Pentingnya penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang terampil diwujudkan pemerintah
melalui kebijakan peningkatan mutu pendidikan kejuruan yang memberi perhatian pada
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pengembangan SMK saat ini mulai bergerak dari
orientasi pasar tenaga kerja lokal kepada pasar tenaga kerja ASEAN menyambut
masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), serta mempersiapkan para lulusan dengan
pembekalan karakter kewirausahaan (entrepreneurship). Penerapan teaching factory di
SMK merupakan wujud dari salah satu upaya Direktorat Pembinaan SMK untuk lebih
mempererat kerjasama atau sinergi antara SMK dengan industri.
Selain itu, adanya hubungan kerjasama antara SMK dengan industri dalam pola
pembelajaran Teaching Factory akan memiliki berdampak positif untuk membangun
mekanisme kerjasama (partnership) secara sistematis dan terencana didasarkan pada
posisi tawar win-win solution. Penerapan pola pembelajaran Teaching Factory merupakan
interface dunia pendidikan kejuruan dengan dunia industri, sehingga terjadi check and
balance terhadap proses pendidikan pada SMK untuk menjaga dan memelihara keselarasan
(link and match) dengan kebutuhan pasar kerja.
Visi
Menjadi salah satu Perusahaan Jasa [Konsultan] Arsitektur dan Interior Design terbaik
dengan mengedepankan komitmen kepercayaan untuk memberikan hasil maksimal kepada
setiap klien
Misi
Menjadi Perusahaan yang handal dan terkemuka sehingga terciptanya kepercayaan
pelanggan atas kemudahan, kenyamanan serta kepuasan.
- Memberikan pelayanan terbaik untuk kepuasan setiap konsumen
- Mengoptimalkan produktivitas kerja yang efektif dan efisien
- Meningkatkan kompetensi peserta didik dengan pembelajaran berbasis project rill
Alur bisnis adalah proses atau tahapan kegitan yang dilakukan dalam suatu bisnis. Alur
bisnis dilakukan untuk mengetahui apa saja hal-hal yang harus dilakukan ketika
menjalankan suatu bisnis secara bertahap dan rinci agar proses bisnis memiliki standarisasi.
Berikut adalah alur bisnis 37A Studio:
- Penerimaan pesanan : 37A Studio akan menerima pesanan dari klien lewat media
sosial Instagram atau WhatsApp. Pesanan ini akan diterima oleh pihak marketing
dengan mendata apa saja jasa yang dibutuhkan klien. Setelah itu meneruskan
pesanan proyek untuk dianalisis pekerjaannya.
- Analisis pekerjaan : Sebelum dilakukannya pengambilan pesanan, 37A Studio oleh
pihak manajemen proyek dan operasi menganalisis terlebih dahulu bobot pekerjaan
yang masuk. Jika tim sanggup untuk mengerjakan proyek dari klien maka pesanan
akan diteruskan. Jika tim tidak sanggup mengerjakan proyek dari klien maka
pesanan akan dibatalkan.
- Pengambilan pesanan dan MoU : Ketika pesanan proyek dari klien diambil, pihak
corporate sekretary akan membuatkan draft MoU dengan pihak klien untuk
menyelaraskan pekerjaan yang akan dilakukan. Sementara tim proyek akan
mengestimasikan biaya jasa yang dilakukan.
- Down Payement : Tahap down payment ini dilakukan maksimal 2 hari setelah
penandatanganan MoU. Besaran Down Payment yang dibayarkan klien pada pihak
37A Studio adalah 30% dari keseluruhan biaya. Pembayaran down payment dapat
dilakukan secara cash atau transfer melalui rekening bank pihak departemen
keuangan 37A Studio.
- Pembagian kerja : Pada tahapan ini tim operasional proyek memecah atau merinci
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan atas pesanan klien, menunjuk siapa saja yang
akan mengerjakan bagian pekerjaan tersebut, dan menentukan deadline pekerjaan
yang harus diselesaikan oleh tim.
- Pengerjaan : Pengerjaan dilakukan sesuai dengan tahap alur kerja setiap proyek.
Secara rinci alur kerja dijelaskan pada bagian alur kerja per proyek.
