Anda di halaman 1dari 56

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum PT. DARMA HENWA Tbk Bengalon Coal Project

PT Darma Henwa Tbk. (DEWA, atau Perseroan atau Perusahaan)

resmi berdiri sejak 8 Oktober 1991, sesuai akta no 54. Akta tersebut

kemudian mengalami dua kali perubahan, dituangkan dalam Akta

Perubahan No. 141 tanggal 12 Pebruari 1993 dan Akta Perubahan No.

29 tanggal 5 Juli 1993 seluruhnya dihadapan Notaris Siti Pertiwi

Henny Shidki, SH. Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-

6334.HT.01.01. TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.

834/A.PT/ HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993, dan

selanjutnya telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

No. 13, tanggal 14 Pebruari 1995, Tambahan No. 1346.

Pada bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari

perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry

Walker Group Limited sebagai pemegang saham dan sekaligus

mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan

UUPT. Pada bulan September 2005, Perseroan resmi mengubah

58
59

namanya dari PT HWE Indonesia menjadi PT Darma Henwa. Peralihan

tersebut telah mendapatkan persetujuan dari BKPM berdasarkan Surat

Persetujuan BKPM No. 41/V/PMA /1996, tanggal 15 Mei 1996.

Perseroan telah memperoleh Izin Usaha Tetap berdasarkan

Keputusan Kepala BKPM No. 215/T/PERTAMBANGAN/2001, tanggal

17 Mei 2001. Selain itu, pada tanggal 17 Mei 2001 Perseroan

memperoleh Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Asing No.

138/II/PMA/2001. Selanjutnya sesuai Akta No. 38, tanggal 17 Juli 2007,

dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang

dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No. TDP

090314516764 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan

dengan No. 658/RUB 0903/VIII/2007 tanggal 13 Agustus 2007, Perseroan

telah melakukan perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan

dengan perubahan-perubahan yang diadakan dalam rangka pelaksanaan

Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan

tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli 2007.

Akta perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 28 Maret 2014,

akta no 160 dihadapan dihadapan Humberg Lie, SH, SE, M.kn.,

notaris di Jakarta. Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud

dan tujuan pendirian Darma Henwa adalah berusaha dalam bidang sektor

energi, pertambangan, pekerjaan umum, pemborongan, penggalian,


60

pengupasan, pemindahan tanah, pembuatan jalan atau jembatan,

perataan lapangan, pembuatan, pengairan, pemborongan penambangan

serta pengolahan, dan pemasaran produk pertambangan.

2. Nilai, Visi, serta Misi PT Darma Henwa Tbk Bengalon Coal Project.

a. Nilai Perusahaan

Dalam menjalankan roda perusahaan, manajemen dan

karyawan PT Darma Henwa mengacu pada nilai-nilai perusahaan:

1) Kejujuran

Senantiasa memelihara kemampuan untuk menyatakan sesuatu

sebagaimana adanya dalam meraih masa depan yang jauh lebih

baik.

2) Kedisiplinan

Senantiasa selalu menaati terhadap waktu dan aturan yang berlaku

untuk menjalankan produktivitas perusahaan.

3) Kecepatan

Memiliki ketangkasan dalam memanfaatkan waktu dengan

memberdayakan potensi karyawan.

4) Kehandalan

Senantiasa memelihara kemampuan untuk bekerja secara

profesional dan dapat dipertanggungjawabkan yang pada akhirnya

menghasilkan kepercayaan untuk perusahaan.


61

5) Kerjasama

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan

memelihara kemampuan dalam bekerja secara produktif dan

bersinergi bersama dengan orang lain.

b. Visi Perusahaan

PT Darma Henwa Tbk menjadi perusahaan regional pilihan

dalam penyediaan layanan pertambangan yang terintegrasi.

c. Misi Perusahaan

1) Menciptakan pengetahuan manajemen yang baik dan biaya

operasional yang efektif.

2) Memberikan nilai maksimum ke seluruh stakeholders dan terus

tumbuh secara berkesinambungan.

3) Menyediakan pelayanan berkualitas tinggi kepada para

stakeholders melalui best practices dengan komitmen yang tinggi

dalam hal health, safety dan environment serta tanggung jawab

sosial perusahaan yang tinggi.


62

3. Struktur Organisasi

Gambar 4 Bagan struktur Organisasi Perusahaan


63

4. Deskripsi Pekerjaan

a) Deputy Head of Project

Tujuan posisi : Merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan

semua aktivitas project dan mengendalikan semua sumber daya

(manusia, alat, anggaran dan infrastruktur) yang ada di project untuk

mendukung terpenuhinya permintaan produksi customer atau klien

yang akan memberikan output ke perusahaan berupa profit dan growth

sebagaimana yang telah ditentukan.

b) Mine Engineering Department

Tujuan posisi :

(1) Menyusun strategi operasional penambangan di project,

mengontrol dan mengevalusi implementasi sesuai desain tambang

yang efisien dan aman.

(2) Merencanakan dan mengevaluasi equipment performance serta

progress dan performance produksi dengan tujuan untuk

mendukung tercapainya profit yang ditetapkan.

c) Head of Mine Operation Department

Tujuan posisi : Merencanakan strategi, mengkoordinasikan,

mengontrol, mengevaluasi dan melakukan tindakan perbaikan internal

maupun eksternal kegiatan produksi di project meliputi seluruh

kegiatan produksi dengan tujuan tercapainya target produksi yang


64

telah ditetapkan dan dilaksanakan dengan efektif, efisien dan aman

sesuai ketentuan yang berlaku.

d) Head of HSE Department

Tujuan posisi : Memastikan HSE system dan strategi perusahaan

dibuat dan dilaksanakan dengan benar melalui perencanaan strategi,

pengendalian, evaluasi dan melakukan tindakan perbaikan terhadap

pelaksanaan seluruh kegiatan keselamatan, kesehatan kerja dan

lingkungan hidup di project, mereview sistem dan pelaksanaan

training HSE sesuai dengan kebijakan, standard, prosedur dan

peraturan yang berlaku serta memberikan pertimbangan kepada atasan

dengan tujuan mencapai lost time injury dalam batasan target yang

telah ditentukan.

e) Head of HRD Department

Tujuan posisi : Menyusun, merencanakan, mengawasi dan

mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta

bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan,

bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan dan

melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

oleh perusahaan.

f) Maintenance Department

Tujuan posisi : Melaksanakan dan melaporkan semua aktivitas

pemeliharaan dan perbaikan unit, sesuai arahan atasan, prosedur,


65

standard kesehatan dan keselamatan di tempat kerja (HSE) yang

berlaku, serta menjaga kebersihan lingkungan kerja selama

beraktivitas untuk memastikan kerapihan dan kebersihan kerja serta

mencapai target kerja harian yang telah ditentukan.

