B. Pengembangan Materi ;
1. Latar belakang Pendidikan Kewarganegaraan.
Untuk memahami latar belakang perlunya mempelajari Mata Kuliah
Umum Pendidikan Kewagenegaraan di perguruan tinggi dapat diuraikan
sebagai berikut ;
C. Penugasan :
Menjelaskan konsep kewarganegaraan dan mencari pasal-pasal yang
mengaturnya dalam UUD 1945. Jika tidak ditemukan dalam UUD 1945 cari
Undang-Undang yang mengaturnya.
1. Bumi Putra
Undang-Undang Ri No. 12 Tahun 2006 Sebagai Pelaksana Pasal 26 Ayat
(3) Undang-Undang Dasar Negara Ri Tahun 1945.
WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
PASAL 26
1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang-orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang
2. Penduduk
Undang-Undang Ri No. 12 Tahun 2006 Sebagai Pelaksana Pasal 26
Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Ri Tahun 1945.
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang-orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
3. Warganegara
Undang-Undang Ri No. 12 Tahun 2006 Sebagai Pelaksana Pasal 26
Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Ri Tahun 1945.
Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
1945
Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
4. Rakyat
Sesuai amandemen III tahun 2001 pasal 1 ayat 2 bahwa kedaulatan
berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar.
5. Orang Asing
Undang-Undang Ri No. 8 Tahun 2006 Sebagai Pelaksana Pasal 26 Ayat (3)
Undang-Undang Dasar Negara Ri Tahun 1945.
Terhadap orang asing, pelayanan dan pengawasan di bidang keimigrasian
dilaksanakan berdasarkan prinsip yang bersifat selektif ( selective policy).
Berdasarkan prinsip ini, hanya orang-orang asing yang dapat memberikan
manfaat bagi kesejahteraan rakyat, bangsa dan Negara Republik
Indonesia serta tidak membahayakan keamanan dan ketertiban serta
tidak bermusuhan baik terhadap rakyat, maupun Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 yang diizinkan masuk atau ke luar wilayah Indonesia.
Orang asing karena alasan-alasan tertentu - seperti sikap permusuhan
terhadap rakyat dan negara Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 - untuk sementara waktu dapat
ditangkal masuk ke wilayah Indonesia.
Selanjutnya berdasarkan "selective policy", akan diatur secara selektif izin
tinggal bagi orang asing sesuai dengan maksud dan tujuannya berada di
lndonelia.
6. Orang Indonesia Asli
Pasal 26 (1) UUD 1945 Asli dan Pasal 26 (1) UUD hasil amandemen :
“Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara”. Berarti WNI ada 2 komponen yakni ‘bangsa Indonesia asli’
dan ‘bangsa lain’. Sungguh cerdas dan waskita para pendiri republik ini
dalam membaca situasi.
7. Bangsa
Bangsa merupakan sekelompok orang yang tinggal dalam suatu
wilayah atas dasar adanya kesamaan dan sepakat untuk hidup bersama
kemudian mendirikan negara.
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Pasal 1
(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.
Pasal 29
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu.
D. Daftar Pustaka :
B. Pengembangan Materi ;
1. Hakikat kehidupan bagi manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT. Hakikat manusia adalah
makhluk yang perkembangannya yang dipengaruhi oleh lingkungan, yang
membedakan manusia dengan jenis makhluk lainnya, ialah terletak pada
sifat-sifat rohaninya, yaitu manusia memiliki potensi akal budi, Dengan
adanya potensi ini manusia dapat melahirkan suatu kebudayaan, menjadi
manusia yang bermoral dan menciptakan norma-norma dalam kehidupan
bermasyarakat.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia
didudukkan sesuai dengan kodrat dan harkat
Kodrat manusia
Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat sah, kemampuan atau
bakat¬bakat alami yang melekat pada manusia, yaitu manusia sebagai
makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Ditinjau dan kodratnya, kedudukan manusia secara pribadi antara lain
sesuai dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya, dan bakat-bakat alami
yang melekat padanya.
Harkat manusia
Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia sebagai makhluk individu, sosial dan makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi,
maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu
bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan
mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai
manusia.
Jika kita amati secara seksama benda-benda atau makhluk ciptaan Tuhan
yang ada di sekitar kita, mereka memiliki unsur yang melekat padanya,
yaitu unsur benda, hidup, naluri, dan akal budi.
1). Makhluk Tuhan yang hanya memiliki satu unsur, yaitu benda atau
materi saja. Misalnya, batu, kayu, dan meja.
