Anda di halaman 1dari 11

Judul

Menulis Artikel Ilmiah dengan LibreOffice Writer, Zotero, dan Docear

Penulis
Renan Prasta Jenie

Abstrak
Siapa pun yang berkutat di lingkungan akademis dan penelitian mendapatkan beban publikasi
ilmiah untuk pelaku pendidikan tinggi. tujuan tulisan ini adalah untuk berbagi pengalaman saya
menggunakan kombinasi LibreOffice Writer, Docear, dan Zotero, tersebut untuk menulis karya
ilmiah. Metode penulisan yang saya paparkan merupakan buah dari coba - coba sedari tahun 2006
sebagai mahasiswa, peneliti, dan pengajar di beberapa kampus dan lembaga penelitian di Indonesia.
Metodologi yang dipaparkan meliputi tahapan persiapan hingga penulisan dari artikel ilmiah. Saya
berdoa semoga tulisan kecil ini dapat berguna bagi Anda yang membacanya.

Kata Kunci
Artikel Ilmiah, Libreoffice Writer, Zotero, Docear

1 Pendahuluan
Siapa pun yang berkutat di lingkungan akademis dan penelitian, baik mahasiswa, dosennya, mau
pun peneliti, pasti merasakan deritanya peran masing – masing, beban publikasi ilmiah untuk
pelaku pendidikan tinggi. Namun, tetap saja, budaya menulis ilmiah di Indonesia masih cukup
rendah, tercermin dari ranking 48 sedunia di Scimago [1].
Saya telah lama menggunakan LibreOffice Writer untuk penulisan ilmiah sejak tahun 2010, nuam
hingga kini, ada beberapa kelemahan dari Writer dalam membantu saya menulis.
1. LibreOffice Writer tidak memiliki fungsi untuk menyimpan file referensi. Ya,
sebenarnya fungsi pembuatan daftar pustaka Writer sudah cukup bagus, namun, dia tidak
dapat menampilkan secara spesifik bagian mana dari file pdf yang disitasi yang saya
gunakan. Di samping itu,
2. LibreOffice Writer memiliki dukungan yang terbatas terhadap bibtex. Saya tidak bisa
serta merta menggunakan metadata bibtex yang saya dapatkan dari Google Scholar langsung
ke Writer. Dan lagi,
3. LibreOffice Writer tidak memiliki fungsi pemetaan pikiran untuk menuangkan ide
penulisan. Ya, pada dasarnya, Wrier adalah aplikasi pengolahan dokumen biasa.
Oleh sebab itu, penulis terbiasa untuk mengkombinasikan Writer dengan perangkat lain untuk
mengatasi masalah tersebut, yakni menggunakan Zotero untuk mengatasi masalah pertama dan
kedua, dan menggunakan Docear untuk mengatasi masalah ketiga.
Salinan verbatim dari Wikipedia [2], [3],
Zotero / zoʊˈtɛroʊ / adalah perangkat lunak manajemen referensi bebas dan sumber
terbuka untuk mengelola data bibliografi dan bahan penelitian terkait (seperti file PDF).
Fitur-fitur penting termasuk integrasi browser web, sinkronisasi online, pembuatan
kutipan dalam teks, catatan kaki, dan bibliografi, serta integrasi dengan pengolah kata
Microsoft Word, LibreOffice Writer, dan Google Documents. Zotero diproduksi oleh
Pusat Sejarah dan Media Baru di Universitas George Mason (Gambar 1).

Gambar 1: Tampilan standard Zotero.


Dan, salinan verbatim dari situs Docear [4], [5].
Docear adalah solusi unik untuk manajemen literatur akademik, yaitu membantu Anda
mengatur, menciptakan, dan menemukan literatur akademik (Gambar 2). Antara lain,
Docear menawarkan:

• Antarmuka pengguna satu bagian yang memungkinkan organisasi literatur Anda yang
paling komprehensif. Dengan Docear, Anda dapat mengurutkan dokumen ke dalam
kategori; Anda dapat mengurutkan anotasi (komentar, bookmark, dan teks yang
disorot dari PDF) ke dalam kategori; Anda dapat mengurutkan anotasi dalam PDF;
dan Anda dapat melihat banyak anotasi dari beberapa dokumen, dalam beberapa
kategori – sekaligus.