g) Warehouse Department

Tujuan posisi : Mengelola dan mengendalikan semua aktivitas

penerimaan, inventory, cataloguing, penyimpanan di gudang dan

pengeluaran materials sesuai permintaan user dalam batasan prosedur

perusahaan serta standard safety yang berlaku dengan tujuan untuk

mengoptimalkan inventory, memastikan kondisi barang baik dan aman

diterima tepat waktu.

h) Finance Project Controller

Tujuan posisi : Merekonsiliasi, merangkum, menganalisa dan

melaporkan semua biaya di project melalui operational control,

melakukan fungsi petty cash dan operational finance di project untuk

memberikan input informasi cost yang lengkap, akurat dan tepat waktu

kepada user dalam mendukung kelancaran perbaikan peningkatan

efektivitas dan efisiensi operational di project berdasarkan batasan

budget dan standar HSE yang telah ditentukan.

i) Site Application Support Specialist

Tujuan posisi : Melakukan analisa, review serta mengkoordinasikan

penggunaan sistem JDE dan pengembangan aplikasi yang terkait


66

dengan efektivitas penggunaan JDE melalui koordinasi yang efektif

dengan MIS Head Office dalam rangka memastikan terpenuhinya

performa sistem yang mendukung kebutuhan bisnis perusahaan dalam

batasan budget, standard HSE dan prosedur yang berlaku.

j) Site System Support Specialist

Tujuan posisi : Memonitor, mengkoordinasikan dan melaporkan

penggunaan atau implementasi perangkat IT dan infrastruktur yang

direncanakan meliputi hardware, software, network, telepon, radio dan

peralatan lainnya melalui koordinasi yang efektif dengan MIS head

office untuk memastikan implementasi yang efektif dan efisien sesuai

dengan kebutuhan dan perkembangan bisnis perusahan, standard HSE

dan dalam batasan budget yang telah ditentukan.

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada karyawan PT. Darma

Henwa yang berjumlah 86 responden, maka dapat diperoleh gambaran

karakteristik responden. Gambaran karakteristik responden secara rinci

adalah sebagai berikut :

a. Jenis Kelamin Responden

Data karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin dapat

dilihat pada Tabel 4.1 berikut :


67

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin responden

Jenis
Kelamin Frekuensi Persentase

Pria 84 97.67

Wanita 2 2.33

Jumlah 86 100

Sumber: Data Sekunder diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang memiliki status belum menikah sebanyak 9 responden

atau 10,47%, sedangkan yang menikah sebanyak 77 responden atau

89,53%.

b. Usia Responden

Data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat

pada Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

21 - 30 42 48.84

> 30 - 40 26 30.23

> 40 - 50 16 18.60

> 50 - 60 2 2.33

Jumlah 86 100
68

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa responden

yang berusia 21 – 30 tahun sebanyak 42 responden atau 48,84%,

berusia lebih dari >30 – 40 tahun sebanyak 26 responden atau 30,23%,

berusia > 40 – 50 tahun sebanyak 16 responden atau 18,60%, berusia >

50 – 60 tahun sebanyak 2 responden atau 2,33%.

c. Status Responden

Data karakteristik responden berdasarkan status dapat dilihat

pada Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Status responden

Status Frekuensi Persentase

Belum Menikah 9 10.47

Menikah 77 89.53

Jumlah 86 100

Sumber: Data Sekunder diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang memiliki status belum menikah sebanyak 9 responden

atau 10,47%, sedangkan yang menikah sebanyak 77 responden atau

89,53%.
69

d. Pendidikan Terakhir Responden

Data karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat

dilihat pada Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tingkat
Frekuensi Persentase
Pendidikan

SMA 76 88.37

D1 1 1.16

D3 2 2.33

S1 7 8.14

Jumlah 86 100

Sumber: Data Sekunder diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang memiliki pendidikan SMA sebanyak 76 responden

atau 88,37%, yang memiliki pendidikan D1 sebanyak 1 responden

atau 1,16%, yang memiliki pendidikan D3 sebanyak 2 responden atau

2,33%, dan yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 7 responden atau

8,14%.

e. Jabatan atau Staf Bagian Responden


70

Data karakteristik responden berdasarkan Jabatan atau Staf

Bagian dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan responden

Jabatan Frekuensi Persentase

Admin 1 1.16

Cheker 2 2.33

Driver 2 2.33

Engineer 3 3.49

Helper 2 2.33

Mechanic 18 20.93

Operator 51 59.30

Pengawa
5.81
s 5

Surveyor 2 2.33

Jumlah 86 100

Sumber: Data Sekunder diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang memiliki jabatan admin sebanyak 1 responden atau

1,16%, jabatan Cheker sebanyak 2 responden atau 2,33%, jabatan

Driver sebanyak 2 responden atau 2,33%, jabatan Engineer sebanyak 3

responden atau 3,49%, jabatan Helper sebanyak 2 responden atau


71

2,33%, jabatan Mechanic sebanyak 18 responden atau 20,93%, jabatan

Operator sebanyak 51 responden atau 59,30%, jabatan Pengawas

sebanyak 5 responden atau 5,81%, dan yang memiliki jabatan

Surveyor sebanyak 2 responden atau 2,33%.

f. Masa atau Lama Kerja Responden

Data karakteristik responden berdasarkan Masa Kerja dapat dilihat

pada Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja responden

Frekuens
Masa Kerja Persentase
i

1–5 48 55.81

> 5 - 10 34 39.53

> 10 - 15 4 4.65

Jumlah 86 100

Sumber: Data Sekunder diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang memiliki masa kerja 1 – 5 tahun sebanyak 48

responden atau 55,81%, yang memiliki masa kerja > 5 – 10 tahun

sebanyak 34 responden atau 39,53%, dan yang memiliki masa kerja

>10 – 15 tahun sebanyak 4 responden atau 4,65%.

2. Deskripsi Variabel Penelitian


72

Kuesioner yang telah disebarkan kepada 86 responden dapat

dilihat jawaban responden dalam distribusi amatan sebagai berikut :

a. Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja (X1)

Dalam variabel Lingkungan Kerja terdapat duabelas item

pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban

responden dapat dilihat pada Tabel 4.7

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Kerja (X1)
SS S N TS STS Rata-rata
Item Ite Indikato
f % f % f % f % f % m r

