Anda di halaman 1dari 10

MODUL AJAR

Asal Sekolah SMK Negeri 5 Bandung


Tahun Pelajaran 2022-2023
Kelas X
Alokasi Waktu 2 x 45 menit
Jumlah Pertemuan 1
Fase Capaian E
Elemen Mengalami, Merefleksikan, Berpikir dan Bekerja Artistik, Berdampak
Bergotong royong
Aktif menyimak untuk memahami dan menganalisis informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan keprihatinan yang disampaikan oleh orang lain dan kelompok
menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif, serta menggunakan
berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah guna mencapai
berbagai tujuan bersama.

Bernalar Kritis
Profil Pelajar Pancasila Mengajukan pertanyaan untuk menganalisis secara kritis permasalahan yang
kompleks dan abstrak.

Kreatif
Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan
mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika
gagasannya direalisasikan.

Model Pembelajaran Problem Based Learning


Moda Pembelajaran Tatap Muka/luring
Metode Pembelajaran Diskusi kelompok
Bentuk Penilaian Laporan kritik seni
Materi Ajar Kritik Seni
Kritik Populer, kritik jurnalis, kritik pedagogik, kritik ilmiah
Kata Kunci
Pendekatan mimetik, ekspresif, struktural, semiotik
Laptop, infocus, internet, whiteboard, boardmarker, karya seni rupa, video
Sarana dan Prasarana
pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran


Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan
pengalaman dan pengamatannya terhadap lingkungan, perasaan, empati atau
Mengalami
penilaiannya secara visual dengan menggunakan proporsi, gestur, ruang yang rinci.
Karya peserta didik mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik,
teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).
Peserta didik mampu secara kritis mengevaluasi dan menganalisa efektivitas pesan
Merefleksikan dan penggunaan medium sebuah karya, pribadi maupun orang lain serta
menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan langkah pembelajaran
selanjutnya.
Berpikir dan Bekerja Peserta didik mampu berkarya dan mengapresiasi berdasarkan perasaan, empati
Artistik dan penilaian pada karya seni secara ekspresif, produktif, inventif dan inovatif.
Peserta didik mampu menggunakan kreativitasnya, mengajukan pertanyaan yang
bermakna dan mengembangkan gagasan dan menggunakan berbagai sudut
pandang untuk mendapatkan gagasan, menciptakan peluang, menjawab tantangan
dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga mampu
bekerja secara mandiri, bergotong royong maupun berkolaborasi dengan bidang
Peserta didik mampu membuat karya sendiri atas dasar perasaan, minat, nalar
Berdampak
dan sesuai akar budaya pada masyarakatnya

Tujuan Pembelajaran
A3 -R3- BBA2- D1
1. Peserta didik mampu menguraikan definisi kritik seni secara kelompok menurut pendapatnya.
2. Peserta didik mampu mendefinisikan jenis-jenis kritik secara kelompok seni minimal 3 jenis
3. Peserta didik mampu mendeskripsikan tahapan kritik seni minimal 4 tahap
4. Peserta didik mampu menulis laporan kritik seni sesuai tahapan kritik dengan 1 pendekatan kritik

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1

Tahap Kegiatan Pembelajaran


➢ Membuka proses belajar dengan salam.
➢ Mengecek kehadiran peserta didik
➢ Mengkondisikan kelas
Pendahuluan
➢ Sharing literasi oleh peserta didik
10’
➢ Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang akan di capai.
➢ Guru melaksanakan apersepsi materi pekan lalu kaitannya dengan pembelajaran
hari ini
Orientasi Peserta Didik pada masalah
- Guru mengajukan pertanyaan pemantik :
Apa definisi kritik seni menurut kalian?
Adakah yang bisa memberikan contoh kritik seni ?
- Guru menayangkan tayangan mengenai materi kritik seni
https://youtu.be/DS6el9Skw0g dan memberikan masalah yang akan dipecahkan
- Peserta didik mengamati tayangan dan memahami masalah yang diberikan guru.

Inti Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.