- Quality control : Sebelum pekerjaan diserahkan kepada klien, dilakukan Quality
control terlebih dahulu oleh manajer proyek untuk melihat apakah pekerjaan yang
dilakukan sudah sesuai dengan standar atau belum. Jika pekerjaan sudah dilakukan
sesuai standar. Maka pekerjaan akan disetorkan kepada pihak klien. Jika pekerjaan
yang dilakukan ada yang salah atau kurang, maka dilakukan perbaikan/revisi.
- Penyerahan kepada pihak klien : Setelah Quality control dilakukan atau revisi
selesai, pekerjaan akan diserahkan ke pihak klien.
- Approvement : Pada tahap ini klien akan melakukan menilai hasil pekerjaan yang
dilakukan oleh tim proyek, jika klien dirasa kurang puas dan ada hal yang ingin
diubah atau ditambahkan, tim proyek akan melakukan revisi. Jika klien sudah
menyetujui hasil kerja tim proyek maka pekerjaan akan langsung diserahkan kepada
klien.
- Pelunasan : Setelah mendapat approvement, pihak klien harus melunasi
pembayaran kepada pihak keuangan 37A Studio maksimal 2 hari telah pekerjaan
diterima. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau melalui transfer.
- Rating/Feedback klien : Dihari pelunasan pihak 37A Studio akan meminta Feedback
atau Rating kepada pihak klien atas pekerjaan yang telah dilakukan sebagai
testimoni perusahaan.
B. Alur Kerja
Alur kerja merupakan proses atau tahapan kegiatan yang dilakukan pada suatu produksi
atau operasi. Alur kerja ini dibuat agar pengerjaan dapat dilakukan sesuai dengan Standar
Operational Procedure (SOP).
Tahapan alur kerja pada drafting memiliki kurang lebih delapan tahapan utama, antara lain:
- Penerimaaan pekerjaan : Pada tahap pertama proses produksi ini pesanan yang
masuk disetorkan oleh pihak marketing kepada tim proyek.
- Pembagian kerja dan penentuan deadline kerja : Setelah pekerjaan diterima, kepala
tim proyek akan membagikan tugas kerja kepada tim sesuai dengan keahliannya
kemudian memberikan tenggang waktu yang telah ditentukan sesuai dengan bobot
pekerjaan.
- Sketsa gambar :
- Pembuatan blue print :
- Quality control : Setelah penggambaran selesai hasil gambar kerja akan diserahkan
kepada kepala tim proyek untuk dilakukan Quality control. Apakah gambar sudah
sesuai dengan standar atau belum.
- Revisi : Jika pada tahap Quality control terdapat gambar yang kurang sesuai, maka
tim proyek akan memperbaiki gambar tersebut sesuai revisi yang diberikan oleh
kepala tim proyek.
- Approvement : Selanjutnya pekerjaan akan diserahkan kepada pihak klien. Pada
tahap ini klien akan melakukan menilai hasil pekerjaan yang dilakukan oleh tim
proyek. Jika klien dirasa kurang puas dan ada hal yang ingin diubah atau
ditambahkan, tim proyek akan melakukan revisi. Jika klien sudah menyetujui hasil
kerja tim proyek maka pekerjaan akan langsung diserahkan kepada klien.
Tahapan alur kerja pada 2D Design atau desain rancang bangun memiliki kurang lebih
sembilan tahapan utama, antara lain:
- Penerimaaan pekerjaan : Pada tahap pertama proses produksi ini pesanan yang
masuk disetorkan oleh pihak marketing kepada tim proyek.
- Pembagian kerja dan penentuan deadline kerja : Setelah pekerjaan diterima, kepala
tim proyek akan membagikan tugas kerja kepada tim sesuai dengan keahliannya
kemudian memberikan tenggang waktu yang telah ditentukan sesuai dengan bobot
pekerjaan.
- Perencanaan gambar : Setelah dilakukan pembagian kerja kepada setiap individu
tim, langkah pertama adalah merancang gambar yang akan dibuat. Bentuk abstrak
bangunan yang diinginkan oleh klien akan dibuatkan terlebih dahulu skesta
kasarnya.
- Penggambaran : Pada tahap ini sketsa kasar yang sudah dibuat sebelumnya,
diperbaharui dan dilengkapi hingga menjadi bestek/gambar kerja.
