Anda di halaman 1dari 45

Dpt ide bikin Antologi puisi dr

muda mudi..., kita coba dg gaya


baru... kita bikin sebanyak2nya,
akhir edisi kita cetak antologi
nya...

Ga usah banyak mikir, ga hrs


nyambung dg puisi sblmnya,
silahkan tuang apa yg ada di
kepala... santey aja bisa isi pas
waktu luang...

Tanda (..........) untuk lanjut isi


puisi berikutnya...begitu
seterusnya

Abaikan judul, kita fikirkan stlh


per edisi beres ....
ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 1
edisi 1

9 Juni 2021

Widi 04.52

Mungkin kau tau rasanya

Kupu-kupu itu tidak terbang

Mungkin kau tau sakitnya

Sayapnya terkena pedang

Abah 06.30

Dan ...

Ketika kita hanya bisa menatap


dalam kebisuan ....

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 2


Kibud 06.06

Katanya yang mungkin orang gila,


dari sumber yang mungkin dia
juga gila

Aku itu gila ....

(.........)

Widi 04.52

Matanya terpejam lelah

Peluhnya bercampur darah

Tidak.....

Jangan.....

Sembunyi dibalik temaram

Bilang pada malam

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 3


Dadan 10.07

Tak terasa waktu sudah larut


malam

Mataku susah untuk terpejam

Jiwaku meronta tubuhku bergetar

Sesuatu ingin keluar dari tubuhku

Kulangkahkan kakiku menuju


tujuan

Kuhempaskan seluruh isi tubuhku

Oh leganya badanku

Akhirnya mataku ingin memejam


menyambut malam yang sudah
legam

Hoyong pup tengah


malam🤭🤭🤭

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 4


Kibud 14.14

Hanya Suara...tanpa rasa bagi


orang biasa Tapi berbeda bagi
seorang pecinta..

Rabu ini seperti hari biasa,..tapi


seperti sabtu bagi perindu...

Tapi seorang pecinta sejati, akan


memberi bukan menanti ...dan
bagi seorang perindu Akan selalu
membantu

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 5


Dadan 14.31

Di usiaku menjelang malam

Belum bisa menyenangkan


tersayang

Lidahku sering bercabang

Mengeluarkan kata terlarang

Di usiaku menjelang malam

Belum bisa menyenangkan orang

Ibadahku jauh dari jannah

Egoku masih mengalahkan pikiran

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 6


Kibud 14.37

Tapi seperti gie bilang tiada kata


yang lebih puitis dari kata
kebenaran,kata kejujuran, kata
perbaikan,

Lina 15.56

Orang kira aku pendiam dan tulus,


Tapi ku tak mau tulus,

Karena kalo tulus terus takut jadi


kaya keset,

Udah diinjak injak tapi tetap


welcome

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 7


Icha 16.44

Gugur bunga karna layu

Gugur iman karna nafsu

Gugur cinta karna cemburu

Guguruntulan tai mbe tinggal di


rawu

10 Juni 2021

Diana 05.41

Selasar petrea...

Ku menunggumu disini...

Resah, gelisah....

Kuharap masih ada kehangatan


disana...

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 8


Dalam penantian panjang yang
sia-sia....

Entah dimana sosokmu


Yang tlah hilang karena egoku.....
Selasar petrea...
Lelah dan harapku...tersimpan
disini

Nci 08.52

Mungkin kau tak tahu

Apa yang kurasa saat ini

Tapi aku yakin kau pernah merasa


Rasa itu serba salah …

Dieusi salah teu dieusi salah ….

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 9


Erna 08.57

Kadang di malam hari aku terjaga

Kupadamkan lampu dan diam


dalam gelap

Dan terlintas di fikiranku

Jika aku tak terbangun lagi esok


pagi

Akankah dia meragukan


perasaanku

Kepadanya yang kupendam di


hati

Dan kulari ke dapur, ku putuskan

Untuk mengungkapkan bahwa ini


bukan keraguan

Akuuu lapar….

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 10


Edisi 1 akan berakhir di tgl 10 juni
2021 pukul 6.30 WIB yak.....…

Edisi 2

widi

Seketika terik itu datang

Rasanya ....

Hmmmm ....

Bagaimana dengan ilalang

Tak apa ....

Biarkan saja ....

Nikmati saja panas itu

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 11


Bertahan ....

icha

Kita tak pernah tahu apa yang


menjadi takdir

Setiap hari kita lakukan apa yang


kita mau, tanpa rancangan

Setiap detik kita lihat apa yang


terjadi disekitar kita, tanpa
rencana

.hanya kesunyian yang selalu


menemaniku......

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 12


diana

Irama berhentak badanpun


bergoyang

Lupa semua masalah terbius


irama

Hilangkan sejenak beban yang


menghimpit

Jiwa pun lupa siapa yang


mencipta

Raga pun lupa menghadap


pencipta

Terbius oleh fatamorgana dunia

Sehingga lupa apa yang di kejar di


akhir masa.

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 13


Kibud

Lapeeeeerrr

Itulah kata yang keluar ketika


gelar doktor kau dapatkan....

Lapeeeer....

Pada saat yang sama pajak kau


naikan

Lapeeer.....

Pada saat sama pula, dana dana


kami tak kau manfaatkan...

Kau masih memberi janji


sementar kami seperti mumi yang
masih memiliki hati, perut yang
harus isi, dan tanggungjawab
yang harus kmi tunaikan

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 14


dadan

Dalam kesendirian di umurku


yang senja

Cuma merpati yang menemaniku

Hidupku menjadi sebatangkara

Anak anakku sudah dewasa

Sibuk dengan urusannya

Sibuk dengan karirnya

Kurindu masa laluku

Disibukkan dengan anakku

Hidupku sebatangkara anakku


entah dimana

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 15


kibud

Walau kau bungkam mulutku ku


tetap kan bersuara

Walau kau pasung kakiku ku tetap


kan bersuara

Walau kau sayat tubuhku ku tetap


kan bersuara

Sampai kau habisi hidupku dan


suaraku

Makin bertambah tua makin


terasa nyata butuh mahir
bersikap bijak, meski dorongan
baperan pun justru makin kuat

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 16


Pernah dengar cerita orang
stres....?

Edaaaan.....

Dia di tuduh stres karna ngobrol


dengan orang gila

Dia sambung kata' jadi


percakapan bermakna walapun
lawan bicara tak peka

Edaaan..

Tersadar orang stres dengan


percakapannya,

Menjenuhkan..

Kami pun ahirnya memutuskan


pergi..

Pergi ke selasar petrea

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 17


kibud

Selasar itu...tak pernah sepi


sampai ide baru merubahnya

Tempat itu tempat bersua segala


ide dan harapan

Tempat mengisi waktu, mengisi


otak, mengisi hati dan mengisi
perut....

Itulah selasar alfurqon

abah

Disana terlihat canda tukang baso


tahu dikejar satpam

Disana pula pria teknik


berkenalan dengan wanita bahasa

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 18


erna

Selasar menjadi saksi

Ketika tatap mata mengiris hati

Kata kata pun menjadi tak berarti

Untuk apa kau datang lalu pergi

nci

Akupun titajong di selasar setelah


kepergianmu, krn terlalu banyak
olohok 🤣

Selasar memberikan arti

sebuah kenyamanan yang tidak


diberikan mall dan gedung tinggi

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 19


Aneh memang..., tapi itulah nilai
dari sebuah hati

Yang terkadang terasa bahagia


seolah penuh arti...Tanpa perlu
alasan kenapa itu terjadi...

.ketika hati mulai bicara....

.ketika mulut mulai


terbungkam....

Hati tak mungkin kau bohongi

Hati tak mungkin kau pecundangi

Walau banyak yang tlah terjadi

Ku tak mampu mengakhiri....


❤️🔬

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 20


EDISI 3

14 Juni 2021

Abah 19.43

hanya satu hati yang tersimpan...

.hanya satu hati yang tercurah...

Widi 19.44

Selasar... saat itu kau tinggalkan

Lina 19.47

Tinggalkan dia untuk menuju


ridho-Mu

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 21


Diana 19.53

Kabut malam menutupi jejakmu

Kibud 19.55

Jejak jejak rimba tak tau kemana

Abah 19.57

.hembusan angin malam menerpa


lembaran dedaunan

Aeni 19.57

Hanya cahaya sinar rembulan


yang menyapa

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 22


Kibud 19.55

Hallowww…itu suaranya

Widi 19.58

Coba saja saat itu kau mengalah


...

Kibud 19.58

Bukan mengeluh...

Diana 20.00

Tapi ku tau yang kuinginkan

Wida 20.02

disana tempat kita bertemu

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 23


Abah 20.02

.bersenda gurau

Kibud 20.02

Dan kamu tempat ku mengadu

Icha 20.14

Tempat mencurahkan segala isi


hati tanpa ada keraguan

Kibud 20.02

Rusak suasana tapi tak bisa rusak


hati ini

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 24


Wida 20.56

Hati yang tersakiti

Kibud 20.58

Tapi ku tak mampu membenci

Karena ku tau itu bukan menyakiti

Erna 20.58

Ku tetap berlari kearah mu

Wida 20.59

pecahkan saja gelas y biar ramai

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 25


Kibud 20.59

Tapi itulah mencintai sejati

Cinta yang mampu merubah

Cinta yang mampu memahami

Cinta yang mampu memberi

15 Juni 2021

Diana 04.38

Dek…kamu tahu punya keahlian


lebih lho…

Haah keahlian apa mas ??

Kamu pinter panahan ya dek…

Haaah? Ndak ah mas

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 26


Iyaaa, kamu pinter memanah hati
akuuu

Aku ko serasa kaya papan sasaran


di selasar itu ya dek

Wokwow….

(perbincangan mas bejo dan


mbak inah di sore hari)

Nci 08.24

Selasar lah …

Yang setia mendengar keluh kesal


ku

Selasar hanya sebuah tempat


sederhana

Tapi selasar setia pada hak dan


kewajibannya

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 27


Tanpa mengganggu hak milik yang
lain

16 Juni 2021

Abah 15.59

Ketika hati tersayat guratan pena


….

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 28


Edisi 4

16 Juni 2021

Widi 16.08

Bagaimana dengan tidak ada hati,


dan tidak mau tahu …

Kibud 16.13

Bicara ide dan tujuan bukan


tentang AKU tapi KITA

Nci 16.14

Aku…kamu…kita semua…

Menahan rasa yang sama…

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 29


Icha 16.16

Menutup mata

Menutup telinga

Menutup hati dan fikiran

Tak peduli dengan lingkungan,

Mencari aman agar tak tersentuh

Mengorbankan apapun yang


dapat

Dikorbankan demi posisi tak


tersentuh

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 30


Dadan 16.59

Kalau hati sudah jadi batu

Maka nalarpun menjadi tumpul

Diana 17.00

Hakekat sangat mudah dibuat

Relaita sangat mudah


dihempaskan

Kibud 17.01

Hakikat program pimpinan adlah


program yang dipimpin

Hakikat keinginan penguasa


adalah keinginan warga

Hilangkan keinginan untuk bisa

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 31


Merasakan kebutuhan sekitarmu

Apakah kita tega anaka kita butuh


sendok

Untuk sementara kita


mempertontonkan pakaian yang
indah

Apakah sama arti hidup dengan


keindahan

Erna 17.10

Di seberang sana, selasar Menara


menjadi saksi ….