70’ - Peserta didik berdiskusi mengenai pertanyaan tersebut dengan menggali informasi
dari berbagai sumber belajar.
- Peserta didik secara berkelompok melakukan pengamatan terhadap gambar yang
akan dianalisis sebagai bahan kritik seni
- Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada LKPD
-
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
- Guru melakukan bimbingan terhadap hasil analisis pengamatan karya dan analisis
kritik
- Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/sumber) untuk
bahan diskusi kelompok (link untuk materi teknik, alat dan bahan berkarya seni
rupa 2 dimensi https://youtu.be/WGFOH8JeuoU , link untuk materi prinsip seni
rupa https://youtu.be/zqU0W3VvL9A )
-
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga hasil
setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.
- Kelompok melakukan diskusi untuk menghasil-kan solusi pemecahan masalah dan
hasilnya dipresentasikan/disajikan dalam bentuk karya.
-
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok
memberikan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain
- Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan
apresiasi.
- Guru memberikan penguatan/umpan balik terhadap hasil presentasi kelompok
- Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
Penutup dipelajari.
10’ - Guru mengingatkan peserta didik mengenai materi pada pertemuan berikutnya.
- Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.
Jika guru atau siswa tidak dapat melaksanakan prosedur kegiatan belajar dengan
berbagai alasan, siswa dapat melakukan pembelajaran mandiri. Untuk itu, diharapkan
bagi para guru untuk membuat materi pembelajaran secara utuh sebelum
Pembelajaran pembelajaran dilakukan agar materi dapat disebarluaskan kepada siswa jika
Alternatif
pertemuan tatap muka tidak bisa dilakukan. Setelah itu, siswa melakukan
pembelajaran mandiri dengan memahami isi materi yang diberikan dan membuat
tugas presentasi seperti yang dituliskan pada lembar kerja. (LKPD terlampir)
Rangkuman Materi

KRITIK SENI

Kritik seni merupakan sebuah aktivitas pemberian respon terhadap satu karya yang bisa memunculkan
kelemahan serta kekuatan yang dimilikinya. Semua informasi penilaian dengan berbagai aspeknya mampu
menunjukan kualitas satu karya. Tak hanya mampu meningkatkan pemahaman akan karya tersebut, kritik
sastra juga menjadi standar untuk karya seni selanjutnya.

Kritik seni memiliki fungsi utama yaitu sebagai pengisi ranah apresiasi dan persepsi karya seni, penikmat
seni, maupun antara seniman. Kritik seni memiliki gaya tulisan maupun lisan untuk menganalisa, eksplorasi,
sebagai media komunikasi antara seniman dan penikmat seni menjadi lebih mudah.

Tujuan Kritik Karya Seni


Sebuah kritik karya seni memiliki dua tujuan yaitu:
1. Sebagai sarana memperkenalkan atau mempromosikan minat terhadap karya seni dan budaya
2. Sebagai usaha memahami, mengapresiasi, dan menghargai karya seni menyangkut perbedaan yang ada
di kehidupan sehari-hari

Jenis-jenis Kritik Seni


1. Kritik Populer : jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi masyarakat pada umumnya. Tanggapan
yang disampaikan melalui kritik jenis ini bersifat pengenalan karya secara umum. Dalam tulisan kritik
populer, biasanya dipergunakan bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh
masyarakat luas.
2. Kritik Jurnalistik : jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka
kepada publik melalui media massa. Kritik ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih
dalam dan tajam. Kritik jurnalistik cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari
sebuah karya seni, karena sifat dari media massa dalam mengomunikasikan hasil tanggapannya.
3. Kritik Pedagogik (kependidikan) : merupakan kegiatan kritik yang bertujuan untuk meningkatkan
kepekaan artistik serta estetika pelajar seni.
4. Kritik Ilmiah (keilmuan) : merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dan memerlukan wawasan,
pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan yang tinggi untuk menanggapi sebuah karya seni

Pendekatan Kritik
1. Pendekatan formalistik : mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya
terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.
2. Pendekatan ekspresivisme : menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia, kritik seni
ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara
efektif, intensif dan penih gairah.
3. Pendekatan instrumentalistis : menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan
tujuan moral, agama, politik dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai
instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi
masyarakat.

Tahapan dan Cara Membuat Kritik Karya Seni


Berikut ini tahapan cara membuat sebuah kritik karya seni:
Deskripsi
Deskripsi adalah langkah untuk melihat, merekam, menemukan, dan menjelaskan semua yang terlihat oleh
mata secara apa adanya. Dalam tahapan ini belum ada analisa atau pun kesimpulan. Untuk bisa
melakukannya seorang kritikus seni harus memiliki pengetahuan akan istilah teknis umum dunia seni.
Analisis formal
Tahapan ini memiliki fungsi untuk bisa mengungkap struktur atau elemen formal penyusunnya. Sama seperti
tahapan sebelumnya, kritikus seni harus tahu unsur seni dan prinsip penataan.

Interpretasi
Yaitu mencoba untuk memahami atau menafsirkan makna dari sebuah karya seni. Dalam hal ini termasuk
juga isu lingkungan, simbol yang ada dan pertanyaan. Penafsiran ini bebas dan terbuka serta tentu
dipengaruhi oleh pengetahuan, wawasan, dan pandangan para kritikus. Luasnya wawasan sang kritikus akan
membuat kritik menjadi semakin detail.

Penilaian
Penilaian merupakan langkah penting pertama dalam tahapan kritik karya seni yang memiliki tujuan untuk
melihat kualitas karya seni bila dibandingkan dengan karya lainnya. Aspek formal dan kontekstual menjadi
landasannya. Berikut ini tahapan rinci langkah penilaian:
1. Menelaah segi pandang khusus dan kebutuhan khusus sebagai latar belakangnya
2. Membandingkan dengan sebanyak mungkin karya sejenis
3. Menentukan fungsi karya
4. Menentukan seberapa besar penyimpangan dari karya yang telah ada

Contoh Penulisan Kritik Seni 1

Copyanugrah

Profil karya
Pelukis : Hendra Gunawan
Judul : mencari kutu rambut
Bahan : cat minyak
Media : Kanvas 84 cm x 65 cm
Tahun pembuatan : 1953

Deskripsi
Lukisan ‘mencari kutu rambut’ memperlihatkan dua perempuan dewasa berkebaya di mana wanita
yang satu mencari kutu di rambut yang lainnya dan wanita lainnya mencari rambut di kepala
anaknya. Ekspresi wanita pertama serius dengan rambut pendeknya. Rambut wanita kedua
panjang terurai, Rambut anaknya nampak bergelombang dan pendek.
Analisis formal

Ini adalah lukisan bergaya ekspresionis dengan warna serta background sederhana seperti warna
biru yang cocok disandingkan dengan warna dari baju yang dipakai oleh wanita pertama.
Kebayanya sederhana menunjukan adat jawa. Kejawaannya juga diperlihatkan oleh mainan
wayang yang dipegang oleh sang anak kecil.

Evaluasi (penilaian)
Seniman ingin menunjukan kebiasaan di adat jawa yaitu mencari kutu. Jawanya kental dengan
pemakaian kebaya dan juga wayang sebagai mainan anak.
Kelebihan
Lukisan ini menarik, seniman mencoba menunjukan budaya aktivitas masyarakat di desa yaitu
wanita.
Kekurangan
Terlalu sederhana, proporsi tubuh manusia yang aneh, warna baju dan background menyatu,
warna tanah dan kain jarik yang hampir sama.

Contoh Penulisan Kritik Seni 2

Lukisan Meraba Diri karya Ivan Sagita. Sumber: Encyclopedia.jakarta-tourism.go.id

1. Deskripsi
“Meraba Diri” merupakan nama dari sebuah lukisan karya Ivan Sagita. Lukisan ini dibuat pada tahun
1988 dengan menggunakan kanvas berukuran 72X90 cm dan cat minyak. Dilansir dari
Encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, diketahui bahwa Ivan Sagita merupakan seorang pelukis yang
sering mengangkat unsur kemanusiaan serta sosio-kultural dalam karya-karyanya.

2. Analisis
Lukisan ”Meraba Diri” memiliki gaya surealisme. Menurut KBBI, surealisme berarti gagasan di atas
realisme atau bersifat spontan berdasarkan kekuatan alam mimpi dan alam bawah sadar. Lukisan
Ivan memiliki kecenderungan surealisme karena menekankan pengungkapan masalah-masalah
psikologis melalui tanda yang memiliki sifat simbolis.
3. Interpretasi
Makna “Meraba Diri” pada lukisan Ivan tergambarkan dengan adanya objek menyerupai tiga tubuh
manusia yang dua diantaranya tampak memegang area wajah. Sosok manusia yang digambarkan
oleh Ivan pun beragam baik ukuran tubuhnya, bentuk rambut, kepala, hingga terlihat atau tidaknya
telinga dari tiga manusia tersebut.

