Bernalar Kritis
Profil Pelajar Pancasila Mengajukan pertanyaan untuk menganalisis secara kritis permasalahan yang
kompleks dan abstrak.
Kreatif
Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan
mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika
gagasannya direalisasikan.
Tujuan Pembelajaran
A3 -R3- BBA2- D1
1. Peserta didik mampu menguraikan definisi kritik seni secara kelompok menurut pendapatnya.
2. Peserta didik mampu mendefinisikan jenis-jenis kritik secara kelompok seni minimal 3 jenis
3. Peserta didik mampu mendeskripsikan tahapan kritik seni minimal 4 tahap
4. Peserta didik mampu menulis laporan kritik seni sesuai tahapan kritik dengan 1 pendekatan kritik
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
KRITIK SENI
Kritik seni merupakan sebuah aktivitas pemberian respon terhadap satu karya yang bisa memunculkan
kelemahan serta kekuatan yang dimilikinya. Semua informasi penilaian dengan berbagai aspeknya mampu
menunjukan kualitas satu karya. Tak hanya mampu meningkatkan pemahaman akan karya tersebut, kritik
sastra juga menjadi standar untuk karya seni selanjutnya.
Kritik seni memiliki fungsi utama yaitu sebagai pengisi ranah apresiasi dan persepsi karya seni, penikmat
seni, maupun antara seniman. Kritik seni memiliki gaya tulisan maupun lisan untuk menganalisa, eksplorasi,
sebagai media komunikasi antara seniman dan penikmat seni menjadi lebih mudah.
Pendekatan Kritik
1. Pendekatan formalistik : mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya
terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.
2. Pendekatan ekspresivisme : menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia, kritik seni
ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara
efektif, intensif dan penih gairah.
3. Pendekatan instrumentalistis : menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan
tujuan moral, agama, politik dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai
instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi
masyarakat.
Interpretasi
Yaitu mencoba untuk memahami atau menafsirkan makna dari sebuah karya seni. Dalam hal ini termasuk
juga isu lingkungan, simbol yang ada dan pertanyaan. Penafsiran ini bebas dan terbuka serta tentu
dipengaruhi oleh pengetahuan, wawasan, dan pandangan para kritikus. Luasnya wawasan sang kritikus akan
membuat kritik menjadi semakin detail.
Penilaian
Penilaian merupakan langkah penting pertama dalam tahapan kritik karya seni yang memiliki tujuan untuk
melihat kualitas karya seni bila dibandingkan dengan karya lainnya. Aspek formal dan kontekstual menjadi
landasannya. Berikut ini tahapan rinci langkah penilaian:
1. Menelaah segi pandang khusus dan kebutuhan khusus sebagai latar belakangnya
2. Membandingkan dengan sebanyak mungkin karya sejenis
3. Menentukan fungsi karya
4. Menentukan seberapa besar penyimpangan dari karya yang telah ada
Copyanugrah
Profil karya
Pelukis : Hendra Gunawan
Judul : mencari kutu rambut
Bahan : cat minyak
Media : Kanvas 84 cm x 65 cm
Tahun pembuatan : 1953
Deskripsi
Lukisan ‘mencari kutu rambut’ memperlihatkan dua perempuan dewasa berkebaya di mana wanita
yang satu mencari kutu di rambut yang lainnya dan wanita lainnya mencari rambut di kepala
anaknya. Ekspresi wanita pertama serius dengan rambut pendeknya. Rambut wanita kedua
panjang terurai, Rambut anaknya nampak bergelombang dan pendek.
Analisis formal
Ini adalah lukisan bergaya ekspresionis dengan warna serta background sederhana seperti warna
biru yang cocok disandingkan dengan warna dari baju yang dipakai oleh wanita pertama.
Kebayanya sederhana menunjukan adat jawa. Kejawaannya juga diperlihatkan oleh mainan
wayang yang dipegang oleh sang anak kecil.
Evaluasi (penilaian)
Seniman ingin menunjukan kebiasaan di adat jawa yaitu mencari kutu. Jawanya kental dengan
pemakaian kebaya dan juga wayang sebagai mainan anak.
Kelebihan
Lukisan ini menarik, seniman mencoba menunjukan budaya aktivitas masyarakat di desa yaitu
wanita.
Kekurangan
Terlalu sederhana, proporsi tubuh manusia yang aneh, warna baju dan background menyatu,
warna tanah dan kain jarik yang hampir sama.
1. Deskripsi
“Meraba Diri” merupakan nama dari sebuah lukisan karya Ivan Sagita. Lukisan ini dibuat pada tahun
1988 dengan menggunakan kanvas berukuran 72X90 cm dan cat minyak. Dilansir dari
Encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, diketahui bahwa Ivan Sagita merupakan seorang pelukis yang
sering mengangkat unsur kemanusiaan serta sosio-kultural dalam karya-karyanya.
2. Analisis
Lukisan ”Meraba Diri” memiliki gaya surealisme. Menurut KBBI, surealisme berarti gagasan di atas
realisme atau bersifat spontan berdasarkan kekuatan alam mimpi dan alam bawah sadar. Lukisan
Ivan memiliki kecenderungan surealisme karena menekankan pengungkapan masalah-masalah
psikologis melalui tanda yang memiliki sifat simbolis.
3. Interpretasi
Makna “Meraba Diri” pada lukisan Ivan tergambarkan dengan adanya objek menyerupai tiga tubuh
manusia yang dua diantaranya tampak memegang area wajah. Sosok manusia yang digambarkan
oleh Ivan pun beragam baik ukuran tubuhnya, bentuk rambut, kepala, hingga terlihat atau tidaknya
telinga dari tiga manusia tersebut.
4. Evaluasi
Lukisan “Meraba Diri” karya Ivan sangat indah dipandang dan memiliki makna tersendiri bagi setiap
orang yang melihatnya. Komposisi warna yang digunakan pun membuat lukisan ini tampak hidup
dan bercerita. Selanjutnya, gaya surealisme mungkin akan lebih baik digunakan untuk
merepresentasikan realitas sosial yang berkembang di masa kini.
Deskripsi
Analisis Formal
Interpretasi
Evaluasi
(Penilaian)
(kekurangan &
kelebihan)
Ket :
kolom nilai diisi skor tertinggi berdasarkan rubrik penilaian presentasi
Kolom nilai diisi = skor peserta didik x 100 %
total skor
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN KRITIK SENI
Aspek Skor Kriteria Skor
- Melakukan pengamatan penuh
4
- Mendeskripsikan sesuatu apa adanya sesuai penglihatan mata
- Menggunakan istilah teknis
- Menggunakan tata Bahasa yang baik
Deskripsi Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
1
terpenuhi
- mengungkap unsur-unsur rupa
- mengungkap prinsip rupa
4
- membahas teknik
- analisa alat dan bahan
Analisis Formal Terdapat 3 kriteria pada penulisan materi dari skor 4 tidak
3
terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada penulisan materi dari skor 4 tidak terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada penulisan materi dari skor 4 tidak
1
terpenuhi
- menafsirkan makna
4
- isu lingkungan,
- simbol yang ada dan
- menggunakan tata Bahasa yang baik
Interpretasi Terdapat 3 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
1
terpenuhi
1. Menelaah segi pandang khusus dan kebutuhan khusus sebagai
latar belakangnya
2. Membandingkan dengan sebanyak mungkin karya sejenis
4
3. Menentukan fungsi karya
4. Menentukan seberapa besar penyimpangan dari karya yang telah
ada
Evaluasi
Terdapat 3 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
1
terpenuhi
GLOSSARIUM
Kritik populer :. jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi masyarakat pada umumnya.
Kritik jurnalis : jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada
publik melalui media massa
Kritik pedagogik : kegiatan kritik yang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan artistik serta estetika pelajar
seni.
Kritik ilmiah : jenis kritik yang bersifat akademis dan memerlukan wawasan, pengetahuan, kemampuan, dan
kepekaan yang tinggi untuk menanggapi sebuah karya seni
Pendekatan formalistik : mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas
dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.
Pendekatan ekspresivisme : menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia, kritik seni
ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara
efektif, intensif dan penih gairah.
Pendekatan instrumentalistis : menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan
tujuan moral, agama, politik dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian
DAFTAR PUSTAKA
Monika Irayati, Saraswati Dewi (2021), Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK kelas X Puskurbuk
Kemdikbudristek
https://mamikos.com/info/contoh-kritik-karya-seni-rupa-singkat-pljr/
Probosiwi, M.Sn. (2021) Diktat Materi Kritik Seni dan Poster, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
https://www.yuksinau.id/kritik-seni-pengertian-jenis-bentuk/
https://www.gurupendidikan.co.id/kritik-seni/
ASESMEN
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya.
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya sudah bisa menjelaskan definisi kritik seni.
2 Saya sudah bisa membedakan jenis kritik seni
3 Saya sudah bisa menguraikan tahapan kritik seni
4 Saya sudah bisa membuat laporan kritik seni dengan menggunakan salah satu
jenis kritik dan pendekatan kritik
5 Saya dapat mempresentasikan laporan kritik seni di hadapan teman-teman
dengan baik
DAFTAR CEKLIS (observasi) PROFIL PELAJAR PANCASILA
Bergotong Bernalar Kritis Kreatif
No. NISN Nama Peserta Didik Royong
MB SB BSH MB SB BSH MB SB BSH
1
2
3
4
5
7 dst
Ket :
MB : Mulai Berkembang
SB : Sudah Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan