Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

MENGULAS ARTIKEL

Osteoarthritis Lutut: Sebuah Primer

Michelle J Lespasio, DNP, JD, ANP; Nicolas S Piuzzi, MD; M Elaine Husni, MD, MPH;
George F Muschler, MD; AJ Guarino, PhD; Michael A Mont, MD Perm J 2017;21:16-183

E-pub: 09/13/2017 https://doi.org/10.7812/TPP/16-183

ABSTRAK dan sedang diselidiki, diterima bahwa OA tulang, dan pada kasus lanjut, pembentukan kista
Tujuan artikel ini adalah untuk lutut berasal dari multifaktorial. Sementara subkondral dapat dilihat secara patologis.
memberikan sinopsis pemahaman medis proses penyakit seluruh organ inflamasi dan Faktor risiko yang terkait dengan perkembangan OA

saat ini tentang osteoarthritis lutut. Kami biomekanik memainkan peran penting, OA lutut dapat dibagi menjadi tidak dapat dimodifikasi dan

menggambarkan prevalensi, penyebab dan lutut juga dipengaruhi oleh kombinasi faktor, dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat

faktor risiko terkait, gejala, diagnosis dan termasuk riwayat keluarga, usia, obesitas, dimodifikasi termasuk faktor keturunan (mutasi genetik

klasifikasi, dan pilihan pengobatan. Kuis diabetes, sinovitis, mediator inflamasi yang dapat memengaruhi seseorang untuk berkembang

berfungsi untuk membantu pembaca sistemik, imunitas bawaan, keselarasan menjadi OA lutut) dan faktor bawaan (kelainan yang

dalam memahami materi yang disajikan. ekstremitas bawah (genu valgum dan genu diturunkan pada bentuk tulang yang mengelilingi sendi

varum), bentuk dan displasia sendi, trauma, lutut). Faktor risiko yang dapat dimodifikasi dapat

PERKENALAN dan peradangan akibat sindrom metabolik.5-12 ditargetkan untuk pengobatan. Faktor risiko paling umum

Silakan lihat Bilah Samping: Kuis Menilai Terlepas dari mekanisme yang mendasarinya, yang dapat dimodifikasi di AS adalah kelebihan berat

Pengetahuan Osteoarthritis Lutut (Benar/ OA menyiratkan kerusakan kartilago artikular, badan; setiap pon (0,45 kg) kenaikan berat badan

Salah/ Tergantung) dengan Jawaban. pembentukan tulang osteofit, dan sklerosis menambahkan 2 pon hingga 4 pon (0,9-1,8 kg) tekanan

Osteoartritis (OA), juga dikenal sebagai tulang subkondral. ekstra pada tubuh seseorang.

penyakit sendi degeneratif, OA primer, artritis

keausan, atau artritis terkait usia, merupakan
Kuis Menilai Pengetahuan Osteoarthritis Lutut (Benar/Salah/Tergantung) dengan Jawaban:
penyebab utama kecacatan di AS dan di
1. Pembedahan diperlukan untuk mengobati osteoartritis lutut (OA).
seluruh dunia.1Dokter menggunakan kata itu
Menjawab:Bergantung.Meskipun pembedahan tidak dilakukan untuk sebagian besar pasien, pembedahan diperlukan bagi mereka
radang sendiberarti radang sendi. Di sektor yang mengalami nyeri hebat atau kerusakan sendi.
kesehatan masyarakat, artritis adalah istilah
2. OA lutut dapat terjadi karena memakai sepatu hak tinggi.
selimut yang digunakan untuk merujuk pada
Menjawab:Bergantung.Paparan yang lama untuk mengenakan sepatu hak tinggi, pada kenyataannya, menghasilkan kekuatan yang
lebih dari 100 penyakit rematik dan kondisi berubah pada lutut saat berjalan, yang dapat menjadi predisposisi perubahan degeneratif pada sendi dan meningkatkan risiko OA.

yang memengaruhi persendian, jaringan di

sekitar persendian, dan jaringan ikat lainnya. 3. Ada hubungan antara cuaca dan OA lutut.
Pembahasan semua kondisi ini berada di luar Menjawab:Bergantung.Iklim hujan tidak menyebabkan OA, tetapi penderita OA mungkin mengalami peningkatan rasa sakit selama

cakupan primer ini, dan kami akan berfokus cuaca hujan.

pada OA lutut primer. 4. OA lutut akan membatasi kemampuan seseorang untuk berolahraga.

OA adalah gangguan sendi yang Menjawab:Bergantung.Seseorang perlu menghindari olahraga berdampak tinggi tetapi harus mempertahankan rutinitas olahraga

paling umum di AS.2Jumlah orang yang berdampak rendah.

terkena gejala OA lutut cenderung 5. Seseorang lebih mungkin mengembangkan OA lutut jika orang tuanya menderita OA lutut.

meningkat karena penuaan populasi Menjawab:Bergantung.Seseorang berisiko lebih tinggi terkena OA dengan riwayat keluarga, tetapi perkembangannya dapat dihindari

dan epidemi obesitas.3 melalui gaya hidup sehat.

OA lutut mempengaruhi 3 kompartemen sendi 6. Untuk setiap pon berat badan yang bertambah, ada tekanan pon yang sama pada lutut.
lutut (sendi medial, lateral, dan patellofemoral) Menjawab:PALSU.Peningkatan berat 1 pon (0,45 kg) sama dengan sekitar 2 pon hingga 4 pon (0,9 hingga 1,8 kg)
dan biasanya berkembang perlahan selama 10 tekanan pada lutut.

sampai 15 tahun, mengganggu aktivitas 7. OA lutut merupakan masalah kesehatan yang serius.

kehidupan sehari-hari.4Secara tradisional, hal itu Menjawab:BENAR. Arthritis adalah penyebab kecacatan paling umum di AS, mempengaruhi sekitar 1 dari setiap 5 orang

ditafsirkan sebagai "keausan" penyakit tulang dewasa AS dan keluarga mereka. Beban ekonomi juga besar, dengan perkiraan biaya lebih dari $188 miliar per tahun: $108
miliar untuk gaji yang hilang dan $80 miliar untuk perawatan medis.
rawan artikular hanya karena penuaan dan tidak
terkait dengan peradangan. Meskipun 8. OA lutut adalah konsekuensi normal dari penuaan.

patofisiologi penyakit ini masih kurang dipahami Menjawab:PALSU.Meskipun OA lutut dikaitkan dengan penuaan, itu bukanlah konsekuensi yang normal.

Michelle J Lespasio, DNP, JD, ANP,adalah Asisten Profesor dan Praktisi Perawat Dewasa dalam Bedah Ortopedi di Boston Medical
Center di MA. Email: michelle.lespasio@bmc.org. Nicolas S Piuzzi, MD,adalah Rekan Pengobatan Regeneratif Ortopedi dan Terapi
Seluler di Klinik Cleveland di OH. Email: piuzzin@ccf.org. M Elaine Husni, MD, MPH,adalah seorang Rheumatologist
dan Imunolog dan Direktur Pusat Perawatan Arthritis & Muskuloskeletal di Departemen Rematologi dan
Penyakit Imunologi di Klinik Cleveland di OH. Email: husnie@ccf.org. George F. Muschler, MD,adalah Profesor Bedah
Ortopedi, Direktur Laboratorium Pengobatan Regeneratif, dan Dokter Tamu di Klinik Cleveland di OH. Email:
muschlg@ccf.org. AJ Guarino, PhD,adalah Profesor Biostatistik sebelumnya di Massachusetts General Hospital Institute of
Profesi Kesehatan di Boston dan saat ini di New England College of Optometry di Boston. Email: ajguarino@gmail.com.
Michael A Mont, MD,adalah Ketua Bedah Ortopedi di Klinik Cleveland di OH. Email: montm@ccf.org.

