
legalitas kegiatan.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dalam kegiatan berperan sebagai
a) Pra Kegiatan
1) Analisa Data
2) Pembuatan Plan of Action
b) Pelaksanaan Kegiatan
1) Pemaparan hasil MMD
2) Penentuan masalah keperawatan komunitas
3) Penentuan prioritas masalah
4) Penentuan solusi masing-masing permasalahan
c) Pasca Kegiatan
1) Materi Penyuluhan
(a) Pengertian sampah
(b) Cara penanggulangan sampah
(c) Dampak Sampah Terhadap Manusia Dan Lingkungan
(d) Dampak Negatif Dan Positif Dari Pembuangan Sampah
(e) Hal – Hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pembuangan
Sampah
(f) Beberapa Cara Pembuangan Sampah Secara Benar Dan
Tidak Benar
2) Metode Pembelajaran
Metode: Ceramah dan diskusi
4) Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan Mahasiswa Masyarakat
10 menit Kegiatan pra- c. Mempersiapkan Menerima
pembelajaran materi, media dan kontrak waktu
tempat
d. Kontrak waktu
5 menit Kegiatan f. Memberi salam Menjawab
membuka g. Perkenalan salam
pembelajaran h. Menyampaikan pokok
bahasan
i. Menjelaskan tujuan
j. Apersepsi
20 menit Kegiatan inti e. Penyuluh Menjawab dan
memberikan materi mendengarkan
f. Sararan menyimak penjelasan
materi perawat
g. Sasaran mengajukan
pertanyaan
h. Penyuluh menjawab
pertanyaan
5 menit Kegiatan d. Melakukan post test Menjawab
menutup (memberi pertanyaan pertanyaan
pembelajaran secara lisan)
e. Menyimpulkan materi
f. Memberi salam
4. EVALUASI
a. Evaluasi Struktural
1) Undangan atau pengumuman tersebar ke warga
2) Materi dan persiapan media
3) Ruang lingkup
b. Evaluasi Proses
1) Peserta MMD antusias dan kooperatif dalam kegiatan.
2) Mahasiswa berperan sesuai dengan joblistnya masing-masing
3) Terdapat proses diskusi dan tanya jawab oleh pihak warga
maupun mahasiswa.
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta menyampaikan permasalah keperawatan komunitas
yang terjadi di wilayahnya.
2) Setiap permasalahan yang telah ditentukan memiliki kelompok
kerja jawab masing-masing.
3) Terbentuknya kepanitiaan dalam pelaksanaan MMD.
PRE PLANNING
A. LATAR BELAKANG
Mencuci tangan merupakan teknik paling penting dalam pencegahan
kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air.tujuan mencuci tangan
yang makanan tersebut. Hal ini bisa dicegah dengan selalu mencuci tangan
besar virus yang menyerang saluran cerna seperti diare dan saluran nafas
tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri
untuk melakukan dengan benar pada saat yang penting (Umar, 2009 dalam
tangan, namun dalam kenyataannya masih sangat sedikit (hanya 5%) yang
tau bagaimana cara melakukannya dengan benar. Hal ini sangat penting
dengan warga. Dari hasil analisa data yang telah dilakukan, terdapat
warga dan mahasiswa. Salah satu cara dalam persiapan kegiatan tersebut
Desa, Kasun, RT, RW, Kader, dan beberapa unsur penting. Dimana tujuan
Masyarakat Desa.
B. NAMA KEGIATAN
Pencegahan Infeksi
C. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan umum dari dilaksanakannya kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa ini adalah untuk memahami tentang 6 Langkah cuci tangan yang
benar di Dusun Krajan Lor Kecamatan Rambigundam Kabupaten Jember
untuk melakukan Musyawarah Masyarakat Desa.