4. Evaluasi
Lukisan “Meraba Diri” karya Ivan sangat indah dipandang dan memiliki makna tersendiri bagi setiap
orang yang melihatnya. Komposisi warna yang digunakan pun membuat lukisan ini tampak hidup
dan bercerita. Selanjutnya, gaya surealisme mungkin akan lebih baik digunakan untuk
merepresentasikan realitas sosial yang berkembang di masa kini.

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama Kelompok : ……………………………………..


Materi : Kritik Seni (pada Gambar Bentuk)
Nama Anggota Kelompok :
1. ……………………………………..
2. ……………………………………..
3. ……………………………………..
4. ……………………………………..
5. ……………………………………..
Intruksi Pengerjaan :
1. Siswa memahami uraian tahapan kritik seni
2. Siswa melakukan pengamatan terhadap gambar/karya yang diperlihatkan
3. Silahkan diskusikan hasil pengamatan :

Tahapan Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Nilai

Deskripsi

Analisis Formal

Interpretasi

Evaluasi
(Penilaian)
(kekurangan &
kelebihan)

Ket :
kolom nilai diisi skor tertinggi berdasarkan rubrik penilaian presentasi
Kolom nilai diisi = skor peserta didik x 100 %
total skor
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN KRITIK SENI
Aspek Skor Kriteria Skor
- Melakukan pengamatan penuh
4
- Mendeskripsikan sesuatu apa adanya sesuai penglihatan mata
- Menggunakan istilah teknis
- Menggunakan tata Bahasa yang baik
Deskripsi Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak
1
terpenuhi
- mengungkap unsur-unsur rupa
- mengungkap prinsip rupa
4
- membahas teknik
- analisa alat dan bahan
Analisis Formal Terdapat 3 kriteria pada penulisan materi dari skor 4 tidak
3
terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada penulisan materi dari skor 4 tidak terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada penulisan materi dari skor 4 tidak
1
terpenuhi
- menafsirkan makna
4
- isu lingkungan,
- simbol yang ada dan
- menggunakan tata Bahasa yang baik
Interpretasi Terdapat 3 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
1
terpenuhi
1. Menelaah segi pandang khusus dan kebutuhan khusus sebagai
latar belakangnya
2. Membandingkan dengan sebanyak mungkin karya sejenis
4
3. Menentukan fungsi karya
4. Menentukan seberapa besar penyimpangan dari karya yang telah
ada
Evaluasi
Terdapat 3 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kemampuan presentasi dari skor 4 tidak
1
terpenuhi
GLOSSARIUM
Kritik populer :. jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi masyarakat pada umumnya.
Kritik jurnalis : jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada
publik melalui media massa
Kritik pedagogik : kegiatan kritik yang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan artistik serta estetika pelajar
seni.
Kritik ilmiah : jenis kritik yang bersifat akademis dan memerlukan wawasan, pengetahuan, kemampuan, dan
kepekaan yang tinggi untuk menanggapi sebuah karya seni
Pendekatan formalistik : mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas
dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.
Pendekatan ekspresivisme : menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia, kritik seni
ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara
efektif, intensif dan penih gairah.
Pendekatan instrumentalistis : menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan
tujuan moral, agama, politik dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian

DAFTAR PUSTAKA
Monika Irayati, Saraswati Dewi (2021), Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK kelas X Puskurbuk
Kemdikbudristek
https://mamikos.com/info/contoh-kritik-karya-seni-rupa-singkat-pljr/
Probosiwi, M.Sn. (2021) Diktat Materi Kritik Seni dan Poster, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
https://www.yuksinau.id/kritik-seni-pengertian-jenis-bentuk/
https://www.gurupendidikan.co.id/kritik-seni/

ASESMEN

Lembar Penilaian Diri


Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................

Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya.
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya sudah bisa menjelaskan definisi kritik seni.
2 Saya sudah bisa membedakan jenis kritik seni
3 Saya sudah bisa menguraikan tahapan kritik seni
4 Saya sudah bisa membuat laporan kritik seni dengan menggunakan salah satu
jenis kritik dan pendekatan kritik
5 Saya dapat mempresentasikan laporan kritik seni di hadapan teman-teman
dengan baik
DAFTAR CEKLIS (observasi) PROFIL PELAJAR PANCASILA
Bergotong Bernalar Kritis Kreatif
No. NISN Nama Peserta Didik Royong
MB SB BSH MB SB BSH MB SB BSH
1
2
3
4
5

7 dst
Ket :
MB : Mulai Berkembang
SB : Sudah Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan

Anda mungkin juga menyukai