2 23.2 6 74.4 0.0 0.0


X1.1 0 6 4 2 2 2.33 0 0 0 0 4.21

1 20.9 5 67.4 1 11.6 0.0 0.0


4.20
X1.2 8 3 8 4 0 3 0 0 0 0 4.09

2 33.7 5 61.6 0.0 0.0


X1.3 9 2 3 3 4 4.65 0 0 0 0 4.29

3 43.0 4 46.5 10.4 0.0 0.0


X1.4 7 2 0 1 9 7 0 0 0 0 4.33

2 30.2 4 54.6 1 15.1 0.0 0.0


4.26
X1.5 6 3 7 5 3 2 0 0 0 0 4.15

2 31.4 5 68.6 0.0 0.0


X1.6 7 0 9 0 0 0.00 0 0 0 0 4.31
73

2 26.7 4 56.9 1 16.2 0.0 0.0


X1.7 3 4 9 8 4 8 0 0 0 0 4.10

4 56.9 3 39.5 0.0 0.0


4.29
X1.8 9 8 4 3 3 3.49 0 0 0 0 4.53

2 26.7 6 70.9 0.0 0.0


X1.9 3 4 1 3 2 2.33 0 0 0 0 4.24

X1.1 1 18.6 5 63.9 1 17.4 0.0 0.0


0 6 0 5 5 5 4 0 0 0 0 4.01

X1.1 3 43.0 4 50.0 0.0 0.0


4.33
1 7 2 3 0 6 6.98 0 0 0 0 4.36

X1.1 5 63.9 3 34.8 0.0 0.0


2 5 5 0 8 1 1.16 0 0 0 0 4.63

4.27

Sumber : data primer diolah, 2018.

Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari 86 responden sudah

leluasa melakukan pekerjaan di dalam lingkungan kerja, suara dalam

lingkungan kerja tidak mengganggu pekerjaannya, dan mendengarkan

musik saat bekerja membuat suatu pekerjaan menjadi nyaman.

Karyawan PT Darma Henwa sangat setuju apabli lingkungan kerja

mereka nyaman dan baik.

Item pertama terdapat 20 responden atau 23,26% yang

menyatakan sangat setuju tentang Ukuran ruang kerja sesuai dengan

standart perusahaan, yang menyatakan setuju sebanyak 64 responden

atau 74,42%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 2 responden atau

2,33%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%,


74

dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau

0%.

Item kedua yaitu Tata letak ruang kerja dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 18 responden atau

20,93%, yang menyatakan setuju sebanyak 58 responden atau 67,44%,

yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 10 responden atau 11,63%,

yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan

yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item ketiga yaitu Privasi ruang kerja dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 29 responden atau

33,72%, yang menyatakan setuju sebanyak 53 responden atau 61,63%,

yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 4 responden atau 4,65%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item keempat yaitu Peralatan kerja sesuai dengan pekerjaan

dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 37 responden atau 43,02%, yang menyatakan setuju

sebanyak 40 responden atau 46,51%, yang menyatakan ragu – ragu

sebanyak 9 responden atau 10,47%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 0 responden atau 0%.


75

Item kelima yaitu Prosedur kerja sesuai dengan deskripsi

pekerjaan dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 26 responden atau 30,23%, yang menyatakan setuju

sebanyak 47 responden atau 54,65%, yang menyatakan ragu – ragu

sebanyak 13 responden atau 15,12%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item enam yaitu Metode kerja sesuai standar perusahaan dapat

diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

27 responden atau 31,40%, yang menyatakan setuju sebanyak 59

responden atau 68,6%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 0

responden atau 0%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item tujuh yaitu Sirkulasi udara dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23 responden atau

26,74%, yang menyatakan setuju sebanyak 49 responden atau 56,98%,

yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 14 responden atau 16,28%,

yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan

yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.


76

Item delapan yaitu Penerangan kondisi kerja dapat diketahui

bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 49

responden atau 56,98%, yang menyatakan setuju sebanyak 34

responden atau 39,53%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 3

responden atau 3,49%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item sembilan yaitu Suhu udara dalam ruangan kerja dapat

diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

23 responden atau 26,74%, yang menyatakan setuju sebanyak 61

responden atau 70,93%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 2

responden atau 2,33%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item sepuluh yaitu Leluasa melakukan pekerjaan dapat

diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

16 responden atau 18,60%, yang menyatakan setuju sebanyak 55

responden atau 63,95%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 15

responden atau 17,44%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.


77

Item sebelas yaitu Suara bising dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 37 responden atau

43,02%, yang menyatakan setuju sebanyak 43 responden atau 50%,

yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 6 responden atau 6,98%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item duabelas yaitu Mendengarkan musik saat bekerja dapat

diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

55 responden atau 63,95%, yang menyatakan setuju sebanyak 30

responden atau 34,88%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 1

responden atau 1,16%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

b. Deskripsi Variabel Keselamatan Kerja (X2)

Dalam variabel Keselamatan Kerja terdapat enam item

pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban

responden dapat dilihat pada Tabel 4.8 :

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Variabel Keselamatan Kerja (X2)
SS S N TS STS Rata-rata
Item
f % f % f % F % f % Item Indikator
78

X2.
23 26.74 58 67.44 5 5.81 0 0.00 0 0.00 4.21
1

X2.
24 27.91 60 69.77 2 2.33 0 0.00 0 0.00 4.26 4.23
2

X2.
26 30.23 53 61.63 7 8.14 0 0.00 0 0.00 4.22
3

X2.
39 45.35 45 52.33 2 2.33 0 0.00 0 0.00 4.43
4

X2.
21 24.42 54 62.79 11 12.79 0 0.00 0 0.00 4.12 4.24
5

X2.
24 27.91 54 62.79 8 9.30 0 0.00 0 0.00 4.19
6

4.24

Sumber : data primer diolah, 2018.

Pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 86 responden sudah

kebiasaan mengamankan peralatan kerja setalah memakai,

menggunakan perlindungan diri sehingga tidak sering terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan, dan menggunakan prosedur kerja sesuai dengan

SOP perusahaan PT Darma Henwa Tbk Bengalon Coal Project Lokasi

PIT B Kalimantan Timur.

Item pertama terdapat 23 responden atau 26,74% yang

menyatakan sangat setuju tentang Layout pabrik (cara penyusunan

mesin dan kelengkapan untuk proses kegiatan kerja), yang menyatakan

setuju sebanyak 58 responden atau 67,44%, yang menyatakan ragu –

ragu sebanyak 5 responden atau 5.81%, yang menyatakan tidak setuju


79

sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 0 responden atau 0 %.

Item kedua yaitu Sistem penerangan (penerangan yang baik

membantu karyawan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak

diinginkan) dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 24 responden atau 27,91%, yang menyatakan setuju

sebanyak 60 responden atau 69,77%, yang menyatakan ragu – ragu

sebanyak 2 responden atau 2,33%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item ketiga yaitu Kondisi peralatan dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 26 responden atau

30.23%, yang menyatakan setuju sebanyak 53 responden atau 61,63%,

yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 7 responden atau 8,14%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item keempat yaitu Kebiasaan mengamankan peralatan dapat

diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

39 responden atau 45,35%, yang menyatakan setuju sebanyak 45

responden atau 52,33%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 2

responden atau 2,33%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0


80

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item kelima yaitu Penggunaan pelindung diri dapat diketahui

bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 21

responden atau 24,42%, yang menyatakan setuju sebanyak 54

responden atau 62.79%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 11

responden atau 12,79%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item keenam yaitu Penggunaan prosedur kerja dapat diketahui

bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 24

responden atau 27,91%, yang menyatakan setuju sebanyak 54

responden atau 62,79%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 8

responden atau 9,30%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

c. Deskripsi Variabel Kesehatan Kerja (X3)

Dalam variabel Kesehatan Kerja terdapat sembilan item

pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban

responden dapat dilihat pada Tabel 4.9 :


81

Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Variabel Kesehatan Kerja (X3)
SS S N TS STS Rata-rata
Item
Indikato
f % f % f % f % f % Item
r

X3. 1 20.9 5 60.4 1 17.4 1.1 0.0


1 0 4.01
1 8 3 2 7 5 4 6 0

X3. 2 24.4 5 62.7 1 12.7 0.0 0.0


0 0 4.12 4.14
2 1 2 4 9 1 9 0 0

X3. 3 37.2 4 54.6 0.0 0.0


7 8.14 0 0 4.29
3 2 1 7 5 0 0

X3. 4 56.9 3 40.7 0.0 0.0


2 2.33 0 0 4.55
4 9 8 5 0 0 0

X3. 6 69.7 2 27.9 0.0 0.0


2 2.33 0 0 4.67 4.40
5 0 7 4 1 0 0

X3. 1 12.7 6 73.2 1 13.9 0.0 0.0


0 0 3.99
6 1 9 3 6 2 5 0 0

X3. 5 68.6 2 29.0 0.0 0.0


2 2.33 0 0 4.66
7 9 0 5 7 0 0

X3. 3 34.8 4 56.9 1.1 0.0


6 6.98 1 0 4.26 4.53
8 0 8 9 8 6 0

X3. 5 68.6 2 29.0 0.0 0.0


2 2.33 0 0 4.66
9 9 0 5 7 0 0

4.36

Sumber : data primer diolah, 2018.

Pada Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari 86 responden setuju

bahwa perusahaan PT Darma HENWA Tbk Bengalon Coal Project

Lokasi PIT B Kalimantan Timur menyediakan air bersih, sarana kamar


82

mandi yang disediakan sudah baik dan sarana perabot alat kebersihan

lengkap dan nyaman digunakan.

Item pertama terdapat 18 responden atau 20,93% yang

menyatakan sangat setuju tentang Kebersihan lingkungan kerja, yang

menyatakan setuju sebanyak 52 responden atau 60,47%, yang

menyatakan ragu – ragu sebanyak 15 responden atau 17,44%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1,16%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0 %.

Item kedua yaitu Suhu udara dan ventilasi tempat kerja dapat

diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

21 responden atau 24,42%, yang menyatakan setuju sebanyak 54

responden atau 62,79%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 11

responden atau 12,79%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item ketiga yaitu Sistem pembuangan sampah dan limbah

industri dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 32 responden atau 37,21%, yang menyatakan setuju

sebanyak 47 responden atau 54,65%, yang menyatakan ragu – ragu

sebanyak 7 responden atau 8,14%, yang menyatakan tidak setuju


83

sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item keempat yaitu Penyediaan air bersih dapat diketahui

bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 49

responden atau 56,98%, yang menyatakan setuju sebanyak 38

responden atau 40,70%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 2

responden atau 2,33%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item kelima yaitu Sarana kamar mandi dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 60 responden atau

%, yang menyatakan setuju sebanyak 24 responden atau 27,91%, yang

menyatakan ragu – ragu sebanyak 2 responden atau 2,33%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item keenam yaitu Sarana perabot alat kebersihan dapat

diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

11 responden atau 12,79%, yang menyatakan setuju sebanyak 63

responden atau 73,26%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 12

responden atau 13,95%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0


84

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item tujuh yaitu Pelayanan kesehatan karyawan dapat diketahui

bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 59

responden atau 68,60%, yang menyatakan setuju sebanyak 25

responden atau 29,07%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 2

responden atau 2,33%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item delapan yaitu Ruangan kesehatan dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 30 responden atau

34,88%, yang menyatakan setuju sebanyak 49 responden atau 56,98%,

yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 6 responden atau 6,98%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1,16%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item sembilan yaitu Sarana obat-obatan dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 59 responden atau

68,60%, yang menyatakan setuju sebanyak 25 responden atau 29,07%,

yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 2 responden atau 2,33%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.


85

d. Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Dalam variabel Kinerja Karyawan terdapat dua belas item

pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban

responden dapat dilihat pada Tabel 4.10 :

Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan (Y)
SS S N TS STS Rata-rata
Ite
m Indikato
f % f % f % f % f % Item
r

3 5
Y1 36.05 63.95 0 0.00 0 0.00 0 0.00 4.36
1 5

4 4
Y2 46.51 53.49 0 0.00 0 0.00 0 0.00 4.47 4.43
0 6

4 4
Y3 46.51 52.33 1 1.16 0 0.00 0 0.00 4.45
0 5

2 6
Y4 25.58 69.77 4 4.65 0 0.00 0 0.00 4.21
2 0

2 5
Y5 26.74 65.12 7 8.14 0 0.00 0 0.00 4.19 4.23
3 6

2 5
Y6 31.40 66.28 2 2.33 0 0.00 0 0.00 4.29
7 7

2 4 1
Y7 32.56 54.65 12.79 0 0.00 0 0.00 4.20
8 7 1

2 4 1
Y8 30.23 55.81 13.95 0 0.00 0 0.00 4.16 4.18
6 8 2

2 5
Y9 26.74 63.95 8 9.30 0 0.00 0 0.00 4.17
3 5

Y10 1 22.09 5 66.28 1 11.63 0 0.00 0 0.00 4.10 4.31


9 7 0
86

4 3
Y11 50.00 39.53 9 10.47 0 0.00 0 0.00 4.40
3 4

4 4
Y12 47.67 46.51 5 5.81 0 0.00 0 0.00 4.42
1 0

4.28

Sumber : data primer diolah, 2018.

Pada Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa dari 86 responden

setuju karena karyawan PT Darma Henwa Tbk Bengalon Coal Project

Lokasi PIT B Kalimantan Timur menghasilkan kualitas kerja sesuai

standar mutu yang ditetapkan, kerapian dalam bekerja sangat

diperhatikan, dan sedikit melakukan kesalahan saat proses

penyelesaian pekerjaan.

