Anda di halaman 1dari 50

MANAJEMEN OPERASIONAL

KUMPULAN MATERI DAN TUGAS SEMSTER III

OLEH :

RISKIA NURUL AULIA


2022410240

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS FLORES
ENDE
2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat karunian-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini yang berjudul
“Kumpulan Materi dan Tugas” tepat pada waktunya. Tulisan ini yelah disusun dengan
maksimal guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasional di
Universitas Flores.

Terlepas dari itu, penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan. Baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis
menerima kritik dan saran dari pembaca agar dapat dilakukan pada tulisan ini.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I KMPULAN MATERI.........................................................................................4
1.1. STRATEGI OPERASIONAL DI LINGKUNGAN GLOBAL............................4
1.2. MANAJEMEN PROYEK....................................................................................8
1.3. PERAMALAN...................................................................................................12
1.4. DESAIN PRODUK DAN JASA........................................................................19
1.5. STRATEGI PROSES.........................................................................................29
1.6. STRATEGI LOKASI.........................................................................................34
1.7. TATA LETAK (LAY OUT)..............................................................................42
BAB II KUMPULAN TUGAS......................................................................................50

3
BAB I

KUMPULAN MATERI

Materi 1

1.1 STRATEGI OPERASIONAL DI LINGKUNGAN GLOBAL

Strategi operasional di lingkungan global adalah pendekatan yang digunakan oleh


perusahaan untuk mengatur dan mengelola operasi mereka secara efektif di pasar global yang
kompleks dan terus berubah. Tujuan strategi operasional ini adalah untuk mencapai
keunggulan kompetitif, meningkatkan efisiensi operasional, dan mampu beradaptasi dengan
tantangan dan peluang yang muncul di lingkungan global.

Misi

• Misi adalah tujuan rasionalisasi atas keberadaan organisasi,menunjukkan kontribusi a


pakah yang dapat diberikan kepada
masyarakat, atau menunjukkan kearah mana organisasi akan melangkah.
• Misi menjadi pembatas, fokus organisasi dan konsep dimana organisasi akan
melakukan kegiatannya.
• Jika misi organisasi telah ditetapkan, maka masing-masing departemen fungsional
pemasaran, produk operasi, dll dapat pula menentukan misi penunjang.

Strategi

• Setelah misi ditetapkan, maka strategi dan implementasinya dapat dimulai.

• Strategi menunjukkan bagaimana organisasi akan bekerja untuk mencapai misi dan tuj
uan-tujuannya, atau merupakan action plan organisasi untuk mencapai misinya.

• Setiap departemen fungsional memiliki strategi untuk mencapai misinya dan


menunjang pencapaian misi organisasi.Strategi di kembangkan untuk memaksimalkan
kekuatan dan peluangyang ada, menetralisir hambatan dan menghilangkan
kelemahan.

• Tiga konsep strategi untuk mencapai misi yaitu diferensiasi, cost leadership dan
respon yang cepat, ini berarti bahwa manajer operasi harus menghasilkan produk yang
lebih baik atau paling tidak berbeda dan lebih responsi.

• Manajer operasi harus menerjemahkan tiga konsep ini kedalam kegiatan-kegiatannya.

• Salah satu atau kombinasi dari ketiga konsep ini akan menghasilkan system yang
memiliki keunggulan khusus di atas pesaing.

4
Mengembangkan Misi Dan Strategi Perusahaan

Perusahaan yang beroperasi seharusnya mempunyai suatu misi sehingga bisa mengetahui
arah tujuan yang ingin dicapai, Misi dapat diartikan sebagai alasan pendirian organisasi.
Memberi batasan dan focus. Menjawab pertanyaan tentang, apa yang akan diberikan kepada
masyarakat. Adapun misi perusahaan yang ditetapkan, diantaranya sangat ditentukan faktor
lingkungan konsumen, nilai dan filosofi yang berlaku, pertumbuhan
perusahaan, citra di masyarakat.

