SK 51 Rev-02 PDF
SK 51 Rev-02 PDF
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
DAFTAR ISI
BAB I
UMUM
A. TUJUAN
Pedoman ini dimaksudkan untuk menyamakan pola pikir dan pengertian, serta
merupakan pedoman pelaksanaan teknis dan administratif yang jelas, sehingga
memudahkan bagi para perencana, pelaksana, serta pengawas dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa, sesuai fungsi, tugas, hak dan kewajiban serta peran
masing-masing, dengan tujuan untuk:
1. Memperoleh Barang/Jasa yang dibutuhkan dalam jumlah, kualitas, harga, waktu
dan tempat yang tepat, secara efektif dan efisien dengan persyaratan dan
kondisi kontrak yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan;
2. Mendukung penciptaan nilai tambah bagi Perusahaan;
3. Menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan;
4. Meningkatkan kemandirian, tanggung jawab dan profesionalisme;
5. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri.
B. RUANG LINGKUP
Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa ini mengatur antara lain tentang kualifikasi,
tugas pokok dan tanggung jawab, sertifikasi, prakualifikasi Penyedia Barang/Jasa,
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 2 dari 68
C. PENGERTIAN
Pengertian ini hanya berlaku untuk pedoman ini,
1. Approved Brand adalah merek barang/jasa tertentu yang berkualitas sesuai
kebutuhan operasional dan kehandalan peralatan yang dikeluarkan oleh
Fungsi Pengguna;
2. Agen/distributor adalah perusahaan yang mempunyai perjanjian keagenan
dan/atau distributor dengan pabrikan/prinsipal dan/atau Surat Terdaftar
sebagai Agen/Distributor pada Departemen Perdagangan;
3. Anak Perusahaan adalah:
1) Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki Pertamina.
2) Perusahaan patungan Pertamina dan BUMN lain dengan jumlah gabungan
kepemilikan saham Pertamina dan BUMN lain minimum 90%.
4. Anak Perusahaan BUMN adalah:
1) Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki oleh BUMN yang
bersangkutan.
2) Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki oleh BUMN lain.
3) Perusahaan patungan dengan jumlah gabungan kepemilikan saham BUMN
minimum 90%.
5. BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan;
6. Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan
baku, bahan setengah jadi, barang jadi/peralatan yang spesifikasinya ditetap
kan oleh fungsi pengguna;
7. Barang/Jasa Spesifik adalah Barang/Jasa, yang sifat kebutuhannya hanya
dapat dipenuhi oleh 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa;
8. Barang/Jasa Tertentu adalah Barang/Jasa, yang sifat kebutuhannya hanya
dapat dipenuhi oleh beberapa Penyedia Barang/Jasa secara terbatas;
9. Bidder List adalah daftar Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat
kualifikasi dan klasifikasi (bidang dan sub bidang usaha) untuk diundang
mengikuti pengadaan;
10. E-catalog Online Buying adalah pengadaan menggunakan sarana elektronik/
teknologi informasi (online), yang pembeliannya dilakukan berdasarkan
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 3 dari 68
pemilihan dalam katalog berisi daftar barang beserta harganya yang disedia
kan dan di update oleh Penyedia Barang/Jasa;
11. Contractor Safety Management System (CSMS) adalah sistem pengelolaan
aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan (K3LL) untuk
Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan pekerjaannya;
12. FTA (Free Trade Agreement) adalah kesepakatan antar negara dikawasan
tertentu untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas dengan menghilang
kan atau mengurangi hambatan-hambatan perdagangan barang baik tarif
ataupun non tarif, peningkatan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan
investasi, sekaligus peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong
hubungan perekonomian para negara anggota dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya;
13. Fungsi/Bagian Strategic Sourcing adalah Fungsi Pengadaan yang khusus
menangani proses pengadaan melalui metode Strategic Sourcing;
14. Fungsi Pengguna adalah pemilik pekerjaan yang mempunyai wewenang
dalam tahapan perencanaan kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa, mengajukan
permintaan Barang/Jasa, pengawasan pelaksanaan kontrak (monitor kinerja
dan biaya) dan penerimaan jasa.
15. Fungsi Pengadaan adalah unit/satuan kerja dalam Perusahaan yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses pengadaan (pemilihan
Penyedia Barang/Jasa) berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Fungsi
Pengguna, juga bertindak sebagai perencana dan penerima untuk pengadaan
material stock item.
16. Fungsi Manajemen Risiko adalah fungsi di Perusahaan yang dapat dimintai
bantuan untuk melakukan kajian risiko kegagalan atas pelaksanaan pekerjaan.
17. Fungsi Pooler adalah fungsi/unit/satuan kerja yang bertindak sebagai
perencana dan/atau pengumpul/koordinator kebutuhan Barang/Jasa tertentu
(misal ATK, sarana TI, tenaga outsourcing, dll) dari Fungsi Pengguna;
18. Jasa adalah jasa konstruksi dan jasa lainnya termasuk jasa konsultansi non-
konstruksi;
19. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa
konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi;
20. Jasa Konsultansi adalah layanan berupa jasa keahlian yang profesional
dalam bidangnya dalam rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya
tersusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja dari fungsi
pengguna;
21. Jasa Lainnya adalah segala pekerjaan selain Pengadaan Barang, Jasa
Konstruksi dan Jasa Konsultansi non-konstruksi;
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 4 dari 68
D. REFERENSI
1. UU No.18 tahun 1999 tanggal 7 Mei 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. PP No.29 tahun 2000 tanggal 30 Mei 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
3. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN.
4. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-15/MBU/2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/MBU/2008 tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 8 dari 68
BAB II
PRINSIP, ETIKA DAN KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA
C. KEBIJAKAN UMUM
1. Mengutamakan penggunaan metoda hybrid dalam proses Pengadaan
Barang/Jasa dengan pertimbangan keekonomian terbaik (mengutamakan
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 10 dari 68
BAB III
KUALIFIKASI, TUGAS POKOK DAN TANGGUNG JAWAB
2) Menerima dan menyerahkan aset proyek yang telah selesai berikut dokumen
pendukungnya baik secara langsung ataupun melalui pejabat yang diberi
pelimpahan wewenang kepada fungsi pengguna akhir.
16. Menerima OE/HPS yang dikalkulasikan secara keahlian, menyusun jadwal dan
cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan;
17. Bila diperlukan memberikan penjelasan mengenai dokumen pengadaan
termasuk syarat-syarat penawaran, cara penyampaian penawaran dan tata
cara evaluasinya serta dimuat dalam berita acara pemberian penjelasan;
18. Membuka dokumen penawaran dan membuat berita acara pembukaan
penawaran;
19. Mengevaluasi penawaran yang masuk, mengadakan klarifikasi atau workshop
khusus, negosiasi dan membuat berita acara, serta mengusulkan calon
pemenang proses pengadaan barang/jasa;
20. Mengumumkan pemenang yang telah ditetapkan oleh Pejabat berwenang;
21. Melakukan penunjukan pelaksana pekerjaan;
22. Membuat laporan proses dan hasil pengadaan;
23. Menerima hasil pengadaan dari Panitia Pengadaan;
24. Membuat draft kontrak dan/atau melakukan permintaan pembuatan Purchase
Order (PO);
25. Melakukan proses penerimaan barang;
26. Menyimpan semua asli dokumen pengadaan, asli dokumen penawaran dan
asli dokumen kontrak;
27. Melakukan pembinaan kepada Penyedia Barang/Jasa dan menjembatani
permasalahan yang timbul antara Fungsi Pengguna dan Penyedia Barang/
Jasa terkait pelaksanaan pekerjaan (supplier relationship management);
28. Dapat melakukan proses renegosiasi atas permintaan user atau inisiatif
sendiri;
29. Membangun database proses pengadaan yang pernah dilakukan;
30. Menjalin koordinasi dengan sesama fungsi Pengadaan Barang/Jasa untuk
membangun knowledge management Pengadaan Barang/Jasa;
31. Memastikan HSE plan telah disyaratkan dalam TOR untuk pekerjaan yang
berisiko menengah dan tinggi terhadap aspek HSE;
32. Memasukkan persyaratan klasifikasi risiko HSE dalam pengumuman
pengadaan;
33. Menyampaikan copy dokumen HSE plan dari pemenang yang telah ditetapkan
kepada fungsi HSE dan Direksi Pekerjaan Perusahaan.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 16 dari 68
7) Tidak memiliki afiliasi yaitu hubungan antara 2 (dua) atau lebih Penyedia
Barang/Jasa dimana terdapat 1 (satu) atau lebih dari pemegang saham
mayoritas/pemilik modal mayoritas, anggota Direksi atau Komisaris yang
sama untuk mengikuti satu proses pengadaan yang sama.
10. Penyedia barang/jasa yang mengikuti proses pengadaan barang/jasa tidak
diperkenankan menggunakan/berpartner (mensub-kontrakkan) dengan
Penyedia barang/jasa lain yang masuk dalam daftar kelompok merah dan
hitam sesuai ketentuan yang diatur dalam BAB VIII.
11. Dilarang ikut serta sebagai peserta pengadaan untuk:
1) Pegawai negeri, pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan pegawai
bank milik Pemerintah/Daerah;
2) Penyedia Barang/Jasa yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan
tugasnya sesuai dengan peraturan Perusahaan yang berlaku (conflict of
interest);
3) Penentuan penyedia Barang/Jasa yang termasuk daftar Kelompok Merah
dan Kelompok Hitam sesuai peraturan Perusahaan;
4) Penyedia jasa konstruksi yang dari hasil prakualifikasi CSMS tidak mampu
mengelola klasifikasi risiko HSE rendah.
12. Persyaratan bagi penyedia barang/jasa dari luar negeri pada prinsipnya sama
dengan persyaratan penyedia barang/jasa. Untuk persyaratan dokumen yang
dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia (contoh: SIUP, TDP, NPWP) digantikan
oleh dokumen hukum sejenis yang diterbitkan oleh pemerintah negara asal.
Apabila dokumen tersebut tidak dalam bahasa Inggris maka wajib dilengkapi
dengan terjemahan dari penerjemah tersumpah.
BAB IV
SERTIFIKASI, PRAKUALIFIKASI DAN PENGGOLONGAN PENYEDIA
BARANG/JASA
7) Copy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Surat Persetujuan Badan
Koordinasi Penanaman Modal (SP BKPM);
8) Asli Referensi Bank;
9) Copy Neraca Perusahaan untuk:
1) Kualifikasi Menengah dan Besar, melampirkan neraca 1 (satu) tahun
terakhir yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik serta ada opini
auditor dengan pendapat wajar tanpa pengecualian atau pendapat
wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang
ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku atau pendapat wajar
dengan pengecualian. Neraca audited KAP tahun sebelumnya sudah
bisa tersajikan tmt 01 April tahun berjalan. Apabila belum tetapi
dibutuhkan sebagai salah satu syarat / dokumen pendukung, maka
kepada Perusahaan tersebut dapat diminta untuk melampirkan surat
keterangan yang dikeluarkan oleh KAP yang menerangkan bahwa
neraca tahun terakhir sedang dalam proses audit, serta melampirkan
neraca audited utk 2 (dua) tahun sebelumnya;
2) Kualifikasi Kecil, melampirkan neraca 3 (tiga) tahun terakhir.
10) Copy Akte Pendirian/Anggaran Dasar Penyedia barang/jasa beserta
perubahannya dilengkapi dengan Lembar Pengesahan dari Kementerian
Hukum untuk PT, dari Pengadilan Negeri untuk CV dan dari Kementerian
Koperasi untuk Koperasi;
11) Copy Kartu Tanda Pengenal Pengurus;
12) Copy Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), khusus untuk jasa
konstruksi;
13) Copy Surat Ijin Operasional dari DISNAKER, khusus untuk jasa tenaga
kerja;
14) Copy Surat Ijin Industri dari DEPERINDAG, khusus untuk percetakan dan
penjilidan;
15) Copy Surat Ijin/Sertifikasi khusus sesuai permohonan bidang dan sub-
bidang
16) Copy Surat Perjanjian Keagenan/Distributor dan/atau Surat Terdaftar sebagai
Agen/Distributor pada Departemen Perdagangan;
17) Daftar pengalaman kerja 2 (dua) tahun terakhir sesuai permohonan bidang
dan sub-bidang yang diajukan dengan dilengkapi informasi antara lain
mengenai pemberi kerja, lokasi, waktu dan nilai pekerjaan;
18) Asli surat pernyataan di atas meterai bahwa semua informasi yang
disampaikan adalah benar, apabila ditemukan ketidaksesuaian atas
informasi yang disampaikan, dikenakan sanksi administrasi pencabutan/
pembatalan SKT;
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 23 dari 68
6. Pelaksanaan sertifikasi:
1) Minimal setahun sekali oleh Panitia Sertifikasi pada waktu yang telah
ditentukan tanpa harus langsung diikuti dengan proses Pengadaan Barang/
Jasa.
2) Bersamaan dengan proses Pengadaan Barang/Jasa oleh Panitia Sertifikasi
atas permintaan Panitia Pengadaan atau Fungsi Pengadaan yang mana hal
ini bisa disatukan dengan proses prakualifikasi bila persyaratannya
disesuaikan dengan kebutuhan pengadaan tertentu;
7. Prinsip-prinsip sertifikasi:
1) Dalam proses sertifikasi sesuai butir 6.1) dan 6.2) di atas, Panitia Sertifikasi/
Panitia Pengadaan/Fungsi Pengadaan tidak boleh melarang, menghambat
dan membatasi keikutsertaan calon peserta Pengadaan Barang/Jasa;
2) Proses sertifikasi calon Penyedia Barang/Jasa tidak dikenakan pungutan
biaya;
3) Pemberitahuan kelulusan dikirim melalui e-mail ke Penyedia Barang/Jasa,
kemudian SKT dapat dicetak dari website Pertamina e-Procurement tanpa
ditandatangani oleh Panitia Sertifikasi.
(Keselamatan & Kesehatan Kerja) atau OHSAS 18001, dan Sertifikat Sistem
Manajemen Lingkungan (ISO 14001);
5. Dukungan dari prinsipal/pabrikan;
6. Memenuhi persyaratan aspek HSE sesuai dengan kategori risiko HSE;
7. Memiliki fasilitas, peralatan khusus dan tenaga ahli spesialis yang dibutuhkan
dalam melaksanakan pekerjaan;
8. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa akan melakukan kemitraan (consortium/joint
venture), Penyedia Barang/Jasa wajib mempunyai perjanjian kerja sama
operasi/kemitraan yang memuat antara lain tanggung jawab para pihak,
persentase kemitraan dan pihak yang mewakili kemitraan (lead firm) tersebut;
9. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki
laporan bulanan PPh Pasal 25 atau Pasal 21/Pasal 23 atau PPN sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan yang lalu;
10. Prakualifikasi CSMS ulang bagi Penyedia Barang/Jasa yang melakukan
klarifikasi atas insiden fatality terkait pelaksanaan pekerjaannya, dengan syarat
hasil verifikasi dokumen dan lapangan mendapatkan skor minimal 80, untuk
melakukan koreksi poin/status Penyedia Barang/Jasa menjadi Sanksi
Percobaan, Pengurangan Sanksi atau Penghapusan Sanksi (sesuai ketentuan
yang diatur dalam BAB VIII).
Khusus untuk Perusahaan yang melakukan kemitraan (consortium):
1) Penyedia Barang/Jasa wajib mempunyai kerjasama operasi/kemitraan
yang memuat antara lain tanggung jawab para pihak, persentase
kemitraan, dan pihak yang mewakili kemitraan (lead firm);
2) Surat perjanjian kerjasama operasi ditandatangani oleh seluruh anggota
kemitraan;
3) Prakualifikasi dilakukan kepada semua Perusahaan yang tergabung dalam
kemitraan tersebut namun untuk sertifikasi hanya diberlakukan kepada
Perusahaan yang mewakili kemitraan (lead firm) sesuai perjanjian
consortium.