Item pertama terdapat 31 responden atau 36,05% yang

menyatakan sangat setuju tentang Menghasilkan kualitas kerja sesuai

standar mutu yang ditetapkan, yang menyatakan setuju sebanyak 55

responden atau 63,95%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 0

responden atau 0%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item kedua yaitu Kerapian pekerjaan sangat diperhatikan dapat

diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

40 responden atau 46,51%, yang menyatakan setuju sebanyak 46

responden atau 53,49%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 0


87

responden atau 0%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item ketiga yaitu Sedikit kesalahan saat proses penyelesaian

pekerjaan dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 40 responden atau 46,51%, yang menyatakan setuju

sebanyak 45 responden atau 52,33%, yang menyatakan ragu – ragu

sebanyak 1 responden atau 1,16%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item keempat yaitu Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

kuantitas yang ditetapkan dapat diketahui bahwa responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 22 responden atau 25,58%, yang

menyatakan setuju sebanyak 60 responden atau 69,77%, yang

menyatakan ragu – ragu sebanyak 4 responden atau 4,65%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item kelima yaitu Menyelesaikan pekerjaan melebihi beban

yang diberikan oleh perusahaan dapat diketahui bahwa responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23 responden atau 26,74%,

yang menyatakan setuju sebanyak 56 responden atau 65,12%, yang


88

menyatakan ragu – ragu sebanyak 7 responden atau 8,14%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item keenam yaitu Kuantitas hasil kerja lebih baik

dibandingkan karyawan lainnya dapat diketahui bahwa responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 27 responden atau 31,40%,

yang menyatakan setuju sebanyak 57 responden atau 66,28%, yang

menyatakan ragu – ragu sebanyak 2 responden atau 2,33%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item ketujuh yaitu Menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu

yang telah ditetapkan dapat diketahui bahwa responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 28 responden atau 32,56%, yang

menyatakan setuju sebanyak 47 responden atau 54,65%, yang

menyatakan ragu – ragu sebanyak 11 responden atau 12,79%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item kedelapan yaitu Memanfaatkan waktu dengan baik dapat

diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

26 responden atau 30,23%, yang menyatakan setuju sebanyak 48

responden atau 55,81%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 12


89

responden atau 13,95%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item kesembilan yaitu Penetapan antara pekerjaan dengan

target waktu yang menjadi harapan perusahaan dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23 responden atau

26,74%, yang menyatakan setuju sebanyak 55 responden atau 63,95%,

yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 8 responden atau 9,30%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

Item kesepuluh yaitu Kehadiran tepat waktu dapat diketahui

bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19

responden atau 22,09%, yang menyatakan setuju sebanyak 57

responden atau 66,28%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 10

responden atau 11,63%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%.

Item kesebelas yaitu Tingkat absen rendah dapat diketahui

bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 43

responden atau 50%, yang menyatakan setuju sebanyak 34 responden

atau 39,53%, yang menyatakan ragu – ragu sebanyak 9 responden atau


90

10,47%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%,

dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau

0%.

Item keduabelas yaitu Intensitas kehadiran dalam bekerja lebih

baik dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 41 responden atau 47,67%, yang menyatakan setuju

sebanyak 40 responden atau 46,51%, yang menyatakan ragu – ragu

sebanyak 5 responden atau 5,81%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 0 responden atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 0 responden atau 0%.

3. Pengujian Instrumen Penelitian

Kuisioner dalam penelitian ini digunakan sebagai alat analisa. Oleh

karena itu dalam analisa yang dilakukan lebih bertumpu pada skor

responden pada tiap-tiap amatan. Sedangkan benar tidaknya skor responsi

tersebut tergantung pada pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data

yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan

reliabel.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas sangat diperlukan dalam suatu penelitian,

khususnya yang menggunakan kuisioner dalam memperoleh data.

Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui keabsahan


91

menyakngkut pemahaman mengenai keabsahan antara konsep dan

kenyataan empiris. Uji validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu

instrumen. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas

instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Pengujian validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan

masing-masing faktor atau variabel dengan total faktor atau variabel

tersebut dengan menggunakan korelasi (r) product moment.Kriteria

pengujian untuk menerima atau menolak hipotesis adanya pernyataan

yang valid atau tidak dapat dilakukan dengan:

H0 : r = 0, tidak terdapat data yang valid pada tingkat Kesalahan(α)

5%.

H1 : r ≠ 0, terdapat data yang valid pada tingkat Kesalahan (α) 5%.

Hipotesa nol (H0) diterima apabila r hitung < r , demikian sebaliknya


tabel

hipotesa alternatif (H1) diterima apabila r hitung > r tabel.

Pengujian validitas yang dilakukan dengan melalui program SPSS ver.

20.0 dengan mengggunakan korelasi product moment menghasilkan

nilai masing-masing item pernyataan dengan skor item pertanyaan


92

secara keseluruhan dan untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.11
Ringkasan Hasil Test Validitas Kuesioner
r Keteranga
Item Sig. r Tabel
Hitung n

X1.1 0.616 0.000 0.3 Valid

X1.2 0.529 0.000 0.3 Valid

X1.3 0.564 0.000 0.3 Valid

X1.4 0.482 0.000 0.3 Valid

X1.5 0.519 0.000 0.3 Valid

X1.6 0.454 0.000 0.3 Valid

X1.7 0.675 0.000 0.3 Valid

X1.8 0.555 0.000 0.3 Valid

X1.9 0.481 0.000 0.3 Valid

X1.10 0.687 0.000 0.3 Valid

X1.11 0.597 0.000 0.3 Valid

X1.12 0.445 0.000 0.3 Valid

X2.1 0.548 0.000 0.3 Valid

X2.2 0.752 0.000 0.3 Valid

X2.3 0.743 0.000 0.3 Valid

X2.4 0.597 0.000 0.3 Valid

X2.5 0.725 0.000 0.3 Valid

X2.6 0.644 0.000 0.3 Valid

X3.1 0.652 0.000 0.3 Valid

X3.2 0.720 0.000 0.3 Valid

X3.3 0.623 0.000 0.3 Valid


93

X3.4 0.736 0.000 0.3 Valid

X3.5 0.709 0.000 0.3 Valid

X3.6 0.678 0.000 0.3 Valid

X3.7 0.711 0.000 0.3 Valid

X3.8 0.726 0.000 0.3 Valid

X3.9 0.724 0.000 0.3 Valid

Y1 0.544 0.000 0.3 Valid

Y2 0.511 0.000 0.3 Valid

Y3 0.502 0.000 0.3 Valid

Y4 0.552 0.000 0.3 Valid

Y5 0.594 0.000 0.3 Valid

Y6 0.526 0.000 0.3 Valid

Y7 0.599 0.000 0.3 Valid

Y8 0.633 0.000 0.3 Valid

Y9 0.677 0.000 0.3 Valid

Y10 0.658 0.000 0.3 Valid

Y11 0.517 0.000 0.3 Valid

Y12 0.512 0.000 0.3 Valid

Sumber: Data Primer Diolah, 2018.


