2
PENGANTAR
▪ Kebijakan, Prinsip dan Etika PBJ
▪ Tata Cara dan Tahapan PBJP
1
Berdasarkan Perpres 12 Tahun 2021
a. meningkatkan kualitas perencanaan Pengadaan
Barang/Jasa
b. melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang lebih
transparan, terbuka, dan kompetitif
c. memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya
manusia Pengadaan Barang/Jasa
Kebijakan d. mengembangkan E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan e. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, serta
transaksi elektronik
Barang/Jasa f. mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri dan
Standar Nasional Indonesia (SNI)
g. memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil, dan Usaha Menengah
h. mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif
i. melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan
6
Tujuan dan Manfaat Penetapan TKDN dan
BMP
Pada tahap perencanaan PBJ, nilai Pada tahap pemilihan, TKDN Pada tahap serah terima, realisasi
TKDN memberikan gambaran target menjadi satu pertimbangan TKDN menjadi salah satu syarat
yang ditetapkan pemerintah tentang dalam penentuan pemenang diterimanya pekerjaan & dasar
besaran nilai penggunaan produksi tender (dengan pemberian penetapan sanksi jika terjadi
dalam negeri pada PBJP preferensi harga) ketidaksesuaian dengan komitmen
2 4 6
1 3 5 7
Nilai TKDN menjadi ukuran Pada tahap persiapan, nilai Pada tahap pelaksanaan Penetapan BMP bertujuan untuk memberikan
penggunaan komponen TKDN yang ditargetkan pekerjaan, TKDN akan penghargaan kepada produsen atas perannya
dalam negeri pada suatu akan menjadi acuan dalam menjadi acuan penyedia dalam memberikan manfaat bagi pemberdayaan
barang/jasa yang diadakan. penetapan syarat yang untuk bekerja & PPK untuk ekonomi, lingkungan sosial sekitar, lingkungan
harus dipenuhi oleh para melakukan monitoring alam, kesehatan dan keselamatan kerja juga
penyedia. bagi pelayanan kepada konsumen
7
Definisi Produk Dalam Negeri
8
Sanksi Apabila Tidak Memprioritaskan
Penggunaan Produk Dalam Negeri
Peraturan Pemerintah No. 29
Tahun 2018 Pasal 107
Peraturan Pemerintah No. 29
Tahun 2018 Pasal 106 Pejabat yang menangani pengadaan
Barang/Jasa pada lembaga negara,
Sanksi
Lembaga verifikasi independen TKDN kementerian, Lembaga pemerintah
Sanksi Terhadap nonkementerian, lembaga pemerintah
yang melanggar ketentuan akan
dikenakan sanksi admnistratif. Sanksi Terhadap Pejabat lainnya, satuan kerja perangkat daerah,
administratif dapat berupa peringatan Lembaga Yang badan usaha milik negara, badan hukum
tertulis dan/atau pencabutan Verifikasi Menangani lainnya yang dimiliki negara, badan
penunjukan sebagai Lembaga Pengadaan usaha milik daerah, dan badan usaha
verifikasi independen TKDN. swasta dikenakan sanksi administratif
berupa peringatan tertulis, denda
administratif dan/atau pemberhentian
dari jabatan
pengadaan Barang/Jasa
SanksiTerhadap
ProdusenBarangdan/atau Pemberian sanksi dilakukan berdasarkan
PenyediaBarang/Jasa surat rekomendasi dari APIP serta pejabat
pengawas internal dan Tim P3DN jika pejabat
pengadaan tidak memenuhi kewajiban.
Peraturan Pemerintah Produsen barang dan/atau penyedia jasa yang melanggar
No. 29 Tahun 2018 ketentuan dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan
sertifikat TKDN oleh pejabat yang menandasahkan sertifikat
Pasal 109 TKDN, pencantuman dalam daftar hitam dan denda administratif.
9
Kepala Negara kembali mendorong penggunaan produk-
produk Indonesia dan juga bangga terhadap produksi
dalam negeri. Namun sejalan dengan itu, perlu dilakukan
juga peningkatan kualitas produk dengan harga yang
kompetitif sehingga dapat bersaing dengan produk
sejenis dari luar negeri. “Untuk menuju kepada sebuah
loyalitas konsumen kita pada produk-produk dalam negeri
memang ada syarat-syaratnya, kalau harganya kompetitif
tentu saja, kalau kualitasnya baik tentu saja. Ini dari sisi
produsen harus terus memperbaiki kualitasnya,
memperbaiki packaging-nya, memperbaiki desainnya agar
bisa mengikuti tren,” terangnya.