- Quality control : Setelah penggambaran selesai hasil gambar kerja akan diserahkan
kepada kepala tim proyek untuk dilakukan Quality control. Apakah gambar sudah
sesuai dengan standar atau belum.
- Revisi : Jika pada tahap Quality control terdapat gambar yang kurang sesuai, maka
tim proyek akan memperbaiki gambar tersebut sesuai revisi yang diberikan oleh
kepala tim proyek.
- Estimasi biaya : Setelah penggambaran rancang bangun rinci selesai hingga
tahapan akhir, selanjutnya dilakukan estimasi biaya untuk mengetahui besaran harga
biaya pekerjaan.
- Approvement : Selanjutnya pekerjaan akan diserahkan kepada pihak klien. Pada
tahap ini klien akan melakukan menilai hasil pekerjaan yang dilakukan oleh tim
proyek. Jika klien dirasa kurang puas dan ada hal yang ingin diubah atau
ditambahkan, tim proyek akan melakukan revisi. Jika klien sudah menyetujui hasil
kerja tim proyek maka pekerjaan akan langsung diserahkan kepada klien.
Tahapan alur kerja pada 3D Modeling dan animasi bangun memiliki kurang lebih delapan
tahapan utama, antara lain:
- Penerimaaan pekerjaan : Pada tahap pertama proses produksi ini pesanan yang
masuk disetorkan oleh pihak marketing kepada tim proyek.
- Pembagian kerja dan penentuan deadline kerja : Setelah pekerjaan diterima, kepala
tim proyek akan membagikan tugas kerja kepada tim sesuai dengan keahliannya
kemudian memberikan tenggang waktu yang telah ditentukan sesuai dengan bobot
pekerjaan.
- Analisa gambar kerja 2D :
- Pengerjaan modeling atau animasi :
- Quality control : Setelah penggambaran selesai hasil gambar kerja akan diserahkan
kepada kepala tim proyek untuk dilakukan Quality control. Apakah gambar sudah
sesuai dengan standar atau belum.
- Revisi : Jika pada tahap Quality control terdapat gambar yang kurang sesuai, maka
tim proyek akan memperbaiki gambar tersebut sesuai revisi yang diberikan oleh
kepala tim proyek.
- Approvement : Selanjutnya pekerjaan akan diserahkan kepada pihak klien. Pada
tahap ini klien akan melakukan menilai hasil pekerjaan yang dilakukan oleh tim
proyek. Jika klien dirasa kurang puas dan ada hal yang ingin diubah atau
ditambahkan, tim proyek akan melakukan revisi. Jika klien sudah menyetujui hasil
kerja tim proyek maka pekerjaan akan langsung diserahkan kepada klien.
Tahapan alur kerja pada 3D printing memiliki kurang lebih delapan tahapan utama, antara
lain:
- Penerimaaan pekerjaan : Pada tahap pertama proses produksi ini pesanan yang
masuk disetorkan oleh pihak marketing kepada tim proyek.
- Pembagian kerja dan penentuan deadline kerja : Setelah pekerjaan diterima, kepala
tim proyek akan membagikan tugas kerja kepada tim sesuai dengan keahliannya
kemudian memberikan tenggang waktu yang telah ditentukan sesuai dengan bobot
pekerjaan.
- Pembuatan desain produk barang 2D : Pada tahap ini tim proyek akan terlebih
dahulu membuatkan desain
- Pembuatan desain produk barang 3D :
- Quality control : Setelah penggambaran selesai hasil gambar kerja akan diserahkan
kepada kepala tim proyek untuk dilakukan Quality control. Apakah gambar sudah
sesuai dengan standar atau belum.
- Approvement : Selanjutnya pekerjaan akan diserahkan kepada pihak klien. Pada
tahap ini klien akan melakukan menilai hasil desain tim proyek. Jika klien dirasa
kurang puas dan ada hal yang ingin diubah atau ditambahkan, tim proyek akan
melakukan revisi. Jika klien sudah menyetujui hasil desain tim proyek maka
pekerjaan akan diteruskan ke tahap selanjutnya.
