PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semua aktifitas seperti tangan dan lengan sebagai peran utama, sehingga bila
Kegiatan dasar yang berupa gerak adalah kebutuhan dan tuntutan manusia
signifikan dari gerak aktif dan pasif bahu yang terjadi karena kerusakan
bervariasi mulai dari nyeri ringan sampai berat dan tingkat keterbatasan
dialami oleh 2% dari populasi antara usia 40-60 tahun dan perbandingan
jumlah kasus pada wanita lebih banyak. Prevalensi dari kasus frozen
pada bahu yang tidak dominan. Studi mengatakan 40% pasien mengalami
nyeri sedang selama kurang lebih 2-3 tahun dan 15% dari kasus tersebut
1
Kasus frozen shoulder biasa ditangani dengan modalitas fisioterapi
terapi latihan. (Dewanto, 2009) Dari latar belakang tersebut maka penulis
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Pasuruan.
2. Lokasi Penelitian
SWD, TENS dan terapi latihan sebagai salah satu modalitas fisioterapi
pasien.
2
3. Institusi Pendidikan
dengan modalitas yang ada khususnya SWD, TENS dan terapi latihan.
3
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Definisi
sindrom dengan serangkaian nyeri dan keterbatasan gerak aktif dan pasif.
Frozen shoulder menyerang sekitar 20% dari total populasi manusia, dan
Dalam pendapat lain frozen shoulder adalah penyakit kronis dengan gejala
khas berupa nyeri bahu dan pembatasan lingkup gerak sendi bahu yang
(Setyawan, 2014).
dan biomekanik.
a. Tulang Scapula
4
scapula (Lynn, 2013). Otot-otot tersebut adalah supraspinatus,
b. Tulang Clavicula
c. Tulang Humerus
2013)
5
2. Sendi Penyusun Shoulder
kurang stabil.
6
Gambar 2.2 Glenohumeral ligamen anterior view (sumber :
Lynn, 2013)
b. Ligamen coracohumeral, menempel dari sisi lateral prosesus
glenoid.
7
Gambar 2.4 Glenoid Labrum (sumber : Lynn, 2013)
a. M. Pectoralis Major
b. M. Deltoideus
8
Origo : Anterior : Sepertiga anterolateral clavicula.
c. M. Latissimus Dorsi
9
d. M. Seratus Anterior
e. M. Levator Scapula
5. Fisiologis Bahu
10
datar. Maka gerakan bahu harus memperhatikan posisi caput humerus
C. Patofisiologi
(painfull) yang berlangsung sekitar 0-3 bulan. Pasien akan mengalami nyeri
spontan yang seringkali parah dan mengganggu tidur. Pasien akan takut
Rasa sakit seringkali diikuti dengan fase kaku. Ketiga, fase beku (frozen)
berlangsung antara 9-15 bulan. Pada fase ini patofisiologi sinovial mulai
mereda atau membaik tetapi lesi terjadi dalam kapsul diikuti penurunan
lingkup gerak sendi dalam pola kapsuler yaitu eksternal rotasi yang paling
(thawing phase) yang berlangsung antara 15-24 bulan. Fase akhir ini
(Suprawesta, 2017).
D. Etiologi
11
Frozen shoulder ditandai dengan adanya keterbatasan gerak idiopatik
pada bahu yang biasanya menimbulkan nyeri pada fase awal. Sebab-sebab
sekunder meliputi perubahan struktur pendukung dari dan sekitar sendi bahu
dan penyakit endokrin atau penyakit sistemik yang lain (Wijaya, 2015).
E. Faktor Resiko
kurangnya aktivitas fisik pada usia lanjut dan biasanya wanita lebih
banyak terkena dari pada pria karena wanita lebih banyak mengalami
2016).