Jurnal Permanente/Perm J 2017;21:16-183 1

MENGULAS ARTIKEL
lutut. Kelebihan berat badan meningkatkan
beban sendi, menghasilkan efek buruk pada
sendi yang menahan beban, dan berkontribusi
dengan efek negatif terkait peradangan.
Diagnosis bergantung pada anamnesis dan
temuan pemeriksaan fisik dan sering kali
dikonfirmasi dengan rontgen. Tes laboratorium
biasanya dilakukan untuk menyingkirkan
diagnosis lain. Perawatan modern berfokus pada
peningkatan fungsi dan kualitas hidup. Mereka
sekarang berkisar di luar obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID) dan asetaminofen untuk
radang sendi ringan hingga kawat gigi, terapi
fisik, penurunan berat badan, unit stimulasi saraf
listrik transkutan (TENS), dan suntikan seluler
intraartikular. Perawatan definitif artritis parah
tetap menjadi salah satu dari banyak jenis
operasi.
PREVALENSI
OA lutut mempengaruhi sebagian besar orang dewasa
berusia 65 tahun atau lebih, dengan prevalensi di AS
sebesar 33,6% (12,4 juta).2Wanita memiliki prevalensi lebih
besar (42,1%) dibandingkan pria (31,2%).4
Wanita dengan OA lutut radiografi lebih cenderung
memiliki gejala daripada pria, dan orang Afrika-
Amerika umumnya melaporkan lebih banyak gejala
lutut dan pinggul daripada orang kulit putih.13
Aktivitas fisik yang berat, terutama aktivitas
yang membutuhkan berlutut, menekuk lutut,
jongkok, dan berdiri lama, serta trauma dan
cedera lutut juga dikaitkan dengan tingginya
prevalensi gejala OA lutut.3
OA lutut memiliki tingkat prevalensi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan jenis OA lainnya.14
Insidensi OA lutut meningkat seiring bertambahnya
usia dan masa hidup yang lebih lama serta berat rata-
rata populasi yang lebih tinggi, terutama pada wanita
gemuk.15
PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO
Sebelumnya OA dianggap sebagai
konsekuensi normal dari penuaan dan
konsekuensi mekanis dari "keausan", sehingga
mengarah ke istilah tersebutbersifat merosot
penyakit sendi. Namun, sekarang disadari bahwa
OA dihasilkan dari interaksi faktor konstitusional
dan mekanis yang multifaktorial dan kompleks,
termasuk integritas sendi, predisposisi genetik,
peradangan lokal, kekuatan mekanis, dan proses
seluler dan biokimia.5-12
OA lutut berhubungan erat dengan usia, karena
bukti radiografi OA terjadi pada kebanyakan
orang pada usia 65 tahun dan pada lebih dari
75% orang yang lebih tua dari usia 75 tahun.16
Meskipun ada banyak asosiasi dan mekanisme
2 Jurnal Permanente/Perm J 2017;21:16-183
yang tidak dipahami dengan baik, telah
dilaporkan bahwa terdapat prevalensi OA yang
lebih tinggi di kalangan wanita lanjut usia.16
Ada tiga kompartemen di lutut: 1)
kompartemen tibiofemoral medial, yang
menghubungkan dataran tibialis medial dengan
kondilus femoralis medial; 2) kompartemen
tibiofemoral lateral, yang menghubungkan
dataran tinggi tibialis lateral dengan kondilus
femoralis lateral; dan 3) sendi patellofemoral,
yang menghubungkan tempurung lutut dengan
tulang paha. Ketiga kompartemen ini bekerja
sama untuk membentuk sendi engsel yang
dimodifikasi yang memungkinkan lutut ditekuk
dan diluruskan, dan sedikit diputar dari sisi ke
sisi. Kelebihan berat pada lutut dapat berdampak
buruk pada kapasitas fungsional sendi lutut.
Hubungan antara obesitas (indeks massa
tubuh) dan prevalensi dan kejadian OA lutut
telah dibuktikan secara konsisten dalam
beberapa studi cross-sectional dan
longitudinal.17Meskipun kelebihan berat
badan meningkatkan beban sendi,
mengakibatkan efek buruk pada sendi yang
menahan beban, ini bukan satu-satunya
faktor yang terlibat dalam hubungan antara
OA dan obesitas. Obesitas meningkatkan
risiko OA lutut melalui berbagai mekanisme:
Peningkatan beban sendi; perubahan
komposisi tubuh, dengan efek negatif terkait
peradangan; dan faktor perilaku, seperti
berkurangnya aktivitas fisik dan selanjutnya
hilangnya kekuatan otot pelindung.18Selain
itu, prevalensi obesitas diperkirakan tidak
akan menurun dan mungkin akan
meningkatkan kejadian OA lutut dan
permintaan artroplasti lutut.19
GEJALA OSTEOARTHRITIS LUTUT
Gejala lutut dapat bervariasi tergantung pada
penyebab masalahnya. Gejala OA lutut yang
paling umum adalah nyeri di sekitar sendi lutut.
Nyeri bisa tumpul, tajam, konstan, atau
intermiten (mati-matian). Nyeri dapat bervariasi
dari ringan hingga menyakitkan. Rentang gerak
dapat dikurangi. Praktisi mungkin mendengar
suara gerinda atau letupan dan mungkin
melaporkan kelemahan otot. Pembengkakan,
penguncian, dan lutut kendur adalah gejala
umum yang bermasalah. Disabilitas ini, terutama
yang berkaitan dengan nyeri, biasanya
diwujudkan dengan kesulitan berjalan, menaiki
tangga, melakukan pekerjaan rumah tangga, dan
duduk tegak serta memiliki dampak psikologis
negatif, yang semuanya dapat menyebabkan
penurunan kualitas hidup.20
Osteoarthritis Lutut: Sebuah Primer
Nyeri lutut dapat berkembang perlahan dan
memburuk dari waktu ke waktu (paling umum), atau
nyeri dapat muncul tiba-tiba. Nyeri dan kaku di pagi
hari, setelah duduk, atau setelah istirahat lama
adalah yang paling umum. Seiring waktu, gejala yang
menyakitkan dapat muncul lebih sering, termasuk
saat istirahat atau di malam hari. Biasanya, rasa sakit
berkobar dengan aktivitas yang kuat. Nyeri dan
kekakuan sendi setelah duduk atau istirahat lama
biasanya mereda dalam waktu kurang dari 30 menit,
yang dikenal sebagai pembentuk gel.
DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI
Klasifikasi dan diagnosis OA lutut harus
dimulai dengan peninjauan berbagai jenis OA
lutut. OA lutut secara tradisional diklasifikasikan
berdasarkan etiologi menjadi bentuk idiopatik
(yaitu, primer) atau sekunder. OA lutut idiopatik
biasanya terlokalisasi tetapi dapat digeneralisasi
jika OA lutut melibatkan tiga atau lebih lokasi
sendi. OA lutut juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan keterlibatan anatomi oleh sendi
utama yang terlibat.
Sebelum praktisi membuat diagnosis klinis OA
lutut idiopatik, gangguan sekunder yang
mendasarinya harus dipertimbangkan dan
disingkirkan. Kondisi lutut sekunder yang dapat
meningkatkan risiko OA lutut harus diperiksa
dengan cermat. Kondisi ini termasuk trauma,
kelainan bawaan atau perkembangan, penyakit
pengendapan kalsium pirofosfat dihidrat, dan
kelainan tulang dan sendi lainnya seperti
osteonekrosis, artritis reumatoid, artritis gout,
artritis septik, dan penyakit tulang Paget.21Dari
semua OA sekunder, OA pasca trauma, yang
disebabkan oleh fraktur femur distal dan tibia
proksimal sebelumnya, merupakan penyebab
pluralitas tetapi hanya menyumbang 12% dari OA
simtomatik.22Diagnosis klinis OA lutut didukung
oleh adanya gejala yang khas, temuan
pemeriksaan fisik, hasil laboratorium, dan fitur
pencitraan. Tidak ada gambaran klinis tunggal
yang benar-benar sensitif atau spesifik.
Umumnya, semakin banyak fitur yang ada,
semakin besar kemungkinan diagnosisnya.
Saat mendiagnosa OA lutut, praktisi
perawatan kesehatan awalnya harus mengajukan
pertanyaan yang diarahkan pada kondisi
kesehatan kronis, riwayat cedera atau trauma
yang diketahui, operasi sebelumnya, obat-
obatan, pekerjaan, dan gejala (misalnya, tingkat
dan lokasi nyeri, kekakuan di pagi hari). Setelah
evaluasi anamnesis, pemeriksaan fisik terfokus
harus dilakukan. Setiap pasien harus diperiksa
untuk adanya efusi, kehilangan jangkauan