2). Makhluk Tuhan yang memiliki dua unsur, yaitu benda dan hidup.
Misalnya, tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.
3). Makhluk Tuhan yang memiliki tiga unsur, yaitu benda, hidup, dan naluri/
instink. Misalnya, binatang, temak, kambing, kerbau, sapi, dan ayarn.
4). Makhluk Tuhan yang memiliki empat unsur, yaitu benda, hidup,
naluri/instink, dan akal budi. Misalnya, manusia merupakan makhluk yang
memiliki keunggulan dibanding dengan makhluk yang lain karena manusia
memiliki empat unsur, yaitu benda, hidup, instink, dan naluri.
Karakteristik Manusia Sebagai Mahluk Individu.
Pengertian
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya.
Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.
Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan
menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan
perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui
medium kehidupan sosial.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan
kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas.
Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan
sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui
proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya
konsep sebagai makhluk sosial.
Interaksi Sosial
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan
saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat
menimbulkan suatu proses interaksi sosial.
a. Kerja sama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi
c. Asimilasi
d. Akulturasi
a. Persaingan
b. Kontravensi
c. Konflik
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara
lain :
a. Kontak social
Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain
yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing
pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus
bersentuhan secara fisik.
b. Komunikasi
a. Imitasi
b. Sugesti
Sugesti adalah suatu ide yang didasari oleh kepercayaan diri, inisiatif, atas
dasar ilham, egosentris, atau wawasan pengetahuan, kemudian diterima
oleh pihak lain baik secara otoriter ataupun karena berwibawa dan
berpengaruh.
c. Identifikasi
d. Simpati
Simpati adalah rasa tertarik seseorang terhadap orang lain, hal tersebut
didasari oleh penghormatan karena mempunyai kelebihan, kemampuan,
yang patut dijadikan contoh. Rasa simpati keluar dengan sendirinya tanpa
adanya paksaan, kemudian timbul rasa untuk memahami pihak lain dan
keinginan untuk bekerjasama.
Bentuk NKRI tidak boleh diubah lagi menjadi bentuk lain. Hal ini sesuai
dengan landasan hukum yang berlaku.
Apakah makna dari Grundnorm itu? Untuk itu kita bisa mencuplik
pendapat Kelsen tatkala ia menyatakan, “… the basic norm is the condition
under which the subjective meaning of the constitution-creating act, and
the subjective meaning of the acts performed in accordance with the
constitution, are interpreted as their objective meaning, as valid norms, …”
(Pure Theory of Law, 1992). Di sini Kelsen menempatkan Grundnorm (basic
norm) sebagai “the final standard of legal validity” sehingga tidak ada lagi
tolok ukur validitas lain yang dapat digunakan untuk menilai kesahihan
Grundnorm itu. Sebagai konsekuensinya, Grundnorm harus diletakkan di
luar dan lebih tinggi daripada konstitusi. Ia justru harus menjadi tolok ukur
untuk menilai keabsahan konstitusi. Ia juga sudah berlaku tanpa harus
menunggu proses positivisasi. Ia dipersangkakan dan diasumsikan sudah
ada, mendahului keberadaan hukum positif.
Patut dicatat bahwa Grundnorm ini oleh Hans Nawiasky lalu diberi
terminologi baru, yaitu Staatsfundamentalnorm. Apakah Pancasila menjadi
lebih terakomodasi di dalam Staatsfundamentalnorm ini? Saya cenderung
menganggapnya demikian, namun tetap perlu diberikan sejumlah perhatian
khusus terkait konsekuensi filosofisnya. Untuk dapat menjadikan Pancasila
sebagai Staatsfundamentalnorm, pertama-tama Pancasila tersebut harus
terlebih dulu bertransformasi ke dalam suatu format norma hukum tertentu.
Apabila kita berusaha mencari di mana letak format hukum tersebut,
maka tempat yang paling layak baginya adalah Pembukaan UUD 1945. Di
dalam bingkai Pembukaan UUD 1945 inilah terkandung Pancasila, tepatnya
di dalam empat pokok pikirannya. Pembukaan ini ditetapkan oleh badan
pembentuk negara, yakni oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(Dokuritsu Junbi Iinkai) yang kedudukannya lebih tinggi daripada lembaga
tinggi negara manapun. Oleh sebab itu, Pembukaan UUD 1945 ini tidak
dapat diubah karena perubahan Pembukaan UUD sebagai
Staatsfundamentalnorm itu berarti mengubah (membubarkan) negara RI
versi 17 Agustus 1945. Dengan demikian, Staatsfundamentalnorm kita itu
sebenarnya adalah Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung
pokok-pokok pikiran, yang tidak lain adalah Pancasila (harap dibedakan
antara Pancasila dalam rumusan alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 dan
Pancasila sebagai pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945). Atau,
dengan perkataan lain, Staatsfundamentalnorm tersebut adalah Pancasila
sebagaimana terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945.
Di sisi lain, ada posisi Pancasila yang lain, yang substansinya lebih
abstrak dan tidak bertransformasi ke dalam format norma hukum. Inilah
posisi Pancasila sebagai cita hukum (rechtsidee). Jadi, kita dapat
mencermati ada perbedaan antara norma dasar (Grundnorm) dan norma
fundamental negara (Staatsfundamentalnorm). Kemudian ada pula
perbedaan antara norma fundamental negara (Staatsfundamentalnorm)
dan cita hukum (rechtsidee). Cita hukum ini adalah bagian dari cita negara
(staatsidee). Cita negara ini menekankan tali ikatan batin dari seluruh
rakyat Indonesia untuk bernaung di dalam satu wadah tunggal sebagai satu
bangsa dan satu negara, yang karena faktor kesejarahan rela hidup senasib
sepenanggungan. Jadi, istilah jiwa rakyat (Volksgeist) sangat dekat dengan
konsep cita negara dan cita hukum ini.
C. Penugasan :
Mencari dan menuliskannya pasal-pasal dalam UUD 1945 yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban sebagai warganegara.
HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan
warga negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga
negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD
1945.
Hak Warga Negara Indonesia :
– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat
2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan Berkembang”
– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia.
(pasal 28C ayat 1)
– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal
28C ayat 2).
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia :
– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3)
UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya
pembelaan negara”.
– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal
30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28,
dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat
mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan
kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih
lanjut diatur dengan undang-undang.
D. Dasftar Pustaka :
1. Tukiran Taniredja, (2010) Pendidikan Kewarganegaraan, Alfabeta :
Bandung.
2. Sumber: https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-
negara-indonesia/
3. Noor MS Bakry, Pendidikan Kewarganegaraan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2014.
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Kegiatan : Pengembangan Materi Perkuliahan
Program Studi : Kebidanan
Semester : II (dua)
Hari/Tanggal : 29 Agustus 2020
Pertemuan : Ketiga
Nama Mahasiswa : Arbayah
Pengertian Hak
Hak adalah segala sesuatu yang harus kita terima, setelah melakukan
kewajiban sesuai konstitusi, ini berjalan secara seimbang (balance).
Artinya, apabila seseorang telah melaksanakan kewajiban maka hak itu akan
melekat kepadanya.
Pasal yang mengatur :
Pasal 27 ayat (2) berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus kita lakukan, sebagai warga
negara untuk mendapatkan hak sesuai dengan konstitusi.
Artinya, seseorang menerima haknya setelah melakukan kewajiban sesuai
dengan ketentuan.
B. Pengembangan Materi ;
Hak dan Kewajiban Warganegara
1. Setiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya,
2. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan,
3. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara,
4. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan,
5. Setiap warga negara berhak memperoleh memperoleh kesempatan yang
sama dalam pemerintahan,
6. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara,
7. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan,
8. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar.
C. Penugasan :
Tuliskan pasal berapa dan ayat berapa dari bunyi pasal mengenai
hak dan kewajiban
HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan
warga negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga
negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD
1945.
Hak Warga Negara Indonesia :
– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat
2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan Berkembang”
– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia.
(pasal 28C ayat 1)
– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal
28C ayat 2).
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia :
– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3)
UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya
pembelaan negara”.
– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal
30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28,
dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat
mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan
kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih
lanjut diatur dengan undang-undang.
D. Daftar Pustaka :
B. Pengembangan Materi ;
Hidup bernegara memerlukan pemahaman yang sama dalam
memahami ideologi sebagai konsensus awal untuk mendirikan negara
merdeka.
Hidup bernegara bertujuan untuk terciptanya lalulintas orang dalam
negara secara teratur dan memahami hak dan kewajibannya secara sadar
sehingga masing-masing warganegara dapat melakukan aktifitas secara legal
aman dan terlindungi.
