KOMUNIKASI EFEKTIF
03
PENUTUP
01
INTEGRITAS
Integritas dan Anti
Korupsi
INTEGRITAS /in·teg·ri·tas/
Keselarasan pikiran, perkataan, dan perbuatan
dengan standar norma / hukum / nilai yang
berlaku
Disiplin dan Taat Kinerja dan Pelayanan Publik
Kode Etik Loyalitas Tanpa Korupsi
INTEGRITAS
Integrity is “ doing the right thing for the right reason”.
Integrity is a personal choice, an uncompromising and
predictably consistent environment to honor moral,
ethical, spiritual and artistic values and principles.
Killinger, 2007
Resick et al. (2009) menjelaskan bahwa integritas adalah
komponen fundamental dari karakter dan merupakan perilaku benar
yang secara moral, yang terlepas dari tekanan eksternal.
INTEGRITAS
INTEGRITAS
“Bersatunya antara kejujuran
(1), konsisten (2), dan
keberanian (3) untuk
melakukan tindakan benar
Tanpa Kompromi”
KUALITAS KINERJA
BENTUK KONFLIK KEPENTINGAN
Penggunaan aset Menentukan sendiri
Menerima gratifikasi Informasi rahasia besarnya gaji
jabatan/instansi
Yang diberikan:
Berkaitan dengan jabatan dan bertentangan dengan
kewajiban atau tugas Penyelenggara Negara/ Pegawai
Negeri
Ancaman Hukuman
• Pidana penjara 4 – 20 tahun
• Denda Rp200 juta – Rp1 milyar
JENIS GRATIFIKASI
HUBUNGAN PEMBERI & PENERIMA GIFT JENIS GIFT
Contoh:
Pengusaha menyuap
pejabat pemerintah untuk
mendapatkan proyek
• Ada permintaan sepihak
dari penerima (pejabat)
• Bersifat memaksa Contoh:
• Penyalahgunaan kuasa Pejabat memaksa calon peserta tender untuk
memberikan sejumlah uang dengan ancaman
akan menggugurkan calon peserta tersebut
UU 31 tahun 1999 jo UU 20 tahun 2001
tentang Tindak Pidana Korupsi
Peraturan lainnya
?
KORUPSI Jenis Tipikor
(UU No.31/1999 Jo.UU No.20/2001)
7
MODUS KORUPSI
SEBELUM E-CATALOGUE ALKES (SEBELUM 2013)
Modus korupsi alkes pada kasus yang ditangani KPK Top 5 korupsi sektor kesehatan (2009-2013)*
PENUNJUKAN LANGSUNG
Jumlah kasus yang telah masuk tahap
KICKBACK 44 penyidikan
Kasus Depkes 2003, 2008
Kasus Banten 2012,
kasus Depkes 2003,
2008
MARK UP 24
Kasus Banten 2012, kasus 18
Depkes 2008, 2010
4 4
HPS OLEH VENDOR
Kasus Univ. Udayana PERSEKONGKOLAN Dana Alkes Dana Dana Obat Dana Dana Sarpras
2009, Kasus Depkes Pembangunan/ Operasional RS Puskesmas
Kasus Banten 2012, kasus
Rehabilitasi RS
2008 Depkes 2008 dan Puskesmas
35
DISTORSI KOMUNIKASI
• Terjadi ketika seseorang dengan sengaja
mengubah isi pesan, mengurangi ketepatan
komunikasi antara pimpinan dan bawahan,
karena adanya politik dalam tempat kerja, hasrat
untuk mengatur kesan yang dapat ditangkap atau
rasa takut mengenai bagaimana manajer
merespons sebuah pesan
PENYELENG
GARA PENYEDIA PjPHP/
SWAKELOLA PPHP
Masalah yg terjadi :
Penyedia Miskomunikasi dengan Pokja, terjadi curiga sdh
ada pengantin nya, saling serang di sanggah malah bisa
berniat ada nya pengaduan. (Faktor Persepsi Negatif)
02 KEGAGALAN KOMUNIKASI POKJA DENGAN ATASAN
(KEPALA UKPBJ/ KEPALA DAERAH )
Seperti :
Menteri/Kepala Daerah atau sekda bertanya pada Pokja
informasi perkembangan Paket strategis yang sedang
di Proses.
Dengan alasan hasil evaluasi adalah rahasia, sebagian
besar Pokja menjawab sekedarnya dan mengatakan
“sedang proses evaluasi nanti kalau selesai evaluasi
kita umumkan di LPSE”.
(faktor kedekatan / Bahasa yang tidak sama / persepsi
negatif )
b. Adanya Perintah/arahan lisan dari atasan
langsung yang tidak bisa didokumentasikan
Ini akan berakibat perintah tersebut bisa saja
lupa dilaksanakan atau kurang dilaksanakan
atau tidak jelas tindak lanjut nya. (faktor
gangguan komunikasi / persepsi negative /
pesan sulit dimengerti)
01 02 03 04 05 06
Pokja Pemilihan/
PA/KPA PPK Pejabat Pengadaan PPK
PA/KPA/PPK PA/KPA
3 LEVELs
49
03
PENUTUP
PBJ BERINTEGRITAS (SIAPAPUN-KAPANPUN-DIMANAPUN)
Terima Kasih