Persyaratan prakualifikasi tersebut di atas ditetapkan sesuai kebutuhan.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 26 dari 68
Kekayaan
(tidak termasuk PPN)
Kualifikasi Bersih Jasa Konstruksi (Q) Jasa
Jasa
(Rp.) Konsultansi Konsultansi
Barang (P) Lainnya
Pelaksana Perencanaan / Non-
(R)
Pengawasan Konstruksi (S)
Tidak
Perseorangan s/d 50 Juta s/d 50 Juta s/d 200 Juta s/d 200 Juta
disyaratkan
Kecil (K) s/d 1 Miliar s/d 500 Juta s/d 1 Miliar s/d 500 Juta s/d 500 Juta s/d 500 Juta
> 1 s/d 10 500 Juta s/d >1 s/d 10 500 Juta 500 Juta 500 Juta s/d 2
Menengah (M)
Miliar 5 Miliar Miliar s/d 2 Miliar s/d 5 Miliar Miliar
Besar (B) > 10 Miliar > 5 Miliar > 10 Miliar > 2 Miliar > 5 Miliar > 2 Miliar
BAB V
SISTEM PENGADAAN BARANG/JASA
Mengelola
RKAP Suplier (SRM)
1. Tahapan Perencanaan
Penyusunan rencana tahunan pengadaan harus disinergikan dengan:
1) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP);
2) Kontrak-kontrak Barang/Jasa yang masa berlakunya akan segera berakhir,
sehingga dapat mengantisipasi bila ada perubahan lingkup pekerjaan dan
memerlukan perubahan kontrak;
3) Rencana pembangunan proyek-proyek baru/pengadaan yang bersifat
kompleks;
4) Mengidentifikasikan secara rutin semua kebutuhan pengadaan untuk
menunjang jalannya operasional di tahun yang akan datang, misal perawatan
asset, sewa jasa, jasa konsultan, pembelian barang perkantoran, dll.
5) Mengidentifikasi kategori risiko HSE terhadap setiap Pengadaan Barang/
Jasa;
6) Mengidentifikasi risiko pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang digunakan
untuk menetapkan perlu atau tidaknya jaminan pelaksanaan berdasarkan
masukan dari Fungsi Manajemen Risiko (bila diperlukan).
Rencana tahunan pengadaan barang/jasa dibuat bersamaan dengan periode usulan
anggaran untuk diserahkan ke Fungsi Pengadaan dan dapat di revisi secara
periodik. Selanjutnya Fungsi Pengadaan melakukan kompilasi data perencanaan
pengadaan dan melakukan analisa kebutuhan, analisa pasar, membuat strategi
pengadaan dan seleksi Penyedia Barang/Jasa serta menentukan jenis kontrak.
2. Tahapan Persiapan
Tahapan Persiapan merupakan tahapan yang paling krusial dan perlu
memperhatikan tatakelola waktu. Pada tahapan ini, Fungsi Pengguna membuat
ruang lingkup pekerjaan dan estimasi nilai pengadaan, penentuan kriteria
evaluasi seleksi, penentuan strategi pengadaan dan jadwal pelaksanaan yang
paling efisien dan efektif bagi Perusahaan. Pada tahapan ini, sangat dibutuhkan
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 28 dari 68
4) Dapat diikuti oleh calon Penyedia Barang/Jasa yang sudah memiliki SKT
maupun yang belum memiliki SKT sesuai dengan persyaratan kualifikasi dan
klasifikasi serta persyaratan CSMS yang telah ditentukan;
5) Kepada semua calon penyedia jasa konstruksi yang bersifat kompleks
dilakukan prakualifikasi secara ketat dengan mengutamakan pengalaman
sejenis; dan kualifikasi tenaga ahli yang dimiliki serta dilakukan klarifikasi /
negosiasi baik teknis maupun harga. Apabila diperlukan penyedia jasa
konstruksi dapat diminta untuk melampirkan surat keterangan Sisa
Kemampuan Keuangan (SKK) dimana nilai Sisa Kemampuan Keuangan
(SKK) minimal 30% dari total kekayaan bersih. SKK dibuat sesuai format
pada lampiran 6.
Sedangkan kepada semua calon Penyedia Barang/Jasa selain jasa
konstruksi bersifat kompleks dapat dilakukan prakualifikasi apabila
diperlukan.
2. Pemilihan Langsung
1) Dilakukan untuk:
a. Pengadaan jasa konstruksi yang bersifat kompleks yang hanya dapat
dilaksanakan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu
mengaplikasikannya sangat terbatas;
b. Pengadaan jasa konstruksi yang tidak bersifat kompleks;
c. Pengadaan jasa konsultan dan jasa lainnya;
d. Pengadaan barang;
e. Pengadaan Barang/Jasa terkait approved brand dalam rangka
standarisasi.
Kepada semua calon Penyedia Barang/Jasa seperti tersebut di atas dapat
dilakukan prakualifikasi apabila diperlukan.
2) Dilakukan oleh Fungsi Pengadaan.
Apabila diperlukan dapat dibentuk Panitia Pengadaan yang menjalankan
Pemilihan Langsung, yang melibatkan beberapa wakil dari:
a. Fungsi Pengadaan (sebagai Ketua dan Sekretaris);
b. Fungsi User;
c. Fungsi Hukum;
d. Fungsi Keuangan(bila diperlukan);
e. Fungsi HSE (bila diperlukan);
f. Tenaga Ahli (bila diperlukan).
Fungsi Internal Audit/Tenaga Ahli Eksternal dapat diminta untuk membantu
Panitia Pengadaan sebagai narasumber diluar proses pengadaan bila
diperlukan.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 31 dari 68
D. SWAKELOLA
Swakelola adalah pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang direncanakan,
dikerjakan dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri,
atau upah borongan tenaga. Swakelola tidak melibatkan Penyedia Barang/Jasa
secara langsung. Swakelola dilakukan untuk memperlancar operasional dengan
tetap mempertimbangkan harga karena tidak memungkinkan atau dipandang lebih
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 37 dari 68
3) Dalam metode ini persaingan terutama terletak pada segi harga penawaran.
2. Metode Dua Sampul
1) Sampul I (pertama) hanya berisi kelengkapan Data Administrasi dan Teknis
serta HSE plan yang disyaratkan, sampul II (kedua) berisi data perhitungan
harga penawaran. Sampul I dan II dimasukkan ke dalam satu sampul
(disebut sampul penutup);
2) Metode ini biasanya dilakukan untuk pekerjaan pemborongan (jasa
konsultansi dan kontruksi) yang meskipun Term of Reference dan
spesifikasi teknisnya sudah jelas namun karena sifat pekerjaannya
memerlukan evaluasi teknis yang mendalam sebelum dilakukan evaluasi
harga.
3. Metode Dua Tahap
Pada prinsipnya metode ini bisa diterapkan di seluruh tipe pekerjaan.
Pemasukan dokumen penawaran pada metode ini dilakukan dalam dua tahap
dengan dua sampul.
1) Pada tahap I, persyaratan administrasi dan teknis serta HSE plan
dimasukkan ke dalam sampul tertutup I, sedangkan pada tahap II, harga
penawaran dimasukkan ke dalam sampul tertutup II. Penyampaiannya
dilakukan dalam waktu yang berbeda.
2) Metode ini lebih tepat dilakukan dalam Pengadaan Barang/Jasa yang
karena sifat pekerjaannya berkaitan dengan penggunaan teknologi canggih
dan kompleks, sistem disain yang tidak/belum standar, sehingga
kemungkinannya akan banyak terdapat deviasi dan penyesuaian teknis
yang mengakibatkan adanya penyesuaian harga terhadap OE/HPS.
3) Dalam metode ini lebih mengutamakan tercapainya pemenuhan kriteria
output performance, spesifikasi teknis peralatan utama, serta garansi
kehandalan operasi keseluruhan sistem, disamping cost effectiveness. Oleh
karena itu pada tahap pertama, perlu dilakukan evaluasi dan negosiasi
teknis untuk menyetarakan teknis performance dan spesifikasi teknis dari
penawaran yang dianggap memenuhi syarat. Sehingga dalam evaluasi
harga (tahap II) tinggal memilih harga terendah, tidak perlu evaluasi secara
detail.
2. Evaluasi dilakukan terhadap unsur administrasi, unsur teknis, unsur HSE plan
dan unsur harga, dengan berpedoman pada kriteria dan tata cara evaluasi yang
telah ditetapkan di dalam dokumen pengadaan.
3. Dalam hal-hal yang bersifat khusus, Panitia Pengadaan atau Fungsi Pengadaan
dapat menyertakan fungsi terkait sebagai anggota dalam melaksanakan proses
evaluasi. Keikutsertaan fungsi terkait tersebut ditetapkan oleh Pejabat Berwenang.
4. Dalam hal penawaran harga oleh penyedia barang/jasa mengacu pada
peraturan terkait FTA, maka OE/HPS yang digunakan sebagai pembanding
adalah OE/HPS yang perhitungannya mengacu pada peraturan FTA. Apabila
setelah penunjukan pemenang, penyedia barang/jasa melakukan kesalahan
perhitungan dalam penawaran harga dikarenakan perbedaan tarif bea masuk
terkait FTA, maka segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa.
5. Dalam hal pengadaan barang impor dari negara anggota FTA dimana custom
clearance menjadi tanggung jawab Perusahaan, maka:
1) Sistem evaluasi penawaran untuk penetapan pemenang menggunakan final
cost (Cost Insurance and Freight/CIF + bea masuk).
2) Fungsi pengadaan dalam pelaksanaan custom clearance harus
mengimplementasikan FTA.
6. Metode evaluasi penawaran teknis, HSE Plan dan harga yang digunakan
adalah:
1) Metode Evaluasi Scoring
Metode ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan memberikan
nilai/angka pembobotan terhadap unsur/faktor yang dinilai, sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
Metode evaluasi scoring terdiri dari:
a. Evaluasi Kombinasi Kualitas/Teknis, HSE Plan dan Harga
Evaluasi penawaran dengan sistem nilai dilakukan dengan
memperhitungkan keunggulan teknis (reliability, quality, dan bila
memungkinkan dilengkapi inovasi) dan HSE Plan sepadan dengan
harganya, mengingat penawaran harga sangat dipengaruhi oleh kualitas
teknis.
Evaluasi dilakukan menggunakan rumus persentase pembobotan teknis,
HSE Plan dan harga terhadap penawar yang memenuhi batas lulus
terendah (passing grade), penentuan pemenang berdasarkan nilai
kombinasi terbaik penawaran teknis, HSE Plan dan harga dilanjutkan
dengan klarifikasi teknis, HSE Plan dan negosiasi harga.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 41 dari 68
H. PENETAPAN PEMENANG
Untuk keperluan penetapan calon pemenang Penyedia Barang/Jasa kepada
Pejabat Berwenang, Fungsi Pengadaan dapat mengusulkan calon pemenang hasil
negosiasi/renegosiasi:
1. Single winner dilakukan apabila 1 (satu) pemenang sudah cukup memenuhi
kebutuhan.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 42 dari 68
J. NEGOSIASI
1. Tata cara negosiasi harus dicantumkan dalam dokumen pengadaan.
2. Tata cara negosiasi disesuaikan dengan metode pengadaan dan tata cara
evaluasi.
3. Negosiasi dapat dilakukan secara manual (tertulis atau tatap muka) atau e-
ReverseAuction (Bidding room atau remote).
4. Negosiasi untuk metode Pelelangan dan Pemilihan Langsung :
1) Apabila dari hasil evaluasi penawaran telah terdapat harga penawaran yang
sama atau kurang dari OE/HPS maka negosiasi tidak wajib dilakukan.
Apabila dilakukan negosiasi maka negosiasi hanya dilakukan kepada peserta
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 43 dari 68
dengan urutan penawar terbaik (dimungkinkan lebih dari satu penawar) atau
sesuai yang diatur dalam dokumen pengadaan.
2) Apabila harga penawaran yang dinilai terlalu rendah (lebih kecil dari 80%
OE/HPS) maka diperlukan klarifikasi kewajaran terhadap harga yang
ditawarkan dengan ketentuan dalam pelaksanaannya nilai jaminan
pelaksanaan dapat dinaikkan sampai dengan 20% dari OE/HPS, berdasarkan
hasil klarifikasi kewajaran harga penawaran.
3) Apabila dari hasil evaluasi penawaran semua harga penawaran di atas
OE/HPS maka negosiasi wajib dilakukan. Negosiasi dapat dilakukan secara
manual kepada semua peserta atau menggunakan e-ReverseAuction kepada
5 (lima) penawar terbaik atau kurang bila peserta yang memenuhi syarat
(lulus administrasi dan teknis serta penawaran harga dinyatakan sah) kurang
dari 5 (lima) sesuai metode evaluasi yang digunakan. Dalam hal proses
evaluasi menggunakan kualitas dan harga (kombinasi), negosiasi dilakukan
sesuai urutan scoring kombinasi terbaik, dan apabila negosiasi dilakukan
beberapa tahap karena belum didapatkan penawaran sama atau dibawah
OE/HPS maka urutan negosiasi disesuaikan dengan scoring kombinasi
terbaru.
4) Khusus untuk metode evaluasi kualitas, negosiasi hanya dilakukan terhadap
penawaran yang mempunyai nilai kualitas terbaik/tertinggi. Apabila tidak
didapatkan kesepakatan maka dapat melakukan pembukaan penawaran
harga urutan berikutnya yang masih dapat diterima secara teknis dan
dilakukan negosiasi.
5) Proses pengadaan dihentikan setelah melewati negosiasi secara maksimal
namun harga penawaran tetap masih diatas OE/HPS. Selanjutnya hal ini
dilaporkan kepada pejabat berwenang untuk ditetapkan, apakah proses ini
gagal atau dilanjutkan dengan adjustment OE/HPS.
5. Negosiasi dengan tata cara Strategic Sourcing :
1) Negosiasi dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi spesifikasi teknis
yang telah ditetapkan dalam RFQ atau yang telah Lulus dalam evaluasi tahap
pertama dengan tujuan mencari Penyedia Barang/Jasa yang potensial dan
dapat memenuhi requirement Perusahaan dengan melakukan negosiasi
secara detail terhadap struktur biaya Barang/Jasa.
Clean sheet, Linear Performance Pricing (LPP), Total Cost Ownership (TCO)
maupun Lowest Based Price (LBP) dapat digunakan sebagai referensi dalam
melakukan negosiasi.
Metode Negosiasi;
a. Negosiasi secara tertulis melalui media elektronik:
a) Buat surat permintaan penurunan harga kepada penawar terbaik.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 44 dari 68
K. SANGGAHAN
1. Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal
treatment) dalam setiap Pengadaan Barang/Jasa, maka pada saat
pengumuman pemenang, peserta yang kalah berhak untuk mengajukan
sanggahan namun terbatas hanya untuk hal-hal yang berkaitan dengan:
1) Kesesuaian pelaksanaan Pelelangan/Pemilihan Langsung dengan prosedur
atau tata cara Pelelangan/Pemilihan Langsung, termasuk yang ditetapkan
dalam dokumen pengadaan;
2) Adanya praktek atau unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di antara
peserta atau dengan anggota Panitia Pengadaan/Fungsi Pengadaan
dan/atau dengan pejabat yang lain.
2. Sanggahan dapat diterima apabila:
1) Diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja sejak
diumumkannya pemenang. Batasan waktu pengajuan sanggahan tersebut
dapat dipercepat sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam Berita Acara
Penjelasan/Aanwijzing dan disampaikan kepada seluruh peserta
Pelelangan/Pemilihan Langsung;
2) Disertai dengan surat jaminan dari Bank Umum sebesar 0.2% (nol koma dua
persen) dari harga penawaran atau maksimal Rp 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah);
3) Disertai bukti otentik yang mendukung.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 45 dari 68
BAB VI
PERJANJIAN/KONTRAK
A. PRINSIP KONTRAK
Penyusunan kontrak tetap harus memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) serta prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan bisnis
(bussiness judgement rule).
B. SISTEM KONTRAK
Perikatan kerjasama antara Perusahaan dengan Penyedia Barang/Jasa yang telah
ditetapkan sebagai pemenang melalui proses pengadaan barang/jasa dapat
berupa kontrak per mata pekerjaan dengan jangka waktu pendek (setahun atau
kurang) atau kontrak payung (outline agreement) dengan mempunyai jangka waktu
panjang (multi years), atau kombinasinya sesuai kebutuhan.
Sistem kontrak dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu berdasarkan perikatan harga dan
delivery, sebagai berikut :
BAB VII
PENGADAAN BARANG/JASA YANG TIDAK DIATUR OLEH PEDOMAN INI
BAB VIII
PENILAIAN KINERJA PENYEDIA BARANG/JASA
D. PEMBERIAN PENGHARGAAN
1. Aturan mengenai Pengelompokan Pemberian Penghargaan dan Jenis
Penghargaan sebagaimana diatur dalam pedoman ini harus disampaikan /
disosialisasikan kepada para Penyedia Barang/Jasa yang terdaftar atau akan
mengikuti proses pengadaan barang/jasa di lingkungan Perusahaan, baik di
tingkat Pusat maupun Unit Operasi.
2. Penentuan dan pemasukan data ke dalam sistem MySAP atas terjadinya
prestasi oleh Penyedia Barang/Jasa dilakukan sebagai berikut :
1) Prestasi dalam proses pengadaan barang/jasa ditentukan oleh Panitia
Pelelangan / Fungsi Pengadaan.
2) Prestasi dalam proses pelaksanaan pekerjaan (Surat Perjanjian, Surat
Pesanan, Letter of Intent) ditentukan oleh Direksi Pekerjaan / Fungsi
Pengguna / Fungsi Penerimaan. Untuk penilaian CSMS, Direksi Pekerjaan /
Fungsi Pengguna telah berkonsultasi dengan Fungsi Health, Safety &
Environment (HSE).
3. Panitia Pelelangan / Fungsi Pengadaan / Direksi Pekerjaan / Fungsi Pengguna/
Fungsi Penerimaan berkewajiban untuk melakukan pemantauan terhadap
terjadinya prestasi yang disebutkan dalam Jenis-jenis Penghargaan pada aturan
ini dan segera menentukan telah terjadinya prestasi.
E. KOMITE SANKSI
1. Pembentukan Komite Sanksi tidak diperlukan Surat Perintah dan terdiri dari
sekurang-kurangnya Fungsi Pengguna, Fungsi Pengadaan dan Fungsi Hukum.
2. Apabila diperlukan maka Komite Sanksi dapat beranggotakan Tenaga Ahli atau
Fungsi terkait lainnya (misalnya HSE, Keuangan).
3. Komite Sanksi bisa dibentuk di Kantor Pusat maupun di Unit Operasi dimana
ketiga fungsi anggota berada.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 62 dari 68
4. Untuk permasalahan lintas unit operasi dalam satu direktorat dapat diusulkan
untuk diselesaikan di Komite Sanksi Direktorat, yang diketuai oleh pimpinan
Fungsi Pengadaan Direktorat.
5. Untuk permasalahan lintas direktorat/Perusahaan dapat diusulkan untuk
diselesaikan di Fungsi Procurement Excellence Group Direktorat Umum /
Komite Sanksi Korporat.
6. Ketua Komite Sanksi adalah Pimpinan Fungsi Pengadaan (tempat pengadaan
dilakukan), untuk Komite Sanksi Korporat diketuai oleh Manager Procurement
Excellence Group Direktorat Umum.
F. PEMBERIAN SANKSI
1. Aturan mengenai Pengelompokan Pemberian Sanksi dan Jenis Pelanggaran
sebagaimana diatur dalam pedoman ini harus disampaikan / disosialisasikan
kepada para Penyedia Barang/Jasa yang terdaftar atau akan mengikuti proses
pengadaan barang/jasa di lingkungan Perusahaan, baik di tingkat Pusat
maupun Unit Operasi oleh Fungsi Pengadaan.
2. Penentuan dan pemasukan data ke dalam sistem MySAP atas terjadinya
pelanggaran oleh Penyedia Barang/Jasa dilakukan sebagai berikut :
1) Pelanggaran dalam proses pengadaan barang/jasa ditentukan oleh Panitia
Pelelangan / Fungsi Pengadaan.
2) Pelanggaran dalam proses pelaksanaan pekerjaan (Surat Perjanjian, Surat
Pesanan, Letter of Intent) ditentukan oleh Direksi Pekerjaan/Fungsi
Pengguna/Fungsi Penerimaan. Untuk penilaian CSMS Direksi Pekerjaan/
Fungsi Pengguna telah berkonsultasi dengan Fungsi HSE.
3. Pelanggaran yang diketahui setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan dan
diterima dengan baik oleh Direksi Pekerjaan dan/atau pelanggaran di luar
lingkungan Perusahaan yang menyangkut kredibilitas Penyedia Barang/Jasa di
lingkungan Perusahaan, pengaturan sanksi pelanggaran tersebut ditentukan
oleh Komite Sanksi.
4. Panitia Pelelangan / Fungsi Pengadaan / Direksi Pekerjaan / Fungsi Pengguna/
Fungsi Penerimaan berkewajiban untuk melakukan pemantauan terhadap
terjadinya pelanggaran yang disebutkan dalam Jenis-jenis pelanggaran pada
aturan ini dan segera menentukan pemberian sanksi bila telah terjadi
pelanggaran.
5. Apabila didapatkan pelanggaran yang tidak tercantum dalam Tabel Jenis
Pelanggaran/Kejadian maka penilaian terhadap pelanggaran tersebut akan
diputuskan oleh Komite Sanksi, dimana hasil keputusan tersebut dapat berupa
poin minus -30, atau sanksi kelompok merah, atau sanksi kelompok hitam.
6. Jenis pelanggaran yang tidak diatur dalam pedoman ini akan diberikan sanksi
sesuai dengan Kontrak / Perjanjian.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 63 dari 68
BAB IX
PENGAWASAN
A. PENGAWASAN MELEKAT
1. Pengawasan melekat dilakukan oleh setiap atasan secara struktural dan
fungsional atas aspek teknis, HSE maupun administrasi sesuai dengan sasaran
kerja, waktu kewenangan dan tanggung jawab berdasarkan peraturan yang
berlaku semenjak tahap perencanaan, pelaksanaan sampai penyelesaiannya
baik secara fisik maupun kewajaran harga.
2. Pimpinan Kelompok Usaha/Unit Usaha/Unit Operasi wajib melakukan
pengawasan melekat secara intensif terhadap para pejabat yang melaksanakan
tugas di lingkungan kerja masing-masing.
3. Dalam pelaksanaan pengawasan melekat perlu memerhatikan masukan dari
pengawasan fungsional, sehingga menjadikan pengawasan melekat sebagai
unsur pengendalian intern yang efektif.
B. PENGAWASAN FUNGSIONAL
1. Pengawasan terhadap Pengadaan Barang/Jasa dilakukan oleh lembaga
pengawasan fungsional intern maupun ekstern.
2. Pengawasan dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta menghindarkan
pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan yang tumpang tindih melalui
mekanisme koordinasi perencanaan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan di
antara pengawas fungsional intern dan ekstern.
Koordinasi kegiatan pengawasan dan pemeriksaan intern dan ekstern dilakukan
oleh Satuan Pengawas Intern Pusat dan/atau Satuan Pengawas Intern Daerah.
3. Pengawasan fungsional intern terhadap Pengadaan Barang/Jasa dilakukan
sejak tahap perencanaan (pre audit), tahap pelaksanaan sampai tahap
penyelesaian (current audit), tahap setelah penyelesaian (post audit), dan
bilamana diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan khusus.
4. Lembaga pengawasan fungsional ekstern melaksanakan pengawasan sesuai
ketentuan/prosedur yang berlaku.
3) Pemberian sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh pihak terkait baik
petugas pelaksana maupun Penyedia Barang/Jasa terhadap ketentuan dan
prosedur Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan bukti-bukti yang ada dari
hasil temuan lembaga pengawasan fungsional intern/ekstern;
4) Pemberian penghargaan kepada yang berprestasi dan dinilai patut mendapat
penghargaan sehubungan proses Pengadaan Barang/Jasa.
2. Sanksi dapat diberikan kepada Pejabat Berwenang, petugas pelaksana,
anggota Panitia Pengadaan/Fungsi Pengadaan Barang/Jasa maupun siapa saja
yang terbukti melakukan pelanggaran berdasarkan bukti-bukti hasil temuan
pengawasan fungsional. Sanksi dapat berupa baik sanksi administrasi yang
bersifat internal maupun sanksi yang bersifat eksternal sesuai aturan/ketentuan
yang berlaku.
3. Pelaksanaan tindak lanjut:
1) Tindak lanjut hasil pengawasan dilaksanakan setelah diyakini adanya
penyimpangan dan diperoleh cara mengatasinya, demikian juga apabila
diyakini adanya prestasi yang dinilai patut mendapat penghargaan.
2) Pelaksanaan tindak lanjut merupakan kewenangan dan tanggung jawab
atasan yang bersangkutan kecuali apabila tindak lanjut tersebut diluar batas
kewenangannya.
3) Dalam hal tindak lanjut hasil pengawasan bukan menjadi wewenang atasan
yang bersangkutan, maka atasan tersebut wajib melaporkan kepada
atasannya atau kepada Pejabat Berwenang melaksanakan tindak lanjut.
4. Tindak lanjut harus dipantau dan dievaluasi pelaksanaannya oleh Satuan
Pengawas Intern baik di Pusat maupun Daerah, guna memperoleh keyakinan
bahwa tindak lanjut tersebut mencapai sasaran yang tepat.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 67 dari 68
BAB X
LAIN-LAIN
1. Ketentuan mengenai pengadaan jasa konstruksi yang belum cukup diatur dalam
Buku Manajemen Pengadaan Barang/Jasa ini mengacu pada Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah dan Peraturan Lembaga yang mengatur mengenai jasa
konstruksi.
2. Khusus untuk ketentuan dalam pengadaan jasa EPC-M (Engineering,
Procurement & Construction-Management) yang terkait dengan sistem kontrak,
sistem financing dan sistem lainnya seperti ketentuan mengenai BOO (Build,
Own, Operate), BOT (Build, Operate, Transfer), BOOT (Build, Own, Operate,
Transfer) yang tidak termasuk dalam Pedoman ini dapat diberlakukan ketentuan
sesuai best practice yang berlaku.
3. Setiap Direktorat diberikan kewenangan untuk menyesuaikan pelaksanaan
pedoman ini dengan keadaan setempat sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan yang terdapat di dalam pedoman ini dan prosedur yang ditetapkan
mengikuti pedoman ini.
4. Dalam keadaan tertentu untuk mencapai tujuan, kepentingan dan keuntungan
Perusahaan, maka Pengadaan Barang/Jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Pedoman ini sepanjang diyakini dapat memberikan nilai tambah
(added value) bagi Perusahaan, dapat dilakukan berdasarkan ijin prinsip yang
dikeluarkan pejabat berwenang, atas dasar justifikasi dan analisis secara teknis
dan ekonomis guna keperluan pelaksanaan. Ijin prinsip diberikan oleh Pejabat 1
(satu) tingkat di atas Pejabat sesuai batasan nilai otorisasi penandatanganan
kontrak yang berlaku.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur/tata cara Pengadaan Barang/Jasa
ditetapkan dalam Tata Kerja Organisasi dan Tata Kerja Individu yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari pedoman ini.
PEDOMAN
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP – NOMOR : A-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG / JASA HALAMAN : 68 dari 68
LAMPIRAN
18. P 02 10 Peralatan/bahan bangunan/tangki, bahan metal/bukan metal, tali baja, rantai, bahan kemasan,
bahan pengikat dan kelengkapannya
19. P 03 Bahan Kimia dan Bahan Peledak
20. P 03 01 Bahan kimia, bahan bakar, pelumas dan cat
21. P 03 02 Peralatan/suku cadang/bahan peledak, senjata api dan amunisi
22. P 04 Kantor, Pergudangan, Kesehatan dan Rumah Tangga
23. P 04 01 Peralatan/perlengkapan tulis, barang cetakan, kantor, pendidikan, peragaan/visualisasi, olah
raga, kesenian, pergudangan dan perlengkapan pegawai
24. P 04 02 Peralatan/suku cadang/bahan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan
89. Q 13 10 Fasilitas produksi, penyimpanan minyak dan gas, termasuk perawatannya (pekerjaan
rekayasa)
90. Q 13 11 Jasa penyedia peralatan kerja konstruksi
91. Q 14 ELEKTRIKAL
92. Q 14 01 Pembangkit tenaga listrik semua daya, termasuk perawatannya
93. Q 14 02 Pembangkit tenaga listrik dengan daya maksimal 10 MW/unit, termasuk perawatannya
94. Q 14 03 Pembangkit tenaga listrik energi baru dan terbarukan termasuk perawatannya
95. Q 14 04 Jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan ekstra tegangan tinggi, termasuk
perawatannya
96. Q 14 05 Jaringan transmisi telekomunikasi dan atau telepon termasuk perawatannya
97. Q 14 06 Jaringan distribusi tenaga lisrik tegangan menengah, termasuk perawatannya
98. Q 14 07 Jaringan distribusi tenaga lisrik tegangan rendah, termasuk perawatannya
99. Q 14 08 Jaringan distribusi telekomunikasi dan atau telepon termasuk perawatannya
100. Q 14 09 Instalasi kontrol & instrumentasi, termasuk perawatannya
101. Q 14 10 Instalasi listrik gedung dan pabrik, termasuk perawatannya
102. Q 14 11 Instalasi listrik lainnya, termasuk perawatannya
103. Q 15 TATA LINGKUNGAN
104. Q 15 01 Perpipaan minyak termasuk perawatannya
105. Q 15 02 Perpipaan gas termasuk perawatannya
106. Q 15 03 Perpipaan air bersih/limbah termasuk perawatannya
107. Q 15 04 Pengolahan air bersih, termasuk perawatannya
108. Q 15 05 Instalasi pengolahan limbah, termasuk perawatannya
109. Q 15 06 Pekerjaan pengeboran air tanah, termasuk perawatannya
110. Q 15 07 Reboisasi / penghijauan, termasuk perawatannya
JASA PENGAWAS KONSTRUKSI
111. Q 21 LAYANAN JASA INSPEKSI TEKNIS
112. Q 21 01 Jasa Enjinering Fase Konstruksi dan Instalasi Bangunan
113. Q 21 02 Jasa Enjinering Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi
114. Q 21 03 Jasa Enjinering Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Keairan
115. Q 21 04 Jasa Enjinering Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya
116. Q 21 05 Jasa Enjinering Fase Konstruksi dan Instalasi Industrial Plant dan Proses
117. Q 21 06 Jasa Enjinering Fase Konstruksi dan Instalasi Sistem Kontrol Lalulintas
NO. Kode Klasifikasi / Bidang / Sub Bidang / Bagian Sub Bidang
K B SB BSB
118. Q 22 LAYANAN JASA MANAJEMEN PROYEK
119. Q 22 01 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Bangunan
120. Q 22 02 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi
121. Q 22 03 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Teknik Keairan
122. Q 22 04 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya
123. Q 22 05 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Industrial Plant & Proses
124. Q 22 06 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Sistem Kontrol Lalu-lintas
125. Q 23 01 LAYANAN JASA ENJINIRING TERPADU
01. R JASA LAINNYA
02. R 01 LOGAM, KAYU DAN PLASTIK
03. R 01 01 Pernbangunan kapal dan alat apung lainnya serta sarana Iepas pantai
04. R 01 02 Pengangkatan kerangka Rapal dan alat apung lainnya serta sarana lepas pantai
05. R 01 03 Pemotongan kapal dan alat apung lainnya serta sarana lepas panta
06. R 01 04 Karoseri, pet1 kernas, dl1
07. R 01 05 Pengecoran logam dan pernbentukan logam
08. R 01 06 Produk kayu dan rotan, serta pengawetannya
09. R 01 07 Bahan baku dan produk plastik, serta kompositnya
10. R 01 08 Pembuatan mesln dan peralatan Industri, rnekanikal dan elektrikal
11. R 02 PERTANIAN, TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN, PERIKANAN 8
KEHUTANAN
12. R 02 01 Proses pemblbitan pembenihan tanaman pangan, peternakan, perlkanan, perkebunan dan
kehutanan
13. R 02 02 Reboisasl
14. R 03 PERTAMBANGAN UMUM
15. R 03 01 Eksplorasi Pertarnbangan
16. R 03 02 Peng u pasan
17. R 03 03 PenggalianlPenambangan
18. R 03 04 Pengolahan pemurnian
19. R 04 PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI
20. R 04 01 Pemboran
21. R 04 02 Pemboran berarah
22. R 04 03 Pengukuran kemiringan sumur
23. R 04 04 Pemboran Inti
24. R 04 05 Pekerjaan panclng
25. R 04 06 Mud logglng
26. R 04 07 Well logging dan perforating
27. R 04 08 Penyemenan sumur
28. R 04 09 Pengujlan laplsan bawah tanah
29. R 04 10 Pengujian produksl sumur
30. R 04 11 Stimulasl sumur dan penambangan sekunder
31. R 04 12 Perawatan sumur
32. R 04 13 Pemboran hldrollk
33. R 04 14 Pekerjaan ulanglworkover
34. R 04 15 Pemboran selsmlk
35. R 04 16 Pelayanan caslng dan tubin
36. R 04 17 Mud englneerlng
37. R 04 18 Perawatan fasllltas produksi
38. R 05 TELEMATIKA
39. R 05 01 Jasa teknologl lnforrnasl
40. R 05 02 Komunlkasl multimedia
41. R 05 03 Telekomunikasi
42. R 05 04 Navigasi
43. R 05 05 Kontrol & instrumentasi
44. R 05 06 Penginderaan jauh
45. R 05 07 Jasa pemborongan telekomunikasi darat
46. R 05 07 01 Sentral
47. R 05 07 02 Transmisi
48. R 05 07 03 Jaringan telekomunikasi
49. R 05 07 04 Teknologi dan sistem informasi
50. R 05 07 05 Networking
51. R 05 07 06 Sistem pemancar dan penerima radio dan televisi
52. R 05 07 07 Kontrol dan instrumental
NO. Kode Klasifikasi / Bidang / Sub Bidang / Bagian Sub Bidang
K B SB BSB
53. R 05 08 Jasa Pemborongan telekomunikasi satelit
54. R 05 08 01 Sentral
55. R 05 08 02 Transmisi
56. R 05 08 03 Jaringan telekomunikasi
57. R 05 08 04 Teknologi dan sistem informasi
58. R 05 08 05 Networking
59. R 05 08 06 Sistem pemancar dan penerima radio dan televisi
60. R 05 08 07 Kontrol dan instrumental
61. R 05 09 Jasa pemborongan perangkat keras
62. R 05 09 01 Komputer
63. R 05 09 02 Printer
64. R 05 09 03 Projector multimedia
65. R 05 09 04 Input device
66. R 05 09 05 Alat penyimpan data
67. R 05 09 06 Networking product
68. R 05 09 07 Accessories dan supplies
69. R 05 09 08 Perangkat sistem informasi khusus
70. R 05 10 Jasa pengembangan konten
71. R 05 10 01 Kontens design learing
72. R 05 10 02 Konten program TV Interactive
73. R 05 10 03 Konten program multimedia
74. R 05 10 04 Konten program portal
75. R 05 11 Jasa Pengembang aplikasi
76. R 05 11 01 Aplikasi komputer
77. R 05 11 02 Aplikasi komunikasi
78. R 05 11 03 Aplikasi telemetrik
79. R 05 11 04 Aplikasi GIS
80. R 05 11 05 Aplikasi GPS
81. R 06 JASA REAL ESTATE
82. R 06 01 Perumahan dan pemukiman
83. R 06 01 01 Perumahan
84. R 06 01 02 Rumah susun
85. R 06 01 03 Kawasan perumahan
86. R 06 02 Pengembangan properti
87. R 06 02 01 Gedung/ruang perkantoran
88. R 06 02 02 Gedung/ruang perbelanjaan dan pertokoan
89. R 06 02 03 Kawasan rekreasi
90. R 06 02 04 Kawasan agro estate
91. R 06 02 05 Kawasan gedung peristirahatan/villa/resort
92. R 06 03 Pengembangan kawasan industri
93. R 06 03 01 Gedung/ruang industri
94. R 06 03 02 Gedung Pergudangan
95. R 06 04 Manajemen properti
96. R 06 05 Jasa perantara (brokerage) real estate dan properti
97. R 07 JASA LAIN-LAIN
98. R 07 01 Percetakan dan penjilidan
99. R 07 02 Pemeliharaan/perbaikan alat/peralatan kantor
100. R 07 03 Pemeliharaan/perbaikan pustaka, barang-barang awetan, fauna dan lain-lain
101. R 07 04 Jasa pembersihan, pest control, termite control
102. R 07 05 Pengepakan, pengangkutan, pengurusan dan penyampaian barang melalui darat/laut/udara
103. R 07 05 01 Pengepakan, pengangkutan, pengurusan dan penyampaian barang melalui darat
104. R 07 05 02 Pengepakan, pengangkutan, pengurusan dan penyampaian barang melalui laut
105. R 07 05 03 Pengepakan, pengangkutan, pengurusan dan penyampaian barang melalui udara
106. R 07 05 04 Jasa Angkutan BBM/BBG
107. R 07 05 05 Jasa Angkutan multi moda
108. R 07 05 06 Jasa Angkutan hewan melalui darat, laut dan udara
109. R 07 05 07 Jasa peluncuran satelit
110. R 07 05 08 Jasa ekspedisi dan kepabeanan
111. R 07 05 09 Jasa bongkar muat barang
112. R 07 05 10 Jasa pengiriman ekspres
113. R 07 05 11 Pemeliharaan alat angkutan laut termasuk perbaikan kapal
114. R 07 05 12 Jasa distribusi dan pemasaran BBM dan Petro-Kimia
115. R 07 05 13 Pemeliharaan alat angkutan darat
116. R 07 05 14 Sub bidang lainnya
NO. Kode Klasifikasi / Bidang / Sub Bidang / Bagian Sub Bidang
K B SB BSB
117. R 07 06 Penjahitan/konpeksi
118. R 07 07 Jasa boga
119. R 07 08 Jasa importir/eksportir
120. R 07 09 Jasa perawatan komputer, alat/peralatan elektronik & telekomunikasi
121. R 07 09 01 Perawatan alat/peralatan & aplikasi komputer
122. R 07 09 02 Perawatan Perangkat keras komputer
123. R 07 09 03 Perawatan Jaringan Komputer dan Jaringan Internet
124. R 07 09 04 Perawatan Perangkat Lunak Aplikasi dan Software Pendukung
125. R 07 09 05 Perawatan Konten
126. R 07 09 06 Jasa Pemelihara dan Perawatan alat/peralatan Telekomunikasi Darat
127. R 07 09 07 Jasa Pemelihara dan Perawatan alat/peralatan Telekomunikasi Satelit
128. R 07 10 Iklan/reklame, film, pemotretan
129. R 07 11 Jasa penulisan dan penerjemahan
130. R 07 12 Penyedia tenaga kerja
131. R 07 13 Penyewaan alat angkutan darat/laut/udara
132. R 07 13 01 Penyewaan alat angkutan darat
133. R 07 13 02 Penyewaan alat angkutan laut
134. R 07 13 03 Penyewaan alat angkutan udara
135. R 07 14 Jasa penyelaman/pekerjaan bawah air
136. R 07 15 Jasa asuransi
137. R 07 16 Pengadaan/pembebasan tanah
138. R 07 17 Akomodasi, Jasa Perjalanan dan Penyelenggara Acara
139. R 07 17 01 Akomodasi, Jasa Perjalanan
140. R 07 17 02 Penyelenggara Acara
141. R 07 18 Jasa Inspeksi / Quality Control
142. R 07 19 Jasa pengolahan panas dan permukaan logam, pengujian dan kalibrasi, pemeliharaan dan
reparasi mesin dan peralatan industri
143. R 07 19 01 Jasa pengolahan panas dan permukaan logam
144. R 07 19 02 Jasa pengujian dan kalibrasi
145. R 07 19 03 Jasa pemeliharaan dan reparasi mesin dan peralatan industri
146. R 07 19 04 Sub bidang lainnya
147. R 07 20 Pekerjaan jasa lainnya
NO. Kode Klasifikasi / Bidang / Sub Bidang / Bagian Sub Bidang
K B SB BSB
01. S JASA KONSULTANSI NON-KONSTRUKSI
02. S 01 Bidang Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
03. S 01 01 Sistem/teknologi pos dan telekomunikasi
04. S 01 02 Pariwisata dan perhotelan
05. S 02 Bidang Pertanian
06. S 02 01 Perkebunan/pertanian/peternakan
07. S 02 02 Kehutanan
08. S 02 03 Perikanan
09. S 02 04 Konservasi dan Penghijauan
10. S 02 05 Pertanian lainnya
11. S 03 Bidang Perindustrian
12. S 03 01 Industri Mesin dan Logam
13. S 03 02 Industri Kimia
14. S 03 03 Industri Hasil Pertanian
15. S 03 04 Industri Elektronika
16. S 03 05 Industri Bahan Bangunan
17. S 03 06 Perindustrian lainnya
18. S 04 Pembangkitan Tenaga
19. S 04 01 Distribusi dan Transmisi
20. S 04 02 Pembangkitan tenaga lainnya
21. S 04 03 Konservasi Energi
22. S 05 Menurut Lingkup Layanan Pekerjaan
23. S 05 01 Jasa survey
24. S 05 02 Perencanaan Umum
25. S 05 03 Study kelayakan
26. S 05 04 Perencanaan teknis
27. S 05 05 Penelitian
28. S 05 06 Pengawasan
29. S 05 07 Manajemen
30. S 06 Bidang Lain-Lain
31. S 06 01 Asuransi, Perbankan, Keuangan
32. S 06 02 Kesehatan, Pendidikan, Sumber Daya Manusia, Kependudukan
33. S 06 03 Hukum dan penerangan
34. S 06 04 Sub bidang lainnya
Lampiran 2 – Pedoman No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi Ke-2
(untuk Penyedia Barang/Jasa per proses pekerjaan)
PAKTA INTEGRITAS
Kepada Yth :
Fungsi Pengadaan/Panitia Pengadaan
[ __Nama Unit Bisnis__ ]
PT PERTAMINA (PERSERO)
Dengan hormat,
1. Bahwa semua informasi yang kami sampaikan adalah benar, sehingga apabila dikemudian hari
ditemukan adanya ketidaksesuaian atas informasi dimaksud, maka Perusahaan bersedia
menerima sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku di PT Pertamina (Persero),
2. Jaminan Kewajaran Harga
a. Bahwa harga yang kami tawarkan sudah termasuk keuntungan dan semua
pajak/keuntungan yang berlaku serta semua unsur biaya yang telah ditetapkan dalam
dokumen pengadaan dan belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN 10%).
b. Bahwa harga yang kami sampaikan adalah wajar. Bila di kemudian hari diketahui bahwa
harga yang kami sampaikan menunjukkan/mengindikasikan adanya ketidakwajaran, maka
kami sanggup mempertanggungjawabkan dan mengembalikan kelebihan harga tersebut ke
PT Pertamina (Persero) dan dikenai sanksi (berlaku untuk perusahaan, pemilik dan
pengurusnya) sesuai ketentuan yang berlaku di PT Pertamina (Persero).
3. Bahwa Perusahaan dan Karyawan Perusahaan tidak memiliki benturan kepentingan dengan
PT Pertamina (Persero) yang membuat Perusahaan menjadi tidak patut untuk bertindak selaku
Mitra Kerja PT Pertamina (Persero), termasuk :
a. Kepentingan ekonomi secara langsung, hubungan asosiasi atau hubungan lainnya (baik
pribadi ataupun keluarga) dengan Perusahaan Patungan PT Pertamina (Persero) atau
Karyawan atau Direksi atau Komisaris atau pemegang saham pengendali atau penjamin
Perusahaan Patungan dimaksud, atau kepentingan ekonomi tidak langsung yang bersifat
material terhadap Perusahaan Patungan dimaksud.
b. Selama berlangsungnya proses Pekerjaan dan sesudahnya tidak akan melakukan tindakan
secara sengaja atau tidak sengaja, termasuk tetapi tidak terbatas pada menerima pekerjaan
dari pihak manapun secara langsung atau tidak langsung, yang mempunyai atau
mengakibatkan timbulnya benturan kepentingan antara Perusahaan dengan
PT Pertamina (Persero) atau Perusahaan Patungan dimaksud.
Demikian pernyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya guna
memenuhi salah satu syarat dalam proses pengadaan barang/jasa untuk pekerjaan tersebut
diatas.
Hormat Kami,
Tempat, .................................. 2013
[_______Nama ______]
Jabatan : ___________
Lampiran 3 – Pedoman A-001/I00020/2010-S0 Revisi Ke-2
(untuk Penyedia Barang/Jasa dalam rangka sertifikasi)
Lampiran 3 – Pedoman No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi Ke-2
(untuk Penyedia Barang/Jasa Sertifikasi)
PAKTA INTEGRITAS
Kepada Yth :
Panitia Sertifikasi/Prakualifikasi Penyedia Barang/Jasa
[ __Nama Unit Bisnis__ ]
PT PERTAMINA (PERSERO)
Dengan hormat,
1. Bahwa semua informasi yang kami sampaikan adalah benar, sehingga apabila dikemudian hari
ditemukan adanya ketidaksesuaian atas informasi dimaksud, maka Perusahaan bersedia
menerima sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku di PT Pertamina (Persero),
termasuk pembatalan Surat Keterangan Terdaftar (SKT).
2. Bahwa dengan dimasukkannya Perusahaan sebagai Mitra Kerja terdaftar di Lingkungan Kantor
Pusat PT Pertamina (Persero) dengan penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT), kami
bersedia mematuhi ketentuan yang berlaku di PT Pertamina (Persero) termasuk tetapi tidak
terbatas pada :
a. Ketentuan tentang pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
b. Ketentuan tentang pemberian sanksi/skorsing bagi penyedia barang/jasa;
c. Ketentuan lainnya yang berkaitan dengan proses pengadaan barang/jasa.
3. Bahwa Perusahaan dan Karyawan Perusahaan tidak memiliki benturan kepentingan dengan
PT Pertamina (Persero) yang membuat Perusahaan menjadi tidak patut untuk bertindak selaku
Mitra Kerja PT Pertamina (Persero), termasuk :
c. Kepentingan ekonomi secara langsung, hubungan asosiasi atau hubungan lainnya (baik
pribadi ataupun keluarga) dengan Perusahaan Patungan PT Pertamina (Persero) atau
Karyawan atau Direksi atau Komisaris atau pemegang saham pengendali atau penjamin
Perusahaan Patungan dimaksud, atau kepentingan ekonomi tidak langsung yang bersifat
material terhadap Perusahaan Patungan dimaksud.
d. Selama berlangsungnya proses sertifikasi dan sesudahnya tidak akan melakukan tindakan
secara sengaja atau tidak sengaja, termasuk tetapi tidak terbatas pada menerima pekerjaan
dari pihak manapun secara langsung atau tidak langsung, yang mempunyai atau
mengakibatkan timbulnya benturan kepentingan antara Perusahaan dengan
PT Pertamina (Persero) atau Perusahaan Patungan dimaksud.
Demikian pernyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya guna
memenuhi salah satu syarat dalam proses Sertifikasi di Lingkungan Kantor Pusat PT Pertamina
(Persero).
Hormat Kami,
Tempat, .................................. 2013
[_______Nama ______]
Jabatan : ___________
Lampiran 4 – Pedoman No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi Ke-2
PAKTA INTEGRITAS
Bertindak sebagai pekerja yang terlibat dalam proses pengadaan barang/jasa, kami yang bertanda tangan
di bawah ini :
Nama :
No. Pekerja :
Jabatan :
Fungsi / Dit. :
Demikian, pernyataan ini kami sampaikan dengan sebenar-benarnya, tanpa menyembunyikan fakta
dan hal material apapun, dan dengan demikian kami akan bertanggung jawab sepenuhnya atas
kebenaran dari hal-hal yang kami nyatakan disini, demikian pula akan bersedia bertanggungjawab baik
secara perdata maupun pidana, apabila laporan dan pernyataan ini tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
(Tempat, tanggal-bulan-tahun)
Mengetahui, *) Yang bersangkutan,
Nama Nama
*) Jika yang melaksanakan proses pengadaan barang/jasa adalah Panitia Pengadaan, maka yang mengetahui
adalah pejabat penandatangan Surat Perintah Panitia Pengadaan.
Jika yang melaksanakan proses pengadaan barang/jasa adalah Fungsi Pengadaan, maka yang mengetahui
adalah atasan yang bersangkutan, yaitu pejabat minimal setingkat Manajer.
Lampiran 5 – Pedoman No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi Ke-2
KP untuk UK = 3
KP untuk BUK = 8 atau 1,2 N
KP untuk Asing = 1,2 N
SKP = KP – Jumlah paket pekerjaan/proyek yang sedang dikerjakan (berdasarkan
surat pernyataan terlampir)
= ............... - ...............
= ........................
Keterangan :
N = Jumlah 1paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat yang
bersamaan selama kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir.
UK = Usaha Kecil
BUK = Bukan Usaha Kecil
B. Form Contoh Perhitungan SKK & SKP
KK = 7 x MK
KK = 7 x ……………………….
KK = ………………………………
SKK = KK - jumlah total nilai paket pekerjaan / proyek yang sedang dilaksanakan
SKK = KK - …………………
SKK = ……………………………..
PT. …………………………………….
Direktur
Lampiran 7 – Pedoman No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi Ke-2
I. TABEL PENGHARGAAN/PRESTASI
YANG
POIN CARA
NO. JENIS PRESTASI (+) PENGISIAN
MELAKUKAN
PENGISIAN
1. Mendaftar dalam kegiatan pengadaan barang/jasa dan 1 Manual/ Fungsi Pengadaan/
dinyatakan lulus prakualifikasi. Otomatis e-Procurement
2. Mengajukan penawaran secara lengkap dan dinyatakan 1 Manual/ Fungsi Pengadaan/
lulus evaluasi administrasi. Otomatis e-Procurement
3. Mengajukan penawaran secara lengkap (termasuk HSE 1 Manual/ Fungsi Pengadaan/
Plan untuk pekerjaan jasa konstruksi, jika disyaratkan Otomatis e-Procurement
dalam Dokumen Pengadaan) dan dinyatakan lulus
evaluasi teknis.
4. Mengajukan penawaran secara lengkap dan dinyatakan 1 Manual/ Fungsi Pengadaan/
lulus evaluasi harga. Otomatis e-Procurement
5. Ditunjuk sebagai pemenang dalam kegiatan pengadaan 5 Otomatis Sistem MySAP
barang/jasa dan menandatangani Kontrak/Perjanjian. (PO/Kontrak)
6. Spesifikasi dan delivery time barang/jasa sesuai yang 5 Semi Fungsi
dipersyaratkan per Goods Receipt (GR) / ”finished” Otomatis Penerimaan/
Service Acceptance (SA). (SA/GR) Fungsi Pengguna
7. Implementasi Contractor Safety Management System
(CSMS) terdiri dari:
a. Kontraktor memasukkan program HSE dalam waktu
pelaksanaan dan mengimplementasikannya.
b. Membuat dan melaksanakan Job Safety Analysis
(JSA) sebelum memulai pekerjaan.
c. Kontraktor melaksanakan mitigasi / rekomendasi
JSA terhadap bahaya yang mungkin muncul saat
pelaksanaan pekerjaan.
d. Kontraktor menerapkan prosedur ijin kerja yang
aman, termasuk melaksanakan rekomendasinya.
e. Kontraktor melakukan audit / inspeksi HSE
(melibatkan pimpinan tertinggi kontraktor &
pengawas kontraktor) selama pekerjaan
dilaksanakan.
f. Kontraktor menindaklanjuti semua temuan aspek
HSE selama pekerjaan dilaksanakan.
g. Kontraktor membuat laporan insiden / accident,
Semi
melakukan investigasi dan menindaklanjuti
10 Otomatis Fungsi Pengguna
rekomendasi investigasi.
(SA)
h. Kontraktor mengkomunikasikan bahaya dan mitigasi
pekerjaan, mempromosikan aspek HSE terhadap
seluruh pekerja melalui : training / sosialisasi /
induction / safety briefing / safety sign / HSE
meeting, mengkomunikasikan MSDS (Material
Safety Data Sheet).
i. Menyediakan dan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) dan first aid (P3K) kepada seluruh pekerja
yang membutuhkan saat pelaksanaan pekerjaan.
j. Melakukan pembinaan aspek HSE terhadap
Subcontractor-nya (bila ada).
k. Melakukan pengelolaan material / peralatan /
perlengkapan kerja secara aman.
l. Pekerja kontraktor pernah mengikuti sosialisasi
emergency procedure Pertamina dan
melaksanakannya (bila terjadi kondisi darurat).
Berdasarkan hasil final evaluation CSMS , apabila
implementasi CSMS ≥ 90%
Catatan : Untuk No.1,2,3 dan 4 tidak berlaku pada proses Penunjukan Langsung.
II. TABEL SANKSI/PELANGGARAN
a. Jenis Pelanggaran dengan Pemberian Poin
POIN CARA YANG MELAKUKAN
NO. JENIS PELANGGARAN / KEJADIAN PENGISIAN PENGISIAN
(-)
1. Mendaftar sebagai peserta dan/atau -5 a) Manual : Untuk a) Fungsi Pengadaan
mengambil dokumen pengadaan tetapi tidak proses
mengajukan penawaran dengan memberikan pengadaan
keterangan tertulis (no quote), atau terlambat offline/ manual.
memasukkan dokumen penawaran. b) Aplikasi Pertamina
b)Otomatis : e-Procurement
Untuk proses
pengadaan
yang
menggunakan
aplikasi
Pertamina
e-Procurement
2. Mendaftar sebagai peserta dan/atau -10 a) Manual : Untuk a) Fungsi Pengadaan
mengambil dokumen pengadaan tetapi tidak proses
mengajukan penawaran tanpa memberikan pengadaan
keterangan tertulis (no response). offline/ manual.
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE NOMOR : B-001/I00020/2010-S0
GROUP-GENERAL AFFAIRS DIT. REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG/JASA
HALAMAN : 1 dari 33
I. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan TKO ini adalah untuk membakukan prosedur/tatacara
pengadaan barang/jasa di lingkungan Pertamina agar pelaksanaan pengadaan
barang/jasa dapat dilakukan sesuai prinsip dasar pengadaan barang/jasa yang
efektif dan efisien.
B. Batasan
1. Persyaratan Dokumen Pengadaan
1) Isi dokumen pengadaan, mengenai pengaturan lingkup pekerjaan,
spesifikasi barang/jasa, delivery / jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
atau hal khusus lain tidak mengarah pada Penyedia Barang/Jasa
tertentu.
2) Tidak ada biaya penggantian dokumen pengadaan.
2. Persyaratan Dokumen Penawaran
1) Surat Penawaran;
a. Harus dibuat di atas kertas beridentitas perusahaan, bermeterai
cukup (kecuali penyedia barang/jasa asing), bertanggal dan
ditandatangani oleh pimpinan/Direktur Utama/Direktur/penerima
kuasa dari pimpinan/Direktur Utama yang namanya tercantum
dalam akte pendirian dan perubahannya atau Struktur Organisasi
Lembaga (khusus untuk lembaga pemerintah), atau kepala cabang
penyedia barang/jasa yang diangkat oleh kantor pusat atau pejabat
yang menurut perjanjian kerjasama (association agreement) adalah
yang berhak mewakili asosiasi (pejabat dari penyedia barang/jasa
utama/lead firm), dan disampaikan dalam sampul tertutup; dan/atau
b. Harus mencantumkan masa berlakunya penawaran sesuai yang
diminta dalam dokumen pengadaan; dan/atau
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE NOMOR : B-001/I00020/2010-S0
GROUP-GENERAL AFFAIRS DIT. REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG/JASA
HALAMAN : 3 dari 33
c. Harus disampaikan paling lambat pada waktu (hari, tanggal dan jam)
yang telah ditentukan; dan/atau
d. Harus disampaikan kepada Panitia Pengadaan/ Fungsi Pengadaan,
tidak boleh disampaikan melalui Anggota Fungsi Pengadaan/Panitia
Pengadaan atau melalui Pejabat Berwenang; dan/atau
e. Harus melampirkan data pendukung apabila terdapat perbedaan
dengan yang tercantum dalam proses sertifikasi; dan/atau
f. Harus mencantumkan daftar kuantitas/volume/spesifikasi teknis/lingkup
pekerjaan, HSE plan, harga dan waktu pengiriman/penyelesaian
pekerjaan.
2) Harga penawaran;
a. Harus ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf. Jumlah yang
tertera dalam angka harus sesuai dengan jumlah yang tertera dalam
huruf.
b. Apabila terdapat perbedaan antara angka dan huruf, maka harga
penawaran yang dipakai adalah harga dalam angka atau huruf yang
sama dengan perincian penawaran.
c. Apabila terdapat perbedaan antara angka dan huruf, namun tidak
ada perincian penawaran maka harga penawaran yang dipakai
adalah harga dalam huruf.
d. Apabila angka dan huruf sama namun perincian berbeda, maka
harga penawaran yang dipakai adalah harga dalam angka dan
huruf.
e. Apabila penawaran dalam angka, huruf dan perincian ketiga-tiganya
berbeda, maka penawaran dinyatakan gugur.
3) Penyedia Barang/Jasa dilarang mencantumkan persyaratan tambahan
yang tidak termasuk dalam persyaratan dokumen pengadaan yang
telah ditetapkan oleh Fungsi Pengadaan/Panitia Pengadaan.
3. Penetapan Metode Evaluasi Penawaran
1) Kriteria dan Tata Cara Evaluasi
a. Kriteria dan tata cara evaluasi harus ditetapkan dalam dokumen
pengadaan dan dijelaskan pada waktu pemberian penjelasan.
b. Dalam mengevaluasi penawaran, Fungsi Pengadaan/Panitia
Pengadaan tidak diperkenankan mengubah, menambah, dan
mengurangi kriteria dan tata cara evaluasi tersebut dengan alasan
apapun dan/atau melakukan tindakan lain yang bersifat post bidding.
c. Dalam penelitian/evaluasi atas penawaran harga, OE/HPS
merupakan salah satu acuan untuk menilai kewajaran harga
terhadap penawaran yang masuk.
d. Apabila dalam dokumen pengadaan mengatur kemungkinan calon
Penyedia Barang/Jasa menyampaikan penawaran alternatif, maka
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE NOMOR : B-001/I00020/2010-S0
GROUP-GENERAL AFFAIRS DIT. REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG/JASA
HALAMAN : 4 dari 33
IV. REFERENSI
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No. A-001/I00020/2010-S0 Revisi Ke-2.
V. DOKUMEN TERKAIT
1. Dokumen Pengadaan
2. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
3. Berita Acara Pembukaan Penawaran
4. Berita Acara Evaluasi Penawaran
5. Berita Acara Hasil Negosiasi
6. Berita Acara Hasil Pengadaan
VII. PROSEDUR
A. PERSIAPAN
1. Fungsi Pengguna mengirimkan permintaan pengadaan barang/jasa kepada
Fungsi Pengadaan yang berisi uraian kebutuhan barang/jasa dengan
dilampiri dokumen pendukung lainnya sesuai kebutuhan, termasuk:
1) Print-out PR yang telah di release oleh Pejabat Berwenang.
2) OE/HPS yang telah disahkan oleh Pejabat Berwenang sesuai otorisasi
dan disampaikan dalam amplop tertutup (baru bisa dibuka pada saat
evaluasi penawaran harga).Berdasarkan OE/HPS, Fungsi Pengguna
menentukan kualifikasi Penyedia Barang/Jasa sesuai ketentuan yang
terdapat pada Bab IV.C Pedoman Pengadaan Barang/Jasa.
3) Persyaratan prakualifikasi (bila ada).
4) Untuk pengadaan barang, dilengkapi dengan detail spesifikasi teknis
dalam bentuk katalog, brosur, dll (bila ada).
5) Untuk pengadaan jasa dilengkapi dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK),
termasuk gambar (bila ada).
Kerangka Acuan Kerja (KAK) harus dibuat dan diajukan oleh Fungsi
Pengguna untuk dijadikan acuan dan informasi bagi para Penyedia
Barang/Jasa dalam rangka menyiapkan kelengkapan administratif,
usulan teknis dan harga serta sebagai acuan bagi Panitia Pengadaan /
Fungsi Pengadaan dalam melakukan evaluasi penawaran, klarifikasi,
negosiasi, pembuatan kontrak dan evaluasi hasil kerja.
KAK memuat antara lain:
a. Uraian pendahuluan berupa gambaran secara garis besar mengenai
proyek/kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain berisi latar
belakang, maksud dan tujuan, lokasi, pengguna jasa;
b. Data penunjang berupa data yang berkaitan pelaksanaan proyek,
antara lain data dasar, standar teknis, studi-studi terdahulu yang
pernah dilaksanakan dan peraturan serta ketentuan yang berlaku;
c. Tujuan dan ruang lingkup pekerjaan yang memberikan gambaran
mengenai tujuan yang ingin dicapai, keluaran lain, peralatan dan
material yang disediakan oleh pemberi pekerjaan serta peralatan
dan material yang harus disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa,
lingkup kewenangan yang dilimpahkan kepada Penyedia
Barang/Jasa, perkiraan jangka waktu penyelesaian pekerjaan,
kualifikasi dan jumlah tenaga ahli yang harus disediakan, perkiraan
seluruh tenaga ahli/tenaga pendukung yang diperlukan (jumlah man-
months) dan jadwal setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan;
d. Jenis dan jumlah laporan yang disyaratkan (laporan pendahuluan,
laporan sela dan laporan akhir);
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE NOMOR : B-001/I00020/2010-S0
GROUP-GENERAL AFFAIRS DIT. REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG/JASA
HALAMAN : 9 dari 33
B. PELELANGAN
1. Pengumuman
Fungsi Pengadaan/Panitia Pengadaan mengumumkan Pelelangan melalui
website Perusahaan dan/atau melalui media cetak nasional, apabila
dipandang perlu pemberitahuan dapat dikirim langsung melalui facsimile
dan/atau e-mail kepada Penyedia Barang/Jasa yang diyakini mampu
melaksanakan pekerjaan. Pengumuman Pengadaan sekurang-kurangnya
memuat:
1) Nama Unit Operasi/Unit Usaha/Direktorat yang akan mengadakan
Pelelangan;
2) Uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau
barang yang akan dibeli;
3) Syarat peserta Pelelangan, termasuk persyaratan dokumen sertifikasi
dan prakualifikasi (bila ada);
4) Aspek HSE mengenai pekerjaan jasa yang akan dilaksanakan;
5) Tempat, hari dan waktu untuk mendaftarkan diri sebagai peserta.
2. Sertifikasi dan Prakualifikasi
1) Penyedia Barang/Jasa menyiapkan persyaratan dokumen termasuk
dokumen CSMS yang diperlukan dan melakukan pendaftaran.
2) Panitia Sertifikasi melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap dokumen
persyaratan sertifikasi bagi Penyedia Barang/Jasa non-SKT.
Fungsi Pengadaan/Panitia Pengadaan melakukan evaluasi dan
verifikasi terhadap dokumen prakualifikasi (bila ada dokumen tambahan
lainnya).
3) Bagi Penyedia Barang/Jasa Non SKT yang dinyatakan lulus proses
sertifikasi dan atau prakualifikasi:
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE NOMOR : B-001/I00020/2010-S0
GROUP-GENERAL AFFAIRS DIT. REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG/JASA
HALAMAN : 11 dari 33
F. PROSES KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
1. Fungsi Pengadaan menyiapkan konsep surat perjanjian hasil pembahasan
bersama penyedia jasa atau penyedia barang dan jasa (borongan) selama
proses Pelelangan / Pemilihan Langsung / Penunjukan Langsung dengan
dilengkapi dokumen pendukung berupa:
1) Dokumen Pengadaan
2) Berita Acara Penjelasan (bila ada), Berita Acara Pembukaan
Penawaran, Berita Acara Negosiasi
3) Surat Penawaran
4) Surat Penunjukan Pemenang
5) Dokumen lainnya yang dianggap perlu
2. Apabila terdapat perubahan klausul dalam konsep surat perjanjian yang
telah dilampirkan dalam dokumen pengadaan sebelumnya, Fungsi
Pengadaan bersama Fungsi Pengguna, Fungsi Hukum dan Fungsi terkait
lainnya melakukan pembahasan final surat perjanjian secara internal.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE NOMOR : B-001/I00020/2010-S0
GROUP-GENERAL AFFAIRS DIT. REVISI KE :2
BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
JUDUL : PENGADAAN BARANG/JASA
HALAMAN : 31 dari 33
Pemilihan Penunjukan
No. Aktivitas Pelelangan
Langsung Langsung
1 Pengumuman / Mengundang &
3–5 0– 4 -
Pendaftaran
2 Sertifikasi 2–3
0–4 0–2
3 Prakualifikasi 3–5
4 Undangan dan Pengambilan Dokumen
1–2 1–2 1–2
Pengadaan
5 Pemberian Penjelasan 2–4 1–3 0– 2
6 Penyampaian Dokumen Penawaran 5 – 10 3–7 1–5
7 Pembukaan Dokumen Penawaran
8 Evaluasi Penawaran
7 – 10 3–7 1–5
9 Negosiasi
10 Usulan Penetapan Calon Pemenang
11 Keputusan Penetapan Pemenang 3 -7 2-5 1–5
12 Pengumuman Pemenang 1 1 -
13 Masa Sanggah :
- Pengajuan sanggahan 1–4 1–4 -
- Jawaban sanggahan 1–5 1–5 -
14 Penunjukan Pemenang 1 1 1
Di luar proses kontrak 30 – 57 14 – 43 5 – 22
15 Proses Kontrak 5 – 14 5 – 14 3 – 14
Total 35 – 71 19 – 57 11 – 37
IX. LAMPIRAN
Lampiran 1 – Diagram Alir TKO Pengadaan Barang/Jasa:
A. Persiapan
B. Pelelangan /Pemilihan Langsung /Penunjukan Langsung
C. Proses Kontrak
Lampiran 2 – Persyaratan Tambahan E-Reverse Auction Dalam Dokumen
Pengadaan
Lampiran3 – Surat Pernyataan menjadi Anggota Pertamina e-Procurement
Lampiran – 1 TKO No.B- 001/I00020/2010-S0 Revisi Ke- 2
DIAGRAM ALIR TKO
PENGADAAN BARANG/JASA
FUNGSI HUKUM /
FUNGSI FUNGSI PANITIA
NO. PROSEDUR FUNGSI TERKAIT
PENGGUNA PENGADAAN PENGADAAN
LAINNYA
1 Pengumuman / Pengundangan
Mengumumkan pekerjaan / mengundang penyedia 1
barang/jasa
Lulus?