Cara menentukan kewarnegaraan seseorang digunakan dua pedoman
yaitu ;
1. Berdasarkan Kelahiran
Ius Soli dan
Ius Sanguinis
2. Berdasarkan Perkawinan
Asas Persamaan Derajat
Persamaan Hukum
Secara umum ada tiga cara yang digunakan untuk menentukan
kewarganegaraan seseorang yaitu ;
1. Unsur Keturunan (ius Sanguinis)
2. Unsur Daerah (ius Soli)
3. Unsur pewarganegaraan (naturalisasi)
C. Daftar Pustaka :
B. Pengembangan Materi ;
Perjuangan HAM, adalah perjuangan sepanjang sejarah umat manusia yang
cenderung berhadapan dengan kekuasaan yang menindas, menggilas hak-hak
individu maupun hak-hak kelompok.
Kekuasaan yang semena-mena, tirani dan kejam merupakan sumber dari
pelang-garan HAM itu sendiri.
Agama-agama besar di dunia dapat ditempatkan sebagai bagian dari tonggak
perjuangan HAM yang membebaskan manusia dari kebodohan dan kezoliman
penguasa dan tirani yang membelenggu dan menindas HAM.
Contoh :
1. Raja Firaun di Mesir
2. Raja Lois XIV di Prancis, dll
Tonggak HAM dunia yang sangat mendasar dan sangat terkenal adalah
konsep HAM yang dirumuskan oleh NABI MUHAMMAD dalam mewujudkan
perdamaian, keadilan untuk hidup bersama dalam perbedaan.
Konsep HAM ISLAM memandang hak setiap orang adalah sama walaupun
berbeda suku dan keyakinan, intinya bagaimana mereka dapat hidup
berdampingan dengan damai.
Para pihak mengikat diri atau terikat dalam Piagam Madinah yang berisi
Perjanjian Masyara-kat Madinah (social contract) tahun 622 M, Ada 13 (tiga
belas) suku (kelompok) komunitas yang secara eksplisit disebut dalam teks
piagam yaitu ;
HAM merupakan hak dasar setiap manusia yang dimiliki sejak lahir yang
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak tersebut adalah ;
1. Hak hidup, 2. Hak kemerdekaan, dan 3. Hak beragama.
DALAM perjalanan penega-kan HAM menuntut agar adanya kebebasan me-
ngeluarkan pendaHAM merupakan pengakuan akan martabat yang terpadu
dalam diri setiap orang akan ahk-hak yang sama tak teralihkan dari semua
anggota keluarga manusia (UDHR).
Seperti : Hak dasar kebebasan, Keadilan dan
Perdamaian dunia
HAM adalah adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat kodrat
manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah dari Tuhan
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kerhomatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
Hak dasar belum terlindungi,
Manusia sebagai makhluk Tuhan YME, belum dihormati,
Penegakan hukum yang belum adil,
C. Penugasan :
Mengapa HAM diperlukan dalam suatu negara?
HAM adalah adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat kodrat
manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah dari
Tuhan yang wajib dihormati, dijunjung tinggi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kerhomatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
D. Daftar Pustaka :
B. Pengembangan Materi ;
1. Latar belakang wawasan nusantara.
Wilayah Yang Luas Menjadi Salah Satu Faktor Sulitnya Menjaga
Kedaulatan Suatu Negara Sehingga Wilayah Negara Tersebut Bisa Saja
Dicaplok Negara Lain Atau Diambil Hasil Alamnya.
Agar Suatu Negara Tetap Eksis, Pemerintah Negara Tersebut Harus
Mampu Menjaga Kedaulatan Wilayah Negara, Baik Ke Dalam Maupun Ke
Luar.
Kedaulatan (Suoveregnity), Adalah Kukuasaan Yang Tertinggi Dalam
Suatu Negara Dalam Hal Ini Pemeritah Yang Berkuasa. (Hasil Pemilu).
Kedaulatan Ke Dalam, Pemerintah Berhak Mengatur Rakyatnya Sesuai
Dengan Konstitusi Yang Berlaku Dalam Suatu Negara.
Kedaulatan Ke Luar, Pemerintah Berhak Berhubungan Dengan Negara
Manapun Atas Dasar Saling Menghormati.
C. Penugasan :
1. Jelaskan mengapa perlu bagi Indonesia menjadi sebuah negara
kepulauan?
Karena wilayah yang luas menjadi salah satu faktor sulitnya
menjaga kedaulatan suatu negara sehingga wilayah negara tersebut
bisa saja dicaplok negara lain atau diambil hasil alamnya.
Karena Berada pada posisi silang, Berada pada dua benua dan dua
samudera Kondisi tersebut disebut Indonesia terletak pada posisi
silang Kesatuan wilayah; Wilayah dan rakyat Indonesia dari Sabang
sampai Merauke merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak
dapat dipisah-pisahkan satu sama lain
2. Uraikan dengan singkat perjalanan Indonesia mendapatkan pengakuan
sebagai negara kepulauan dari forum internasional?
Dimasukkanya istilah baru ‘negara kepulauan’ dalam Hukum Laut Internasinal
1982 ini merupakan kesuksesan delegasi Indonesia dalam perjuangan diplomasi.
Dengan dasar inilah maka garis pangkal atau base lines untuk memulai
pengukuran Laut Teritorial, ZEE dan extended continental shelf kita diukur dari
titik-titik terluar pulau-pulau terluar. Sehingga dengan begitu wilayah “Tanah”
dan “Air” kita benar-benar menjadi satu di dalam garis pangkal. Akan tetapi
sebagaimana biasanya dalam proses negosiasi, pasti tidak ada pihak yang
mendapatkan “semua keinginan” karena harus memperhatikan keinginan pihak
lain juga. Salah satunya karena topik inilah maka terjadi proses perundingan yang
alot sehingga konferensi PBB tentang Hukum Laut Internasional yang ketiga yang
menghasilkan UNCLOS 1982 ini merupakan konferensi terlama dalam sejarah
PBB yaitu dimulai tahun 1973 sampai dengan 1982.
Maritim adalah bagian dari disiplin ilmu arkeologi yang mengkhususkan kajian
pada persebaran okupasi dan kegiatan manusia, serta hubungannya di dalam
satuan-satuan ruang yang berkaitan dengan lingkungan berperairan/laut terbuka,
dengan tujuan memahami sistem teknologi, sistem sosial dan sistem permukiman
dari masyarakat masa lalu
D. Daftar Pustaka :
B. Pengembangan Materi ;
Dasar Hukum Bela Negara
Pengertian Ketahanan Nasional
Latar Belakang Ketahanan Nasional Indonesia
Pentingnya Ketahanan Nasional bagi Suatu Negara
Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Ganggan
INTEGRITAS,
Kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan nasional baik alamiah maupun
sosial yang terintegrasi.
ANCAMAN,
Segala usaha yang bersifat mengubah atau merombak secara konsepsional,
kriminal dan politik
GANGGUAN,
Usaha yang berasal dari luar, bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi
secara konsepsional
HAMBATAN,
Segala sesuatu yang bersumber dari diri sendiri yang bertujuan untuk
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Contoh, malas, putus asa, menutup diri, malas bertanya, kurang inisiatif,
tidak inovatif, dsb.
TANTANGAN,
Usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan agar terus berusaha
semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan.
1. Alasan terjadinya Pemberontakan ; Ingin mendirikan negara baru dengan
ideologi baru
2. Ingin mendirikan negara baru terpisah dengan alasan politik
3. Ingin mendirikan negara baru terpisah dengan alasan sumber daya alam
Ancaman yang datang dari luar
Agresi
Invasi
Infiltrasi
Intimidasi
Subversi Ideologi
Teroris
Peredaran obat terlarang
C. Penugasan :
1. Jelaskan mengapa perlu bagi Indonesia menjadi sebuah negara
kepulauan?
Karena wilayah yang luas menjadi salah satu faktor sulitnya menjaga
kedaulatan suatu negara sehingga wilayah negara tersebut bisa saja
dicaplok negara lain atau diambil hasil alamnya.
2. Uraikan dengan singkat perjalanan Indonesia mendapatkan pengakuan
sebagai negara kepulauan dari forum internasional?
Dimasukkanya istilah baru ‘negara kepulauan’ dalam Hukum Laut
Internasinal 1982 ini merupakan kesuksesan delegasi Indonesia dalam
perjuangan diplomasi. Dengan dasar inilah maka garis pangkal atau base
lines untuk memulai pengukuran Laut Teritorial, ZEE dan extended
continental shelf kita diukur dari titik-titik terluar pulau-pulau terluar.
Sehingga dengan begitu wilayah “Tanah” dan “Air” kita benar-benar
menjadi satu di dalam garis pangkal. Akan tetapi sebagaimana biasanya
dalam proses negosiasi, pasti tidak ada pihak yang mendapatkan “semua
keinginan” karena harus memperhatikan keinginan pihak lain juga. Salah
satunya karena topik inilah maka terjadi proses perundingan yang alot
sehingga konferensi PBB tentang Hukum Laut Internasional yang ketiga
yang menghasilkan UNCLOS 1982 ini merupakan konferensi terlama dalam
sejarah PBB yaitu dimulai tahun 1973 sampai dengan 1982.
D. Daftar Pustaka :