Anda di halaman 1dari 5

BUKU KERJA PROTISTA DAN FUNGI

Nama : Elsa Nanda Fitrian


NIM : 19031072
Praktikum Ke- : 4
Hari/Tanggal : Selasa/13 Oktober 2020
Materi : Protozoa

Tabel Pengamatan
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Protozoa 
Filum : Euglenophycota 
Classis : Euglenophyceae 
Ordo : Euglenales 
Familia : Euglenaceae 
Genus : Euglena Ehrenberg, 1838
Species : Euglena acus Ehrenberg

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Euglena acus adalah jenis Protista yang termasuk ke dalam kelas flagelata. Tubuhnya
menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. Organisme ini uniseluler dan hidup di air tawar. Ukuran
tubuhnya antara 35–60 mikron, ujung tubuhnya berbentuk meruncing dengan satu bulu cambuk di bagian
anterior sel. Euglena acus  memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang berfungsi untuk
membedakan antara gelap dan terang. Menurut Lupita (2009), Euglena acus dapat bersifat holofitrik dan
holozoik. Bersifat holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil, sehingga dapat membuat
makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Euglena acus dapat bergerak maju ke depan
secara rotasi spiral dengan menggunakan flagellumnya atau merayap pada suatu dasar tanpa
menggunakan flagellumnya atau secara euglenoid. Euglenoid yaitu bergerak dengan cara mengerutkan
tubuh, kemudian agak membulat dan akhirnya memanjang lagi seperti semula (Lupita, 2009).

Gambar Klasifikasi
Kingdom : Protozoa
Filum : Ciliophora 
Classis : Ciliatea 
Ordo : Hymenostomatida
Familia : Parameciidae 
Genus : Paramecium 
Species : Paramecium caudatum Ehr.

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk
mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi
kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium bergerak dengan menggetarkan
silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air. Mereka memiliki vakuola makanan yang berfungsi
untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan
sisa makanan.Bagian tubuh yang terlebar adalah bagian tengah dengan suatu lekukan mulut. Bagian
anterior tumpul, sedangkan bagian posterior runcing. Kulitnya tipis dan elastis. Adapun yang menutupi kulit
adalah rambut-rambut kecil yang jumlahnya banyak, yang disebut silia. Lubang bagian belakang disebut
pori anal. Pada bagian luar paramecium ditemukan vakuola kontraktil dan kanal. Dan bagian dalam
paramecium terdapat sitoplasma, trichocysts, kerongkongan, vakuola makanan, macronucleus dan
mikronukleus itu sendiri. Paramecium sering disebut sepatu animalcules karena bentuknya seperti sepatu
atau sandal.

Gambar Klasifikasi
Kingdom : Protozoa 
Filum : Ciliophora 
Classis : Ciliatea 
Ordo : Peritrichida
Familia : Vorticellidae
Genus : Vorticella 
Species : Vorticella microstoma Ehr

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Vorticella microstoma termasuk dalam class ciliata. Bentuk hewan ini sangat unik karena
menyerupai lonceng dan silia hewan ini hanya berada pada sekitar tubuh bagian atas saja . Hewan ini juga
mempunyai tangkai dibagian bawahnya yang berfungsi untuk melekatkan diri pada suatu tempat. Tangkai
bisa lurus memanjang dan bisa pula memendek membentuk spiral. Vorticella microstoma mempunyai dua
inti , vakuola kontraktil, vakuola makanan dan peristom. Pada saat praktikum kami tidak melihat adanya
pergerakan secara aktif dari hewan ini namun organel-organel didalamnya sangat jelas terlihat dengan
vakuola kontraktilnya yang terus berdenyut. Cara perkembangbiakan hewan ini dengan membelah diri
(aseksual) dan konyugasi (seksual). Seperti halnya Paramecium, Vorticella menunjukan konjugasi hanya
jika telah sering membelah diri. Pada dasarnya cara pembelahan atau konjugasi prosesnya sama saja
dengan yang terjadi pada paramecium.