Osteoarthritis Lutut: Sebuah Primer
gerak, dan hilangnya gerakan mekanis halus.
Pemeriksaan harus menilai kelembutan untuk
palpasi sendi, krepitus (sensasi kisi di dalam
sendi) dengan gerakan, nyeri saat tekanan
ditempatkan pada sendi, kemampuan untuk
ambulasi (dengan deskripsi masalah dengan
ambulasi), serta tanda-tanda. cedera pada
otot, tendon, dan ligamen yang mengelilingi
sendi. Selain itu, pemeriksaan harus
menggambarkan rentang gerak pasif
(dibantu) dan rentang gerak aktif (mandiri)
dari sendi yang terkena.
Goldberg23merekomendasikan hal berikut
sebagai pendekatan umum untuk pemeriksaan
semua sendi:
• Pastikan area terbuka dengan baik—tidak ada
pakaian yang menutupi kedua sisinya. Gaun
pasien sangat berguna
• Hati-hati memeriksa sendi atau sendi yang
dimaksud. Apakah ada tanda peradangan atau
luka (bengkak, kemerahan, hangat)? Kelainan
bentuk? Karena banyak sambungan yang simetris,
bandingkan dengan sisi yang berlawanan
• Memahami anatomi fungsional normal. Apa
yang biasanya dilakukan sendi ini?
• Amati sendi saat pasien berusaha melakukan
aktivitas normal. Apa yang tidak boleh
dilakukan pasien? Apa yang secara spesifik
membatasi dia? Apakah ada kejadian khusus
(misalnya, trauma) yang menyebabkan hal ini?
Jika ya, bagaimana mekanisme cederanya?
• Palpasi sendi yang dimaksud. Apakah ada
kehangatan? Titik kelembutan? Jika demikian,
atas struktur anatomi apa?
• Kaji rentang gerak, baik aktif (pasien
menggerakkannya) maupun pasif (Anda
menggerakkannya). Jika rentang gerak aktif
terbatas, tentukan penyebab nyeri
• Lakukan penilaian kekuatan dan
neurovaskular
• Lakukan manuver provokatif spesifik yang berkaitan
dengan patologi yang terjadi pada sendi tersebut
(Goldberg23menyajikan beberapa untuk setiap sendi)
• Dalam keadaan cedera dan nyeri akut, sering
kali sangat sulit menilai sendi karena pasien
"melindungi" area yang terkena, membatasi
gerakan dan juga pemeriksaan Anda. Ini
membantu untuk memeriksa sisi yang tidak
terpengaruh terlebih dahulu. Hal ini akan
membantu membuat pasien merasa nyaman
dan akan membantu dokter untuk
mengetahui rentang gerak normal pasien.
Evaluasi radiologis dapat digunakan untuk
membuat diagnosis OA lutut. American College of
Rheumatology, bagaimanapun, menunjukkan
bahwa seorang dokter dapat membuat aman
Jurnal Permanente/Perm J 2017;21:16-183
A B
Gambar 1A. Radiografi anterior-posterior (AP) lutut kiri dengan
osteoarthritis ringan (OA; Kellgren dan Lawrence Grade 1).
Panah menunjukkan penyempitan ruang sendi yang
meragukan dan kemungkinan lipping osteofit.
diagnosis OA lutut tanpa bukti radiologis.
Sinar-X dapat digunakan untuk menilai
kondisi sendi, untuk mengungkapkan ada
atau tidaknya, fraktur, dislokasi, dan
penyempitan ruang sendi (JSN). JSN terjadi
karena tulang rawan hilang, dan ruang sendi
antara tulang menyempit. Sinar-X lutut atau
pinggul rematik dapat menunjukkan
penyempitan ruang sendi karena kehilangan
tulang rawan, perubahan tulang, dan
pembentukan taji tulang (osteofit) yang
disebabkan oleh remodeling tulang.
Sistem penilaian radiografi yang paling sering
dijelaskan oleh Kellgren dan Lawrence.24Dalam
sistem ini, Grade 1 ditandai dengan JSN yang
meragukan dan kemungkinan lipping osteofit
(Gambar 1A); Grade 2, dengan osteofit yang pasti
dan kemungkinan JSN pada radiografi
anteroposterior weight-bearing (Gambar 1B);
Tingkat 3, oleh banyak osteofit, JSN pasti,
sklerosis, dan kemungkinan kelainan bentuk
tulang (Gambar 2A); dan Grade 4, oleh osteofit
besar, ditandai JSN, sklerosis parah, dan kelainan
bentuk tulang yang pasti (Gambar 2B).
Studi pencitraan lain, seperti pencitraan
resonansi magnetik, computed tomography, atau
scan tulang, walaupun biasanya tidak diperlukan,
mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kondisi
tulang dan jaringan lunak sendi lainnya.
Tes darah mungkin diminta untuk membantu
menentukan jenis radang sendi yang diderita
pasien dan terutama untuk menyingkirkan
penyebab sekunder. Antara lain, ini adalah
beberapa studi awal umum yang dipesan: jumlah
sel darah lengkap dengan diferensial, eritrosit
MENGULAS ARTIKEL
Gambar 1B. Radiografi AP lutut kiri dengan OA sedang
(Kellgren dan Lawrence Grade 2). Panah menunjukkan
osteofit yang pasti dan kemungkinan penyempitan ruang
sendi.
laju sedimentasi, protein C-reaktif, titer
faktor rheumatoid, dan evaluasi cairan
sinovial. Ketika diagnosis OA primer dibuat,
tes ini diharapkan berada dalam batas
normal, sedangkan pasien dengan jenis
kondisi reumatologi lainnya akan memiliki
hasil tes laboratorium yang abnormal
(misalnya, peningkatan laju sedimentasi
eritrosit, peningkatan konsentrasi protein
C-reaktif). .
Diagnosis OA lutut dapat dicapai hanya
dengan temuan klinis atau dengan kombinasi
temuan klinis dan radiografi. Ada beberapa
sistem klasifikasi untuk OA. Liga Eropa
Melawan Rematik merekomendasikan
penggunaan 3 gejala (nyeri terus-menerus,
kekakuan pagi terbatas, dan penurunan
fungsi) dan 3 tanda (krepitus, rentang gerak
terbatas, dan pembesaran tulang) untuk
membuat diagnosis OA lutut. Semakin banyak
faktor yang muncul, kemungkinan diagnosis
OA meningkat. Ketika semua 6 tanda dan
gejala muncul, kemungkinan untuk melihat
OA pada radiografi adalah 99%.25
Salah satu kriteria klasifikasi klinis yang paling
sering digunakan adalah kriteria yang
dikembangkan oleh American College of
Rheumatology.26,27Kriteria ini dimulai dengan
adanya nyeri lutut plus karakteristik spesifik.
Banyaknya karakteristik yang berhubungan
dengan nyeri lutut bervariasi tergantung apakah
diagnosis ditegakkan dengan kriteria klinis saja,
menggunakan kriteria klinis dan radiografi, atau
menggunakan kriteria klinis dan laboratorium,
sebagai berikut:
3
MENGULAS ARTIKEL
• Klinis:Sakit lututuntuk sebagian besar hari di
bulan sebelumnya, sebagai tambahan
setidaknya 3berikut ini:
1. krepitus pada gerakan sendi yang aktif
2. kekakuan pagi hari durasinya
kurang dari 30 menit
3. usia lebih tua dari 50 tahun
4. pembesaran tulang lutut pada
pemeriksaan
5. nyeri tekan tulang lutut pada
pemeriksaan
6. tidak ada kehangatan yang teraba.
• Klinis plus radiografi:Sakit lutut hampir
setiap hari pada bulan sebelumnya,
ditambah bukti radiografi adanya
osteofit pada tepi sendi selain 1 dari
berikut ini:
1. krepitus pada gerakan aktif
2. kekakuan pagi hari durasinya kurang
dari 30 menit
3. usia lebih tua dari 50 tahun.
• Klinis plus laboratorium:Sakit lututuntuk
sebagian besar hari di bulan sebelumnya,
sebagai tambahansetidaknya 5berikut ini: 1.
krepitasi pada gerakan sendi aktif
2. kekakuan pagi hari durasinya
kurang dari 30 menit
3. usia lebih tua dari 50 tahun
4. nyeri tekan tulang pada palpasi
5. pembesaran tulang
6. tidak ada kehangatan yang teraba
7. Laju sedimentasi eritrosit di
bawah 40 mm/jam
8. faktor rheumatoid kurang dari 1:40
9. cairan sinovial sesuai dengan OA
(jumlah sel darah putih < 2000/µL).
PILIHAN PENGOBATAN
Perawatan yang dirancang untuk OA lutut
harus bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit,
meningkatkan fungsi, dan membatasi kecacatan.
Pengobatan OA lutut biasanya didorong oleh
gejala pasien dan potensi untuk meningkatkan
kualitas hidup. Perawatan OA lutut nonoperatif
sering berguna untuk pasien dengan Kellgren
dan Lawrence Grades 1 sampai 3 (Gambar 1 dan
2A), yang merupakan stadium “awal” OA. Namun,
perawatan bedah umumnya diperlukan untuk
menyembuhkan atau memperbaiki OA lutut
stadium lanjut (Tingkat 4; Gambar 2B).28,29
Opsi Non-bedah
Perawatan nonoperatif merupakan pendekatan
awal untuk pasien yang berkonsultasi untuk pertama
kalinya dengan nyeri lutut dan tanda-tanda OA lutut.
Ada beberapa terapi
4 Jurnal Permanente/Perm J 2017;21:16-183
A B
Gambar 2A. Radiografi anterior-posterior (AP) lutut kiri
dengan osteoartritis sedang hingga berat (OA; Kellgren
dan Lawrence Grade 3). Panah menunjukkan banyak
osteofit, penyempitan ruang sendi yang pasti, sklerosis,
dan kemungkinan kelainan bentuk tulang.
pilihan, dan seringkali pasien perlu mencoba
berbagai pendekatan hingga menemukan terapi yang
paling sesuai. Perawatan panas dan dingin adalah
metode pereda nyeri yang efektif. Perawatan panas
meningkatkan sirkulasi dan meredakan sendi yang
kaku dan otot yang lelah, sedangkan perawatan
dingin memperlambat sirkulasi, yang mengurangi
pembengkakan, sehingga meredakan nyeri akut.
Pasien mungkin perlu bereksperimen dengan terapi
panas dan dingin untuk menentukan mana yang
lebih efektif untuk mengobati gejala spesifiknya.30
Perawatan mungkin termasuk tetapi tidak
terbatas pada satu atau lebih dari daftar besar
opsi: memodifikasi intensitas aktivitas yang
dilakukan, penurunan berat badan, latihan
penguatan otot, ortotik, perawatan osteopatik,
penerapan es atau panas, perawatan farmasi
termasuk NSAID, dan viscosupplementation
dengan suntikan asam hialuronat, suntikan
kortikosteroid, glukosamin, dan plasma kaya
trombosit (PRP). PRP berasal dari sampel darah
pasien sendiri dan kemudian disuntikkan
langsung ke sendi lutut yang terkena untuk
mengurangi rasa sakit, memperbaiki fungsi
sendi, dan kemungkinan memperbaiki tulang
rawan.29,31Cukup sering, pendekatan awal dan
lebih "sederhana" adalah mengenali pemicu yang
memperparah gejala dan meminimalkan aktivitas
yang menyebabkan gejala (misalnya menaiki
tangga). Menghindari aktivitas berdampak tinggi
(misalnya jogging) dan beralih ke aktivitas
berdampak rendah (misalnya berenang atau
bersepeda) dapat mengurangi stres pada lutut
Osteoarthritis Lutut: Sebuah Primer
Gambar 2B. Radiografi AP dari lutut kiri dengan OA berat
(Kellgren dan Lawrence Grade 4), menunjukkan osteofit besar
(panah ke bawah di kanan), penyempitan ruang sendi yang
ditandai (panah ke atas di kiri), sklerosis tulang yang parah
(tanda bintang), dan kelainan bentuk tulang yang pasti di
dataran tibia medial.
dan memperbaiki gejala. Olahraga dan/atau
aktivitas fisik lainnya direkomendasikan untuk
memperbaiki nyeri dan status fungsional pada
penderita OA lutut.32Latihan khusus dapat
meningkatkan jangkauan gerak dan fleksibilitas
serta memperkuat otot di lutut. Sering kali,
program latihan individual dikombinasikan
dengan strategi perilaku efektif yang ditujukan
untuk menurunkan berat badan mungkin paling
bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit pada
pasien yang kelebihan berat badan. Keduanya
bisa jadi sulit, terutama pada pasien yang sulit
berolahraga karena persendiannya yang nyeri.
Penurunan Berat Badan
Mengatasi satu faktor risiko spesifik yang dapat
dimodifikasi untuk OA lutut sangat penting untuk
keberhasilan manajemen. Penurunan berat badan
tidak hanya mengurangi risiko kejadian OA lutut
tetapi, pada penyakit yang sudah ada, juga
mengurangi gejala, memperbaiki fungsi, dan dapat
mengurangi perkembangan penyakit.18Meskipun
pendekatan penurunan berat badan pada OA lutut
berada di luar cakupan artikel ini, kami tidak dapat
cukup menekankan bahwa penurunan berat badan
harus didorong pada semua kesempatan yang
tersedia untuk perawatan pasien yang tepat. Ada
beberapa bukti yang menunjukkan bahwa strategi
manajemen nonfarmakologis kurang dimanfaatkan
oleh dokter baik dalam perawatan primer maupun
sekunder.33,34Kolaborasi yang erat antara dokter dan
profesional perawatan kesehatan lainnya dari
berbagai spektrum klinis dan penelitian dalam sistem
perawatan kesehatan dapat memberikan solusi
paling efektif untuk masalah ini.

