Anda di halaman 1dari 194

TKDN HULU MIGAS

PENERAPAN & EVALUASI BERDASARKAN PTK 007 Rev. 4

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


1
4
TKDN HULU MIGAS
PENERAPAN & EVALUASI BERDASARKAN
PTK 007 Rev. 4

Ir. ISWAHYUDI
HP : 085235013650
email : yudi.tm1989@gmail.com
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
2
4
OVERVIEW

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


3
4
TUJUAN

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


4
4
RUANG LINGKUP

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


5
4
KEBIJAKAN UMUM
1. Mengutamakan kepentingan operasi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi.
2. Mewajibkan penggunaan barang, peralatan, jasa dan sumber daya manusia dalam
negeri yang memenuhi jumlah, kualitas, waktu penyerahan dan harga dalam
melaksanakan setiap Pengadaan Barang/Jasa.
3. Mengusahakan peningkatan kapasitas nasional antara lain melalui upaya
peningkatan investasi dan peningkatan peran industri penunjang minyak dan gas
bumi di dalam negeri dengan berbasis penguasaan teknologi dan rancang bangun.
4. Memperoleh barang/jasa yang diperlukan secara efektif dan efisien.
5. Meningkatkan pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa secara strategis antara lain
dengan pengadaan bersama antara beberapa atau seluruh KKKS yang dapat
dilakukan melalui koordinasi SKK Migas.
6. Melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di dalam wilayah negara Republik Indonesia.
7. Melaksanakan sendiri Pengadaan Barang/Jasa secara swakelola atau melalui
Penyedia Barang/Jasa.
8. Membina kemampuan berusaha dan memberikan kesempatan berusaha bagi
Perusahaan Dalam Negeri terutama usaha kecil termasuk koperasi kecil.
9. Menciptakan iklim persaingan yang sehat, tertib terkendali, dan transparan dalam
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
10. Melaksanakan ketentuan K3LL yang berlaku di lingkungan kegiatan usaha hulu
minyak dan gas bumi.
11. Meningkatkan kinerja dan tanggung jawab para perencana, pelaksana, serta
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
6
pengawas Pengadaan Barang/Jasa. 4
Panitia Tender

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


7
4
KEADAAN KHUSUS
Apabila terjadi suatu keadaan tidak normal, misalnya akibat
perubahan harga minyak mentah dunia atau keadaan lain
yang dapat dianggap sebagai suatu keadaan yang tidak
normal, SKK Migas dapat menerbitkan ketentuan khusus yang
berlaku dalam periode waktu tertentu mengenai, antara lain,
negosiasi atas harga penawaran atau negosiasi harga
Kontrak, melalui surat edaran Kepala SKK Migas

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


8
4
KONSEP DASAR PROSES
Keputu-
Rencana
Proses san
Pengada
Pengadaan Pengada
an
an

Proc. List

WP&B
Pelaksa-
Rencana Usulan Persetu- naan
Kegiatan AFE juan AFE Kegiatan

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


9
4
CYCLUS PENGADAAN

Dokumen
Penilaian
Perencanaan Pengadaan & Pendaftaran
Kualifikasi
Susun OE

Pengumuman Hasil Evaluasi Pemasukan


Pre Bid
Pengadaan Penawaran Penawaran

Penyerahan
Penunjukan Pelaksanaan
Kontrak Barang/Hasil
Pemenang Pekerjaan
Pekerjaan

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


10
4
KETENTUAN UMUM
Tata cara perhitungan TKDN barang dan jasa mengikuti ketentuan
Nilai TKDN peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh instansi
pemerintah yang membidangi industri minyak dan gas bumi.

Mewajibkan KKKS untuk menggunakan Buku APDN


Buku APDN sebagai acuan untuk menetapkan strategi pengadaan
serta menetapkan persyaratan dan ketentuan pengadaan

Kontraktor KKS dan Penyedia Barang/Jasa harus mengacu Buku


AML
APDN dalam melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa, termasuk
Approved
namun tidak terbatas pada penyusunan Approved Manufacturer
Manufacturer List
List (AML).

KKKS harus menggunakan SNI untuk barang atau peralatan yang


SNI sudah diberlakukan secara wajib oleh instansi pemerintah yang
membidangi industri minyak dan gas bumi

Dihitung secara proporsional berdasarkan komitmen pencapaian


Preferensi TKDN disesuaikan dengan peta jalur (roadmap) pencapaian
Harga target TKDN.
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
11
4
Status Perusahaan
1. Perusahaan Yg Didirikan Berdasarkan Hukum Negara
RI
2. Minimal 51% Dari Saham Yg Memiliki Hak Suara, Hak
Dividen Dan Hak Kendali Manajemen Dimiliki Oleh
Perusahaan Perseorangan WNI, BUMN/BUMD, Pemerintah
Dalam Negeri Daerah Dan/Atau Negara RI
3. Minimal 2/3 Anggota Direksi, Termasuk Pimpinan
Tertinggi Perusahaan Dan Anggota Direksi Yg
Bertanggungjawab Atas Pengelolaan Keuangan Dan
Strategi Bisnis Adalah WNI

Perusahaan yg didirikan berdasarkan hukum negara


Perusahaan RI dan melakukan penanaman modal di wilayah RI
Nasional namun tdk memenuhi persyaratan sbg perusahaan
dalam negeri.

Perusahaan Perusahaan yg didirikan bukan berdasarkan hukum


negara RI
Asing
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
12
4
PENINGKATAN KAPASITAS NASIONAL

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


13
4
Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN)

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


14
4
Komponen Dalam Negeri

Sumber: Materi Sosialisasi PTK 007 Rev. 3 SKK MIGAS


TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
15
4
TKDN
Penggunaan bahan baku, rancang bangun dan
perekayasaan yg mengandung unsur manufaktur,
TKDN BARANG pabrikasi, perakitan dan penyelesaian akhir pekerjaan
yg berasal dan dilaksanakan di dlm negeri

Penggunaan jasa sampai dg penyelesaian akhir dg


memanfaatkan tenaga kerja termasuk tenaga ahli,
TKDN JASA peralatan kerja termasuk perangkat lunak dan sarana
pendukung sampai dg penyerahan akhir yg berasal
dari dan dilaksanakan di dlm negeri

TKDN Merupakan gabungan TKDN Barang dan jasa


GABUNGAN

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


16
4
FLOW PROSES IMPLEMENTASI TKDN

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


17
4
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
18
4
VERIFIKASI & SANKSI TKDN

Batasan Minimal TKDN

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


19
4
Buku APDN Barang
Berdasarkan SKUP Migas, Ditjen Migas menerbitkan buku
Apresiasi Produksi Dalam Negeri (APDN), yang meliputi
Daftar Barang Diwajibkan, Dimaksimalkan dan Diberdayakan
sebagai acuan pengendalian impor barang operasi dan
pengadaan barang dan jasa :

Sumber: Materi Sosialisasi PTK 007 Rev. 3 SKK MIGAS


TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
20
4
Buku APDN Jasa
Buku APDN Jasa adalah buku acuan penggunaan produksi dalam
negeri pada kegiatan usaha hulu migas yang berisi Daftar Jasa
Diutamakan, Daftar Jasa Dimaksimalkan dan Daftar Jasa
Diberdayakan serta Daftar Kemampuan Produsen Dalam Negeri
yang telah memiliki Surat Kemampuan Usaha Penunjang (SKUP)
Migas.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


21
4
Buku APDN
Bagaimana Menentukan Rating (Bintang) Perusahaan?
     Untuk kemampuan Usaha Jasa Penunjang Migas didasarkan pada:
1.    Status usaha dan finansial, dengan bobot nilai maksimal 10
2.    Kemampuan/kapasitas jasa, dengan bobot nilai maksimal 55
3.    Sistem manajernen mutu, dengan bobot nilai maksimal 15
4.    Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup, dengan bobot nilai maksimal
10
5.    Jaringan pemasaran, dengan bobot nilai maksimal 5
6.    Jaringan purna jual, dengan bobot nilai maksimal 5.
 
     Untuk kemampuan Usaha Industri Penunjang Migas didasarkan pada:
1.    Status usaha dan finansial, dengan bobot nilai maksimal 10
2.    Kemampuan/kapasitas produksi, dengan bobot nilai maksimal 35
3.    Sistem manajemen mutu, dengan bobot nilai maksimal 15
4.    Spesifikasi/standar mutu produk, dengan bobot nilai maksirnal 20
5.    Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup, dengan bobot nilai maksimal
'10
6.    Jaringan pemasaran, dengan bobot nilai maksimal 5
7.    Jaringan purna jual, dengan bobot nilai maksimal 5.
 
     Berdasarkan penilaian kemampuan sebagaimana dimaksud, ditetapkan peringkat dengan kategori sebagai berikut:
a.   Apabila jumlah bobot nilai perusahaan kurang dari 40, dikategarikan tidak mampu
b.   Apabila jumlah bobot nilai perusahaan lebih dari 40 sampai dengan 60, diberikan kategori bintang satu (*)
c.   Apabila jumlah bobot nilai perusahaan lebih dari 60 sampai dengan 80, diberikan kategori bintang dua (**)
d.   Apabila apabila jumlah bobot nilai perusahaan lebih dari 80, diberikan kategori bintang tiga (***)

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


22
4
 Apakah yang dimaksud dengan BMP ?
Buku APDN
Manfaat perusahaan terhadap perekonomian nasional dinyatakan dengan Nilai Bobot Manfaat Perusahaan (Nilai BMP)
yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian. Nilai BMP adalah nilai penghargaan kepada perusahaan karena
berinvestasi di Indonesia, memberdayakan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui kemitraan, memelihara
kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (OHSAS 18000/ISO 14000), memberdayakan lingkungan (community
development),serta memberikan fasilitas pelayanan purna jual. (Sumber: Peraturan Menteri Perindustrian No.
15/M-IND/PER/2/2011)
 Bagaimana menentukan Keberpihakan Dalam Negeri ?
Nilai keberpihakan dalam negeri didasarkan pada :
1.      Pemegang saham yang memiliki hak suara (WNI)
2.      Anggota Dewan Pengurus (WNI)
3.      Tenaga kerja ahli tetap (WNI)(WNI)
4.      Fasiltas kerja dalam negeri
5.      Peralatan kerja dalam negeri
6.      Permodalan di Bank BUMN/D
7.      CSR
8.      Kerja sama dengan fabrikan / subkontraktor dalam negeri
9.      Kepatuhan dalam membayar pajak
10.   Program alih teknologi
 Bobot nilai berbeda-beda tergantung dengan jenis perusahaan jasa (konstruksi, nonkonstruksi utama, nonkonstruksi
pendukung, dan konsultansi). Berdasarkan total nilai didapat, ditetapkan kriteria keberpihakan dalam negeri sebagai
berikut:
a.   Keberpihakan dalam negeri Tinggi apabila total nilai ≥ 700
b.    Keberpihakan dalam negeri Rendah apabila total nilai < 700.
 Perusahaan apa saja yang dibina dalamBuku APDN?
Usaha jasa dan industri penunjang migas, yaitu kegiatan usaha jasa layanan dan usaha industri yang menghasilkan jasa
dan/atau barang, material dan/atau peralatan yang digunakan terkait sebagai penunjang langsung dalam kegiatan usaha
hulu minyak dan gas bumi..
 

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


23
4
Pengutamaan Barang
Produksi Dlm Negeri
Dlm Proses Tender Barang, Kategori Barang Terdiri:

KATEGORI Mencakup Barang2 Yg Ditetapkan


Sbg Kategori Diwajibkan Dlm Buku
BARANG WAJIB
APDN
KATEGORI Mencakup Barang2 Yg Ditetapkan
BARANG Sbg Kategori Dimaksimalkan Dan
NON-WAJIB Diberdayakan Dlm Buku APDN

KATEGORI
BARANG Mencakup Barang2 Yg Belum
Tercantum Dlm Buku APDN
NON APDN

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


24
4
Preferensi Harga

Nilai Penyesuaian harga terhadap harga


penawaran yg digunakan untuk keperluan
perhitungan Harga Evaluasi Penawaran (HEP)
guna menetapkan peringkat calon pemenang
tender

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


25
4
Preferensi Harga

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


26
4
Preferensi Harga: Barang
BESARAN
SYARAT
PREFERENSI

1. TKDN ≥ 25% Max 15% dr Pernyataan


PREFERENSI 2. Dibuktikan dg Sertifikat
TKDN kecuali unsur
TKDN barang dibandingkan
target capaian TKDN
TKDN barang dlm pengadaan komoditas pengadaan
jasa barang terkait

PREFERENSI 1. TKDN ≥ 25%


2. Status Perusahaan :
STATUS Perusahaan Dalam
2,5%

PERUSAHAAN Negeri

(Max 15% x ( TKDN barang


1. Barang Utama, dimana Utama / Target capaian
PREFERENSI TKDN > Target Capaian
TKDN.
TKDN barang utama)) x
(TKDN baarang Utama–
SELISIH TKDN 2. Dibuktikan dg Setifikat Target Capaian TKDN Barang
TKDN Utama)
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
27
4
Preferensi Harga: Jasa
BESARAN
SYARAT
PREFERENSI
Max 7,5% dr Pernyataan
PREFERENSI Komitmen TKDN ≥ 30%
komitmen TKDN jasa
dibandingkan target capaian
TKDN TKDN komoditas jasa terkait

Preferensi =
1. 7,5% (untuk PDN atau
PREFERENSI Perusahaan Dlm negeri dg Konsorsium(PDN-PDN))
2. 5% (Konsorsium (PDN-PN-
STATUS pernyataan komitmen PA) dengan pemuka PDN)
TKDN Total ≥30%
PERUSAHAAN (Pembobotan sesuai dengan
kategori perusahaan dalam
APDN Jasa)
1. Peserta Tender yang dapat
menunjukkan bukti sertifikat
pembangunan menara
PREFERENSI pengeboran/kerja ulang
(drilling/workover rig) di dalam negeri,
KEPEMILIKAN ALAT untuk Tender menara
KERJA UTAMA pengeboran/kerja ulang
(drilling/workover rig);
15%
PRODUK DALAM 2. Peserta Tender yang dapat
menunjukkan bukti sertifikat
NEGERI TKDN HULU MIGASkapal
pembangunan BERDASAR PTK 007 Rev.
di galangan 28
4
kapal dalam negeri, untuk Tender jasa
Bobot Kategori Penyedia Jasa Berdasarkan APDN Jasa

Bobot Normalisasi diberlakukan kepada Preferensi Status


Perusahaan
No Kategori Perusahaan Dalam Konsorsium dg
Perusahaan sesuai Negeri Perusahaan Dalam
SKUP Migas (7,5%) Negeri sbg Leader
(5%)
1 Diutamakan 100% 100%
2 Dimaksimalkan 70% 70%
3 Diberdayakan 40% 40%
4 Non APDN 0% 0%

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


29
4
Target Capaian TKDN Barang/Jasa

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


30
4
Barang & Jasa Kebutuhan Utama

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


31
4
Perhitungan TKDN Alat Kerja
ASAL ALAT KEPEMILIKAN NILAI TKDN
KERJA

DN
Perusahaan Dalam Negeri 100 %

Perusahaan Nasional 75 %

Perusahaan Asing 50 %

LN
Perusahaan Dalam Negeri 75 %

Perusahaan Nasional 50 %

Perusahaan Asing 0%

Sumber: Permen ESDM No. 15/2013

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


32
4
Program Pengembangan Vendor (PPV)

Dalam rangka meningkatkan kapabilitas Perusahaan Dalam Negeri dan


Perusahaan Nasional agar dapat memenuhi kebutuhan operasi hulu
migas dan mampu bersaing secara regional dan global, serta guna
meningkatkan investasi dan mendukung efisiensi kegiatan usaha hulu
minyak dan gas bumi, SKK Migas dan KKKS membuat program
pengembangan vendor (PPV) yang akan diatur lebih lanjut secara
terpisah

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


33
4
PERENCANAAN PENGADAAN
BARANG/JASA

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


34
4
STRATEGI PENGADAAN
1. Plan of Development (POD)/Plan of Further Development (POFD)/Put on Production
(POP) dan/atau Work Program and Budget (WP&B) dan/atau Authority For
Expenditure (AFE) dan/atau rencana kerja/kegiatan yang telah disetujui SKK Migas
2. Pengoptimalan kebutuhan dengan memperhatikan kondisi operasional KKKS;
3. Pemanfaatan aset yang dikelola sendiri maupun dikelola oleh KKKS lain
4. Kondisi pasar
5. Potensi pengadaan bersama dengan KKKS lainnya
6. Peta jalur (roadmap) Target Capaian TKDN
7. Penggunaan produksi dan kompetensi dalam negeri serta Perusahaan Dalam Negeri
8. Kapasitas produksi barang Produk Dalam Negeri sesuai spesifikasi dan tata waktu
yang dibutuhkan, dengan berdasarkan kajian hasil Tender-Tender sebelumnya, kajian
kapasitas pabrik oleh lembaga survei independen sebelum pelaksanaan Tender, atau
melalui laporan asosiasi yang membawahi industri terkait
9. Ketentuan K3LL yang berlaku di lingkungan kegiatan usaha hulu minyak dan gas
Bumi
10. Ketentuan kepabeanan yang berlaku di lingkungan kegiatan usaha hulu minyak dan
gas bumi
11. Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


35
4
Penyusunan Paket Pengadaan Barang

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


36
4
PENYUSUNAN PAKET PEKERJAAN
Kebutuhan barang/jasa dari beberapa jenis kegiatan dan/atau dari
beberapa KKKS, dapat digabungkan dalam satu Paket Tender, dengan
syarat:
1. Dilakukan berdasarkan pertimbangan teknis, keekonomian,
efektivitas dan efisiensi yang dikalkulasikan secara keahlian;
2. Bukan merupakan jenis pekerjaan yang menurut sifat pekerjaan
dan besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha kecil dan
menengah,termasuk koperasi kecil/menengah
3. Bukan merupakan usaha untuk menghindari kewajiban
pemanfaatan produksi/kompetensi dalam negeri
4. Merupakan komoditas barang sejenis dengan kategori barang
yang sama (wajib, non-wajib, atau non-APDN).

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


37
4
PENYUSUNAN PAKET PEKERJAAN
Pemecahan paket pekerjaan dalam rangka menghindari meminta
persetujuan SKK Migas tidak dibenarkan. Pemecahan paket pekerjaan
menjadi beberapa Paket Tender atau sub-Paket Tender dapat dilakukan
dalam hal:
1. Merupakan pemisahan beberapa pekerjaan jasa yang secara
teknis dapat dipertanggungjawabkan atau membutuhkan
kualifikasi yang berbeda, misalnya pemisahan pekerjaan listrik,
mekanik dan sipil dalam suatu Proyek;
2. Memastikan penggunaan Produk Dalam Negeri, dengan cara
memisahkan paket Produk Dalam Negeri dari paket Pekerjaan
Kontruksi/Jasa Lainnya;
3. Untuk memenuhi kebutuhan pengisian kembali persediaan;
4. Merupakan pemberian kesempatan berusaha kepada usaha kecil
dan menengah termasuk koperasi kecil/menengah setempat;
5. Menghindari ketergantungan seluruh pekerjaan kepada satu
Penyedia Barang/Jasa
6. Untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa dari lapangan yang
berbeda dalam wilayah operasi KKKS atau dari KKKS yang
berbeda TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
4
38
Centralized Integrated Vendor Database (CIVD)
1. Merupakan sistem online database untuk pelaksanaan Prakualifikasi
Perusahaan Dalam Negeri, Perusahaan Nasional, dan Perusahaan Asing
secara terpusat dan terintegrasi antar KKKS sebagai syarat keikutsertaan
Penyedia Barang/Jasa pada kegiatan Pengadaan Barang/Jasa usaha hulu
minyak dan gas bumi.
2. Penyedia Barang/Jasa mendaftar melalui KKKS dengan menyerahkan
dokumen sebagaimana disyaratkan dalam CIVD, antara lain namun tidak
terbatas pada:
1) Akta pendirian perusahaan berikut perubahannya yang disahkan oleh
instansi pemerintah yang berwenang;
2) Surat Keterangan Domisili;
3) Surat izin usaha yang masih berlaku dan dikeluarkan oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi
terkait;
4) Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang diterbitkan oleh instansi
pemerintah yang membidangi industri Minyak dan Gas Bumi atau
yang diberi kewenangan, untuk golongan usaha besar;
5) Pengalaman kerja
6) K3LL. TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
39
4
Centralized Integrated Vendor Database (CIVD)

3. Penentuan golongan usaha


1) Dibuktikan dengan surat izin usaha atau sertifikat yang masih
berlaku yang dikeluarkan oleh Kementerian/Lembaga/Satuan
Kerja Perangkat Daerah/Institusi.
2) Dalam hal surat izin usaha atau sertifikat tidak mencantumkan
golongan usaha, penentuannya mengacu pada Undang-Undang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang berlaku.
3) Perusahaan dengan kepemilikan saham asing dan Perusahaan
Asing digolongkan sebagai usaha besar.
4. Klasifikasi bidang usaha Penyedia Barang/Jasa ditetapkan berdasarkan
SKT Migas, surat izin usaha atau sertifikat yang masih berlaku dan
dikeluarkan oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi atau organisasi yang ditunjuk oleh Pemerintah

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


40
4
Centralized Integrated Vendor Database (CIVD)

5. KKKS melakukan verifikasi dan penelitian atas kebenaran data


administrasi yang diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa pada saat
pendaftaran awal dan pembaruan data.
6. Penyedia Barang/Jasa yang dinyatakan memenuhi syarat dicatat dalam
CIVD dan diberi Sertifikat Pengganti Dokumen Administrasi (SPDA).
7. Untuk dokumen yang telah habis masa berlakunya, Penyedia
Barang/Jasa yang telah terdaftar harus memperbarui data dengan
melampirkan dokumen kualifikasi terbaru yang berlaku sebagaimana
disyaratkan dalam CIVD

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


41
4
MANFAAT CIVD

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


42
4
DOKUMEN YG WAJIB DILAMPIRKAN
CALON VENDOR

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


43
4
ALUR PROSES

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


44
4
ALUR PROSES

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


45
4
UPDATE PROFILE

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


46
4
MASA BERLAKU SPDA

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


47
4
PENYUSUNAN DOKUMEN PEMILIHAN
PENYEDIA BARANG/JASA

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


48
4
Struktur Dokumen Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa

DOKUMEN KUALIFIKASI

DOKUMEN
PEMILIHAN
PENYEDIA
BARANG/JASA

DOKUMEN TENDER

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


49
4
Dokumen Penilaian Kualifikasi

Penilaian kualifikasi dilakukan untuk menilai kesesuaian


golongan usaha, subbidang usaha dan pengalaman Penyedia
Barang/Jasa dengan Tender yang akan dilaksanakan, serta
aspek kualifikasi lainnya, serta komitmen untuk melakukan
pencegahan terhadap tindak pidana korupsi dan perbuatan
melawan hukum

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


50
4
Persyaratan Dalam Dokumen Penilaian Kualifikasi
1) Bersedia untuk mematuhi ketentuan dalam Pedoman Tata Kerja, Petunjuk Pelaksanaan
Tender, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku

2) Semua informasi yang disampaikan dalam proses kualifikasi adalah benar,dan apabila
ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan, bersedia dinyatakan
tidak lulus dari proses Tender dan dikenakan sanksi kategori hitam

1.1. Menyampaikan
Menyampaikan 3) Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak dinyatakan pailit berdasarkan putusan
pernyataandari
pernyataan dari pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
Pimpinan
PimpinanTertinggi atau
Tertinggi
pejabat yang memiliki 4) Tidak sedang dalam proses berperkara di peradilan atau bermediasi di arbitrase dengan
atau pejabat yang KKKS bersangkutan dan/atau dengan SKK Migas, baik sebagai tergugat maupun sebagai
kewenangan menurut
memiliki kewenangan penggugat
akta pendirian
menurut akta
perusahaan dan 5) Tidak termasuk dalam kelompok Penyedia Barang/Jasa yang terkena sanksi kategori
pendirian perusahaan
perubahannya atau merah dan/atau sanksi kategori hitam pada KKKS yang bersangkutan dan/atau tidak
dan perubahannya
kuasanya yang
termasuk dalam kelompok Penyedia Barang/Jasa yang terkena sanksi kategori hitam yang
berlaku pada seluruh KKKS;
atau kuasanya
dibuktikan denganyang
dibuktikan
Surat Kuasa dengan 6) Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap Undang Undang Tindak
Surat Kuasa, Pidana Korupsi, Foreign Corrupt Practices Act (FCPA), dan/atau Anti-Bribery and
Corruption (ABC) oleh auditor independen yang ditunjuk oleh KKKS dan/atau SKK
Migas, berdasarkan data hardcopy dan data digital;

7) Tidak akan melakukan praktek-praktek monopoli dan persaingan tidak sehat,


menggunakan barang-barang ilegal dan melanggar etika bisnis

8) Pimpinan
TKDN HULUtertinggi
MIGAS atau pejabat/pekerja
BERDASAR perusahaan yang memiliki kewenangan untuk
PTK 007 Rev.
mewakili perusahaan4dalam proses Pengadaan Barang/Jasa menurut akta pendirian 51
perusahaan dan perubahannya tidak sedang menjalani sanksi pidana
Persyaratan Dalam Dokumen Penilaian Kualifikasi

1) Surat pengganti dokumen administrasi (SPDA) yang masih berlaku, sesuai golongan usaha
dan bidang usaha Tender yang akan dilaksanakan.
1. Menyampaikan
pernyataan dari
Pimpinan Tertinggi atau 2) Surat kemampuan usaha penunjang (SKUP) Migas untuk Perusahaan Dalam Negeri
pejabat yang memiliki
2. kewenangan
Menyampaikanmenurut
dokumen
akta pendirian 3) Surat pernyataan status perusahaan, untuk Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan
perusahaan dan Usaha Hulu Migas, dengan ketentuan:
administrasi/legalitas a. Berisi pernyataan status sebagai Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan
perubahannya atau Usaha Hulu Migas, serta menyatakan tidak adanya rekayasa atau manipulasi dari
kuasanya yang kondisi yang sebenarnya;
dibuktikan dengan b. Didukung salinan akta pendirian dan perubahan terakhir dari perusahaan
Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas dan perusahaan
Surat Kuasa induknya
Ketentuan ini berlaku untuk penunjukan langsung KKKS afiliasi BUMN kpd Penyedia
barang/jasa BUMN kegiatan hulu migas

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


52
4
Persyaratan Dalam Dokumen Penilaian Kualifikasi

1.3. Menyampaikan
Menyampaikan
dokumen pemenuhan
pernyataan dari 1) Salah satu pihak yang bergabung dalam Konsorsium memenuhi
persyaratan
Pimpinan K3LL sesuai
Tertinggi atau persyaratan
ketentuan standardisasi
pejabat yang memiliki
kualifikasi K3LL
kewenangan yang
menurut
ditetapkan
akta oleh SKK
pendirian
Migas. Untuk
perusahaan Calon
dan 2) Untuk Pekerjaan Bersifat Kompleks dan/atau berisiko tinggi dapat
Peserta Tenderatau
perubahannya dipersyaratkan Pemuka Konsorsium (Leadfirm) dan/atau seluruh
berbentukyang
kuasanya Konsorsium pihak yang bergabung dalam Konsorsium harus memenuhi
berlaku ketentuan:
dibuktikan dengan persyaratan.
Surat Kuasa

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


53
4
Persyaratan Dalam Dokumen Penilaian Kualifikasi
a. Golongan usaha kecil dapat mengikuti Paket Tender dengan nilai sampai dengan
Rp2.500.000.000,00 atau sampai dengan US$250,000.00

b. Golongan usaha menengah dapat mengikuti Paket Tender dengan nilai lebih dari
Rp2.500.000.000,00 atau lebih dari US$250,000.00 sampai dengan
Rp10.000.000.000,00 atau sampai dengan US$1,000,000.00
c. Golongan usaha besar dapat mengikuti Paket Tender dengan nilai lebih dari
Rp10.000.000.000,00 atau lebih dari US$1,000,000.00
4.1. Batas
Menyampaikan d. Dalam hal Tender barang/jasa yang menggunakan teknologi atau berisiko tinggi,
atau spesifik seperti bahan kimia khusus, perangkat lunak teknologi informasi
nilai
pernyataan dari
1) Tender barang, Jasa (information technology software), atau barang/jasa yang mempunyai persyaratan
Paket
Pimpinan Tertinggi atau
Lainnya, dan Jasa khusus, maka dapat disyaratkan untuk diikuti oleh Penyedia Barang/Jasa golongan
Konsultansi
pejabat yang memiliki usaha tertentu;
Tender
kewenangan menurut
yang e. Paket Tender jasa untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 atau sampai
akta pendirian dengan US$1,000,000.00 Proses Tender hanya dapat diikuti oleh Penyedia
dapat Barang/Jasa yang berdomisili di wilayah provinsi daerah operasi utama KKKS.
perusahaan dan
diikuti Ketentuan ini tidak dipersyaratkan:
perubahannya atau 1. Untuk Tender pada butir d
oleh
kuasanya yang 2. Apabila dalam CIVD, setelah dilakukan Prakualifikasi, atau setelah proses
Penyedia
dibuktikan dengan
Tender, tidak ada Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan

Barang/
Surat Kuasa f. Dalam Tender barang, Pabrikan dan Agen yang ditunjuk pabrikan dikecualikan dari
Jasa ketentuan tentang batas nilai Paket Tender berdasarkan golongan usaha

2) Tender Pekerjaan
Konstruksi dan
Konsultansi
Konstruksi,
mengikuti ketentuan
yang ditetapkan oleh
Lembaga TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
54
Pengembangan Jasa 4
Persyaratan Dalam Dokumen Penilaian Kualifikasi
5. Bukti telah memiliki 1) Pengalaman yang digunakan adalah pengalaman dari Calon Peserta Tender.
Dalam hal pengalaman sebagai anggota Konsorsium atau subkontraktor yang
pengalaman
digunakan, maka hanya porsi pekerjaan yang pernah dilaksanakan Calon
menyelesaikan Peserta Tender tersebut yang dapat digunakan
pekerjaan sejenis 2) Ketentuan ini tdk berlaku untuk:
sekurang kurangnya a. Tender barang, bagi Pabrikan dan Agen yang mewakili Pabrikan;
satu kali dalam kurun b. Paket Tender bagi golongan usaha kecil dan menengah dengan tingkat
waktu tujuh tahun risiko K3LL rendah.
1. Menyampaikan
terakhir dihitung
pernyataan dari dari 3) Untuk Paket Tender bagi golongan usaha besar, Calon Peserta Tender
menyampaikan perhitungan kemampuan dasar (KD):
Pimpinan
tanggal Tertinggi atau a. Untuk Pekerjaan Konstruksi, besarnya KD sama dengan 3 NPt (nilai
pejabat yang memiliki
pengumuman pengalaman tertinggi)
kewenangan menurut
/undangan Tender, b. Untuk Pengadaan Barang, Pengadaan Jasa Lainnya, dan Jasa
akta pendirian Konsultansi, besarnya KD sama dengan 5 NPt.
pada subbidang usaha
perusahaan dan 4) NPt merupakan nilai pengalaman tertinggi pada subbidang usaha yang
yang sesuai dengan
perubahannya atau sesuai dengan Paket Tender yang diperhitungkan dari satu kontrak yang
Paket Tender,
kuasanya yang di telah diselesaikan dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir:
industri perminyakan
dibuktikan dengan a. Pembuktian NPt didukung dengan salinan kontrak dan surat
maupun
Surat di luar
Kuasa pernyataan penyelesaian pekerjaan atau bukti serah terima seluruh
pekerjaan yang menginformasikan sekurang-kurangnya informasi
industri perminyakan, tentang judul kontrak, nilai kontrak, nama pemilik kontrak, Penyedia
baik sebagai Barang/Jasa, dan nara hubung pemilik kontrak.
pelaksana utama, b. Khusus untuk Tender Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi, dalam hal
pengalaman pada subbidang usaha yang sesuai tidak dapat
anggota Konsorsium, dibuktikan dari satu Kontrak, maka pembuktian pengalaman dapat
ataupun sebagai berasal dari gabungan beberapa Kontrak atau yang diatur lain sesuai
subkontraktor yangMIGAS
TKDN HULU diputuskan oleh
BERDASAR SKK
PTK 007Migas
Rev.
55
4
Persyaratan Dalam Dokumen Penilaian Kualifikasi

6. KD sama dengan nilai total HPS/OE dari pekerjaan yang akan di-Tender-kan, atau dalam hal
HPS/OE belum tersedia, maka KD sama dengan nilai Paket Tender dalam daftar pengadaan
(procurement list). Dalam hal KD menggunakan nilai paket tender sesuai daftar pengadaan
(procurement list), maka nilai KD dicantumkan dalam dokumen penilaian kualifikasi.
1. Menyampaikan
pernyataan dari
Pimpinan Tertinggi atau
pejabat yang memiliki
7. kewenangan
Menyampaikan dokumen dalam rangka evaluasi kemampuan finansial (financial due
menurut
diligence),
akta apabila diperlukan oleh KKKS, untuk perkiraan nilai Paket Tender lebih dari
pendirian
Rp200.000.000.000,00
perusahaan dan (dua ratus miliar rupiah) atau lebih dari US$20,000,000.00 (dua puluh
juta dolar Amerika
perubahannya atauSerikat).
kuasanya yang
dibuktikan dengan
Surat Kuasa

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


56
4
Persyaratan Dalam Dokumen Penilaian Kualifikasi
1) Konsorsium dapat dibentuk oleh Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dengan Penyedia
Barang/Jasa lainnya, baik yang mendaftar maupun yang tidak mendaftar. Bentuk
keikutsertaan Calon Peserta Tender baik sendirisendiri atau dalam bentuk Konsorsium
harus pasti pada saat penyampaian dokumen kualifikasi

2) Harus beranggotakan minimal satu Perusahaan Dalam Negeri


3) Untuk nilai Paket Tender sampai dengan Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah)
atau sampai dengan US$20,000,000.00 (dua puluh juta dolar Amerika Serikat, Konsorsium
tidak dapat beranggotakan Perusahaan Asing;
1. Menyampaikan 4) Tidak sedang dalam proses berperkara di peradilan atau bermediasi di arbitrase dengan
pernyataan dari KKKS bersangkutan dan/atau dengan SKK Migas, baik sebagai tergugat maupun sebagai
Pimpinan Tertinggi atau penggugat
pejabat yang memiliki 4) Menyampaikan perjanjian atau nota kesepahaman Konsorsium yang memuat antara lain:
8. kewenangan
Untuk Penyedia
menurut a. Tujuan dibentuknya Konsorsium dan jangka waktu dibentuk Konsorsium
b. Tanggung jawab baik secara bersama dan sendiri-sendiri (jointly & severally
Barang/Jasa
akta pendirian yang liabilities);
berbentukdan
perusahaan c. Perusahaan yang menjadi Pemuka Konsorsium (Leadfirm) tersebut;
perubahannya
Konsorsium atau d. Struktur dan keanggotaan Konsorsium
e. Batasan waktu Konsorsium sekurang-kurangnya setahun setelah Kontrak berakhir
kuasanya yang
dibuktikan dengan 5) Minimal salah satu pihak yang tergabung dalam Konsorsium memiliki izin usaha yang sesuai
dengan yang dipersyaratkan
Surat Kuasa
6) Pemuka Konsorsium (Leadfirm) harus memenuhi golongan usaha yang dipersyaratkan

7) Golongan usaha dari setiap pihak yang tergabung dalam Konsorsium tidak melebihi
golongan usaha yang dipersyaratkan
8) Gabungan pengalaman masing-masing anggota Konsorsium sesuai dengan subbidang
usaha Paket Tender:
a. Harus sesuai dg rencana porsi pekerjaan yg akan dilaksanakn
b. HULU
TKDN KD dihitung
MIGAS dari jumlah PTK
BERDASAR kumulatif KD seluruh perusahaan anggota konsursium yg
007 Rev.
memenuhi syarat. 57
4 Khusus untuk pekerjaan konstruksi terintegrasi mengikuti
ketentuan butir 5.4).b.
Persyaratan Dalam Dokumen Penilaian Kualifikasi

9. KKKS dapat menambahkan persyaratan lain seperti komitmen ketersediaan fasilitas/peralatan


khusus, tenaga ahli spesialis, atau memiliki pengalaman khusus
1. Menyampaikan
pernyataan dari
Pimpinan Tertinggi atau
pejabat yang memiliki
kewenangan menurut
akta pendirian
perusahaan dan
perubahannya atau
kuasanya yang
dibuktikan dengan
Surat Kuasa