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa, terlebih
dari kegiatan oleh ketua RW, kader, dan tokoh-tokoh masyarakat akan
warga masyarakat yang telah ditentukan oleh ketua dusun untuk dapat
legalitas kegiatan.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dalam kegiatan berperan sebagai
a) Pra Kegiatan
1) Analisa Data
2) Pembuatan Plan of Action
b) Pelaksanaan Kegiatan
1) Pemaparan hasil MMD
2) Penentuan masalah keperawatan komunitas
3) Penentuan prioritas masalah
4) Penentuan solusi masing-masing permasalahan
c) Pasca Kegiatan
1) Materi Penyuluhan
(a) Pengertian infeksi
(b) Sumber-sumber infeksi
(c) Pengertian mencuci tangan
(d) Pentingnya mencuci tangan
(e) Manfaat melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar
2) Metode Pembelajaran
Metode: Ceramah dan diskusi
4) Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan Mahasiswa Masyarakat
10 menit Kegiatan pra- e. Mempersiapkan Menerima
pembelajaran materi, media dan kontrak waktu
tempat
f. Kontrak waktu
5 menit Kegiatan k. Memberi salam Menjawab
membuka l. Perkenalan salam
pembelajaran m. Menyampaikan pokok
bahasan
n. Menjelaskan tujuan
o. Apersepsi
20 menit Kegiatan inti i. Penyuluh Menjawab dan
memberikan materi mendengarkan
j. Sararan menyimak penjelasan
materi perawat
k. Sasaran mengajukan
pertanyaan
l. Penyuluh menjawab
pertanyaan
5 menit Kegiatan g. Melakukan post test Menjawab
menutup (memberi pertanyaan pertanyaan
pembelajaran secara lisan)
h. Menyimpulkan materi
i. Memberi salam
5. EVALUASI
a. Evaluasi Struktural
1) Undangan atau pengumuman tersebar ke warga
2) Materi dan persiapan media
3) Ruang lingkup
b. Evaluasi Proses
1) Peserta MMD antusias dan kooperatif dalam kegiatan.
2) Mahasiswa berperan sesuai dengan joblistnya masing-masing
3) Terdapat proses diskusi dan tanya jawab oleh pihak warga
maupun mahasiswa.
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta menyampaikan permasalah keperawatan komunitas
yang terjadi di wilayahnya.
2) Setiap permasalahan yang telah ditentukan memiliki kelompok
kerja jawab masing-masing.
3) Terbentuknya kepanitiaan dalam pelaksanaan MMD.
IMPLEMENTASI PRE PLANNING
KECAMATAN RAMBIPUJI
6. Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa, terlebih
kajian yang telah diperoleh. Terkait dengan humas, maka akan disebarkan
7. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dalam kegiatan berperan sebagai
fasilitator dalam penyampaian data secara statistik dari hasil Survey yang
d) Pra Kegiatan
3) Analisa Data
4) Pembuatan Plan of Action
e) Pelaksanaan Kegiatan
5) Pemaparan hasil MMD
6) Penentuan masalah keperawatan komunitas
7) Penentuan prioritas masalah
8) Penentuan solusi masing-masing permasalahan
f) Pasca Kegiatan
5) Materi Penyuluhan
(f) Pengertian COVID-19
(g) Penularan COVID-19
(h) Masa inkubasi COVID-19
(i) Tanda gejala COVID-19
(j) Cara Pencegahan COVID-19
6) Metode Pembelajaran
Metode: Ceramah dan diskusi
8) Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan Mahasiswa Masyarakat
10 menit Kegiatan pra- g. Mempersiapkan Menerima
pembelajaran materi, media dan kontrak waktu
tempat
h. Kontrak waktu
5 menit Kegiatan membuka p. Memberi salam Menjawab
pembelajaran q. Perkenalan salam
r. Menyampaikan pokok
bahasan
