Bab 2 Frozen Fix
Bab 2 Frozen Fix
TINJAUAN PUSTAKA
A. Frozen Shoulder
lingkup gerak sendi (LGS) pada bahu (Hudaya, 2015). Lebih lanjut Hudaya
menjelaskan kondisi ini ditemukan kapsulitis, disertai sedikit atau tanpa synovitis,
gejala khas berupa nyeri bahu dan pembatasan lingkup gerak sendi bahu yang
Rotator cuff complex merupakan sendi yang paling kompleks pada tubuh
5
6
acromion. Sendi ini diperkuat oleh fibrous capsule yang tertutup oleh ligamentum
meliputi oleh rawan hyaline, dan cavitas glenoidalis diperdalam oleh adanya
sendi yang sebenarnya, hanya berupa pergerakan scapula terhadap dinding thorax
Gambar 2.1
a. Biomekanik Bahu
Ditinjau dari aspek gerak maka sendi bahu dibagi menjadi dua yaitu
1) Gerakan osteokinematika
posterior.
otot deltoideus.
oleh otot latissimus dorsi, teres mayor serta otot sub scapulari.
posisi abduksi lengan 90º dan mencapai jarak gerak sendi 45º yang
posisi lengan 90º dan mencapai jarak gerak sendi 145º yang dimulai
2) Gerak arthrokinematika
Adalah gerakan yang terjadi pada permukaan sendi yang meliputi roll dan
glenohumeral yaitu : (1) gerakan fleksi terjadi rolling caput humeri ke anterior,
8
posterior, sliding ke caudo ventral, (3) gerakan eksternal rotasi terjadi roling
caput humeri ke dorso lateral, sliding ke ventro medial, (4) gerakan internal
rotasi terjadi rolling caput humeri ke ventro medial dan sliding ke dorso lateral.
b. Kapsul sendi
dua lapisan yaitu stratum synovial dan stratum fibrosum. Menurut Pubzt dan Pabst
cairan synovial yang memberi nutrisi kepada cartilago sendi. Stratum fibrosum
merupakan lapisan luar yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa dan berfungsi
c. Sistem otot
Otot merupakan sebuah jaringan dalam tubuh yang berfungsi sebagai alat
penggerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot bahu selain berfungsi sebagai
stabilisator dan pengontrol hubungan antara scapula dan humerus. Otot-otot bahu
terbagi menjadi (1) otot superficial, yaitu : m.trapezius dan m. latissimus dorsi,
otot tersebut sebagai otot pelindung dari otot-otot lain yang berada di bawahnya,
subscapularis. (Hollinshead,1974).
Otot trapezius membantu gerakan rotator cuff girdle untuk gerakan fleksi,
ekstensi, abduksi tangan, dan rotasi upward scapula. Sedangkan otot latissimus
9
dorsi aktif pada gerakan ekstensi, adduksi, dan endorotasi lengan atas. Otot
m.pectoralis minor untuk bergerak rotasi downward dan depresi pada scapula.
Otot trapezius juga bekerja dengan otot levator scapulae sehingga menghasilkan
1
2
14
3
15 4 5
16 7
6
17 8
9
10
11
18 19 12
13
20
Gambar 2.2
Otot-otot bahu dilihat dari posterior (Donatelli, 2012)
11
1
9 2
10 3
11
4
12 5
6
13
14 7
15
8
16
17
18
19
Gambar 2.3
ressesus axilaris, sedangkan pada kapsul sendi bagian posterior terjadi kontraktur,
sehingga khas pada kasus ini rotasi internal paling bebas, abduksi terbatas dan
rotasi eksternal paling terbatas atau biasa disebut pola kapsuler. Perubahan
pergerakan bahu berkurang. Pembungkus capsul akan lebih dulu melekat pada
Etiologi dari frozen shoulder masih belum diketahui dengan pasti. Adapun
faktor predisposisinya antara lain periode immobilisasi yang lama, akibat trauma,
yang mendasari terjadinya frozen shoulder adalah sebagai berikut : (i) teori
komponen genetik dari frozen shoulder, contohnya ada beberapa kasus dimana
kembar identik pasti menderita pada saat yang sama, (3) teori auto immun, diduga
penyakit ini merupakan respon auto immun terhadap hasil-hasil rusaknya jaringan
lokal, (4) teori postur, banyak studi yang belum diyakini bahwa berdiri lama dan
faktor penting dari penyebab frozen shoulder sendi glenohumeral. Ada beberapa
kondisi predisposisi yang lain, pertama usia pasien. Capsulitis adhesiva tidak
terjadi pada usia muda, tetapi sering pada usia pertengahan. Kedua, refleks
1) Nyeri
ringan, diikuti sakit pada bahu dan lengan nyeri secara berangsur-angsur
bertambah berat dan pasien sering tidak dapat tidur pada sisi yang terkena. Setelah
beberapa lama nyeri berkurang, tetapi sementara itu kekakuan semakin terajdi,
berlanjut terus selama 6-12 bulan setelah nyeri menghilang. Secara berangsur-
14
angsur pasien dapat bergerak kembali, tetapi tidak lagi normal (Appley dan
Solomon, 2010).
