2 Lingkup Penilaian
1
Inpres No.2/2009 Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Dasar
2. Permen Perindustrian No.16/ 2020 Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Farmasi
3. Permen Perindustrian No.02/2014 Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Hukum
4. Permen Perindustrian No.03/2014 Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Yang Tidak Dibiayai
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
5. Permen Perindustrian No.68/2015 Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Elektronika Dan Telematika
6. Permen Perindustrian No.05/2017 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 54/M-IND/PER/3/2012 Tentang Pedoman Penggunaan Produk
Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan
7. Permen Perindustrian No. 04/2017 Ketentuan Dan Tata Cara Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya
8. Permen Perindustrian No. 29/2017 Ketentuan Dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam,
Dan Komputer Tablet
9. Permen Perindustrian No.31/2017 Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/M-IND/PER/2/2010 Tentang Daftar Mesin, Barang, Dan
Bahan Produksi Dalam Negeri Untuk Pembangunan Atau Pengembangan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal.
10. Permen ESDM No. No. 15/2013 ttg Penggunaan Produk Dalam Negeri pada kegiatan usaha hulu Migas
11. Permen Kominfo No. 27/2015 Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Perangkat Telekomunikasi Berbasis Standar Teknologi Long Term Evolution
12. Permen Kominfo No. 4/2019 Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi Untuk Keperluan Penyelenggaraan Televisi Siaran dan Radio Siaran
13. Permen Kominfo No. 12/2019 Tata Cara Penilaian Pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri Belanja Modal Dan Belanja Operasional Pada Penyelenggaraan
Telekomunikasi
14. Permen BUMN No. PER - 08/MBU/12/2019 Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
15. Kep Menko Bidang Kemaritiman No. 84/2019 Kelompok Kerja Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
16. SE Menteri BUMN Nomor SE- 02 /MBU/2006 Penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa BUMN dan anak perusahaan BUMN :
“melaporkan penggunaan produk dalam negeri kepada Kementerian Negara BUMN sebagai Wakil Ketua Tim Pelaksana Penggunaan Produk Dalam Negeri &
Sebagai KPI masing masing BUMN
2 Lingkup Penilaian
PENILAIAN KEMAMPUAN
1 INDUSTRI
PEMBERDAYAAN
PENILAIAN TERHADAP
2 BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN PRODUKSI
DALAM NEGERI
Berinvestasi di Indonesia
Barang/Jasa termasuk rancang
bangun dan perekayasaan yang
produksi atau dikerjakan oleh
Berlokasi di Indonesia
Perusahaan yang
Berproduksi di Indonesia
Produk Dalam Negeri
3 Konsep Perhitungan TKDN
IDENTIFIKASI PRODUK adalah Langkah AWAL yang harus Penentuan KDN/KLN
BERDEDA
dilakukan agar tidak terjadi SALAH/KELIRU dalam
mengimplementasikan dan menghitung TKDN Barang (Material & Barang Jadi) di-
treatment sebagai Country of Origin
Jasa (Alat Kerja) ditreatment sebagai
Country of Origin dan Kepemilikan
PRODUK
Barang diserahkan dan Penentuan PreferensI
menjadi milik User/Buyer BERDEDA
BARANG Barang :
Pref. Harga maks. 15%
Pref. Status PDN 2,5%
IDENTIFIKASI Barang berfungsi sebagai TKDN ≥ 25%
PRODUK Alat Kerja layanan jasa dan Jasa :
(Saat LELANG) Preferensi maks. 7,5%;
JASA tetap dimiliki Penyedia Jasa
TKDN Komitmen ≥ 30%
3 Konsep Perhitungan TKDN
Pumps LELANG : Pengadaan 2 Unit Pompa BARANG
CONTOH
LELANG :
Penyewaan 2 Unit Pompa selama 2
tahun
Biaya KDN
% TKDN = X 100%
Biaya KDN + Biaya KLN
3 Konsep Perhitungan TKDN
Dibuat DN, TKDN Dibuat LN,
0% < X ≤ 100% TKDN 0%
1. Material
PENENTUAN KL KD
N N
TKDN
Penentuan
3. Alat TKDN
Kerja
KLN KDN
2.Tenaga
Kerja
KLN KDN
Referensi :
NEXT SLIDE……….