s. Menjelaskan tujuan
t. Apersepsi
20 menit Kegiatan inti m. Penyuluh Menjawab dan
memberikan materi mendengarkan
n. Sararan menyimak penjelasan
materi perawat
o. Sasaran mengajukan
pertanyaan
p. Penyuluh menjawab
pertanyaan
5 menit Kegiatan menutup j. Melakukan post test Menjawab
pembelajaran (memberi pertanyaan pertanyaan
secara lisan)
k. Menyimpulkan materi
l. Memberi salam
B. HASIL KEGIATAN
Indikator Kegiatan I:
C. EVALUASI KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan covid 19 terlaksana pada tanggal 24 September 2020 di
Musholla Krajan Lor, pukul 18.30 WIB. Dihadiri oleh 24 orang warga yang
cara penyelesaian dari masalah tersebut. Hasil dari Kegiatan penyuluhan covid
KECAMATAN RAMBIPUJI
1. Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa, terlebih
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dalam kegiatan berperan sebagai
fasilitator dalam penyampaian data secara statistik dari hasil Survey yang
a) Pra Kegiatan
1) Analisa Data
2) Pembuatan Plan of Action
b) Pelaksanaan Kegiatan
1) Pemaparan hasil MMD
2) Penentuan masalah keperawatan komunitas
3) Penentuan prioritas masalah
4) Penentuan solusi masing-masing permasalahan
c) Pasca Kegiatan
1) Materi Penyuluhan
(a) Pengertian sampah
(b) Cara penanggulangan sampah
(c) Dampak Sampah Terhadap Manusia Dan Lingkungan
(d) Dampak Negatif Dan Positif Dari Pembuangan Sampah
(e) Hal – Hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pembuangan
Sampah
(f) Beberapa Cara Pembuangan Sampah Secara Benar Dan Tidak
Benar
2) Metode Pembelajaran
Metode: Ceramah dan diskusi
6) Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan Mahasiswa Masyarakat
10 menit Kegiatan pra- i. Mempersiapkan Menerima
pembelajaran materi, media dan kontrak waktu
tempat
j. Kontrak waktu
5 menit Kegiatan membuka u. Memberi salam Menjawab
pembelajaran v. Perkenalan salam
w. Menyampaikan pokok
bahasan
x. Menjelaskan tujuan
y. Apersepsi
20 menit Kegiatan inti q. Penyuluh Menjawab dan
memberikan materi mendengarkan
r. Sararan menyimak penjelasan
materi perawat
s. Sasaran mengajukan
pertanyaan
t. Penyuluh menjawab
pertanyaan
5 menit Kegiatan menutup m. Melakukan post test Menjawab
pembelajaran (memberi pertanyaan pertanyaan
secara lisan)
n. Menyimpulkan materi
o. Memberi salam
b. HASIL KEGIATAN
Indikator Kegiatan I:
a. Aparat desa bersedia dilakukan MMD
b. Aparat desa terlibat dalam pelaksanaan MMD
Indikator Strategi Kegiatan II:
2) Pelaksanaan
a) Semua mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan Pra- MMRT dan
MMRT dan semua anggota kelompok dapat membagi tugas dalam
pelaksanaan Pra-MMRT dan MMRT.
b) Semua anggota kelompok berperan aktif dalam kegiatan ini dengan
mejalankan tugas seusai dengan pembagian tugas yang telah
ditentukan.
c) Menemui orang-orang terkait, yang bertanggung jawab di tingkat RT.
3) Pasca Pelaksanaan
Berjalan dengan lancer, baik rencana kegiatan I maupun II.
c. EVALUASI KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan pengelolaan sampah terlaksana pada tanggal 24
September 2020 di Musholla Krajan Lor, pukul 18.30 WIB. Dihadiri oleh 24
orang warga yang terdiri dari Ketua Pengajian dan masyarakat. Dalam
September 2020
sampah di rumah yang dapat bisa didaur ulang untuk dijadikan kompos.