Dari Tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. r item

pertanyaan lebih kecil dari 0.05 (α = 0.05) yang berarti tiap-tiap item

variabel adalah valid, sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item

tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

b. Uji Reliabilitas
94

Uji reliabilitas menunjukkan tingkat kemantapan, keajegan dan

ketepatan suatu alat ukur atau uji yang digunakan untuk mengetahui

sejauh mana pengukuran relatif konsisten apabila dilakukan

pengukuran ulang. Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana

jawaban seseorang konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Arikunto

menjelaskan tentang reliabilitas sebagai berikut :

“Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa


suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik “

Teknik pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan nilai

koefisien reliabilitas alpha. Kriteria pengambilan keputusannya adalah

apabila nilai dari koefisien reliabilitas alpha lebih besar dari 0,6 maka

variabel tersebut sudah reliabel (handal).

Tabel 4.12
Nilai Koefisien Reliabilitas Masing-masing Variabel
No Koefisien
. Variabel Reliabilitas Keterangan
1 X1 0,790 Reliabel
2 X2 0,751 Reliabel
3 X3 0,865 Reliabel
5 Y 0,814 Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2018.

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan pada item

pertanyaan yang sudah valid. Instrument dinyatakan tidak reliabel jika


95

nilai reliabilitas yang diperoleh tidak reliabel jika nilai reliabilitas yang

diperoleh tidak mencapai 0,60. Hasil uji reliabilitas yang disajikan

pada tabel diatas menunjukkan bahwa masing-masing nilai koefisien

reliabilitas lebih besar 0,60 sehingga instrument yang digunakan

dinyatakan reliabel.

4. Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik ini harus dilakukan pengujiannya untuk memenuhi

penggunaan regresi linier berganda. Setelah diadakan perhitungan regresi

berganda melalui alat bantu SPSS for Windows, diadakan pengujian uji

asumsi klasik regresi. Hasil pengujian disajikan sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual

tersebar normal atau tidak. Prosedur uji dilakukan dengan uji

Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan sebagai berikut :

Hipotesis yang digunakan :

H0 : residual tersebar normal

H1 : residual tidak tersebar normal

Jika nilai sig. (p-value) > maka H0 diterima yang artinya normalitas

terpenuhi.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.13


96

Tabel 4.13 : Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Residual
N 86
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.29861245
Most Extreme Absolute .082
Differences Positive .037
Negative -.082
Kolmogorov-Smirnov Z .759
Asymp. Sig. (2-tailed) .612
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Data primer diolah, 2018.

Dari hasil perhitungan didapat nilai sig. sebesar 0.612 (dapat

dilihat pada Tabel 4.13) atau lebih besar dari 0.05; maka ketentuan H 0

diterima yaitu bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini untuk mengetahui korelasi antara sisaan

yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam deret waktu) atau ruang

(seperti dalam data cross section). Dalam konteks regresi, model

regresi linier klasik mengasumsikan bahwa tidak terdapat autokorelasi

dalam sisaan (
εi ). Hal ini memperlihatkan bahwa model klasik

mengasumsikan bahwa unsur sisaan yang berhubungan dengan

pengamatan tidak dipengaruhi oleh sisaan yang berhubungan dengan

pengamatan lain yang mana pun


97

Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-

Watson (DW-test). Hipotesis yang melandasi pengujian adalah:

H 0 : ρ=0 (tidak terdapat autokorelasi di antara sisaan)

H 1 : ρ≠0 (terdapat autokorelasi di antara sisaan)

Statistik Durbin-Watson yang dirumuskan oleh statistik d, yaitu:

∑ ( et −et−1) 2
d=
∑ e2
Banyak pengamatan pada pembilang statistik d adalah n – 1 karena

satu pengamatan hilang dalam mendapatkan pembedaan yang

berurutan.

Prosedur uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut:

1) Dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (MKT) biasa,

hitung koefisien regresi, kemudian tentukan ei.

2) Dengan menggunakan rumus diatas hitung statistik d

3) Berdasarkan banyaknya pengamatan dan peubah penjelas

tentukan nilai-nilai kritis dL dan dU.

4) Terapkan kaidah keputusan:

a) Jika d < dL atau d > (4 – dL), maka H0 ditolak, yang berarti

terdapat autokorelasi terhadap sisaan.


98

b) Jika dU < d < (4 – dU), maka H0 diterima, berarti tidak

terdapat auotokorelasi antar sisaan.

c) Namun jika dL < d < dU atau (4 – dU) < d < (4 – dL), maka uji

Durbin-Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti

(inconclusive). Untuk nilai-nilai ini, tidak dapat (pada suatu

tingkat signifikansi tertentu) disimpulkan ada tidaknya

autokorelasi di antara faktor-faktor gangguan.

Tolak Daerah Terima H0 Daerah Tolak


H0 H0
Keragu- Keragu-
raguan raguan

0 dL dU 2 4 – dU 4 – dL 4

Keterangan:

dU = Durbin-Watson Upper (batas atas dari tabel Durbin-Watson)

dL = Durbin-Watson Lower (batas bawah dari tabel Durbin-Watson)


99

Dari tabel Durbin-Watson untuk n = 86 dan k = 3 (adalah

banyaknya variabel bebas) diketahui nilai du sebesar 1.722 dan 4-du

sebesar 2.278. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 : Hasil Uji Autokorelasi


Model Durbin-Watson
1 1,905
Sumber: Data primer diolah, 2018.

Dari Tabel 4.14 diketahui nilai uji Durbin Watson sebesar

1,905 yang terletak antara 1.722 dan 2.278, maka dapat disimpulkan

bahwa asumsi tidak terdapat autokorelasi telah terpenuhi.

c. Uji Heteroskedatisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah

terjadi ketidaksamaan nilai simpangan residual akibat besar

kecilnya nilai salah satu variabel bebas. Atau adanya perbedaaan

nilai ragam dengan semakin meningkatnya nilai variabel bebas.

Prosedur uji dilakukan dengan Uji scatter plot. Pengujian

kehomogenan ragam sisaan dilandasi pada hipotesis:

H0 : ragam sisaan homogen

H1 : ragam sisaan tidak homogen

Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.15


100

Gambar 4.15
Uji Heteroskedastisistas
Sumber: Data primer diolah, 2018.
Dari hasil pengujian tersebut didapat bahwa diagram tampilan

scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka tidak

terjadi heteroskedastisitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan

mempunyai ragam homogen (konstan) atau dengan kata lain tidak

terdapat gejala heterokedastisitas.

Dengan terpenuhi seluruh asumsi klasik regresi di atas maka

dapat dikatakan model regresi linear berganda yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sudah layak atau tepat. Sehingga dapat diambil

interpretasi dari hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan.