Untuk mencapai misi yangtelah ditetapkan dengan efektif dan efisien maka organisasi pe
rlumenetapkan strategi tertentu.Oleh karena itu strategi dapat diartikan sebagai
perencana tindakan untuk mencapai misi. Memperlihatkan bagaimana misi akan dicapai.
Merancang pola tentang bagaimana menghadapi serta menyelesaikan hambatan yang akan
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan.

Strategi

Berikut adalah beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan
strategi operasional di lingkungan global:

• Analisis lingkungan global: Perusahaan harus memahami karakteristik pasar global,


termasuk persaingan, regulasi, keanekaragaman budaya, dan tren teknologi. Analisis
ini akan membantu perusahaan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang
tantangan dan peluang yang dihadapi.

• Adaptasi lokal: Perusahaan harus mampu mengadaptasi operasi mereka dengan


mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pelanggan setempat. Budaya, bahasa,
aturan bisnis, dan kebiasaan konsumen berbeda di setiap pasar. Dengan memahami
perbedaan ini, perusahaan dapat mengubah strategi operasional mereka agar lebih
relevan dan menarik bagi pelanggan lokal.

• Inovasi: Inovasi produk, proses, dan model bisnis adalah kunci sukses dalam konteks
global. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi peluang baru yang muncul dan
berinovasi untuk memenuhi permintaan yang terus berubah. Inovasi juga dapat
membantu perusahaan membedakan diri dari pesaing dan mencapai keunggulan
kompetitif.

• Manajemen rantai pasokan global: Perusahaan harus memiliki sistem rantai


pasokan yang efisien dan andal untuk mendukung operasi mereka di pasar global. Ini
melibatkan manajemen pengadaan, produksi, distribusi, logistik, dan kolaborasi
dengan mitra bisnis di seluruh dunia. Manajemen rantai pasokan yang baik
memastikan ketersediaan produk yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat.

• Teknologi dan digitalisasi: Teknologi memainkan peran penting dalam strategi


operasional di lingkungan global. Perusahaan harus mengadopsi teknologi yang tepat
untuk mempercepat proses bisnis, meningkatkan transparansi, dan memperbaiki
kolaborasi dengan pemangku kepentingan. Digitalisasi juga memungkinkan

5
perusahaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan yang lebih baik.

• Kepatuhan terhadap regulasi: Peraturan bisnis dan hukum berbeda di setiap negara.
Perusahaan harus memastikan bahwa operasi mereka mematuhi aturan dan regulasi
yang berlaku di pasar target. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang
peraturan pajak, lingkungan, tenaga kerja, dan aspek hukum lainnya.

• Manajemen risiko: Lingkungan global penuh dengan risiko yang kompleks dan
beragam. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko
yang terkait dengan operasi mereka di pasar global. Manajemen risiko yang baik
melibatkan perencanaan keberlanjutan, manajemen krisis, keamanan perusahaan, dan
perlindungan terhadap risiko ekonomi, politik, dan lingkungan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, perusahaan dapat mengembangkan dan


menjalankan strategi operasional yang efektif di lingkungan global untuk mencapai
keberhasilan jangka panjang dan relevansi di pasar internasional.

Berikut adalah beberapa contoh strategi operasional yang dapat diterapkan di


lingkungan global:

• Pabrikasi lokal untuk mengurangi biaya logistik: Perusahaan dapat mendirikan


pabrik atau fasilitas produksi di negara-negara tertentu untuk mendekati pasar
regional, mengurangi biaya logistik, dan mempercepat waktu pengiriman produk
kepada pelanggan.

• Aliansi strategis dan kerjasama lintas batas: Perusahaan dapat membentuk


kemitraan atau aliansi dengan perusahaan lokal di negara target untuk memanfaatkan
pengetahuan dan jaringan mereka. Aliansi ini dapat membantu perusahaan memahami
kondisi pasar lokal, mengatasi hambatan budaya atau regulasi, dan memperluas
jangkauan pelanggan.

• Rantai pasokan global terintegrasi: Perusahaan dapat membangun rantai pasokan


yang terintegrasi dengan mitra bisnis di seluruh dunia. Dengan demikian, mereka
dapat memastikan ketersediaan bahan baku, mengelola persediaan dengan efisien, dan
mengoptimalkan distribusi produk di pasar global.

