Anda di halaman 1dari 7

C.

Promosi Kesehatan Persalinan

Dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak dikenal beberapa jenis


tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat . jenis
tenaga tersebut adalah:
1. Tenaga profesional: dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan,
pembantu bidan (PKE) dan perawat bidan.
2. Dukun bayi:
 Dukun bayi terlatih ialah dukun bayi yang telah mendapatkan
latihan oleh tenaga kesehatan dan telah dinyatakan lulus.
 Dukun bayi tidak terlatih ialah dukun bayi yang belum pernah
dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi
yang sedang dilatih oleh tenaga kesehatan dan belum dinyatakan
lulus.
Pertolongan persalinan oleh dukun bayi diharapkan memenuhi standar
minimal “3 bersih”, yang meliputi bersih tangan penolong, bersih alat
pemotongan tali pusat dan bersih alas tempat ibu berbaring serta
lingkungannya. selain itu masih ada penolong persalinan yang berasal dari
anggota keluarga dalam masyarakat terpencil, seperti yang banyak ditemukan
di provinsi Irian Jaya. Namun, penolong persalinan seperti ini umumnya tidak
tercatat dan sulit untuk diidentifikasi.
pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1.Sterilitas.
2. Metode pertolongan persalinan yang memenuhi persyaratan teknis medis.
3. merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi.
Dengan penempatan bidan di desa, diharapkan secara bertahap jangkauan
persalinan oleh tenaga profesional terus meningkat dan masyarakat semakin
menyadari pentingnya persalinan yang bersih dan aman.
D. Promosi Kesehatan Masa Nifas.
saat-saat menegangkan selama proses persalinan berlalu sudah Tapi, anda
masih harus waspada terhadap bahaya infeksi selama masa nifas!

luka-luka yang terjadi selama proses persalinan bisa jadi“pintu gerbang” bagi
kuman-kuman penyakit untuk masuk ke dalam tubuh. Nah, infeksi nifas atau
infeksi yang terjadi setelah persalinan merupakan masalah kesehatan yang
serius! Sebab, kerap kali jadi penyebab kematian pada ibu-ibu yang baru
bersalin.

dalam keadaan normal, kuman penyakit sudah terdapat dalam usus dan jalan
lahir. Namun, kuman-kuman tersebut tidak bisa masuk begitu saja kedalam
rahim selama air ketuban belum pecah. Ya, janin dan cairan ketuban akan
selalu berada dalam keadaan bebas kuman alias steril! Baru ketika ketuban
pecah (waktu proses persalinan berlangsung), “pintu gerbang” masuknya
kuman penyakit jadi terbuka lebar.

Selain “pintu gerbang” tersebut, sebenarnya kuman penyakit bisa juga berasal
dari luar. Misalnya, dari sarung tangan atau alat-alat yang dimasukan ke
dalam jalan lahir yang tidak sepenuhnya bebas kuman.

Bahkan dirumah sakit, banyak sekali kuman penyakit infeksi yang berasal dari
pasien yang sedang dirawat. Oleh udara, kuman penyakit tersebut disebarkan
kesegalah arah, termasuk peralatan yang akan digunakan untuk membantu
persalinan. Kalau peralatan itu tidak disterilkan dengan baik, bisa-bisa jadi
sarana penularan penyakit infeksi nifas.

Gejala infksi nifas tergantung pada bagian tubuh yang diserang. Pada minggu-
minggu pertama, gejala yang terjadi akibat perluasan infeksi biasanya belum
terlihat, setelah infeksi berkembang lebih lanjut, barulah gejala berikut mulai
terlihat.

1. Bila infeksi terjadi pada daerah antara lubang vagina dan anus, bagian
luar alat kelamin, vagina atau mulut rahim,biasanya timbul gejala,
yakni:
 Rasa nyeri dan panas pada tempat yang terinfeksi.
 Kadang-kadang, rasa perih muncul ketika buang air kecil.
 Sering juga disertai demam.
2. Bila terjadi infeksi pada selaput lendir rahim, gejalanya bisa dikenali
dari cairan yang keluar setelah melahirkan. Cairan ini seringkali
tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta atau selaput ketuban. Padahal,
ini mengakibatkan gejala berikut:
 Suhu tubuh meningkat.
 Rahim membesar disertai rasa nyeri.
3. Bila infeksi menyebar melalui pembuluh darah balik ke berbagai organ
tubuh, seperti paru-paru, ginjal, otak, atau jantung, akan
mengakibatkan terjadinya abses-abses ditempat tersebut.
4. Bila infeksi menyebar melalui pembuluh getah bening dalam rahim,
dapat langsung menuju selaput perut atau kadang melalui permukaan
selaput lendir rahim menuju saluran telur serta indung telur. Gejalaya
yang akan muncul berupa rasa sakit, denyut nadi meningkt, suhu tubuh
meningkat disertai menggigil.

Ternyata, anemia salah satu kondisi yang memudahkan anda terkena infeksi
nifas. Jadi, jagalah kondisi tubuh sebaik mungkin sebelum persalinan, agar
daya tahan tubuh anda benar-benar prima pada hari-H.

Biasakanlah berpola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan tubuh.


Dengan begitu, benteng pertahanan tubuh anda cukup kuat untuk menahan
kuman penyakit yang kebetulan masuk kedalam tubuh. Kalaupun terjadi
infeksi. dengan cepat diatasi “armada perang” tubuh yang cukup kuat!