101

d. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas ini dilakukan untuk mengetahui

bahwa tidak terjadi hubungan yang sangat kuat atau tidak terjadi

hubungan linier yang sempurna atau dapat pula dikatakan bahwa

antar variabel bebas tidak saling berkaitan. Cara pengujiannya

adalah dengan membandingkan nilai Tolerance yang didapat dari

perhitungan regresi berganda, apabila nilai tolerance < 0,1 maka

terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat

pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 : Hasil Uji Multikolinieritas

Varaibel Collinearity Statistics


Bebas Tolerance VIF

X1 0.489 2.045

X2 0.347 2.884

X3 0.368 2.714

Sumber: Data primer diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.16, berikut hasil pengujian dari

masing-masing variabel bebas:

1) Tolerance untuk Lingkungan Kerja adalah 0,489

2) Tolerance untuk Keselamatan Kerja adalah 0,347

3) Tolerance untuk Kesehatan Kerja adalah 0,368


102

Pada hasil pengujian didapat bahwa keseluruhan nilai

tolerance > 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas antar variabel bebas.

Uji multikolinearitas dapat pula dilakukan dengan cara

membandingkan nilai VIF (Variance Inflation Faktor) dengan

angka 10. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas.

Berikut hasil pengujian masing-masing variabel bebas :

1) VIF untuk Lingkungan Kerja adalah 2,045

2) VIF untuk Keselamatan Kerja adalah 2,884

3) VIF untuk Kesehatan Kerja adalah 2,714

Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Dengan

demikian uji asumsi tidak adanya multikolinearitas dapat

terpenuhi.

5. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya

pengaruh antara variabel bebas, yaitu Lingkungan Kerja (X1),

Keselamatan Kerja (X2), Kesehatan Kerja (X3) terhadap variabel terikat

yaitu Kinerja Karyawan (Y).


103

a. Persamaan Regresi

Persamaan regresi digunakan mengetahui bentuk hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan menggunakan

bantuan SPSS for Windows ver 21.00 didapat model regresi seperti

pada Tabel 4.17 :

Tabel 4.17 : Persamaan Regresi


Unstandardized Standardized
Variabel Coefficients Coefficients t Sig.
Bebas
B Std. Error Beta

(Constant 2.99 0.00


10.661 3.555
) 9 4

2.44 0.01
0.236 0.096 0.248
X1 2 7

2.88 0.00
0.557 0.193 0.347
X2 1 5

2.20 0.03
0.258 0.117 0.258
X3 5 0

Berdasarkan pada Tabel 4.17 didapatkan persamaan regresi

sebagai berikut :

Y = 10,661 + 0,236 X1 + 0,557 X2 + 0,258 X3

Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:


104

1) Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0,236 satuan untuk

setiap tambahan satu satuan X1 (Lingkungan Kerja). Jadi apabila

Lingkungan Kerja mengalami peningkatan 1 satuan, maka

Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0,236 satuan dengan

asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.

2) Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0.557 satuan untuk

setiap tambahan satu satuan X2 (Keselamatan Kerja), Jadi apabila

Keselamatan Kerja mengalami peningkatan 1 satuan, maka

Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0.557 satuan dengan

asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.

3) Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0,258 satuan untuk

setiap tambahan satu satuan X3 (Kesehatan Kerja), Jadi apabila

Keselamatan Kerja mengalami peningkatan 1 satuan, maka

Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0,258 satuan dengan

asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengetahui besar kontribusi variabel bebas

(Lingkungan Kerja (X1), Keselamatan Kerja (X2), dan Kesehatan

Kerja (X3)) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan)

digunakan nilai R2, nilai R2 seperti dalam Tabel 4.18 dibawah ini:

Tabel 4.18
Koefisien Korelasi dan Determinasi
105

R
R Adjusted R Square
Square

0.767 0.588 0.573

Sumber : Data primer diolah, 2018.

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung

besarnya pengaruh atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel


2
terikat. Dari analisis pada Tabel 4.18 diperoleh hasil adjusted R

(koefisien determinasi) sebesar 0,573. Artinya bahwa 57,3%

variabel Kinerja Karyawan akan dipengaruhi oleh variabel

bebasnya, yaitu Lingkungan Kerja(X1), Keselamatan Kerja (X2),

dan Kesehatan Kerja (X3). Sedangkan sisanya 42,7% variabel

Kinerja Karyawan akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang

lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Selain koefisien determinasi juga didapat koefisien korelasi

yang menunjukkan besarnya hubungan antara variabel bebas yaitu

Lingkungan Kerja, Keselamatan Kerja, dan Kesehatan Kerja

dengan variabel Kinerja Karyawan, nilai R (koefisien korelasi)

sebesar 0.767, nilai korelasi ini menunjukkan bahwa hubungan

antara variabel bebas yaitu Lingkungan Kerja (X1), Keselamatan

Kerja (X2), dan Kesehatan Kerja (X3) dengan Kinerja Karyawan

termasuk dalam kategori kuat karena berada pada selang 0,6 – 0,8.

6. Pengujian Hipotesis
106

a. Uji Hipotesis I (F test atau serempak)

Pengujian F atau pengujian model digunakan untuk

mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak,

dengan kata lain model yang diduga tepat/sesuai atau tidak. Jika

hasilnya signfikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima, sedangkan jika

hasilnya tidak signifikan, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini

dapat juga dikatakan sebagai berikut :

H0 ditolak jika F hitung > F tabel

H0 diterima jika F hitung < F tabel

Tabel 4.19
Uji F/Serempak
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square

Regressio
640.892 213.631 39.006 0.000
n 3

Residual 449.108 82 5.477

Total 1090.000 85

Sumber: Data primer diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.19 nilai F hitung sebesar 39,006.

Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 3 : db residual = 82) adalah

sebesar 2,716. Karena F hitung > F tabel yaitu 39,006 > 2,716 atau

nilai sig F (0,000) < α = 0.05 maka model analisis regresi adalah

signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat


107

disimpulkan bahwa variabel terikat (Kinerja Karyawan) dapat

dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas (Lingkungan Kerja

(X1), Keselamatan Kerja (X2), dan Kesehatan Kerja (X3)).

b. Uji Hipotesis II (t test atau Parsial)

t test digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat. Dapat juga dikatakan jika t hitung > t

tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya signifikan dan berarti

H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika t hitung < t tabel atau -t

hitung > -t tabel maka hasilnya tidak signifikan dan berarti H 0

diteima dan H1 ditolak. Hasil dari uji t dapat dilihat pada Tabel

4.20.

Tabel 4.20
Hasil Uji t / Parsial
Variabel Keterangan
t Hitung Sig.
bebas

0.00
2.999
(Constant) 4

0.01 Signifikan
2.442
X1 7

0.00 Signifikan
2.881
X2 5

X3 2.205 0.03 Signifikan


108

Sumber: Data primer diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh hasil sebagai berikut :

1) t test antara X1 (Lingkungan Kerja) dengan Y (Kinerja Karyawan)

menunjukkan t hitung = 2,442. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db

residual = 82) adalah sebesar 1,989. Karena t hitung > t tabel

yaitu 2,442 > 1,989 atau nilai sig t (0,017) < α = 0.05 maka

pengaruh X1 (Lingkungan Kerja) terhadap Kinerja Karyawan

adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa Kinerja Karyawan dapat

dipengaruhi secara signifikan oleh Lingkungan Kerja atau dengan

meningkatkan Lingkungan Kerja maka Kinerja Karyawan akan

mengalami peningkatan secara nyata.