Rasa nyeri dapat menjalar ke leher lengan atas bagian ventral, scapula dan
lengan bawah. Kadang-kadang rasa nyeri dapat mengganggu tidur pada malam
hari dan tidur ke sisi bahu yang terkena akan menimbulkan rasa nyeri juga. Rasa
nyeri juga akan timbul apabila ada upaya menggerakkan bahu, baik aktif maupun
pasif. Terdapat nyeri tekan difus yang lebih jelas di bagian anterior (Hudaya,
2015).
keterbatasan luas gerak sendi glenohumeral yang nyata. Keterbatasan gerak ini
terjadi ke segala arah baik pada gerakan aktif maupun pasif. Pada pemeriksaan
Nyeri dirasakan pada daerah otot deltoideus. Bila terjadi pada malam hari
dirasakan pada daerah otot deltoideus, bila terjadi pada malam hari sering
15
dengan mengangkat bahunya (srunging). Juga dapat dijumpai adanya atropi bahu
Dengan adanya beberapa tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada
keterbatasan LGS, penurunan kekuatan otot dan atropi maka secara langsung
2013).
Menurut Kisner (dikutip oleh Emirza, 2013) frozen shoulder dibagi dalam
3 tahap, yaitu:
a) Pain (Freezing):
Ditandai dengan adanya nyeri hebat bahkan saat istirahat, gerakan sendi
bahu menjadi terbatas selama 2-3 minggu dan masa akut ini berakhir sampai 10-
36 minggu.
b) Stiffness (Frozen):
nyata dan keterbatasan gerak dari glenohumeral yang diikuti oleh keterbatasan
c) Recovery (Thawing):
Pada fase ini tidak ditemukan adanya rasa nyeri dan tidak ada synovitis
tetapi terdapat keterbatasan gerak karena perlengketan yang nyata. Fase ini
Kondisi frozen shoulder mempunyai prognosis yang baik bila terapi yang
pasien karena immobilisasi yang terlalu lama menimbulkan jaringan fibrous yang
banding dari frozen shoulder meliputi intra kapsuler dan ekstra kapsuler.
a) Osteoarthritis
sendi. Penyakit ini tergolong penyakit sendi degeneratif yang bersifat progresif.
badan dan lain-lain. Nyeri yang dirasakan biasanya dinyatakan sebagai linu dan
b) Rheumatoid arthritis
jaringan lunak (soft tissue) yang cenderung menjadi kronis. Gejala umumnya
17
berupa nyeri dan kaku pada sendi yang awitannya perlahan-lahan yang dimulai
dengan arthritis akut. Rasa kaku pada pagi hari yang menyeluruh (generalized
a) Tendinitis supraspinatus
serta dalam jangka waktu yang lama, oleh tendon otot bicep, ini akan
eksorotasi.
b) Tendinitis bicipitalis
atau dipukul pada bahu, dengan posisi lengan adduksi dan supinasi atau orang
yang bekerja berat dengan posisi seperti tersebut diatas secara berulang-ulang,
biasanya ditandai dengan adanya nyeri pada daerah anterior bahu, terdapat
keterbatasan gerak adduksi, terdapat nyeri tekan didepan caput humeri, tepatnya
c) Bursitis subacromialis
atau lesi lain yang ada didekatnya atau akibat trauma langsung setempat. Foto
ronsen biasanya normal, tetapi pada kasus yang jarang, dapat tampak defosit
18
kalsium didalam atau dipermukaan tendon. Dapat pula yang timbul pada
Rhematoid arthritis atau akibat infeksi dan dapat pula tanpa sebab yang jelas.