Gambar Klasifikasi
Filum : Protozoa
Classis : Sporozoa
Ordo : Gregarinidia
Familia : Monocystidae
Genus : Monocystis
Species : Monocystis lumbrici

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Monocystis lumbrici adalah jenis sporozoa yang hidup di dalam vesicula seminalis cacing tanah
baik secara intraselular maupun ekstraselular. Siklus hidup Monocystis lumbrici awalnya dengan
peleburan antara makrogamet dan mikrogamet membentuk zigot. Setelah itu zigot berkembang untuk
membentuk spora dan membentuk dinding yang keras.Bentuk sporanya seperti gelendong yang
didalamnya mengandung delapan sporozoit. Bila spora itu pecah maka masing-masing sporozoit akan
tersebar ke luar dan masuk ke dalam sel induk sperma dari hospesnya.Ditempat ini sporozoit akan
menjadi matang dan dewasa. Sporozoit yang sudah dewasa ini disebut dengan trophozoit. Trophozoit lalu
akan mencari pasangannya. Trophozoit yang sudang berpasangan akan dibungkus dengan dua lapisan
dinding. Dinding luar ini disebut epicyst sedangkan dinding dalamnya disebut endocyst.Setelah itu masing-
masing trophozoit akan membelah-belah membentuk sel-sel kecil yang sama besarnya yang disebut
makrogamet dan mikrogamet. Makrogamet dan mikrogamet ini akan melebur lagi menjadi zigot dan
proses pembentukan spora hingga menjadi zigot lagi pun akan terus berulang membentuk siklus .

Gambar Klasifikasi
Filum : Sarcomastigophora
Classis : Zoomastighoporasida
Ordo : Kinetoplastorida
Familia : Trypanosomatidae
Genus : Trypanosoma
Species : Trypanosoma evansi . Levine (1985)

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Trypanosoma evansi berbentuk seperti daun, aktif membelah dengan binary fission.Di bagian
tengah tubuh terdapat inti yang mengandung kariosoma (trofonukleus) yangbesar dan terletak hampir sentral
(Ausvetplan, 2006). Trypanosoma evansimempunyai karakteristik ramping, ukuran kecil, dibandingkan dengan
Trypanosoma theileri, tetapi lebih besar dibandingkan dengan T. congolense, mempunyai flagela bebas
dan bergerak aktif (Desquesnes et al., 2002). flagela timbul pada ujung posterior dari bagian parabasal
dan membentang sampai bagian anterior.Flagela di luar ujung anterior tubuh sebagai flagela bebas
berbentuk seperti cambuk.Flagela di sepanjang tubuh membentuk membran bergelombang yang disebut
undulating membran.Trypanosoma evansi mempunyai panjang 15-34 µm dengan rata – rata 24 µm. Tubuh
berbentuk silinder, tetapi kadangberbentuk stumpy/gemuk (Levine, 1985).

Gambar Klasifikasi
Filum : Euglenozoa
Classis : Kinetoplastea
Ordo : Trypanosomatida
Familia : Trypanosomatidae
Genus : Trypanosoma
Species : Trypanosoma cruzi Chagas,1909

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Morfologi Trypanosoma dalam darah tampak sebagai flagelata yang pipih panjang(kira-kira 15-20 mikron),
berujung runcing di bagian posterior, mempunyai flagel kurang dari sepertiga panjang tubuh, mempunyai
sitoplasma dengan granula inti di tengah yang berwarna tua, serta terdapat kinetoplast.Morfologi yang
seperti ini dapat membuat Trypanosoma bergerak aktif secara berombak dan memutar disebabkan oleh
flagel kontrak. Parasit ini memparasiti manusia, binatang peliharaan dan binatang liar. Vektor utama
parasit ini adalah Triatoma infestans,Triatoma sordida, Panstrongylus megistus, danRhodnius prolixus.
Penularan pada inang terjadi melalui kontaminasi tinja sesudah berlangsung reproduksi siklik selama 8
sampai 20 hari di dalam usus serangga Reduvidae. Pada saat vektor menggigit inang, vektor tersebut juga
membuang kotoran sekaligus mengotori luka gigitan sehingga mengkontaminasi inang. Transfusi darah
juga dapat menjadi sumber infeksi

DAFTAR PUSTAKA

Ausvetplan. 2006. Disease Strategy Surra. Australia: Primary Industries Ministerial Council OIE. 2008.
Trypanosoma Evansi Infection (including surra). Belgium.

Desquesnes, M., and A.M.R. Dávila. 2002. Applications of PCR-based tools for detection and identification of
animal Trypanosomes: a review and perspectives. Vet.Parasitol. 109:213–231.

Djuhanda, Tatang. (1980). Kehidupan dalam Setetes Air. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Kastawi, Y. dkk. (2005). Zoologi Avertebrata. Malang : Universitas Negeri Malang.

Levine, N. D. 1985. Veterinary Protozoology.1st Edition.Iowa Statet University Press. Ames.

Anda mungkin juga menyukai