Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULIAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................3
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................29
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukemia adalah kanker anak yang paling sering. Mencapai lebih kurang
33% dari keganasan pediatrik. Leukemia limfoblasik akut (LLA) berjumlah kira-
kira 75% dari semua kasus. Dengan insidensi tertinggi pada umur 4 tahun.
Leukimia mieloid akut (LMA) berjumlah kira-kira 20% dari leukimia. Dengan
insidensi yang tetap dari lahir sampai umur 10 tahun. Meningkat sedikit pada
masa remaja. Leukimia sisanya adalah bentuk kronis: leukimia limfositik kronis
(LLK) jarang ditemukan pada anak. Insidensi tahunan keseluruhan dari leukimia
adalah 42,1 tiap juta anak kulit putih dan 24,3 tiap juta anak kulit hitam.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Leukimia
Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam
jaringan pembentuk darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001 : 175). Leukimia adalah
proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum tulang
menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G,
2002 : 248 )
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa
proliferasio patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan
sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke
jaringan tubuh yang lain. (Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495)
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah
dalam sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001). Berdasarkan dari beberapa
pengetian diatas maka dapat disimpulkan bahwa leukimia adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh prolioferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang
menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah.
2.2 Etiologi
4
Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih. Penyebab dari sebagian besar
jenis leukemia tidak diketahui. Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan
bahan kimia tertentu (misalnya benzena) dan pemakaian obat antikanker,
meningkatkan resiko terjadinya leukemia. Orang yang memiliki kelainan genetik
tertentu (misalnya sindroma Down dan sindroma Fanconi), juga lebih peka
terhadap leukemia.
5
f. Nyeri pada tulang dan persendian
g. Nyeri abdomen
h. Lumphedenopathy
i. Hepatosplenomegaly
j. Abnormal WBC (Suriadi & Rita Yuliani, 2001 : hal. 177)
2.5 Patofisiologi
6
k. Zink serum : menurun
l. Foto dada dan biopsi nodus limfe : dapat mengindikasikan derajat
keterlibatan
m. Pungsi lumbal untuk mengkaji keterlibatan susunan saraf pusat
n. Foto toraks untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum.
o. Aspirasi sumsum tulang. Ditemukannya 25% sel blas memperkuat
diagnosis.
p. Pemindaian tulang atau survei kerangka untuk mengkaji
keterlibatan tulang.
q. Pemindaian ginjal, hati, limpa untuk mengkaji infiltrat leukemik.
r. Jumlah trombosit menunjukkan kapasitas pembekuan. (Betz,
Cecily L. 2002. hal: 301-302)
a. Fase induksi
Dimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini diberikan
terapi kortikostreroid (prednison), vincristin dan L-asparaginase. Fase
induksi dinyatakan behasil jika tanda-tanda penyakit berkurang atau tidak
ada dan dalam sumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5%
7
c. Konsolidasi
Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan unutk mempertahankan
remisis dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam
tubuh. Secara berkala, mingguan atau bulanan dilakukan pemeriksaan
darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan.
Jika terjadi supresi sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan
sementara atau dosis obat dikurangi.
2.8 Komplikasi
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LEUKIMIA
3.1 Pengkajian
Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan
data yang akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan
pola pertahanan klien, mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta
merumuskan diagnosa keperawatan. (Budi Anna Keliat, 1994)
1. Riwayat Keperawatan
a) Keluhan Utama Nyeri tulang sering terjadi, lemah nafsu makan menurun,
demam (jika disertai infeksi) bisa juga disertai dengan sakit kepala.
b) Riwayat penyakit : pengobatan kanker sebelumnya
c) Riwayat keluarga : adanya gangguan hematologis, adanya faktor herediter
misal kembar monozigot)
d) Kaji adanya tanda-tanda anemia : kelemahan, kelelahan, pucat, sakit
kepala, anoreksia, muntah, sesak, nafas cepat
e) Kaji adanya tanda-tanda leukopenia : demam, stomatitis, gejala infeksi
pernafasan atas, infeksi perkemihan; infeksi kulit dapat timbul kemerahan
atau hiotam tanpa pus.
f) Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia : ptechiae, purpura, perdarahan
membran mukosa, pembentukan hematoma, purpura; kaji adanya tanda-
tanda invasi ekstra medula: limfadenopati, hepatomegali, splenomegali.
g) Kaji adanya pembesaran testis, hemAturia, hipertensi, gagal ginjal,
inflamasi di sekkitar rektal dan nyeri.
9
3. Pemeriksaan Integumen Adakah ulserasi ptechie, ekimosis, tekanan
turgor menurun jika terjadi dehidrasi.
10
Rasa nyaman Nyeri abdominal, Meringis, kelemahan,
sakit kepala, nyeri hanya berpusat pada diri
persendian, sternum sendiri.
terasa lunak, kram
pada otot.
11
kehilangan rasa
Pemeriksaan laboratorium
12
No. Data Etiologi Problem
1. Ds: Riwayat infeksi yang Sel darah putih Resting
berulang imatur infeksi
Do:- suhu tubuh meningkat (S: Penurunan daya
>38), tampak tanda-tanda tahan tubuh
infeksi.
13
kepala, nyeri persendian, darah putih
sternum terasa lunak, kram pada imatur pada
otot. tulang
Do: Meringis, kelemahan,
hanya berpusat pada diri
sendiri, RR, TD, N meningkat.
8. Ds: - Dehidrasi Kerusakan
Do: turgor kulit buruk integritas
kulit
9. Ds: malu, minder kemoterapi Gangguan
Do: rambut rontak, botak citra tubuh
10. Ds: Riwayat keluarga yang Anak sakit Perubahan
menderita keganasan. Peran keluarga proses
Do: cemas, perubahan mood dan berubah keluarga
tampak bingung.
11. Ds: Merasa kehilangan Penyakit terminal Antisipasi
Do: Depresi, mengingkari, anak berduka
kecemasan, takut kehilangan, kematian
perubahan mood dan tampak
bingung.
14
6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping
kemoterapi dan atau stomatitis
7. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens
kemoterapi, radioterapi, imobilitas.
9. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan
cepat pada penampilan.
10. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak
yang menderita leukemia.
11. Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial kehilangan
anak.
3.4 Rencana Tindakan Keperawatan
15
untuk semua infeksi.
prosedur e. untuk intervensi
invasive. dini
e. Evaluasi penanganan
keadaan anak infeksi
terhadap f. rongga mulut
tempat-tempat adalah medium
munculnya yang baik untuk
infeksi seperti pertumbuhan
tempat organism
penusukan g. menambah
jarum, ulserasi energi untuk
mukosa, dan penyembuhan
masalah gigi dan regenerasi
f. Inspeksi seluler
membran h. untuk
mukosa mulut. mendukung
Bersihkan pertahanan
mulut dengan alami tubuh
baik i. diberikan
g. Berikan sebagai
periode profilaktik atau
istirahat tanpa mengobati
gangguan infeksi khusus
h. Berikan diet
lengkap nutrisi
sesuai usia
i. Berikan
antibiotik
sesuai
ketentuan
16
diukur jaringan
Berpartisipai lingkungan c. mengidentifika
dalam tenang dan si kebutuhan
aktivitas perlu istirahat individual dan
sehari-hari tanpa membantu
sesuai tingkat gangguan pemilihan
kemampuan c. Kaji intervensi
Menunjukka kemampuan d. memaksimalka
n penurunan untuk n sediaan energi
tanda berpartisipasi untuk tugas
fisiologis pada aktifitas perawatan diri
tidak toleran yang
misal nadi, diinginkan
pernafasan atau
dan TD dibutuhkan
dalam batas d. Berikan
normal bantuan dalam
aktifitas
sehari-hari dan
ambulasi
17
setiap tanda- perdarahan
tanda f. karena aspirin
perdarahan mempengaruhi
(tekanan darah fungsi trombosit
menurun, g. untuk mencegah
denyut nadi perdarahan
cepat, dan
pucat)
f. Hindari obat-
obat yang
mengandung
aspirin
g. Ajarkan orang
tua dan anak
yang lebih
besar ntuk
mengontrol
perdarahan
hidung.
18
sering n kebutuhan
f. Kolaborasi: cairan tubuh.
Lakukan Jika platelet
pemasangan count <
IV line 20000/mm.
Monitor Penurunan
laboratorium Hb/Hctdapat
Platelet, menimbulkan
Hb/Ct, cloting. perdarahan.
Pemberian anti Mencegah
muntah hilangnya cairan
Pemberian melalui
Alluporinol muntahan.
Mencegah
timbulnya
nefropati
19
pelembab bibir resiko aspirasi
f. Hindari dan dapat
penggunaan menyebabkan
larutan kejang
lidokain pada g. agar makanan
anak kecil yang masuk
g. Berikan diet dapat ditoleransi
cair, lembut anak
dan lunak h. untuk
h. Inspeksi mulut mendeteksi
setiap hari kemungkinan
i. Dorong infeksi
masukan i. untuk
cairan dengan membantu
menggunakan melewati area
sedotan nyeri
j. Hindari j. dapat
penggunaa mengiritasi
swab gliserin, jaringan yang
hidrogen luka dan dapat
peroksida dan membusukkan
susu magnesia gigi,
k. Berikan obat- memperlambat
obat anti penyembuhan
infeksi sesuai dengan
ketentuan memecah
l. Berikan protein dan
analgetik dapat
mengeringkan
mukosa
k. untuk mencegah
atau mengatasi
mukositis
l. untuk
mengendalikan
nyeri.