diabetes mellitus tipe 2 terjadi resistensi insulin. Fungsi dari insulin itu
sendiri adalah sebagai kunci atau pintu masuk glukosa dari darah ke
dalam sel. Oleh sebab itu terjadi penurunan pemakaian glukosa oleh
sel karena glukosa yang beredar di darah tidak bisa masuk ke dalam
3. Trauma Sendi
12
Pasien yang memiliki riwayat pernah mengalami cedera pada
sendi bahu atau menjalani operasi sendi bahu dan disertai imobilisasi
sendi bahu dalam waktu yang lama akan beresiko tinggi mengalami
4. Penyakit Parkinson
5. Aktivitas
waktu untuk belajar dan bermain alat musik. Semua kegiatan ini dapat
menuntut kerja yang luar biasa pada otot dan jaringan ikat pada sendi
penggunaan otot tubuh bagian atas dan bahu yang sangat spesifik dan
13
dari segala usia terlibat dalam berbagai kegiatan tersebut, gangguan
glenohumeral yang nyata, baik gerakan aktif maupun gerakan pasif. Nyeri
dirasakan pada daerah m.deltoideus. Bila terjadi pada malam hari sering
keterbataan gerak sendi yang spesifik mengikuti struktur kapsul sendi. Sendi
endorotasi, dan abduksi (Kuntono, 2004). Tanda dan gejala frozen shoulder
adalah nyeri terutama ketika meraih ke belakang dan elevasi bahu dan rasa
tidak nyaman biasanya dirasakan pada daerah anterolateral bahu dan lengan
(Prafitri, 2009).
kecuali sedikit pengecilan otot dan mungkin juga terdapat rasa nyeri, tetapi
gerakan selalu terbatas. Pada kasus yang berat bahu sangat kaku (Apley &
Solomon, 1995).
Pada kasus ini, nyeri yang terletak di anterolateral sendi dan menyebar
bawah. Rasa tidak nyaman memburuk pada malam hari dan biasanya
bicipitalis. Gerakan pasif maupun aktif terbatas pada semua arah gerakan,
14
nyeri muncul pada gerak ekstrim. Pada stadium akut, spasme otot terlihat
Dari gejala dan tanda tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa gejala
dan tanda yang khas dari frozen shoulder adalah nyeri, kekakuan,
G. Penatalaksanaan
1. Manual Terapi
a. Hold Relax
sendi bahu.
2. Elektro Terapi
15
atau sekitar nyeri. Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan
16
menurunkan tonus otot, meningkatkan elastisitas jaringan untuk
c. Ultrasound
sound adalah 1 dan 3 MHz. Ultra Sound memiliki tiga efek antara
lain, efek mekanik, efek panas dan efek biologis (Prentice, 2002).
3. Terapi Latihan
yang bisa meningkatkan lingkup gerak sendi pada tangan tersebut dan
jika terasa sakit maka latihan diberikan pada gerak otot yang
a. Shoulder wheel
17
Shoulder wheel merupakan alat yang digunakan untuk
2013).
b. Pendulum Exercise
900 terhadap tungkai atau tubuh tengkurap dan bahu di tepi meja.
2002).
c. Towel Stretch
Gunakan tangan yang sehat untuk menarik handuk dari sisi tangan
18
d. Finger Walk
2002).
19
BAB III
STATUS KLINIS
Nama : Ny. S
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. M
A. DIAGNOSIS MEDIS
B. CATATAN KLINIS
Medika mentosa
- Novorapid
20
- Paracetamol
- OMZ
- Amlodipin
- Insulin
Hasil lab :
A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
21
B. ANAMNESIS (AUTO/HETERO)
1. KELUHAN UTAMA
Diabetes Mellitus
5. ANAMNESIS SISTEM
b. Kardiovaskular
Terdapat hipertensi
c. Respirasi
d. Gastrointestinal
22
e. Urogenital
f. Musculoskeletal
g. Nervorum
a) TANDA-TANDA VITAL
Pernapasan : 20x/menit
Temperatur : 35,5o C
Berat badan : 62 kg
nyeri
23
c) PALPASI
d) PERKUSI
Tidak dilakukan
e) AUSKULTASI
Tidak dilakukan
f) GERAK DASAR
Gerak Aktif :
1. Fleksi + + 155◦
2. Ekstensi + + 35◦
3. Endorotasi - + 50◦
4. Eksorotasi - - 80◦
5. Abduksi + + 90◦
6. Adduksi - + 25◦
Gerak Pasif :
24
2. Ekstensi + + Firm endfeel
4. Eksorotasi - - Elastic
endfeel
dekstra
untuk sembuh
- Aktivitas Fungsional :
25
Pasien sulit mengambil benda di atas menggunakan tangan
- Lingkungan Aktivitas :
menggosok badannya
2. PEMERIKSAAN SPESIFIK
a. Pemeriksaan Nyeri :
VAS
Diam : 3
Tekan : 6
Gerak : 8
Fleksor 3
Ekstensor 3
Endorotator 3
Eksorotator 4
Abduktor 3
Adduktor 3
26
S 35◦ - 0◦ - 155◦ 60◦ – 0◦ – 180◦
d. Tes Sensibilitas
Hasil : + (nyeri)
f. Yergason Test
Hasil : + (nyeri)
g. Supraspinatus Test
Hasil : + (nyeri)
Hasil : + (nyeri)
27
D. UNDERLYING PROCCESS
Diabetes Mellitus
dan TGF-β
Proinflamasi
Kematian sel
Frozen shoulder
28
Joint Muscle barang tinggi yang melibatkan
dekstra
Stifness
Nyeri Spasme
LGS otot
E. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment
Functional Limitation
kanan
Disability
F. PROGNOSIS
29
Quo at Fungsionam : Bonam
G. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1. Tujuan treatment
a) Jangka
Pendek
- Mengurangi nyeri
b) Jangka Panjang
dan kekakuan
2. Rencana tindakan
a) Teknologi Fisioterapi
Ultrasound
lunak.