Cara lainnya adalah menjaga air ketuban tidak pecah sebelu waktunya. Juga,
sebaiknya anda minta pada dokter agar proses persalinan tidak berlarut-larut,
dan diselesaikan dengan meninggalkan sesedikit mungkin luka dan
perdarahan. Tentu saja, kesterilan berbagai peralatan yang akan di[pakai
dalam persalinan perlu diperhtikan.
E. Promosi Kesehatan Menyusui.
Pemberian Asi Eksklusif perlu Motifasi dan Dukungan Kelurga

Berbagai persepsi yang salah terkait pemberian Asi, selama ini banyak
berkembang di masyarakat. Tak jarang, hal itu menjadi beban tersendiri bagi
ibu menyusui, sehingga proses menyusui terganggu.

Sebagian masyarakat kita masih sering beranggapan salah, mengira menyusui


hanya merupakan urusan ibu dan bayinya.Padahal peran suami dan keluarga
terhadap pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sangat besar. terutama
terhadap motivasi, persepsi, emosi, dan sikap ibu menyusui.

Dokter spesialis obstetri ginekologi Rumah sakit Hasan sadikin Bandung, Dr.
dr. sofie Rifayani Krisnadi, Sp.O.G.(K) mengatakan, pemberian ASI eksklusif
tak hanya bergantung pada pengetahuan ibu ataupun motivasi petugas
kesehatan, tapi juga adat kebiasaan.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tambahan makanan padat.
Pemberian ASI secara eksklusif dianjurkan selama empat bulan pertama
kehidupan bayi. Bila memungkinkan, bahkan pemberian ASI saja bagi bayi
bisa dilanjutkan sampai enam bulan. Setelah itu, pemberian ASI yang
dibarengi makanan tambahan bisa dilanjutkan sampai anak berusia dua tahu
atu lebih.

sofie mengatakan, tiga hari pertama pasca kelahiran merupakan masa keritis
yang bisa menentukan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Pasca kelahiran,
bayi idealnya langsung diberikan kepada ibunya, maksimak satu jam
kemudian, untuk disusui.

Komposisi ASI juga terus menyesuaikan dengan kebutuhan dan usia bayi dan
tidak akan dapat diperoleh dari susu formula apa pun. ASI hari pertama
hingga kelima disebut kolostrum, pada hari 6-10 disebut asi transisi, dan
selanjutnya ASI matur, komposisinya berbada, misalnya kolostrum
mempunyai antibodi lebih tinggi dibandingkan ASI matur.
Stadium ASI

ASI stadium satu adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang


pertama dikeluarkan/ diskresikan oleh kelenjer payudara pada 4 hari pertama
setelah persalinan mengalami perubahan kolostrum berwarna kuning
keemasan desebabkan tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup.
Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan
mekonium, sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera brsih dan siap
menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi sering defekasi dan feses berwarna
hitam. Jumlah energi dalam kolostrum hanya 56 Kal/ 100 ml kolostrum dan
pada hari pertama bayi memerlukan 20-30 CC.

ASI stadium 2 adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-5
sampai ke- 10. Jumlah volume ASI semakin meningkat tetapi komposis
protein semakin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang semakin tinggi,
hal ini untuk memenuhi kebutuha bayi karena aktifitas bayi yang mulai aktif
dan bayi sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan. Pada masa ini
pengeluaran asi mulai stabil.

ASI stadium 3 adalah ASI matur. Yaitu ASI yang desekresi pada hari ke-
10 sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi yang terus berubah
disesuikan dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi
mulai dikenalkan dengan makanan pendamping selain ASI.

Komposisi zat gizi dalam kolostrum, ASI dam PASI

Karbohidrat

Karbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubah-


rubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio jumlah
laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4 sehingga ASI terasa lebih manis
dibandingkan dengan PASI. Hal ini menyebabkan bayi yang sudah mengenal
ASI dengan baik cendrung tidak mau minum pasi.
Protein

Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan Pasi. Namun


demikian protein ASI sangat sosok karena unsur protein didalamnya hampir
seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi, yaitu protein whey.
Perbandingan protein unsur whey dan casein dalam ASI adalah 80:40,
sedangkan dalam PASI 20:80. Artinya protein pada PASI hanya sepertiga
protein ASI yang dapat diserap oleh sistem pencernan bayi dan harus
membuang dua kali lebih banyak protein yang sukar diabsorbsi. Hal ini yang
memungkinkan bayi akan sering menderita diare dan defekasi dengan feses
berbentuk biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang sukar diserap
bila bayi diberikan Pasi.

Lemak

kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat


jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap bayi dan hal
ini terjadi secara otomatis. komposisi lemak pada lima menit pertama isapan
akan berbada dengan 10 menit kemudian, kadar lemak pada hari pertama
berbeda dengan hari kedua dan akan terus berubah menurut perkembangan
bayi dan kebutuhan energi yang diperlukan. Jenis lemak yang ada dalam ASI
mengandung lemak rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak
dan sangat mudah dicerna karena mengandung enzim lipase. lemak dalam
Omega 3, omega 6 dan DHA yang sangat diperlukan untuk pertumbuhab sel-
sel jaringan otak.

Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif


rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi ampai berumur 6 bulan. zat
besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah
diserapndan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Dalam PASI
kandungan mineral jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar tidak dapat
diserap hal ini akan memperberat kerja usus bayi serta menganggu
keseimbangan dalam usus dan meninkatkan pertumbuhan bakteri yang
merugikan sehingga mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal. bayi
akan kembung, gelisah karena obstipasi atau gangguan metabolisme.
vitamin

ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi


kebutuhan bayi sampai 6 bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir
ususnya belum mampu membentuk vitamin K.

Anda mungkin juga menyukai