DI SUSUN OLEH
Nadia kartika
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Peran Bidan pada Bayi Baru Lahir
2.2.Bounding Attachment
2.3.Mengidentifikasi Rencana Asuhan Bayi Usia 6 Minggu Pertama
2.4.Rencana Asuhan Pada Bayi Usia 6 Minggu
2.5.Indikator Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
BABIII PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Beberapa prinsip pedekatan asuhan terhadap anak (termasuk didalamnya bayi dan balita)
yang dipegang oleh bidan yaitu:
Anak bukanlah miniatur orang dewasa tetapi merupakan sosok individu yang unik yang
mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan perkembangan dan pertumbuhannya.
Berdasarkan kepada pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga permasalahan asuhan
terhadap klien sesuai dengan tahap perkembangan anak. Asuhan kesehatan yang diberikan
menggunakan pendekatan sistem.
Selain memenuhi keutuhan fisik, juga harus memperhatikan keutuhan psikologis dan sosial.
Pengawasan yang dilakukan terhadap bayi, antara lain yaitu :
Semua bayi baru lahir sebaiknya mendapatkan minimal 2 kali pemeriksaan sebelum
meninggalkan rumah bersalin atau rumah sakit, atau sebelum bidan pulang (jika lahir di
rumah)
Pemeriksaan pertama adalah screening berhubungan dengan kelahiran
Pemeriksaan kedua lebih komprehensif, termasuk usia dan riwayat kehamilan
Jika bayi baru lahir pulang dalam waktu 6 sampai 12 jam, bidan harus menganjurkan ibu
untuk melakukan kunjungan ulang dalam 3-5 hari sesudah lahir
Jika bayi baru lahir tinggal di rumah sakit sampai 48 jam, kunjungan ulang dapat ditunda
sampai usia bayi 10-14 hari.
Tujuan kunjungn ulang bayi baru lahir :
Mengidentifikasi gejala penyakit
Menawarkan tindakan screening metabolic
Memberikan KIE kepada orang tua
Hendaknya di poliklinik anak disediakan ruang tunggu khusus, agar bayi terlindung dari
anak-anak yang sakit.
Jika orang tua setuju, maka perlu dilakukan screening metabolic, apabila sebelumnya belum
dilakukan, untuk mengetahui adanya hipotiroidism kongenital dan kadar penilketonuria, serta
penyakit metabolic
Bidan harus bisa menyiapkan specimen darah
Pemeriksaan yang dibutuhkan, biasanya diambil dari daerah tumit bayi
Pemeriksaan ini akan akurat jika dilakukan minimal 24 jam setelah bayi mendapat nutrisi
Bidan harus mempunyai perencanaan atau planning untuk melakukan kunjungan bayi baru
lahir, meliputi mengkaji ulang riwayat ibu, riwayat persalinan dan tindakan segera pada bayi
Bidan juga harus mengamati dan menanyakan pada orangtua dalam beradaptasi terhadap
kelahiran bayi
Bidan harus mengkaji riwayat atau masalah pada pemenuhan nutrisi bayi, perhatian, usaha
menangis, BAB, BAK, dan lain-lain
Pada saat melakukan kunjungan ulang, bidan juga harus melakukan pemeriksaan fisik,
memberikan penyuluhan dan anticipatory guidance pada orang tua
Bidan harus membuat jadwal kunjungan dalam 6-8 minggu untuk imunisasi dan chek-up
serta harus melakukan pengkajian fisik kembali jika ditemukan kondisi emergensi yang
melakukan perawatan dokter spesialis anak.
Pengertian Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan kasih sayang
oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir. Sedangkan Attchment adalah Proses agar tetap
terjalin keterikatan batin antara individu, meliputi pencurahan perhatian dan adanya
hubungan emosi dan fisik yang akrab.
Jadi dapat disimpulkan Bounding Attchment adalah kontak dini secara langsung antara
ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dgn post partum.
Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar
produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena
dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa
adanya suatu kesatuan keluarga.
3. Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat
dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling
memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat
untuk dapat melihat pada orang tuanya.
4. Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua
menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka
yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan
tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan
menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
5. Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma
susu ibunya.
6. Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan
struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,
menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
7. Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat
membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan
memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.
8. Inisiasi menyusui Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan
mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan
segera.
9. Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan
memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan
kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses
bounding attachment ini.
10. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain
tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap
orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment
terwujud.
11. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting
untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan
memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih
sayang yang penuh kepada bayinya.
