Anda di halaman 1dari 26

01

WINTER
Template
Konsep dasar persalinan
02
TANDA-TANDA
PERSALINAN
 Timbulnya HIS persalinan
sifat his :
- nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut
bagian depan bawah
- teratur
- makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat
intensitasnya
- kalau dipakai berjalan bertambah kuat
- mempunyai pengaruh pada pendataran dan pembukaan
serviks
03
 Keluarnya lendir becampur darah dari jalan
lahir (blood show)
dengan pendataran dan pembukaan, lendir
dari canalis servikalis keluar disertai
dengan sedikit darah
sebab perdarahan  lepasnya selaput
janin pd bagian bawah segmen bawah
rahim hingga beberapa capillair terputus
04
 Keluar cairan ketuban dari jalan lahir
terjadi jika ketuban sdh pecah atau
selaput janin robek
ketuban pecah biasanya pembukaan
lengkap atau hampir lengkap
01
WINTER
Template
Mekanisme Persalinan
Normal
02
Definisi

•Persalinan normal adalah peristiwa lahirnya bayi cukup


bulan/ aterm serta plasenta pervaginam tanpa
komplikasi.

•Mekanisme persalinan normal adalah rentetan gerakan


pasif janin pada saat persalinan berupa penyesuaian
bagian terendah (kepala) janin terhadap jalan lahir atau
panggul pada saat melewati jalan lahir.
03
Mekanisme Persalinan:
a. Masuknya kepala janin ke
PAP
b. Fleksi
c. Putaran paksi dalam
d. Ekstensi
e. Putaran paksi luar
f. Ekspulsi
04
1. Masuknya kepala janin ke PAP

• Primigravida, masuknya kepala janin dimulai pada akhir


kehamilan.
• Multipara, biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.

• Masuknya kepala ke dalam Pintu Atas Panggul (PAP) biasanya


dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan.
05
Lanjutan................

• Apabila sutura sagitalis berada di tengah-


tengah jalan lahir, tepat diantara symphysis
dan promontorium, maka dikatakan kepala
dalam keadaan synclitismus.
• Jika sutura sagitalis agak ke depan
mendekati symphysis atau agak ke belakang
mendekati promontorium, maka dikatakan
asynclitismus.
06
WINTER
Lanjutan……….

Asynclitismus
Template
Asynclitismus anterior Asynclitismus posterior
“Sutura sagitalis mendekati “Sutura sagitalis mendekati
simfisis pubis sehingga promontorium dan tulang
tulang ubun-ubun/parietal ubun-ubun/parietal depan
belakang lebih rendah dari lebih rendah dari tulang
tulang ubun-ubun depan” ubun-ubun belakang”
07
2. Fleksi
Kepala janin fleksi dagu menempel ke toraks posisi kepala
berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala)
menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
Keuntungan dari bertambah fleksi ialah bahwa ukuran kepala
yang lebih kecil akan bisa melewati jalan lahir.
08
3. Putaran Paksi Dalam
Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena
putaran paksi dalam merupakan suatu usaha untuk
menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir dan
selalu disertai turunnya kepala.

4. Ekstensi
Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai di dasar
panggul (vulva), terjadilah ekstensi. Lahir berturut-turut : oksiput,
bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.
09
5. Putaran Paksi Luar
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah
punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi
karena putaran paksi dalam. Gerakan inilah yang disebut putaran
paksi luar.

6. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah simfisis
dan menjadi hypomochilion untuk melahirkan bahu belakang,
kemudian bahu depan menyusul dan seluruh badan anak akan lahir
setelah bahu lahir: (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul depan dan
belakang, tungkai dan kaki.
01
02
WINTER
Template
5 benang merah

Membuat
Asuhan
keputusan
sayang ibu Pencegahan
klinik
dan sayang infeksi
bayi

pencatata
n Rujukan
01
02
Pelayanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak Prevention of Mother to
Child HIV Transmission (PMTCT) merupakan bagian dari pelayanan perawatan,
dukungan dan Pengobatan/CST bagi pasien HIV/AIDS .
• Srategi yang dilakukan dalam kegiatan PMTCT, yaitu:

• 1.      Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduktif

• 2.      Pencegahan kehamilan yang tidak direncananakan pada ibu dengan status pisitif

HIV
• 3.      Pencegahan terjadinya penularan HIV, dari ibu yang Positif HIV kepada bayi

yang dikandungnya
• 4.      Merujuk ibu dengan HIV positif ke sarana pelayanan kesehatan tingkat

Kabupaten atau Provinsi untuk mendapatkan layanan tindak lanjut


03
WINTER
• Sasaran Program PMTCT, antara lain:
Template
• 1.      Peningkatan Kemampuan Manajemen Pengelola Program PMTCT

• 2.      Peningkatan akses informasi mengenai PMTCT

• 3.      Peningkatan akses intervensi PMTCT pada ibu hamil, bersalin dan nifas

• 4.      Peningkatan akses pelayanan Dukungan Perawatan dan Pengobatan (Care,


Support dan Treatment) bagi ibu dan bayi.
04
01
WINTER
Template
02
MOBILISASI
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah,
teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk
kemandirian

PERSALINAN
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang
ditandai oleh perubahan progresif pada serviks dan diakhiri dengan pelepasan
plasenta

PEMBATASAN MOBILISASI PADA PERSALINAN


Mobilisasi sangat penting dalam persalinan, merubah posisi khususnya ketika
merasakan kontraksi. Gerakan berdiri, berjalan, dan berjongkok merupakan gerakan
yang paling efektif untuk membantu proses turunnya bagian terendah janin.
01
02
WINTER
• Mobilisasi dini adalah pergerakan yang dilakukan
Template
sedini mungkin di tempat tidur dengan melatih
bagian–bagian tubuh untuk melakukan
peregangan atau belajar berjalan
03
B. Rentang Gerak dalam mobilisasi
    

Dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :


1. Rentang gerak pasif
     

Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian
dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
2. Rentang gerak aktif
     

Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara
menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien
menggerakkan kakinya.
3. Rentang gerak fungsional
     

Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang
diperlukan
04
• C.     Tahap-tahap Mobilisasi Dini
• Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap berikut ini akan dijelaskan tahap
mobilisasi dini pada ibu pasca seksio sesarea :
• 1.      Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu pasca seksio sesarea harus
tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah
menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan
memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis
serta menekuk dan menggeser kaki.
• 2.      Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan
kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli.
• 3.      Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk.
• 4.      Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai