Bab2 Panah Anyar Edit4
Bab2 Panah Anyar Edit4
TINJAUAN PUSTAKA
1. Struktur Bahu
Rotator cuff complex merupakan sendi yang paling kompleks pada tubuh
acromion. Sendi ini diperkuat oleh fibrous capsule yang tertutup oleh ligamentum
meliputi oleh rawan hyaline, dan cavitas glenoidalis diperdalam oleh adanya
sendi yang sebenarnya, hanya berupa pergerakan scapula terhadap dinding thorax
6
7
Gambar 2.1
Sendi bahu (Harry, 2014)
a. Biomekanik Bahu
Ditinjau dari aspek gerak maka sendi bahu dibagi menjadi dua yaitu
1) Gerakan osteokinematika
mayor. Sedangkan pada gerakan hiperekstensi teres mayor tidak berfungsi lagi,
otot deltoideus.
8
oleh otot latissimus dorsi, teres mayor serta otot sub scapulari.
dalam posisi abduksi lengan 90º dan mencapai jarak gerak sendi 45º yang dimulai
posisi anatomis.
posisi lengan 90º dan mencapai jarak gerak sendi 145º yang dimulai dari posisi
anatomis.
2) Gerak arthrokinematika
arthrokinematika pada sendi glenohumeral yaitu : (1) gerakan fleksi terjadi rolling
caput humeri ke cranio posterior, sliding ke caudo ventral, (3) gerakan eksternal
rotasi terjadi roling caput humeri ke dorso lateral, sliding ke ventro medial, (4)
gerakan internal rotasi terjadi rolling caput humeri ke ventro medial dan sliding
ke dorso lateral.
b. Kapsul sendi
dua lapisan yaitu stratum synovial dan stratum fibrosum. Menurut Pubzt dan Pabst
cairan synovial yang memberi nutrisi kepada cartilago sendi. Stratum fibrosum
merupakan lapisan luar yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa dan berfungsi
c. Sistem otot
Otot merupakan sebuah jaringan dalam tubuh yang berfungsi sebagai alat
penggerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot bahu selain berfungsi sebagai
stabilisator dan pengontrol hubungan antara scapula dan humerus. Otot-otot bahu
terbagi menjadi (1) otot superficial, yaitu : m.trapezius dan m. latissimus dorsi,
otot tersebut sebagai otot pelindung dari otot-otot lain yang berada di bawahnya,
subscapularis. (Hollinshead,1974).
Otot trapezius membantu gerakan rotator cuff girdle untuk gerakan fleksi,
ekstensi, abduksi tangan, dan rotasi upward scapula. Sedangkan otot latissimus
dorsi aktif pada gerakan ekstensi, adduksi, dan endorotasi lengan atas. Otot
m.pectoralis minor untuk bergerak rotasi downward dan depresi pada scapula.
Otot trapezius juga bekerja dengan otot levator scapulae sehingga menghasilkan
2
14
3
15
4 5
16 7
6
17 8
9
10
11
12
18 19
13
20
Gambar 2.2
Otot-otot bahu dilihat dari posterior (Donatelli, 2012
11
1
9
10 2
11
4
12 5
6
13
7
14
8
16
17
18
19
Gambar 2.3
contact, statis, dan membutuhkan kondisi fisik yang baik yaitu kekuatan otot dan
daya tahan khususnya pada otot tubuh bagian atas (Ertan, 2009). Kekuatan dan
daya tahan otot dalam olahraga panahan sangat penting untuk menarik tali busur
memanah yakni : (1) stance, (2) nocking, (3) hooking the string and gripping the
bow, (4) mindset, (5) set up, (6) drawing, (7) anchoring, (8) loading/transfer to
holding, (9) aiming and expansion, (10) release, (11) follow- through, (12) feed
back. Prestasi dalam panahan dapat dicapai secara optimal Jika siswa memiliki
Haywood et al, (2006) mengemukakan bahwa otot – otot utama yang perlu
dikembangkan untuk olahraga panahan adalah otot – otot leher, bahu, biceps,
triceps, lengan bawah, pergelangan tangan, perut dan otot – otot togok.
a. Analisa Biomekanik
Pada saat drawing sampai release otot yang bekerja adalah deltoideus,
Teknik memanah yang benar sangat berkaitan erat dengan segi anatomi
dan mekanika gerak. Biomekanika gerak yang terkait dalam olahraga panahan
13
yaitu ada dua poros (axis) gerak yaitu Poros I (satu) dan Poros II (dua). Poros I
adalah sikap bahu dan sikap lengan penahan busur (bow hand) satu garis lurus.
Poros II adalah posisin panah dengan lengan penarik (draw hand) satu garis lurus
(Gayo, 2010).
2) Hukum Newton I
dikutip oleh Gayo (2010) bila dikaitkan dalam olahraga panahan, hukum ini
diterapkan dari mulai menarik busur terutama dari sikap set up. Pemanah tidak
bisa hanya menggunakan otot belakang saja dalam menarik, tetapi harus
menggunakan lengan atas dan tangan penarik dengan baik, jika pemanah secara
continue menarik, berarti melepas posisi holding, dimana kita butuh transfer
ketegangan yang memungkinkan dari lengan atas dan tangan penarik ke otot
belakang. Oleh karena itu jika Holding tidak tercapai, tidak ada transfer
ketegangan yang bisa terjadi. Selama fase transfer, otot punggung secara continue
menarik, berarti melepas posisi holding, dimana kita butuh transfer ketegangan
yang memungkinkan dari lengan atas dan tangan penarik ke otot belakang, Oleh
karena itu jika Holding tidak tercapai, tidak ada transfer ketegangan yang bisa
scapula ke arah tulang belakang, ketika ketegangan dari lengan atas dan tangan
penarik telah di transfer. Hukum inertia hanya diterapkan dari posisi holding yaitu
membuka dan tidak berlebihan, ini penting supaya anak panah terjadi klik.
14
Hukum ini diterapkan ketika adanya momen pada saat mulai menarik.
diberlakukan mulai pada saat drawing-release anak panah. Aksi yang diberikan
yaitu pemanah menarik tali busur dengan lengan penarik dan reaksinya adalah
Gambar 2.4 b)
Salah satu kajian fisioterapi adalah istem lever. Pada gambar 2.1 diatas
yang bekerja sistem lever III. Dimana titik berat (weight) terketak di pergelangan
tangan/jari jari, titik usaha/gaya (effort) terletak di otot otot lengan dan yang
Dalam kajian fisioterapi sistem lever ini, pada saat gerakan membuka
gambar 2.2 dan 2.3 yang bekerja sistem lever 3. Dimana sebagai titik berat
(weight) di handgrip, sebagai titik usaha/gaya (effort) otot-otot lengan dan otot-
otot punggung, dan yang berperan sebagai titik tumpu (fulcrum) adalah elbow.
a. Definisi
Daya tahan otot lengan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot
untuk dapat berkontraksi secara dinamis ataupun statis dengan menahan beban
dalam waktu yang relatif lama, untuk dapat menjaga kestabilan antara daya tarik
adn daya dorong yang dilakukan oleh otot-otot lengan agar terciptanya konsistensi
mengingat besarnya daya tarik dan dorong yang harus dilakukan secara terus
menerus oleh otot lengan. Unsur tersebut yang nantinya akan berpengaruh
ulang sehingga membutuhkan daya tahan otot yang maksimal. Selain itu daya
tahan otot sangat memegang peranan penting karena pertandingan dalam panahan
memerlukan waktu yang relatif lama. Waktu pertandingan bisa mencapai 4-5 jam
atau melepaskan anak panah sebanyak 108 buah dalam babak kualifikasi atau
dalam satu hari (Pratama, 2012). Dari sini bisa terlihat bahwa panahan merupakan
cabang olahraga yang memerlukan daya tahan otot lengan yang tinggi. Semakin
kuat daya tahan otot tersebut maka semakin kuat tenaga penggerak menahan
beban sehingga akan menghasilkan keajegan gerakan dalam menarik tali busur
c. Alat ukur
Pengukuran pada penelitian ini dituangkan dalam bentuk tes daya tahan
otot lengan. Tujuannya untuk mengukur tingkat daya tahan otot lengan setiap
atlet. Pelaksanaanya adalah dengan melakukan tes menahan busur yang dilakukan
1) Fasilitas
b) saat anak panah mencapai kliker, waktu mulai dihitung petugas mulai
memperhatikan posisi ujung anak panah (apabila ujung anak panah mulai bergeser
3) Penilaian
stopwatch dan nilai yang diambil adalah waktu terbaik dari 3 kali pengulangan.
TABEL 2.1
2 39- 51 Baik
3 28- 38 Cukup
4 21- 27 Kurang
4. Latihan Beban
Incline dumbbell bench press merupakan latihan beban dengan tarikan otot
lengan dengan posisi awal memegang 2 dumbel lengan lurus 180 derajad tangan
dengan perlahan sampai pada posisi dumbel berada di dekat ketiak dan sejajar
dengan bagian atas sepertiga area dada (di antara klavikula dan puting susu).
Dalam latihan ini otot tricep mempunyai peranan yang penting, yang mempunyai
fungsi utama sebagai penggerak sendi siku untuk gerakan ekstensi. Otot triceps ini
yang dominan memiliki serabut otot type II fast twich yang mana daya tahan
relatif baik. Latihan ini termasuk dalam kontraksi isotonus yaitu latihan dinamik
yang dilakukan dengan prinsip beban konstan dan ada perubahan panjang otot.
Metode latihan ini berguna pada latihan penguatan dan daya tahan otot.
Bent over row merupakan latihan beban dengan tarikan otot punggung
diawali dengan sikap berdiri membungkuk 90 derajad badan lurus kedua lutut
sedikit ditekuk kaki selebar bahu , genggam handgrip dengan posisi kedua tangan
tetap lurus) tahan lalu kembali ke posisi semula. . Latihan ini termasuk dalam
kontraksi isotonus. Dimana pada gerakan tersebut otot yang terlibat latissimus
dorsi, teres major, middle trapezius, rhomboideus, psoterior deltoids. Fungsi dari
otot ini hanya berperan sebagai pendukung dalam latihan diatas. Penghitungan
19
diberikan latihan beban. Jenis latihan ini adalah latihan incline dumbble press dan
bent over row, dimana otot yang berperan triceps, rhomboideus, trapezius,
latisimus dorsi, teres major, deltoid posterior, biceps brachii dan bracoradialis
(Putz and Pebst, 2005). Didapatkan respon fisiologis yang memiliki pengaruh atau
menyebabkan penambahan ukuran otot (hipertropi otot) pada serabut otot type 1
slow twitch. Walaupun pada latihan daya tahan, adaptasi terbesar terjadi proses
digunakan dalam adaptasi kontraksi otot terhadap beban latihan yang diberikan.
Sehingga dalam hal ini selain terjadi respon dari muscle fiber juga menyebabkan
myosin) yang akan menstimulasi asam amino yang mana meningkatkan jumlah
mitokondria pada sel otot. Didalam sel myofibril tersebut akan bertambah ukuran
meningkatkan kekuatan tegangan dari tendon, ligamen, dan jaringan ikat di otot
merangsang neuron motorik pada otot, kontraksi unit- unit motorik tersebut secara
Semakin banyak mootor unit yang terekruitmen maka semakin banyak serabut
otot yang aktif. Banyak peneliti setuju bahwa motor unit secara umum teraktivasi
didasarkan oleh adanya perintah rekruitmen yang pasti oleh karena aktivitas
neuromuskular yang mengikat secara pasti dan berulang ulang yang dikenal
secara bertahap terhadap motor unit menjadikan kampuan otot meningkat (Chu,
2006).
21
B. Kerangka Berpikir
Faktor yang
mempengaruhi:
Prestasi olahraga 1. Usia
2. Tinggi badan
panahan 3. Berat badan
4. Panjang tarikan
Latihan beban
Dosis latihan
Frekuensi : 3 x
Seminggu
Intensitas : 30- 65 %
Type : Dinamis
(Weight training)
Time : 0- 30 detik
Peningkatan hasil
lamanya menahan busur
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Ada pengaruh latihan incline dumbbell press dan Bent over row terhadap
Karanganyar.
23