Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lala Nurmala

Npm : 1910631020022

Kelas : 5A

RESUME WEBINAR : INTEGRITY TALK SERI KE-14


Narasumber Materi 1 : Drs. Agus Uji Hantara, M.E.

TRANSFORMASI BIROKRASI SAMPAI 2025

 Efektif, efesien dan ekonomis


 Difokuskan pada upaya untuk mewujudkan outcomes (hasil)
 Menerapkan manajemen kinerja yang didukung dengan penerapan system berbasis
elektronik
 Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas terhadap kinerja organisasi

2010-2014 ( rule based bureaucracy)

2014-2019 ( performance based bureaucracy )

2019-2024 (dynamic governance )

2024 ( visi : menjadi pemerintah kelas dunia )

KERANGKA PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

Form Bad Governance :

 Pemerintah belum bersih, kurang akuntable dan berkinerja rendah


 Pemerintah belum efektif dan efisien
 Pelayanan public masih buruk

To Good Governance :

 Pemerintah yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi


 Pemerintah yang efektif dan efisien
 Pelayanan public yang baik dan berkualitas
KONSEP PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM

 Miniatur pelaksanaan reformasi birokrasi di Indonesia


 Bertujuan untuk membangun program RB sehingga mampu mengembangkan budaya
birokrasi yang anti korupsi, berkinerja tinggi, dan memberikan pelayanan public yang
berkualitas
 Membangun percontohan ( Role Model ) pada tingkat unit kerja instansi pemerintah
sebagai unit menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan
melayani (WBBM)

ILUSTRASI INDEKS RB & ZI MENUJU WBK/WBBM

INDEKS REFORMASI BIROKRASI :

1. Instansi pemerintah ( contoh : kementrian/lembaga/pemda )


2. Unsur pengungkit (8 area reformasi)
- Manajemen perubahan
- Tatalaksana
- Manajemen SDM
- Akuntabilitas
- Pengawasan
- Pelayanan public
- Organisasi
- Peraturan perundangan

3. Unsur hasil :
- Indeks persepsi anti korupsi (IPAK)
- Indeks persepsi kualitas pelayanan public (IPP)
- Indek persepsi integritas organisasi

ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK & WBBM :

Unit kerja pelayanan instansi pemerintah, contoh (RSUD, PTSP, Kantor Imigrasi, Bea dan Cukai)

Unsur pengungkit (6 area form) :

1. Manajemen perubahan
2. Tatalaksana
3. Manajemen SDM
4. Akuntabilitas
5. Pengawasan
6. Pelayanan public
PERILAKU MEMBANGUN BUDAYA INTEGRITAS

1. KEJUJURAN, perilaku yang menun jukkan kebenaran sesuai apa adanya


2. KONSISTENSI, perilaku yang menunjukkan kesetiaan terhadap kebenaran
3. BEBAS DARI KEPENTINGAN, perilaku yang selalu menghindari konflik kepentingan dan pengaruh
politik
4. ADIL, perilaku yang selalu memberikan perlakuan yang sama
5. MENGHORMATI, perilaku yang menunjukkan keinginan secara terus menerus menunjukkan
kebenaran
6. ETIS, perilaku yang menunjukkan kepatuhan terhadap kode dan kode perilaku
7. PENUH TANGGUNG JAWAB, perilaku yang selalu menunjukkan bekerja dengan penuh
tanggungjawab

PENILAIAN ZONA INTEGRITAS

PENGUNGKIT 60% :

Manajemen Prubahan : upaya unit kerja dalam merubah mind set

Manajemen SDM : upaya unit kerja dalam mengelola SDM tan terus menerus

Pelayanan Publik : upaya unit kerja dalam meingkatkan pelayanan public

HASIL 40% :

Pemerintah bersih dan bebas KKN ;

- Survey persepsi korupsi


- Tindak lanjut temuan pemerintahan / pengawasan

Kualitas layanan public :

- Servey persepsi pelayanan public


Narasumber materi 2 : Prof. Dr, Deitje Katuuk, M.Pd

MEMBANGUN BUDAYA INTEGRITAS DI PERGURUAN TINGGI

Strategis penguatan integritas di Unima :

(MAPALUS)

 Modern management
 Academic excellence
 Professionalism and competence
 Acceleration of innovation
 Leadership, togethemess, welfare
 University of research
 Strong integrity

Strong integrity :

- Penguatan penerapan institusional regulation


- Peningkatan pencegahan plagiarism
- Pencegahan radikalisme dan intoleransi
- Penguatan kehidupan religious
- Meningkatkan budaya dan etos kerja
- Penguatan dan penegakan kode etik
- Pembinaan mahasiswa ekstrakulikulier

PROGRAM YANG SUDAH DITERAPKAH DI UNIMA :


1. Peraturan rector
2. Semangat, kedisiplinan, obyektif & kritis
3. Penalaran, bakat dan minat rkstrakulikuler untuk mengetahu kejujuran, dan bertanggung
jawab
4. Plagiarism ( adanya alat detector plagiarism )

Nilai-nilai dasar pengembangan integritas di PT

- UUD 1945 (landasan konstitusional dalam penyelenggaraan negara dan perguruan tiingi )
- Bhineka Tunggal Ika ( misalnya banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah,
suku, bangsa, agama )
- NKRI (berjuang untuk mempertahankan NKRI )
Sasaran penguatan integritas di Unima :

- Pimpinan/dosen
- Tendik (tenaga pendidik)
- Mahasiswa

Cara penguatan Integritasi :


1. Membangun integritas melalui keteladanan oleh pimpinan/dosen kepada mahasiswa atau
tenaga pendidik kepada mahasiswa
2. Penguatan institusional regional ( akademik, registrasi, kepegawaian )
3. Membangun proses pembentukan integritas melalui kegiatan ekstrakulikuler, kepedulian
terhadap masalah narkoba, ataupun masalah pribadi
4. Bagaimana pengembangan integritas untuk meningkatkan interaksi mahasiswa dengan
melakukan interaksi sosial
5. Perlu diperhatikan kesejahteraan dosen, tenaga pendidik juga mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai