Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan kebidanan komprehensif adalah pasien yang diberikan asuhan

oleh mahasiswa dari mulai kehamilan, persalinan, nifas, perawatan neonatus

dan bayi serta KB. Pasien komprehensif ini memberikan kemampuan untuk

melaksanakan praktik klinik yang didasari konsep dan keterampilan dalam

memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,

neonatus, bayi dan balita yang bermasalah sehingga mahasiswa dapat lebih

siap dan percaya diri dalam melakukan peran kemandirian, kolaborasi serta

merujuk dengan tepat disemua tatanan pelayanan kesehatan dengan

pendekatan manajemen kebidanan (Podungge, 2020).

Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Masa

kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah

fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan

nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40

minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Sarwono,

2016)

Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan dengan presentasi

janin belakang kepala yang berlangsung secara spontan dengan lama

persalinan dalam batas normal, berisiko rendah sejak awal persalinan hingga

partus dengan masa gestasi 37-42 minggu. Sedangkan persalinan normal


menurut IBI adalah persalinan dengan presentasi janin belakang kepala yang

berlangsung secara spontan dengan lama persalinan dalam batas normal,

tanpa intervensi (penggunaan narkotik, efidural oksitosin, percepatan

persalinan, pemecahan ketuban, dan efisiotomi), berisiko rendah sejak awal

persalinan hingga partus dengan masa gestasi 37-42 minggu. Persalinan

merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

bulan (37-42), lahir spontan dengan persentasi belakang kepala berlangsung

dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin. (Indrayani &

Djami, 2016)

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia

kehamilan genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letak

sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando, 2016)

Data World Health Organization (WHO) mengenai status kesehatan

nasional pada capaian target Sustainable Development Goals (SDGs)

menyatakan secara global sekitar 830 wanita meninggal setiap hari karena

komplikasi selama kehamilan dan persalinan, dengan tingkat AKI sebanyak

216 per 100.000 kelahiran hidup. Sebanyak 99 persen kematian ibu akibat

masalah kehamilan, persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara

berkembang. Rasio AKI masih dirasa cukup tinggi sebagaimana ditargetkan

menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 (WHO, 2018).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu

selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh

kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena


sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau insidental di setiap 100.000

kelahiran hidup. Target penurunan AKI ditentukan melalui tiga model Annual

Average Reduction Rate (ARR) atau angka penurunan rata-rata kematian ibu

pertahun. Dari ketiga model tersebut, Kementerian Kesehatan menggunakan

model kedua dengan rata-rata penurunan 5,5% pertahun sebagai target

kinerja. Berdasarkan model tersebut diperkirakan pada tahun 2024 AKI di

Indonesia turun menjadi 183/100.000 kelahiran hidup dan di tahun 2030

turun menjadi 131 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu menurut

provinsi tahun 2018-2019 dimana terdapat penurunan dari 4.226 menjadi

4.221 kematian ibu di Indonesia berdasarkan laporan. Pada tahun 2019

penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi

dalam kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus). (Profil Kesehatan

Indonesia, 2019)

Jumlah kematian ibu di Provinsi Riau ditahun 2018 sebanyak 109

orang. Pada tahun 2019 terjadi meningkat yaitu sebanyak 125 orang, dari

kematian ibu hamil sebanyak 31 orang, kematian ibu bersalian sebanyak 35

orang, dan kematian ibu nifas sebanyak 59 orang. Penyabab kematian ibu

hamil adalah perdarahan yang diikuti dengan penyebab lainnya 41%,

hipertensi kehamilan 32%, gangguan sistem perdarahan darah 8%, gangguan

metabolic 3%, dan infeksi 5%. Sekitar 15% dari kehamilan persalinan

mengalami komplikasi yang keselamatannya tergantung pada ketetapan

waktu dan kesiapan pelayanan kesehatan. Kematian paling banyak di Rumah

Sakit 82% kematian, dirumah 10%, polindes 1% dan lainnya 7,2% (Profil

Kesehtan Provinsi Riau, 2019).


Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Provinsi Riau pada tahun 2020

jumlah AKI di Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 9 orang dan pada tahun

2019 terjadi penurunan kematian ibu yaitu sebanyak 7 orang. Dari kematian

pada masa kehamilan sebanyak 3 orang, kematian ibu bersalin sebanyak 2

orang, dan kematian ibu nifas sebanyak 2 orang,( Profil Kesehatan Provinsi

Riau, 2020) .

Berdasarkan hasil survei awal yang didapatkan di klinik utama

Lestari pada tahun 2020 dari kunjungan ibu hamil (ANC) sebanyak 341

orang, sedangkan ibu bersalin, bayi baru lahir dan nifas sebanyak 264 orang,

dan keluarga berencana (KB) sebanyak 980 orang. Klinik Utama Lestari

merupakan salah satu klinik bersalin yang ada di Tembilahan yang memiliki

fasilitas lengkap, baik dari segi peralatan medis, tenaga kesehatan yang

terlatih untuk penanganan mulai dari ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir,

nifas, dan keluarga berencana (KB) serta dapat berkolaborasi dengan dokter

spesialis kandungan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk

menyusun laporan Proposal Tugas Akhir Asuhan Kebidanan Komprehensif

Di Klinik Utama Lestari Tembilahan Tahun 2021.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka terdapat rumusan malasah

adalah Bagaimana manajemen asuhan kebidanan dengan pendekatan

manajemen kebidanan dengan pola fikir varney dan dituangkan dalam bentuk

SOAP di Klinik Utama Lestari Tembilahan Tahun 2021?


C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan pelayanan asuhan kebidanan komprehensif

di Klinik Utama Lestari dengan pendekatan manajemen kebidanan

dengan pola fikir varney yang dituangkan dalam bentuk SOAP

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data secara komprehensif di Klinik

Utama Bunda Puja dengan pendekatan manajemen kebidanan

dengan pola fikir varney dan dituangkan dalam bentuk SOAP

b. Mampu menginterprestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa

masalah secara komprehensif di Klinik Utama Lestari dengan

pendekatan manajemen kebidanan dengan pola fikir varney dan

dituangkan dalam bentuk SOAP

c. Mampu mengindentifikasi diagnosa atau masalah secara

komprehensif di Klinik Utama Lestari dengan pendekatan

manajemen kebidanan dengan pola fikir varney dan dituangkan

dalam bentuk SOAP

d. Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan secara

komprehensif di Klinik Utama Lestari dengan pendekatan

manajemen kebidanan dengan pola fikir varney dan dituangkan

dalam bentuk SOAP

e. Mampu menyusun rencana asuhan secara komprehensif di Klinik

Utama Lestari dengan pendekatan manajemen kebidanan dengan

pola fikir varney dan dituangkan dalam bentuk SOAP


f. Mampu mengimplementasikan asuhan secara komprehensif di

Klinik Utama Lestari dengan pendekatan manajemen kebidanan

dengan pola fikir varney dan dituangkan dalam bentuk SOAP

g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan secara komprehensif melalui

pendekatan manajemen kebidanan

h. Mampu mendokumentasikan hasil asuhan pelayanan kebidanan

dengan metode SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksaan)

i. Mampu menganalisis perbedaan konsep dasar teori dengan asuhan

yang telah diberikan dengan metode SOAP (Subjektif, Objektif,

Analisa, Penatalaksaan)

D. Manfaat

Setelah melakukan pembinaan dalam penerapan asuhan kebidanan

maka penulis berharap dapat :

1. Bagi Intansi Lahan Praktek

Sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu pelayanan asuhan

kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalinan, BBL, nifas dan

KB di Klinik Utama Lestari

2. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan diharapakan lebih dapat meningkatkan

referensi dan pengetahuan mengenai manajemen asuhan kebidanan secara

komprehensif pada ibu hamil, bersalin, BBL, nifas dan KB sesuai dengan

standar pelayanan kebidanan dan perkembangan saat ini berdasarkan alur


fikir manajemen varney dan didokumentasikan dengan metode SOAP agar

dapat menerapkan secara langsung dan berkesinambungan.

3. Bagi Klien

Sebagai informasi mengenai asuhan kebidanan komprehensif dan

mendapatkan pelayanan kebidanan mulai dari kehamilan, persalinan, BBL,

nifas dan KB di Klinik Utama Lestari

4. Bagi Mahasiswa

Sebagai keterampilan dan informasi sehingga dalam memberikan asuhan

kebidanan dapat dirapkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien

secara komprehensif .

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup laporan tugas akhir ini yang berjudul “Asuhan

Kebidanan Komprehensif Di Klinik Utama Lestari Tembilahan Tahun

2021”, adalah dengan manajemen asuhan kebidanan alur pikir varney dan di

dokumentasikan dalam bentuk SOAP. Subjek pemberian asuhan adalah ibu

hamil. Ibu bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB), saat

pemberian asuhan berlangsung dengan pertimbangan kasus ibu hamil hingga

keluarga berencana (KB) yang bersedia menjadi pasien, waktu pengambilan

asuhan kebidanan mulai 15 Juli s/d 07 Setember 2021.

Anda mungkin juga menyukai