Anda di halaman 1dari 22

TATA CARA PENILAIAN PERHITUNGAN

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011


1 Dasar Hukum

2 Lingkup Penilaian

3 Konsep Perhitungan TKDN

4 Proses Sertifikasi TKDN


Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018
UU & PP Perindustrian Pemberdayaan Industri
Perpres,  Perpres No.16/2018 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Keppres, Inpres  Keppres No.24/2018 Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri
 Inpres No.6/2016 tentang percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan

1
 Inpres No.2/2009 Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan Menteri, Keputusan Menteri & Surat Edaran Menteri


1. Permen Perindustrian No.16/ 2011 Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri

Dasar
2. Permen Perindustrian No.16/ 2020 Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Farmasi
3. Permen Perindustrian No.02/2014 Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Hukum
4. Permen Perindustrian No.03/2014 Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Yang Tidak Dibiayai
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
5. Permen Perindustrian No.68/2015 Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Elektronika Dan Telematika
6. Permen Perindustrian No.05/2017 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 54/M-IND/PER/3/2012 Tentang Pedoman Penggunaan Produk
Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan
7. Permen Perindustrian No. 04/2017 Ketentuan Dan Tata Cara Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya
8. Permen Perindustrian No. 29/2017 Ketentuan Dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam,
Dan Komputer Tablet
9. Permen Perindustrian No.31/2017 Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/M-IND/PER/2/2010 Tentang Daftar Mesin, Barang, Dan
Bahan Produksi Dalam Negeri Untuk Pembangunan Atau Pengembangan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal.
10. Permen ESDM No. No. 15/2013 ttg Penggunaan Produk Dalam Negeri pada kegiatan usaha hulu Migas
11. Permen Kominfo No. 27/2015 Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Perangkat Telekomunikasi Berbasis Standar Teknologi Long Term Evolution
12. Permen Kominfo No. 4/2019 Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi Untuk Keperluan Penyelenggaraan Televisi Siaran dan Radio Siaran
13. Permen Kominfo No. 12/2019 Tata Cara Penilaian Pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri Belanja Modal Dan Belanja Operasional Pada Penyelenggaraan
Telekomunikasi
14. Permen BUMN No. PER - 08/MBU/12/2019 Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
15. Kep Menko Bidang Kemaritiman No. 84/2019 Kelompok Kerja Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
16. SE Menteri BUMN Nomor SE- 02 /MBU/2006 Penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa BUMN dan anak perusahaan BUMN :
“melaporkan penggunaan produk dalam negeri kepada Kementerian Negara BUMN sebagai Wakil Ketua Tim Pelaksana Penggunaan Produk Dalam Negeri &
Sebagai KPI masing masing BUMN
2 Lingkup Penilaian
PENILAIAN KEMAMPUAN
1 INDUSTRI

PEMBERDAYAAN
PENILAIAN TERHADAP
2 BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN PRODUKSI
DALAM NEGERI

VERIFIKASI PENILAIAN TKDN


3
2 Lingkup Penilaian
Penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan barang/jasa
Penilaian yang dilakukan meliputi :
• Aspek legal : status hukum
• Aspek teknis : produk, sistim mutu,
sistim produksi dan kapasitas.
• Aspek pemasaran : jalur pemasaran, distributor
dan agen
3 Konsep Perhitungan TKDN

Berinvestasi di Indonesia
Barang/Jasa termasuk rancang
bangun dan perekayasaan yang
produksi atau dikerjakan oleh
Berlokasi di Indonesia
Perusahaan yang

Berproduksi di Indonesia
Produk Dalam Negeri
3 Konsep Perhitungan TKDN
IDENTIFIKASI PRODUK adalah Langkah AWAL yang harus Penentuan KDN/KLN
BERDEDA
dilakukan agar tidak terjadi SALAH/KELIRU dalam
mengimplementasikan dan menghitung TKDN  Barang (Material & Barang Jadi) di-
treatment sebagai Country of Origin
 Jasa (Alat Kerja) ditreatment sebagai
Country of Origin dan Kepemilikan
PRODUK
Barang diserahkan dan Penentuan PreferensI
menjadi milik User/Buyer BERDEDA
BARANG  Barang :
 Pref. Harga maks. 15%
 Pref. Status PDN 2,5%
IDENTIFIKASI Barang berfungsi sebagai  TKDN ≥ 25%
PRODUK Alat Kerja layanan jasa dan  Jasa :
(Saat LELANG)  Preferensi maks. 7,5%;
JASA tetap dimiliki Penyedia Jasa
 TKDN Komitmen ≥ 30%
3 Konsep Perhitungan TKDN
Pumps LELANG : Pengadaan 2 Unit Pompa BARANG
CONTOH
LELANG :
Penyewaan 2 Unit Pompa selama 2
tahun

