Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN

PEMBERIAN PENGHARGAAN PENINGKATAN


PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI (P3DN)

TIM NASIONAL
PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
Tahun 2012
I. PENDAHULUAN

Sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam
Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, setiap instansi pemerintah
diwajibkan melakukan langkah-langkah sesuai kewenangan masing-masing guna
memaksimalkan penggunaan barang/jasa produk dalam negeri termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional, serta penggunaan penyedia barang/jasa
nasional dan memberikan preferensi harga untuk barang produksi dalam negeri dan
penyedia jasa pemborongan nasional kepada perusahaan penyedia barang/jasa
sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

Dalam rangka mendorong diterapkannya optimalisasi penggunaan produk dalam


negeri, Menteri Perindustrian telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Barang/Jasa Produk Dalam
Negeri. Sesuai pedoman tersebut Menteri akan melakukan penilaian dan
memberikan peringkat setiap tahun kepada Pimpinan Kementerian
Negara/Lembaga/Satuan Perangkat Daerah, BI, BHMN, BUMN, BUMD, dan
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terhadap penggunaan produk dalam negeri
dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.

Ruang lingkup penilaian dan pemberian penghargaan kepada instansi pemerintah


pada tahun 2012 akan dilakukan untuk Kementerian dan Lembaga Pusat, BUMN,
Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Tugas penilaian dan memberikan peringkat penggunaan produk dalam negeri


tersebut dilimpahkan kepada Kelompok Kerja Bidang Monitoring, Evaluasi, dan
Penyelesaian Masalah. Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut perlu disusun
petunjuk pelaksanaan penilaian dan pemeringkatan penghargaan P3DN.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pemberian penghargaan P3DN ini adalah memberikan apresiasi dan
penghargaan pemerintah kepada Kementerian/Lembaga Pemerintah non
Kementerian, BUMN/BUMD, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
yang telah berprestasi dalam melaksanakan program peningkatan penggunaan
produk dalam negeri.

2
Tujuan dari pemberian penghargaan P3DN adalah sebagai berikut:

1. Mendorong penggunaan produk dalam negeri secara maksimal pada instansi


tersebut di atas.

2. Mendorong pertumbuhan penggunaan produk dalam negeri pada pengadaan


barang/jasa di instansi tersebut di atas

3. Memacu dunia usaha nasional untuk selalu meningkatkan Tingkat Komponen


Dalam Negeri (TKDN) serta mutu produknya guna meraih kepercayaan
konsumen dalam negeri.

4. Mendorong tumbuhnya produk-produk baru dalam negeri untuk memenuhi


kebutuhan masyarakat.

5. Memperkuat basis produksi nasional agar mampu bersaing di pasar dalam


negeri dan menjadi prioritas bagi belanja pemerintah.

6. Membangun kesadaran serta menciptakan pemahaman bahwa industri dalam


negeri telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

7. Memberikan teladan bagi masyarakat untuk menggunakan produk dalam


negeri.

8. Membangun kecintaan bangsa Indonesia terhadap produk dalam negeri.

III. RUANG LINGKUP PENILAIAN

Penilaian dilakukan terhadap:

1. Instansi pemerintah pusat (kementerian dan lembaga pemerintah non


kementerian), BUMN/BUMD, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah
Kabupaten/Kota.

2. Pelaksanaan P3DN pada pengadaan barang/jasa dan upaya-upaya


peningkatan produksi dalam negeri Tahun 2011.

3
IV. KRITERIA PENILAIAN

A. Dasar penilaian yang dipergunakan adalah:

1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan


Jasa Pemerintah.

2. Inpres No. 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

3. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17 Tahun 2011, tentang


Pembentukan Kelompok Kerja dan Sekretariat Pada Tim Nasional
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam negeri Dalam Pengadaan
Barang/jasa Pemerintah.

4. Peraturan Menteri BUMN Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum


Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN.

5. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penggunaan


Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

6. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011 tentang Ketentuan


dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

7. Peraturan-peraturan serta Program lain yang terkait dengan P3DN yang


diimplementasikan Institusi terkait

B. Aspek Penilaian yang dipergunakan adalah:

1. Aspek Komitmen

Komitmen merupakan aspek penilaian yang diberikan kepada institusi


karena memberikan perhatian secara khusus terhadap P3DN. Hal-hal yang
harus ada untuk memberikan penilaian pada aspek komitmen adalah :

1)Adanya peraturan internal, yaitu peraturan maupun kebijakan yang dibuat


oleh institusi dan berlaku secara internal guna mendukung penggunaan
produk dalam negeri. Peraturan internal tersebut merupakan aturan
pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait
dengan pengadaan barang/jasa. (bobot kecil)

4
2)Kompentensi panitia pengadaan, yaitu memiliki sertifikat Pengadaan
barang dan jasa dan memiliki keahlian/sosialisasi P3DN

3)Adanya program khusus P3DN yang dibuat responden

4)Pembentukan Tim P3DN dalam rangka penerapan Peraturan Menteri


Perindustrian Nomor 15 Tahun 2011 pasal 17 ayat 1

2. Aspek Perencanaan

Perencanaan merupakan aspek penilaian yang diberikan kepada institusi


karena telah melakukan perencanaan penggunaan produk dalam negeri,
sehingga memberikan perkiraan yang lebih pasti bagi calon penyedia
barang/jasa dalam negeri. Hal-hal yang harus ada untuk memberikan
penilaian pada aspek perencanaan yaitu:

1) Identifikasi atas penyedia barang/jasa untuk rencana pengadaan sesuai


dengan formulir yang ditetapkan oleh LKPP

2) Pemberitahuan rencana pengadaan, yaitu rencana pengadaan dalam


jangka waktu ke depan yang dikomunikasikan kepada calon penyedia
barang/jasa dalam negeri dan bertujuan agar calon penyedia barang/jasa
dapat mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung ketersediaan
produk dalam negeri.

3) Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta Kerangka


Acuan Kerja (KAK) yang sudah mencantumkan pengutamaan
penggunaan produk dalam negeri.

3. Aspek Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan aspek penilaian yang diberikan kepada institusi,


karena telah mengimplementasikan penggunaan produk dalam negeri dalam
pengadaan barang/jasa sesuai dengan aturan-aturan yang ada.

Hal-hal yang harus ada untuk memberikan penilaian pada aspek


pelaksanaan meliputi:

5
1) Dokumen kontrak yang mencantumkan pengutamaan penggunaan
produk dalam negeri dan preferensi harga.

2) Evaluasi penetapan pemenang, yaitu TKDN digunakan sebagai salah


satu unsur dalam penilaian dan penetapan pemenang lelang.
3) Pemberian Preferensi Harga
4) Promosi penggunaan produksi dalam negeri serta keikutsertaan dalam
pameran P3DN
5) Upaya menggalakkan penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan
internal

6) Pemeriksaan terhadap pemenuhan penggunaan produk dalam negeri


dalam Pengadaan Barang/Jasa oleh APIP untuk keperluan instansinya
masing-masing.

4. Aspek Pelaporan

1) Laporan pelaksanaan Tim P3DN. Berdasarkan Peraturan Menteri


Perindustrian Nomor 15 Tahun 2011 pasal 18 ayat (2), Tim P3DN wajib
melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya enam bulan sekali kepada
Menteri/Kepala LPNK/ Gubernur/ Bupati/ Walikota/ Direksi yang
bersangkutan dengan tembusan kepada Menteri Perindustrian.

2) Laporan Menteri/Kepala LPNK/Gubernur/Bupati/Walikota/Direksi yang


bersangkutan ke Menteri Perindustrian (sebagai Ketua Timnas P3DN),
berupa pelaporan realisasi P3DN enam bulan sekali kepada Menteri
Perindustrian.

V. MEKANISME PENILAIAN

Mekanisme penilaian dilakukan dengan cara:

1. Tahap I:

a. Pemutakhiran Pedoman Penilaian dan Kuesioner Penilaian.

b. Pedoman dan Kuesioner Penilaian disampaikan kepada Peserta oleh


Panitia.

6
c. Peserta mengisi Kuesioner Penilaian sesuai dengan tata cara pengisian
yang telah ditetapkan.

d. Hasil pengisian Kuesioner Penilaian kemudian diserahkan langsung ke


Panitia dikirim melalui pos atau e-mail.

e. Panitia menyerahkan kuesioner kepada Panitia Penilaian yang melakukan


evaluasi atas kuesioner yang masuk untuk menentukan sepuluh peserta
peringkat teratas untuk masing-masing kategori.

f. Soft copy pedoman dan kuesioner bisa di download di


www.kemenperin.go.id

2. Tahap II

Kepada sepuluh peserta peringkat teratas masing-masing kategori diminta


untuk menyiapkan dokumen pendukung minimal 10 (sepuluh) Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa, kemudian Tim Pelaksana akan ke lapangan untuk
melakukan validasi terhadap kelengkapan dokumen tersebut untuk meyakini
kebenaran informasi yang disampaikan dan ditetapkan 5 (lima) calon untuk
masing-masing kategori dilakukan penjurian.

3. Tahap III

a. Pendalaman terhadap lima besar untuk masing-masing kategori peserta


tersebut dilakukan dengan wawancara oleh Tim Penilai (Juri dan Tim
Pelaksana). Proses wawancara didahului dengan presentasi oleh peserta.
Jadwal wawancara dilakukan sesuai undangan yang akan dikirimkan.
Sebelum melaksanakan tugas, Tim Penilai akan mendapat pengarahan
dari Tim Pengarah.

b. Tim Juri bersifat independen yang terdiri dari unsur akademisi, praktisi,
pemerintah, media, dan Kadin.

c. Dari hasil wawancara akan ditentukan tiga besar untuk masing-masing


kategori.

d. Tim Juri menyampaikan hasil keputusan pemenang satu sampai tiga


kepada Ketua Pokja Tim Nasional P3DN yang selanjutnya disampaikan
kepada Menteri Perindustrian untuk ditetapkan dan diumumkan.

7
e. Pemberian penghargaan direncanakan akan dilakukan pada acara
Peringatan Kemerdekaan RI Tanggal 17 Agustus 2012, oleh Presiden RI
dan/atau Menteri Perindustrian.(tentative)

VI. DAFTAR PENILAIAN

Penetapan pemenang akan dilakukan dengan sistem ranking sesuai dengan


penilaian mengacu pada Form Penilaian di Lampiran.

VII. BOBOT PENILAIAN

Bobot penilaian pada masing-masing aspek yang dinilai adalah

Aspek yang dinilai Bobot

- Komitmen : 20

- Perencanaan : 25

- Pelaksanaan : 40

- Pelaporan : 15

VIII. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanakan penilaian direncanakan pada Minggu ke I bulan April 2012

IX. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR PENILAIAN

Penilaian terhadap penggunaan produk dalam negeri didasarkan atas komitmen,


perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Cara penilaian sebagaimana tersebut
dalam lampiran.
Nilai 25-49 : Kurang Baik
Nilai 50-74 : Cukup Baik
Nilai 75-89 : Baik
Nilai 90-100 : Baik Sekali

Anda mungkin juga menyukai