4 Pemberian Penjelasan
Memberikan penjelasan mengenai dokumen pengadaan di 4
tempat dan pada waktu yang ditentukan, dengan mengundang
para calon penyedia barang/jasa
7 Evaluasi Penawaran
Mengevaluasi dokumen penawaran dan hasilnya dituangkan 7
dalam berita acara evaluasi penawaran
13 Penunjukan Pemenang
a Membuat Surat Penunjukan Pemenang Lelang Umum 13.a
4. Bidder baru bisa masuk ke menu Bidding pada setelah waktu waktu 'starting
time' tiba dimana pada layar Bidder ditunjukkan akan berubah masuk ke form
'Auction-Item'.
5. Panitia dapat mengulang satu kali proses negosiasi secara e-ReverseAuction
atau dapat menyatakan bahwa proses negosiasi gagal apabila:
a. Sampai jatuh tempo penawaran berakhir harga penawaran
terendah/terbaik masih diatas OE Pertamina ; atau
b. Penawaran terbaik yang telah ditetapkan sebagai pemenang lelang
membatalkan penawamnya. Bagi peserta dimaksud akan dikenai sanksi
sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak diikut sertakan dalam negosiasi
ulang.
Untuk e-ReverseAuction ulang dapat dimungkinkan untuk memberikan
informasi apakah suatu penawaran sudah sama dengan atau dibawah OE.
Ketentuan ini harus disampaikan sebelum dilaksanakan e-ReverseAuction
ulang. Dalam e-ReverseAuction ulang, penawaran awal setiap peserta harus
sama dengan penawaran akhir e-ReverseAuction sebelumnya.
6. Penutupan waktu penawaran dilakukan secara otomatis oleh e-
ReverseAuction Pertamina.
7. Apabila diakhir proses e-ReverseAuction terdapat lebih dari satu Bidder yang
memasukkan harga terendah sama, maka proses e-ReverseAuction akan
diulang hanya kepada Bidder tersebut dengan kurun waktu ... menit (maksimal
15 menit) dengan ... kali perpanjangan otomatis (maksimal 2 kali) selama 5
menit.
8. Jika waktu e-ReverseAuction telah berakhir, sistem secara otomatis akan
menutup semua transaksi dan pada layar Bidder akan keluar dari layar
'Bidding Process'
VIII.KERAHASIAAN DATA
1. Bidder dapat mengatahui posisi/rankingnya, namun dapat/tidak dapat melihat
harga terendah maupun ranking Bidder lainnya (ditentukan oleh Panitia).
2. Selama waktu Auction masih berjalan identitas dan data penawaran akan
dirahasiakan dari peserta lain selain hal yang telah ditetapkan dalam butir 1.
3. Identitas dan data penawaran, sebagaimana dimaksud ketentuan butir 2 di
atas, akan dibuka kepada semua bidder pada waktu penawaran berakhir.
XI. SANKSI
1. Pertamina berhak untuk memberikan sanksi berupa diskualifikasi kepada
Bidder jika ditemukan bukti pelanggaran pelaksanaan e-ReverseAuction oleh
Bldder.
2. Seluruh Bidder dan Perusahaan Peserta wajib mengikuti aturan pelaksanaan
e-ReverseAuction dan perubahannya tanpa terkecuali. Setiap pelanggaran
dari aturan ini dapat membatalkan keikutsertaan Bidder tersebut.
XIII.PERUBAHAM KETENTUAN
Panitia dan atau Administrator mempunyai hak sepenuhnya untuk:
1. Menolak dan menghentikan keikutsertaan Bidder pada Bidding Room Audion
dalam hal:
a. Tidak dapat menunjukkan otorisasi yang dipersyaratkan untuk mengikuti
jalannya e-Auclion.
b. Melanggar aturan penyelenggaraan e-ReverseAuction.
c. Terlambat datang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2. Mengubah jadwal (menunda, memperpanjang, dan atau mengulang)
pelaksanaan e-ReverseAuction jika dianggap perlu, temasuk jika terdapat
gangguan teknis dalam koneksi dan sistem e-ReverseAuction Pertamina.
3. Mempublikasikan data hasil pelaksanaan e-ReverseAuction, kecuali jika
disepakati berbeda.
Lampiran 3 – TKO B-001/I00020/2010-S0 Revisi Ke-2
SURAT PERNYATAAN
MENJADI ANGGOTA ELECTRONIC PROCUREMENT
PERTAMINA e-Procurement
MENYATAKAN :
1. Memohon menjadi Anggota Electronic Procurement PERTAMINA e-Procurement, yang
selanjutnya dalam surat pernyataan ini disebut ANGGOTA.
2. Bersedia memberikan segala dokumen dan informasi yang benar, masih berlaku dan
sah secara hukum dari Perusahaan. Bilamana dikemudian hari ditemukan bahwa
dokumen-dokumen yang kami berikan tidak benar dan tidak sah, maka kami bersedia
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan/atau
dikeluarkan dari Daftar Vendor PERTAMINA.
1 of 3
* diisi apabila ANGGOTA telah memiliki atau mengetahui.
3. Bersedia mematuhi dan melaksanakan persyaratan-persyaratan, ketentuan-ketentuan,
prosedur-prosedur maupun instruksi-instruksi yang berlaku bagi anggota PERTAMINA e-
Procurement, baik instruksi lisan maupun tertulis.
4. Bersedia berpartisipasi atau turut serta dalam setiap aktivitas yang diadakan oleh
PERTAMINA untuk melakukan pengadaan secara electronic yang meliputi permintaan
informasi, proposal, penawaran harga dan/atau pengadaan secara electronic Reverse
Auction (e-RA).
5. Bersedia melayani dan memenuhi permintaan PERTAMINA yang meliputi :
a. Permintaan dari PERTAMINA kepada ANGGOTA untuk memberikan setiap
informasi dalam rangka proses pra-kualifikasi melalui media elektronik.
b. Permintaan dari PERTAMINA kepada ANGGOTA untuk memberikan setiap informasi
tentang persyaratan / penawaran teknis yang akan digunakan untuk menentukan
kemampuan ANGGOTA dalam pengadaan barang/jasa melalui media elektronik.
c. Permintaan dari PERTAMINA kepada ANGGOTA untuk memberikan setiap
informasi tentang proposal penawaran harga yang akan digunakan untuk proses
evaluasi komersial melalui media elektronik.
d. e-RA (electronic Reverse Auction) adalah sebuah metoda pengadaan dengan cara
memasukkan harga lebih dari satu kali dan bersifat menurun dalam jangka waktu
yang telah ditentukan oleh PERTAMINA melalui media elektronik.
6. Memberikan kewenangan dan kuasa kepada PERTAMINA untuk memutus dan/atau
mengakhiri keanggotaan ANGGOTA sewaktu-waktu dengan tanpa memberikan
pemberitahuan sebelumnya, alasan atau sebab kepada ANGGOTA.
7. Sebagai ANGGOTA bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan User Name / ID
dan Password PERTAMINA e-Procurement, dan bertanggung jawab penuh untuk semua
aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan User Name / ID dan Password
PERTAMINA e-Procurement.
8. Membebaskan PERTAMINA beserta para pekerjanya dari :
a. setiap penyalahgunaan User Name / ID dan Password dari ANGGOTA.
b. setiap kerusakan dan/atau kerugian baik langsung maupun tidak langsung, namun
tidak terbatas pada kehilangan keuntungan, I’tikad baik, kegunaan data atau
kerugian-kerugian non-material yang ditimbulkan oleh :
i. penggunaan atau ketidak mampuan menggunakan sistem.
ii. penggunaan akses yang tidak sah maupun pengiriman data.
iii. pernyataan atau tindakan dari pihak ketiga dalam sistem.
iv. hal-hal yang berhubungan dengan sistem.
c. setiap tuntutan dari pihak ketiga sehubungan dengan penawaran atau keterangan
yang dimasukkan oleh ANGGOTA ke dalam sistem atau melalui sistem.
d. setiap penggunaan dan/atau penyambungan sistem oleh ANGGOTA.
e. setiap pelanggaran atas perjanjian ini dan instruksi-instruksi dari PERTAMINA atau
pelanggaran terhadap hak-hak pihak lain.
f. kegagalan pelaksanaan program atau sistem PERTAMINA e-Procurement yang
disebabkan oleh keadaan kahar (force majeure) yaitu sesuatu yang diluar kekuasaan
PERTAMINA dan termasuk juga namun tidak terbatas pada bencana alam, pemogokan,
huru-hara, perang, penyakit menular, peraturan-peraturan pemerintah yang diterapkan
setelah kejadian, kebakaran, kegagalan / kerusakan saluran komunikasi, ketiadaan
tenaga listrik, gempa bumi atau kejadian-kejadian malapetaka
lainnya.
9. Bersedia terikat dan menghargai semua penawaran yang sudah diserahkan selama
proses e-Procurement.
10. Bersedia untuk tidak membuka, mengeluarkan maupun memberikan setiap informasi
dan data kepada pihak ketiga, dan/atau penggunaannya dengan cara bagaimanapun
oleh ANGGOTA baik langsung maupun tidak langsung terhadap setiap informasi dan
data yang berhubungan dengan kegiatan PERTAMINA e-Procurement dan kegiatan
PERTAMINA lainnya.
2 of 3
* diisi apabila ANGGOTA telah memiliki atau mengetahui.
11. ANGGOTA sebagai pemilik User Name / ID dan Password mengakui bahwa pengiriman
data/penawaran yang dilakukan melalui system PERTAMINA e-Procurement
merupakan transaksi yang sah secara hukum.
12. Mengakui bahwa data-data dan/atau catatan-catatan yang valid dan sah untuk dasar
evaluasi proses pengadaan adalah data-data dan/atau catatan-catatan yang terekam
(recorded) didalam server PERTAMINA e-Procurement.
13. Bersedia untuk mengirimkan dan menyerahkan Dokumen Tertulis Penawaran Asli ke
PERTAMINA dengan segera setelah ANGGOTA mengirimkannya melalui sistem
PERTAMINA e-Procurement.
14. Bersedia untuk menerima segala keputusan Panitia Pengadaan PERTAMINA.
Keputusan PERTAMINA adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
meterai Rp.
6.000,-
…………………………..
Catatan :
- Penandatangan adalah Direksi Perusahaan (misalnya Presiden Direktur, Direktur Utama, Direktur) sesuai
Akte Notaris atau Akte Perubahan yang terakhir.
- Penandatangan tidak dapat dikuasakan.
- Nama & alamat penandatangan harus sama dengan KTP dan Akte Notaris
3 of 3
* diisi apabila ANGGOTA telah memiliki atau mengetahui.
TATA KERJA ORGANISASI
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA ORGANISASI
II. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan TKO ini adalah untuk membakukan prosedur
pengadaan barang/jasa di lingkungan Perusahaan yang disebabkan karena
adanya keadaan darurat, baik yang terkait dengan kepentingan operasional
maupun non operasional, agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui
proses penunjukan langsung karena keadaan Darurat dimaksud dapat dilakukan
secara efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan
kepentingan Perusahaan.
IV. REFERENSI
1. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No. A-001/I00020/2010-S0.
2. TKO Material Management Non Hydro.
V. DOKUMEN TERKAIT
1. Surat Pernyataan Keadaan Darurat
2. Surat Pencabutan Keadaan Darurat
3. Surat Perintah Pembentukan Tim Tanggap Darurat
4. Work Order (WO)
5. Letter of Intent (LOI) / Surat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMP)
6. Surat Perjanjian / Surat Pesanan
7. TKI Negosiasi Secara Manual No. C-002/I00020/2010-S0
TATA KERJA ORGANISASI
B. BATASAN
1. Keadaan Darurat harus segera dilaporkan secara tertulis oleh Pejabat
Tertinggi setempat kepada Direktur terkait atau Direktur Utama
2. Tim Tanggap Darurat dapat dibentuk apabila peristiwa keadaan darurat
dimaksud memerlukan penanganan dari berbagai fungsi.
TATA KERJA ORGANISASI
VII. PROSEDUR
1. Tim Manajemen tempat terjadinya Keadaan Darurat memberikan laporan dan
usulan penetapan terjadinya Keadaan Darurat kepada Pejabat Tertinggi
Setempat.
2. Pejabat Tertinggi Setempat berdasarkan laporan dan usulan Tim Manajemen
mengeluarkan Pernyataan Keadaan Darurat secara tertulis dan apabila
diperlukan segera membentuk Tim Tanggap Darurat.
3. Tim Tanggap Darurat / Fungsi Pengguna melakukan inventarisasi pekerjaan
untuk menanggulangi keadaan darurat, termasuk menetapkan rincian fasilitas
minimal untuk menjalankan operasi dan spesifikasi barang/jasa yang
dibutuhkan.
4. Tim Tanggap Darurat / Fungsi Pengguna menyiapkan Purchase Requisition
(PR) Emergency (jika memungkinkan) atau Material Requisition (MR) / Work
Order (WO) untuk masing-masing pekerjaan dan usulan Penyedia Barang/
Jasa Pelaksana dengan justifikasi pemilihan Pelaksana Penyedia
Barang/Jasa dimaksud.
5. Fungsi Pengadaan menerima PR Emergency atau MR atau WO dari Tim
Tanggap Darurat / Fungsi Pengguna, menerbitkan Surat Perintah Memulai
Pekerjaan (SPMP) / Letter of Intent (LOI) dan menyerahkan 1 (satu) berkas
TATA KERJA ORGANISASI
IX. LAMPIRAN
Lampiran 1 : Diagram Alir TKO Pengadaan Barang/Jasa Dalam Keadaan
Darurat
Lampiran 2 : Surat Pernyataan Keadaan Darurat
Lampiran 3 : Surat Pencabutan Keadaan Darurat
Lampiran 1 TKO No. B-002/I00020/2010-S0 Revisi Ke-1
Lampiran 2 TKO No. B-002/I00020/2010-S0 Revisi Ke-1
Lampiran 3 TKO No. B-002/I00020/2010-S0 Revisi Ke-1
TATA KERJA ORGANISASI
PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN
METODE STRATEGIC SOURCING
No.B-003/I00020/2010-S0
REVISI KE - 2
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA ORGANISASI
I. TUJUAN
Tujuan dari TKO ini adalah untuk membakukan prosedur/tatacara pengadaan
Barang/Jasa dengan metode Strategic Sourcing agar pelaksanaannya dapat
dilakukan secara efektif, efisien, transparan dan bertanggung jawab serta
memberikan keuntungan yang optimal bagi Perusahaan.
IV. REFERENSI
1. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi ke-2.
2. TKO Pengadaan Barang/Jasa No.B-001/I00020/2010-S0 Revisi ke-2.
V. DOKUMEN TERKAIT
1. Memo permintaan dari Fungsi Pengguna Barang/Jasa atau dari Manajemen
2. Business case.
TATA KERJA ORGANISASI
VII. PROSEDUR
A. Persiapan Sourcing
1. Fungsi Pengguna mengirimkan permintaan pengadaan barang/jasa kepada
Fungsi/Bagian Strategic Sourcing yang berisi uraian kebutuhan barang/jasa
dengan dilampirkan dokumen pendukung lainnya sesuai kebutuhan,
termasuk:
1) Print-out PR yang telah di release dan ditandatangani oleh Pejabat
Berwenang.
2) OE/HPS yang telah disahkan dan ditandatangani oleh Pejabat
Berwenang sesuai otorisasi. Berdasarkan OE/HPS, Fungsi Pengguna
menentukan kualifikasi Penyedia Barang/Jasa.
3) Persyaratan prakualifikasi (bila ada).
4) Untuk pengadaan barang, dilengkapi dengan detail spesifikasi teknis
dalam bentuk katalog, brosur, dll (bila ada).
5) Untuk pengadaan jasa dilengkapi dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK),
termasuk gambar (bila ada).
KAK memuat antara lain:
a. Uraian pendahuluan berupa gambaran secara garis besar mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain berisi latar belakang,
maksud dan tujuan, lokasi, pengguna jasa;
b. Data penunjang berupa data yang berkaitan pelaksanaan pekerjaan,
antara lain data dasar, standar teknis, studi-studi terdahulu yang
pernah dilaksanakan dan peraturan serta ketentuan yang berlaku;
c. Tujuan dan ruang lingkup pekerjaan yang memberikan gambaran
mengenai tujuan yang ingin dicapai, keluaran lain, peralatan dan
material yang disediakan oleh pemberi pekerjaan serta peralatan
dan material yang harus disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa,
lingkup kewenangan yang dilimpahkan kepada Penyedia
Barang/Jasa, perkiraan jangka waktu penyelesaian pekerjaan,
kualifikasi dan jumlah tenaga ahli yang harus disediakan, perkiraan
seluruh tenaga ahli/tenaga pendukung yang diperlukan (jumlah man-
months) dan jadwal setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan;
TATA KERJA ORGANISASI
B. Pelaksanaan Sourcing
1. Fungsi/Bagian Strategic Sourcing mengirim dokumen Permintaan
Penawaran (RFQ) ke Penyedia Barang/Jasa yang telah terdaftar dalam
Bidder List, antara lain mencakup :
1) RFQ
2) KAK/TOR
3) Supplier Response Template
4) Surat Pernyataan Telah Menerima Dokumen RFQ
5) Surat Pernyataan Ikut Penawaran
6) Draft Kontrak / Term & Condition
7) Pakta Integritas
8) Surat Pernyataan Informasi Perusahaan
2. Penyedia Barang/Jasa menyusun penawaran harga dan proposal kerja
serta melengkapi dokumen yang telah diminta pada dokumen Permintaan
Penawaran (RFQ) dan mengirimkan pada waktu yang telah ditetapkan
pada dokumen permintaan penawaran ke Fungsi/Bagian Strategic
Sourcing.
3. Fungsi Pengguna Barang/Jasa melakukan evaluasi teknis (awal) terhadap
penawaran yang diberikan oleh Penyedia Barang/Jasa.
4. Fungsi/Bagian Strategic Sourcing melakukan:
1) Negosiasi dan klarifikasi penawaran harga dengan Penyedia Barang/
Jasa (jika diperlukan), dan dituangkan dalam Berita Acara Negosiasi
dan Klarifikasi. Negosiasi dapat dilakukan secara tatap muka, surat
menyurat secara tertulis, faximili atau melalui media elektronik
2) Evaluasi Supplier Assessment Matrix (Akhir).
3) Menyusun hasil sourcing (shortlist) berdasarkan hasil evaluasi dan
menyampaikan ke Pejabat yang berwenang untuk mendapat
persetujuan dan sebagai dasar penetapan pemenang.
5. Pejabat Berwenang melakukan review dan memberikan persetujuan hasil
evaluasi dimaksud dan mengirikamn ke Fungsi/Bagian Strategic Sourcing.
6. Fungsi/Bagian Strategic Sourcing menyampaikan pengumuman hasil
penetapan pemenang ke Penyedia Barang/Jasa (peserta sourcing) dengan
tembusan ke Fungsi Pengguna Barang/Jasa.
7. Penyedia Barang/Jasa (peserta sourcing) dapat memberikan sanggahan
kepada Pejabat berwenang sesuai ketentuan yang terdapat dalam TKO
Pengadaan Barang/Jasa No. B-001/I00020/2010-S0 Revisi ke-2.
TATA KERJA ORGANISASI
IX. LAMPIRAN.
Lampiran 1 : Diagram alir TKO Pengadaan Barang/Jasa Strategic Sourcing.
Lampiran 2 : Business Case Checklist
Lampiran 1 – TKO B-003/I00020/2010-S0 Revisi ke-2
A
Lampiran 1 – TKO B-003/I00020/2010-S0 Revisi ke-2
2. menyusun penawaran harga dan proposal kerja serta melengkapi dokumen yang
telah diminta pada dokumen Permintaan Penawaran (RFQ) dan mengirimkan 2
...
pada waktu yang telah ditetapkan pada dokumen permintaan penawaran
10. meneliti dan memberikan paraf pada kontrak dan menyampaikannya ke Fungsi
Strategic Sourcing 10
...
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP- NOMOR : C-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIREKTORATE REVISI KE :2 –
JUDUL : PEMBUATAN OWNER ESTIMATE / BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
HARGA PERHITUNGAN SENDIRI HALAMAN : 1 dari 9
II. REFERENSI
1. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi ke-2
2. TKO Pengadaan Barang/Jasa No.B-001/I00020/2010-S0 revisi ke-2
3. Peraturan Menteri Keuangan tentang FTA (Free Trade Agreement)
3. Periksa validitas data harga. Dalam menentukan valid tidaknya data harga
yang tersedia, perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Kurs pada saat pembuatan OE/HPS.
Kurs yang dipakai adalah Kurs Jual Transaksi BI, tanggal kurs yang
dipakai dicantumkan dalam OE/HPS.
2) Inflasi/deflasi;
3) Kondisi pasar;
4) Masa berlakunya harga.
4. Jika data harga masih valid maka langsung dibuat OE/HPS. Perhitungan
perkiraan harga dapat menggunakan cara perhitungan sebagai berikut :
Material A
Upah/Jasa B
Sewa/Peralatan C
Mobilisasi/Demobilisasi C.1 (apabila ada)
Biaya HAKI C.2 (apabila ada)
Biaya Asuransi C.3 (apabila ada)
Sub Total I D = A + B + C + C.1 + C.2 + C.3
Keuntungan & Resiko E=PxD
Total F=D+E
Dimana :
1) Keuntungan (P) maksimal adalah :
= 15% untuk perhitungan harga perkiraan pekerjaan yang bernilai
sampai dengan Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).
= 10% untuk perhitungan harga perkiraan pekerjaan yang bernilai di
atasRp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.
5.000.000.000 (lima miliar rupiah).
= 8% untuk perhitungan harga perkiraan pekerjaanyang bernilai di
atas Rp. 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).
2) Pada prinsipnya harga material (A) adalah harga sampai lokasi pekerjaan (site).
3) Dalam hal perhitungan harga material berdasarkan pembelian (SP/PO)
terakhir tidak boleh memperhitungkan faktor keuntungan.
4) Apabila material berasal dari luar negeri (impor) dan Perusahaan yang
membuka L/C maka dalam rumus di atas terhadap unsur material
tersebut tidak diperhitungkan keuntungan, namun ongkos angkut dari
pelabuhan dimasukan sebagai unsur transport.
5) Untuk OE/HPS dengan menggunakan mata uang asing Keuntungan (P)
maksimal adalah 5% (lima persen).
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP- NOMOR : C-001/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIREKTORATE REVISI KE :2 –
JUDUL : PEMBUATAN OWNER ESTIMATE / BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
HARGA PERHITUNGAN SENDIRI HALAMAN : 5 dari 9
2. Cari data harga unsur-unsur OE/HPS dari Bank Data Harga atau sumber
data harga yang tersedia, antara lain :
1) Harga kontrak terakhir;
2) Hasil sourcing sebelumnya;
3) Analisis harga satuan pekerjaan;
4) Engineering Estimate (EE) yang dibuat oleh konsultan atau fungsi perencana;
5) Harga Pasar ;
6) Harga kontrak sejenis;
7) Acuan harga yang dikeluarkan oleh Departemen/Lembaga/Asosiasi;
8) Jurnal/publikasi harga;
9) Price List.
3. Periksa validitas data harga. Dalam menentukan valid tidaknya data harga
yang tersedia, perhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Inflasi/deflasi;
2) Kondisi pasar;
3) Masa berlakunya harga.
4. Jika data harga masih valid maka langsung dibuat OE. Perhitungan
perkiraan harga dapat menggunakan cara perhitungan sebagai berikut :
BiayaPersonil A
[ ]
Keterangan:
A = Unsur pokok biaya sewa per bulan di luar biaya operasi (Rp.)
P = Nilai perolehan KRP (Rp.)
S = Salvage value (%)
n = Lama penyewaan dalam bulan (bulan)
i = Tingkat suku bunga pinjaman per bulan pada Bank Pemerintah saat
itu (%)
O = Biaya operasi (Rp.)
1) Harga rata-rata kendaraan bekas (used car) dari jenis / merk kendaraan yang
direncanakan akan disewa yang diperhitungkan secara presentase terhadap
nilai perolehan KRP (P).
Harga rata-rata kendaraan bekas tersebut dapat diperoleh dari harga pasar
setempat atau harga acuan yang digunakan oleh perusahaan asuransi
setempat (pada lokasi basis dimana KRP akan dioperasikan); atau
2) Nilai sisa yang dihitung dengan memperhatikan faktor depresiasi sebagai
berikut :
4) Perbaikan, termasuk penggantian ban, accu dan suku cadang, di luar dari
perawatan berkala.
VI. LAMPIRAN
Lampiran - Perhitungan Price Built Up
TATA KERJA INDIVIDU
No. C-002/I00020/2010-S0
Revisi Ke-1
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA INDIVIDU
I. METODE/TEKNIK
Metode : Tatalaksana Negosiasi
Teknik : - Negosiasi Tertulis
- Negosiasi Tatap Muka
II. REFERENSI
1. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No. A-001/I00020/2010-S0
2. TKO Pengadaan Barang/Jasa No. B-001/I00020/2010-S0
No. C-003/I00020/2010-S0
Revisi Ke-1
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA INDIVIDU
I. METODE/TEKNIK
Metode : Tatalaksana Penyesuaian Harga Kontrak (Price Adjustment)
Teknik : - Benchmark
- Formula perhitungan penyesuaian harga
II. REFERENSI
1. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No. A-001/I00020/2010-S0
2. TKO Pengadaan Barang/Jasa No. B-001/I00020/2010-S0
Catatan :
a. Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan Badan Pusat
Statistik (BPS)/Departemen atau Jurnal/Publikasi
b. Penetapan Koefisien komponen kontrak dilakukan oleh masing-masing
Direktorat.
TATA KERJA INDIVIDU
Hasil penyesuaian harga kontrak merupakan harga yang wajar dan paling
menguntungkan perusahaan.
TATA KERJA INDIVIDU
NEGOSIASI DENGAN
E-REVERSE AUCTION
No. C-004/I00020/2010-S0
Revisi Ke-1
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA INDIVIDU
I. METODE/TEKNIK/ALAT
1. Metode : Negosiasi elektronik dengan menggunakan Bidding room.
2. Teknik : Penentuan ranking penawaran berdasarkan harga dan waktu
pemasukan penawaran.
3. Alat : - Aplikasi e-ReverseAuction Pertamina yang dikembangkan oleh Divisi
Sistem Bisnis & Teknologi Informasi
- Personal Computer (PC), PC Server dan Printer dengan
- spesifikasi minimal seperti terdapat pada lampiran 1
- Local Area Network (LAN)
- Bidding room seperti terdapat pada lampiran 2
II. PENGERTIAN
1. e-ReverseAuction adalah negosiasi secara elektronik dengan mencari harga
terendah dalam rangka pengadaan barang/jasa.
2. Tipe Evaluasi Lumpsum adalah metoda evaluasi pengurutan ranking berdasarkan
penawaran harga lumpsum dan waktu perekaman data di server e-
ReverseAuction.
3. Tipe Evaluasi Itemize adalah metoda evaluasi pengurutan ranking yang dilakukan
terhadap tiap-tiap item berdasarkan penawaran harga dan waktu perekaman data
di server e-ReverseAuction.
4. Tipe Evaluasi Merit Point adalah metoda evaluasi pengurutan ranking berdasarkan
kombinasi penawaran harga dan nilai teknis (dengan pembobotan tertentu ) serta
waktu perekaman data di server e-ReverseAuction.
5. Tipe Evaluasi Dual Currency adalah metoda evaluasi pengurutan ranking
berdasarkan penawaran harga ekuivalen (dari penawaran dalam rupiah dan
penawaran dalam dollar) serta waktu perekaman data di server e-ReverseAuction.
6. Bidding Room adalah ruangan yang digunakan untuk melakukan negosiasi yang
dilengkapi fasilitas perangkat komputer yang saling terhubung membentuk LAN.
III. REFERENSI
1. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No. A-001/I00020/2010-S0;
2. TKO Pengadaan Barang/Jasa No. B-001/I00020/2010-S0.
TATA KERJA INDIVIDU
V. INSTRUKSI KERJA
2) Pilih jenis Auction (reverse atau forward) dan aktivitas yang akan dilakukan
untuk simulasi/training atau untuk real auction (lihat gambar diatas)
Tab-DETAIL
Tab-TEAM
Auction Code
Auction Setting
Nomer Urut
Kode jenis & data e-ReverseAuction
RS = Reverse-Simulasi Auction
RR = Reverse – Real Auction
FS = Forward - Simulasi Auction
FR = Forward – Real Auction)
Kode purchasing organisasi
akan ditampilkan atau tidak (on/off). Berikan tanda ’V’ pada pilihan ’OE
Alert’ jika ingin ditampilkan, atau kosongkan jika tidak ditampilkan.
Apakah Informasi harga penawaran terendah akan ditampilkan atau
tidak (on/off). Berikan tanda ‘V’ pada pilihan ’Show The Lowest Price’,
jika ingin ditampilkan atau kosongkan jika tidak ditampilkan.
TATA KERJA INDIVIDU
kosongkan jika hanya menampilkan urutan ranking tanpa harga.
Apakah akan diberikan perpanjangan waktu atau tidak, jika ada bidder
yang memasukkan penawaran saat ’injury time’ (misalnya 5 menit
terakhir sebelum ’finish time’. Jika ada perpanjangan waktu, tentukan
dan isikan ’Duration’ untuk berapa lama perpanjangan waktu dilakukan
dan isikan ’Total Extention’ untuk berapa kali dilakukan perpanjangan.
Jika tidak ada perpanjangan waktu, biarkan kosong.
Click
Contoh hasil isian dengan pilihan ‘Evaluation Type’ Lump Sum nya adalah
sbb :
TATA KERJA INDIVIDU
a. Bila ‘Auction Type’ dipilih Itemize, maka akan muncul layar sebagai berikut:
Isikan semua data seperti langkah 4)
Isi Nama Item, OE (bila diperlukan), dan Decrement Value pada field yang
disediakan kemudian click tombol
Ulangi langkah diatas hingga semua item pekerjaan masuk kedalam
daftar item, kemudian lakukan yang sama dengan langkah 5) dan 6).
b. Bila ‘Auction Type’ dipilih Merit Point, maka akan muncul layar sebagai
berikut:
Isikan semua data seperti langkah 4)
Isi KURS yang berlaku pada saat auction
Isi Nama Item sebagai item satu dengan ’Komponen Rupiah (IDR)’ dan
OE pada field yang disediakan kemudian click tombol
Isi Nama Item dua dengan ’Komponen DOLLAR (USD)’ dan OE pada field
Tab-TEAM
TATA KERJA INDIVIDU
8) Ketik Nama dan Jabatan pada field yang disediakan, kemudian click
tombol
9) Ulangi langkah 8) hingga semua Panitia Pelelangan/Panitia Pengadaan
masuk ke dalam daftar Panitia Lelang. Contoh hasil isiannya seperti
dibawah:
10) Simpan semua data yang sudah dimasukkan dengan Click tombol
11) Keluar dari menu Auction List dengan Click tombol .
2) Click salah satu Nama Pekerjaan yang akan diubah, akan muncul layar
’Auction List – Detail’ yang berisi informasi Pekerjaan misalnya sbb :
Tanggal pelelangan
3) Lakukan perubahan, misalnya :
Starting Time
Finish Time
Decrement Value minimum
Auction Setting
2) Click salah satu Nama Pekerjaan yang akan dihapus, akan muncul layar
’Auction List – Detail’ yang berisi informasi Pekerjaan misalnya sbb :
Vendor Number (nomor vendor), ini berlaku sebagai user-id vendor;
Company Name (Nama Perusahaan);
CEO Name (Nama Direktur);
Address (Alamat Perusahaan);
Postal Code (Kode Pos);
District (Kabupaten/Kotamadya);
Region (Propinsi);
Phone (No. Telpon Perusahaan);
Fax (facsimile Perusahaan);
E-mail.
