Bab 2 Fraktur Radius Ulna 2020 PDF
Bab 2 Fraktur Radius Ulna 2020 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
a. Pasca operasi
radius dan ulna, fraktur bisa terjadi karena ada beberapa sebab, diantaranya adalah
(1) akibat trauma dan benturan yang keras pada bagian tubuh tertentu, (2) akibat
tekanan yang terus menerus dan berlangsung lama, (3) adanya keadaan tidak
normal pada tulang atau penyakit tertentu, (4) usia juga ikut mempengaruhi.
tekanan secara tiba-tiba atau tekanan yang berlebihan, secara langsung maupun
a. Anatomi tulang
Lengan bawah dibentuk oleh dua tulang, yaitu radius dan ulna. Radius
adalah tulang panjang yang dalam posisi anatomis terletak disebelah lateral ulna
4
5
(Palastanga & Soames, 2012). Tulang radius merupakan tulang panjang yang
terdiri dari epiphysis proximalis, diaphysis, dan epiphysis distalis. Sedangkan ulna
adalah tulang yang terletak disebelah medial lengan bawah. Ulna merupakan
tulang panjang yang terdiri dari epiphysis proximalis. Diaphysis, dan epiphysis
distalis.
Gambar 2.1
(a) Tulang ulna tampak depan, (b) tulang ulna tampak belakang, (c)
1 1
2 2
9
3 3
1
1
2
7
4
5 10 5
10
6 5
13
7 11
12
13
15
16
8
8
(c)
14
(a)
8
(b)
Gambar 2.2
(a) Tulang radius tampak depan, (b) tulang radius tampak belakang,
b. Anatomi otot
Otot merupakan alat penggerak tubuh yang aktif. Otot pada lengan atas
terdiri dari otot biceps brachii, otot triceps brachii. Otot pada lengan bawah jika
dilihat dari sisi anterior dibagi menjadi 3 bagian. Bagian superficialis terdiri dari
otot pronator teres, otot flexor carpi radialis, otot palmaris longus, otot flexor
carpi ulnaris. Bagian intermedia terdiri dari otot flexor digitorum superficialis.
Bagian profunda terdiri dari otot flexor pollicis longus, otot flexor digitorum
profundus, otot pronator quadratus. Otot lengan bawah dilihat dari sisi lateral
terdiri dari otot brachioradialis dan otot extensor carpi radialis longus. Otot
lengan bawah dilihat dari sisi posterior dibagi menjadi 2 bagian. Bagian
superficialis terdiri dari otot extensor carpi radialis brevis, otot extensor
digitorum, otot extensor digiti minimi, otot extensor carpi ulnaris, otot anconeus,
Bagian profunda terdiri dari otot supinator, otot abductor pollicis longus, otot
extensor pollicis brevis, otot extensor pollicis longus, otot extensor indicis.
8
5 4
Gambar 2.3
Otot lengan atas (Putz, 2006)
9
6
7
8
12
9
13
10
14
11
Gambar 2.4
TABEL 2.1
TABEL 2.2
OTOT-OTOT LENGAN BAWAH BAGIAN VENTRAL
radioulna dibentuk oleh 1/3 distal tulang radius dan 1/3 distal tulang ulna dengan
spesifikasi pada bagian radial lebih distal dibanding bagian ulnar dengan sudut
25° sedangkan pada bagian dorsal lebih distal dibanding bagian palmar dengan
gerak radial abd – ulnar abd (F:15.0.45). Radial abd radiocarpal 7,5°,
(Wahyono, 2018).
dengan scapoid, trapezium, trapezoid dan metacarpal I-II. Rantai central : radius
berlawanan dengan lunatum , capitatum, dan metacarpal III. Rantai ulna : radius
13
gerak rolling dan gliding forsi fleksi maka trapezium : dorsal + proksimal, scapoid
progresif distal. Untuk gerakan rolling dan gliding palmar fleksi maka trapezium :
proksimal, hamatum : palmar progresif distal. Untuk gerakan rolling dan gliding
abd radial maka scapoid : dorsal sedikit distal dan ulna sedikit proksimal, lunatum
: dorsal sedikit distal dan ulnar sedikit proksimal, trapezium : dorsal sedikit
proksimal dan ulnar, capitatum : palmar. Untuk gerakan rolling dan gliding abd
ulna maka scapoid : dorsal sedikit distal dan ulna sedikit distal, lunatum : palmar
sedikit proksimal dan radial sedikit distal, trapezium : palmar sedikit distal dan
4. Etiologi
Penanganan pada fraktur itu meliputi 3 hal yaitu : (1) reposisi, (2)
immobilisasi dan (3) rehabilitasi. Dilakukannya operasi pada fraktur radius ulna
5. Patologi
immobilisasi dengan cara operasi timbulah incisi maka akan terjadi kerusakan
pada jaringan lunak dan saraf sensoris juga trauma mekanik dalam proses reduksi
radius ulna kronis biasanya mengalami perlengketan otot akibat disuse muscle
yang lama sehingga akan menimbulkan nyeri saat otot pergelangan tangan diulur
,yang mana nyeri tersebut dapat menyebabkan pasien enggan untuk bergerak
dalam waktu yang lama sehingga mengalami keterbatasan LGS , spasme otot, dan
radius ulna akut adalah peradangan akut. Biasanya disertai dengan gejala sistemik
seperti : pembengkakan, merah, panas, nyeri, dan gangguan fungsi. Dalam bahasa
latin disebut juga tumor, rubor, kalor, dolor dan functio laesa. Tanda dan gejala
yang timbul pada pasien pasca operasi fraktur radius ulna kronis adalah sisa-sisa
dari tanda gejala akut yaitu nyeri dan gangguan fungsi (Hudaya, 2003).
15
a. Pembengkakan (tumor)
b. Kemerahan (rubor)
c. Panas (kalor)
Proses yang terjadi yaitu akibat sirkulasi darah yang meningkat dan
cairan oedema dan terangsang oleh zat-zat yang dilepaskan oleh sel-sel radang.
7. Komplikasi
a. Infeksi
terkontaminasi oleh organisme atau bakteri dari luar tubuh. Tetapi infeksi juga
dapat terjadi pada fraktur tertutup akibat tindakan pembedahan (Hamblen, 2007)
b. Non union
fragmen tulang gagal atau tidak terjadi. Penyebabnya antara lain: (1) infeksi pada
tulang, (2) kurangnya suplai darah menuju salah satu atau kedua fragmen, (3)
gerakan yang berlebihan antara kedua fragmen, (4) interposisi jaringan lunak
diantara kedua fragmen, (5) jarak antar fragmen yang berlebihan, (6) dissolution
pada fraktur dengan haematoma oleh cairan sinovial (pada fraktur di persendian),
(7) adanya korosi metal disekitar fraktur, (8) destruksi tulang seperti pada fraktur
c. Avascular necrosis
darah yang terjadi karena kedua tulang terhalangi oleh adanya luka (Hamblen,
2007).
d. Mal union
Mal union adalah penyambungan tulang pada posisi yang tidak sesuai,
(Hamblen, 2007).
e. Shortening
mal union, kerusakan pada struktur tulang (injury), dan gangguan pertumbuhan
8. Prognosis
Menurut Singh (2012), modalitas infra merah dengan dosis 10-15 menit
dan jarak 30-45 cm dilakukan 1 kali per minggu selama 3 minggu, serta posisi
tegak lurus ke jaringan yang dituju dapat memberikan pengaruh efek thermal dan
modalitas terapi latihan dengan dosis 5-10 kali pengulangan per sesi dilakukan 1
meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot pada pasien
B. Problematika Fisioterapi
Problematik fisioterapi yang sering timbul pada fraktur radius ulna kronis
adalah:
1. Impairment
a. Nyeri
persepsi panca indera dan dirasakan manusia sejak lahir (Ombregt, 2013).
c. Spasme otot
Spasme otot terjadi oleh karena proteksi oleh adanya nyeri. Reaksi proteksi
otot, atropi otot dan gangguan fungsi lain pada lengan bawah.
