Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Tentang
TUMOR WILMS

Disusun Oleh:
RINI ROSANI

Dosen Pembimbing:

Prasetya Ningsih ,S,ST,M.Kes

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKes PIALA SAKTI PARIAMAN
T.A
2020

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji, puja serta syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi
Rabbi, yang senantiasa memberikan curahan kasih rahmat-Nya kepada hamba-Nya,
yang benar-benar ingin mencari ridha serta hidayah-Nya. Tidak lupa rahmat serta
keselamatan semoga tercurah limpah kepada paduka alam, uswah kehidupan muslim
serta penutup para Nabi dan Rasul Allah, yakni Nabi Muhammad Saw. Akhirnya atas
izin Allah SWT makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah’KEPERAWATAN
ANAK 11’ sebagai salah satu tugas mata kuliah tersebut. Tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada
kami.
Kami memohon kepada dosen barang kali menemukan kesalahan atau
kekurangan dalam makalah ini baik dari segi bahasan maupun isinya harap maklum.

Pariaman,07 NOVEMBER 2020

PENYUSUN

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULIAN
1.1 Latar BELAKANG...............................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................4
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Defenisi...................................................................................................6
2.2 Etioogi ....................................................................................................6
2.3 Penentuan stadium tumor wilms.........................................................6
2.4 Patofisiologis..........................................................................................7
2.5 Tanda dan Gejala..................................................................................8
2.6 Pemeriksaan penunjang........................................................................8
2.7 Penatalaksanaan....................................................................................9

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN


3.1 Pengkajian............................................................................................13
3.2 Diagnosa keperawatan........................................................................16
3.3 Rencana asuhan keperawatan................................................................

BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................20
3.2 Saran.....................................................................................................20
SOAL ATRESIA DUKTUS............................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................22

3
BAB l
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah kanker pada ginjal dan banyak terjadi
pada anak-anak (kanak-kanak, batita/bawah lima tahun). Tumot ini merupakan tumor
ganas yang berasal dari embryonal ginjal. (Eko Prabowo & Andi Eka Pranata, 2014).
Angka kejadian dari Neoplasma pada ginjal tidak terlalu signifikan yaitu sekitar 2%
darin seluruh kematian yang disebabkan oleh kanker. Berbagai mekanisme timbulnya
kanker pada ginjal telah berkembang dan penyebab pastinya belum di ketahui secara
pasti. Selain itu, berbagai varian/ tipe dari kanker pada ginjal pun semakin banyak.
(Eko Prabowo & Andi Eka Pranata, 2014).
Jenis karsinoma renal yang paling sering dijumpai muncul dari epitelium renal
dan menyebabkan lebih dari 85% tumor ginjal. Tumor ini bermetastasis lebih dulu ke
paru, tulang, hati, otak, dan ginjal kontralateral. Seperempat pasien telah mengalami
metastasis penyakitnya pada saat diagnosis ditegakkan. ( Brunner & Suddarth, 2014).
Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah
kontalateral normal dilakukan pebedahan, ini kadang kala diawali dengan pemberian
Chemotherapy dengan atau tanpa radiasi. Lanjutkan dengan pemberian analgesia
secara sering untuk nyeri dan tukak pada otot. Serta mengingatkan pasien dan
keluarga mengenai pentingnya perawatan tindak lanjut guna mendeteksi tanda-tanda
metastasis. ( Brunner & Suddarth, 2014).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Definisi dari tumor wilms ?


2. Apa etiologi dari tumor wilms ?
3. Bagaimana penentuan stadium tumor wilms ?
4. Bagaimana patofisiologi dari tumor wilms ?
5. Apa tanda dan gejala dari tumor wilms ?
6. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari tumor wilms ?
7. Bagaimana penatalaksanaan medis dari tumor wilms ?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien tumor wilms ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi dari tumor wilms
2. Untuk mengetahui apa etiologi dari tumor wilms
3. Mengetahui stadium tumor wilms

4
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari tumor wilms
5. Mengetahui tanda dan gejala dari tumor wilms
6. Untuk mengetahui bagaimana cara pemeriksaan penunjang dari tumor
wilms
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis dari tumor wilms
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien tumor wilms

5
BAB II
TINJAUAN TEORI
  
2.1 Definisi

Tumor wilms (Nefroblostoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel
embrional primitive diginjal. Tumor wilms biasanya ditemukan pada anak–anak yang
berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar
atau orang dewasa. Tumor wilms merupakan tumor ganas intraabdomen yang
tersaring pada anak–anak.
Tumor wilm adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat,
terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum 5 tahun
(kamus kedokteran Dorland).