6 Perubahan Tujuan : a. Dorong orang a. jelaskan bahwa
nutrisi pasien tua untuk tetap hilangnya nafsu
kurang mendapat rileks pada makan adalah
dari nutrisi yang saat anak akibat langsung
kebutuhan adekuat makan dari mual dan
tubuh yang Criteria hasil: b. Izinkan anak muntah serta
20
berhubung Klien memakan kemoterapi
an dengan menunjukan semua b. untuk
anoreksia, peningkatan makanan yang mempertahanka
malaise, nafsu makan dapat n nutrisi yang
mual dan Berat badan ditoleransi, optimal
muntah, klien normal rencanakan c. untuk
efek unmtuk memaksimalkan
samping memperbaiki kualitas intake
kemoterapi kualitas gizi nutrisi
dan atau pada saat d. untuk
stomatitis selera makan mendorong agar
anak anak mau
meningkat makan
c. Berikan e. karena jumlah
makanan yang yang kecil
disertai biasanya
suplemen ditoleransi
nutrisi gizi, dengan baik
seperti susu f. kebutuhan
bubuk atau jaringan
suplemen yang metabolik
dijual bebas ditingkatkan
d. Izinkan anak begitu juga
untuk terlibat cairan untuk
dalam menghilangkan
persiapan dan produk sisa
pemilihan suplemen dapat
makanan memainkan
e. Dorong peranan penting
masukan dalam
nutrisi dengan mempertahanka
jumlah sedikit n masukan
tapi sering kalori dan
f. Dorong pasien protein yang
untuk makan adekuat
diet tinggi g. membantu
kalori kaya dalam
nutrient mengidentifikas
g. Timbang BB, i malnutrisi
ukur TB dan protein kalori,
ketebalan khususnya bila
lipatan kulit BB dan
21
trisep pengukuran
antropometri
kurang dari
normal
7 Nyeri yang Tujuan : a. Mengkaji a. informasi
berhubung pasien tidak tingkat nyeri memberikan
an dengan mengalami dengan skala 0 data dasar untuk
efek nyeri atau sampai 5 mengevaluasi
fisiologis nyeri b. Jika mungkin, kebutuhan atau
dari menurun gunakan keefektifan
leukemia sampai prosedur- intervensi
tingkat yang prosedur b. untuk
dapat (misal meminimalkan
diterima anak pemantauan rasa tidak aman
Criteria Hasil: suhu non c. untuk
Pasien invasif, alat menentukan
menyatakan akses vena kebutuhan
nyeri hilang c. Evaluasi perubahan
atau efektifitas dosis. Waktu
terkontrol penghilang pemberian atau
Menunjukkan nyeri dengan obat
perilaku derajat d. sebagai
penanganan kesadaran dan analgetik
nyeri sedasi tambahan
Tampak d. Lakukan e. untuk mencegah
rileks dan teknik kambuhnya
mampu pengurangan nyeri
istirahat. nyeri non
farmakologis
yang tepat
e. Berikan obat-
obat anti nyeri
secara teratur
8 Kerusakan Tujuan : a. Berikan a. karena area ini
integritas pasien perawatan cenderung
kulit mempertahan kulit yang mengalami
berhubung kan integritas cemat, ulserasi
an dengan kulit terutama di b. untuk
pemberian Criteria Hasil: dalam mulut merangsang
agens Turgor kulit dan daerah sirkulasi dan
kemoterapi elastic perianal mencegah
, Kelembaban b. Ubah posisi tekanan pada
22
radioterapi kulit terjaga dengan sering kulit
, imobilitas c. Mandikan c. mempertahanka
dengan air n kebersihan
hangat dan tanpa
sabun ringag mengiritasi kulit
d. kaji kulit yang d. efek kemerahan
kering atau kulit kering
terhadap efek dan pruritus,
samping terapi ulserasi dapat
kanker terjadi dalam
e. Anjurkan area radiasi
pasien untuk pada beberapa
tidak agen kemoterapi
menggaruk e. membantu
dan menepuk mencegah friksi
kulit yang atau trauma
kering kulit
f. Dorong f. untuk mencegah
masukan kalori keseimbangan
protein yang nitrogen yang
adekuat negative
g. Pilih pakaian g. untuk
yang longgar meminimalkan
dan lembut iritasi tambahan
diatas area
yang teradiasi:
23
pada sinar d. untuk
matahari, menyiapkan
angin atau anak dan
dingin keluarga
c. Anjurkan terhadap
untuk menjaga perubahan
agar rambut penampilan
yang tipis itu rambut baru.