Osteoarthritis Lutut: Sebuah Primer
Stimulasi Listrik dan Alat Bantu
Empat modalitas pengobatan non-operatif
dan non-invasif diidentifikasi dalam tinjauan
literatur sistematis baru-baru ini yang memiliki
efek signifikan pada pengurangan nyeri pada OA
lutut. Modalitas yang diidentifikasi termasuk
TENS, stimulasi listrik neuromuskuler, sol, dan
penyangga. Sebagai catatan, sebagian besar
studi yang ditinjau memiliki tindak lanjut kurang
dari 6 bulan.35Stimulator listrik yang mudah
terjangkau (biaya bervariasi dan dapat berkisar
dari $20 ke atas) mungkin berguna untuk
mengobati OA lutut,35terutama pada pasien yang
tidak dapat melakukan program latihan. TENS
menggunakan arus listrik bertegangan rendah
untuk menghasilkan pereda nyeri. Terapi ini
menggunakan mesin kecil bertenaga baterai
yang dihubungkan ke elektroda (kabel yang
mengalirkan arus listrik) dari mesin ke kulit.
Elektroda sering ditempatkan di area yang sakit
(misalnya, di sekitar lutut), menciptakan
rangkaian impuls listrik yang berjalan di
sepanjang serabut saraf. Arus listrik
menghasilkan sensasi yang dianggap memblokir
sinyal rasa sakit dari saraf ke tempat yang
dirasakan di otak sebagai rasa sakit.
Stimulasi listrik neuromuskuler juga
melibatkan penggunaan alat yang
mentransmisikan impuls listrik ke kulit pada
kelompok otot tertentu. Stimulasi listrik
neuromuskuler dimaksudkan untuk memperkuat
atau mempertahankan massa otot dari otot yang
dirawat. Stimulasi listrik yang ditempatkan pada
otot paha depan dapat meredakan nyeri dan
memperkuat otot paha depan yang menopang
lutut. Ini juga dapat menunda kebutuhan
penggantian lutut total.
Menggunakan alat bantu seperti tongkat,
memakai sepatu atau sisipan penyerap goncangan,
atau memakai penyangga lutut atau lengan baju
dapat membantu meringankan gejala. Alat bantu
atau alat bantu berjalan, seperti tongkat atau kruk,
dapat mengurangi nyeri pada penderita OA lutut.36
Pasien harus diberi instruksi dalam penggunaan alat
bantu yang optimal di tangan kontralateral.36
Meskipun bukti cukup meyakinkan,37kawat gigi yang
ditempatkan di atas lutut sering kali membantu
mobilitas dan fungsi; pasien mungkin
menganggapnya sangat membantu dalam artritis
yang terletak di salah satu bagian lutut. Dasar
pemikiran dari penyangga "unloader" adalah untuk
mengalihkan beban dari bagian lutut yang terkena,
sedangkan penyangga "penyangga" membantu
menopang seluruh beban lutut.38Tujuan penggunaan
brace adalah untuk mengurangi gejala, memperbaiki
mekanisme berjalan, dan mengoreksi
Jurnal Permanente/Perm J 2017;21:16-183
malalignment lutut.39Bracing unloader
pneumatik dengan bantuan ekstensi telah
terbukti memperkuat otot-otot di sekitar
lutut.40Penelitian tambahan diperlukan karena
pilihan optimal untuk orthosis masih belum
jelas, dan implikasi jangka panjang untuk
keefektifannya masih belum ditentukan.37
Obat-obatan
Penggunaan berbagai obat seperti NSAID
(misalnya, ibuprofen, naproxen, diklofenak, atau
aspirin) pada dosis terapeutik seringkali dapat
membantu. Meta-analisis jaringan baru-baru ini
menyimpulkan bahwa diklofenak, 150 mg/hari,
adalah NSAID paling efektif yang tersedia dalam
hal memperbaiki nyeri dan fungsi.41
Perhatian dan perhatian harus difokuskan untuk
menghindari penggunaan obat-obatan ini secara
berlebihan. Selain itu, pertimbangan semua
informasi keselamatan yang diketahui dan
komorbiditas pasien individu sangat penting
ketika praktisi perawatan kesehatan memilih
obat-obatan ini untuk pasien.
Injeksi Lutut Intra-artikular
Injeksi intra-artikular ke lutut merupakan
pilihan yang menarik bagi pasien karena memiliki
risiko bahaya yang rendah sambil memberikan
potensi pengurangan rasa sakit dan peningkatan
fungsi fisik. Suntikan intra-artikular adalah pilihan
yang sangat menggoda pada pasien yang lebih
muda dengan penyakit yang tidak terlalu parah.
Suntikan lutut intra-artikular yang paling banyak
dilaporkan dapat dipisahkan menjadi tiga
kelompok (lihat Sidebar: Perawatan Injeksi Lutut
Intra-artikular).
Opsi Bedah
Pembedahan diindikasikan dan harus
dipertimbangkan ketika pasien refrakter
terhadap konservatif, modalitas pengobatan
nonoperatif telah dicoba untuk jangka waktu
yang wajar (setidaknya tiga bulan), dan
kualitas hidup sangat terganggu. Pilihan
bedah untuk OA lutut mencakup berbagai
teknik: artroskopi, perbaikan tulang rawan,
osteotomi, dan penggantian lutut (artroplasti
lutut parsial dan total).42,43Beberapa variabel
dipertimbangkan dan harus dievaluasi saat
menentukan prosedur mana yang paling
tepat untuk pasien tertentu. Lokasi dan
tingkat keparahan OA lutut bersama dengan
komorbiditas pasien dan faktor risiko harus
dipertimbangkan untuk setiap calon bedah.43
Peran artroskopi pada OA lutut masih
kontroversial. Lavage arthroscopic dan
debridemen tidak mengubah penyakit OA
MENGULAS ARTIKEL
perkembangan di lutut, dan manfaat yang
terlihat dari intervensi ini terbatas dalam
waktu dan hasil yang tidak konsisten.44,45
Namun demikian, artroskopi lutut dapat
digunakan untuk gejala mekanis baru yang
muncul jika diinginkan, dengan memahami
keterbatasannya.
Jika OA terbatas hanya pada satu
kompartemen sendi lutut, teknik pembedahan
yang melibatkan artroplasti lutut
unikompartemen atau bongkar osteotomi dapat
dipertimbangkan. Tujuan osteotomi adalah
memindahkan beban berat dari kompartemen
yang rusak ke area yang tidak rusak, sehingga
menunda kebutuhan artroplasti sendi. Prosedur
ini harus dipertimbangkan pada pasien muda
dan aktif.46,47Alternatif di antara osteotomi dan
artroplasti lutut total (TKA) adalah artroplasti
lutut parsial. Pada pasien tertentu dengan OA
medial, lateral, atau patelafemoral terisolasi,
artroplasti lutut unikompartemen atau
penggantian patela-femoral dapat menjadi
alternatif yang berhasil.42,43,48,49
Meskipun demikian, untuk pasien dengan OA lutut
yang parah dan lanjut, TKA mungkin merupakan satu-
satunya pilihan untuk mengatasi rasa sakit dan
memperbaiki fungsi. Saat ini, TKA telah menjadi
pengobatan yang aman dan hemat biaya yang
memberikan pereda nyeri 90% hingga 95% dan
memiliki tingkat komplikasi 1% hingga 2%.49Dengan
teknik pembedahan dan keterampilan ahli bedah
yang tersedia saat ini, lebih dari 90% populasi pasien
yang menjalani TKA akan terus melaporkan hasil
yang memuaskan 20 tahun setelah pembedahan.49
KESIMPULAN
OA lutut adalah penyakit sendi degeneratif
dan salah satu penyebab utama kecacatan di AS
dan di seluruh dunia. Meskipun patofisiologi
penyakit masih kurang dipahami dan sedang
diselidiki saat ini, diterima bahwa OA lutut berasal
dari multifaktorial. Beberapa faktor risiko yang
terkait dengan perkembangan OA lutut
digambarkan sebagai tidak dapat dimodifikasi
atau dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak
dapat dimodifikasi adalah yang bersifat herediter
(mutasi genetik yang dapat menjadi predisposisi
seseorang terhadap perkembangan OA lutut)
atau kongenital (kelainan yang diturunkan pada
bentuk tulang yang mengelilingi sendi lutut).
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah
faktor yang dapat ditargetkan untuk pengobatan
(misalnya, obesitas) dan karenanya dapat
disesuaikan.
Perawatan yang dirancang untuk OA lutut harus
ditujukan untuk menghilangkan rasa sakit, membaik
5
MENGULAS ARTIKEL
Osteoarthritis Lutut: Sebuah Primer