2.2 Etiologi

Penyebabnya tidak diketahui pasti, tetapi diduga melibatkan faktor genetic.


Tumor wilms berasal dari poliferasi patologik blastema meta nefron akibat tidak
adanya stimulasi yang normal dari duktus metanefron untuk menghasilkan tubuli dan
glomeruli yang berdiferensiasi baik. Perkembangan blastema renalis untuk
membentuk struktur ginjal terjadi pada umur kehamilan 8-34 minggu. Sehingga
diperkirakan bahwa kemampuan blastema primitive untuk merintis jalan kearah
pembentukan tumor wilms, apakah sebagai mutasi germinal atau somatic, itu terjadi
pada usia kehailan 8-34 minggu.

Sekitar 1,5% penderita mempunyai saudara atau anggota lain yang juga
menderita tumor wilms. Hampir semua kasus unilateral tidak bersifat keturunan yang
berbeda dengan kasus tumor bilateral. Sekitar 7-10% kasus tumor wilms diturunkan
secara autosomal dominan.

2.3 Penentuan Stadium Tumor Wilms

a) Stdium I Tumor terbatas pada ginjal dan dapat disekresi total.


b) Stadium II Tumor meluas hingga diluar ginjal tetapi masih dapat disekresi
total
c) Stadium II Tumor non hematogen yang tersisa terbatas pada daerah abdomen

6
d) Stadium IV Metastasis hematogen, adanya deposit tumor diluar stadium III
yaitu pada paru, hati, tulang dan otot
e) Stadium V Tumor sudah mengenai kedua ginjal (lesi, bilateral). Pada saat
diagnosis

2.4 Patofisiologi
Sebagian besar kasus tumor Wilms bersifat sporadik, meskipun 1 – 2%
pasien mempunyai riwayat keluarga dengan tumor Wilms. Predisposisi familial
terhadap tumor Wilms diwarisi secara autosomal dominan. Kasus-kasus familial
berhubungan dengan usia yang makin muda saat diagnosis dan penyakit yang
bersifat bilateral, meskipun tidak semua tumor Wilms familial mempunyai
gambaran tersebut. Pada kasus-kasus yang bersifat familial, tidak ditemukan
kelainan-kelainan kongenital lainnya (8,9).
Telah berhasil diisolasi satu gen tumor Wilms, yaitu WT1, yang berlokasi di
kromosom 11 lokus 11p13. WT1 meng-kodekan faktor transkripsi jari zinc (zinc
finger transcription factor) yang sangat penting dalam perkembangan ginjal normal.
Secara kasar 20% dari seluruh tumor Wilms membawa mutasi-mutasi WT1, dan
sebagian besar dari mutasi-mutasi ini bersifat spesifik tumor. Pasien-pasien tumor
Wilms dengan kelainan-kelainan kongenital yang menyertainya seringkali
membawa mutasi-mutasi WT1 dalam tingkat perkembangan awal. Predisposisi
familial terhadap tumor Wilms biasanya tidak berhubungan dengan perubahan-
perubahan pada gen WT1, tetapi berlokasi di kromosom 19q13 dan 17q (8,9).
Secara histologis, terdapat dua kelompok tumor Wilms, yaitu histologi baik
dan histologi tidak baik (anaplastik). Jenis tumor Wilms histologi baik
berhubungan dengan bentuk “konvensional” dan biasanya mempunyai prognosis
yang baik. Tumor Wilms histologi baik ditandai dengan adanya elemen-elemen
blastema, epitelial, dan stromal tanpa adanya ektopia atau anaplasia. Adanya
sejumlah kecil elemen-elemen sarkoma di dalam stroma pada tipe histologi baik
tidak mempengaruhi prognosis. Jenis tumor Wilms histologi tidak baik (anaplastik)
ditandai dengan pembesaran nukleus yang tampak nyata, nuklei yang hiperkromatis
dan membesar, dan gambaran-gambaran mitosis yang multipolar. Daerah-daerah
anaplasia dapat fokal maupun difus dan mempunyai kemungkinan besar terjadinya
kekambuhan atau kematian (8,9).
Penelitian baru-baru ini telah menunjukkan adanya hubungan yang erat
antara DNA yang terkandung di dalam sel sel tumor Wilms, subtipe histologis, dan
hasil-hasil terapinya. Hubungan antara tumor primer dan metastasis terdapat di
dalam kisaran diploid atau aneuploid rendah (hiperdiploid). Tumor-tumor dengan
DNA yang hiperdiploid juga merupakan ciri khas jenis anaplastik dan mempunyai

7
sangat banyak translokasi-translokasi yang kompleks. Tumor jenis ini mempunyai
respon yang buruk terhadap kemoterapi (8,9).

2.5 Tanda dan Gejala

Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang dilaporkan adanya


nyeri perut dan hematuria, nyeri perut dapat timbul bila terjadi infasi tumor yang
menembus ginjal sedangkan hematuria terjadi karena infasi tumor yang menembus
system velveo kalises. Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh
terdapat protein tumor dan gejala lain yang bisa muncul adalah:
1. Adanya massa dalam perut (tumor abdomen)
2. Hematuri akibat infiltrasi tumor ke dalam sistem kaliks
3. Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada
pembuluh- pembuluh darah yang mensuplai darah ke ginjal,
sehingga terjadi iskemi jaringan yang akan merangsang pelepasan
renin atau tumor sendiri mengeluarkan rennin
4. Anemia
5. Penurunan berat badan
6. Infeksi saluran kencing
7. Demam
8. Malaise
9. Anoreksia
10. Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah
dalamsaluran kencing
Tumor Wilms tidak jarang dijumpai bersama kelainan kongenital
lainnya,seperti aniridia, hemihiperttofi, anomali saluran kemih atau genitalia
danretardasi mental

2.6 Pemeriksaan Penunjang

Tumor Wilms harus dicurigai pada setiap anak kecil dengan massa di
abdomen. Pada 10-25% kasus, hematuria mikroskopik memberi kesan tumor ginjal.
a) IVP Dengan pemeriksaan IVP tampak distorsi sistem pielokalises
(perubahan bentuk sistem pielokalises) dan sekaligus pemeriksaan ini
berguna untuk mengetahui fungsi ginjal.
b) Foto thoraks (Rontgen) Merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi
ada tidaknya metastasis ke paru-paru. Arteriografi khusus hanya

8
diindikasikan untuk pasien dengan tumor Wilms bilateral atau
termasuk horseshoe kidney.
c) Ultrasonografi Merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat
membedakan tumor solid dengan tumor yang mengandung cairan.
Dengan pemeriksaan USG, tumor Wilms nampak sebagai tumor padat
di daerah ginjal. USG juga dapat digunakan sebagai pemandu pada
biopsi. Pada potongan sagital USG bagian ginjal yang terdapat tumor
akan tampak mengalami pembesaran, lebih predominan digambarkan
sebagai massa hiperechoic dan menampakkan area yang echotekstur
heterogenus.
d) CT-Scan Memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor
Wilms. Ini meliputi konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal yang
biasanya menyingkirkan neuroblastoma; deteksi massa multipel;
penentuan perluasan tumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah
besar dan evaluasi dari ginjal yang lain. CT scan memperlihatkan
massa heterogenus di ginjal kiri danmetastasis hepar multiple. CT scan
dengan level yang lebih tinggi lagi menunjukkan metastasishepar
multipel dengan thrombus tumor di dalam vena porta.
e) Magnetic Resonance Imaging (MRI) MRI dapat menunjukkan
informasi penting untuk menentukan perluasan tumor di dalam vena
cava inferior termasuk perluasan ke daerah intarkardial. Pada MRI
tumor Wilms akanmemperlihatkan hipointensitas (low density
intensity) dan hiperintensitas (high density intensity).
f) Laboratorium Hasil pemeriksaan laboratorium yang penting
yangmenunjang untuk tumor Wilms adalah kadar lactic dehydro
genase (LDH) meninggi dan Vinyl mandelic acid (VMA) dalam batas
normal. Urinalisis juga dapat menunjukkan bukti hematuria, LED
meningkat, dan anemia dapat juga terjadi, terlebih pada pasien dengan
perdarahan subkapsuler. Pasien dengan metastasis di hepar dapat
menunjukkan abnormalitas pada analisa serum.

2.7 Penatalaksanaan Medis


Tujuan pengobatan tumor Wilms adalah mengusahakan penyembuhan
dengan komplikasi dan morbiditas serendah mungkin. Biasanya dianjurkan
kombinasi pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Dengan terapi kombinasi
ini dapat diharapkan hasil yang memuaskan. Jika secara klinis tumor masih
berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah kontra lateral normal,
dilakukan nefrektomiradikal. Ukuran tumor pada saat datang menentukan cara
pengobatan. Masing-masing jenis ditangani secara berbeda, tetapi tujuannya

9
adalah menyingkirkan tumor dan memberikan kemoterapi atau terapi radiasi
yang sesuai. Apabila tumor besar maka pembedahan definitive mungkin harus
di tunda sampai kemoterapi atau radiasi selesai. Kemoterapi dapat
memperkecil tumor dan memungkinkan reaksi yang lebih akurat dan aman.
a) Farmakologi
1) Kemoterapi
Tumor Wilms termasuk tumor yang paling peka terhadap
obatkemoterapi. Prinsip dasar kemoterpai adalah suatu cara
penggunaan obat sitostatika yang berkhasiat sitotoksik
tinggi terhadap sel ganas danmempunyai efek samping
yang rendah terhadap sel yang normal.Terapi sitostatika
dapat diberikan pra maupun pasca bedah didasarkan
penelitian sekitar 16-32% dari tumor yang mudah ruptur.
Biasanya, jika diberikan prabedah selama 4–8 minggu. Jadi
tujuan pemberian terapi adalah untuk menurunkan resiko
ruptur intraoperatif dan mengecilkan massa tumor sehingga
lebih midah direseksi total. Ada lima macam obat
sitostatika yang terbukti efektif dalam pengobatan tumor
Wilms, yaitu Aktinomisin D, Vinkristin, Adriamisin,
Cisplatin dan siklofosfamid. Mekanisme kerja obat
tersebut adalah menghambat sintesa DNA sehingga
pembentukan protein tidak terjadi akibat tidak
terbentuknya sintesa RNA di sitoplasma kanker, sehingga
pembelahan sel-sel kanker tidak terjadi.
2) Aktinomisin D
Golongan antibiotika yang berasal dari spesies
Streptomyces, diberikan lima hari berturut-turut dengan
dosis 15 mg/KgBB/hari secara intravena. Dosis total tidak
melebihi 500 mikrogram. Aktinomisin D bersama dengan
vinkristin selalu digunakan sebagai terapi prabedah.
3) Vinkristin
Golongan alkaloid murni dari tanaman Vina rossa,
biasanya diberikan dalam satu dosis 1,5 mg/m2setiap
minggu secara intravena (tidak lebihdari 2 mg/m2). Bila
melebihi dosis dapat menimbulkan neurotoksis, bersifat
iritatif, hindarkan agar tidak terjadi ekstravasasi pada
waktu pemberian secara intravena. Vinkristin dapat
dikombinasi dengan obat lain karena jarang menyebabkan

10
depresi hematologi, sedangkan bila digunakan sebagai obat
tunggal dapat menyebab relaps.
4) Adriamisin
Golongan antibiotika antrasiklin diisolasi dari
streptomyces pencetius, diberikan secara intravena dengan
dosis 20 mg/m2/hari selama tiga hari berturut-turut. Dosis
maksimal 250 mg/m2. obat ini tidak dapat melewati sawar
otak dapat menimbulkan toksisitas pada miokard bila
melebihidosis. Dapat dikombinasi dengan Aktinomisin
5) Cisplatin Dosis yang umum digunakan adalah 2-3
mg/KgBB/hari atau 20mg/m2/hari selama lima hari
berturut-turut.
6) Siklofosfamid Dari nitrogen mustard golongan alkilator.
Dosis 250-1800 mg/m2/hari secara intravena dengan
interval 3-4 mg. Dosis peroral 100-300mg/m2/hari.

b) Non Farmakologi
Pembedahan
1) Keperawatan Perioperatif
Karena banyak anak dengan tumor wilms mungkin
mendapat obatkemoterapi kardiotoksik, maka mereka harus
diperiksa oleh ahli onkologidan di izinkan untuk menjalani
operasi. Mereka perlu menjalani pemeriksaan jantung yang
menyeluruh untuk menentukan status fungsi jantung. Tumor
wilms jangan di palpasi untuk menghindari rupture dan
pecahnya sel-sel tumor. Pasien di letakkan dalam posisi
telentang dengan sebuah gulungan di bawah sisi yang terkena.
Seluruh abdomen dan dada di bersihkan.

2) Hasil akhir pada pasien pasca operatif


Pasien tumor wilms menerima kemoterapi dan terapi
radiasi yang sesuai dengan lesi. Gambaran histologik lesi
merupakan suatu indikator  penting untuk prognosis, karena
gambaran tersebut menentukan derajat anaplasia. Anak yang
histologiknya relative baik. Maka memiliki prognosis baik.
Sedangkan anak yang gambaran histologiknya buruk, maka
memiliki prognosis buruk. Terapi dibuat sespesifik mungkin
untuk masing-masing anak, karena terapi yang lebih sedikit
menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik dengan lebih

11
sedikit efek sampingnya. Nefrektomi radikal dilakukan bila
tumor belum melewati garis tengah dan belum menginfiltrasi
jaringan lain. Pengeluaran kelenjar limferetro peritoneal total
tidak perlu dilakukan tetapi biopsi kelenjar di daerah hilus dan
para aorta sebaiknya dilakukan. Pada pembedahan perlu
diperhatikan ginjal kontra lateral karena kemungkinan lesi
bilateral cukup tinggi. Apabila ditemukan penjalaran tumor ke
vena kava, tumor tersebut harus diangkat. Tumor Wilms
dikenal sebagai tumor yang radiosensitif, tapiradioterapi dapat
mengganggu pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit
jantung, hati dan paru. Karena itu radioterapi hanya diberikan
pada penderita dengan tumor yang termasuk golongan patologi
prognosis buruk atau stadium III dan IV. Jika ada sisa tumor
pasca bedah juga diberikan radioterapi. Radioterapi dapat juga
digunakan untuk metastase ke paru, otak, hepar serta tulang.

12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR WILMS

3.1 Pengkajian
1. Identitas
2. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak
sekitar perut. Tidak nafsu makan, mual, muntah dan diare. Badan
panas hanya 1 hari pertama sakit.
b) Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, atau
gejala-gejala tumor wilms.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada riwayat keluarga klien pernah mengidap kanker atau
tumor sebelumnya.

3. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan TTV pada klien, melakukan pemeriksaan secara
head to toe yang harus diperhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat
dan pengukuran tekanan darah pada klien. Tumor dapat memproduksi
rennin atau menyebabkan kompresi vaskuler sehingga mengakibatkan
hipertensi pada anak.
4. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


Pre operasi
Data subjektif : Tumor wilms Nyeri
 Anak
mengatakan
nyeri di daerah Tumor belum
perut nya menembus kapsul
Data objektif : ginjal
 Anak tanpa
memegang
daerah perutnya Berdiferensiasi
nyeri akut
tekanan darah
140/110 mmHg Tumor menembus
kapsul ginjal

13
takikardi dan (perineal, hilus, vena,
takipnea renal)

Nyeri
Data subjektif : Tumor wilms
 Anak
mengatakan
tidak mau Tumor belum
makan menembus kapsul
Data objektif : ginjal
 Terjadi
penurunan berat
dan makanan Berdiferensiasi
tidak di
habiskan
Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus, vena,
renal)

Disfungsi ginjal

Gangguan
keseimbangan asam
dan basa

3.2.      Diagnosa Keperawatan
a.    Pre operasi
1)    Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
2)    Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake
3)    Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua tentang
penyakit dan prosedur pembedahan
4)    Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kurangnya nutrisi tubuh 
b.    Pasca operasi

14
1)    Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2)    Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi

3.3.      Rencana Asuhan Keperawatan


Pre Operasi

Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional

Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia


Pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat
diterima anak. Dalam waktu : .....x24 jam, dengan kriteria:
 Nyeri hilang
 Tekanan darah dalam batas normal
 Tidak Takikardi dan takipnea

1.   Kaji tingkat nyeri


2.    Lakukan teknik  pengurangan nyeri nonfarmakologis
3.    Berikanan analgesik sesuai ketentuan
4.    Berikan obat dengan jadwal preventif
5.    Hindari aspirin atau senyawanya
1.   Menentukan tindakan selanjutnya
2.   Sebagai analgesik tambahan
3.   Mengurangi rasa sakit
4.   Untuk mencegah kambuhnya nyeri
5.   Karena aspirin meningkatkan kecenderungan pendarahan

