Anda di halaman 1dari 34

Diklat Teknis Penanaman Modal Tingkat Lanjutan Tahun 2018

BKPM Pusat Pendidikan dan Pelatihan BKPM

PELAKSANAAN MASYARAKAT EKONOMI


ASEAN (MEA) 2015
BKPM POKOK BAHASAN

1 Perkembangan Masyarakat Ekonomi ASEAN

2 Kesepakatan ASEAN bidang Investasi

3 Srategi Peningkatan Daya Saing dalam


Pelaksanaan MEA

2
PERKEMBANGAN MEA 2015
BKPM
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diberlakukan pada tanggal
31 Desember 2015
karakteristik Pasar Tunggal dan
MEA Kesatuan Basis Produksi

tujuan
Aliran bebas barang,
jasa, investasi, dan
tenaga trampil
Menciptakan kawasan ekonomi
ASEAN yang stabil, sejahtera dan Aliran modal yang lebih
sangat kompetitif bebas
4
4 PILAR MEA 2015
BKPM

Association of South Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 adalah


East Asian Nation merupakan upaya untuk mewujudkan
Piagam ASEAN terbentuknya integrasi ekonomi regional di
kawasan Asia Tenggara melalui 4 (empat)
pilar utamanya
Masyarakat Ekonomi
ASEAN 2015
Cetak Biru

Aliran Bebas: ● Kebijakan Kompetisi ●Pengembangan UKM ● Pendekatan Koheren


●Barang ● Perlindungan Konsumen ●Inisiatif Integrasi hubungan ekonomi
●Jasa ● HAKI eksternal
● Kebijakan Kompetisi
●Investasi ● Partisipasi di Global
● Infrastruktur
●Tenaga Kerja Terampil Supply Networks
● Perpajakan
●Modal ● E-commerce
Pasar Tunggal dan Kawasan Ekonomi Yang Pertumbuhan Ekonomi Integrasi ke
Kesatuan Basis Produksi Berdaya Saing Tinggi yang Merata Pereknomian Global

9
PERKEMBANGAN PERJANJIAN UTAMA MEA
BKPM

Liberalisasi tarif
mencapai 99,2%; Disepakati 8
kecuali untuk beras, Mutual
gula & minuman
berakohol bagi
Tenaga Recognition
Areements
Indonesia Barang Kerja (MRAs)
(ATIGA) Terampil
(MRAs)
Jasa
(AFAS)

Investasi
Memasuki
Penerapan skema (ACIA) putaran ke- 10
perjanjian investasi
dgn 128 subsektor
yang membedakan
dan Foreign
investor ASEAN &
Equity Partici-
non-ASEAN
pation max 70%

6
BKPM
MEA 2015: 12 Sektor Prioritas

Auto- Air
motive Travel
 12 sektor prioritas Agro-
12 SEKTOR Masyarakat Ekonomi based ICT Tourism
ASEAN sebagai katalis
PRIORITAS  integrasi ekonomi yang
mencakup 8 sektor Electro Wood-
MASYARAKAT perdagangan barang dan 4 nic
sektor perdagangan jasa
based
EKONOMI  Indonesia menjadi
Fisheries Rubber- Logistic
ASEAN koordinator untuk sektor
otomotif dan wood-based. based Service
Health- Textile & s
care Apparel

7
BKPM
PERDAGANGAN BARANG DI ASEAN

Liberalisasi tarif telah mencapai 99,2% untuk Brunei


Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura
dan Thailand (ASEAN 6) sedangkan liberalisasi tarif
mencapai 90,9% untuk Kamboja, Laos, Myanmnar,
dan Viet Nam (CLMV)
Pencapaian
Pencapaian Liberalisasi
Liberalisasi Tarif Total
Tarif Negara ASEAN Trade in Goods
ASEAN
(ATIGA)
Secara keseluruhan liberalisasi tarif telah mencapai
96,01% untuk kawasan ASEAN. Pada tahun 2018,
liberalisasi tarif bagi ASEAN 6, CLMV, dan ASEAN
masing-masing akan mencapai 99,2%; 97,81%; dan 98,67%

Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 8


BKPM
PERDAGANGAN JASA DI ASEAN
Hingga saat ini baru 2 negara anggota
ASEAN (Singapura dan Thailand) yang
mampu menyelesaikan komitmen AFAS
Paket 10

Dari 128 Sub Sektor (SS) AFAS 10:


•60 SS memenuhi threshold
•39 SS belum memenuhi (16 ss potensi dari
Revisi DNI)
•29 SS fleksibilitas
ASEAN Framework
Agreement on
Services (AFAS)