fungsi, dan membatasi kecacatan. Itu harus fokus penerapan dingin atau panas, pengobatan Pernyataan Pengungkapan

pada menghilangkan gejala dan meningkatkan farmasi seperti NSAID, teknik stimulasi Penulis tidak memiliki konflik kepentingan untuk diungkapkan.

kualitas hidup pasien. Perawatan nonoperatif
(yaitu, manajemen konservatif) adalah
pendekatan awal untuk pasien yang
berkonsultasi untuk pertama kalinya dengan
nyeri lutut dan tanda-tanda OA lutut. Ini mungkin
termasuk modifikasi aktivitas fisik, penurunan
berat badan untuk pasien dengan kelebihan
berat badan, melakukan latihan penguatan otot,
penggunaan ortotik,
listrik noninvasif, penguat, dan terapi
injeksi intra-artikular. Ketika pengobatan
nonoperatif gagal dan kualitas hidup
pasien menjadi sangat terganggu,
pembedahan harus dipertimbangkan.
Pilihan bedah untuk OA lutut mungkin
termasuk artroskopi lutut, perbaikan
tulang rawan, osteotomi, dan penggantian
lutut (artroplasti lutut parsial dan total). -
Pengakuan
Kathleen Louden, ELS, dari Louden Health
Communications memberikan bantuan editorial.
Cara Mengutip Artikel ini
Lespasio MJ, Piuzzi NS, Husni ME, Muschler GF,
Guarino AJ, Mont MA. Osteoarthritis lutut: Sebuah
primer. Perm J 2017;21:16-183. DOI: https://doi.
org/10.7812/TPP/16-183.