2) t test antara X2 (Keselamatan Kerja) dengan Y (Kinerja

Karyawan) menunjukkan t hitung = 2,881. Sedangkan t tabel (α =

0.05 ; db residual = 82) adalah sebesar 1,989. Karena t hitung > t

tabel yaitu 2,881 > 1,989 atau nilai sig t (0,005) < α = 0.05 maka

pengaruh X2 (Keselamatan Kerja) terhadap Kinerja Karyawan

adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Kinerja Karyawan

dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Keselamatan Kerja atau


109

dengan meningkatkan Keselamatan Kerja maka Kinerja

Karyawan akan mengalami peningkatan secara nyata.

3) t test antara X3 (Kesehatan Kerja) dengan Y (Kinerja Karyawan)

menunjukkan t hitung = 2,205. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db

residual = 82) adalah sebesar 1,989. Karena t hitung > t tabel

yaitu 2,205 > 1,989 atau nilai sig t (0,030) < α = 0.05 maka

pengaruh X3 (Kesehatan Kerja) terhadap Kinerja Karyawan

adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Kinerja Karyawan

dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Kesehatan Kerja atau

dengan meningkatkan Kesehatan Kerja maka Kinerja Karyawan

akan mengalami peningkatan secara nyata.

Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan bahwa variabel

bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja

Karyawan secara simultan dan parsial. Dan dari sini dapat

diketahui bahwa ketiga variabel bebas tersebut yang paling

dominan pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan adalah

Keselamatan Kerja karena memiliki nilai koefisien beta dan t

hitung paling besar.

C. Pembahasan Hasil Penelitian


110

1. Lingkungan Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja dan

Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, karyawan PT. Darma Henwa

Tbk Bengalon Coal Project Lokasi PIT B Kalimantan Timur merasakan

kenyamanan lingkungan kerja saat ini sangat baik, rasa aman bagi

karyawan dan menunjukkan hubungan yang baik, kondusif dan

kekeluargaan antar karyawan serta fasilitas pendukung yang menunjang

meningkatnya kinerja karyawan.

Pada variabel keselamatan kerja menunjukkan bahwa rata-rata

jawaban item-item pada variabel keselamatan kerja adalah berkategori

sangat baik. Hal ini berarti karyawan setuju dengan kondisi tempat kerja

sangat baik, karyawan selalu disiplin mengembalikan dan mengamankan

apabila selesai menggunakan, karyawan menggunakan alat pelindung

untuk menghindari resiko, karyawan bekerja sesuai dengan prosedur.

Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki program keselamatan

kerja yang baik di dalam bekerja.

Kesehatan kerja yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan

dalam melakukan kegiatan perusahaan. Kebersihan di lingkungan kerja

sangat baik, pembuangan sampah dan limbah industri dalam perusaahan

sangat baik dan rutin, dan sarana kamar madi sangat baik dan rapi.

Karyawan PT. Darma Henwa Tbk Bengalon Coal Project Lokasi

PIT B Kalimantan Timur rata-rata sejutu lingkungan kerja baik, rasa aman
111

bagi karyawan, kondisi tempat kerja yang baik, kebersihan lingkungan

kerja yang sangat baik dan kesehatan karyawan terjamin dalam

perusahaan dan mampu meningkatkan kinerja karyawan.

2. Pengaruh Lingkungan Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan

Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis, lingkungan kerja, keselamatan kerja

dan kesehatan kerja mampu menghasilkan kinerja karyawan pada PT.

Darma Henwa Tbk Bengalon Coal Project Lokasi PIT B Kalimantan

Timur. Besarnya kontribusi pengaruh lingkungan kerja, keselamatan kerja

dan kesehatan kerja adalah sebesar 57,3%, sedangkan sisanya 42,7%

dipengaruhi oleh variabel bebas lain yaitu motivasi yang tidak dikaji

dalam penelitian ini. Kontribusi ini memberikan informasi kepada

pengambil kebijakan pada PT. Darma Henwa Tbk Bengalon Coal Project

Lokasi PIT B Kalimantan Timur bahwa untuk meningkatkan kinerja

karyawan dapat memperhatikan lingkungan kerja, keselamatan kerja dan

kesehatan kerja.

Berdasarkan hasil analisis secara parsial, variabel lingkungan

kerja, keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengaruh tersebut adalah pengaruh

positif, dimana semakin baik lingkungan kerja, keselamatan kerja dan

kesehatan kerja pada PT. Darma Henwa Tbk Bengalon Coal Project

Lokasi PIT B Kalimantan Timur maka akan semakin meningkat kinerja


112

karyawan pada perusahaan tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian

Ristiani (2012), Ambarsari (2012), Juwitasari (2014) yang menemukan

pengaruh lingkungan kerja, keselamatan kerja dan kesehatan kerja

terhadap kinerja PT. Darma Henwa Tbk Bengalon Coal Project Lokasi

PIT B Kalimantan Timur. Karyawan yang memiliki lingkungan kerja,

keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang membuat dirinya merasa

aman akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tercapainya tujuan

organisasi.

3. Keselamatan Kerja Berpengaruh Dominan Terhadap Kinerja

Karyawan

Keselamatan kerja berpengaruh dominan dalam kinerja karyawan

PT. Darma Henwa Tbk Bengalon Coal Project Lokasi PIT B Kalimantan

Timur yang dikaji dalam penelitian ini. Hal ini berarti keselamatan kerja

memiliki peran penting terhadap kinerja karyawan, seperti kondisi tempat

kerja sangat baik, karyawan selalu disiplin mengembalikan dan

mengamankan apabila selesai menggunakan, karyawan menggunakan alat

pelindung untuk menghindari resiko, karyawan bekerja sesuai dengan

prosedur. Menurut keselamatan kerja menjadi faktor penting dalam

mencapai keberhasilan organisasi. Karyawan dengan rendahnya program

keselamatan kerja yang diberikan perusahaan akan menjadi faktor

tingkatnya kinerja karyawan yang akan dihasilkan untuk kemajuan

perusahaan.
113

Dari item-item keselamatan kerja yang diteliti dalam penelitian ini,

karyawan menggunakan alat pelindung untuk menghindari resiko dan

karyawan bekerja sesuai dengan prosedur menjadi penting dalam

meningkatkan kinerja karyawan. Serta keselamatan kerja yang mampu

memberikan dorongan pada karyawan untuk lebih berprestasi dan

semangat dalam bekerja. Program keselamatan kerja yang baik tersebut

akan mempengaruhi karyawan untuk bertahan dan meningkatkan kinerja

karyawan pada PT. Darma Henwa Tbk Lokasi PIT B Kalimantan Timur.

Anda mungkin juga menyukai