DIRGANTARA INDONESIA
1. KONSEP DESAIN ORGANISASI
a. Direktur Utama
Memimpin perusahaan agar menjadi lebih mandiri secara bisnis serta mampu bersaing dipasar
internasional serta dapat penguasaan teknologi kedirgantaraan beserta pengembangan untuk
mengurangi ketergantungan dari luar.
e. Asisten Pengamanan
Menjadikan pengamanan sebagai bagian integral dan budaya perusahaan (corporate culture) dan
sebagai landasan etika, perilaku seluruh karyawan (security mindedness) PT. Dirgantara
Indonesia, untuk mendukung terwujudnya perusahaan yang memiliki iklim kerja dan iklim usaha
yang sehat, dinamis dan aman.
g. Direktorat Teknologi
Dibagi menjadi lima divisi yang terdiri dari :
i. Direktorat Keuangan
Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri dari :
3. Divisi Perencanaan
Merencanakan, melaksanakan, menetapkan arah, sasaran dan strategi yang jelas untuk masa
depan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan eksternal dan internal.
4. Divisi Pendanaan
Mengatur likuiditas perusahaan dan bertanggung jawab atas kelancaran, pelaksanaan
pengamanan baik penerimaan maupun pembayaran, serta melakukan pengembangan terhadap
penjajagan sumber pendanaan yang baru yang menguntungkan bagi perusahaan.
5. Divisi Akutansi
· Merencanakan, menyusun, memelihara prosedur, sistem akutansi dan kebijakan akutansi
sesuai perkembangan proses bisnis perusahaan.
· Mengimplementasikan dan mengendalikan pelaksanaan prinsip-prinsip akutansi yang
ditetapkan Ikatan Akutansi dalam proses pencatatan akutansi.
j. Direktorat Umum
Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri dari :
1. Divisi Sumber Daya Manusia
Sebagai Pedoman dan arahan untuk pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mengakomodasikan prinsip-prinsip manajemen SDM sehingga terdapat ketersediaan SDM
secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam mendukung tujuan perusahaan.
2. Divisi Hukum
Merencanakan, mengkoordinir dan mengendalikan pembuat an pemrosesan semua produk
hukum perusahaan dalam bentuk ketentuan/peraturan hukum guna kelancaran pelaksanaan
aktivitas perusahaan serta menerbitkan serta produk hukum dalam bidang bisnis untuk
melegitimasi bisnis perusahaan dan berkewajiban menyelesaikan permasalahan hukum yang
timbul berdasarkan ketentuan perundang-undangan nasional dan/atau internasional yang berlaku.
3. Divisi Fasilitas
· Menciptakan, mengelola dan mengembangkan bisnis umum yang menjadi bidang usaha Divisi
Fasilitas: penyewaan gedung, transportasi darat/udara, kesehatan, telekomunikasi, dan lain-lain.
· Membuat perencanaan dan pelakanaan pemeliharaan, renovasi dan pengembangan fasilitas.
Ø Faktor Internal
b. Pengabdian Masyarakat
Sejak tahun 1995 PT Dirgantara Indonesia membentuk Tim Pembina Pabrik Domestik (TP2D)
yang bertujuan mendorong pertumbuhan industri nasional. Aktivitas yang dilakukan adalah
pelatihan-pelatihan teknologi dan peningkatan SDM kepada industri kecil dan menengah yang
berbasis teknologi. Telah dibina 30 perusahaan yang terdiri dari industri manufaktur,
pemeliharaan bengkel, supplier, laboratorium dan perusahaan penerbangan. Saat ini sedang
disiapkan program yang sama untuk perusahaan yang tergabung dalam ASPEP (Asosiasi
Permesinan dan Pekerjaan Logam).
2. Pre-cutting
Bahan baku yang sudah diperiksa dikirim ke bagian pre-cutting sesuai dengan permintaan bagian
produksi disertai job card yang tersedia. Proses ini dilaksanakan antara lain untuk menghemat
bahan yang diproses, memudahkan pelaksanaan dan pengontrolan bahan. Bahan yang telah
dipotong diperiksa kembali oleh Quality Assurance dan dikirim ke Fabrikasi untuk proses
selanjutnya.
3. Fabrikasi
Bagian ini bertugas membuat komponen pesawat terbang dan helikopter serta membuat dan
menyiapkan tool dan jig sebagai alat bantu pembuatan kompenen. Pembuatan komponen
dilakukan melalui proses permesinan maupun tidak (di machining shop maupun sheet metal
formin). Perlakuan lain yang diterapkan untuk komponen di atas:
a. Heat treatment
Suatu perlakuan yang diterapkan terhadap bahan baku sehingga lebih memudahkan proses
pembuatan komponen. Proses yang dilakukan antara lain: pengerasan, pelunakan dan
penormalan kembali. Ketiga hal tersebut di atas dilakukan dengan cara pemanasan, pendinginan
dan kombinasi antara pemanasan dan pendinginan. Komponen yang memerlukan perlakuan di
atas adalah komponen yang dibuat dengan cara pengepresan.
b. Surface treatment
Suatu perlakuan pelapisan komponen secara kimiawi sehingga komponen lebih tahan korosi.
Selain di atas terdapat perlakuan lain terhadap komponen dengan cara chemical milling.
Komponen yang mendapat perlakuan di atas antara lain yang dibuat di sheet metal forming,
machining shop juga komponen-komponen yang dibentuk dengan cara stretch forming dan
rubber press.
c. Pengecatan dasar
Suatu perlakuan lanjut agar komponen-komponen di atas lebih tahan korosi. Sebelum
komponen-komponen di atas dirakit dibagian fixed wing dan rotary wing diadakan pengujian
final oleh bagian Quality Assurance sesuai data yang tercantum dalam dokumen.
4. Rotary Wing
Bertugas merakit pesawat helikopter dari struktur awal sampai final, termasuk di dalamnya
mesin, sistem elektrik, sistem avionik, interior dan sebagainya. Perakitan yang disesuaikan
dengan pesanan atau kebutuhan pemesan yang disesuaikan dengan misi dan fungsi pesawat
tersebut dalam operasi.
5. Fixed Wing
Bertugas merakit pesawat bersayap tetap dan proses perakitannya sama seperti rotary wing.