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


58
4
Dokumen Tender
1. Undangan kepada Peserta Tender yang sekurang-kurangnya
memuat:
1) Panitia Tender KKKS yang mengundang
2) Judul dan Nomor Tender
3) Tempat/alamat, tanggal, hari, dan waktu untuk memperoleh
Dokumen Tender
4) Tempat/alamat, tanggal, hari, dan waktu pemberian
penjelasan mengenai Tender
5) Tempat/alamat, tanggal, hari, dan waktu penyampaian
dokumen penawaran
6) Persyaratan untuk mengambil Dokumen Tender
2. Instruksi kepada Peserta Tender (IPT)/instruction to bidders (ITB)
3. Risalah rapat penjelasan (apabila ada), dilengkapi dengan informasi
tambahan, penjelasan, pembetulan kesalahan atau perubahan atas
IPT/ITB yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari IPT/ITB;
4. Perubahan Dokumen Tender yang diakibatkan oleh diterimanya
penawaran dengan pengecualian maupun hasil proses Klarifikasi
dan/atau negosiasi teknis tahap pertama pada proses Tender sistem
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
59
dua tahap, merupakan bagian tidak 4 terpisahkan dari IPT/ITB.
IPT/ITB
1. KETENTUAN UMUM SEKURANG-KURANGNYA MEMUAT:
1) Tata cara penyampaian dokumen penawaran;
2) Nilai HPS/OE apabila tidak bersifat rahasia;
3) Persyaratan, kriteria, metode dan batasan evaluasi untuk menetapkan
kelulusan penawaran, dalam hal ini termasuk juga tata cara evaluasi;
4) Persyaratan kehadiran Peserta Tender dalam rapat pemberian penjelasan
(prebid meeting);
5) Persyaratan untuk menggunakan format dokumen penawaran atau formulir
dokumen yang sudah ditentukan;
6) Ketentuan mengenai Paket Tender dan/atau sub-Paket Tender sebagaimana
berikut:
a. Tata cara evaluasi;
b. Hubungan/ketergantungan antar sub-Paket Tender, antara lain tata cara
evaluasi penetapan pemenang setiap sub-Paket Tender, pelaksanaan
pembukaan paket penawaran, dan ketentuan tata waktu penetapan
pemenang
7) Metode negosiasi harga;
8) Sanksi administrasi dan/atau finansial dalam hal Peserta Tender tidak
memenuhi kewajiban, dan/atau melanggar ketentuan dalam Dokumen
Tender dan Kontrak;
9) Masa berlaku penawaran
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
60
4
IPT/ITB
10) Ketentuan tentang penyelesaian perselisihan, termasuk penentuan forum,
tempat penyelesaian perselisihan dan rujukan/dasar hukum negara yang
digunakan dalam penyelesaian perselisihan;
11) Ketentuan tentang larangan membuat pernyataan umum (Public Statement
and Promotion) terkait proses Tender sebelum penunjukan pemenang tanpa
persetujuan dari KKKS;
12) Tata waktu dan tempat pelaksanaan Tender.
2. PERSYARATAN ADMINISTRASI, SEKURANG-KURANGNYA MENSYARATKAN SURAT
PENAWARAN TEKNIS DAN SURAT PENAWARAN HARGA DITANDATANGANI OLEH
WAKIL PESERTA TENDER
3. PERSYARATAN TEKNIS, SEKURANG-KURANGNYA MEMUAT:
1) Lingkup pekerjaan, termasuk jenis dan uraian pekerjaan yang harus
dilaksanakan;
2) Ketentuan tentang cara melaksanakan pekerjaan mengacu pada ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
3) Ketentuan yang mengatur penggunaan SNI. Dalam hal tidak diatur dalam SNI
dapat menggunakan ketentuan dalam Standar Internasional

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


61
4
IPT/ITB
4) Jenis, jumlah dan mutu bahan yang disyaratkan;
5) Tata cara, jangka waktu, tempat dan waktu penyerahan barang/jasa.
Khusus untuk syarat penyerahan barang (delivery terms) sedapat mungkin
mengikuti standar perdagangan yang berlaku;
6) Spesifikasi teknis dan gambar-gambar yang tidak mengarah kepada
merek/produk tertentu. Dikecualikan dari ketentuan ini adalah Barang/Jasa
Spesifik, barang/jasa standar dan/atau approved brands. Status sebagai
Barang/Jasa Spesifik, standar atau approved brands harus telah dinyatakan
secara tertulis oleh pimpinan tertinggi KKKS atau telah dinyatakan secara
tertulis sebagai bagian dari kebijakan (policy) pengelolaan rantai suplai
KKKS dan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. KKKS dan/atau bersama SKK Migas melakukan seleksi variasi jenis,
spesifikasi, pabrik pembuat (merek) dan tipe dari barang atau
peralatan, dengan tujuan untuk menyederhanakan (simplification)
variasi jenis
b. Berdasarkan hasil seleksi, KKKS dan/atau bersama SKK Migas
menetapkan satu atau beberapa jenis dan tipe barang danperalatan
yang dijadikan standar bagi penggunaan pada suatu kebutuhan
pemakaian tertentu.
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
62
4
IPT/ITB
7) Persyaratan batasan minimal TKDN;
8) Daftar barang atau peralatan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa
yang harus digunakan;
9) Ketentuan tentang prosedur penilaian fisik (apabila diperlukan);
10) Ketentuan tentang diperbolehkan atau tidaknya penawaran alternatif:
a. Penawaran alternatif merupakan penawaran yang mengandung perbedaan
dengan penawaran utama
b. Batasan jumlah penawaran alternatif yang dapat disampaikan Peserta Tender;
11) Ketentuan tentang diperbolehkan atau tidaknya penawaran dengan pengecualian:
a. Penawaran dengan pengecualian merupakan penawaran yang menyimpang
dari syarat dan ketentuan dalam Dokumen Tender;
b. Penawaran dengan pengecualian hanya diperbolehkan pada Tender sistem dua
tahap, namun hanya untuk penawaran tahap pertama
c. Semua pengecualian harus dijelaskan pada lembar khusus dan harus mudah
diketahui keberadaannya oleh Panitia Tender serta lembar khusus tersebut
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen penawaran;
12) Persyaratan K3LL mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan
dapat juga menambahkan persyaratan yang berlaku di lingkungan kegiatan usaha
hulu Minyak dan Gas Bumi;

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


63
4
IPT/ITB
4. PERSYARATAN KOMERSIAL SEKURANG-KURANGNYA MEMUAT:
1) Penggunaan mata uang dalam penawaran harga
a. Mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku;
b. Peserta Tender mencantumkan dengan jelas nilai penawaran dalam
surat penawaran harga dalam angka dan/atau huruf
c. Dalam hal penawaran harga diizinkan atau disyaratkan untuk
dinyatakan dalam mata uang yang berbeda-beda:Ditetapkan kurs
konversi mata uang yang akan diberlakukan dengan mengacu kepada
kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal pembukaan penawaran dan
Nilai penawaran dicantumkan dengan jelas untuk setiap mata uang
yang disyaratkan.
2) Persyaratan batasan minimal TKDN;
3) Ketentuan mengenai porsi pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri,
Perusahaan Nasional, dan/atau Perusahaan Asing dan porsi pengerjaan di
wilayah negara Republik Indonesia;
4) Formulir yang digunakan untuk menyampaikan harga penawaran, sesuai
formulir yang digunakan untuk penyusunan HPS/OE

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


64
4
IPT/ITB
5) Ketentuan untuk Kontrak berdasar harga satuan harus dilengkapi dengan
formulir rincian harga dengan ketentuan:
a. Harga satuan (unit price) harus diisi dengan penuh dan lengkap untuk setiap
jenis (item) barang/jasa berdasarkan volume dan satuan ukuran yang
dipersyaratkan pada Dokumen Tender, kecuali Dokumen Tender
memperbolehkan menawarkan sebagian jenis (item)
b. Jenis (item) yang harganya tidak diisi dianggap ditawarkan dengan nilai nol.
6) Ketentuan khusus untuk Kontrak bersifat lumpsum:
a. Penawaran harga harus berdasarkan:
 Lingkup Kerja pada Dokumen Tender;
 Lingkup Kerja pada penawaran alternatif yang diterima
 Lingkup Kerja berdasarkan kesepakatan teknis pada Tender dua tahap;
b. KKKS dapat mensyaratkan kepada Peserta Tender untuk mencantumkan
rincian harga dari setiap jenis (item) barang/jasa yang ditawarkan untuk
digunakan sebagai acuan pada proses Tender dan/atau pelaksanaan
Kontrak;

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


65
4
IPT/ITB
7) Penawaran harga tidak diperbolehkan memasukkan komponen biaya sebagai
berikut:
a. Pajak Keluaran sebagai konsekuensi dari terjadinya jual beli
b. Bea Masuk (BM) dan/atau Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) untuk barang
dan/atau peralatan yang akan didapat melalui impor.
8) Sistem evaluasi komersial yang akan digunakan;
9) Untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya dengan nilai paket Tender lebih dari
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh puluh miliar rupiah) atau lebih dari
US$1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat) dapat disyaratkan keharusan
memiliki surat dukungan pendanaan untuk dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Surat dukungan pendanaan tersebut harus diterbitkan oleh Bank
BUMN/BUMD, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesian
Eximbank, atau Bank Umum Swasta Nasional. Nilai dukungan pendanaan yang
disyaratkan oleh KKKS setinggi-tingginya sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai
penawaran

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


66
4
IPT/ITB
10) Ketentuan untuk menyampaikan atau tidak menyampaikan jaminan
penawaran. Dalam hal mensyaratkan penyampaian jaminan penawaran,
ditetapkan besaran persentase, masa berlaku, dan persyaratan jaminan
penawaran. Penyampaian jaminan penawaran asli dapat dilakukan dengan
cara:
a. Dimasukkan dalam sampul penawaran harga; atau
b. Secara langsung pada saat rapat pembukaan penawaran harga;
11) Ketentuan untuk menyatakan besaran tingkat komponen dalam negeri,
antara lain penggunaan formulir SC-19A/B, Target Capaian TKDN yang
dijadikan acuan dalam pemberian preferensi; dan
12) Ketentuan untuk menyatakan status Perusahaan Dalam Negeri
menggunakan SKUP dan kepemilikan alat kerja utama produk dalam negeri.
5. KONSEP KONTRAK

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


67
4
Dokumen Penawaran
Surat Penawaran

Jaminan Penawaran

Rincian Penawaran Teknis

Dokumen Penawaran
Rincian penawaran harga

IPT/ITB

Dokumen Pendukung Yg
Disyaratkan Tender
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
68
4
Tata Cara Penyampaian Dokumen
Penawaran
1. SISTEM SATU SAMPUL
1) Dapat digunakan pada Pengadaan Barang/Jasa untuk pekerjaan dengan
Lingkup Kerja dan spesifikasi teknis yang sudah jelas dan pasti.
2) Dokumen penawaran dimasukkan dalam satu sampul.
2. SISTEM DUA SAMPUL
1) Dapat digunakan pada Pengadaan Barang/Jasa untuk pekerjaan dengan
Lingkup Kerja dan spesifikasi teknis yang sudah jelas dan pasti namun masih
memerlukan evaluasi penawaran teknis yang mendalam dan/atau Pekerjaan
Bersifat Kompleks.
2) Penyampaian dokumen penawaran menggunakan satu sampul yang berisi
sampul pertama dan sampul kedua.
3) Sampul pertama berisi kelengkapan surat penawaran teknis, data penawaran
teknis, serta dokumen pendukung yang disyaratkan dalam Dokumen Tender.
4) Sampul kedua berisi surat penawaran harga berikut rinciannya, serta
dokumen pendukung yang disyaratkan dalam Dokumen Tender

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


69
4
Tata Cara Penyampaian Dokumen
Penawaran
3. SISTEM DUA TAHAP
1) Dapat digunakan pada Pengadaan Barang/Jasa yang lingkup kerjanya masih
memerlukan penyesuaian/penyetaraan teknis, mempunyai beberapa
alternatif penggunaan sistem dan desain penerapan teknologi yang berbeda,
Pekerjaan Bersifat Kompleks, dan/atau pelaksanaan Tender secara elektronik
(e-bidding) dengan penyampaian penawaran harga dengan e-Reverse Auction
(e-RA).
2) Dokumen penawaran tahap pertama berisi surat penawaran teknis, data
penawaran teknis, serta dokumen pendukung yang disyaratkan dalam
Dokumen Tender.
3) Dokumen penawaran tahap kedua berisi surat penawaran harga, berikut
rinciannya, serta dokumen pendukung yang disyaratkan dalam Dokumen
Tender. Dokumen penawaran tahap kedua disampaikan setelah dinyatakan
lulus evaluasi penawaran teknis pada tahap pertama
4) Dalam hal terjadi penyesuaian/penyetaraan teknis Lingkup Kerja, KKKS harus
memberikan waktu yang memadai untuk finalisasi penawaran tahap pertama
oleh Peserta Tender.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


70
4
Pernyataan TKDN Pd Dokumen
Penawaran Untuk Tender Barang

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


71
4
Pernyataan TKDN Pd Dokumen Penawaran
1. PERNYATAAN TKDN PADA TENDER BARANG
1) Rincian TKDN berdasarkan nilai penawaran harus dinyatakan dalam formulir SC-
19A yang terdiri dari tiga komponen utama yang terpisah, yaitu:
a. Komponen biaya barang, yang merupakan biaya barang jadi dihitung sampai
di lokasi pengerjaan (pabrik/workshop) dan merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi barang, meliputi:
 Biaya bahan (material) langsung;
 Biaya tenaga kerja langsung; dan
 Biaya tidak langsung pabrik (factory overhead),
b. Komponen biaya pendukung dapat terdiri dari biaya transportasi, handling,
dan instalasi
c. Komponen non-biaya dapat terdiri dari keuntungan, biaya tidak langsung
perusahaan (company overhead), dan pajak keluaran dalam rangka
penyerahan barang.
2) Dalam hal KKKS mensyaratkan batasan minimal TKDN:
a. Nilai TKDN setiap item barang maupun TKDN total dari kumpulan barang-
barang tersebut harus sama atau lebih besar dari batasan minimal TKDN
yang dipersyaratkan;
b. Nilai TKDN Peserta Tender harus dibuktikan dengan sertifikat TKDN setiap
jenis/item barang yang ditawarkan
c. Apabila dalam satu Paket Tender terdiri dari gabungan beberapa jenis
kategori barang, maka hanya
TKDN HULU MIGASbarang
BERDASAR utamanya
PTK 007 Rev. yang harus memenuhi
72
4
batasan minimal TKDN yang dipersyaratkan dan dibuktikan sertifikat TKDN
Pernyataan TKDN Pd Dokumen
Penawaran Untuk Tender Jasa

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


73
4
Pernyataan TKDN Pd Dokumen Penawaran
3) Dalam hal KKKS tidak mensyaratkan batasan minimal TKDN, nilai TKDN
Peserta Tender tidak harus dibuktikan dengan sertifikat TKDN. Dalam hal
sertifikat TKDN disampaikan oleh Peserta Tender, maka menjadi dasar
pemberian preferensi.
2. PERNYATAAN TKDN PADA TENDER JASA
1) Rincian TKDN berdasarkan nilai penawaran harus dinyatakan menggunakan
formulir SC-19B yang terdiri dari dua komponen utama yang terpisah, yaitu:
a. Komponen biaya, dihitung sampai di lokasi pengerjaan (on site) dan
merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa, meliputi:
 Komponen biaya barang, terdiri dari biaya barang/peralatan
tepasang/bahan (material)
 Komponen biaya jasa, terdiri dari biaya jasa tenaga kerja dan
konsultan, biaya jasa alat kerja/fasilitas kerja; dan biaya jasa umum.
b. Komponen non-biaya, terdiri dari keuntungan, biaya tidak langsung
perusahaan (company overhead), dan pajak keluaran
2) Untuk memperoleh preferensi dari komponen biaya barang (atau bagiannya),
harus dibuktikan dengan sertifikat TKDN. Pembuktian dengan sertifikat TKDN
tidak diperlukan untuk pengadaan jasa konstruksi terintegrasi.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


74
4
Pernyataan TKDN Pd Dokumen Penawaran

3) Nilai komponen biaya dan persentase TKDN harus dinyatakan secara terpisah
antara barang dan jasa.
4) Khusus untuk Tender Jasa Pengeboran/Kerja Ulang, Perkapalan, Survei, Seismik,
Pesawat Udara, Jasa Tenaga Kerja, dan Jasa Konsultansi, Peserta Tender harus
menyampaikan strategi pencapaian TKDN Kontrak mengikuti format SC-23,
dengan ketentuan nilai total persentase TKDN-nya mengacu pada SC-19B;
5) Pada Tender jasa, nilai pernyataan TKDN bersifat komitmen yang harus dipenuhi
pada tahap Pelaksanaan Kontrak, bukan merupakan materi yang dapat
disanggah.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


75
4
Pernyataan Sebagai Perusahaan Dalam
Negeri Pada Dokumen Penawaran Harga

Dalam rangka pembuktian sebagai Perusahaan Dalam Negeri


serta pemberian preferensi status perusahaan untuk
Pengadaan Barang/Jasa, dibuktikan dengan SKUP yang masih
berlaku.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


76
4
Pernyataan Atas Kepemilikan Alat Kerja Utama
Produk Dalam Negeri Pada Dokumen
Penawaran Harga
Untuk mendapatkan preferensi harga berdasarkan kepemilikan alat kerja
utama Produk Dalam Negeri:
1. Peserta Tender menyampaikan bukti sertifikat pembangunan menara
pengeboran/kerja ulang (drilling/workover rig) di dalam negeri, untuk
Tender menara pengeboran/kerja ulang (drilling/workover rig)
2. Peserta Tender menyampaikan bukti sertifikat pembangunan kapal di
galangan kapal dalam negeri, untuk Tender jasa kapal.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


77
4
Pernyataan TKDN Barang Pd Dokumen Penawaran

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


78
4
Pernyataan TKDN Barang Pd Dokumen
Penawaran

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


79
4
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
80
4
Pernyataan Jasa TKDN Pd Dokumen Penawaran