Jika Penyedia B/J melakukan fabrikasi


dan Menyiapkan materialnya

Pressure Jika Penyedia B/J HANYA melakukan


Vessel fabrikasi dan Material dr User
3 Konsep Perhitungan TKDN
BIAYA PRODUK • KDN
Barang Biaya dirinci & • KLN
dikelompokkan ke :
• Biaya Material/ • KDN
PRODUK Jasa Peralatan/ Bahan Baku • KLN
• Biaya Alat Kerja
Gabungan • Biaya Tenaga Kerja • KDN
• Biaya Jasa Umum • KLN
B&J

Biaya KDN
% TKDN = X 100%
Biaya KDN + Biaya KLN
3 Konsep Perhitungan TKDN
Dibuat DN, TKDN Dibuat LN,
0% < X ≤ 100% TKDN 0%
1. Material
PENENTUAN KL KD
N N
TKDN
Penentuan
3. Alat TKDN
Kerja
KLN KDN
2.Tenaga
Kerja
KLN KDN
Referensi :
NEXT SLIDE……….
Peraturan Menteri Perindustrian no.
16/M-IND/PER/2/2011
3 Konsep Perhitungan TKDN
Alat Kerja – Permen Perindustrian No.16

Dibuat ............ DN LN

1 2 3 4 5 6
Saham
Pemilik .... DN LN DN+LN DN LN DN+LN
%TKDN .. 100% 75% 75% + (25% x 75% 0% proporsional
Saham DN) saham DN

Referensi :
Peraturan Menteri Perindustrian no.
16/M-IND/PER/2/2011
3 Konsep Perhitungan TKDN
BAHAN BAKU (MATERIAL)
• Nilai/Harga Perolehan
• Nilai/Harga Komponen biaya terkait : Transportasi,
Handling, dsb.

NILAI/ TENAGA KERJA


BESARAN • Gaji/Salary
BIAYA • Besaran Biaya-biaya terkait : Tunjangan, Fasilitas,
Lembur, dsb

ALAT KERJA/FASILITAS
• Dimiliki : Nilai Penyusutan/depresiasi
• Disewa : Nilai/Harga Sewa
3 Konsep Perhitungan TKDN
Contoh TKDN Alat Kerja – Permenperin No.16
Dalam memanufaktur Kabel Listrik, PT. ABC dgn kepemilikan saham 50% DN dan 50% Asing memiliki
3 Mesin Produksi, dgn rincian sbb :
Mesin Made in Nilai Depresiasi TKDN
1 2 3 4 5 6
Mesin A China 500.000 50%
DN LN DN+LN DN LN DN+LN Mesin B Jepang 100.000 50%
100% 75% 75% + (25% 75% 0% proporsional
Mesin C Indonesia 200.000 87,5%
x Saham DN) saham DN

Dalam memanufaktur Kabel Listrik, PT. XYZ status PMA dgn kepemilikan saham
70% DN dan 30% Asing memiliki 3 Mesin Produksi, dgn rincian sbb :

Mesin Made in Nilai Depresiasi TKDN


Mesin A China 500.000 70%
Mesin B Jepang 100.000 70%
Mesin C Indonesia 200.000 92,5%
3 TKDN Barang
TKDN barang dihitung berdasarkan perbandingan biaya Komponen Dalam Negeri Pada Barang terhadap
keseluruhan biaya barang jadi
% TKDN Biaya Komponen Dalam Negeri Pada Barang
= X 100%
Barang Biaya Barang Jadi

Biaya Material/Bahan Baku


DEFINISI
Komponen Dalam Negeri Pada Barang adalah penggunaan bahan baku, • Biaya Tenaga Kerja Langsung
rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, • Biaya Tidak Langsung Pabrik
pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaan yang berasal dari dan (Factory Overhead)
dilaksanakan di dalam negeri
• Biaya Tenaga Kerja Tidak
Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory overhead) adalah biaya-biaya dari Langsung
tenaga kerja tidak langsung, mesin/alat kerja/ fasilitas kerja dan semua biaya • Biaya Mesin/Alat Kerja
pabrikasi lainnya utk menghasilkan satu satuan produk yang biayanya tidak /Fasilitas Kerja
• Biaya Jasa Umum
dapat dibebankan langsung kepada produk tertentu.
3 TKDN Barang
STRUKTUR HARGA BARANG
No. KOMPONEN BIAYA SIFAT No. KOMPONEN BIAYA BIAYA KDN KLN
1 Biaya Material (Bahan Baku) Langsung Variable 1 Biaya Material (Bahan 100.000 50.000 50.000
Baku) Langsung
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Variable 2 Biaya Tenaga Kerja 10.000 10.000 -
3 Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Variable + Langsung
Overhead) + Fix 3 Biaya Tidak Langsung Pabrik 10.000 5.000 5.000
(Factory Overhead)
4 BIAYA PRODUKSI (Cost to make) 4 BIAYA PRODUKSI 120.000 65.000 55.000
5 Beban Pemasaran (Marketing Expenses) (Cost to make)