Perubahan Nutrisi :Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan


kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake
Dalam waktu …x 24 jam, kebutuhannutrisi tubuh dapat terpenuhi dengan
kriteria:
  Anak mau makan
  Tidak Terjadi penurunan berat badan
  Porsi makan habis
1.       Catat intake dan output makanan secara akurat
2.       Kaji adanya tanda-tanda perubahan nutrisi : Anoreksi, Letargi,

15
hipoproteinemia.
3.       Beri diet yang bergizi
4.       Beri makanan dalam porsi keciltapi sering
5.       Beri suplemen vitamin dan besi sesuai instruksi
1.    Monitoring asupan nutrisi bagi tubuh
2.    Gangguan nutrisi dapat terjadi secara berlahan
3.    Diare sebagai reaksi oedema intestine dapat memperburuk status nutrisi
4.    Mencegah status nutrisi menjadi lebih buruk
5.    Membantu dalam proses metabolisme

Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua tentang


penyakit dan prosedur pembedahan 
Setelah dilakukan perawatan selama …x24 jam, pasiecemas berkurang sampai
dengan hilang, dengan kriteria:
  Keluarga klien tidak bertanya tentang kesehatan anaknya
  Orang tua terlihat tenang dengan keadaan anaknya
  TTV dalam batas normal

1.   Kaji tingkat kecemasan klien


2.   Gunakan media untuk menjelaskan mengenai penyakit
3.   Jelaskan tentang pengobatan yang diberikan dan prosedur tindakan
4.   Dorong orang tua untuk mengungkapkan perasaan dan dengarkan dengan
penuh perhatian
1.   Untuk mengetahui seberapa besar kecemasan yang dirasakan klien
2.   Untuk mempermudah pemahaman orang tua
3.   Untuk mengurangi kecemasan pada orang tua
4.   Untuk mengetahui tingkat kecemasan orang tua dan memberi solusi sesuai
tingkat kecemasan orang tua

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kurangnya nutrisi tubuh 

Setelah dilakukan perawatan selama …x 24 jam, pasiendapat istirahat dengan


adekuat dengan kriteria:
  Anak tampak segar bersemangat dalam beraktivitas

1.    Pertahankan tirah baring bila terjadi edema berat


2.    Seimbangkan istrahat dan aktivitas bila ambulasi
3.    Intrusikan pada anak untuk istrahat bila anak merasa lelah
1.   Mengurangi pengeluaran energy

16
2.   Mengurangi kelelahan pada pasien
3.   Untuk menghemat energy

Pasca Operasi

Nyeri berhubungan dengan inkontinuitas jaringan


Pasien tidak mengalami nyer iatau nyeri menurunsampai tingkat yang dapat
diterima anak.Dalam waktu : .....x24 jam, dengan kriteria:
 Nyeri hilang
 Tekanan darah dalam batas normal
 Tidak Takikardi dan takipnea

1.   Kaji tingkat nyeri


2.   Lakukan tehnik  pengurangan nyeri nonfarmakologis
3.   Berikanan algesik sesuai ketentuan
4.   Berikan obatdengan jadwal preventif
5.   Hindariaspirin atau senyawanya
1.   Menentukan tindakan selanjutnya
2.   Sebagai analgesik tambahan
3.   Mengurangi rasa sakit
4.   Untuk mencegah kambuhnya nyeri
5.   Karena aspirin meningkatkan kecenderungan pendarahan

Resiko tinggi infeksi berhubungsn dengan adanya insisi pembedahan


Pasien tidak mengalami resiko infeksi Dalam waktu : .....x24 jam, dengan
kriteria:
  Tidak Adanya tanda infeksi (bengkak, kemerahan, nyeri, demam)
  Suhu dalam batas normal
1.   Pantau tanda-tanda vital
2.   Kaji tanda-tanda infeksi
3.   Lakukan perawatan luka dengan tekhnik aseptic
4.   Kolaborasi pemberian antibiotic
1.   Peningkatan suhu dapat mengidentifikasi adanya infeksi
2.   Mengidentifikasi tanda infeksi lebih dini sehingga bisa segera diatasi
3.   Perawatan yang benar akan mempercepat proses penyembuhan yang cepat
4.   Mencegah perkembangan bakteri

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesempulan

Wilm’s tumor adalah merupakan yumor ginjal yang terjadi pada anak.
( Suriadi & Rita Yulianni, 2006). Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah kanker
pada ginjal dan banyak terjadi pada anak-anak (kanak-kanak, batita/bawah lima
tahun). Tumot ini merupakan tumor ganas yang berasal dari embryonal ginjal.
(Eko Prabowo & Andi Eka Pranata, 2014).
Wilm’s tumor ini terjadi pada parenchyema renal, tumor tersebut
tumbuh dengan cepat dengan lokasi dapat unilateral atau bilateral, pertumbuhan
tumor tersebut akan meluas atau menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran
khas, berupa glomerolus dan tubulus yang primitif atau abortif, dengan ruangan
bowman yang tidak nyata, dan tubolus abortif dikelilingi stroma sel kumparan,
pertama tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi kemudian
diinvasi oleh sel tumor. Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang
putih atau keabuabuan homogen, lunak dan encepaloid (menyerupai jaringan
otak). Tumor trsebut akan menyebar aatau meluas hingga ke abdomen dan
dikatakan sebagai suatu massa abdomen, akan teraba pada abdomenal saat
dilakukan palpasi. Munculnya tumor wilmm sejak dalam perkembangan embrio
dan akan tumbuh dengan cepat setelah lahir. Pertumbuhan tumor akan
mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain, tumor
yang biasanya baik terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystic dan pendarahan,
terjadinya hipertensi biasanya terkait dengan iskemik pada renal. Metastase
tumor secara hematogen dan limfogen: paru, hati, otak dan bone marrow.
( Suriadi & Rita Yulianni, 2006).
Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di
sebelah kontalateral normal dilakukan pebedahan, ini kadang kala diawali
dengan pemberian Chemotherapy dengan atau tanpa radiasi. Lanjutkan dengan
pemberian analgesia secara sering untuk nyeri dan tukak pada otot. Serta
mengingatkan pasien dan keluarga mengenai pentingnya perawatan tindak
lanjut guna mendeteksi tanda-tanda metastasis. ( Brunner & Suddarth, 2014).

18
4.2 Saran
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti
dan memahami pada sebenarnya penyakit tumor wilms itu dan dapat
menjelaskan pada orang-orang ada di sekitarnya, dan juga dapat mengomentari
isi dari makalah ini, mungkin dalam makalan ini terdapat kesalahan baik dari
kata-kata maupun dari segi peraturan pembuatan makalah.

19
SOAL TUMOR WILMS
Soal objektif
1. Pada usia berapa anak-anak terserang tumor wilms ?
A. 44 bulan
B. 1 Tahun
C. 3 Bulan
D. 6 bulan

2. Sebutkan yang bukan tanda dan gejala dari tumor wilms ?


A. Demam
B. Benjolan perut
C. Nyeri perut
D. Nafsu makan meningkat

3. Pemeriksaan diagnostik apa yang biasa dilakukan untuk tumor wilms ?


A. Ultrasonografi
B. CT scan
C. Histopatologi
D. Semua benar

4. Sebutkan yang bukan faktor penyebab terjadinya tumor wilms ?


A. Faktor genetik
B. Kelainan bawaan
C. Aniridia
D. Faktor pertumbuhan
5. Apa keuntungan CT scan untuk pemeriksaan diagnostik tumor wilms ?
A. Dapat dilihat dengan 3 dimensi
B. Sangat mahal
C. Tidak beradiasi
D. Mudah dibawa kemana-mana

Soal esay tumor wilms


1. Jelaskan apa itu tumor wilms ?
2. Coba jelaskan mengapa tumor wilms sering menyerang anak kecil ?
3. Jelaskan tanda dan gejala pada tumor wilms ?
4. Pemeriksaan diagnostik apa uang biasanya dilakukan untuk tumor wilms ?
5. Bagaimana tumor ini biasanya diobati ?

20
Daftar Pustaka

Brunner, Suddarth’s. 2014. Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 12. Penerbit Buku


Kedokteran. Jakarta.
Prabowo, Eko & Eka, Andi Pranata. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem
Perkemihan. Nuha Medika. Yogyakarta.
Suriadi & Rita Yuliani. 2006. Asuhan Keperawatan pada Anak. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Stephen J. MoPhee & William F. Ganong. 2010. Patofisiologi Penyakit Pengantar
Menuju Kedokteran Klinis. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Syaifuddin. 2014. Anatomi Tubuh Manusia. Salemba Medika.Jakarta.

21

Anda mungkin juga menyukai