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


81
4
Pernyataan Jasa TKDN Pd Dokumen Penawaran

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


82
4
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
83
4
Pernyataan TKDN Jasa Pd Dokumen Penawaran

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


84
4
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
85
4
TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


86
4
MEKANISME PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

1. SWAKELOLA

MEKANISME 1) PELELANGAN UMUM


PEMILIHAN
VENDOR 2. TENDER 2) PEMILIHAN LANGSUNG
3) PENUNJUKAN
LANGSUNG

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


87
4
Penentuan Metode Tender

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


88
4
Kriteria Penentuan Metode Tender

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


89
4
SWAKELOLA
1. Pelaksanaan swakelola yang dilakukan sendiri oleh KKKS dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan masing-masing KKKS.
2. Dalam hal dikuasakan, pelaksanaan swakelola mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
1) Pemilihan penerima kuasa sebagai pelaksana swakelola disesuaikan kebijakan
masing-masing KKKS dengan memperhatikan ketentuan/peraturan terkait.
2) KKKS menunjuk langsung satu pelaksana swakelola dengan cara membuat
surat kuasa, Kontrak, atau perjanjian, untuk melaksanakan pekerjaan tertentu
yang mengatur antara lain tentang tanggung jawab, tugas, hak dan
kewajiban masing-masing pihak, jenis dan lingkup pekerjaan, ketentuan
pembayaran.
3) Pengadaan Barang/Jasa termasuk pengadaan tenaga ahli yang diperlukan
oleh pelaksana swakelola, menggunakan ketentuan yang berlaku pada
pelaksana swakelola.
4) Pelaksana swakelola tidak dapat mengalihkan pekerjaan utama kepada pihak
lain.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


90
4
SWAKELOLA

5) Kemajuan/pencapaian target pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan


keuangan, dilaporkan dan dievaluasi secara berkala, sesuai kesepakatan
antara KKKS dengan pelaksana swakelola.
6) Pelaksanaan swakelola diawasi oleh KKKS atau pelaksana swakelola.
7) Pembayaran dilakukan dengan menggunakan panjar kerja yang secara
berkala harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana swakelola. Dalam
hal dibutuhkan sesuai sifat pekerjaannya, dapat dilakukan pembayaran
berdasarkan kesepakatan para pihak.
8) Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan dilaporkan setiap bulan
oleh pelaksana swakelola.
9) KKKS melakukan penutupan surat kuasa, Kontrak, atau perjanjian atas
pelaksanaan swakelola

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


91
4
SWAKELOLA
3. Jenis pekerjaan yang dapat dikuasakan kepada:
1) Instansi pemerintah, antara lain:Pemetaan lokasi, pengawalan bahan peledak,
pengelolaan menara kontrol bandara; Pengamanan Wilayah Kerja; dan
Sertifikasi dan verifikasi TKDN.
2) Lembaga pemerintah, lembaga ilmiah dan perguruan tinggi, antara lain: Seleksi
penerimaan pekerja; Penelitian, studi, sertifikasi dan interpretasi geologi dan
pertambangan Minyak dan Gas Bumi; dan Penelitian, studi dan pengembangan
sesuai bidang spesifikasinya;
3) Kelompok masyarakat, antara lain menyerahkan pelaksanaan pekerjaan
tertentu kepada kelompok masyarakat dalam rangka pemberdayaan
masyarakat setempat
4) LSM nasional yang terdaftar di Kementerian Dalam Negeri, antara lain
pelaksanaan jasa peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
pembangunan pada bidang pendidikan, penyuluhan, penerapan dan
penyebarluasan teknologi sederhana atau madya yang tepat guna untuk
kepentingan masyarakat.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


92
4
TENDER
Permintaan persetujuan rencana Tender ke Pejabat Berwenang KKKS sekurang
kurangnya dilengkapi:
1) Nomor Tender dan judul Tender;
2) Salinan permintaan pengadaan dari fungsi Pengguna Barang/Jasa KKKS yang
disahkan oleh pejabat berwenang fungsi Pengguna Barang/Jasa KKKS;
3) Jadwal, lokasi Tender dan metode pelaksanaan Tender;
4) Justifikasi dan dokumen pendukungnya apabila metode pelaksanaan Tender
yang akan dilakukan adalah penunjukan langsung, yang ditandatangani oleh
Pimpinan Tertinggi atau Pejabat Berwenang;
5) Strategi penggunaan Paket dan/atau sub-Paket Tender
6) Penunjukan/penugasan Panitia Tender;
7) Kriteria, rujukan dan persyaratan Tender;
8) Persyaratan pendaftaran dan persyaratan penilaian kualifikasi;
9) Persyaratan teknis dan metode evaluasi penawaran teknis;
10) Persyaratan dan metode evaluasi komersial;
11) Dokumen ringkasan draft Kontrak; dan
12) Daftar spesifikasi barang/jasa yang belum menggunakan SNI/SKKNI atau
belum dapat menggunakan spesifikasi dalam Buku APDN beserta
justifikasinya.
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
93
4
TENDER
1. Pelelangan Umum: Pelelangan umum merupakan Tender yang diumumkan secara
terbuka untuk umum, dengan dimulai dari pengumuman sesuai tahapan dan tata
cara pelelangan umum dalam petunjuk pelaksanaan ini.
2. Pemilihan Langsung. Urutan proses mengikuti tata cara pelelangan umum, kecuali
yang diatur khusus sebagai berikut:
1) Tidak dilakukan pengumuman, namun Tender dimulai dengan menyampaikan
undangan yang disertai informasi gambaran Lingkup Kerja secara umum
kepada Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan Prakualifikasi;
2) Tidak dilakukan penilaian kualifikasi;
3) Pemberian penjelasan dilakukan hanya jika diperlukan;
4) Apabila yang menyampaikan penawaran kurang dari tiga, dilanjutkan dengan
evaluasi kepada penawaran yang masuk. Dalam hal hanya satu penawaran
yang masuk, proses selanjutnya mengikuti tata cara penunjukan langsung;
5) Hasil evaluasi penawaran dan penetapan pemenang diberitahukan secara
tertulis kepada Peserta Tender dilengkapi dengan penjelasan singkat atas hasil
evaluasi penawaran setiap Peserta Tender;
6) Apabila proses Tender mengalami kegagalan setelah tahapan penetapan hasil
evaluasi penawaran teknis, proses dilanjutkan dengan meminta Peserta Tender
yang lulus evaluasi penawaranteknis untuk menyampaikan penawaran harga
baru dalam sampul tertutup dan tidak ada penurunan pada nilai TKDN. KKKS
dapat menggunakan HPS/OE yang baru
7) Tata waktu disesuaikan dengan kebutuhan.
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
94
4
TENDER
3. Penunjukan Langsung
1) Dapat dilakukan untuk nilai Paket Tender sampai dengan
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) atau sampai dengan nilai
US$20,000.00 (dua puluh ribu dolar Amerika Serikat).
2) Dapat dilakukan untuk nilai Paket Tender lebih dari
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) atau lebih dari
US$20,000.00 (dua puluh ribu dolar Amerika Serikat), untuk halhal
berikut:
a. Hanya terdapat satu Penyedia Barang/Jasa yang memiliki SPDA
dalam CIVD yang memenuhi persyaratan Prakualifikasi;
b. Pekerjaan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi sehubungan
dengan telah terjadinya Keadaan Darurat (Emergency)
c. Pengadaan barang kategori diwajibkan dalam Buku APDN, yang
diproduksi oleh hanya satu Penyedia Barang/Jasa yang berstatus
BUMN atau BUMD.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


95
4
TENDER
3) Dapat dilakukan untuk nilai Paket Tender lebih dari Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) atau lebih dari US$20,000.00 (dua puluh ribu dolar Amerika
Serikat), dengan justifikasi tertulis dari pimpinan tertinggi KKKS, untuk hal-hal
berikut:
a. Pekerjaan yang diperlukan untuk meningkatkan volume produksi,
dan/atau mempercepat kegiatan eksplorasi atau produksi minyak
dan/atau gas bumi berdasarkan permintaan Pemerintah Republik
Indonesia atau Kepala SKK Migas;
b. Pekerjaan yang apabila tidak segera dilaksanakan akan mengakibatkan
kehilangan kesempatan mempertahankan tingkat produksi minyak
dan/atau gas bumi atau akan menunda pelaksanaan kegiatan
eksplorasi minyak dan/atau gas bumi;
c. Pengadaan penelitian, penyediaan, dan operasi penanganan bahan
kimia EOR mulai dari tahapan pengujian laboratorium (laboratory test),
pengujian lapangan (field test), Proyek percontohan (pilot project), dan
implementasi skala penuh (full scale);
d. Pekerjaan yang berdasarkan ketentuan pemerintah pusat/daerah
ditetapkan untuk dilakukan oleh BUMN/BUMD/koperasi;
e. Pengadaan Barang/Jasa untuk menanggulangi Keadaan Mendesak;

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


96
4
TENDER
f. Diperlukan kesinambungan (bridging) Kontrak yang sedang berjalan, berdasarkan
justifikasi bahwa pekerjaan merupakan sejenis dan dapat dilakukan oleh Kontrak
dimaksud, sementara pekerjaan dari Kontrak pengganti belum dapat dimulai,
dengan ketentuan:
a) Jangka waktu Kontrak untuk kesinambungan (bridging) sampai dengan
Kontrak pengganti dapat dimulai secara kumulatif paling lama satu tahun.
Jangka waktu dapat diperpanjang dalam rangka memanfaatkan sisa nilai
Kontrak apabila dinilai lebih ekonomis daripada menggunakan Kontrak
pengganti
b) Kontrak yang diperoleh dari hasil penunjukan langsung kesinambungan
(bridging) ini tidak boleh didahului atau dilanjutkan dengan PLK
kesinambungan (bridging).
c) Pengadaan menara pengeboran atau jasa survei seismik lepas pantai
(offshore dan swamp) pada kondisi hanya terdapat satu menara
pengeboranatau kapal seismik yang tersedia di wilayah negara Republik
Indonesia sesuai spesifikasi teknis dan waktu kebutuhan;
d) Pengadaan Pendukung Pengeboran/Kerja Ulang lepas pantai (offshore dan
swamp) yang peralatan utama untuk mengerjakan jasa tersebut telah
terpasang di menara pengeboran lepas pantai (offshore dan swamp)
e) Untuk penyewaan ulang rumah, apartemen, kantor, gudang, lapangan
penumpukan (termasuk shore base) atau pelabuhan, fasilitas dan peralatan
produksi, FSO, FPSO, FPU, dan fasilitas yang sejenis fungsinya. Dalam
penyewaan ulang ini dimungkinkan perubahan volume penyewaan atau
fasilitas pendukungnya.
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
97
4
TENDER
4) Dapat dilakukan untuk nilai Paket Tender lebih dari Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) atau lebih dari US$20,000.00 (dua puluh ribu dolar Amerika
Serikat), dengan justifikasi tertulis dari Pejabat Berwenang, untuk hal-hal
berikut:
a. Pengadaan Barang/Jasa Spesifik yang hanya dapat dipenuhi oleh satu
pabrikan atau Penyedia Barang/Jasa tertentu, yang memenuhi kriteria:
a) Keterikatan dengan peraturan, kepemilikan lisensi, paten, hak
kepemilikan, atau proprietary right, termasuk untuk jasa
pemasangan/pemeliharaannya; atau
b) Barang/jasa tersebut tidak dapat digantikan oleh barang/jasa lain
dan/atau hanya boleh disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa
tertentu.
b. Dalam rangka uji coba teknologi dan/atau penggunaan
barang/peralatan Produk Dalam Negeri. Pelaksanaan pengadaan harus
dilengkapi dengan program uji coba yang lengkap, termasuk volume
sesuai kebutuhan uji coba, tata waktu dan kriteria evaluasi, yang
disusun Pengguna Barang/Jasa
c. Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh satu penyedia Jasa Konsultansi
yang telah terbukti berhasil dan dipercaya akan berhasil mencapai
target yang ditetapkan oleh KKKS
d. Jasa untuk pelatihan pekerja
e. Pekerjaan Jasa TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
Konsultansi yang
4
dilakukan konsultan perorangan 98
TENDER
f. Pekerjaan Jasa Konsultansi yang dilaksanakan oleh pabrikan atau Agen
Tunggal peralatan atau permesinan, dalam rangka pengoperasian
dan/atau pengelolaan peralatan atau permesinan tersebut. Dalam hal
Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk tidak memiliki agen/perwakilan di
wilayah negara Republik Indonesia, maka dapat dilakukan penunjukan
langsung kepada perusahaan asing.
5. Dapat dilakukan oleh KKKS Afiliasi BUMN atau beberapa KKKS Afiliasi BUMN
kepada Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas
yang memenuhi persyaratan:
a. Memiliki dan/atau menguasai peralatan/fasilitas kerja sendiri.
Penguasaan peralatan/fasilitas kerja dapat dilakukan melalui
mekanisme pembelian atau leasing/sewa beli dan bukan melalui
mekanisme sewa;
b. Membuat komitmen untuk meningkatkan kapabilitas dalam rangka
memenuhi seluruh kebutuhan KKKS Afiliasi BUMN. Komitmen tersebut
disampaikan secara tertulis kepada pimpinan tertinggi KKKS Afiliasi
BUMN dengan tembusan kepada Kepala SKK Migas.
Dalam hal dilakukan pengadaan bersama, maka seluruh anggota KKKS yang
ikut serta harus berstatus KKKS Afiliasi BUMN.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


99
4
TENDER
Urutan proses mengikuti tata cara pelelangan umum, kecuali yang diatur
khusus sebagai berikut:
1) Tidak dilakukan pengumuman, namun Tender dimulai dengan
menyampaikan undangan pelaksanaan penunjukan langsung kepada satu
Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan Prakualifikasi.
2) Batasan minimal TKDN ditetapkan mengacu pada:
a. Target TKDN yang diatur dalam peta jalur (road map) yang dikeluarkan
oleh instansi pemerintah yang membidangi industri Minyak dan Gas
Bumi;
b. Sesuai batasan minimal TKDN yang disepakati dalam Daftar Pengadaan
(Procurement List);
c. Berdasarkan daftar kemampuan pencapaian minimum TKDN yang
dikeluarkan oleh SKK Migas;
d. Data lampau dari kegiatan pengadaan sebelumnya dalam waktu dua
tahun terakhir baik di KKKS bersangkutan atau KKKS lain
e. Sesuai dengan kondisi kemampuan pasar.
3) Tidak dilakukan penilaian kualifikasi.
4) Pemberian penjelasan dilakukan hanya apabila dianggap perlu.
5) Jaminan penawaran tidak diperlukan

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


100
4
TENDER
6) Pembukaan penawaran tidak harus dihadiri oleh Peserta Tender. Dalam hal
ini, berita acara pembukaan penawaran hanya ditandatangani oleh anggota
Panitia Tender.
7) Panitia Tender dapat meminta tambahan dokumen pendukung penawaran.
8) Dilakukan negosiasi harga dan bila diperlukan sebelum negosiasi harga
dilakukan Klarifikasi dan negosiasi aspeklainnya termasuk apabila terdapat
pengecualian atau pernyataan TKDN yang ditawarkan lebih rendah dari
persyaratan minimal yang ditetapkan. Negosiasi tidak boleh mengubah
sasaran pekerjaan.
9) Tidak ada masa sanggah.
10) Tata waktu disesuaikan dengan kebutuhan, kecuali tata waktu mulai
pelaksanaan Tender sampai dengan penunjukan pemenang Tender.
11) Hasil evaluasi penawaran dan penetapan pemenang diberitahukan secara
tertulis kepada Peserta Tender. Paket Tender dengan nilai sampai dengan
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) atau sampai dengan US$5,000.00
(lima ribu dolar Amerika Serikat) dapat dilakukan pembelian langsung
secara tunai atau cara lain tanpa perikatan Kontrak.
Untuk pengadaan Barang/Jasa Spesifik:
12) Mengundang Pabrikan atau Agen Tunggal/Agen/Distributor
Tunggal/Distributor.
13) Penawaran harga harus didukung daftar harga yang dikeluarkan oleh
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
Prinsipal yaitu Pabrikan atau yang4mewakili Pabrikan 101
Tender Secara Elektronik (e-Bidding)
Tahapan proses Tender mengikuti ketentuan proses Tender non-elektronik, kecuali:
1) Penyampaian informasi dan/atau data Tender dari KKKS maupun dari Calon
Peserta Tender/Peserta Tender termasuk penyampaian dokumen penawaran
dan dokumen pendukung penawaran dilakukan secara elektronik atau dalam
bentuk digital (softcopy).
2) Pelaksanaan rapat pemberian penjelasan, rapat pembukaan dokumen
penawaran, maupun rapat lainnya dapat dilakukan secara elektronik (seperti
teleconference atau video conference);
3) Surat penawaran asli lengkap dengan perincian dan dokumen penawaran
termasuk jaminan penawaran, hanya disampaikan oleh Peserta Tender yang
ditetapkan sebagai pemenang sesuai ketentuan yang berlaku, dalamwaktu
lima hari kerja terhitung satu hari setelah tanggal penetapan calon
pemenang Tender;
4) Penawaran dari Peserta Tender dianggap tidak lulus, apabila setelah
ditetapkan sebagai pemenang tidak menyerahkan dokumen penawaran asli
secara lengkap dan sesuai dengan dokumen elektronik yang telah
disampaikan dalam waktu lima hari kerja terhitung satu hari setelah tanggal
penetapan pemenang Tender. Selanjutnya Peserta Tender dengan penawaran
peringkat berikutnya dapat ditetapkan sebagai pemenang
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
102
4
Electronic Reverse Auction (e-RA)
1. Apabila penyampaian penawaran harga pertama tidak secara elektronik:
1) Kepada setiap Peserta Tender yang penawarannya memenuhi persyaratan
komersial diberi nomor identitas yang dirahasiakan bagi peserta lainnya.
2) Harga penawaran Peserta Tender diunggah (uploaded) ke dalam sistem e-RA
oleh masing-masing Peserta Tender pada waktu yang ditentukan.
3) Jangka waktu penyampaian harga penawaran kedua dan selanjutnya, harus
ditentukan secara pasti dengan waktu paling lama 24 (dua puluh empat)
jam. Apabila terjadi kegagalan jaringan elektronik, dapat dilakukan
perpanjangan waktu.
4) Panitia Tender membuat berita acara pelaksanaan e-RA.
5) Selambat-lambatnya tiga hari kerja terhitung mulai hari kerja berikutnya
setelah hari pembukaan penawaran harga, semua Peserta Tender wajib
menyerahkan penawaran harga terakhir hasil e-RA secara tertulis.
6) Penawaran dilengkapi dengan pernyataan TKDN dalam bentuk hardcopy
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Tender e-
RA.
7) Peserta yang tidak menyerahkan penawaran sesuai hasil e-RA dinyatakan
tidak lulus.
8) Evaluasi penawaran harga dilakukan mengikuti metode evaluasi komersial.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