6 Beban Umum & Adm. (G & A Expenses) +


7 HARGA POKOK PENJUALAN
8 Keuntungan & Pajak + TKDN BARANG = (65.000/120.000) x 100%
= 54,17%
9 HARGA JUAL
10 Biaya Transportasi & Gudang +
11 HARGA FOB
3 TKDN Barang LAYER
JENIS BARANG  Perhitungan TKDN barang ditelusuri sampai dengan barang tingkat
dua yang dihasilkan oleh produsen dalam negeri
 Perhitungan TKDN
barang dilakukan  Barang tingkat dua adalah barang yang merupakan bahan
terhadap setiap baku/material barang tingkat satu
jenis barang. Spiral ERW
 TKDN barang tingkat dua dinyatakan 100% (seratus persen),
 Jenis barang apabila:
merupakan a. barang tingkat dua diproduksi di dalam negeri;
barang yang b. biaya barang tingkat dua di bawah 3% (tiga persen) dari
diproduksi ERW SS ERW CS biaya produksi barang tingkat satu; dan
berdasarkan c. akumulasi biaya seluruh barang tingkat dua sebagaimana
proses produksi dimaksud pada huruf b maksimal 10% (sepuluh persen) dari
dan bahan baku total biaya barang tingkat satu.
(material) yang  Apabila dalam penelusuran terhadap barang tingkat dua terdapat
ERW SS 2” ERW SS 4”
sama. barang/ komponen yang berasal dari barang tingkat tiga yang
dibuat di dalam negeri, TKDN barang/komponen dari barang
tingkat tiga dimaksud dinyatakan 100% (seratus persen).
3 TKDN Barang
Penelusuran dilakukan sampai dengan produsen tingkat 2.
Contoh:

Tingkat 1 KABEL : NYM

Tingkat 2 Insulator Wire Rod Packaging Marking

Tingkat 3 PVC Copper Plastik

PE Alumunium Kayu
Biaya Produksi Total
TKDN
3
Tenaga

Barang
Kerja DN LN
10 10
Bahan
TKDN
Baku 25%
5 15 20
TKDN
50% 25 25 50
TKDN
50% 15 15 30

Alat
Kerja 5 5 10

Saham 50:50
60 60 120

TKDN Kabel NYM = 60/120


TKDN = 50%
3 TKDN Barang
WEBSITE : http://tkdn.kemenperin.go.id/

Sumber Data
Kemampuan
Industri Barang
Dalam Negeri :
4 Proses Sertifikasi TKDN
I
Perusahaan Melakukan Self Assessment

II PT. SI akan melakukan verifikasi berdasarkan Self Assessment

PT. SI membuat laporan akhir penilaian TKDN


III
KELUARAN
Pengesahan oleh Kemenperin
Tandasah & Website

IV
Manfaat Implementasi TKDN
Manfaat Tidak Langsung Penggunaan Produksi Dalam Negeri
Manfaat Langsung Penggunaan Produksi Dalam antara lain:

Simpulan
Negeri antara lain :  Peningkatan Kualitas Produk Dalam Negeri
 Pertumbuhan Industri Dalam Negeri  Harga Produk Dalam Negeri menjadi Kompetitif/Bersaing
 Penyerapan Tenaga Kerja  Jaminan Ketersediaan Pasokan Barang dan Bahan Baku yg
 Pengurangan penggunaan devisa; sdh dapat diproduksi di Dalam Negeri
 Penurunan Nilai Impor;  Peningkatan Daya Saing Produk & Industri Dalam Negeri

OPTIMALISASI TKDN dalam proses Pengadaan dapat dilakukan antara lain dengan:
 WAJIB mempertimbangkan Produk Dalam Negeri (Engineering Services, EPC Contractor, Sub Contractor,
Barang dan Layanan Jasa lainnya) sejak mulai Tahap Perencanaan/Design sampai dengan Tahap Realisasi
Kontrak.
 WAJIB Melakukan Monitoring dan Evaluasi Capaian TKDN Kontrak dan Penyaksian/witness Proses
Produksi/Fabrikasi yang dilakukan Industri Dalam Negeri untuk meminimalisir Penyalah gunaan
Implementasi TKDN
 WAJIB melakukan Pembinaan kepada Penyedia Barang/Jasa Dalam Negeri, terutama dalam hal : Sistem
Manajemen Mutu, K3LL, Transfer Knowledge & Teknologi serta Uji Kualitas Produk
Ivan Richardho
irichardho@gmail.com
081807478667

PT SURVEYOR INDONESIA (Persero)


Sektor Bisnis INFRASTRUKTUR
Graha Surveyor Indonesia, Lantai 7,
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 56, Jakarta – 12950

Anda mungkin juga menyukai