A : asesmen
Bayi usia 6 minggu dengan kondisi normal atau komlikasi tertentu atau masalah tertentu
P : planning
a. Pemilihan tempat tdr (SIDS)
b. Memandikan bayi
c. Pakaian bayi
d. Perawatan TP à puput 1 mg
e. Perawatan hidung
f. Perawatan telinga
g. Perawatan kuku setip 4 hari potong
h. Membawa bayi keluar
i. imunisasi
c. Sistem ginjal
Beban kerja ginjal dimulai sejak lahir.
Hingga masukan cairan meningkat, kemungkin air kemih akan tampak keruh termasuk
berwarna merah muda, hal ini disebabkan oleh kadar ureum yang tidak begitu berarti.
d. Sistem gastrointestinal
Kapasitas lambung 15-30 cc dan akan meningkat dalam minggu-minggu pertama kehidupan.
Sfingter kardiak lambung dalam matang sehingga gumoh lazim terjadi.
Pada saat lahir keasaman lambung tinggi namun pada hari ke 10 hampir tidak ada asam
lambung oleh karena itu rentan terhadap terjadinya infeksi.
Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam.
Jumlah enzim amilase dan lipase terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi sehingga bayi
kesulitan dalam mencerna lemak dan karbohidrat.
Pada saat makanan masuk segera terjadi peristaltik cepat sehingga masukan makanan sering
disertai pengosongan lambung.
e. Pengaturan suhu
Bayi masih rentan terhadap hipotermia dikarenakan karena belum matangnya hipotalamus
yang mengakibatkan tidak efisiennya pengaturan suhu tubuh bayi.
Seorang bayi yang mengalami kedingingan membutuhkan kalori dan oksigen untuk
meningkatkan suhu tubuhnya.
f. Adaptasi imunologi
BBL menunjukkan kerentanan tinggi terhadap infeksi terutama yang masuk melalui mukosa
sistem pernafasan dan gastro-intestinal.
Kemampuan lokalisasi infeksi masih rendah sehingga infeksi ringan dapat dengan mudah
berubah menjadi infeksi umum.
Terdapat 3 imunoglobulin utama adalah IgG, IgA, dan IgM.
IgG : Melewati barier placenta sehingga sama kadarnya pada saat lahir.
IgA : Melindungi terhadap infeksi saluran pernafasan, gastro-intestinal dan mata. Kadarnya
mencapai dewasa dalam waktu 2 bulan dan ditemukan dalam ASI.
IgM : Mencapai kadar dewasa pada usia 2 tahun.
ASI terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif.
g. Sistem reproduksi
Anak laki-laki menghasilkan sperma hingga pubertas.
Anak perempuan sudah mempunyai ovum dalam sel telur.
Anak perempuan dapat mengalami (pseudo) menstruasi atau pembesaran payudara
terkadang disertai oleh sekresi cairan dari puting pada hari ke-4 atau ke-5. hal ini hanya
berlangsung sebentar.
h. Sistem muskuluskeletal
Ubun-ubun posterior akan menutup pada 6-8 minggu.
i. Sistem neurologi
Relatif belum matang setelah lahir.
Reflek dapat menunjukkan keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem
muskuluskeletal.
Panca Indera
a. Penglihatan
Sinsitif terhadap cahaya terang dan dapat mengenali pola hitam-putih yang tercetak tebal
dalam bentuk muka manusia.
Jarak fokus adalah 15-20 cm yang memungkinkan seorang bayi dapat melihat wajah ibunya
pada saat menyusui.
Pada usia 2 mg bayi dapat membedakan muka ibunya dari muka yang tidak dikenal.
Perhatian pada warna, variasi dan kompleksitas pola berkembang dalam 2 bulan pertama
kehidupan.
b. Penciuman
Dapat membedakan bau menyengat.
Menyukai pada bau susu terutama ASI.
Dalam beberapa hari bayi sudah dapat membedakan bau susu ibu dengan bau susu orang
lain.
c. Pengecapan
Bereaksi secara kuat terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan kesukaan yang kuat pada
rasa manis.
d. Pendengaran
Tajam dan dapat melokalisasi suara dalam lingkungan sekitar dan mampu membedakan
berbagai suara.
Pada akhir bulan pertama BBL lebih menyukoai suara dengan pola yang sama.
BBL juga lebih menyukai suara ibunya daripada orang lain dan merasa tenang dengan suara-
suara bernada rendah.
e. Sentuhan
Mudah terlihat dengan reaksi terhadap berbagai refleks.
Bayi sangat sensitif terhadap sentuhan.