103
4
Electronic Reverse Auction (e-RA)
9) Panitia Tender menetapkan peringkat berdasarkan hasil evaluasi
penawaran harga dari Peserta Tender yang harga penawarannya di bawah
atau sama dengan HPS/OE.
10) Peserta Tender dengan peringkat pertama ditetapkan sebagai calon
pemenang Tender.
11) Dalam hal tidak terdapat harga penawaran di bawah atau sama dengan
HPS/OE maka tender dinyatakan gagal.
2. Apabila penyampaian penawaran harga pertama secara elektronik: Tatacara
penyampaian harga penawaran sama dengan ketentuan diatas, kecuali:
1) Penyampaian penawaran harga pertama langsung dilaksanakan secara
elektronik.
2) Mekanisme penyampaian surat penawaran asli lengkap dengan perincian
dan dokumen penawaran termasuk jaminan penawaran, yang dilakukan
setelah e-RA, mengikuti ketentuan e-bidding butir 3 dan/atau butir 4.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


104
4
TENDER BARANG

Tender barang meliputi pembelian barang, baik untuk kepentingan


pengisian persediaan (inventory) atau untuk dipergunakan secara
langsung dalam kegiatan operasi/proyek, maupun pembelian peralatan
(equipment). Tender barang dapat dilakukan untuk membeli barang atau
peralatan hasil produksi masal (mass product) dari pabrikan atau
penyedia barang, atau membeli barang pesanan dari bengkel (workshop)
atau pabrikan barang atau peralatan yang harus dibuat/dipabrikasi
terlebih dahulu dengan desain tertentu (tailor made). Tender barang yang
membutuhkan jasa pemasangan atau jasa pendukung lainnya, tetap
mengikuti ketentuan Tender barang

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


105
4
TENDER BARANG
KETENTUAN TENDER BARANG
1. Untuk Tender barang kategori wajib dan non-wajib yang mensyaratkan
batasan minimal TKDN, hanya dapat diikuti oleh Pabrikan dalam negeri,
Konsorsium antar pabrikan dalam negeri, atau Agen/Distributor dari
pabrikan dalam negeri, yang memenuhi kriteria:
1) Perusahaan Dalam Negeri dan/atau Perusahaan Nasional yang
terdaftar dalam CIVD;
2) Produknya sesuai dengan Tender yang akan dilaksanakan dan
memenuhi batasan minimal TKDN yang disyaratkan.
2. Proses Tender untuk Tender barang kategori non-APDN dapat diikuti oleh
Perusahaan Dalam Negeri dan/atau Perusahaan Nasional yang terdaftar
dalam CIVD, dan dapat juga diikuti oleh pabrikan luar negeri, kecuali
ditentukan lain oleh instansi pemerintah yang berwenang.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


106
4
Batasan Minimal TKDN
Pada Tender Barang

KATEGORI
TENDER
TENDER BARANG WAJIB 25%
BARANG

TENDER BARANG NON WAJIB 10 %

TENDER BARANG NON APDN 0%

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


107
4
TENDER BARANG

TKDN, STATUS PERUSAHAAN &


SELISIH TKDN BARANG UTAMA
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
108
4
Batasan Minimal TKDN
Tender Jasa

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


109
4
Tender Jasa
NILAI TENDER ≤Rp.200M(US$ 20jt) >Rp. 200M (US$ 20jt)

PESERTA TENDER PDN PDN


PN PN
PDN-PDN PDN-PDN
PDN-PN PDN-PN
PDN-PA
PDN-PN-PA

LEAD FIRM PDN PDN/PN


PORSI Min PDN 50% nilai kontrak 30% nilai kontrak
50% nilai jasa 30% nilai jasa
30% apabila sbg anggota 15% apabila sbg anggota
konsorsium konsorsium

PORSI Maks PA 25% sbg Subkon 30% sbg Subkon

PELAKSANAAN JASA 50% dilaksanakan di dalam 30% dilaksanakan di dalam


negeri negeri

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


110
4
Tender Jasa

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


111
4
Tender Jasa
KKKS dapat menetapkan batasan nilai porsi pengerjaan oleh Perusahaan
Dalam Negeri, Perusahaan Nasional, dan/atau Perusahaan Asing, serta porsi
biaya komponen jasa pada pekerjaan Jasa Lainnya dilaksanakan di wilayah
negara Republik Indonesia sesuai kemampuan pasar. Hal ini dapat dilakukan
apabila terbukti bahwa dalam pengadaan menara pengeboran/kerja ulang,
Pendukung Pengeboran lepas pantai (offshore dan swamp), penyewaan
kapal, pembangunan kapal:
1. Tidak ada satupun Perusahaan Dalam Negeri yang mampu atau
memiliki teknologi untuk mengerjakan pekerjaan;
2. Tidak ada fasilitas kerja di dalam negeri yang memenuhi lingkup
pekerjaan yang dipersyaratkan; atau
3. Tidak ada Perusahaan Dalam Negeri yang memiliki lisensi atau hak
paten yang diperlukan;
Pembuktian dilengkapi dengan justifikasi yang ditandatangani oleh Pejabat
Berwenang.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


112
4
Tender Jasa Konsultansi
1. Jasa Konsultansi harus bersifat tidak rutin dengan jangka waktu tertentu
dan mengutamakan penyedia jasa konsultansi dalam negeri.
2. Untuk kebutuhan Jasa Konsultansi perorangan harus dilakukan kepada
konsultan perorangan yang memiliki pengalaman kerja, sertifikasi,
dan/atau pembuktian lain yang sejenis sesuai dengan kompetensi
dasar/spesialisasi yang dibutuhkan.
3. Perusahaan Asing dapat mengikuti pengadaan dengan nilai lebih dari
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih dari
US$1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat) dengan kewajiban
bekerjasama dalam bentuk Konsorsium dengan Perusahaan Dalam Negeri
dan/atau Perusahaan Nasional.
4. Jasa Konsultansi harus dilaksanakan di Indonesia, dan untuk Jasa
Konsultansi perorangan harus dilakukan kepada warga negara Indonesia.
5. Khusus untuk Tender Jasa Konsultansi yang menggunakan teknologi baru,
teknologi tinggi, kepemilikan lisensi, paten, hak kepemilikan, atau
proprietary right, maka ketentuan pada butir 3 dan/atau 4 dapat tidak
diberlakukan.
6. Evaluasi penawaran Jasa Konsultansi menggunakan sistem evaluasi
kualitas, sistem evaluasi
TKDNkualitas
HULU MIGASteknis
BERDASARdan harga,
PTK 007 Rev. atau sistem evaluasi
113
harga terendah. 4
Tender Jasa Konsultansi
7. Sistem Evaluasi Kualitas
1) Evaluasi dilakukan berdasarkan nilai terbaik penawaran teknis dan
dilanjutkan dengan Klarifikasi serta negosiasi teknis dan harga.
2) Digunakan bagi pekerjaan Jasa Konsultansi yang permasalahannya
kompleks, memerlukan teknologi tinggi, memerlukan inovasi atau Jasa
Konsultansi dengan lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam Dokumen
Tender. Dalam hal ini, kualitas usulan merupakan faktor yang menentukan
hasil pekerjaan (outcome) secara keseluruhan.
3) Evaluasi penawaran teknis
a. Dilakukan dengan cara memberikan nilai angka (merit point) pada
unsur-unsur pokok yang terdapat pada dokumen penawaran teknis
dengan memperhatikan bobot yang diberikan pada unsur-unsur
tersebut.
b. Unsur-unsur pokok yang dinilai dan pembobotannya:

Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur dalam rentang


tersebut di atas, disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Untuk
jasa studi analisa perlu diberikan penekanan kepada pengalaman Peserta
Tender dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
perencanaan teknis penekanan lebih diberikan
4 kepada kualifikasi tenaga ahli 114
Tender Jasa Konsultansi
4) Penyusunan dan Pengumuman Peringkat Evaluasi Teknis.
a. Berdasarkan hasil evaluasi penawaran teknis, Panitia Tender
menetapkan peringkat Peserta Tender yang dituangkan dalam berita
acara evaluasi penawaran teknis, dan memilih Peserta Tender yang
mengajukan penawaran teknis yang nilainya sama atau melampaui
nilai minimal ambang batas (passing grade);
b. Berdasarkan hasil evaluasi teknis, Panitia Tender menyusun daftar
peringkat berdasarkan hasil evaluasi teknis
c. Berdasarkan keputusan Pejabat Berwenang, Panitia Tender
memberitahukan secara tertulis urutan peringkat Peserta Tender
berikut nilai teknisnya kepada seluruh peserta.
5) Evaluasi Komersial
a. Dimulai dengan membuka sampul penawaran harga Peserta Tender
dengan peringkat teknis pertama.
b. Apabila dianggap perlu dapat dilakukan negosiasi atas penawaran
teknis dan kemudian dilakukan Klarifikasi dan negosiasi harga.
Klarifikasi dan negosiasi tidak boleh mengubah sasaran, tujuan dan
keluaran yang dihasilkan.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


115
4
Tender Jasa Konsultansi
c. Apabila Klarifikasi dan negosiasi dengan Peserta Tender peringkat
pertama tidak menghasilkan kesepakatan, maka Panitia Tender
melanjutkan dengan membuka penawaran Peserta Tender yang
lulus dengan peringkat teknis kedua serta apabila perlu dilakukan
Klarifikasi dan negosiasi. Demikian seterusnya sampai dengan
seluruh penawaran teknis yang nilainya sama atau melampaui nilai
minimal ambang batas (passing grade).
d. Panitia Tender membuat berita acara hasil Klarifikasi dan
negosiasi.Panitia Tender mengajukan usulan penetapan calon
pemenang kepada Pejabat Berwenang
8. Sistem Evaluasi Kualitas Teknis Dan Harga
1) Evaluasi dilakukan berdasarkan kombinasi skor penawaran teknis dan
skor nilai penawaran harga, dilanjutkan dengan Klarifikasi dan negosiasi
harga.
2) Digunakan untuk pekerjaan yang lingkup, keluaran (output), waktu
penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam
Dokumen Tender. Demikian juga besarnya biaya (HPS/OE) dapat
diperhitungkan dengan baik.
3) Penilaian/evaluasi penawaran teknis menggunakan sistem pembobotan
(merit point), kemudian dipilih penawaran-penawaran yang memenuhi
syarat serta yang nilainya sama atau melampaui nilai ambang batas
(passing grade); TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev. 116
4
Tender Jasa Konsultansi
4) Panitia Tender menghitung kombinasi nilai (score) penawaran teknis dan
nilai penawaran harga dengan cara perhitungan sebagai berikut :
Nilai akhir = [Nilai Penawaran Teknis x Bobot Penawaran Teknis] +
[Nilai Penawaran Harga x Bobot Penawaran Harga]
Dimana :
 Bobot penawaran teknis antara 0.60 sampai 0.80
 Bobot penawaran harga antara 0.20 sampai 0.40
 Harga penawaran terendah diberikan nilai (score) penawaran
harga tertinggi.
5) Penyusunan daftar peringkat Peserta Tender didasarkan hasil perhitungan
kombinasi nilai terbobot penawaran teknis dan harga;

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


117
4
Tender Jasa Konsultansi

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


118
4
9. Sistem Evaluasi Harga Terendah
Tender Jasa Konsultansi
1) Evaluasi dilakukan berdasarkan harga evaluasi penawaran (HEP) dari Peserta
Tender yang nilainya sama atau melampaui nilai minimal ambang batas
teknis (passing grade);
2) Digunakan bagi pekerjaan Jasa Konsultansi yang bersifat standar atau secara
teknis dapat dilaksanakan dengan metode yang sederhana.
10. Jasa Konsultansi perorangan dapat digunakan jika memenuhi salah satu
persyaratan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan pekerjaan tidak memerlukan kerja kelompok untuk
penyelesaiannya;
2) Jasa Konsultansi tersebut bukan merupakan proyek/kegiatan secara utuh
yang berdiri sendiri;
3) Pekerjaan hanya memungkinkan dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya
(spesialis); atau
4) Jasa Konsultansi tersebut merupakan tugas khusus untuk memberikan
masukan/saran dalam pelaksanaan proyek/kegiatan.
11. Panitia Tender melakukan Klarifikasi dan negosiasi harga kepada penyedia Jasa
Konsultansi perorangan yang akan ditunjuk sebagaimana pada pengadaan Jasa
Konsultansi dengan sistem evaluasi kualitas. Aspek-aspek yang perlu dinegosiasi
terutama:
1) Kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;
2) Jenis dan volume kegiatan serta jumlah pengeluaran; dan
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
3) Harga satuan dibandingkan dengan4
harga yang berlaku di pasar/harga yang
119
TATA CARA PELELANGAN UMUM

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


120
4
Tahapan Pelelangan Umum
Pengambilan
Penilaian
Pengumuman Pendaftaran dokumen
kualifikasi
tender

Pembukaan Penyampaian
Pemberian
dokumen dokumen Protes
penawaran penawaran Penjelasan

Negosiasi Keputusan
Evaluasi Penentuan calon
harga Penetapan Calon
penawaran pemenang tender
penawaran Pemenang Tender

Pengumuman
Penandatangan Penunjukan
Sanggahan calon pemenang
Kontrak Pemenang Tender
tender

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


121
4
Pengumuman
1. Pengumuman dilakukan setelah rencana Tender mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Berwenang dan/atau dari SKK Migas (untuk rencana Tender yang
memerlukan persetujuan SKK Migas).
2. Pengumuman pelelangan dilakukan secara terbuka melalui papan
pengumuman resmi, laman (website) KKKS, CIVD, dan media cetak.
Pengumuman juga dapat dilakukan melalui laman SKK Migas.
3. Pengumuman pelelangan sekurang-kurangnya memuat:
1) Nama dan alamat KKKS yang akan mengadakan pelelangan;
2) Judul dan nomor Tender;
3) Uraian singkat mengenai Lingkup Kerja dan/atau spesifikasi barang/jasa
yang dilelangkan;
4) Syarat kepesertaan Calon Peserta Tender (golongan, subbidang usaha,
status perusahaan);
5) Batasan minimal TKDN yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa, dan dalam hal KKKS melakukan pengadaan
barang maka KKKS harus mensyaratkan juga kategori barang yang
dibutuhkan
6) Tempat, hari, tanggal mulai dan tanggal berakhir untuk mendaftarkan diri
sebagai Calon Peserta Tender.
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
122
4
Pendaftaran Penyedia Barang/Jasa

1. Pelaksanaan pendaftaran Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan waktu dan


tempat yang ditentukan dalam pengumuman.
2. Pendaftaran terbuka untuk semua Penyedia Barang/Jasa yang telah memiliki
SPDA yang masih berlaku pada subbidang usaha yang sesuai dengan
pengumuman pelelangan.
3. Dokumen penilaian kualifikasi diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa yang
memenuhi persyaratan pendaftaran.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


123
4
Penilaian Kualifikasi
Tata Cara Penilaian Kualifikasi
1. Panitia Tender melakukan penilaian dokumen kualifikasi dari masing masing
Calon Peserta Tender dengan mengacu kepada dokumen penilaian kualifikasi.
2. Panitia Tender dapat melakukan Klarifikasi maupun meminta tambahan
dokumen yang dipersyaratkan pada dokumen penilaian kualifikasi dalam
rentang waktu yang telah ditentukan. Calon Peserta Tender dapat
menambahkan dokumen untuk melengkapi persyaratan kualifikasi baik
diminta maupun tidak diminta oleh Panitia Tender. Batas waktu
penyampaian dokumen tambahan ditentukan oleh Panitia Tender.
3. Apabila ditemukan Hubungan Istimewa diantara Penyedia Barang/Jasa pada
tahap penilaian kualifikasi, maka KKKS mengharuskan Calon Peserta Tender
yang memiliki Hubungan Istimewa tersebut untuk menetapkan satu Calon
Peserta Tender yang akan tetap mengikuti proses Tender dan Calon Peserta
Tender yang harus mengundurkan diri. Dalam hal tidak ada yang bersedia
mengundurkan diri, maka seluruh Calon Peserta Tender yang memiliki
Hubungan Istimewa tersebut dinyatakan tidak lulus.
4. Panitia Tender dapat melakukan peninjauan ke fasilitas utama termasuk
fasilitas yang akan digunakan oleh Calon Peserta Tender

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


124
4
Penilaian Kualifikasi

5. Panitia Tender menetapkan dan membuat daftar Peserta Tender yang telah
lulus penilaian kualifikasi. Daftar dimaksud ditandatangani oleh minimal dua
pertiga dari jumlah anggota Panitia Tender termasuk Ketua Panitia Tender.
6. Apabila jumlah calon Peserta Tender yang lulus penilaian kualifikasi kurang dari
tiga maka pelelangan dinyatakan gagal.
7. Dalam hal pelelangan gagal, Panitia Tender mengumumkan dan/atau
memberitahukan secara tertulis termasuk melalui surat elektronik kepada
Calon Peserta Tender. Selanjutnya dilakukan pelelangan ulang.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


125
4
Pengambilan Dokumen Tender
1. Peserta Tender yang dinyatakan lulus penilaian kualifikasi mengambil
Dokumen Tender sesuai waktu yang ditetapkan sebagaimana ditentukan
dalam undangan.
2. Undangan pengambilan Dokumen Tender disampaikan secara tertulis
dan/atau surat elektronik dan/atau media elektronik, yang memuat syarat,
tempat, dan waktu pengambilan Dokumen Tender.
3. Pengambilan Dokumen Tender setelah waktu yang ditetapkan dan/atau tidak
memenuhi persyaratan pengambilan Dokumen Tender, tidak dilayani

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


126
4
Pemberian Penjelasan
1. Wajib dilakukan untuk Tender jasa dengan nilai lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah) atau dengan nilai lebih dari US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar
Amerika Serikat). Untuk Tender jasa dengan nilai sampai dengan
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau dengan nilai sampai dengan
US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat), pemberian penjelasan
dilakukan apabila dianggap perlu oleh KKKS.
2. Untuk Tender barang, pemberian penjelasan dilakukan apabila dianggap perlu oleh
KKKS.
3. Pemberian penjelasan dilaksanakan melalui rapat pemberian penjelasan, dilakukan
sekurang-kurangnya oleh dua orang anggota Panitia Tender.
4. Dilakukan di tempat dan pada waktu yang telah ditentukan dalam Dokumen Tender
dan/atau perubahannya (jika ada). Pelaksanaan rapat penjelasan dapat dilakukan
secara elektronik (seperti teleconference atau video conference).
5. Hanya Peserta Tender yang mengambil Dokumen Tender yang dapat mengikuti
rapat pemberian penjelasan.
6. Dalam hal pemberian penjelasan dilakukan, maka Peserta Tender yang tidak
hadir/mengikuti rapat pemberian penjelasan tidak dapat mengikuti tahap proses
Tender selanjutnya.
7. Peserta Tender dapat menanyakan hal-hal yang diperlukan sehubungan dengan
Dokumen Tender dan pelaksanaan Tender secara tertulis selambat-lambatnya
empat hari kerja sebelumTKDN
tanggal penutupan
HULU MIGAS penyampaian
BERDASAR PTK 007 Rev. dokumen penawaran127
4
atau sesuai batas waktu yang ditentukan oleh Panitia Tender.
Pemberian Penjelasan
8. Panitia Tender harus memberikan jawaban atas pertanyaan dari Peserta Tender
selambat-lambatnya dua hari kerja terhitung satu hari kerja setelah penerimaan
pertanyaan.
9. Panitia Tender dapat memberikan kesempatan kepada Peserta Tender untuk
meninjau lapangan tempat pelaksanaan pekerjaan.
10. Hasil pemberian penjelasan terhadap Dokumen Tender dan keterangan lainnya,
termasuk perubahannya, dimasukkan dalam risalah rapat pemberian penjelasan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Tender.
11. Risalah rapat pemberian penjelasan ditandatangani oleh Panitia Tender dan
seluruh Wakil Peserta Tender yang hadir, serta salinannya diberikan kepada
semua Wakil Peserta Tender yang hadir.
12. Dalam hal terjadi perubahan isi Dokumen Tender dan/atau penjelasan tambahan
setelah rapat pemberian penjelasan, Panitia Tender dapat menerbitkan adendum
Dokumen Tender yang berisi perubahan dan/atau penjelasan tambahan
dimaksud. Risalah rapat pemberian penjelasan dan adendum Dokumen Tender
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Tender yang harus
diberitahukan kepada seluruh Peserta Tender.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


128
4
Pemberian Penjelasan

13. Rapat pemberian penjelasan dapat dilakukan lebih dari satu kali sesuai
kebutuhan KKKS.
14. Dalam hal pelelangan ulang tidak ada Peserta Tender yang baru dan tidak ada
perubahan materi pada Dokumen Tender, termasuk perubahan yang telah
diberitahukan sebelumnya, maka Panitia Tender dapat mempertimbangkan
untuk tidak melaksanakan rapat pemberian penjelasan.
15. Persyaratan bagi Peserta Tender untuk mengikuti rapat pemberian penjelasan:
1) Memiliki kewenangan sebagai Wakil Peserta Tender
2) Sesuai ketentuan jumlah dan mewakili fungsi yang dipersyaratkan KKKS.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


129
4
Protes
Protes merupakan keberatan atas isi Dokumen Tender yang diajukan oleh Peserta
Tender setelah diterimanya Dokumen Tender dan/atau setelah dilakukannya pemberian
penjelasan.
1. Protes harus diajukan secara tertulis, ditandatangani oleh Wakil Peserta
Tender, dengan melampirkan bukti-bukti yang mendukung keberatan tersebut.
2. Protes hanya dapat diajukan terhadap adanya:
a. Penyimpangan isi Dokumen Tender terhadap ketentuan dalam Pedoman
Tata Kerja dan Petunjuk Pelaksanaan Tender ini; dan
b. Persyaratan dan kriteria yang mengarah kepada satu Penyedia
Barang/Jasa atau jenis barang/jasa tertentu.
3. Proses Tender dilanjutkan apabila:
a. Protes dinyatakan oleh Panitia Tender tidak benar
b. Protes dinyatakan benar dan setelah Panitia Tender melakukan perbaikan
atas Dokumen Tender serta menyampaikan kepada seluruh Peserta
Tender.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


130
4
Penyampaian Dokumen Penawaran

1. Dokumen penawaran disampaikan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan
dalam Dokumen Tender. Dokumen penawaran yang disampaikan di tempat yang
berbeda dari yang ditentukan dan/atau setelah masa penyampaian dokumen
penawaran ditutup tidak dapat diterima.
2. Dokumen penawaran harus ditujukan kepada alamat yang ditentukan dan dengan
cara yang diatur dalam Dokumen Tender, antara lain dapat disampaikan
secara,langsung, melalui pos dan/atau jasa kurir. Apabila disampaikan selain dari
ketentuanm pada Dokumen Tender, dokumen penawarannya tidak dapat diterima

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


131
4
Pembukaan Dokumen Penawaran
1. Pembukaan dokumen penawaran dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan
dalam Dokumen Tender dalam suatu rapat yang dihadiri oleh Wakil Peserta
Tender dan sekurang-kurangnya dua orang anggota Panitia Tender, kecuali untuk
pelaksanaan Tender yang dilakukan oleh Pengelola Pengadaan.
Pelaksanaanpembukaan dokumen penawaran dapat dilakukan secara elektronik
(seperti teleconference atau video conference).
2. Pembukaan dokumen penawaran untuk pelelangan awal dapat dilakukan apabila
terdapat sekurang-kurangnya tiga Peserta Tender yang menyampaikan
penawaran, tidak termasuk Peserta Tender yang mengundurkan diri.
3. Panitia Tender memeriksa keberadaan dan kelengkapan untuk dokumen-dokumen
yang ada dalam dokumen penawaran sebagaimana disyaratkan dalam Dokumen
Tender.
4. Berita acara hasil pembukaan dokumen penawaran ditandatangani oleh anggota
Panitia Tender yang hadir dan satu orang wakil dari masing-masing Peserta
Tender yang hadir.
5. Dalam hal tidak terdapat Wakil Peserta Tender yang hadir maka pembukaan
dokumen penawaran tetap dilaksanakan. Berita acara pembukaan dokumen
penawaran cukup ditandatangani oleh Panita Tender yang melaksanakan
pembukaan dokumen penawaran.
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
132
4
Pembukaan Dokumen Penawaran
Ketentuan khusus tahapan pembukaan penawaran sistem dua sampul:
1. Panitia Tender membuka sampul pertama;
2. Sampul kedua disimpan oleh Panitia Tender dan akan dibuka apabila
penawaran yang bersangkutan dinyatakan lulus/memenuhi persyaratan
teknis;
3. Peserta Tender yang lulus evaluasi penawaran teknis, diundang untuk
hadir pada pembukaan penawaran sampul kedua
4. Panitia Tender membuka sampul kedua.
Ketentuan khusus tahapan pembukaan penawaran sistem dua tahap:
5. Panitia Tender membuka sampul tahap pertama
6. Peserta Tender lulus evaluasi penawaran teknis, diundang memasukkan
penawaran tahap kedua dan hadir pada pembukaan penawaran tahap
kedua;
7. Pembukaan dokumen penawaran tahap kedua dapat dilakukan apabila
terdapat sekurang-kurangnya satu Peserta Tender yang menyampaikan
Penawaran
8. Panitia Tender membuka penawaran tahap kedua.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


133
4
Evaluasi Penawaran
1. Panitia Tender melakukan evaluasi penawaran dari Peserta Tender berdasarkan
ketentuan, tata cara evaluasi, dan kriteria yang ditetapkan dalam Dokumen
Tender.
2. Setelah pembukaan dokumen penawaran:
1) Panitia Tender tidak diperbolehkan mengganti, menambah atau mengurangi
isi Dokumen Tender termasuk kriteria dan tata cara evaluasi.
2) Evaluasi penawaran dilaksanakan dengan urutan mulai dari evaluasi
penawaran teknis, dan dilanjutkan dengan evaluasi komersial .
3) Panitia Tender dapat melakukan Klarifikasi untuk memastikan penawaran
Peserta Tender memenuhi persyaratan yang tercantum pada Dokumen
Tender. Hasil Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi penawaran.
4) Pada evaluasi penawaran tahap pertama sistem dua tahap, Panitia Tender
dapat melakukan negosiasi teknis kepada penawaran yang telah memenuhi
syarat teknis dan hasilnya dimungkinkan adanya perubahan materi perincian
penawaran dan/atau penambahan dokumen yang mendukung penawaran
teknis

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


134
4
3. Evaluasi penawaran teknis
Evaluasi Penawaran
1) Evaluasi penawaran teknis dimulai dengan penelitian kelengkapan dan
kesesuaian antara dokumen penawaran teknis yang disampaikan dengan
dokumen Tender.
2) Pada sistem dua sampul dan sistem dua tahap, Panitia Tender menyusun
risalah evaluasi dan hasil evaluasi penawaran teknis yang selanjutnya
disahkan oleh Pejabat Berwenang. Risalah evaluasi dan hasil evaluasi
dimaksud ditandatangani oleh minimal dua pertiga dari jumlah anggota
Panitia Tender termasuk Ketua Panitia Tender;
3) Hasil evaluasi penawaran teknis diumumkan di papan pengumuman KKKS dan
diberitahukan secara tertulis kepada Peserta Tender oleh Panitia Tender pada
hari dan tanggal yang sama, dilengkapi dengan penjelasan singkat atas hasil
evaluasi seluruh Peserta Tender termasuk penjelasan ketidaklulusan
penawaran dari Peserta Tender.
4) Pada Tender sistem dua sampul, sampul kedua dari penawaran yang tidak
lulus evaluasi penawaran teknis tidak dibuka. Peserta Tender yang
bersangkutan diminta untuk mengambil sampul kedua tersebut dalam batas
waktu yang ditentukan oleh Panita Tender. Panitia Tender tidak
bertanggungjawab apabila sampul kedua tersebut tidak diambil dalam batas
waktu yang ditentukan.
5) Pada Tender sistem dua tahap, Peserta Tender yang penawarannya
dinyatakan lulus evaluasi penawaran
TKDN HULU teknis
MIGAS BERDASAR PTK (tahap
007 Rev. pertama) oleh Panitia
135
Tender diundang untuk menyampaikan 4 penawaran harga (tahap kedua).
Evaluasi Penawaran
4. Evaluasi komersial
1) Evaluasi komersial dimulai dengan penelitian kelengkapan dan keabsahan
surat penawaran harga, rincian penawaran harga, dan dokumen
pendukungnya atas dokumen penawaran harga dari Peserta Tender yang
dinyatakan lulus oleh Panitia Tender.
2) Penawaran harga harus sesuai dengan penawaran teknis serta isi konsep
Kontrak yang telah disetujui, termasuk perubahan-perubahannya pada saat
Klarifikasi, verifikasi teknis, dan/atau negosiasi teknis
3) Untuk Kontrak harga satuan:
a. Apabila volume dan satuan ukuran tidak sama dengan yang
dipersyaratkan pada Dokumen Tender, maka volume dan satuan
ukuran disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Tender
dan harga satuan tidak berubah.
b. Evaluasi dilakukan terhadap nilai total penawaran dan/atau harga
satuan per jenis barang/jasa (itemized) sebagaimana yang ditetapkan
dalam Dokumen Tender. Dalam hal tidak ditetapkan dalam Dokumen
Tender, evaluasi dilakukan terhadap nilai total penawaran.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


136
4
Evaluasi Penawaran
4) Untuk Kontrak lumpsum:
a. Nilai penawaran yang digunakan untuk evaluasi adalah yang tercantum
dalam surat penawaran harga;
b. Dalam hal penawaran yang tidak mencantumkan volume atau volume
penawaran tidak sesuai dengan Dokumen Tender, maka volume
pekerjaan terkait harus disesuaikan dengan yang tercantum dalam
Dokumen Tender. Dalam hal setelah perbaikan volume pekerjaan
mengakibatkan nilai total rincian penawaran harga berbeda dengan nilai
total penawaran, maka dilakukan penyesuaian nilai harga satuan hanya
pada item yang volumenya mengalami perubahan agar nilai total rincian
penawaran harga sama dengan nilai total penawaran; dan
c. Apabila nilai total rincian penawaran harga tidak sama dengan nilai total
penawaran namun volume pekerjaan yang tercantum dalam rincian
telah sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Tender maka
harus dilakukan koreksi secara proporsional kepada harga satuan semua
item agar nilai total rincian penawaran harga menjadi sama dengan nilai
total penawaran.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


137
4
Evaluasi Penawaran
5) Metode evaluasi komersial. Evaluasi komersial dapat menggunakan salah
satu atau gabungan dari beberapa metode evaluasi.
a. Evaluasi harga terendah. Penetapan peringkat berdasarkan harga
evaluasi penawaran (HEP) terendah.
b. Evaluasi total biaya (Total Cost of Ownership)
 Penetapan peringkat berdasarkan total nilai evaluasi
 harga terendah hasil penjumlahan:
1. Nilai HEP; dan
2. Unsur-unsur biaya lainnya.
 Unsur-unsur biaya yang digunakan dalam evaluasi harus
dinyatakan dalam Dokumen Tender.
 Negosiasi harga dilakukan terhadap harga penawaran.
6) Evaluasi penawaran harga dalam rangka pendayagunaan Produksi Dalam
Negeri
a. Nilai TKDN yang disampaikan dalam dokumen penawaran harga
dan/atau setelah dilakukan koreksi aritmetika, harus samaatau lebih
dari batasan minimal TKDN yang dipersyaratkan dalam Dokumen Tender

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


138
4
Pembukaan & Evaluasi Penawaran

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


139
4
Penghitungan HEP Tender Barang

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


140
4
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
141
4
Penghitungan HEP Pengadaan Jasa

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


142
4
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
143
4
Evaluasi Penawaran
PENAWARAN DINYATAKAN TIDAK LULUS APABILA:
1. Surat penawaran tidak ditandatangani oleh Wakil Peserta Tender;
2. Surat penawaran tidak mencantumkan masa berlaku penawaran, atau
mencantumkan masa berlaku penawaran tetapi kurang dari yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Tender;
3. Data penawaran harga yang berisi sebagian atau seluruh informasi harga,
dimasukkan dalam sampul pertama atau sampul tahap pertama;
4. Teridentifikasi Peserta Tender memiliki Hubungan Istimewa dengan Peserta
Tender lainnya. Hal ini dikecualikan bagi Hubungan Istimewa yang terjadi
setelah penyampaian dokumen penawaran;
5. Tidak memenuhi persyaratan dan/atau ketentuan lain seperti yang
disyaratkan dalam Dokumen Tender;
6. Dalam hal pada Dokumen Tender tidak diperbolehkan menyampaikan
penawaran alternatif atau Dokumen Tender tidak mengatur ketentuan
penawaran alternatif, namun Peserta Tender mengajukan penawaran
alternatif dan setelah dilakukan Klarifikasi tidak menentukan penawaran yang
akan dievaluasi lebih lanjut;
7. Dalam hal pada Dokumen Tender tidak diperbolehkan menyampaikan
pengecualian atau Dokumen Tender tidak mengatur ketentuan penawaran
pengecualian, namun Peserta Tender mengajukan pengecualian dan setelah
dilakukan KlarifikasiTKDN
tetap melanjutkan
HULU pengajuan
MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev. pengecualian tersebut;
144
4
Evaluasi Penawaran
8. Habisnya masa berlaku penawaran atau jaminan penawaran;
9. Tidak memenuhi persyaratan teknis dan/atau ketentuan lain seperti yang
disyaratkan dalam Dokumen Tender;
10. Tidak mencantumkan harga penawaran pada surat penawaran harga;
11. Penawaran harga tidak sesuai dengan penawaran teknis atau hasil
negosiasi teknis pada Tender sistem dua tahap
12. Nilai TKDN yang disampaikan dalam dokumen penawaran harga dan/atau
setelah dilakukan koreksi aritmetika TKDN dan/atau hasil Klarifikasi TKDN
kurang dari batasan minimal TKDN yang ditetapkan dalam Dokumen Tender;
13. Dalam Tender barang kategori wajib dan non-wajib, Peserta Tender tidak
menyampaikan bukti sertifikat TKDN yang memenuhi batasan minimal
TKDN;
14. Khusus untuk Kontrak harga satuan, penawaran tidak dilengkapi dengan
daftar rincian harga satuan;
15. Khusus untuk Tender yang menggunakan Kontrak lumpsum:
a. Penawaran tidak dilampiri dengan rincian harga sebagaimana
disyaratkan dalam Dokumen Tender; dan
b. Peserta Tender tidak menerima penyesuaian/koreksi volume pekerjaan
seperti yang tercantum dalam Dokumen Tender, dalam hal penawaran
tidak mencantumkan volume atau volume penawaran tidak sesuai
dengan DokumenTKDN Tender;
HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
145
4
Evaluasi Penawaran
16. Peserta Tender tidak menyetujui nilai total/rincian penawaran harga,
perubahan urutan penawaran, dan/atau perubahan nilai jaminan
penawaran, sebagai akibat koreksi aritmetika;
17. Penawaran alternatif yang jaminan penawarannya tidak mencukupi untuk
penawaran dimaksud;
18. Peserta Tender tidak bersedia menyampaikan bukti kewajaran harga
penawaran yang diminta oleh Panitia Tender;
19. Panitia Tender tidak dapat memastikan kewajaran harga penawaran;
20. Tidak memenuhi ketentuan jaminan penawaran;
21. Tidak memenuhi syarat penawaran harga dan/atau ketentuan lain seperti
yang disyaratkan dalam Dokumen Tender;
22. Peserta Tender menyampaikan pengubahan, penambahan, penggantian,
dan/atau dokumen penawaran yang tidak diperbolehkan dalam Dokumen
Tender setelah batas akhir waktu penyampaian dokumen ditutup; atau
23. Calon pemenang Tender tidak dapat menyampaikan SPDA yang masih
berlaku sesuai batas waktu yang ditetapkan.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