• Konsep ‘literatur suite‘ yang menggabungkan beberapa alat dalam satu aplikasi
(manajemen pdf, manajemen referensi, pemetaan pikiran, ...). Ini memungkinkan
Anda untuk membuat konsep makalah Anda sendiri, tugas, tesis, dll secara langsung di
Docear dan menyalin anotasi dan referensi dari koleksi Anda langsung ke draft Anda.

• Sistem pemberi rekomendasi yang membantu Anda menemukan literatur baru: Docear
merekomendasikan makalah yang gratis, dalam teks lengkap, langsung diunduh, dan
disesuaikan dengan kebutuhan informasi Anda.
Gambar 2: Tampilan standard Docear.

Maka, tujuan tulisan ini adalah untuk berbagi pengalaman saya menggunakan ketiga solusi tersebut
untuk menulis karya ilmiah.

2 Metode
Metode penulisan yang saya paparkan merupakan buah dari coba - coba sedari tahun 2006 sebagai
mahasiswa, peneliti, dan pengajar di beberapa kampus dan lembaga penelitian di Indonesia. Tulisan
ini sendiri dibangun menggunakan kombinasi aplikasi tersebut.

3 Metodologi Penulisan Artikel Ilmiah


3.1 Persiapan
3.1.1 Apa Yang Ingin Anda Tulis?
Ya, selalu pertanyaan ini yang pertama kali harus dijawab oleh mereka yang akan menulis. Dari
sekadar tugas sekolah hingga artikal jurnal ilmiah terikat dengan tata aturan yang berlaku di
tempat masing – masing, sehingga, penting untuk membacanya dahulu sebelum menulis.
Contoh, sebelum menulis artikel ini, mas Denny dari grup Telegram LibreOffice Indonesia sudah
lebih dahulu memberikan rambu – rambu mengenai tata aturan menulis artikel ini, mulai dari
format penulisan, perangkat yang digunakan, hingga gaya bahasa yang digunakan. Ketika menulis
skripsi pun, setiap universitas pasti menerbitkan semacam buku primbon bagaimana standard
menulis skripsi tersebut. Menulis jurnal ilmiah pun, lain jurnal lain lagi standardnya.
Dalam kasus yang saya peragakan sekarang, saya sedang berusahan menulis artikel dengan judul
Menulis Artikel Ilmiah dengan LibreOffice Writer, Zotero, dan Docear, di sebuah buku tutorial
LibreOffice Writer, jadi saya musti manut ke Mas Denny.

3.1.2 Seperti apa standard penulisan artikel ilmiah yang berlaku?


Pada dasarnya, ada dua sisi yang harus diperhatikan dalam menulis karya ilmiah. Sebelum menulis,
harap diperhatikan baik – baik.
• Dari sisi ruang keilmuan. Pada setiap biang keilmuan yang Anda tekuni, pasti ada
semacam standard yang digugu mengenai penulisa sebuah artikel ilmiah. Di bidang saya
mengenai ilmu kesehatan, standard CONSORT merupakan salah satu yang paling populer
dan banyak digunakan [6], [7]. Untuk penulisan karya ilmiah secara umum, metode IMRAD
merupakan metode yang banyak dipakai [8], [9]. Tulisan ini sendiri tersusun atas metode
IMRAD.
• Dari sisi penerbit, setiap jurnal mau pun konferensi, pasti ada semacam tata aturan yang
berlaku yang wajib diikuti oleh setiap penulis, contoh, milik Nature Biomedical Engineering
[10]. tata aturan tersebut hanya berlaku di jurnal tersebut,dan tidak berlaku di jurnal lain.