30
Short Wave Diathermy
latihan/senam.
pendarahan.
b) Terapi Latihan
Pendulum Exercise
Towel Stretch
gerak sendi.
31
Finger Walk
H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
menit. T:
tangannya.
Persiapan Pasien
- Tes sensibilitas
berbahan logam.
mungkin.
32
memencet tombol start dan
mengatur intensitas.
tangannya.
Persiapan Pasien
- Tes sensibilitas
mungkin.
mengatur intensitas.
meja I : sesuai
33
sehingga tangan yang sakit dapat T:
tas
T:5
menit
pasien
T:
fleksibili-
tas
T:5
menit
bawah. T:
fleksibili-
tas
34
T:5
menit
Diathermy
tangannya. T:4
- Tes sensibilitas
mungkin.
shoulder dekstra.
Exercise
35
Finger Sama seperti sebelumnya
Walk
Stretch
1. Pemeriksaan Nyeri
VAS T0 T1 T2
D 3 2 1
T 6 5 4
G 8 8 6
2. Pemeriksaan MMT
Muscle T0 T1 T2
Fleksor 3 3 3
Ekstensor 3 3 3
Endorotator 3 3 3
Eksorotator 4 4 4
Abduktor 3 3 3
Adduktor 3 3 3
36
3. Pemeriksaa Lingkup Gerak Sendi
T0 T1 T2
4. Spasme
T0 T1 T2
37
L. EDUKASI DAN KOMUNIKASI
kanan
38
BAB IV
A. Kesimpulan
sindrom dengan serangkaian nyeri dan keterbatasan gerak aktif dan pasif.
lain frozen shoulder adalah penyakit kronis dengan gejala khas berupa nyeri
bahu dan pembatasan lingkup gerak sendi bahu yang dapat mengakibatkan
fisioterapi pada kasus frozen shoulder yaitu nyeri, keterbatasan ROM pada
yang diberikan berupa modalitas MWD, TENS dan terapi latihan ROM
spasme.
B. Saran
kerjasama antara terapis dan pasien agar tercapai hasil pengobatan yang
1. Untuk fisioterapis
39
2. Untuk masyarakat
3. Untuk pasien
sebagaimana mestinya.
40
DAFTAR PUSTAKA
A, Charles Rockwood. 2009. The Shoulder Fourth Edition. China : Saunders.
Apley, A. G., & Solomon, L. 1995. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem apley.
Surg ; 321
Churachiil Livingstone.
Jakarta : EGG.
http://emedicine.medscape.com/article/18 99211-overview#showall.
Low, J., Reed, A., and Dyson, M., 2000. Electrotherapy Explained : Principles
Frozen Shoulder.
Papalia, R., Torre, G., Papalia, G., Baums, M. H., Narbona, P., Di Lazzaro, V., &
41
RST DR. SOEDJONO MAGELANG (Doctoral dissertation, Univerversitas
Muhammadiyah Surakarta).
Prentice, WE. 2002. Therapeutic Modalities For Physical Therapists. 2nd ed.
Company.
42
Terapi Manipulasi pada Penderita Frozen Shoulder. Gelora: Jurnal
Balboa.
43