KECAMATAN RAMBIPUJI
1. Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa, terlebih
kajian yang telah diperoleh. Terkait dengan humas, maka akan disebarkan
fasilitator dalam penyampaian data secara statistik dari hasil Survey yang
a. Pra Kegiatan
1) Analisa Data
2) Pembuatan Plan of Action
b. Pelaksanaan Kegiatan
1) Pemaparan hasil MMD
2) Penentuan masalah keperawatan komunitas
3) Penentuan prioritas masalah
4) Penentuan solusi masing-masing permasalahan
c. Pasca Kegiatan
1) Materi Penyuluhan
i. Pengertian dari cuci tangan
ii. Pentingnya mencuci tangan
iii. Manfaat melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar
2) Metode Pembelajaran
Metode: Ceramah dan diskusi
4) Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan Mahasiswa Masyarakat
10 menit Kegiatan pra- k. Mempersiapkan Menerima
pembelajaran materi, media dan kontrak waktu
tempat
l. Kontrak waktu
5 menit Kegiatan membuka z. Memberi salam Menjawab
pembelajaran aa.Perkenalan salam
bb. Menyampaikan
pokok bahasan
cc.Menjelaskan tujuan
dd. Apersepsi
20 menit Kegiatan inti u. Penyuluh Menjawab dan
memberikan materi mendengarkan
v. Sararan menyimak penjelasan
materi perawat
w. Sasaran mengajukan
pertanyaan
x. Penyuluh menjawab
pertanyaan
5 menit Kegiatan menutup p. Melakukan post test Menjawab
pembelajaran (memberi pertanyaan pertanyaan
secara lisan)
q. Menyimpulkan materi
r. Memberi salam
b. HASIL KEGIATAN
Indikator Kegiatan I:
c. EVALUASI KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan pencegahan infeksi terlaksana pada tanggal 25
September 2020 di Musholla Krajan Lor, pukul 11.30 WIB. Dihadiri oleh 48
orang warga yang terdiri dari Ketua Pengajian dan masyarakat. Dalam
September 2020
kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak dan sering cuci tangan
Disusun oleh:
2020
Waktu :
Hari/Tanggal :
A. LATAR BELAKANG
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus
bernama SARS-COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona (Satgas
COVID-19 UGM, 2020).
COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO dan
ditetapkan Pemerintah sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit
yang perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan terpadu termasuk
keterlibatan seluruh komponen masyarakat (Kementerian Kesehatan RI,
2020).
Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit
novel coronavirus pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus Disease
(COVID-19). COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk
dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab SARS
pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan
SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding
COVID-19 (saat ini kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19
jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran
yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SAR (Safrizal,
Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020).
Menurut Kementerian Kesehatan RI. 2020. Kematian COVID-19 pada
10 Provinsi dengan Kasus Positif Tertinggi di Indonesia pada tanggal 3
Juni 2020 yaitunya Kalimantan Selatan dengan kasus 1.033 kematian 90,
Jawa Timur dengan kasus 5.318 kematian 429, Banten dengan kasus 954
kematian 69, DKI Jakarta dengan kasus 7.623 kematian 523, Jawa Barat
dengan kasus 2.319 kematian 154, Jawa Tengah dengan kasus 1.455
kematian 71, Sulawesi Selatan dengan kasus 1.668 kematian 75, Sumatera
Selatan dengan kasus 1.029 kematian 35, Nusa Tenggara Barat dengan
kasus 685 dan kematian 13, Papua dengan kasus 858 kematian 7.
COVID-19 jika dibiarkan saja akan berdampak penurunan fungsi
paru-paru bahkan berakibat kematian. Oleh karena itu perlunya
pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19. Pemberian
informasi dengan mengedukasi supaya masyarakat mampu berperan serta
dalam melakukan pencegahan terhadap penularan COVID-19.