Bersamanya kulihat kehidupan


dari sisi lain…

Dan kinni di tempat ini, Kembali


sendiri ku melihat sisi lain
kehidupan …
ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 32
Wida 19.13

Tak perlu alasan untuk mencintai

Tak perlu alasan untuk membenci

Kibud 20.33

Tak perlu alsan u tuk makan nasi


goreng juga

Icha 20.36

Tidak smeua hal dapat dicerna


logika

Ikatan hati membuat kita saling


menyayangi tanpa perlu alas an

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 33


19 Juni 2021

Abah 19.59

Ketika………

Widi 20.00

Malam ini

Kibud 20.03

Hujan

Aeni 20.03

Langit begitu gelap

Hujan tak kunjung reda

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 34


Bintang pun tertutup awan
hhitam

Tak ada yang menyinari

Widi 20.10

Dingin menghujam tulang rusukku

Nci 20.14

Menggigil badanku

Abah 20.33

Menggila badanku

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 35


Erna 20.34

Tak ada orang yang datang


selamanya

Suatu saat dia akan berhenti

Sebab pada akhirnya, kita kan

Meluoakan dan merelakannya

Sampai saat itu..

Perlakukan dan sambutlah dia


dengan hangat

Kibud 21.09

Hari ini terasa Lelah

Namun Lelah yang indah

Darah terasa berkurang

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 36


Namun rindu bertambah

Sungguh aneh memang

Rintik hujan seharusnya terasa


dingin

Namun terasa hangat seperti


siduru

Nci 21.16

Ternyata anda duduk atas kompor


menyala

Abah 21.22

Ternyata ….oh…ternyata….

Hembusan angin malam….

Membuat diri ini… menggigil…

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 37


Erna 21.23

Mencekam

Nci 21.33

Kalbuku…

Erna 22.09

Kenangan yang memudar dan


menjadi samar

Begitu mematahkan hati

Aku massih merindukan

Dirimu yang kubenci

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 38


Padahal kini, aku baik-baik saja

Aku tak butuh cinta

Bodohnya aku…

Mengapa aku menangis ??

Padahal kau tak kan Kembali

Aku benci diriku yang tak bisa

Melupakanmu

Sampai kapankah

Hatiku akan sakit ??

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 39


Edisi 5

25 juni 2021

Kibud 20.45

Selamat datang hujan

Aku tau itu membawa kebaikan

Selamat datang malam

Dengan keyakinan menenangkan


siang

Selamat beristirahat mata

Selamat berisitirahat raga

Selamat berisitirahat jiwa

Dan selamat berisitirahat berjuta


rasa….

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 40


Selamat malam semua dan
selamat beriistirahat

Edisi 6

30 juni 2021

Widi 20.49

Katakan apapun yang ingin


diucapkan

Keluarkan apapun yang ingin


dimunculkan

Kibud 21.45

Rabu…

Hanya empat huruf untuk


membentuk hari itu..

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 41


Cukup pendek namun terasa
lambat

Cerah terlihat…namun terasa


sunyi

Aneh rasanya tak tau kenapa…

Wida 21.49

Malam kamis…

Ada sepuluh huruf, lumayan


Panjang

Untuk menemani begadangku

Semoga hasilnya berbuah manis

Demi masa depan yang harmonis

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 42


4 juli 2021

Kibud 21.51

Malam ini…ijinkanlah aku


berpuisi…

Hal paling cape di dunia ini


ternyata bukan masalah ….

Tapi sikap dalam menghadapi


masalah…

Lalu hal paling jelek ternyata


bukan sikap seseorang

Terhadap kita

Tapi yang jelek adalah fikiran


negative…

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 43


Lalu… yang terberat kata “dilan”
adalah memiliki rasa rindu

Tapi itu kurang berat disbanding


tidak dirindukan…

Fikiran dan hatiku hari ini aku


maafkan dirimu

Karena telah berfikiran negative,

Merasa tak dirindukan, karena


ternyata telah salah menyikapi

Dan memahami masalah dan


kondisi

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 44


5 juli 2021

Kibud 20.28

Hari boleh dan pasti berganti ….

Siang telah diselimuti malam …

Dan matahari piket berganti bulan


….

Kepastian adalah tentang semua


perubahan itu ….

Namun ada yang pasti namun


tidak berubah …

Dialah rasa, dialah rindu……

ANTOLOGI PUISI MUDA MUDI 45

Anda mungkin juga menyukai