3.1.3 Instalasi aplikasi


Untuk persiapan, beberapa aplikasi wajib terinstall di komputer anda. Saya mengasumsikan Anda
menggunakan Linux Ubuntu, dengan LibreOffice terinstall dengan metoda Flatpak atau Flathub.
Untuk pengguna sistem operasi lain agar dapat menyesuaikan. Detil dari metoda dapat dibaca di
tautan masing – masing.
• Zotero. Syukurlah saat ini, instalasi Zotero masih sangat mudah, cukup install PPA dari
tautan berikut [11], [12]. Cara lain, bisa lewat Flathub [13]. Jangan lupa mengaktifkan
LibreOffice plugin nya bila belum terinstall secara otomatis [14].
• Docear. Untuk menginstallnya agak ribet, karena PPA nya sudah almarhum, jadi musti
manual mengikuti tutorial di situsnya [15]. Tentu saja saya mewajibkan install PDF
Xchange Viewer untuk pengolahan dokumen pdf [16]. menginstallnya dapat mengikuti
tutorial berikut [17].
◦ Di menu tools and settings – PDF Management,saya biasa menggunakan pengaturan
manual wine*/home/[owner]/PlayOnLinux's virtual
drives/pdfxchange_viewer/drive_c/Program Files/Tracker Software/PDF
Viewer/PDFXCview.exe*/A*page=$PAGE*$FILE (Gambar 3).
Gambar 3: Pengaturan tools and settings – PDF Management pada Docear.
◦ PDF Xchange Viewer, di menu edit – preferences – commenting, saya centang hampir
semua (Gambar 4).

Gambar 4: Pengaturan Edit - Preferences - Commenting pada Pdf Xchange Viewer.


3.2 Metode Penulisan
Langkah pembuatan dokumen dengan ketiga perangkat tersebut yang biasa saya lakukan terdiri atas
lima tahap.

3.2.1 Pembuatan Wadah Berkas Standard


Saya terbiasa untuk memulai dengan cara membuat wadah berkas khusus yang rapi dengan format
berikut. Pengaturan ini tidak harus diikuti saklek.
• docear
◦ raws. Untuk menaruh semua berkas pdf yang belum saya periksa.
◦ indexed. Untuk menaruh semua berkas pdf yang sudah saya periksa.
◦ used. Untuk menaruh semua berkas pdf yang sudah pasti saya pakai tanpa harus saya
periksa terlebih dahulu. Saya juga menaruh file bibtex dari zotero di sini.

3.2.2 Pengaturan Proyek


Saya biasanya bekerja dari sisi Docear dahulu, baru melipir ke Zotero, dan berakhir di LibreOffice
Writer. Dengan klik kanan di local workspace – new project, saya tandai use existing pdf, membuat
nama proyek, memilih wadah berkas docear sebagai project home, menambahkan berkas bibtex dan
ketiga folder sebelumnya. Saya juga mematikan centang include demo files. Setelah semua selesai,
tekan tombol finish (Gambar 5).
Note. Mungkin foldernya tidak langsung muncul setelah menekan tombol finish. Silahkan matikan
atau restart aplikasi Docear untuk memunculkannya.

Gambar 5: Tampilan new project dari Docear.


Di Zotero, saya tinggal klik kanan pada menu my library, dan membentuk koleksi baru. :)
3.2.3 Kumpulkan Referensi
Nasib jadi mahasiswa IPB, dosennya rada kejam dalam urusan sitasi artikel jurnal. Untuk
Mahasiswa S1, minimal harus sitasi 100 artikel jurnal. Kalikan angkanya buat tesis Mahasiswa
S2 dan Disertasi Mahasiswa S3. Artikel jurnal pun biasanya berkisar antara 30 – 60 referensi artikel
jurnal, tergantung dari standard jurnal yang dituju. Artikel penelaahan / review dan meta analisis
bisa lebih dari 200 artikel jurnal sendiri.
Masalahnya, dengan mencari di Scopus atau Google Scholar pun, untuk mendapatkan 300 artikel
jurnal layak sitasi, maka, berdasarkan pengalaman pribadi, saya harus mengunduh 1500
hingga 3000 artikel. Ya, bila ada di atas 15% dari jurnal yang saya baca layak sitasi, saya sedang
beruntung.
Di sinilah fungsi Docear. Biasanya, saya unduh semua jurnal ke folder raws, baru kemudian saya
baca satu persatu, mulai dari abstraknya. Bila tidak relevan, hapus. Bila relevan, baca utuh, tandai
bagian pentingnya dengan menggunakan fungsi comment dari Pdf Xchange Viewer, dan
pindahkan ke indexed. Kecepatan baca saya sekitar 200 artikel jurnal per minggu dengan cara ini,
termasuk mensarikannya ke peta pikiran (Gambar 6).

Gambar 6: Anotasi atau komentasi pada Pdf XChange Viewer.

Bila telah selesai, baru saya pindah ke Zotero, dan di tanda tambah, saya pilih menu link to file, dan
tambahkan semua berkas di folder indexed. Zotero akan secara otomatis melengkapi metadata
sitasi dari setiap pdf yang masuk dan menstandardkan nama file, bila tersedia di internet.
Sayang fungsi ini hanya dapat dipakai untuk sekitar 200 berkas per hari, jadi musti dihemat
(Gambar 7).
Gambar 7: Tampilan Zotero setelah menambahkan berkas sitasi.
Setelah itu, dari koleksi yang relevan, tinggat klik kanan, export collection, bibtex, dan kopi
bibtexnya ke dalam wadah berkas used yang telah dibuat.
Di Docear, bila membuka menu literature and annotations, dan menekan tanda panah berputar,
maka semua sitasi yang tadi telah kita anotasi akan muncul di peta pikiran, di node incoming, jadi
tinggal kita tata ulang (Gambar 8).

Gambar 8: Tampilan literature and annotation pada Docear setelah penataan ulang.

3.2.4 Bangun Kerangka


Nah, bagian ini, meskipun paling melelahkan, namun merupakan bagian paling menyenangkan dari
penggunaan Docear, karena, kita jadi dapat melihat seperti apa abstraksi artikel yang kita buat.
Bagian ini memakan waktu antara 60 % hingga 80% dari waktu yang saya gunakan untuk
mengindeks tulisan yang saya kumpulkan.
Saya tinggal klik kanan di my draft dan memilih menu add mind map. Kemudian, menggunakan
data dari literature and annotations, saya susun ulang peta pikiran sesuai kebutuhan (Gambar 9).
Peta pikiran dari artikel ini seperti pada Gambar 10.
Gambar 9: Contoh peta pikiran dari salah satu proyek saya terdahulu.

Gambar 10: Peta pikiran dari tulisan ini.


3.2.5 Tuangkan ke LibreOffice Writer
Setelah kerangka dibuat, baru tinggal pekerjaan kopas atau shift kopas ke dokumen LibreOffice
Writer dan melengkapi detil. Sitasi dan daftar pustaka di dalam tulisan ini memanfaatkan fasilitas
dari Zotero. Hasilnya, seperti yang Anda baca.

4 Pembahasan
Saya alhamdu Lillah telah sangat terbantu dengan kebersdaan tiga perangkat ini. Saya bisa dengan
mudah melihat benang merah antara setiap bagian dari tulisan saya. Di samping itu, semua referensi
tersimpan dengan baik, dan sewaktu saya butuhkan saya cukup klik di diagram, dan bagian yang
saya butuhkan terlihat.
Namun, metode ini bukan tanpa masalah. Karena metodenya yang detil,mengerjakan artikel dengan
Docear memakan waktu yang sangat lama dibandingkan dengan metode konvensional.
Kelengkapan data ditukar dengan kecepatan menulis. Di samping itu, bertahun – tahun saya
menggunakan, saya belum pernah berhasil mengajarkan pada mahasiswa saya bagaimana
memanfaatkan fasilitas dari ketiganya dengan baik. Pengguna Libre Office di kampus IPB tempat
saya belajar sangat sedikit. Pengguna Zotero atau sedarajat ngga sampai seperlimanya. Pengguna
Docear lain belum saya temukan.

5 Kesimpulan
Ngga ada kesimpulan tentu, lha wong ini tutorial. Saya berdoa semoga tulisan kecil ini dapat
berguna bagi Anda yang membacanya.