D. Materi Penyuluhan
a. Pengertian COVID-19
b. Penularan COVID-19
c. Masa inkubasi COVID-19
d. Tanda gejala COVID-19
e. Cara Pencegahan COVID-19
E. Metode Pembelajaran
Metode: Ceramah dan diskusi
F. Media danSumber
Media : LCD, Proyektor, laptop
G. Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan Perawat Keluarga
10 menit Kegiatan pra- m. Mempersiapkan materi, Menerima
pembelajaran media dan tempat kontrak waktu
n. Kontrak waktu
H. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan :
a. Pengertian COVID-19
b. Penularan COVID-19
c. Masa inkubasi COVID-19
d. Tanda gejala COVID-19
e. Cara Pencegahan COVID-19
I. DAFTAR PUSTAKA
Satgas COVID-19 UGM. 2020. Buku Saku Desa Tanggu Covid 19. Yogyakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pencegahan Covid 19 Di RT/RW/DESA.
Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo. 2020. Pedoman Umum Menghadapi
Pandemic Covid 19 Bagi Pemerintahan Daerah Pencegahan,
Pengendalian, Diagnosisn Dan Managemen. Jakarta
World Health Organization. 2020.“Report of the WHO-China Joint Mission on
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)” (PDF): 11–12. Retrieved 5
March 2020.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. COVID-19 dalam Angka Kondisi 3 Juni
2020
J. LAMPIRAN
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar hadir
Lampiran 3 : Materi
Lampiran 4 : Dokumentasi
Lampiran1 : Berita Acara
BERITA ACARA
Pada hari ini, Jumat tanggal September 2020 jam 18.30-selesai bertempat di
Studi Pendidikan Profesi Ners STIKES dr.Soebandi Jember. Kegiatan ini diikuti
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
DAFTAR HADIR
N NAMA TTD
O
Program Studi Profesi Ners
MATERI COVID 19
A. Pengertian COVID-19
B. Penularan COVID-19
Menurut Satgas COVID-19 UGM. 2020 ada beberapa cara penularan
COVID-19 sebagai berikut :
1. Droplet : COVID-19 ditularkan melalui DROPLET (percikan ketika orang
batuk/bersin/berbicara) orang dengan COVID-19.
2. Kontak erat : Seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan, cipika-cipiki.
3. Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi : Virus Corona dapat
bertahan pada permukaan benda mati selama berjam-jam sampai berhari-
hari
N. Metode Pembelajaran
Metode: Ceramah dan diskusi
O. Media danSumber
Media : LCD, Proyektor, leptop
P. Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan Perawat Keluarga
10 menit Kegiatan pra- o. Mempersiapkan materi, Menerima
pembelajaran media dan tempat kontrak waktu
p. Kontrak waktu
Q. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian mencuci tangan
b. Sebutkan pentingnya mencuci tangan
c. Sebutkan manfaat 6 langkah cuci tangan dengan benar
d. Sebutkan 5 waktu melaksanakan cuci tangan dalam kegiatan sehari-hari
e. Sebutkan 5 waktu melaksanakan cuci tangan
f. Peragakan 6 langkah cuci tangan yang benar
R. DAFTAR PUSTAKA
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial: Problematika dan Pengendaliannya.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2001. Pedoman Pengendalian
Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit. Jakarta
WHO. 2005. Handwashine tecniace with soap and water.
K. LAMPIRAN
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar hadir
Lampiran 3 : Materi
Lampiran 4 : Dokumentasi
Lampiran1 : Berita Acara
BERITA ACARA
Pada hari ini, Jumat tanggal September 2020 jam 18.30-selesai bertempat di
pengajian ibu-ibu di Dusun Krajan Lor telah dilaksanakan kegiatan pendidikan
kesehatan tentang cuci tangan oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi
Ners STIKES dr.Soebandi Jember. Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar hadir
terlampir)
Pembimbing Akademik
(Ns. Irwina Angelia S.Kep., M.Kep)
Lampiran 2 : Daftar Hadir
DAFTAR HADIR
N NAMA TTD
O
Lampiran 3 : Materi
Disusun oleh:
2020
Waktu :
Hari/Tanggal :
T. LATAR BELAKANG
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar
istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah
yang menimbulkan aroma busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan
sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses
yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Dalam proses alam,
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam itu berlangsung.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan
manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada
pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan
yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan
mendatangkan serangga (lalat, kecoa, kutu, dan lai-lain) yang membawa
kuman penyakit.