- Pencetakan :
- Finishing :
Standar gambar bukan hanya membuat hasil gambar menjadi rapi dan seragam
meskipun beberapa tangan yang mengerjakan nya. Tapi juga menjadi menjadi identitas
yang dapat menjadi ciri khas dari pihak yang mengerjakan gambar tersebut. Setelah melalui
kegiatan magang guru yang telah di lakukan di PT. Bita, dan berbagai referensi yang di
dapatkan, di dapatkan beberapa hal di bawah ini yang dianggap perlu untuk menjadi standar
dalam menggambar:
STANDARISASI PENAMAAN
P: Plan
D: Detail
E: Elevation
S: Section
3: 3D
R: Reflected Ceiling Plan
STANDARISASI TEXT
Arial Narrow TEXT, Text Keterangan nama gambar dan judul Kop
B. UKURAN TEXT
Setiap gambar baik berupa denah, detail, potongan, tampak, harus memiliki judul. Judul ini
harus singkat dan jelas dengan semua. hurufnya adalah capital. Ukuran teks untuk judul
adalah relatif, tetapi sebagai referensi:
● Teks ukuran 18 point adalah untuk kertas ukuran A0, A1, A2.
● Teks ukuran 14 point adalah untuk kertas ukuran A4, A3.
● Teks ukuran tinggi 3mm digunakan untuk dimensi, keterangan, notasi pada gambar.
● Teks ukuran tinggi 5mm – 6mm digunakan untuk subjudul dan judul.
STANDARISASI GARIS
A. Jenis Garis
Fine/ Garis paling tipis (0.18) digunakan untuk pola, tekstur material, garis‐ garis
kontur minor.
Medium/ Garis sedang (0.35) digunakan untuk teks, garis‐ garis objek yang
kurang penting
Wide/ Tebal (0.5) digunakan untuk objek utama, garis potong pada
gambar denah, potongan, dan judul gambar
Extra Wide/ Garis paling tebal digunakan untuk judul lembar/ judul proyek dan
(0.7) sejenisnya.
Ketebalan masing‐ masing garis di atas dapat dilihat pada tabel berikut:
STANDARISASI LAYER
A. Penamaan Layer
Contoh:
AE‐WALL‐FULL‐DIMS
1 2 3 4
Terdiri dari daftar urutan abjad sesuai dengan suplemen untuk disiplin ilmu seperti contoh:
Kode Deskripsi
AP Architectural Plan
AD Architectural Detail
AE Architectural Elevation
AS Architectural Section
CS Civil Structural
ME Mechanical Electrical
MP Mechanical Plumbing
Yaitu mengindikasikan sistem bangunan utama: kolom, balok, dinding, lantai, core, pintu,
jendela dan sebagainya.
Keterangan 3 - Tambahan
Mengindikasikan informasi tambahan untuk grup mayor. Grup minor ini bersifat opsional
yang
membedakan objek pada grup mayor. Misalnya, pada grup mayor ada WALL, maka grup
minor bisa berupa:
Keterangan 4 - Layer
Standar penamaan Layer yang bukan berdasarkan objek atau elemen gambar, melainkan
berdasarkan jenis gambar, mengkategorikan penamaan layer menjadi misalnya: DETL,
ELEV, SECT dan seterusnya.
‐PATT : Pattern
‐OTLN : Outline
‐IDEN : Identification tag
Penamaan Anotasi berada pada hirarki Grup Mayor. Layer ini berisi teks, dimensi, notes,
garis batas Lembar gambar dan informasi lain dalam CAD yang TIDAK merepresentasikan
aspek FISIK dari desain bangunan.
‐DIMS : Dimension
‐TEXT : Text
‐TTLB : Border dan Title Block
Standar untuk warna Layer dan ketebalan garis dapat dilihat pada tabel berikut:
STANDARISASI NOTASI DAN KETERANGAN
Notasi Contoh
Elevasi
Potongan
Tampak
Detail
Garis Level
Kode Grid
Huruf : Horisontal
Angka : Vertikal
Refisi
Notasi Contoh
Muka Tanah
Tanah Urug
Pasir
Batu Kali
Pasangan Bata
Plesteran
Cor Beton
Bahan Kayu
C. Standarisasi KOP
Berikut di bawah ini contoh standar gambar yang di aplikasikan pada Kop Gambar :