146
4
Negosiasi

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


147
4
Negosiasi Penawaran
1. Metode Negosiasi:
1) Langsung
2) Tertulis
2. Pelaksanaan negosiasi:
1) Negosiasi dilakukan untuk menurunkan harga menjadi di bawah atau
sama HPS/OE, atau dalam hal terdapat harga penawaran termurah
yang telah di bawah HPS/OE, maka negosiasi mengacu pada harga
termurah yang memenuhi persyaratan komersial
2) Negosiasi kepada semua Peserta Tender yang memenuhi persyaratan
komersial dan dilakukan secara bertahap sebagai berikut:
a. Negosiasi pertama kali dilakukan kepada peringkat pertama.
Apabila tercapai kesepakatan harga sebagaimana dimaksud pada
butir 1), maka peringkat pertama tersebut ditetapkan sebagai calon
pemenang Tender.
b. Apabila tidak tercapai kesepakatan harga dengan peringkat
pertama, maka proses negosiasi dilaksanakan kepada peringkat
kedua, atau apabila tidak juga tercapai kesepakatan harga,
negosiasi dilanjutkan secara bertahap kepada peringkat selanjutnya.
Peserta Tender yang bersedia menurunkan harganya sebagaimana
dimaksud pada TKDNbutir
HULU 1) ditetapkan
MIGAS sebagai
BERDASAR PTK 007 Rev. calon pemenang Tender.
148
4
Negosiasi Penawaran
3) Apabila tidak tercapai kesepakatan harga dengan semua Peserta Tender,
maka Tender dinyatakan gagal.
4) Hasil negosiasi harga tidak boleh mengurangi komitmen persentase TKDN,
mengubah Lingkup Kerja, syarat dan ketentuan, serta spesifikasi
penawaran teknis dan/atau hasil kesepakatan negosiasi teknis.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


149
4
Penentuan Calon Pemenang
1. Panitia tender mengusulkan satu calon pemenang tender dg ketentuan:
1) Memenuhi persyaratan kualifikasi
2) Penawarannya dpt dipertanggungjawabkan, memenuhi persyaratan
teknis, K3LL dan telah memenuhi batasan minimal TKDN yg
dipersyaratkan
3) Merupakan harga terbaik sesuai dg evaluasi penawaran,negosiasi dan
dokumen tender
2. Dlm hal digunakan sistem perjanjian dg beberapa penyedia barang/jasa
(Multi Standing Agreement/MSA) atau kontrak harga satuan secara itemized,
calon pemenang yg diusulkan boleh lebih dr satu.
3. Panitia tender membuat Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


150
4
Keputusan Penetapan Calon Pemenang Tender
1. Pejabat Berwenang menetapkan calon pemenang Tender berdasarkan usulan yang
disampaikan oleh Panitia Tender.
2. Apabila Pejabat Berwenang berpendapat lain, Pejabat Berwenang membahas
dengan Panitia Tender untuk mendapatkan keputusan akhir. Proses dilanjutkan
sesuai keputusan Pejabat Berwenang.
3. Peserta Tender yang akan ditetapkan sebagai calon pemenang, sebelum penetapan
pemenang harus menyampaikan SPDA yang masih berlaku. Dalam hal SPDA tidak
berlaku, calon pemenang diberikan waktu sesuai dengan yang disepakati untuk
memperbarui SPDA tanpa menghambat proses penetapan pemenang

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


151
4
Pengumuman Calon Pemenang Tender

1. Keputusan tentang penetapan calon pemenang Tender, diumumkan melalui


papan pengumuman KKKS dan diberitahukan secara tertulis kepada seluruh
Peserta Tender, segera setelah diterimanya keputusan tersebut oleh Panitia
Tender.
2. Dalam pengumuman dicantumkan bahwa penetapan sebagai calon pemenang
Tender masih bersifat belum final dan belum mengikat.
3. Dalam pengumuman dan pemberitahuan harus dilengkapi dengan penjelasan
singkat atas hasil evaluasi penawaran seluruh Peserta Tender dan hasil
negosiasi harga (apabila ada).

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


152
4
1. Pengajuan Sanggahan
Sanggahan
1) Sanggahan hanya dapat diajukan pada masa sanggah dengan melampirkan bukti
yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap:
a. Hasil evaluasi penawaran teknis pada Tender sistem dua sampul atau dua
tahap; dan/atau
b. Keputusan penetapan calon pemenang Tender.
2) Materi sanggahan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Penyimpangan atas ketentuan dan prosedur yang ditetapkan dalam
Dokumen Tender dan ketentuan SKK Migas tentang Pengadaan Barang/Jasa
untuk KKKS;
b. Rekayasa proses pelelangan yang dapat dibuktikan sehingga menghalangi
terjadinya persaingan yang sehat;
c. Penyalahgunaan wewenang oleh Panitia Tender dan/atau Pejabat
Berwenang
d. Keberatan atas hasil evaluasi yang tercantum dalam pengumuman dan/atau
pemberitahuan
3) Masa sanggah. Masa sanggah terhadap penetapan pemenang Tender tidak
diberlakukan apabila:
a. Dalam sistem dua sampul, hanya terdapat satu peserta yang lulus evaluasi
penawaran teknis, serta lulus evaluasi komersial dan dicapai kesepakatan
harga; dan
b. Dalam pelelangan sistem dua tahap, hanya terdapat satu peserta yang
mengajukan penawaran
TKDN HULUharga serta lulus
MIGAS BERDASAR evaluasi
PTK 007 Rev. komersial dan dicapai 153
4
kesepakatan harga.
Penunjukan Pemenang Tender
1. Pejabat Berwenang menerbitkan surat penunjukan pemenang Tender. Peserta
Tender yang ditunjuk sebagai pemenang wajib menerima penunjukan tersebut
dalam waktu tiga hari kerja terhitung setelah tanggal surat penunjukan
pemenang Tender.
2. Apabila Peserta Tender yang ditunjuk sebagai pemenang Tender:
a. Mengundurkan diri;
b. Tidak bersedia ditunjuk sebagai pemenang Tender dalam waktu yang
ditentukan
c. Tidak memberi jawaban atau tidak memberi kepastian bersedia ditunjuk
sebagai pemenang Tender dalam batas waktu yang ditentukan;
maka jaminan penawarannya dicairkan dan dikenakan sanksi merah, atau apabila
tidak dipersyaratkan adanya jaminan penawaran maka dikenakan sanksi merah

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


154
4
Penandatanganan Kontrak

Penandatanganan Kontrak dilakukan segera setelah calon pemenang


Tender menerima penunjukan pemenang. Dalam hal calon pemenang
Tender peringkat pertama tidak bersedia melakukan penandatangan
Kontrak, maka dilakukan negosiasi kepada peringkat selanjutnya untuk
mencapai kesepakatan harga.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


155
4
PENGADAAN KOMODITAS UTAMA

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


156
4
Komoditas Utama

Dalam kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, ditetapkan


komoditas utama sebagai berikut:
1. Menara Pengeboran/Kerja Ulang (Drilling/Workover Rig);
2. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi;
3. Perkapalan (Marine Vessel);
4. Barang Utama; dan
5. Turbomachinery.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


157
4
Menara Pengeboran/Kerja Ulang
(Drilling/Workover Rig)
KETENTUAN KHUSUS
1. Pengadaan menara pengeboran/kerja ulang meliputi seluruh pengadaan yang
seluruh atau sebagian lingkup kerjanya adalah penyediaan menara
pengeboran/kerja ulang.
2. KKKS mengutamakan pengadaan bersama dan/atau Kontrak bersama dengan KKKS
lain yang memiliki kebutuhan operasi yang sama.
3. Peserta Tender yang menawarkan menara pengeboran/kerja ulang Produk Dalam
Negeri diberikan preferensi alat kerja utama.
4. Mengutamakan menara pengeboran/kerja ulang yang dimiliki oleh Penyedia
Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas, Perusahaan Dalam Negeri,
atau Perusahaan Nasional. Kepemilikan menara pengeboran/kerja ulang didasarkan
pada:
1) Bukti pembelian oleh Penyedia Barang/Jasa
2) Perjanjian pembiayaan antara perusahaan pembiayaan (leasing) dengan
Penyedia Barang/Jasa atau anak perusahaan Penyedia Barang/Jasa yang
sahamnya dimiliki 90% (sembilan puluh persen) oleh Penyedia Barang/Jasa
atau WNI pemegang saham Penyedia Barang/Jasa.
3) KKKS mensyaratkan dalam Kontrak penggunaan fasilitas pemeliharaan menara
pengeboran/kerja ulang serta penggunaan fasilitas berlabuh dalam rangka
menunggu selama periode Kontrak
TKDN HULU di wilayah
MIGAS BERDASAR PTK 007negara
Rev. Republik Indonesia, 158
4
dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan fasilitas
Menara Pengeboran/Kerja Ulang
(Drilling/Workover Rig)
PERSYARATAN DAN TAHAPAN TENDER
1. Menara pengeboran/kerja ulang onshore
1) Dapat diikuti oleh Penyedia Barang/Jasa yang menyediakan menara
pengeboran/kerja ulang milik Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan
Usaha Hulu Migas, Perusahaan Dalam Negeri, atau Perusahaan Nasional;
2) Dalam hal setelah melakukan Prakualifikasi kondisi tidak terpenuhi atau
proses Tender mengalami kegagalan, maka proses selanjutnya dapat diikuti
oleh Penyedia Barang/Jasa yang dapat menyediakan menara
pengeboran/kerja ulang yang dimiliki oleh Perusahaan Asing;
2. Menara pengeboran/kerja ulang lepas pantai (offshore dan swamp)
1) Dapat diikuti oleh Penyedia Barang/Jasa yang dapat menyediakan:
a. Menara pengeboran/kerja ulang berbendera Indonesia pada saat
Tender;
b. Menara pengeboran/kerja ulang berbendera asing yang sebelum
beroperasi di Indonesia akan berganti menjadi bendera Indonesia dan
dimiliki badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia yang
mayoritas sahamnya dimiliki oleh warga negara Indonesia dan
dilengkapi dengan surat pernyataan komitmen akan dilakukan
pergantian bendera Indonesia;
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
159
4
Menara Pengeboran/Kerja Ulang
(Drilling/Workover Rig)
c. Menara pengeboran/kerja ulang berbendera asing yang proses
pembeliannya oleh warga negara Indonesia dan/atau anak
perusahaannya yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh warga negara
Indonesia, yang dibiayai oleh perusahaanpembiayaan (leasing) dengan
melampirkan dokumen yang terdiri atas:
 Perjanjian pembiayaan (leasing) antara warga negara Indonesia
atau badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia
dan/atau anak perusahaannya dengan perusahaan pembiayaan
(leasing);
 Akta pendirian anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki
oleh warna negara Indonesia atau badan usaha yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia
 Surat pernyataan komitmen dari warga negara Indonesia atau
badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia tersebut
bahwa Kapal akan berganti bendera Indonesia pada akhir periode
pembiayaan (leasing).

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


160
4
Menara Pengeboran/Kerja Ulang
(Drilling/Workover Rig)
2) Pembukaan, evaluasi, dan negosiasi penawaran pada sistem satu sampul,
atau penawaran harga pada sistem dua sampul/dua tahap dilakukan
dengan membuka penawaran dari Peserta Tender yang menyediakan
menara pengeboran/kerja ulang
3) Pembukaan penawaran dari Peserta Tender yang menawarkan menara
pengeboran/kerja ulang dilakukan apabila pada tahapan tsb:
a. Tidak ada yang memenuhi persyaratan teknis;
b. Tidak ada yang memenuhi persyaratan komersial;
c. Tidak tercapai kesepakatan harga setelah negosiasi
d. Tidak ada Calon Pemenang Tender yang bersedia ditunjuk sebagai
pemenang tender dan/atau menandatangani Kontrak.
Apabila pembukaan penawaran dari Peserta Tender yang menawarkan
menara pengeboran/kerja ulang pada 2.1).a juga mengalami hal yang
sama, maka dilakukan pembukaan penawaran dari Peserta Tender yang
menawarkan menara pengeboran/kerja ulang pada butir 2.1).b
4) Dalam hal proses Tender mengalami kegagalan, maka proses Tender
selanjutnya dapat diikuti Penyedia Barang/Jasa yang menawarkan menara
pengeboran/kerja ulang selain yang dimaksud pada butir 2.1)

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


161
4
Menara Pengeboran/Kerja Ulang
(Drilling/Workover Rig)
EVALUASI TENDER
Khusus untuk Peserta Tender yang menawarkan menara pengeboran/kerja ulang
Produk Dalam Negeri, selain preferensi TKDN dan preferensi status perusahaan,
Panitia Tender memberikan tambahan preferensi alat kerja utama (PAku) dengan
urutan dan rumusan penghitungan harga evaluasi penawaran (HEP) sebagai berikut:

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


162
4
Tender KomoditasUtama
Menara Pengeboran/KerjaUlang
(Drilling/WorkoverRig) Offshore/Swamp dan
Kapal

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


163
4
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Jenis Tender Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Onshore Offshore & Swamp
Nilai Tender ≤Rp. 1T(US$100jt) >Rp.1T (US$ 100jt) ≤Rp. 2T(US$200jt) >Rp.2T (US$200jt)

Peserta Tender PDN PDN PDN PDN


PDN-PDN PN PN PN
PDN-PDN PDN-PDN PDN-PDN
PDN-PN PDN-PN PDN-PN
PDN-PA
PDN-PN-PA

Leadfirm PDN PDN PDN/PN PDN/PN

Porsi Min PDN  70% Nilai kontrak  50% Nilai Kontrak  50% Nilai Kontrak  30% Nilai Kontrak
 70% Nilai Jasa  50% Nilai Jasa  50% Nilai Jasa  30% Nilai Jasa
 50% sbg anggota  30% sbg anggota  30% sbg anggota  20% sbg anggota
Konsorsium Konsorsium Konsorsium Konsorsium

Porsi Maks  30% sbg Subkont  30% sbg subkont  30% sbg subkont 50% sbg anggota
untuk PN untk PA untk PA konsorsium dan
 30% sbg subkont termasuk yg bestatus
untuk PA sbg subkon untk PA

Pelaksanaan 70% di wilayah RI 70% di wilayah RI 70% di wilayah RI 50% di wilayah RI

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


164
4
Perkapalan (Marine Vessel)
KETENTUAN KHUSUS
1. Meliputi penyewaan Kapal untuk kebutuhan operasi maupun Proyek. Dalam hal
penyewaan tersebut KKKS membutuhkan pembangunan baru (new built), konversi,
atau modifikasi, termasuk didalamnya pembangunan hull, pembangunan
topside/module, dan pengintegrasian topside/module dengan hull, harus dilakukan di
wilayah negara Republik Indonesia dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk pembangunan baru (new built), pelaksanaan perencanaan (engineering
design) dalam hal tidak dapat dilakukan di dalam negeri, dapat dilakukan di luar
negeri
2) Klasifikasi harus dilakukan berdasarkan peraturan perundangan yang
dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang membidangi perhubungan laut
2. KKKS mengutamakan pengadaan bersama dengan KKKS lain yang memiliki
kebutuhan operasi yang sama atau mengoptimalkan penggunaan bersama Kapal
penunjang operasi, seperti medical evacuation boat, crew boat, service boat, bagi
KKKS yang memiliki wilayah operasi berdekatan.
3. KKKS mensyaratkan bukti pelaksanaan pemeliharaan, perbaikan dan/atau dry
docking Kapal yang dapat dibuktikan dengan laporan survei yang dikeluarkan biro
klasifikasi Kapal bersangkutan atau re-klasifikasi terakhir dilakukan di galangan
dalam negeri. Hal ini dikecualikan untuk:
1) Pengadaan yang membutuhkan Kapal baru (new built)
2) Kapal yang ditawarkan oleh
TKDN Calon
HULU MIGAS Peserta Tender
BERDASAR PTK 007 Rev.adalah Kapal baru (new built).
165
4
Perkapalan (Marine Vessel)
3. KKKS mensyaratkan dalam Kontrak pelaksanaan pemeliharaan Kapal
termasuk dry docking di wilayah negara Republik Indonesia selama periode
Kontrak, dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan fasilitas.
4. Informasi kemampuan galangan kapal dalam negeri diperoleh melalui
datadata SKK Migas, data-data instansi pemerintah, dan/atau data hasil
survei lembaga independen.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


166
4
Perkapalan (Marine Vessel)
PERSYARATAN DAN TAHAPAN TENDER
1. Dapat diikuti oleh Penyedia Barang/Jasa yang dapat menyediakan:
1) Kapal berbendera Indonesia pada saat Tender;
2) Kapal berbendera asing yang sebelum beroperasi di Indonesia akan berganti
menjadi bendera Indonesia dan akan dimiliki oleh badan usaha yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh warga
negara Indonesia dan dilengkapi dengan surat pernyataan komitmen akan
dilakukan pergantian bendera Indonesia
3) Kapal berbendera asing yang proses pembeliannya oleh warga negara
Indonesia dan/atau anak perusahaannya yang mayoritas sahamnya dimiliki
oleh warga negara Indonesia, yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan
(leasing) dengan melampirkan dokumen yang terdiri atas:
a. Perjanjian pembiayaan (leasing) antara warga negara Indonesia atau
badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan/atau
anak perusahaannya dengan perusahaan pembiayaan (leasing);
b. Akta pendirian anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh
warna negara Indonesia atau badan usaha yang didirikan berdasarkan
hukum Indonesia;
c. Surat pernyataan komitmen dari warga negara Indonesia atau badan
usaha yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia tersebut bahwa
Kapal akan berganti bendera
TKDN HULU Indonesia
MIGAS BERDASAR pada
PTK 007 Rev. akhir periode pembiayaan
167
4
(leasing).
Perkapalan (Marine Vessel)
2. Pembukaan, evaluasi, dan negosiasi penawaran pada sistem satu sampul, atau
penawaran harga pada sistem dua sampul/dua tahap dilakukan dengan
membuka penawaran dari Peserta Tender yang menyediakan Kapal pada butir
1.1)
3. Pembukaan penawaran dari Peserta Tender yang menawarkan Kapal pada
butir 1.2) dilakukan apabila pada tahapan butir 2:
1) Tidak ada yang memenuhi persyaratan teknis;
2) Tidak ada yang memenuhi persyaratan komersial;
3) Tidak tercapai kesepakatan harga setelah negosiasi; atau
4) Tidak ada Calon Pemenang Tender yang bersedia ditunjuk sebagai
pemenang tender dan/atau menandatangani Kontrak
Apabila pembukaan penawaran dari Peserta Tender yang menawarka Kapal
pada butir 1.2) juga mengalami hal yang sama, maka dilakukan
pembukaan penawaran dari Peserta Tender yang menawarkan Kapal pada
butir 1.3)
4. Dalam hal proses Tender mengalami kegagalan, maka proses Tender
selanjutnya dapat diikuti Penyedia Barang/Jasa yang menawarkan Kapal
selain yang dimaksud pada butir 1