Perpres 39/2014 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) telah direvisi dengan Perpres
44/2016, telah diidentifikasi sebanyak 16 subsektor dapat ditingkatkan komitmen
kepemilikan modal asingnya menjadi Foreign Equity Participation 70%
9
MEA 2015: MUTUAL RECOGNITION AGREEMENTS/MRA
BKPM
TENAGA KERJA TERAMPIL
Status 8 MRA ASEAN
Tempat/Tanggal
No. MRA Penandatanganan Status
1. MRA on Engineering Malaysia; 9 Des 2005
Sudah ada MRA dan pengakuan
Services Sertifikasi ASEAN
2. MRA on Nursing Services Filipina; 8 Des 2006 Sudah ada MRA, namun masih
dalam proses pengakuan Sertifikasi
3. MRA on Architectural Singapura; 19 Nov 2007 Sudah ada MRA dan pengakuan
Services Sertifikasi ASEAN
4. Framework Arrangement Singapura; 19 Nov 2007 Masih dalam bentuk Framework dan
for Mutual Recognition on sedang dalam proses menuju MRA
Surveying Qualification
5. MRA on Tourism Vietnam; 9 Jan 2009 Sudah ada MRA, target ratifikasi
Professional 2016
6. MRA on Medical Thailand; 26 Feb 2009 Sudah ada MRA, namun masih
Practitioners dalam proses pengakuan Sertifikasi
7. MRA on Dental Practitioners Thailand; 26 Feb 2009 Sudah ada MRA, namun masih
dalam proses pengakuan Sertifikasi
8. MRA on Accountancy Myanmar; 25 Agust Dalam pembahasan Road Map
2014
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

10
32 JOB TITLES YANG DISEPAKATI DALAM MRA ON TOURISM
BKPM

NO JENIS PEKERJAAN NO JENIS PEKERJAAN NO JENIS PEKERJAAN


FRONT OFFICE FOOD PRODUCTION 23. Public Area Cleaner
1. FO Manager 12. Demi Chef TRAVEL AGENCIES
2. FO Supervisor 13. Commis Chef 24. General Manager
3. Receptionist 14. Chef de Partie 25 Assisstant General Manager
4. Telephone Operator 15. Commis Pastry 26. Senior Travel Consultant
5. Bell Boy 16. Baker 27 Travel Consultant
FOOD AND BEVERAGE 17. Butcher TOUR OPERATION
6. F & B Director HOUSE KEEPING 28 Product Manager
7. F & B Outlet Manager 18. Executive Housekeeper 29 Sales and Marketing Manager
8. Head Waiter 19. Laundry Manager 30 Credit Manager
9. Bartender 20. Floor Supervisor 31 Ticketing Manager
10. Waiter 21. Laundry Attendant 32 Tour Manager
11. Executive Chef 22. Room Attendant
BKPM
MEA PENCAPAIAN SCORECARD
ASEAN 93,9%
(475 Measures)
Focus based
(506 Measures)
Tingkat Pencapaian Indonesia 91,9%
Komitmen ASEAN (465 Measures)
dalam Masyarakat
Ekonomi ASEAN
diukur melalui ASEAN 82,3%
Scorecard
(503)
Full Measures
(611 Measures)
Indonesia 86,7%
(530)
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomin; data per Agustus 2016
12
BKPM
UPAYA PEMERINTAH
 Inpres No. 5/2008 tentang Fokus
Program Ekonomi Tahun 2008-2009
 Inpres No. 11/2011 tentang
Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru
MEA ASEAN
 Policy Paper mengenai Kesiapan daya
saing Indonesia menuju MEA 2015
 Penyusunan program/rencana tindak
terkait Peningkatan Daya Saing
Nasional Dalam Menghadapi MEA
2015
 Dilakukan Sosialisasi MEA 2015 sejak
tahun 2008 kepada pelaku usaha,
akademisi, instansi pusat dan daerah
13
ASEAN
COMPREHENSIVE
INVESTMENT
AGREEMENT (ACIA)
ASEAN Comprehensive
Investment Agreement (ACIA)

Ditandatangani pada KTT ASEAN ke-14,


26 Feb 2009 di Hua Hin, Thailand
ACIA terdiri dari 50 Artikel, 2 Annex,
dan 1 buah Schedule (reservation list
dari negara anggota ASEAN)
Indonesia telah meratifikasi ACIA
melalui Perpres No. 49/2011
Perjanjian ACIA mulai berlaku tanggal
29 Maret 2012
Protokol atas Perubahan ACIA telah
disahkan melalui Perpres No. 92/2015
Evolusi Perjanjian
Investasi ASEAN
Promosi Fasilitasi Promosi Proteksi
Proteksi Liberalisasi Fasilitasi Liberalisasi
ASEAN IGA AIA ACIA
(1987) (1998) (2009)
AEC 2015
untuk elemen
4 PILAR Liberalisasi
liberalisasi dan