Perawatan Injeksi Lutut Intra-artikular

1. Viscosuplementasi dengan asam hialuronat (HA):Injeksi ke dalam lutut dengan HA (mirip dengan
komponen utama dalam tulang rawan) telah dilaporkan untuk meredakan nyeri sementara hingga tiga
bulan. Bukti sampai saat ini tentang penggunaan HA bertentangan, dan rekomendasi mengenai
penggunaannya tetap tidak meyakinkan.1,2Saat ini, American Academy of Orthopedic Surgeons tidak
merekomendasikan penggunaan asam hialuronat untuk pasien dengan osteoarthritis (OA) stadium akhir
simptomatik pada lutut. Tidak ada data yang ada bahwa suntikan HA mana pun akan menyebabkan
regresi osteofit, remodeling tulang subkondral, atau regenerasi kartilago dan meniskus pada pasien
dengan kerusakan tulang dan kartilago yang substansial dan ireversibel. Investigasi lebih lanjut
diperlukan untuk menentukan apakah preparat HA dengan berat molekul tinggi dan ikatan silang
memiliki kemanjuran yang unggul dibandingkan dengan preparat HA lainnya atau pengobatan lain yang
tersedia saat ini. Selain itu, diperlukan studi yang melibatkan hasil jangka panjang dari analisis efikasi,
keamanan, dan manfaat ekonomi.2Karena kekurangan data yang mendukung keefektifan suntikan HA
untuk membenarkan biayanya, pemilihan pasien yang cermat dan penurunan penggunaan HA di antara
pasien dengan OA lutut stadium akhir dapat menunjukkan pengurangan biaya yang substansial tanpa
berdampak negatif pada kualitas perawatan kesehatan.3
2. Kortikosteroid intraartikular:Injeksi kortikosteroid intra-artikular telah lama digunakan untuk
mencoba meringankan gejala OA lutut, tetapi penelitian yang membahas kemanjurannya
bertentangan. Pedoman American Academy of Orthopaedic Surgeons untuk pilihan
pengobatan nonoperatif untuk pasien dengan OA lutut tidak merekomendasikan untuk atau
menentang penggunaan kortikosteroid intra-artikular ke dalam lutut.1
Selain itu, tinjauan sistematis Cochrane baru-baru ini menyimpulkan bahwa manfaat
penting secara klinis dari satu hingga enam minggu tetap tidak jelas karena kualitas
keseluruhan studi, heterogenitas antara uji coba, dan adanya efek studi kecil.4
3. Biologis:Suntikan biologis termasuk terapi berbasis sel dan plasma kaya
trombosit (PRP).
A. Terapi berbasis sel:Terapi berbasis sel untuk OA lutut sedang dalam tahap
pengembangan. Tinjauan sistematis baru-baru ini menunjukkan bahwa injeksi seluler
intra-artikular untuk OA dan defek kartilago fokal pada lutut manusia memiliki hasil
positif dan tampaknya aman. Namun, perbaikan pada gejala pasien adalah sederhana
dan efek plasebo tidak dapat diabaikan. Kualitas literatur secara keseluruhan buruk; oleh
karena itu, penilaian yang akurat dan optimalisasi terapi ini akan memerlukan penelitian
lebih lanjut.5Sebagian besar studi yang dianalisis melaporkan penggunaan terapi seluler
autologus. Sel yang berasal dari sumsum tulang adalah sumber yang lebih sering dipilih,
diikuti oleh sel yang berasal dari adiposa dan sel punca darah.
B. Plasma kaya trombosit:Berbagai penelitian dan ulasan sistematis telah melaporkan
penggunaan PRP intraartikular untuk pengobatan OA lutut.6-14Pengamatan awal mendukung
kesimpulan bahwa PRP tampaknya aman. Meskipun beberapa rasa sakit atau pembengkakan
sementara telah dilaporkan setelah penggunaannya, gejala ini biasanya hilang dalam dua sampai
tiga hari, dan tidak ada efek samping jangka panjang yang dilaporkan. Penggunaan PRP, terutama
konsentrasi leukosit yang lebih rendah yang dikenal sebagai PRP miskin leukosit, menunjukkan
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan HA dan plasebo, menunjukkan efek yang
menguntungkan dari perbaikan nyeri dan peningkatan fungsi sekitar dua bulan setelah aplikasi
dan bertahan hingga satu tahun.9,15-17Berdasarkan bukti saat ini, meskipun suntikan PRP telah
terbukti lebih efektif mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi fisik secara keseluruhan
dibandingkan dengan studi kontrol, kualitas bukti masih kurang, dan penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk menetapkan kemanjuran penggunaan PRP sebagai pilihan pengobatan.

Referensi
1. AAOS: Akademi Ahli Bedah Ortopedi Amerika. Pengobatan osteoartritis lutut: Pedoman berbasis bukti. edisi ke-2 [Internet]. Rosemont, IL: Akademi Ahli Bedah Ortopedi Amerika; 18 Mei 2013
[dikutip 10 Okt 2016]. Tersedia dari: www.aaos.org/research/guidelines/treatmentofosteoarthritisofthekneeguideline.pdf.
2. Evaniew N, Simunovic N, Karlsson J. Cochrane di CORR®: Viscosupplementation untuk pengobatan osteoartritis lutut. Clin Orthop Relat Res 2014 Jul;472(7):2028-34. DOI: https://doi. org/
10.1007/s11999-013-3378-8.
3. Weick JW, Bawa HS, Dirschl DR. Suntikan asam hialuronat untuk pengobatan osteoartritis lutut lanjut: Pemanfaatan dan biaya dalam sampel populasi nasional. J Bone Joint Surg Am 2016 Sep
7;98(17):1429-35. DOI: https://doi.org/10.2106/JBJS.15.01358.
4. Jüni P, Hari R, Rutjes AW, dkk. Kortikosteroid intraartikular untuk osteoarthritis lutut. Cochrane Database Syst Rev 2015 22 Okt;(10):CD005328. DOI: https://doi.org/10.1002/14651858.CD005328.pub3.
5. Chahla J, Piuzzi NS, Mitchell JJ, dkk. Terapi seluler intra-artikular untuk osteoartritis dan cacat tulang rawan fokal lutut: Tinjauan sistematis literatur dan analisis kualitas studi. J Bone Joint
Surg Am 2016 Sep 21;98(18):1511-21. DOI: https://doi.org/10.2106/JBJS.15.01495.
6. Arden N, Nevitt MC. Osteoartritis: Epidemiologi. Praktik Terbaik Res Clin Rheumatol 2006 Feb;20(1):3-25. DOI: https://doi.org/10.1016/j.berh.2005.09.007.
7. Wluka AE, Lombard CB, Cicuttini FM. Mengatasi obesitas pada osteoarthritis lutut. Nat Rev Rheumatol 2013 Apr;9(4):225-35. DOI: https://doi.org/10.1038/nrrheum.2012.224.
8. Duivenvoorden T, Brouwer RW, van Raaij TM, Verhagen AP, Verhaar JA, Bierma-Zeinstra SM. Kawat gigi dan orthoses untuk mengobati osteoartritis lutut. Cochrane Database Syst Rev 2015 Mar 16;(3):CD004020.
DOI: https://doi.org/10.1002/14651858.CD004020.pub3.
9. Riboh JC, Saltzman BM, Yanke AB, Fortier L, Cole BJ. Pengaruh konsentrasi leukosit pada kemanjuran plasma kaya trombosit dalam pengobatan osteoarthritis lutut. Am J Sports Med 2016 Mar;44(3):792-800.
DOI: https://doi.org/10.1177/0363546515580787.
10. Piuzzi NS, Slullitel PA, Bertona A, dkk. Artroskopi pinggul pada osteoartritis: Tinjauan sistematis literatur. Hip Int 2016 Jan-Feb;26(1):8-14. DOI: https://doi.org/10.5301/hipint.5000299.
11. Thorlund JB, Juhl CB, Roos EM, Lohmander LS. Bedah arthroscopic untuk lutut degeneratif: Tinjauan sistematis dan meta-analisis manfaat dan bahaya. BMJ 2015 16 Juni;350:h2747. DOI: https://doi.org/
10.1136/bmj.h2747.
12. Zuiderbaan HA, van der List JP, Kleeblad LJ, dkk. Indikasi modern, hasil, dan tren global dalam penggunaan artroplasti lutut unikompartemen dan osteotomi tibia tinggi dalam pengobatan osteoartritis
kompartemen medial terisolasi. Am J Orthop (Belle Mead NJ) 2016 Sep/Okt;45(6):E355-E361.
13. Loia MC, Vanni S, Rosso F, dkk. Osteotomi tibialis tinggi pada varus lutut: Indikasi dan batasan. Sendi 2016 18 Agustus;4(2):98-110. DOI: https://doi.org/10.11138/jts/2016.4.2.098.
14. Maduekwe UI, Zywiel MG, Bonutti PM, Johnson AJ, Delanois RE, Mont MA. Bukti ilmiah untuk penggunaan artroplasti lutut unikompartemen modern. Perangkat Expert Rev Med 2010 Mar;7(2):219-39.
DOI: https://doi.org/10.1586/erd.09.65.
15. Anitua E, Sánchez M, Aguirre JJ, Prado R, Padilla S, Orive G. Khasiat dan keamanan plasma yang kaya akan faktor pertumbuhan infiltrasi intra-artikular dalam pengobatan osteoartritis lutut. Artroskopi 2014
Agustus;30(8):1006-17. DOI: https://doi.org/10.1016/j.arthro.2014.05.021.
16. Chang KV, Hung CY, Aliwarga F, Wang TG, Han DS, Chen WS. Keefektifan komparatif injeksi plasma kaya trombosit untuk mengobati patologi degeneratif kartilago sendi lutut: Tinjauan sistematis dan meta-
analisis. Rehabilitasi Arch Phys Med 2014 Mar;95(3):562-75. DOI: https://doi.org/10.1016/j.apmr.2013.11.006.
17. Khoshbin A, Leroux T, Wasserstein D, dkk. Kemanjuran plasma kaya trombosit dalam pengobatan osteoartritis lutut simtomatik: Tinjauan sistematis dengan sintesis kuantitatif. Artroskopi
2013 Des;29(12):2037-48. DOI: https://doi.org/10.1016/j.arthro.2013.09.006.