Rasa nyeri saat dilakukan gerakan abduksi, karena pada saat gerakan abduksi itu
Rasa nyeri pada umumnya mulai timbul bila lengan mendekati abduksi
90º dari tubuh (45º-125º). Tetapi bila lengan di elevasikan lebih lanjut, maka rasa
merasakan nyeri didaerah persendian bahu bagian atasnya, hal ini biasanya terjadi
pada anak-anak atau orang dewasa yang masih muda, sedangkan pada orang tua
ruptur terjadi hanya karena trauma ringan saja, hal ini terjadi karena adanya
melakukan gerakan abduksi lebih dari 90º atau melakukan gerakan abduksi
melawan tahanan
1. Impairment
fisiologi dan atau secara struktur dan fungsi anatominya. Impairment pada frozen
19
shoulder antara lain: adanya nyeri, keterbatasan gerak aktif maupun pasif, adanya
atrofi otot sekitar bahu misal pectoralis mayor, deltoideus dan otot rotator cuff
a. Nyeri
(Smeltzer, 2001). Nyeri pada frozen shoulder bersifat tumpul, nyeri akan semakin
menjadi bila bahu digerakan dan lingkup gerak pun akan terbatas.
scale (VAS). VAS marupakan alat pengukuran intensitas nyeri efisien yang telah
digunakan secara luas dalam penelitian dan pengaturan klinis (Ivan, 2013). Garis
yang digambar sepanjang 10 cm, dimana bagian ujung kiri dari garis merupakan
pernyataan tidak ada nyeri sama sekali, kemudian semakin ke kanan nyeri
semakin bertambah hingga ujung bagian kanan garis merupakan nyeri yang sangat
hebat. Nyeri yang diperiksa dalam frozen shoulder yaitu nyeri saat diam, nyeri
Gambar 2.4
VAS (Visual Analog Scale)
20
bergerak dan cenderung inaktif, jika dibiarkan terlalu lama maka akan
menyebabkan penurunan LGS. Lingkup gerak sendi merupakan luas atau jarak
yang bisa dicapai oleh suatu persendian saat sendi tersebut bergerak. Baik secara
aktif maupun secara pasif. Salah satu teknik evaluasi yang paling sering
digunakan untuk mengukur LGS dengan alat ukur goniometer (Suhardi, 2014).
Pengukuran LGS bahu meliputi bidang sagital (S), frontal (F), tranversal (T), dan
rotasi (R). Hasil pengukuran pada gerak pasif lebih besar dari gerak aktif. Hasil
gerakkan eksorotasi lebih terbatas daripada abduksi dan abduksi lebih terbatas
dirasakan pada daerah otot deltoideus, bila terjadi pada malam hari sering
dalam mengangkat bahunya (srugging). Juga dapat dijumpai adanya atropi bahu
2. Functional limitation
21
dapat dilakukan sehari-hari akibat penyakit yang diderita. Masalah yang sering
ditemui pada kondisi frozen shoulder adalah keterbatasan gerak dan nyeri, oleh
dari saku belakang celana, ketidakmampuan untuk mengambil barang dari tempat
3. Participation restriction
hal ini menyebabkan penderita tersebut merasa tidak percaya diri dan kurang
4. Pemeriksaan spesifik
a. Appley test
Appley adalah tes gerak aktif yang terdiri dari: (1) eksternal rotasi dan
abduksi, tangan bergerak ke atas lewat belakang kepala menyentuh sudut tengah
atas dari scapula yang berlawanan, (2) internal rotasi dan adduksi ke belakang,
scapula lawannya.
22
Gambar 2.5
Appley test (www.aafp.org)
b. Yergason test
Posisi pasien duduk, lengan pasien menempel sejajar dengan tubuh dan siku fleksi
90º dengan lengan bawah pronasi. Terapis duduk didepan pasien. Pasien diminta
tahanan dari terapis (terapis menahan ke arah endorotasi). Jika terdapat nyari
gerak pada daerah sulkus bicipitalis, maka tes menunjukan hasil positif dimana ini
Gambar 2.6
Yergason test (www.aafp.org)
23
6. Pemeriksaan fungsional
akibat adanya keterbatasan lingkup gerak sendi dan nyeri yang dirasakan oleh
pasien. Pemeriksaan ini menggunakan alat ukur berupa Disability Index dari
Shoulder Pain and Disability Index (SPADI). Pada pemeriksaan ini pasien akan
diberi blanko yang di dalamnya berisi delapan aktivitas yang melibatkan sendi
bahu yang akan dinilai sesuai dengan tingkat kemampuan dan kesulitan yang
blanko Disability yang diberikan terapis dan diisi sesuai dengan aktivitas apa yang
mampu dilakukan pasien itu sendiri. Jika dua atau lebih kemampuan fungsional
tidak mampu dijawab pasien maka pemeriksaan ini tidak bisa dilakukan (Roach et
al, 1991).