2) Click Nama Vendor yang akan diubah (untuk mencari bisa menggunakan
Scroll Bar naik-turun), maka akan muncul form ’Vendor-List’ yang
menampilkan data yang akan diubah, sbb :
3) Lakukan perubahan
2) Click Nama Vendor yang akan dihapus (untuk mencari bisa menggunakan
Scroll Bar naik-turun), maka akan muncul layar ’Vendor-List’ yang
menampilkan data yang akan dihapus, sbb :
Pilih Data
Bid Time akan menunjuk pada jam yang sama (sesuai dengan waktu
akan muncul pada layar monitoring ini
Opening)
b. Pilih jenis Auction dan Aktivitas (simulasi atau real)
c. Click tombol pada kolom ’Auction’ untuk memilih pekerjaan yang akan dimonitor
d. Click ’Hide Detail’ untuk tidak menampilkan keterangan pekerjaan
TATA KERJA INDIVIDU
e. Tunggu beberapa saat. Jika waktu ’Starting Time’ telah tiba, maka layar
’Monitoring Bidding Process’ akan ’refresh’ setiap saat seperti dibawah :
Posisi ranking akan selalu berubah sesuai dengan penawaran yang masuk.
f. Jika waktu yang telah ditentukan telah habis, maka ’refresh’ layar ’Monitoring
Bidding Process’ akan berhenti dan muncul tampilan seperti berikut :
TATA KERJA INDIVIDU
Tombol untuk
menampilkan laporan
1) Dari layar ’Monitoring Bidding Process’ dengan posisi ’The Auction has
ended’, click tombol , maka akan muncul layar pilihan seperti dibawah
ini:
TATA KERJA INDIVIDU
Close
5) Untuk mencetak dan keluar, lakukan dengan cara sama seperti butir 6.a.4)
s.d 5).
Finish’, click tombol , maka akan muncul layar pilihan seperti dibawah
ini:
3) Untuk mencetak dan keluar, lakukan dengan cara sama seperti butir 6.a.4)
s.d 5).
Keterangan :
Gambar garis bisa dirubah (click salah satu pilihan Chart Type)
Scala Harga dan Waktu bisa diatur (tentukan pada pilihan Scalling)
Grafik ini bisa dicetak dengan menekan tombol pilihan ”CETAK”
b. Tentukan tanggal awal dan tanggal akhir dari rekap laporan yang diinginkan
seperti layar berikut :
9. Mengelola User
Fasilitas ini dipergunakan untuk merubah status login / mereset agar user yang
sedang login dipaksa logout dari sistem. Dipergunakan apabila user sudah login,
kemudian ada sesuatu problem sistem sehingga user belum sempat logout secara
normal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
TATA KERJA INDIVIDU
b. Pilih dengan memberi ’checkmarked’ pada user atau bidder yang akan di-
Catatan :
- Untuk mengetahui user/bidder baru yang login, dilakukan dengan
menekan/click tombol .
- Seorang user tidak bisa melakukan deactive dirinya sendiri.
TATA KERJA INDIVIDU
a. Click BackupData, makan akan muncul layar yang menampilkan daftar nama
database sbb :
d. Click server ’local’ kemudian click tombol ’connect’ hingga muncul layar seperti
ini :
f. Tentukan destinasi (tempat/folder dimana file backup akan disimpan dan nama
filenya) dengan click add pada kolom destination, misalnya seperti ini :
g. Click OK, OK, OK, maka proses backUp akan berjalan seperti berikut :
TATA KERJA INDIVIDU
e. Isi ’Auction Code’ dengan kode Lelang yang telah disampaikan oleh
Administrator, kemudian Click (atau untul membatalkan)
TATA KERJA INDIVIDU
f. Jika kode Lelang salah atau vendor tidak terdaftar sebagai Bidder dalam lelang
tersebut akan muncul pesan :
g. Jika kode Lelang benar atau vendor terdaftar sebagai Bidder dalam lelang
tersebut akan muncul pesan :
2. Mengganti Password
Pada saat pertama kali login, Bidder diwajibkan mengganti password. Hal ini
dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa password tersebut hanya diketahui dan
menjadi tanggung jawab masing-masing bidder. Cara mengganti Password
adalah sbb :
TATA KERJA INDIVIDU
a. Dari Form ’Menu Welcome Bidder’ click tombol , maka akan muncul
layar ’Change Password’ sbb :
b. Masukkan password baru pada kolom ’enter new password’ dan ’Confirm New
Password’, kemudian click , maka akan muncul layar ’Confirmation’
seperti dibawah ini:
Check box
e. Click tombol , maka akan muncul form ’Initialize Data Bidder’ yang
sudah terisi nama wakil vendor yang bersangkutan dengan harga penawaran
perdana pada masing-masing item seperti dibawah.
f. Lakukan pengecekan terhadap data yang sudah dimasukkan, jika masih ada
yang perlu diubah/diedit, Click tombol , maka akan kembali ke
langkah b. Lakukan hingga langkah f.
g. Jika yakin data sudah benar semua, click tombol , maka akan muncul
layar seperti dibawah ini:
TATA KERJA INDIVIDU
Setelah muncul layar seperti diatas, berarti Waktu Auction telah dimulai, dan
Bidder bisa mulai melakukan bidding.
i. Perhatikan Ranking dan waktu tersisa. Jika ingin memperbaiki penawaran
(bid ulang) isikan harga penawaran yang baru ke kolom ’your bid’ (misalnya
1.250.000.000,-), kemudian click tombol , akan muncul layar
konfirmasi kebenaran dari angka yang dimasukkan
TATA KERJA INDIVIDU
Jika terdapat penawaran yang sudah lebih kecil atau sama dengan OE,
layar akan menampilkan pesan sbb :
maka akan ditampilkan urutan ranking dan nilai penawaran dari seluruh
bidder seperti berikut
TATA KERJA INDIVIDU
Jika belum terdapat penawaran yang sudah lebih kecil atau sama dengan
OE, maka akan ditampilkan pesan re-ReverseAuction seperti berikut :
Check box
TATA KERJA INDIVIDU
b. Isi Nama Lengkap Bidder (wakil dari vendor yang berwenang menandatangani
berita acara) pada kolom ‘Full Name’
c. Click pada ’check box’ disebelah kiri item yang dimaksudkan, Masukkan angka
penawaran perdana, kemudian click .
d. Ulangi langkah c. Untuk item yang lain
e. Click tombol , maka akan muncul form ’Initialize Data Bidder’ yang
sudah terisi nama wakil vendor yang bersangkutan dengan harga penawaran
perdana pada masing-masing item seperti berikut:
f. Lakukan pengecekan terhadap data yang sudah dimasukkan, jika masih ada
yang perlu diubah/diedit, Click tombol , maka akan kembali ke
langkah b. Lakukan hingga langkah f.
TATA KERJA INDIVIDU
g. Jika yakin data sudah benar semua, click tombol , maka akan muncul
layar seperti dibawah ini:
j. Setelah muncul layar seperti diatas, berarti Waktu Auction telah dimulai, dan
Bidder bisa mulai melakukan bidding.
k. Perhatikan Ranking dan waktu tersisa. Jika ingin memperbaiki penawaran (bid
ulang) isikan harga penawaran yang baru ke kolom ’your bid’ (misalnya pada
kolom item Uk. 5 ltr akan diperbaiki menjadi 10.000), kemudian click tombol
, akan muncul layar konfirmasi kebenaran dari angka yang dimasukkan
Check box
b. Isi Nama Lengkap Bidder (wakil dari vendor yang berwenang menandatangani
berita acara) pada kolom ‘Full Name’
c. Isikan ‘nilai teknis’ yang telah diberikan oleh panitia lelang.
d. Click pada ’check box’ disebelah kiri item yang dimaksudkan, maka akan muncul
layar sbb :
TATA KERJA INDIVIDU
f. Click tombol , maka akan muncul form ’Initialize Data Bidder’ yang
sudah terisi nama wakil vendor yang bersangkutan dengan harga penawaran
perdana pada masing-masing item seperti dibawah.
g. Lakukan pengecekan terhadap data yang sudah dimasukkan, jika masih ada
yang perlu diubah/diedit, Click tombol , maka akan kembali ke
langkah b. Lakukan hingga langkah f.
i. Tunggu beberapa saat, jika waktu ‘starting time’ yang diset telah tiba, maka
secara otomatis layar akan muncul form ‘Bidding-Process’ sbb :
Setelah muncul layar seperti diatas, berarti Waktu Auction telah dimulai,
dan Bidder bisa mulai melakukan bidding.
j. Perhatikan Ranking dan waktu tersisa. Jika ingin memperbaiki penawaran (bid
ulang) isikan harga penawaran yang baru ke kolom ’your bid’ (misalnya
11.500.000.000,-), kemudian click tombol , akan muncul layar konfirmasi
kebenaran dari angka yang dimasukkan
TATA KERJA INDIVIDU
Pada saat posisi ranking satu, pada layar akan muncul simbol ‘palu’
sebanyak decrement yang telah ditentukan.
m. Jika waktu telah habis, maka sistem akan Closing secara otomatis dan pada
Jika terdapat penawaran yang sudah lebih kecil atau sama dengan OE,
layar akan menampilkan pesan sbb :
maka akan ditampilkan urutan ranking dan nilai penawaran dari seluruh
bidder seperti berikut
Jika belum terdapat penawaran yang sudah lebih kecil atau sama dengan
OE, maka akan ditampilkan pesan re-ReverseAuction seperti berikut :
Dual Currency
TATA KERJA INDIVIDU
b. Isi Nama Lengkap Bidder (wakil dari vendor yang berwenang menandatangani
berita acara) pada kolom ‘Full Name’
c. Click pada ’check box’ disebelah kiri item ‘komponen RUPIAH’, maka akan muncul
layar sbb :
f. Click tombol , maka akan muncul form ’Initialize Data Bidder’ yang sudah
terisi nama wakil vendor yang bersangkutan dengan harga penawaran perdana
pada masing-masing item seperti dibawah.
TATA KERJA INDIVIDU
g. Lakukan pengecekan terhadap data yang sudah dimasukkan, jika masih ada yang
perlu diubah/diedit, Click tombol , maka akan kembali ke langkah b.
Lakukan hingga langkah f.
i. Tunggu beberapa saat, jika waktu ‘starting time’ yang diset telah tiba, maka secara
otomatis layar akan muncul form ‘Bidding-Process’ sbb :
Setelah muncul layar seperti diatas, berarti Waktu Auction telah dimulai, dan
Bidder bisa mulai melakukan bidding.
j. Perhatikan Ranking dan waktu tersisa. Jika ingin memperbaiki penawaran (bid
ulang) isikan harga penawaran yang baru ke kolom ’your bid’ (misalnya komponen
Rupiah menjadi 900.000.000,- dan komponen DOLLAR menjadi 8.000.000,-),
kemudian click tombol , akan muncul layar konfirmasi kebenaran dari
angka yang dimasukkan
TATA KERJA INDIVIDU
Catatan :
Penawaran harus lebih rendah dari penawaran sebelumnya, minimal
sebanyak decrement yang telah ditentukan. Perhitungan berdasarkan
total nilai ekuivalen.
Perubahan penawaran bisa dilakukan terhadap salah satu komponen atau
terhadap kedua komponen secara bersama-sama.
Pada saat posisi ranking satu, pada layar akan muncul simbol ‘palu’
m. Jika waktu telah habis, maka sistem akan Closing secara otomatis dan pada layar
akan menampilkan pesan sbb :
Jika terdapat penawaran yang sudah lebih kecil atau sama dengan OE,
maka akan ditampilkan urutan ranking dan nilai penawaran dari seluruh
bidder.
Jika belum terdapat penawaran yang sudah lebih kecil atau sama dengan
OE, maka akan ditampilkan pesan re-ReverseAuction seperti berikut :
TATA KERJA INDIVIDU
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP- NOMOR : C-005/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIREKTORATE REVISI KE :2 –
JUDUL : PENYUSUNAN HARGA SATUAN UNTUK BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI HALAMAN : 1 dari 7
STRATEGIC SOURCING
II. REFERENSI
1. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi ke-2
2. TKO Pengadaan Barang/Jasa dengan metode Strategic Sourcing No.
B-003/I00020/2010-S0 Revisi ke-2
b. Inflasi/deflasi;
c. Kondisi pasar;
d. Masa berlakunya harga.
Apabila tidak tersedia data harga yang valid, lakukan sourcing domestik
dan luar negeri dengan menggunakan media facsimile, internet, atau
media lainnya ke sumber-sumber yang paling hulu, antara lain :
a. Pabrikan domestik /luar negeri;
b. Agen domestik /luar negeri;
c. Distributor;
d. Perwakilan luar negeri;
e. Konsul perdagangan;
f. Survey pasar.
3. Buat identifikasi tambahan data yang dibutuhkan jika masih diperlukan.
4. Susun Komponen Biaya Utama atas barang yang akan dibeli seperti :
a. Material, diantaranya : (disesuaikan dengan jenis barangnya)
a. Raw Material;
b. Komponen tambahan yang dibeli;
c. Scrap.
b. Non Material, diantaranya : (disesuaikan dengan jenis barangnya)
a. Biaya Produksi:
a) Labor;
b) Equipment.
b. Overhead:
a) Transport;
b) Warranty;
c) Iklan;
d) Research & Development.
Catatan :
a. Pada prinsipnya harga material (4.a.) adalah harga sampai lokasi pekerjaan
(site).
b. Dalam hal perhitungan harga material berdasarkan pembelian (SP/PO)
terakhir tidak boleh memperhitungkan faktor keuntungan.
c. Apabila material berasal dari luar negeri (impor) dan Perusahaan yang membuka
L/C maka dalam rumus di atas terhadap unsur material tersebut tidak
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP- NOMOR : C-005/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIREKTORATE REVISI KE :2 –
JUDUL : PENYUSUNAN HARGA SATUAN UNTUK BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI HALAMAN : 3 dari 7
STRATEGIC SOURCING
Transport H
Warranty (Bila Ada) I
Iklan (Bila Ada) J
Research & Development (Bila Ada) K
Overhead L = H+I+J+K
e. Konsul perdagangan;
f. Survey pasar.
6. Masukkan data yang diperoleh ke dalam Bank Data Harga apabila mendapat
jawaban dari hasil sourcing
7. Lakukan perhitungan Clean Sheet secermat mungkin.
8. Kirim Clean Sheet kepada Manajer Strategic Sourcing untuk pengesahan, dan
gunakan sebagai dasar melakukan negosiasi.
2. Periksa validitas data harga. Dalam menentukan valid tidaknya data harga
yang tersedia, perhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kurs waktu data diperoleh;
b. Inflasi/deflasi;
c. Kondisi pasar;
d. Masa berlakunya harga.
3. Lakukan perbandingan harga untuk setiap item dari struktur harga yang
disusun secermat mungkin jika data harga masih valid.
4. Ambil Harga terendah dari setiap item pada struktur harga sebagai harga
acuan baru yang disusun dalam Lowest Based Price.
5. Kirim Lowest Based Price (LBP) kepada Manajer Strategic Sourcing untuk
pengesahan, dan gunakan sebagai dasar melakukan negosiasi.
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP- NOMOR : C-006/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIREKTORATE REVISI KE :2 –
JUDUL : EVALUASI PENAWARAN (STRATEGIC BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
SOURCING) HALAMAN : 1 dari 4
II. REFERENSI
1. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi ke-2
2. TKO Pengadaan Barang/Jasa dengan metode Strategic Sourcing No.
B-003/I00020/2010-S0 Revisi ke-2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kriteria B
Score 1 y 5
VI. LAMPIRAN
Lampiran - Form Supplier Assessment Matrix
TATA KERJA INDIVIDU
PENYUSUNAN ANALISA INDUSTRI
No.C-007/I00020/2010-S0
REVISI KE - 2
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP- NOMOR : C-007/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIREKTORATE REVISI KE :2 –
JUDUL : PENYUSUNAN ANALISA INDUSTRI BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
HALAMAN : 1 dari 3
II. REFERENSI
1. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi ke-2
2. TKO Pengadaan Barang/Jasa dengan metode Strategic Sourcing No.
B-003/I00020/2010-S0 Revisi ke-2
PERTAMINA
PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP
GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : PROCUREMENT EXCELLENCE GROUP- NOMOR : C-008/I00020/2010-S0
GENERAL AFFAIRS DIREKTORATE REVISI KE :2 –
JUDUL : PENYUSUNAN SOURCING STRATEGY BERLAKU TMT : 25 FEBRUARI 2013
HALAMAN : 1 dari 3
II. REFERENSI
1. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa No.A-001/I00020/2010-S0 Revisi ke-2
2. TKO Pengadaan Barang/Jasa dengan metode Strategic Sourcing
No. B-003/I00020/2010-S0 Revisi ke-2.
7. Gunakan Form “Sourcing Strategy” untuk merangkum semua hasil analisa yang
telah dilakukan diatas.
8. Mintakan persetujuan Pimpinan Fungsi/Bagian Strategic Sourcing atas Sourcing
Strategy yang telah disusun.