6 Jurnal Permanente/Perm J 2017;21:16-183


Osteoarthritis Lutut: Sebuah Primer
Referensi
1.Chu CR, Millis MB, Olson SA. Osteoartritis: Dari paliasi
hingga pencegahan: masalah kritis AOA. J Bone Joint
Surg Am 2014 Agustus 6;96(15):e130. DOI: https://
doi.org/10.2106/JBJS.M.01209.
2. Lawrence RC, Felson DT, Helmick CG, dkk; Kelompok Kerja
Data Arthritis Nasional. Perkiraan prevalensi arthritis dan
kondisi rematik lainnya di Amerika Serikat: Bagian II.
Arthritis Rheum 2008 Jan;58(1):26-35. DOI: https://doi.org/
10.1002/art.23176.
3. Heidari B. Prevalensi osteoartritis lutut, faktor risiko,
patogenesis dan fitur: Bagian I. Caspian J Intern
Med 2011 Musim Semi;2(2):205-12.
4. Roos EM, Arden NK. Strategi untuk pencegahan
osteoarthritis lutut. Nat Rev Rheumatol 2016
Feb;12(2):92-101. DOI: https://doi.org/10.1038/
nrrheum.2015.135.
5. Berenbaum F. Osteoarthritis sebagai penyakit peradangan
(osteoarthritis bukanlah osteoarthrosis!). Tulang Rawan
Osteoarthritis 2013 Jan;21(1):16-21. DOI: https://doi.org/
10.1016/j.joca.2012.11.012.
6. Daghestani HN, Kraus VB. Biomarker inflamasi pada
osteoarthritis. Tulang Rawan Osteoarthritis 2015
Nov;23(11):1890-6. DOI: https://doi.org/10.1016/j.
joca.2015.02.009.
7. Greene MA, Loeser RF. Peradangan terkait penuaan pada
osteoarthritis. Tulang Rawan Osteoarthritis 2015
Nov;23(11):1966-71. DOI: https://doi.org/10.1016/j.
joca.2015.01.008.
8. Malfait AM. Tahun osteoarthritis dalam ulasan 2015: Biologi.
Tulang Rawan Osteoarthritis 2016 Jan;24(1):21-6. DOI: https://
doi.org/10.1016/j.joca.2015.09.010.
9.Orlowsky EW, Kraus VB. Peran kekebalan bawaan pada
osteoarthritis: Ketika garis pertahanan pertama kita
menyerang. J Rheumatol 2015 Mar;42(3):363-71. DOI:
https://doi.org/10.3899/jrheum.140382.
10. Scanzello CR, Goldring SR. Peran sinovitis dalam
patogenesis osteoarthritis. Bone 2012 Agustus;51(2):249-
57. DOI: https://doi.org/10.1016/j.bone.2012.02.012.
11. Sellam J, Berenbaum F. Apakah osteoartritis merupakan penyakit
metabolik? Tulang Belakang Jt 2013 Des;80(6):568-73. DOI:
https://doi.org/10.1016/j.jbspin.2013.09.007.
12. Varady NH, Grodzinsky AJ. Tahun osteoarthritis dalam
ulasan 2015: Mekanika. Tulang Rawan Osteoarthritis
2016 Jan;24(1):27-35. DOI: https://doi.org/10.1016/j.
joca.2015.08.018.
13. Jordan JM, Helmick CG, Renner JB, dkk. Prevalensi
gejala lutut dan radiografi dan osteoarthritis lutut
simtomatik di Afrika Amerika dan
Kaukasia: Proyek Osteoarthritis Johnston
County. J Rheumatol 2007 Jan;34(1):172-80.
14. Bliddal H, Christensen R. Perawatan dan pencegahan
osteoartritis lutut: Alat untuk pengambilan
keputusan klinis. Ahli Opin Apoteker 2009
Agustus;10(11):1793-804. DOI: https://doi. org/
10.1517/14656560903018911.
15. Zhang Y, Jordan JM. Epidemiologi osteoarthritis. Klinik
Geriatr Med 2010 Agustus;26(3):355-69. DOI: https://
doi.org/10.1016/j.cger.2010.03.001. Erratum in: Clin
Geriatr Med 2013 May;29(2):ix. DOI: https://doi. org/
10.1016/j.cger.2013.01.013.
16. Arden N, Nevitt MC. Osteoartritis: Epidemiologi. Praktik
Terbaik Res Clin Rheumatol 2006 Feb;20(1):3-25. DOI:
https://doi.org/10.1016/j.berh.2005.09.007.
17. Kulkarni K, Karssiens T, Kumar V, Pandit H. Obesitas dan
osteoarthritis. Maturitas 2016 Juli;89:22-8. DOI: https://
doi.org/10.1016/j.maturitas.2016.04.006.
18. Wluka AE, Lombard CB, Cicuttini FM. Mengatasi
obesitas pada osteoarthritis lutut. Nat Rev Rheumatol
2013 Apr;9(4):225-35. DOI: https://doi.org/10.1038/
nrrheum.2012.224.
19. Kelompok Kerja Komite Berbasis Bukti dari American
Association of Hip and Knee Surgeons. Obesitas dan
artroplasti sendi total: Tinjauan berbasis literatur. J
Jurnal Permanente/Perm J 2017;21:16-183
Artroplasti 2013 Mei;28(5):714-21. DOI: https://doi. org/
10.1016/j.arth.2013.02.011.
20. Mahir L, Belhaj K, Zahi S, Azanmasso H, Lmidmani F, El
Fatimi A. Dampak osteoartritis lutut pada kualitas hidup.
Ann Phys Rehabil Med 2016 Sep;59 (Suppl):e159. DOI:
https://doi.org/10.1016/j.
rehabilitasi.2016.07.355.
21. Kuyinu EL, Narayanan G, Nair LS, Laurencin CT.
Model hewan osteoartritis: Klasifikasi, pembaruan,
dan pengukuran hasil. J Orthop Surg Res 2016 Feb
2;11:19. DOI: https://doi.org/10.1186/
s13018-016-0346-5.
22. Brown TD, Johnston RC, Saltzman CL, Marsh JL,
Buckwalter JA. Osteoartritis pasca trauma:
Perkiraan pertama insiden, prevalensi, dan beban
penyakit. J Orthop Trauma 2006 Nov-
Des;20(10):739-44. DOI: https://doi.org/10.1097/01.
bot.0000246468.80635.ef.
23. Goldberg C. Panduan praktis kedokteran klinis [Internet].
San Diego, CA: Fakultas Kedokteran Universitas
California San Diego; diperbarui 2015 Okt [dikutip 2017
Jul 12]. Tersedia dari: https://meded.ucsd.edu/
clinicalmed/joints.htm.
24. Kellgren JH, Lawrence JS. Penilaian radiologis osteo-
arthrosis. Ann Rheum Dis 1957 Des;16(4):494- 502.
DOI: https://doi.org/10.1136/ard.16.4.494.
25. Zhang W, Doherty M, Peat G, et al. Rekomendasi
berbasis bukti EULAR untuk diagnosis osteoartritis
lutut. Ann Rheum Dis 2010 Mar;69(3):483-9.
DOI: https://doi.org/10.1136/ard.2009.113100.
26. Wu CW, Morrell MR, Heinze E, dkk. Validasi kriteria klasifikasi
American College of Rheumatology untuk osteoartritis lutut
menggunakan skor kerusakan tulang rawan yang
ditentukan secara artroskopi. Semin Arthritis Rheum 2005
Des;35(3):197-201. DOI: https://doi. org/10.1016/
j.semartrit.2005.06.002.
27. Altman R, Asch E, Bloch D, dkk. Pengembangan