Semakin tinggi nilai total berarti semakin tinggi tingkat kesulitan pasien
begitu juga sebaliknya, semakin rendah nilai total berarti semakin rendah tingkat
7. Pemeriksaan antopometri
a. Pengertian MWD
Teknik aplikasi ke jaringan melalui emitter yang berbentuk persegi panjang. Jarak
antara emitter dengan kulit 5-10 cm untuk emitter panjang, dosis mitis dan
b. Efek fisiologis
metabolisme sel-sel lokal kurang lebih 13% tiap kenaikan temperatur 1ºC, (2)
25
menjadi lebih baik seperti jaringan collagen kulit, otot, tendon, ligamen dan
panjang serabut kolagen, tetapi terbatas pada jaringan ikat yang letak
jaringan saraf.
c. Efek terapeutik
terhadap jaringan yaitu adanya panas dalam jaringan, maka jaringan akan teregang
dan akan membuat vasodilatasi dan sirkulasi darah menjadi lancar. Sirkulasi darah
yang merupakan stimulus nyeri akan lebih cepat terbawa oleh aliran darah,
sendi dan otot (misalnya RA, post traumatik), (2) kelainan-kelainan saraf perifer
seperti neuropati dan neuralgia, (3) cidera pada tendon (sprain) dan cidera pada
otot (strain).
Kontraindikasi penggunaan MWD antara lain: (1) logam dalam tubuh, (2)
sensibilitas, (5) perdarahan, (6) jaringan atau organ yang mempunyai banyak
e. Dosis
menit. Barth dan Kern menyatakan bahwa dengan menggunakan kumparan untuk
2. Terapi latihan
menggunakan gerak tubuh baik secara aktif maupun pasif (Kisner dan Colby,
2007). Pada prinsipnya untuk meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS) harus
jaringan lunak. Sedangkan kekuatan otot bahu dapat diperbaiki dengan terapi
Tujuan dari terapi latihan untuk mengulur jaringan lunak sekitar sendi
latihan antara lain : (1) nyeri, (2) spasme, (3) kelemahan dan penurunan kekuatan
27
otot, (4) keterbatasan LGS (lingkup gerak sendi), (5) hypermobile pada sendi, (6)
Kontraindikasi dalam terapi latihan antara lain : (1) latihan tidak boleh
keadaan fraktur, (2) bila pasien merasakan nyeri yang sangat berat hentikan
latihan. Tanda-tanda latihan yang tidak tepat adalah timbulnya rasa nyeri dan
peradangan, (3) latihan harus di monitor dengan ketat terutama pada pasien
Alat bantu yang digunakan antara lain : shoulder whell, overhead pulley,
beberapa tehnik terapi dan alat bantu yang dibahas diatas penulis menggunakan
tehnik free active movement / free active exercise dan alat bantu shoulder wheel.
pasien diminta menggerakkan sendi bahu perlahan ke segala arah sampai batas
toleransi nyeri yang dirasakan pasien. Gerakan ini bisa di sesuaikan dengan
28
dimodifikasi sesuai aktivitas keseharian yang sering dilakukan pasien. Setiap satu
1. 2
3 4.
Gambar 2.7
Latihan gerakan free active exercise
Referensi gambar dari youtube.
2) Shoulder wheel
bahu pada gerakan fleksi, ekstensi, dan sirkumduksi. Cara pelaksanaan terapi
shoulder wheel ke atas untuk gerakan fleksi dan ke bawah untuk gerakan ekstensi.
Gambar 2.8
Latihan gerak fleksi-ekstensi sendi bahu dengan shoulder wheel
Referensi gambar dari youtube.
shoulder wheel, tangan yang akan dilatih memegang pegangan shoulder wheel.
yang searah jarum jam kemudian dilanjutkan dengan gerakan yang berlawanan
Gambar 2.9
Latihan gerak sirkumduksi sendi bahu dengan shoulder wheel
Referensi gambar dari youtube.
Pada saat latihan terapis bertugas memeriksa gerakan yang dilakukan
pasien, agar tidak terjadi gerakan kompensasi trunk saat memutar shoulder wheel.