Anda di halaman 1dari 2

Cerai Gugat Bireuen, 07 Agustus 2020

Kepada Yth
Bapak Ketua Mahkamah Syar’iyah Bireuen
di-
Bireuen

Assalamualaikum Wr Wb
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Ramullah Binti Mhd Hasan Tempat Tanggal Lahir Medan, 20-07-1975, Agama Islam, Pendidikan S1,
NIK. 1111096007750002, Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga Tempat Tinggal di
Dusun Mutiara Desa Bireuen Meunasah Dayah Kecamatan Kota Juang Kabupaten
Bireuen; HP. 081360247556 Selanjutnya disebut sebagai Penggugat.

Dengan ini mengajukan Cerai Gugat terhadap suami sah saya yang bernama :

Syariful Amri Bin M Yahya Tempat Tanggal Lahir Bireuen, 29-06-1979, Agama Islam, Pendidikan
SLTA, Pekerjaan Wiraswasta, Tempat Tinggal di Desa Bireuen Meunasah Dayah
Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat.

Adapun alasan/dalil – dalil gugatan Penggugat sebagai berikut :

1. Bahwa pada Tanggal 06 Agustus 2006, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan
perkawinan yang sah berdasarkan agama Islam, yang kemudian dicatat oleh Pegawai
Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama kecamatan Medan Petisah Kota Medan
sebagaimana tertera dari Kutipan Akta Nikah No.251/ 24/ VIII/ 2006 tanggal 07 Agustus
2006. Sehingga karenanya Perkawinan tersebut adalah Sah menurut hukum agama dan
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 jo Peraturan Pemerintah No. 9
Tahun 1975;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan tergugat tinggal bersama selama 14 tahun lebih
kurang tempat tinggal terkahir di Desa Bireuen Meunasah Dayah Kecamatan Kota Juang,
Kabupaten Bireuen;
3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah di karunia 2 keturunan
(1) Muhammad Rafif Umur 10 Tahun (2) Rafki Fahrul Amri Umur 8 Tahun;
4. Bahwa dalam membina rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat pada mulanya berada
dalam keadaan aman dan damai sebagaimana dambaan setiap pasangan suami istri, Namun
kebahagian tersebut hanya berjalan 06 Agustus 2006 sampai pada Bulan November 2019
Walaupun dalam tahun tersebut ada juga terjadi cekcok akan tetapi penggugat tetap
pertahankan demi keutuhan Rumah Tangga akan tetapi dalam setahun ini sering terjadi
keributan sehingga dalam Rumah Tangga tidak ada keharmonisan lagi;
5. Bahwa penyebab tidak harmonis/perselisihan karena Tergugat lebih sering diluar rumah dari
pada bersama keluarga, lebih mementingkan teman-teman nya daripada keluarga, dan
apabila ditegur tergugat melakukan KDRT, dan antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi
cekcok yang sulit untuk damai, dan dalam kehidupan tidak ada kecocokan lagi dan sering
mengeluarkan kata kata kasar, dan pernah merusak HP dan Lapotop dan disaat terjadi
cekcok Tergugat melakukannya di depan anak-anak;
6. Bahwa dengan kejadian tersebut Rumah Tangga antara Penggugat dengan tergugat sudah
tidak dapat bina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk Rumah Tangga
yang Sakinah, Mawaddah dan Rahmah sudah sulit di pertahankan lagi, dan karena agar
masing masing pihak tidak melanggar norma hukum dan Norma agama maka perceraian
merupakan alternative terakhir bagi Penggugat untuk menyelesaikan permasalahan
Penggugat dengan tergugat;
7. Bahwa terhadap permasalahan dalam rumah tangga Penggugat dan tergugat telah dilakukan
upaya musyawarah dengan keluarga untuk tidak berprilaku dengan demikian tapi tidak ada
perubahan;
8. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 Undang-Undang No. 1 tahun 1974, tentang Pokok-pokok
Perkawinan, dinyatakan sebagai berikut: “Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara
seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa “ Apabila ketentuan
Pasal 1 Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tersebut diatas dikaitkan dengan keadaan
perkawinan antara Penggugat dan Tergugat, maka jelaslah bahwa tujuan dari perkawinan
tersebut sudah tidak ada lagi didalam rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat ,
dimana perkawinan Penggugat dan Tergugat terlihat telah mengandung cacat dalam
pelaksanaannya, sehingga dengan demikian untuk apalah perkawinan tersebut
dipertahankan lagi;

Berdasarkan kepada hal-hal tersebut Penggugat mohon Kepada Bapak Ketua Mahkamah
Syar’iyah Bireuen kelas 1B untuk dapat membuka suatu persidangan terhadapa perkara ini
dengan memanggil kedua belah pihak untuk di dengar keterangannya serta berkenan pula
memberikan putusan sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;


2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat ( Syariful Amri Bin M Yahya ) terhadap
penggugat ( Ramullah Binti Mhd Hasan );
3. Membebankan biaya perkara menurut hukum;
4. Dalam persidangan yang baik mohon yang memenuhi rasa keadilan;

Demikian surat gugatan ini Penggugat ajukan untuk mendapat proses selanjutnya, atas
perhatian Bapak Ketua Mahkamah Syar’iyah Bireuen Penggugat ucapkan terimakasih;

Wassalam
Penggugat

Ramullah Binti Mhd Hasan

Anda mungkin juga menyukai