Merasa senang dengan kontak kulit ke kulit, berendam dalam air, gosokan tangan, belaian
dan gerak ayun.
Reaksi terhadap sentuhan dan refleks gengaman memperkuat hubungan.
III. Assessment
IV. Planning
Dibutuhkan Penkes kepada keluarga tentang perawatan bayi yaitu :
Meliputi :
a. Tempat tidur yang tepat.
Tempat tidur bayi harus hangat.
Tempat tidur bayi diletakkan didekat tempat tidur ibu.
Tempat tidur bayi dan ibu yang bersamaan bisa menyebahkan kematian yang tidak
disengaja.
Ruang bayi di bagian kebidanan bukan tempat yang tepat bagi bayi sehat.
b. Memandikan bayi
Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu pertama yang bertujuan untuk mempertahankan
vernixcaseosa dalam tubuh bayi guna stabilisasi suhu tubuh.
Bayi harus tetap di jaga kebersihannya dengan menyekanya dengan lembut dan
memperhatikan lipatan kulitnya.
Sabun dengan kandungan cholorophene tidak dianjurkan karena diserap kulit dan
menyebabkan racun bagi sistem saraf bayi.
c. Mengenakan pakaian
Buat bayi tepat hangat.
Baju bayi seharusnya tidak membuatnya berkeringat.
Pakaian berlapis-lapis tidak dibutuhkan oleh bayi.
Hindari kain yang menyentuh leher karena bisa mengakibatkan gesakan yang mengganggu.
Selama musim panas bayi membutuhkan pakaian dalam dan popok.
g. Pemeriksaan
Selama 1 tahun bayi dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin.
h. Perawatan kulit
i. Bermain.
j. Pemantauan BB
Bayi yang sehat akan mengalami penambaha BB setiap bulannya.
f. Perlu ditekankan bahwa pengukuran antropometri hanyalah satu dari sejumlah teknik-teknik
yang dapat untuk menilai pertumbuhan dan status gizi. Pengukuran dengan cara-cara yang
baku dilakukan beberapa kali secara berkala pada barat dan tinggi badan, lingkaran lengan
atas, lingkaran kepala tebal lipatan kulit (skinfold) diperlukan untuk penilaian pertumbuhan
dan status gizi pada bayi dan anak.
e. Pertumbuhan Berat Badan dan Tinggi Badan Terhadap Umur
Pengukuran antropometri sesuai dengan cara-cara yang baku, beberapa kali secara
berkala misalnya berat badan anak di ukur tanpa baju. Mengukur panjang bayi dilakukan oleh
dua orang pemeriksa pada pada papan pengukur (infantometer),tinggi badan anak diatas dua
tahun diukur dengan posisi anak berdiri menggunakan stadiometer. Baku yang dianjurkan
adalah bukuk NCHS secara Internasional untuk anak usian 0-18 tahun yang dibedakan
menurut jender laki-laki dan wanita.
Penilain berat badan (BB) berdasarumur menurut WHO dengan baku NCHS. Grafik
pertumbuhan BB dalam KMS dibuat berdasarkan baku WHO / NCHS yang disesuaikan
dengan keadaan di Indonesia, meliputi daerah merah menghubungkan angka-angka 70%
median, daerah kuning di atas merah pada batas 75-80% median. Daerah hijau muda adalah
85-90% median, daerah hijau tua 95-100% median.
Penilaian panjang badan berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS,
meliputi lebih dari atau sama dengan 90% adalah normal, kurang dari 90% adalah abnormal
(malnutrisi kronis). Cara canggih yang lebih tepat untuk menetapkan obesitas pada anak
dengan kalkulasi skor Z (atau standard devisia) dengan mengurangi nilai berat badan yang
dibagi dengan standard deviasi populasi referens. Skoratau > +2 (misalnya 2SD di atas
median) dipakai sebagai indicator obesitas.
f. Indikator Pemantauan Perkembangan Neonatus Bayi dan Anak Balita
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua system organ
tubuh sebagai akibat bertambahnya kematangan fungsi-fungsi system organ tubuh.
Perkembangan anak tidak hanya di tentukan oleh factor genetic (nature) atau
dianggap sebagai sebagai produk lingkungan (nurture) saja. Model biopsikososial pada
tumbuh kembang anak mengakui pentingnya pengaruh kekuatan intrinsic dan ekstrinsik.
Tinggi badan misalnya adalah fungsi antara factor genetic (biologic), kebiasaan makan
(psikologik) dan terpenuhinya makanan bergizi (social) pada anak.
Gangguan perkembnagan dapat menimbulkan manifestasi klinik yang bermacam-
macam. Manifestasi klinik gangguan perkembangan tersebut, yakni gangguan motorik kasar,
gangguan wicara,gangguan belajar, gangguan psikologis, gangguan makan, gangguan buang
air besar, kecemasan dan lain-lain.
Skrining perbangan adalah prosedur yang relative cepat, sederhana dan murah bagi
anak-anak yang tanpa gejala namun mempunyai resiko tinggi atau dicurigai mempunyai
masalah. Beyi atau anak dengan resiko tinggi berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
rutin harus dilakukan skrining secara periodic. Bayi atau anak dengan resiko rendah dimulai
dengan pertanyaan pra-skrining yang diisi atau dijawab oleh orang tua. Apabila ada
kecurigaan dalam tumbuh kembang yang dijawab oleh orang tua balita.baru dilanjutkan
dengan skirining.
Perangkat skrining perkembangan, terdiri dari beberapa perangkat seperti : denver
development screener (BIS). Pemeriksaan lanjutan juga berguna untuk menentukan
diagnosis. Pemeriksaan lanjutan ini dilaksanakan tergantung jenis gangguan tumbuh
kembang balita seperti pemeriksaan neurologis, radiologis, genetis, endokrin dan lain lain.
Apabila semakin kompleks gangguan tumbuh kembang bayi, diperlukan tim yang lebih
lengkap dan terkoordinir yang melibatkan dokter spesialis anak,special THT, spesialis mata,
psikiater, rehabilitasi medic, ortopedi dan lain-lain. Dari sini akan terlihat besarnya peran
orang tua dan anak dalam dalam proses tumbuh kembang anak.
g. Denver Development Screening Test
Deteksi tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. Dengan
ditemukan penyimpangan atau masalah tumbuh kembang anak secara dini, maka intervensi
akan lebih mudah dilakukan. Tenaga kesehatan juga akan mempunyai waktu dalam membuat
rencana tindakan atau intervensi yang tepat. Terutama ketika harus melibatkan ibu/ keluarga.
Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang, yakni sebagai berikut.
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/ menemukan status gizi
kurang/ buruk dan mikro/ makrosefali.
Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan
perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan daya
lihat, dan gangguan daya dengar.
Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah
mental emosional, autism, dan gangguan pemusatan perhatian, serta hiperaktifita
h. Deteksi Dini Penyimpanan Pertumbuhan
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam hal besar, jumlah ukuran,
atau dimensi, baik pada tingkat sel, organ, maupun individu.
Hanya alat item yang akan dipakai uji coba yang berada di depan anak.
Semua uji coba setiap sector dimulai dari item disebelah kiri garis umur dilanjutkan item
yang ditembus garis umur serta item yang ditembus garis umur serta item disebelah kanan
garis umur.
7. Cara melakukan tes pada anak yang ada resiko perkembangan, seperti berikut :
Langkah 1 : pada setiap sector dilakukan paling sedikit dilakukan 3 uji coba yang paling dekat disebelah
kiri garis umur sampai 3x lewat berturut-turut setiap sector
Langkah 2 : Jika anak gagal, menolak, atau no opportunity, maka dilakukan uji coba tambahan kesebelah
kiri garis umur sampai 3x LEWAT berturut-turut setiap sector.
8. Cara melakukan tes pada anak normal atau kemampuan lebih, seperti berikut :
Langkah 1. Pada tiap sector dilakukan paling sedikit 3 uji coba yang paling dekat disebelah
kiri garis umum dan item yang ditembus umur.
Langkah 2. Jika anak mampu/ bias melakukan lanjutan uji coba disebelah kanan garis umur sampai 3x
GAGAL berturut-turut setiap ….sector.
Setiap item, boleh dilakukan uji coba sebanyak tiga kali pada anak sebelum dinyatakan
gagal. Kalau anak sudah tiga kali mencoba dan tetap tidak bias, maka anak baru dinyatakan
gagal pada item uji coba tersebut.
3.2. Saran
1. Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca (terutama mahasiswa kebidanan)
mengetahui bagaimana asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama dan indicator pemantauan
tumbuh kembang neonatus, bayi dan balita.
2. Kepada pembaca, jika menggunakan makalah ini sebagai acuan dalam pembuatan makalah
atau karya tulis yang berkaitan dengan judul makalah ini, diharapkan kekurangan yang ada
pada makalah ini dapat diperbaharui dengan yang lebih baik.