kriteria untuk klasifikasi dan pelaporan
osteoarthritis. Klasifikasi osteoartritis lutut. Komite
Kriteria Diagnostik dan Terapi dari Asosiasi
Rematik Amerika. Arthritis Rheum 1986
Agustus;29(8):1039-49. DOI: https://doi. org/
10.1002/art.1780290816.
28. Vaishya R, Pariyo GB, Agarwal AK, Vijay V.
Penatalaksanaan nonoperatif osteoartritis sendi
lutut. J Clin Orthop Trauma 2016 Jul-Sep;7(3):170-6.
DOI: https://doi.org/10.1016/j.jcot.2016.05.005.
29. AAOS: Akademi Ahli Bedah Ortopedi Amerika.
Pengobatan osteoartritis lutut: Pedoman
berbasis bukti. edisi ke-2 [Internet]. Rosemont,
IL: Akademi Ahli Bedah Ortopedi Amerika; 18
Mei 2013 [dikutip 10 Okt 2016]. Tersedia dari:
www.aaos.org/research/guidelines/
treatmentofosteoarthritisofthekneeguideline.pdf.
30. Blagojevic M, Jinks C, Jeffery A, Jordan KP. Faktor risiko
timbulnya osteoartritis lutut pada orang dewasa yang lebih
tua: Tinjauan sistematis dan meta-analisis. Tulang Rawan
Osteoarthritis 2010 Jan;18(1):24-33. DOI: https://doi.org/
10.1016/j.joca.2009.08.010.
31. Van Manen MD, Nace J, Mont MA. Penatalaksanaan
osteoartritis lutut primer dan indikasi artroplasti lutut
total bagi dokter umum. J Am Osteopath Assoc 2012
Nov;112(11):709-15. DOI: https://doi.org/10.7556/
jaoa.2012.112.11.709.
32. Regnaux JP, Lefevre-Colau MM, Trinquart L, dkk. Fisik
intensitas tinggi versus intensitas rendah
aktivitas atau olahraga pada orang dengan
osteoarthritis pinggul atau lutut. Cochrane Database
Syst Rev 2015 29 Okt;(10):CD010203. DOI: https://doi.
org/10.1002/14651858.CD010203.pub2.
33. Scarpa R, Sarzi-Puttini P, Cimmino MA, dkk. Analisis
pola resep farmakologis dan nonfarmakologis
dokter umum dan spesialis dalam studi AMICA.
Semin Arthritis Rheum 2005 Agu;35(1 Suppl
1):24-30. DOI: https://doi.org/10.1016/j.
semartrit.2005.02.001.
MENGULAS ARTIKEL
34. Mitchell HL, Carr AJ, Scott DL. Pengelolaan nyeri lutut dalam
perawatan primer: Faktor yang terkait dengan konsultasi
dokter umum dan rujukan ke perawatan sekunder.
Rheumatology (Oxford) 2006 Juni;45(6):771-6. DOI: https://
doi.org/10.1093/rheumatology/kei214.
35. Cherian JJ, Jauregui JJ, Leichliter AK, Elmallah RK, Bhave A,
Mont MA. Efek berbagai modalitas fisik non-operatif
terhadap nyeri pada osteoarthritis lutut. Sambungan
Tulang J 2016 Jan;98-B(1 Suppl A):89-94. DOI: https://
doi.org/10.1302/0301-
620X.98B1.36353.
36. Hagen KB. Tongkat untuk osteoarthritis lutut: Apakah uji
coba secara acak diperlukan? Ann Rheum Dis 2012
Feb;71(2):159-60. DOI: https://doi.org/10.1136/
ard.2011.200367.
37. Duivenvoorden T, Brouwer RW, van Raaij TM,
Verhagen AP, Verhaar JA, Bierma-Zeinstra SM.
Kawat gigi dan orthoses untuk mengobati
osteoartritis lutut. Cochrane Database Syst Rev
2015 Mar 16;(3):CD004020. DOI: https://doi. org/
10.1002/14651858.CD004020.pub3.
38. Mont MA, Cherian JJ, Bhave A, dkk. Unloader bracing untuk
osteoarthritis lutut: Studi percontohan gaya berjalan dan
fungsi. Surg Technol Int 2015 Nov;27:287-93.
39. Kapadia BH, Cherian JJ, Starr R, dkk. Gaya berjalan
menggunakan penjepit pneumatik untuk osteoartritis lutut
stadium akhir. J Knee Surg 2016 Apr;29(3):218-23. DOI:
https://doi. org/10.1055/s-0036-1579790.
40. Cherian JJ, Bhave A, Kapadia BH, Starr R, McElroy MJ, Mont
MA. Peningkatan kekuatan dan fungsional
menggunakan penyangga pneumatik dengan bantuan
ekstensi untuk osteoartritis lutut stadium akhir: Uji coba
acak prospektif. J Arthroplasty 2015 Mei;30(5):747- 53.
DOI: https://doi.org/10.1016/j.arth.2014.11.036.
41. da Costa BR, Reichenbach S, Keller N, dkk. Efektivitas obat
antiinflamasi nonsteroid untuk pengobatan nyeri pada
osteoartritis lutut dan pinggul: Sebuah meta-analisis
jaringan. Lanset 2016 Mei
21;387(10033):2093-105. DOI: https://doi.org/10.1016/
S0140-6736(16)30002-2.
42. Rönn K, Reischl N, Gautier E, Jacobi M. Perawatan
bedah osteoarthritis lutut saat ini. Arthritis
2011;2011:454873. DOI: https://doi. org/
10.1155/2011/454873.
43. Lützner J, Kasten P, Günther KP, Kirschner S. Opsi
bedah untuk pasien dengan osteoartritis lutut. Nat
Rev Rheumatol 2009 Juni;5(6):309-16. DOI: https://doi.
org/10.1038/nrrheum.2009.88.
44. Piuzzi NS, Slullitel PA, Bertona A, dkk. Artroskopi pinggul
pada osteoartritis: Tinjauan sistematis literatur. Hip Int
2016 Jan-Feb;26(1):8-14. DOI: https://doi.org/10.5301/
hipint.5000299.
45. Thorlund JB, Juhl CB, Roos EM, Lohmander LS. Bedah
arthroscopic untuk lutut degeneratif: Tinjauan sistematis
dan meta-analisis manfaat dan bahaya. BMJ 2015 16
Juni;350:h2747. DOI: https://doi. org/10.1136/bmj.h2747.
46. Zuiderbaan HA, van der List JP, Kleeblad LJ, dkk. Indikasi
modern, hasil, dan tren global dalam penggunaan
artroplasti lutut unikompartemen dan osteotomi tibia
tinggi dalam pengobatan osteoartritis kompartemen
medial terisolasi. Am J Orthop (Belle Mead NJ) 2016 Sep/
Okt;45(6):E355-E361.
47. Loia MC, Vanni S, Rosso F, dkk. Osteotomi tibialis tinggi
pada varus lutut: Indikasi dan batasan. Sendi 2016
18 Agustus;4(2):98-110. DOI: https://doi.org/10.11138/jts/
2016.4.2.098.
48. Maduekwe UI, Zywiel MG, Bonutti PM, Johnson AJ, Delanois
RE, Mont MA. Bukti ilmiah untuk penggunaan artroplasti
lutut unikompartemen modern. Perangkat Expert Rev
Med 2010 Mar;7(2):219-39. DOI: https://doi.org/10.1586/
erd.09.65.
49. Carr AJ, Robertsson O, Graves S, dkk. Penggantian lutut.
Lancet 2012 Apr 7;379(9823):1331-40. DOI: https://
doi.org/10.1016/S0140-6736(11)60752-6.
7