Peraturan Menteri Perindustrian no.
16/M-IND/PER/2/2011
3 Konsep Perhitungan TKDN
Alat Kerja – Permen Perindustrian No.16
Dibuat ............ DN LN
1 2 3 4 5 6
Saham
Pemilik .... DN LN DN+LN DN LN DN+LN
%TKDN .. 100% 75% 75% + (25% x 75% 0% proporsional
Saham DN) saham DN
Referensi :
Peraturan Menteri Perindustrian no.
16/M-IND/PER/2/2011
3 Konsep Perhitungan TKDN
BAHAN BAKU (MATERIAL)
• Nilai/Harga Perolehan
• Nilai/Harga Komponen biaya terkait : Transportasi,
Handling, dsb.
ALAT KERJA/FASILITAS
• Dimiliki : Nilai Penyusutan/depresiasi
• Disewa : Nilai/Harga Sewa
3 Konsep Perhitungan TKDN
Contoh TKDN Alat Kerja – Permenperin No.16
Dalam memanufaktur Kabel Listrik, PT. ABC dgn kepemilikan saham 50% DN dan 50% Asing memiliki
3 Mesin Produksi, dgn rincian sbb :
Mesin Made in Nilai Depresiasi TKDN
1 2 3 4 5 6
Mesin A China 500.000 50%
DN LN DN+LN DN LN DN+LN Mesin B Jepang 100.000 50%
100% 75% 75% + (25% 75% 0% proporsional
Mesin C Indonesia 200.000 87,5%
x Saham DN) saham DN
Dalam memanufaktur Kabel Listrik, PT. XYZ status PMA dgn kepemilikan saham
70% DN dan 30% Asing memiliki 3 Mesin Produksi, dgn rincian sbb :
PE Alumunium Kayu
Biaya Produksi Total
TKDN
3
Tenaga
Barang
Kerja DN LN
10 10
Bahan
TKDN
Baku 25%
5 15 20
TKDN
50% 25 25 50
TKDN
50% 15 15 30
Alat
Kerja 5 5 10
Saham 50:50
60 60 120
Sumber Data
Kemampuan
Industri Barang
Dalam Negeri :
4 Proses Sertifikasi TKDN
I
Perusahaan Melakukan Self Assessment
IV
Manfaat Implementasi TKDN
Manfaat Tidak Langsung Penggunaan Produksi Dalam Negeri
Manfaat Langsung Penggunaan Produksi Dalam antara lain:
Simpulan
Negeri antara lain : Peningkatan Kualitas Produk Dalam Negeri
Pertumbuhan Industri Dalam Negeri Harga Produk Dalam Negeri menjadi Kompetitif/Bersaing
Penyerapan Tenaga Kerja Jaminan Ketersediaan Pasokan Barang dan Bahan Baku yg
Pengurangan penggunaan devisa; sdh dapat diproduksi di Dalam Negeri
Penurunan Nilai Impor; Peningkatan Daya Saing Produk & Industri Dalam Negeri
OPTIMALISASI TKDN dalam proses Pengadaan dapat dilakukan antara lain dengan:
WAJIB mempertimbangkan Produk Dalam Negeri (Engineering Services, EPC Contractor, Sub Contractor,
Barang dan Layanan Jasa lainnya) sejak mulai Tahap Perencanaan/Design sampai dengan Tahap Realisasi
Kontrak.
WAJIB Melakukan Monitoring dan Evaluasi Capaian TKDN Kontrak dan Penyaksian/witness Proses
Produksi/Fabrikasi yang dilakukan Industri Dalam Negeri untuk meminimalisir Penyalah gunaan
Implementasi TKDN
WAJIB melakukan Pembinaan kepada Penyedia Barang/Jasa Dalam Negeri, terutama dalam hal : Sistem
Manajemen Mutu, K3LL, Transfer Knowledge & Teknologi serta Uji Kualitas Produk
Ivan Richardho
irichardho@gmail.com
081807478667