ACIA proteksi, bagi


investasi yang
berada pada
tahap “post
Proteksi ACIA Fasilitasi establishment”

Promosi

17
1 LIBERALISASI
Prinsip Non-Diskriminasi
perlakuan sama antara investor asing
dengan lokal (National Treatment)
perlakuan sama terhadap seluruh
investor asing dari negara ASEAN
(MFN Treatment)
wajib melaksanakan ketentuan dalam
TRIMs (Non Performance
Requirements)
tidak boleh mewajibkan investor asing
memperkerjakan tenaga kerja dari
negara tertentu (Senior Management
and Board of Director)
SEKTOR YANG
DILIBERALISASI

5 (lima) sektor yang dilakukan


liberalisasi secara progresif:
 Industri dan jasa terkait
 Pertanian dan jasa terkait
 Perikanan dan jasa terkait
 Kehutanan dan jasa terkait
 Pertambangan penggalian
dan jasa terkait

19
2 FASILITASI
1. Penciptaan iklim investasi
yang kondusif
2. Penyederhanaan prosedur
investasi
3. Penyebaran informasi
kebijakan investasi
4. Pembentukan one-stop
investment centres
5. Penguatan database investasi
6. Pelaksanaan konsultasi bisnis
dengan kalangan dunia usaha
20
3 PROMOSI
1. Pengembangan ASEAN SME dan
ASEAN MNE’s
2. Peningkatan komplementaritas
industri dan jaringan produksi
3. Penyelenggaraan misi investasi
4. Penyelenggaraan seminar
peluang investasi
5. Pertukaran informasi investasi
4 PROTEKSI
 Jaminan perlakuan adil, keamanan
dan perlindungan
 Jaminan ganti rugi bila terjadi
kerusuhan
 Jaminan melakukan transfer
keuntungan dan modal
 Ekspropriasi boleh untuk kepentingan
publik dan diberikan kompensasi
 Jaminan pihak ketiga dapat menalangi
klaim investor yang kemudian akan
ditagih kepada pemerintah
 Jaminan penyelesaian sengketa
melalui arbitrase
PERLAKUAN KHUSUS BAGI PENANAM MODAL DARI NEGARA ASEAN
(tentang ketentuan maksimum saham asing )
(1)
No. Bidang Usaha Asing ASEAN
1 Jasa Kon truksi (Jasa Pelaksana Konstruksi) yang 67 70
Menggunakan Teknologi Tinggi dan/ a tau Risiko Tinggi
dan/ atau Nilai Pekerjaan Lebih dari Rp
50.000.000.000,00 (CPC 511, 512, 513, 514, 5 15, 516,
517, dan 518)
2 Jasa Bisnis Jasa Konsultansi Konstruksi yang 67 70
Menggunakan Teknologi Tin.ggi danjatau Risiko Tinggi
danjatau Nilai Pekexjaan Lebih dari Rp10.000.000.000
,00(CPC 8671, 8672, 8673, 8674, dan 9403)
3 Jasa Surveil Jajak Pendapat Masyarakat dan Penelitian 67 70
Pasar
4 Pengelolaan Museum 67 70
(CPC 96321)
5 Biro Perjalanan Wisata 67 70
(CPC 7471
6 Jasa Bogf Catering 67 70
PERLAKUAN KHUSUS BAGI PENANAM MODAL DARI NEGARA ASEAN
(2)

No. Bidang Usaha Asing ASEAN


7 Motel
67 70
8 Rumah Biliar
(CPC964) 67 70
9 Gelanggang Bowling
(CPC964) 67 70
10 Lapangan Golf
(CPC 96413) 67 70
11 Jasa Impresariat
(CPC 96191) 67 70
12 Penyelenggaraan Pertemuan, Petjalanan Insentif,
Konferensi, dan Pameran 67 70
(MICE) (CPC 87909)
PERLAKUAN KHUSUS BAGI PENANAM MODAL DARI NEGARA ASEAN
(3)
No. Bidang Usaha Asing ASEAN
13 Pembuatan Sarana Promosi Film, Ik.lan, Poster, S till, 67 70
Photo, Slide, Klise,Banner, Pamflet, Baliho, Folder, dll
(CPC 871)
14 Angkutan Moda Laut Luar Negeri untuk Penumpang 67 70
(tidak tennasukcabotage) ( CPC 7211)
15 Angkutan Moda Laut Luar Negeri untuk Barang (tidak 67 70
termasuk cabotage)
(CPC7212)
16 Rumah Sakit 67 70
17 Klinik Utama: Klinik Kedokteran pesialis (Clinic 67 70
Specialised Medical Services)(CPC 9312), Klinik
Kedokteran Gigi Spesialis (CPC 9312), Jasa
KeperawatanSpesialis (Nursing Services dengan
CPC93191), dan J asa Rumah SakitLainnya (klinik
rehabilitasi medik)
18 Jaso. Bongkar Muat Barang 67 70
(mari.time cargo handling services dengan CPC 7412)
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING
DALAM PELAKSANAAN MEA
BKPM
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL

INDUSTRI
Pengembangan industri nasional yang berfokus pada
pengembangan industri prioritas dalam rangka memenuhi
pasar ASEAN; pengembangan industri kecil menengah

SEKTOR LAIN SUMBER DAYA


Pengembangan infrastruktur; pengembangan sistem logistik
nasional; pengembangan perbankan; investasi; usaha mikro,
Manusia
Pengembangan sumber daya manusia, penelitian, dan
pelatihan; serta penerapan Standar Nasional Indonesia
kecil, dan menengah; tenaga kerja; kesehatan; perdagangan; (SNI)
kepariwisataan; dan kewirausahaan Peningkatan
Daya Saing
ENERGI SUMBERDAYA Dilakukan Pada
ENERGI MINERAL Beberapa Sektor PERTANIAN
Pengembangan sub sektor ketenagalistrikan dan Pengembangan pertanian, dengan fokus pada
pengurangan penggunaan energi fosil (Bahan Bakar peningkatan investasi langsung di sektor pertanian,
Minyak); sub sektor energi baru, terbarukan dan dan peningkatan akses pasar
konservasi energi, peningkatan pasokan energi dan listrik

KELAUTAN & PERIKANAN


Penguatan kelembagaan, penguatan daya saing kelautan
dan perikanan, penguatan dan peningkatan pasar ekspor

24
BKPM
STRATEGI DAERAH

1 Meningkatkan daya saing dan promosi produk unggulan

2 Mendorong investasi di daerah

3 Meningkatkan daya saing SDM daerah

4 Meningkatkan ketersediaan infrastruktur daerah

5 Meningkatkan sinkronisasi kebijakan Pusat-Daerah


MENINGKATKAN DAYA SAING DAN
BKPM
PROMOSI PRODUK UNGGULAN 1
Meningkatkan kualitas dan nilai
Mendorong ekspansi dan promosi
tambah produk-produk unggulan
produk unggulan baik barang dan jasa
daerah
 Kerjasama riset dengan Universitas  Memfasilitasi dan mendorong eksportir
 Mendukung UKM dalam untuk mengembangkan pasar di ASEAN
pengembangan produk dan kemasan  Memberikan fasilitasi promosi bagi UKM
 Mengembangkan produk daerah yang  Meningkatkan jaringan kerjasama dan
berorientasi ekspor mitra usaha dengan negara ASEAN
MENDORONG INVESTASI DI DAERAH
BKPM
2
   

Menyederhanakan Menciptakan Mengoptimalkan Meningkatkan


prosedur, iklim investasi kinerja dan promosi sektor
mempersingkat yang kondusif di efektivitas PTSP unggulan yang
waktu dan daerah melalui belum menjadi
transparansi tata kelola target investasi
proses perizinan investasi,
investasi kualitas SDM,
pelayanan dan
perizinan
MENINGKATKAN DAYA SAING SDM DAERAH
BKPM
3

Kerjasama dengan lembaga


Meningkatkan utilisasi Balai
sertifikasi di daerah untuk
Pelatihan Tenaga Kerja di
meningkatkan kualitas dan
Daerah
kompetensi pekerja
MENINGKATKAN KETERSEDIAAN
BKPM
INFRASTRUKTUR DAERAH 4
 Meningkatkan proporsi anggaran
daerah untuk pembangunan sistem
transportasi dan infrastruktur yang
terintegrasi, yaitu jalan raya, pelabuhan
dan bandara, serta ketersediaan
pasokan energi dan listrik
 Mengoptimalkan peran dan kerja sama
dengan swasta dalam pengembangan
infrastruktur melalui mekanisme Public-
Private Partnership (PPP)
MENINGKATKAN SINKRONISASI
BKPM
KEBIJAKAN PUSAT-DAERAH 5
Pemerintah Pusat

Sinkronisasi kerangka
regulasi, kebijakan dan
program pusat dan
daerah menghadapi MEA

Pemerintah Daerah
THANK YOU
TERIMA KASIH

Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)

Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM)
Indonesia Investment
Coordinating Board
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44
Jakarta 12190 - Indonesia
t . +62 21 525 2008
f . +62 21 525 4945
e . info@bkpm.go.id

www.bkpm.go.id

Anda mungkin juga menyukai