Akan tetapi manusia tidak menyadari bahwa setiap hari pasti manusia
menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik.
W. Materi Penyuluhan
1. Pengertian sampah
2. Cara penanggulangan sampah
3. Dampak Sampah Terhadap Manusia Dan Lingkungan
4. Dampak Negatif Dan Positif Dari Pembuangan Sampah
5. Hal – Hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pembuangan Sampah
6. Beberapa Cara Pembuangan Sampah Secara Benar Dan Tidak Benar
X. Metode Pembelajaran
Metode: Ceramah dan diskusi
Y. Media danSumber
Media : LCD, Proyektor, leptop
Z. Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan Perawat Keluarga
10 menit Kegiatan pra- q. Mempersiapkan materi, Menerima
pembelajaran media dan tempat kontrak waktu
r. Kontrak waktu
AA. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan :
1. Pengertian sampah
2. Cara penanggulangan sampah
3. Dampak Sampah Terhadap Manusia Dan Lingkungan
4. Dampak Negatif Dan Positif Dari Pembuangan Sampah
5. Hal – Hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pembuangan Sampah
6. Beberapa Cara Pembuangan Sampah Secara Benar Dan Tidak Benar
L. LAMPIRAN
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar hadir
Lampiran 3 : Materi
Lampiran 4 : Dokumentasi
Lampiran1 : Berita Acara
BERITA ACARA
Pada hari ini, Jumat tanggal September 2020 jam 18.30-selesai bertempat di
Pendidikan Profesi Ners STIKES dr.Soebandi Jember. Kegiatan ini diikuti oleh
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
DAFTAR HADIR
N NAMA TTD
O
A. PENGERTIAN SAMPAH
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
e) Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan
alat khusus, kemudian dibuang ke laut. Dalam bentuk yang sudah digiling
ini, sampah menjadi tidak disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-
tikus.
f) Composting (dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai penyubur
tanah pertanian. Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara maju
misalnya di Amerika Serikat. Pada prinsipnya :
1) Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan-bahan lainnya
yang tak dapat dijadikan kompos dipisahkan terlebih dahulu.
2) Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos digiling
menjadi halus agar proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri
pembusuk berlangsung dengan baik.
3) Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses
pembusukan akan terjadi. Tempat ini dilengakapi dengan alat pengatur
suhu, pengatur kelembaban dan pengaliran udara agar proses
pembusukan terjadi secra optimum.
4) Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme yang dapat
mempercepat proses pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak
perlu, karena pada sampah sendiri telah cukup mengandung
mikrooranisema tersebut.
5) Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur dari air
limbah akan dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses
pembusukannya bervariasi antara 2 hari samapi 6 minngu. Untuk dijual
ke pasaran, kompos ini dikeringkan, digiling kemabali dan dibungkus.
g) Hogfeeding (sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran , ampas
pembuatan tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan
kepada ternak sebagai makanannya.
h) Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka
bagian-bagian sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi
misalnya kertas-kertas, gelas-gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari
benda-benda ini dapat dihasilkan benda-benda baru yang berguna misalnya
karton, plastik alat-alat dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-kertas dari tempat sampah
yang dikumpulkan kaum tuna-wisma, dipergunakan sebagi kantong
pembungkus makanan. Karena itu sebaiknya sampah-sampah dari kertas
segera dibakar setelah dibuang.
Mubarak, Wahit Iqbal. (2009). Ilmu keperawatan komunitas pengantar dan teori
buku 1. Jakarta: Salemba Medika
Mubarak, Wahit Iqbal. (2009). Ilmu keperawatan komunitas pengantar dan teori
buku 2. Jakarta: Salemba Medika
1. KEGIATAN MMD 2
TANGGAL : 16 SEPTEMBER 2020
MAHASISWA
5. KEGIATAN POSBINDU
TANGGAL : 25 SEPTEMBER 2020