Ucapan terima kasih


Tulisan ini terselenggara berkat inisiatif (baca, ultimatum) dari Mas Dheny Muhammad Ismail dari
Grup Telegram Belajar LibreOffice Indonesia, yang menodong saya untuk menyelesaikan artikel ini
per 17 Agustus 2019, sebagai kandidat artikel yang dimuat di Buku Tutorial LibreOffice Writer
2019. Terima kasih atas bantuannya Mas. :)
Draft awal artikel ini dapat diunduh pada tautan berikut.
https://www.researchgate.net/publication/335222476_Tutorial_LibreOffice_Writer_Zotero_Docear.

Daftar Pustaka
[1] Scimago Lab, ‘SJR - International Science Ranking’, 2019. [Online]. Available:
https://www.scimagojr.com/countryrank.php. [Accessed: 17-Aug-2019].
[2] Wikimedia Foundation, Inc., ‘Zotero’, Wikipedia. 18-Jul-2019.
[3] K. Harding, ‘Zotero’, J. Can. Health Libr. Assoc. Assoc. Bibl. Santé Can., vol. 34, no. 1, pp. 41–
43, 2014.
[4] J. Beel, B. Gipp, S. Langer, and M. Genzmehr, ‘Docear: An academic literature suite for
searching, organizing and creating academic literature’, in Proceedings of the 11th annual
international ACM/IEEE joint conference on Digital libraries, 2011, pp. 465–466.
[5] Docear team, ‘Docear’. [Online]. Available: http://www.docear.org/. [Accessed: 17-Aug-2019].
[6] D. Moher et al., ‘CONSORT 2010 Explanation and Elaboration: updated guidelines for
reporting parallel group randomised trials’, BMJ, vol. 340, no. mar23 1, pp. c869–c869, Mar.
2010.
[7] CONSORT, ‘Consort - Welcome to the CONSORT Website’, 2019. [Online]. Available:
http://www.consort-statement.org/. [Accessed: 17-Aug-2019].
[8] D. J. P. Pannell, ‘How to review a journal article: requirements, tips and strategies’. School of
Agricultural and Resource Economics, University of Western Australia, 2006.
[9] E. M. Khoo, ‘How to write a journal article?’, Malays. Fam. Physician, vol. 1, no. 2 & 3, p. 2,
2006.
[10] Nature Biomedical Engineering, ‘Nature Biomedical Engineering’, 2019. [Online].
Available: https://mts-natbiomedeng.nature.com/cgi-bin/main.plex?
form_type=display_auth_instructions. [Accessed: 17-Aug-2019].
[11] Corporation for Digital Scholarship, ‘Install Zotero standalone from Ubuntu/ Linux Mint
PPA’, Zotero Forums, 2017. [Online]. Available:
https://forums.zotero.org/discussion/25317/install-zotero-standalone-from-ubuntu-linux-mint-
ppa. [Accessed: 17-Aug-2019].
[12] S. Mathot, ‘Cogsci.nl PPA : Sebastiaan Mathot’, 2019. [Online]. Available:
https://launchpad.net/~smathot/+archive/ubuntu/cogscinl. [Accessed: 17-Aug-2019].
[13] Flathub, ‘Zotero—Linux Apps on Flathub’, 2019. [Online]. Available:
https://flathub.org/apps/details/org.zotero.Zotero. [Accessed: 17-Aug-2019].
[14] Corporation for Digital Scholarship, ‘word processor plugin installation [Zotero
Documentation]’, 2018. [Online]. Available:
https://www.zotero.org/support/word_processor_plugin_installation. [Accessed: 17-Aug-2019].
[15] Docear team, ‘Download « Docear’, 2019. [Online]. Available:
http://www.docear.org/software/download/. [Accessed: 17-Aug-2019].
[16] Tracker Software Products, ‘Tracker Software Products :: PDF-XChange Viewer, Free PDF
Reader’, 2019. [Online]. Available: https://www.tracker-software.com/product/pdf-xchange-
viewer. [Accessed: 17-Aug-2019].
[17] Q. Pâris, ‘PDF X-Change Viewer - Supported software - PlayOnLinux - Run your Windows
applications on Linux easily!’, 2017. [Online]. Available: https://www.playonlinux.com/en/app-
2273-PDF_XChange_Viewer.html. [Accessed: 17-Aug-2019].

Anda mungkin juga menyukai