tetap bersih, e. untuk
pendek dan meningkatkan
halus penampilan
d. Jelaskan
bahwa rambut
mulai tumbuh
dalam 3
hingga 6 bulan
dan mungkin
warna atau
teksturnya
agak berbeda
e. Dorong
hygiene,
berdan, dan
alat alat yang
sesuai dengan
jenis kelamin ,
misalnya wig,
skarf, topi, tata
rias, dan
pakaian yang
menarik
10 Perubahan Tujuan : a. Jelaskan alasan a. untuk
proses pasien atau setiap prosedur meminimalkan
keluarga keluarga yang akan kekhawatiran
berhubung menunjukkan dilakukan pda yang tidak perlu
an dengan pengetahuan anak b. untuk
mempunya tentang b. Jadwalkan mendorong
i anak prosedur waktu agar komunikasi dan
yang diagnostik keluarga dapat ekspresi
menderita atau terapi berkumpul perasaan
leukemia Criteria tanpa c. untuk
Hasil: gangguan dari meningkatkan
24
kekhawatiran staff perkembangan
keluarga c. Bantu keluarga anak yang
berkurang merencanakan optimal
masa depan, d. memberikan
khususnya kesempatan
dalam pada keluarga
membantu untuk
anak menjalani menghadapi
kehidupan rasa takut secara
d. Dorong realistis
keluarga untuk e. untuk
mengespresika mempertahanka
n perasaannya n komunikasi
mengenai yang terbuka
kehidupan dan jujur
anak sebelum f. untuk mencegah
diagnosa dan bertambahnya
prospek anak rasa khawatiran
untuk bertahan keluarga
hidup
e. Diskusikan
bersama
keluarga
bagaimana
mereka
memberitahu
anak tentang
hasil tindakan
dan kebutuhan
terhadap
pengobatan
dan
kemungkinan
terapi
tambahan
f. Hindari untuk
menjelaskan
hal-hal yang
tidak sesuai
dengan
kenyataan
yang ada.
25
11 Antisipasi Tujuan : a. Kaji tahapan a. pengetahuan
berduka pasien atau berduka tentang proses
berhubung keluarga terhadap anak berduka
an dengan menerima dan keluarga memperkuat
perasaan dan b. Berikan kontak normalitas
potensial mengatasi yang konsisten perasaan atau
kehilangan kemungkinan pada keluarga reaksi terhadap
anak kematian c. Bantu keluarga apa yang
anak merencanakan dialami dan
Criteria Hasil: perawatan dapat membantu
Keluarga siap anak, terutama pasien dan
menerima pada tahap keluarga lebih
segala terminal efektif
kondisi d. Fasilitasi anak menghadapi
untuk kondisinya
mengespresika b. untuk
n perasaannya menetapkan
melalui hubungan saling
bermain percaya yang
mendorong
komunikasi
c. untuk
meyakinkan
bahwa harapan
mereka
diimplementasi
kan
d. memperkuat
normalitas
perasaan atau
reaksi terhadap
apa yang
dialami
3.5 Implementasi
26
3.6 Evaluasi
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Leukemia adalah kanker anak yang paling sering. Mencapai lebih kurang
33% dari keganasan pediatrik. Leukemia limfoblasik akut (LLA) berjumlah kira-
kira 75% dari semua kasus. Dengan insidensi tertinggi pada umur 4 tahun.
Leukimia mieloid akut (LMA) berjumlah kira-kira 20% dari leukimia. Dengan
insidensi yang tetap dari lahir sampai umur 10 tahun. Meningkat sedikit pada
masa remaja. Leukimia sisanya adalah bentuk kronis: leukimia limfositik kronis
(LLK) jarang ditemukan pada anak. Insidensi tahunan keseluruhan dari leukimia
adalah 42,1 tiap juta anak kulit putih dan 24,3 tiap juta anak kulit hitam.
27
Perbedaan itu terutama disebabkan oleh rendahnya kejadian LLA pada
kulit hitam. Gambaran klinis umum dari leukimia adalah serupa karena semuanya
melibatkan kerusakan hebat fungsi sumsum tulang. Tetapi, gambaran klinis dan
laboratorium spesifik berbeda dan ada perbedaan dalam respon terhadap terapi
dan perbedan dalam prognosis. Agar dapat memberikan asuhan keperawatan
sebaik-baiknya, perlu mengetahui gejala-gejala dini penyebab serta permasalahan
yang terjadi pada klien dengan leukemia.
DAFTAR PUSTAKA
28
Sunar Trenggana, Dr. Leukemia ; Penuntun bagi orang tua Bagian Ilmu
Kesehatan Anak, FK UNHAS/SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo
Makassar.
Soeparman, Sarwono Waspadji, 1998, Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta.
29