Modern Perkembangan dan kemajuan Barat, terutama sejakperiode akhir era kolonial, disusul munculnya isu globalisme era komu-nikasi dan informasi kian mengukuhkan Barat sebagai kiblat negara-negara baru yang umumnya bekas jajahan baik dalam pilihan ideologi,sistem pendidikan, gaya hidup, seni, sistem tatanan sosial politik maupunaspek kehidupan yang lebih luas. Next Kokohnya bangunan tata nilai Barat yang terekspresikan ke dalamberbagai isu kontemporer menjadikan masyarakat manapun sulit meng-hindarkan diri dari keharusan untuk memberikan respon, baik dalampraktik pemerintahan maupun pengelolaan berbagai aspek kehidupansosial. Secara berangsur-angsur, cara- cara di luar tradisi Barat semakintergeser digantikan cara-cara yang mengemuka dalam tradisi modernitasBarat. Next
Di antara ciri menonjol pendidikan modern adalah pada
formalisasi pendidikan dengan se-perangkat bukti-bukti formal, tingkatan dan jenjang pendidikan, materipembelajarannya serta sistem pengelolaannya dalam bentuk persekolah-an yang menggunakan mekanisme klasikal dengan gedung dan fasilitas- fasilitas khas Barat.Formalisasi pendidikan mengambil bentuk sertifikasi keilmuandan keahlian yang sepenuhnya menjadi otoritas lembaga pendidikan. Liberalisme Politik , keterbukaan terhadap nilainilai liberal harus diungkapkan dalam kesediaan untuk menerima faham liberal ten tang pem bedaan antara negara dan masyarakat, politik dan agama. Pilihan m akna dan nilai pandangan hidup serta konsep hidup baik dan pemeliharaannya harus bedangsung dalam konteks masyarakat liberal atau bebas. Negara dapat memberikan garansi otonomi hukum dan etis kepada warga negara sebagai pribadi juridis di m ana setlap pribadi dapat m endefinisikan dirinya sebagai pribadi etis dan mem bangun hubungan kom unitarian dengan yang lainnya. Next
Paradoksi yang dikemukakan Bockenforde di atas merupakan
jalan yang telah dan tetap dilew ati pem ikiran dan praktek politik Eropa moderen. Jalan ini telah menghantar mereka keluar dari konflik berdatah dan perang antara agama dan kelom pok etnis yang melanda Eropa pada abad ke-17. Next
Indonesia sebagai bangsa yang mulitikultural harus mampu
menangkal tendensi komunitarisme yang coba mempersoalkan kembali distingsi antara negara dan masyarakat, antara pribadi juridis dan etis serta mau menghidupkan sebuah Negara “kebenaran“ (regim agama, ideologi, pandangan hidup). Tendensi komunitarian yang intoleran ini muncul di Indonesia terutama dalam bentuk fundanientalisme agama. Kaum fundamentalis melakukan teror dan menghalalkan kekerasan untuk membasmi kelompok-kelompok lain. Kritik Atas Patologi Liberalisme
Liberalisme politik yang sudah mulai dipraktikkan di Indonesia
perlu disempurnakan dengan faham komunitatian. Pancasila adalah locus kontekstualisasi konsep universal hak asasi m anusia di Indonesia agar m enjadi bagian dari hidup m asyarakat Pancasila juga m encegah bahaya privatisasi konsep hidup baik seperti dipraktikkan dalam masyarakat liberal. Pancasila tidak m enghendaki adanya agama negara di Indonesia. Next
Liberalisme konstitusional tidak Mencegahpenindasan individu
atau kelompok minoritas, tetapi membangun fondasi di dalamsupremasi hukum untuk hak, penghormatan, dan pertimbangan kepentingan minoritas, posisi, dansudut pandang; dan untuk keadilan prosedural terkait dengan hak-hak tersebut.