Sumber: https://setkab.go.id/presiden-jokowi-cinta-
produk-indonesia-dibarengi-peningkatan-kualitas/
10
“Saya juga selalu menyampaikan kepada kementerian dan lembaga,
kepada BUMN (Badan Usaha Milik Negara), semua BUMN untuk
memperbesar TKDN (Tingkat Komponen dalam Negeri). Jangan
sampai proyek-proyek pemerintah, proyeknya BUMN masih memakai
barang-barang impor. Kalau itu bisa dikunci, itu akan menaikkan
sebuah permintaan produk dalam negeri yang tidak kecil,” tegasnya.
Sumber: https://setkab.go.id/presiden-jokowi-cinta-produk-indonesia-dibarengi-peningkatan-kualitas/
11
12
PA/KPA dalam Menetapkan
Perencanaan Pengadaan
13
Waktu Penyusunan
Perencanaan Pengadaan
APBN
APBD
15
02
POTENSI
PERMASALAHAN
PADA TAHAPAN
PERENCANAAN
POTENSI
PERMASALAHAN
2 TAHAP PERENCANAAN
▪ Permasalahan dan Tahapan Perencanaan PBJ
▪ Risiko
Tahapan Perencanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
01 02 03 04 05
19
Pengertian Risiko
20
Sikap Terhadap Risiko
2
1
Identifikasi Dan Pengelolaan Risiko Pada PBJ
Tidak mungkin,
bila kita ingin tetap Jika Kita tidak mengelola risiko,
melakukan risiko akan mengelola Kita!
pengadaan
22
1. Identifikasi Kebutuhan
TINDAK
PENYEBAB
LANJUT
Proses Pengawasan
Proses Perencanaan Anggaran Pelaksanaan PBJP dan Pertanggung
▪ Proyek/Paket sudah dijual terlebih dahulu ▪ Pengumuman terbatas. jawaban
kepada vendor sebelum anggaran disetujui ▪ Manipulasi pemilihan pemenang.
atau disahkan. ▪ Manipulasi dokumen lelang. ▪ Suap untuk menghilangkan
▪ Pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan ▪ HPS dan spek teknis dibuat oleh vendor. temuan audit.
(rekayasa dokumen). ▪ Mark up harga. ▪ Suap untuk meringankan
▪ Persekongkolan antara DPR, pihak K/L (KPA), ▪ Suap kepada pihak-pihak terkait. hukuman.
dan Vendor. ▪ Persekongkolan KPA, PPK, Pokja
▪ HPS dan spek teknis dibuat oleh vendor. ULP/Pimpro, PPHP, Bendahara.
▪ Mark up harga. ▪ Manipulasi dokumen serah terima.
▪ Suap kepada pihak-pihak terkait.
30
▪ Manipulasi pemilihan pemenang.
T I T I K K R I T I S • Identifikasi kebutuhan tidak sesuai Rencana
Kerja/tujuan organisisasi
P E N G A D A A N
• Prioritas kebutuhan barang/jasa tidak sesuai
PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
Rencana Kerja/tujuan organisasi
• Tidak didukung analisis yang memadai
termasuk market analysis
• Kesalahan dalam strategi pemaketan pekerjaan
Para Pihak : PA/KPA/PPK
• Penetapan cara pengadaan tidak memperhatikan
- Identifikasi kebutuhan -
- Penetapan barang/jasa - sumber daya yang dimiliki
- Cara pengadaan - • Kekeliruan pemahaman cara pengadaan
- Jadwal pengadaan - • Tidak mengumumkan paket Tender di RUP
- Penganggaran -
• Jadwal yang tidak memperhatikan end-to end
process pengadaan
• Penyusunan anggaran tidak memperhatikan detail
kebutuhan
31
CONTOH POTENSI TINDAK PIDANA
Proses e-Purchasing/e-Katalog
1. Kickback untuk klik produk oleh Pembeli (K/L/PD)
2. Pembelian untuk barang tertentu dengan harga
yang sudah diatur bersama di luar sistem
3. Mark up ongkos kirim
4. Serah Terima tidak sesuai ketentuan
(Pengurangan spek/kualitas, kuantitas, lokasi, dll)
PENUTUP
3
PROGRAM TRANSPARANSI PBJP
Sistem E-Procurement Integrasi Sistem
• Digitalisasi pengadaan Integrasi sistem pengadaan dari
• Mengajak sebanyak- perencanaan, perijinan, hingga
banyaknya pelaku usaha penganggaran
untuk ikut serta dalam PBJP
Transparansi
Dalam
Pengadaan
Whistleblowing System Stakeholder Collaboration
Mengajak seluruh masyarakat • MoU dengan APH dan Auditor
untuk ikut serta mengawal • Kerjasama dan peningkatan
pengadaan melalui aplikasi WBS kapasitas CSO dan
dan e-pengaduan masyarakat sipil
• Mendorong terbentuknya
Clearing House
UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI PADA PBJ
Independensi kelembagaan dan
SDM pelaksana pengadaan barang dan 1
jasa
5 Sentralisasi pengadaan barang dan jasa
Terima Kasih