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


168
4
Perkapalan (Marine Vessel)
Evaluasi Tender
Khusus untuk Peserta Tender yang menawarkan Kapal Produk Dalam Negeri, dalam
evaluasi harga selain preferensi TKDN dan preferensi status perusahaan, Panitia
Tender memberikan tambahan preferensi alat kerja utama dengan urutan dan
rumusan penghitungan harga evaluasi penawaran (HEP) sebagai berikut:

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


169
4
Barang Utama
KETENTUAN KHUSUS
1. Barang utama yang ditetapkan dalam bab ini adalah pipa pengeboran (OCTG),
pipa penyalur (linepipe), wellhead, christmas tree, subsea production equipment,
bahan bakar minyak (BBM), pelumas.
2. Dalam hal komponen utama dari barang utama merupakan kategori barang
diwajibkan dalam Buku APDN, maka:
1) KKKS mensyaratkan penggunaan komponen utama tersebut dalam
pengadaan barang utama;
2) Pengadaan komponen utama tersebut dilakukan terpisah oleh KKKS
Yang dimaksud dengan komponen utama adalah komponen barang pembentuk
barang utama yang memiliki porsi biaya besar. Barang utama dapat terdiri dari
satu atau lebih komponen utama.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


170
4
Barang Utama
EVALUASI TENDER
Khusus untuk evaluasi harga, selain preferensi TKDN dan preferensi status
perusahaan, Panitia Tender memberikan tambahan preferensi capaian TKDN
terhadap selisih persentase TKDN yang melebihi Target Capaian TKDN. Capaian
TKDN dibuktikan dengan sertifikat TKDN. Urutan dan rumusan penghitungan harga
evaluasi penawaran (HEP) adalah sebagai berikut:

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


171
4
Ketentuan Khusus
Turbomachinery
1. Turbomachinery yang dimaksud dalam bab ini merupakan turbin dan/atau peralatan
dengan penggerak utama turbin (turbine driven) yang termasuk namun tidak
terbatas pada kompresor (compressor), pompa (pump), dan pembangkit listrik
(generator).
2. Dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya, kehandalan operasi, dukungan layanan
purna jual terhadap kegiatan pengadaan peralatan baru, overhaul, upgrade,
improvement, modifikasi dan pengoperasian peralatan turbomachinery oleh KKKS,
serta untuk meningkatkan investasi pengembangan sumber daya manusia, fasilitas
manufaktur dan/atau pemeliharaan di dalam negeri, SKK Migas dapat menetapkan
standardisasi peralatan turbomachinery berdasarkan prioritas jumlah populasi
terbanyak untuk setiap kemampuan keluaran (output rate) pada industri hulu minyak
dan gas bumi di Indonesia, dengan tahapan kriteria sebagai berikut:
1) Untuk tipe unit dengan populasi terbanyak yang sudah dapat dilakukan
overhaul termasuk perbaikan untuk komponennya (stationary and rotating parts
repair) oleh bengkel pemeliharaan peralatan resmi (authorized workshop) di
dalam negeri dan pengujian akhir (full load test) di dalam negeri, maka tipe unit
tersebut menjadi standar untuk kebutuhan yang sesuai kemampuan keluaran
(output rate) tipe unit dimaksud;
2) Untuk tipe unit dengan populasi terbanyak yang belum dapat dilakukan
overhaul termasuk perbaikan untuk komponennya(stationary and rotating parts
repair) oleh bengkel pemeliharaan peralatan resmi (authorized workshop) di
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
dalam negeri dan pengujian akhir (full
4
load test) di dalam negeri 172
Turbomachinery
a. Apabila pabrikan bersedia untuk menyediakan bengkel pemeliharaan
peralatan resmi (authorized workshop) yang dapat melakukan
overhaul termasuk perbaikan untuk komponennya (stationary and
rotating parts repair) dan pengujian akhir (full load test) di dalam
negeri, maka tipe unit tersebut menjadi standar untuk kebutuhan
yang sesuai kemampuan keluaran (output rate) tipe unit dimaksud;
b. Apabila pabrikan dimaksud pada butir a tidak bersedia, maka
kepada pabrikan turbomachinery dengan populasi terbanyak kedua
diberikan penawaran sebagaimana dimaksud pada butir a
c. Apabila setelah dilakukan tahapan sebagaimana dimaksud pada
butir a dan b tidak juga terdapat pabrikan turbomachinery yang
bersedia, maka untuk kebutuhan yang sesuai kemampuan keluaran
(output rate) tipe unit dimaksud tidak ada standarnya.
3. Untuk kondisi sebagaimana butir 2.2).c, SKK Migas bersama dengan KKKS
dan/atau instansi pemerintah melakukan penilaian kemampuan fasilitas
overhaul non-pabrikan termasuk perbaikan untuk seluruh komponennya
(stationary and rotating parts repair) dan pengujian akhir (full load test) di
dalam negeri dengan tahapan kriteria sebagai berikut:

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


173
4
Turbomachinery
1) Apabila fasilitas overhaul non-pabrikan di dalam negeri dinyatakan mampu,
maka KKKS memprioritaskan pelaksanaan overhaul termasuk perbaikan
komponennya (stationary and rotating parts repair) dan pengujian akhir (full
load test) di fasilitas dalam negeri tersebut;
2) Apabila fasilitas overhaul non-pabrikan di dalam negeri dinyatakan belum
mampu, maka KKKS baik secara sendiri maupun melalui Tender/Kontrak
bersama mengupayakan Kontrak jangka panjang untuk perawatan tipe
turbomachinery yang belum dapat dilakukan di dalam negeri tersebut,
dengan mensyaratkan komitmen investasi pembangunan fasilitas overhaul
termasuk perbaikan untuk komponennya (stationary and rotating parts
repair) dan pengujian akhir (full load test) di dalam negeri. Dalam hal proses
Tender dengan mensyaratkan investasi mengalami kegagalan, maka proses
Tender selanjutnya, komitmen investasi dapat tidak dipersyaratkan;
3) Dalam hal proses Tender sebagaimana dimaksud pada butir 3.2) diperoleh
pemenang Tender yang bersedia untuk mengembangkan fasilitas overhaul
termasuk perbaikan untuk komponennya (stationary and rotating parts
repair) dan pengujian akhir (full load test) di dalam negeri maka Penyedia
Barang/Jasa tersebut dimasukkan ke dalam Program Pengembangan Vendor
(PPV).
4) Selama fasilitas overhaul termasuk perbaikan untuk komponennya
(stationary and rotating parts repair) dan pengujian akhir (full load test)
tersebut belum tersedia di dalam negeri maka KKKS dapat melakukannya di
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
luar negeri. 4
174
Turbomachinery
Persyaratan dan Tahapan Tender
1. Penunjukan langsung dapat dilakukan:
1) Kepada pabrikan atau Agen/Distributor yang ditunjuk pabrikan, untuk
pengadaan unit baru, upgrade, improvement, dan modifikasi tipe
turbomachinery yang telah menjadi standar di Kegiatan Usaha Hulu Migas
sebagaimana dimaksud pada ketentuan khusus butir 2;
2) Kepada bengkel pemeliharaan peralatan resmi (authorized workshop) di
dalam negeri, untuk maintenance, repair dan/atau overhaul tipe
turbomachinery yang telah menjadi standar di kegiatan usaha hulu minyak
dan gas bumi sebagaimana dimaksud pada ketentuan khusus butir 2
3) Kepada penyedia jasa perawatan yang masuk ke dalam Program
Pengembangan Vendor (PPV) untuk maintenance, repair dan/atau overhaul
2. Untuk tipe turbomachinery yang belum menjadi standar, kegiatan pengadaan
KKKS diutamakan sebagai berikut:
1) Untuk pembelian unit baru, melakukan penggabungan dengan maintenance,
repair dan overhaul selama jangka waktu minimal lima tahun operasi; atau
2) Untuk kegiatan perawatan, membuat Kontrak jangka panjang untuk periode
minimal lima tahun;
3) KKKS mengupayakan Tender/Kontrak bersama dengan KKKS yang memiliki
kebutuhan yang sama, dan pada tahap Tender awal KKKS mensyaratkan
investasi pembangunan fasilitas overhaul termasuk perbaikan untuk
komponennya (stationary and
TKDN HULU rotating
MIGAS parts
BERDASAR repair)
PTK 007 Rev. dan pengujian akhir (full
175
load test) di dalam negeri untuk tipe turbomachinery
4
Turbomachinery

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


176
4
VERIFIKASI TKDN & SANKSI

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


177
4
VERIFIKASI & SANKSI TKDN

Batasan Minimal TKDN Batas Toleransi = 90% dari


Komitmen TKDN Dalam Kontrak
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
178
4
SANKSI

1. SANKSI ADMINISTRASI
2. SANKSI FINANSIAL

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


179
4
SANKSI ADMINISTRASI

A. KATEGORI KUNING, Apabila:


1. Gagal memenuhi nilai TKDN, di mana realisasi TKDN
hanya tercapai 90% (sembilan puluh persen) atau lebih
dibandingkan komitmen TKDN dalam Kontrak.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


180
4
SANKSI ADMINISTRASI
Sanksi
1. Surat peringatan sanksi kategori kuning ditandatangani oleh
Pejabat Berwenang fungsi Pengelola Pengadaan di KKKS.
2. Periode sanksi adalah selama enam bulan terhitung sejak
diterbitkannya surat sanksi.
3. Pada periode setelah menjalani setengah periode pengenaan
sanksi, Penyedia Barang/Jasa dapat mengajukan pembuktian
telah melakukan perbaikan terhadap penyebab pelanggaran
kepada KKKS untuk dievaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi atas
pembuktian perbaikan tersebut, KKKS dapat mengurangi
periode pengenaan sanksi maksimal tiga bulan.
4. Setelah berakhirnya periode sanksi, Penyedia Barang/Jasa
masih harus menjalani periode percobaan selama enam
bulan berikutnya
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
181
4
SANKSI ADMINISTRASI

B. KATEGORI MERAH, Apabila:


Hasil verifikasi pelaksanaan Kontrak sebagai berikut:
1) nilai realisasi TKDN kurang dari 90% (sembilan puluh
persen) terhadap komitmen TKDN dalam Kontrak;
2) nilai realisasi TKDN lebih rendah dari batasan
minimal TKDN yang ditetapkan pada saat Tender;
3) gagal memenuhi komitmen pengerjaan di wilayah
Republik Indonesia
4) gagal memenuhi komitmen pengerjaan oleh
Perusahaan Dalam Negeri.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


182
4
SANKSI ADMINISTRASI
SANKSI
1. Surat sanksi kategori merah ditandatangani oleh Pejabat Berwenang
fungsi Pengelola Pengadaan di KKKS.
2. Penyedia Barang/Jasa yang terkena sanksi kategori merah tidak
diperbolehkan mengikuti kegiatan Tender baru di lingkungan KKKS
yang bersangkutan selama masa satu tahun terhitung sejak
diterbitkannya surat sanksi.
3. Pada periode setelah menjalani setengah periode pengenaan sanksi,
Penyedia Barang/Jasa dapat mengajukan pembuktian telah
melakukan perbaikan terhadap penyebab pelanggaran kepada KKKS
untuk dievaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi atas pembuktian
perbaikan tersebut, KKKS dapat mengurangi periode pengenaan
sanksi maksimal enam bulan.
4. Menjelang berakhirnya periode pengenaan sanksi, Penyedia
Barang/Jasa mengajukan surat permintaan untuk dapat mengikuti
tender di KKKS bersangkutan dengan menyertakan pembuktian atas
perbaikan.
5. Setelah berakhirnya periode sanksi, Penyedia Barang/Jasa masih
harus menjalani periode percobaan selama satu tahun berikutnya
TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.
183
4
SANKSI ADMINISTRASI

C. KATEGORI HITAM, Apabila:


1. Penyedia barang yang menyampaikan sertifikat TKDN
pada saat Tender, namun melakukan importasi untuk
barang dalam sertifikat TKDN dimaksud pada saat
pelaksanaan Kontrak.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


184
4
SANKSI ADMINISTRASI
SANKSI
1. Sebelum mengeluarkan sanksi kategori hitam, KKKS harus
mengkonsultasikan dengan SKK Migas atau badan yang ditetapkan
oleh SKK Migas mengenai rencana pemberian sanksi kategori hitam.
SKK Migasatau badan yang ditetapkan oleh SKK Migas dapat
menyatakan ketidaksetujuan atas rencana pemberian sanksi kategori
hitam.
2. Surat sanksi kategori hitam ditandatangani oleh pimpinan tertinggi di
KKKS.
3. Penyedia Barang/Jasa tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan Tender
baru di lingkungan KKKS yang bersangkutan, selama masa dua tahun
terhitung sejak dikeluarkannya surat sanksi.
4. Setelah berakhirnya masa sanksi, Penyedia Barang/Jasa masih harus
menjalani masa percobaan selama satu tahun berikutnya.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


185
4
SANKSI FINANSIAL
Selain sanksi administrasi, kepada Pelaksana Kontrak yang tidak memenuhi
komitmen pencapaian TKDN dan/atau gagal memenuhi ketentuan
diperolehnya Preferensi Status Perusahaan (Psp), juga dikenakan sanksi
finansial.
1. Pencapaian realisasi nilai TKDN pada pelaksanaan Kontrak, apabila
diaplikasikan pada evaluasi penawaran yang tidak mengubah peringkat
pemenang. Besarnya sanksi adalah selisih perhitungan harga evaluasi
penawaran (HEP) sesuai nilai pernyataan TKDN pada penawaran
dengan harga evaluasi penawaran (HEP) berdasar realisasi nilai
TKDN.
2. Pencapaian realisasi nilai TKDN pada pelaksanaan Kontrak, apabila
diaplikasikan pada evaluasi penawaran yang mengubah peringkat
pemenang. Besarnya sanksi adalah selisih perhitungan harga evaluasi
penawaran (HEP) sesuai nilai pernyataan TKDN pada penawaran
dengan harga evaluasi penawaran (HEP) berdasar realisasi nilai
TKDN. Jika dalamevaluasi harga, nilai penawaran harga Pelaksana
Kontrak lebih tinggi dari nilai penawaran harga Peserta Tender
lainnya, besarnya sanksi finansial tersebut ditambah selisih nilai
penawaran harga Pelaksana Kontrak
TKDN HULU MIGAS dengan
BERDASAR PTK 007 Rev. nilai penawaran
186
4
terendah.
PENGHITUNGAN SANKSI FINANSIAL
TKDN
Contoh: Setelah dilakukan proses Tender, PT Perusahaan
Minyak Nasional menetapkan PT Anak Negeri sebagai
pelaksana Kontrak Pekerjaan ECPI Darat dengan nilai
Kontrak sebesar US$156,300,000.00 dan komitmen TKDN
sebesar 52%. Walaupun dari tiga Peserta Tender yang
memasukkan penawaran, biaya penawaran PT Anak Negeri
bukan merupakan nilai penawaran terendah, namun karena
setelah dilakukan penghitungan Harga Evaluasi Penawaran
(HEP) dengan pemberian preferensi seperti pada tabel
dibawah, PT Anak Negeri memiliki HEP terendah, sehingga
PT Anak Negeri ditetapkan sebagai pemenang pelaksana
Kontrak.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


187
4
PENGHITUNGAN SANKSI FINANSIAL
TKDN

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


188
4
PENGHITUNGAN SANKSI FINANSIAL
TKDN
Perhitungan sanksi finansial akibat kegagalan pencapaian realisasi
TKDN terhadap komitmen TKDN adalah sebagai berikut:
1. Kegagalan Pencapaian Realisasi TKDN Tidak Menyebabkan
Perubahan Peringkat Pemenang. Misal pada saat akhir kontrak
PT Perusahaan Minyak Nasional melakukan verifikasi realisasi
TKDN dan didapatkan hasil realisasi TKDN sebesar 43.72%
dengan perhitungan HEP setelah realisasi TKDN (HEP
Realisasi) seperti pada tabel dibawah

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


189
4
PENGHITUNGAN SANKSI FINANSIAL
TKDN

Besarnya Sanksi Finansial Yang Diberikan Adalah Selisih Harga


Evaluasi Karena Perbedaan Komitmen Dan Realisasi TKDN,
Sehingga Besaran Sanksi Yang Dikenakan Adalah:
Sanksi = (HEP Realiasi - HEP Penawaran)
= (US$134,783,595.39 - Us$132,070,000.01)
= Us$2,713,595.38

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


190
4
PENGHITUNGAN SANKSI FINANSIAL
TKDN
2. Kegagalan Pencapaian Realisasi TKDN Mengubah Peringkat
Pemenang . Misal pada saat akhir kontrak PT Perusahaan
Minyak Nasional melakukan verifikasi realisasi TKDN dan
didapatkan hasil realisasi TKDN sebesar 35.45% dengan
perhitungan HEP setelah realisasi TKDN (HEP Realisasi) seperti
pada tabel dibawah.

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


191
4
PENGHITUNGAN SANKSI FINANSIAL
TKDN

Besarnya Sanksi Finansial Yang Diberikan Adalah Selisih Harga


Evaluasi Karena Perbedaan Komitmen Dan Realisasi TKDN
Ditambah Selisih Harga Evaluasi Dengan Peringkat Kedua,
Sehingga Besaran Sanksi Yang Dikenakan Adalah:
Sanksi = (HEP Realiasi - HEP Penawaran) + (HEP Peringkat Kedua
- HEP Penawaran)
= (US$144,561,222.28 - Us$132,070,000.01) + (137,438,441.91 -
Us$132,070,000.01)
= Us$12,491,221.27 + Us$5,368,441.90
= Us$17,859,663.17

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


192
4
SUDAH PROFESIONALKAH
ANDA?

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


193
4
Education is a
journey not a
destination

end

TERIMA KASIH

TKDN HULU MIGAS BERDASAR PTK 007 Rev.


194
4

Anda mungkin juga menyukai