19
Penurunan kekuatan otot yang terjadi pada pasien pasca operasi fraktur
kronis terjadi karena disuse muscle atau otot yang lama tidak digunakan dalam
2. Functional limitation
melakukan aktivitas fungsional siku dan tangan. Pada hari pertama pasca operasi,
umumnya pasien belum mampu melakukan aktivitas seperti makan, mandi, dan
berpakaian.
3. Participation restriction
sebelum fraktur.
C. Teknologi Intervensi
Intervensi fisioterapi yang digunakan pada kasus ini adalah infra merah
dan terapi latihan yang terdiri dari: (1) active exercise, (2) passive exercise, (3)
1. Infra merah
superficial epidermis yaitu sekitar 0,5mm, (2) gelombang pendek, dengan panjang
gelombang 7.700-12.000 Å. Daya tembus atau penetrasi lebih dalam yaitu sampai
fisiologis dan efek terapeutik karena paparan sinarnya, efek fisiologis antara lain:
vasodilatasi pembuluh darah, (3) efek sedatif pada ujung-ujung saraf sensoris
pada pemanasan yang ringan, (4) rileksasi otot dan peningkatan kekuatan
kontraksi otot, (5) kenaikan temperatur tubuh akibat penyinaran yang luas dan
dalam waktu yang relatif lama. (6) kerja kalenjar keringat menjadi lebih aktif
karena pengaruh rangangan panas yang dibawa ujung-ujung saraf sensoris (Singh,
2012).
Efek terapeutik yang dihasilkan oleh infra merah adalah: (1) rileksasi otot,
Indikasi pemberian infra merah adalah: (1) penyakit kulit, (2) arthritis seperti
acut, (4) gangguan sirkulasi darah, (5) sebagai persiapan exercise . kontraindikasi
pemberian infra merah adalah: (1) daerah luka bakar, (2) gangguan sensibilitas
2. Terapi latihan
a. Active exercise
ditimbulkan oleh kontraksi aktif dari otot yang melintasi sendi tersebut. Tujuan
dari terapi latihan ini adalah memelihara elastisitas otot, meningkatkan sirkulasi
fungsional.
Pada kasus pasca operasi fraktur radius ulna, pemberian active exercise
berupa pergeseran katin dan miosin, dimana kontraksi aktif membutuhkan energi
menjadi energi sehinga aliran darah arteri lancar untuk memberikan nutrisi pada
b. Passive exercise
Passive exercise atau latihan gerak pasif yang ditimbulkan oleh gaya dari
eksternal, hanya sedikit kontraksi otot volunter atau bahkan tidak ada. Gaya
eksternal dapat berasal dari gravitasi, mesin, orang lain, atau bagian tubuh lain
dari individu itu sendiri. Tujuan utama passive exercise adalah mengurangi
Hold relax merupakan salah satu dari beberapa teknik dalam propioceptive
gerak sendi lalu dilakukan kontraksi isometrik ke arah gerak yang mengalami
keterbatasan selama 5-10 detik, diikuti rilekasasi pada otot yang berkontraksi dan
sendi digerakkan secara pasif untuk menambah lingkup gerak sendi yang terbatas
(Adler, 2014).
d. Isometric exercise
Isometric exercise atau latihan isometrik adalah bentuk latihan statis yang
membuat otot berkontraksi dan menghasilkan gaya tanpa perubahan yang berarti
pada panjang otot dan tanpa gerakan sendi yang terlihat. Sumber tahanan untuk
tahanan beban tubuh, atau mendorong atau menarik benda yang tidak dapat
Selain teknik-teknik yang disebutkan diatas, dapat juga di atas, dapat juga
pergelangan tangan dengan diposisikan lebih tinggi dari tubuh. Elevasi dapat
mengurangi oedema karena posisinya yang lebih tinggi dari jantung sehingga