• Adopsi teknologi digital: Perusahaan dapat menerapkan teknologi digital seperti


Internet of Things (IoT), analitik data, otomatisasi, atau kecerdasan buatan (AI) dalam
operasi global mereka. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya,
dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan lebih baik.

• Penyesuaian produk dan pemasaran dengan preferensi lokal: Perusahaan harus


mengkustomisasi produk mereka untuk memenuhi kebutuhan, preferensi, dan budaya
lokal di negara target. Selain itu, strategi pemasaran juga harus disesuaikan dengan
mempertimbangkan bahasa, tren, dan kanal komunikasi yang efektif di pasar tertentu.

6
• Manajemen keberlanjutan dan tanggung jawab sosial: Perusahaan harus
memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan, perlindungan lingkungan, serta
tanggung jawab sosial di pasar global. Perusahaan harus mengelola dampak
operasional mereka terhadap lingkungan dan masyarakat lokal, serta memastikan
keberlanjutan jangka panjang dalam bisnis mereka.

• Manajemen risiko global: Dalam lingkungan global yang kompleks, perusahaan


harus mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait seperti risiko politik, risiko
keuangan, risiko pasokan, dan risiko reputasi. Perencanaan dan manajemen risiko
yang efektif dapat membantu perusahaan menghadapi tantangan dan mengoptimalkan
peluang di pasar global.

Setiap strategi operasional harus dikembangkan berdasarkan analisis yang sesuai terhadap
lingkungan bisnis global yang spesifik, serta didukung oleh pemahaman yang mendalam
tentang pasar, pesaing, dan pelanggan di negara target.

7
Materi 2

1.2 MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek itu suatu disiplin ilmu pada era tahun 1950-an, Amerika bangsa
yang pertama kali menggunakan ilmu manajemen proyek. Henry Gantt dapat dikatakan
bapak dari ilmu manajemen proyek, dan namanya pun menjadi metode yang digunakan,
bernama “Gantt Chart”. Perlu diingat bahwa mempelajari Manajemen Proyek itu tidak terlalu
sulit, karena didalamnya terdapat hal-hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia, hanya
ditambahkan sedikit logika dan aturan yang khusus.

Sedangkan Proyek itu usaha yang harus dilakukan dari awal hingga akhir pada suatu
kejadian, yang mempunyai batasan waktu – anggaran – sumber daya yang dibutuhi oleh
pelanggan. Meski pada akhir tujuan dari adanya proyek adalah untuk memuaskan pelanggan.

Maksudnya begini ketika ada suatu perusahaan besar maupun kecil menggunakan
manajemen proyek, yang terpenting adalah waktu yang tepat dalam membuat dan
memutuskan prediksi, serta penggunaan sumber daya dan laporan dalam penyampaian
produk atas hasil dari proyek yang dijalankan. Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa itu
adalah “proyek”? Diperlukan beberapa ciri-ciri/karakteristik dari proyek, yaitu : ada
sasaran/tujuan, memiliki rentang waktu/deadline, waktu biaya dan syarat kerja yang lengkap,
berurutan dari a hingga z, terkadang merupakan sesuatu event/kejadian yang sebelumnya
belum pernah dilakukan.

Sebagai mahasiswa manajemen kita dituntut untuk memahami bagaimana manajemen


proyek sistem informasi itu agar ilmu ini bisa di implementasikan dalam kehidupan nyata.
Untuk mengetahui secara lebih jelas tentang manajemen proyek sistem informasi maka
selanjutnya akan dibahas lebih mendetail mulai dari pengertian hingga metodologi umum
pelaksanaan proyek sistem informasi.

A. Pengertian Manajemen Proyek


 Proyek adalah tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang dinyatakan
secara konkret dan diselesaikan dalam periode tertentu.
 Manajemen proyek adalah upaya yang menggabungkan pengetahuan, keterampilan,
alat dan teknik khusus untuk memberikan sesuatu yang bernilai kepada orang-orang.
 Project management adalah proses memimpin tim untuk mecapai tujuan proyek atau
menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu. Ini mencakup perencanaan, komunikasi,
pelacakan, dan dokumentasi proyek.
B. Sasaran utama dalam manajemen proyek
 Pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek dalam budget yang telah ditentukan,
jangka waktu yang telah ditetapkan dan kualitas bangunan proyek sesuai dengan
spesifikasi teknik yang telah dirumuskan.

8
 Bagi kontraktor yang bonafide yaitu mengembangkan reputasi akan kualitas
pekerjaannya serta mempertahankannya.
 Menciptakan organisasi di kantor pusat maupun dilapangan yang menjamin
beroperasinya pekerjaan proyek secara kelompok (team work)
 Menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana, kondisi kerja,
keselamatan kerja dan komunikasi timbal balik yang terbuka antara atasan dan
bawahan.
 Menjaga keselarasan hubungan antara sesamanya, sehingga orang yang bekerja akan
didorong untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan dan keahlian mereka.

C. Tujuan manajemen proyek


 Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi
keterlambatan penyelesaian proyek.
 Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahkan lagi diluar dari
perencanaan biaya yang telah direncanakan.
 Kualitas sesuai dengan perencanaan.
 Proses kegiatan sesuai persyaratan.

D. Kegiatan-kegiatan dalam manajemen proyek


 Identifikasi objek yang akan dikelola.
 Konsep pengelolaan yang akan dipakai.
 Area ilmu manajemen proyek.
 Metode, teknik, dan prosedur.
 Aplikasi konsep manajemen proyek pada praktek penyelenggaraan (operasional)
proyek.
E. Kapan Manajemen Proyek Digunakan
Manajemen proyek digunakan bila menghadapi situasi sebagai berikut
 Menyangkut reputasi perusahaan
o Bila keberhasilan atau pelaksanaan (implementasi) suatu kegiatan berpengaruh besar
terhadap reputasi perusahaan, maka dianjurkan untuk menggunakan manajemen
proyek. Hal ini karena pendekatan ini memungkinkan mobilisasi tenaga dan sumber
daya lain secara efektif.
 Derajat keterkaitan dan ketergantungan yang amat besar
o Bila tujuan usaha dicapai dengan melaksanakan tugas-tugas yang memerlukan kerja
sama erat dari berbagai bidang internal maupun eksternal organisasi, maka akan terasa
perlunya arus horizontal dan penanggung jawab tunggal yang merupakan unsur
penting manajemen proyek.
 Besarnya ukuran kegiatan (usaha)
o Bilamana volume kegiatan sub organisasi secara substansial melebihi beban normal
pada kurun waktu tertentu, sehingga untuk melaksanakannya memerlukan tambahan
sumber daya, maka pendekatan pengelolaan dengan manajemen proyek berguna untuk

9
dipertimbangan dengan tujuan agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan
efisien.

F. Ruang lingkup proyek


 Menentukan waktu dimulai proyek.
 Perencanaan lingkup dari proyek yang akan dikerjakan.
 Pendefinisian dari ruang lingkup proyek.
 Verifikasi proyek dan kontrol atas perubahan yang mungkin saja terjadi ketika proyek
tersebut dimulai.
G. Menurut buku ‘’Project Management Body of Knowledge (PMBOK)’’, proses
penanganan waktu dalam manajemen proyek terdiri dari :
 Plan schedule management (manajemen perencanaan jadwal)
 Define Activities (pendefinisian kegiatan)
 Sequence Activities (urutan kegiatan)
 Estimate Activity Resources (Estimasi sumber daya kegiatan)
 Estimate Activity Duration (Estimasi Durasi atau jangka waktu kegiatan)
 Develop Schedule (Pengembangan jadwal)
 Control Schedule (pengembalian jadwal)
H. Cost (biaya)
 Setiap proyek memerlukan biaya dalam pelaksanaanya. Biaya-biaya tersebut
diantaranya seperti biaya tenaga kerja, biaya peralatan dan biaya-biaya sumber daya
lainnya. Oleh karena itu, penganggaran (Budgetin) atau perkiraan biaya merupakan
suatu hal yang sangat penting untuk memastikan proyek yang dijalankan tersebut
dibiaya tertentu.
 Kadang-kadang manager proyek harus mengalokasikan sumber daya tambahan untuk
mencapai batas waktu yang ditentukan sehingga memerlukan biaya tambahan dan
juga kemungkinan munculnya biaya penalti akibat keterlambatan dalam penyelesaian
proyek.
 Beberapa proses dalam penanganan biaya dalam manajemen proyek diantaranya
seperti:
• Cost Estimating, Estimasi biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
• Cost budgeting, penganggaran biaya yang menggabungkan estimasi biaya
sumber daya yang dibutuhkan, paket pekerjaan dan biaya- biaya kegiatan lainnya
sehingga membentuk suatu rencana biaya yang sistematis.

Kesimpulan

Manajemen proyek adalah upaya yang menggabungkan pengetahuan, keterampilan,


alat dan teknik khusus untuk memberikan sesuatu yang bernilai kepada orang-orang. Project
management adalah proses memimpin tim untuk mecapai tujuan proyek atau menyelesaikan
proyek dalam waktu tertentu. Ini mencakup perencanaan, komunikasi, pelacakan, dan
dokumentasi proyek. Sasaran utama dalam manajemen proyek

10
Pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek dalam budget yang telah ditentukan,
bagi kontraktor yang bonafide yaitu mengembangkan reputasi akan kualitas pekerjaannya
serta mempertahankannya, menciptakan organisasi di kantor pusat maupun dilapangan yang
menjamin beroperasinya pekerjaan proyek secara kelompok (team work), menciptakan iklim
kerja yang mendukung baik dari segi sarana, kondisi kerja, keselamatan kerja dan komunikasi
timbal balik yang terbuka antara atasan dan bawahan, menjaga keselarasan hubungan antara
sesamanya, sehingga orang yang bekerja akan didorong untuk memberikan yang terbaik dari
kemampuan dan keahlian mereka.
 Tujuan manajemen proyek
• Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi
keterlambatan penyelesaian proyek.
• Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahkan lagi diluar dari
perencanaan biaya yang telah direncanakan.
• Kualitas sesuai dengan perencanaan.
• Proses kegiatan sesuai persyaratan.

11
Materi 3

1.3 PERAMALAN (FORECASTING)

Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadiandimasa


depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan
memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis. Hal ini bisa
juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Hal inipun dapat dilakukan dengan
menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik
dari seorang manajer.
Sesuatu yang berjalan dengan baik di suatu perusahaan pada suatu set kondisitertentu
mungkin bisa menjadi bencana bagi organisasi lain, bahkan pada departemenyang berbeda di
perusahaan yang sama. Selain itu, anda akan melihat keterbatasandari apa yang dapat anda
harapkan dari suatu peramalan. Peramalan sangat jarangmemberikan hasil yang sempurna.
Peramalan juga menghabiskan banyak biaya danwaktu dan waktu untuk dipersiapkan dan
diawasi.Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanyamenunggu
apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaanyang efektif baik
untuk jangka panjang maupun pendek bergantung pada peramalan permintaan untuk produk
perusahaan tersebut.

PENGERTIAN PERAMALAN (FORECASTING)


Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan.
Berdasarkan horizon waktu dan pengaruh siklus hidup produk.
 Berdasarkan Horizon waktu
• Peramalan Jangka Pendek : peramalan yang meliputi waktu hingga satu tahun, tetapi
umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencana-kan
pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kproduksi.
• Peramalan jangka menengah : peramalan mencakup hitungan bulan hingga tiga
tahun. Peramalan ini ber-manfaat untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan
anggaran produksi, anggaran kas, serta mengana-lisis bermacam-macam rencana
operasi.
• Peramalan jangka panjang : perencanaan untuk masa tiga tahunan atau lebih.
Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru,
pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasili-tas serta penelitian dan
pengembangan (litbang).
 Pengaruh Siklus Hidup
• Persaingan di pasar
Persaingan adalah faktor penting yang memengaruhi product life cycle. Jika produk
baru memiliki banyak pesaing yang kuat di pasar, bisa jadi sulit untuk produk tersebut

12
melewati tahapan introduction dan growth. Sebaliknya, jika produk baru adalah
produk yang inovatif dan memenuhi kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi,
maka produk tersebut bisa melewati tahapan introduction dan growth dengan lebih
mudah.
• Teknologi
Teknologi adalah faktor penting yang memengaruhi product life cycle. Produk yang
terkait dengan teknologi biasanya memiliki siklus hidup yang lebih pendek karena
perubahan teknologi yang terjadi dengan cepat. Produk yang masih menggunakan
teknologi lama dan tidak berkembang dengan cepat, cenderung memiliki siklus hidup
yang lebih Panjang.
• Perubahan gaya hidup konsumen
Perubahan gaya hidup konsumen juga memengaruhi product life cycle. Produk yang
sesuai dengan tren dan gaya hidup konsumen saat ini cenderung memiliki permintaan
yang lebih tinggi.
• Harga
Jika harga produk terlalu tinggi, akan sulit bagi produk tersebut melewati tahapan
introduction dan growth. Sebaliknya, jika harga produk terlalu rendah, maka produk
tersebut bisa cepat melewati tahapan introduction dan growth, tetapi akan sulit untuk
mempertahankan posisi di pasar pada tahap maturity.
• Promosi
Peramalan permintaan : proyeksi suatu penjualan perusahaan yg berlaku pada setiap
periode dalam perencanaan horizon. Peramalan ekonomi dan teknologi bukan
merupakan fungsi manajer operasi, sehingga dalam pembahasan kita menekankan
pada perencana-an permintaan.Promosi yang tepat dan efektif dapat membantu
produk melewati tahapan introduction dan growth. Namun, jika promosi tidak efektif,
maka produk bisa sulit melewati tahapan introduction dan growth.

JENIS-JENIS PERAMALAN
Berbagai organisasi menggunakan tiga jenis peramalan yg utama dalam perenca-naan
operasi di masa depan :
• Peramalan ekonomi : merencanakan indikator-indikator yg berguna dalam membantu
organisasi menyiapkan pera- malan jangka menengah dan jangka panjang.
• Peramalan teknologi : peramalan jangka panjang sangat memperhatikan laju
perkembangan teknologi.
• Peramalan permintaan : proyeksi suatu penjualan perusahaan yg berlaku pada setiap
periode dalam perencanaan horizon. Peramalan ekonomi dan teknologi bukan
merupakan fungsi manajer operasi, shg dalam pembahasan kita menekankan pada
perencanaan permintaan.

13
KEPENTINGAN STRATEGIS PERAMALAN
Peramalan merupakan satu-satunya prediksi mengenai permintaan hingga per-mintaan
yang sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan keputusan di banyak
bidang. Dampak peramalan permintaan produk antara lain pada aktivitas sumberdaya
manusia, kapasitas, dan manajemen rantai pasokan.
• Sumberdaya manusia : memperkerjakan, melatih, dan memberhentikan pekerja
bergantung pada permintaan. Jika departemen SDM harus memperkerjakan pekerja
tambahan tanpa adanya persiapan, akibatnya kualitas pelatihan menurun dan kualitas
pekerja juga menurun. Contohnya ada Sebuah perusahaan kimia besar di Lousiana
hampir kehilangan konsumen terbesarnya saat melakukan ekspansi cepat yang
memberlakukan giliran kerja tanpa henti 24 jam yang mengakibatkan rendahnya
pengendalian kualitas pada giliran kerja kedua dan ketiga.
• Kapasitas : Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya bisa
berarti tidak terjaminnya pengiriman, kehilangan konsumen, dan kehilangan pangsa
pasar. Contohnya: suatu hal yang terjadi pada Nabisco saat ia melakukan kesalahan
dengan menghitung terlalu rendah permintaan untuk biskuit baru bernama Snackwell
Devil’s Food yang rendah kalori yang ternyata permintaannya sangat besar. Dengan
bekerja lembur, Nabisco bahkan tidak bisa memenuhi permintaan dan bahkan
kehilangan konsumennya. Namun jika kapasitas dibangun berlebihan, biayanya dapat
melonjak tajam.
• Manajemen Rantai Pasokan : Hubungan yang baik dengan pemasok, serta harga
barang dan komponen yang bersaing bergantung pada peramalan yang akurat. Contoh
Manufaktur pembuat mobil yang menginginkan TRW Corp. menjamin ketersediaan
kantong udara (air bag) yang cukup, harus menyediakan ramalan yang akurat untuk
membenarkan ekspansi pabrik TRW. Dalam pasar global, dimana komponen mahal
untuk Jet Boing 777 yang dibuat dibeberapa negara, koordinasi yang dikendalikan
oleh peramalan yang akurat sangat penting.

LANGKAH-LANGKAH SISTEM PERAMALAN


Ada 7 langkah dasar sistem peramalan :
1. Menetapkan tujuan peramalan.
2. Memilih unsur yg akan diramalkan
3. Menentukan horizon waktu peramalan
4. Memilih jenis model pemodelan
5. Mengumpulkan data yg diperlukan untuk melakukan peramalan
6. Membuat peramalan
7. Memvalidasikan dan menerapkan hasil pera- malan.

14
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PERAMALAN
Terdapat dua pendekatan umum untuk peramalan, yaitu :
1. Peramalan kuantitatif : peramalan yang menggunakan model matematis yang beragam
dengan data masa lalu dan variabel sebab-akibat untuk peramalan permintaan.
2. Peramalan kualitatif (subjektif) : peramalan yg menggabungkan faktor seperti : intuisi,
emosi, pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambilan keputusan untuk meramal.
Ada 4 teknik peramalan kualitatif:
• Juri dari opini eksekutif
• Metode Delphi
• Komposit tenaga penjualan
• FSurveri pasar konsumen

PERAMALAN DEKAT WAKTU


Deret waktu didasarkan pada urutan dari titik-titik data yg berjarak sama dalam waktu
(mingguan, bulanan, kuartalan). Menganalisis deret waktu berarti membagi data masa lalu
menjadi komponen-komponen, kemudian memproyeksikan-nya ke masa depan. Deret waktu
mempunyai beberapa komponen yaitu;
 Dekomposisi Deret Waktu
Dekomposisi deret waktu adalah teknik yang digunakan dalam peramalan untuk
memahami dan mengidentifikasi pola-pola yang terkandung dalam data deret waktu.
Teknik ini membantu memecah deret waktu menjadi beberapa komponen utama, yaitu
komponen musiman, tren, dan komponen acak.
a. Komponen Musiman: ini adalah fluktuasi periodik yang terjadi dalam data, seperti
tren yang berulang setiap tahun atau setiap musim. Dekomposisi deret waktu
membantu mengidentifikasi pola musiman tersebut.
b. Komponen Tren: Ini adalah perubahan jangka panjang dalam data yang
menunjukkan arah umum pergerakan data seiring waktu. Tren dapat berupa
kenaikan, penurunan, atau kestabilan dalam data deret waktu.
c. Komponen Acak: Ini adalah fluktuasi acak yang tidak dapat dijelaskan oleh
komponen musiman atau tren. Komponen ini mencerminkan variabilitas yang tidak
dapat diprediksi dari suatu data deret waktu.
1. Pendekatan Naif
Pendekatan naif adalah teknik peramalan yg mengasumsikan permintaan periode
berikutnya sama dengan permintaan pada periode terakhir. Dengan kata lain, jika
penjualan sebuah produk (mis: telpon gemgam Motorolla) adalah 68 unit pada bulan
Januari, kita dapat meramalkan pen-jualan pada bulan Februari akan sama, yaitu
sebanyak 68 unit juga.

15
2. Rata-rata bergerak
Rata-rata bergerak adalah suatu metode peramalan yg menggunakan rata-rata periode
terakhir data untuk meramalkan periode berikutnya. n = jumlah periode dalam rata-
rata bergerak.
3. Penghalusan Eksponensial
Penghalusan eksponensial merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dgn
pembobotan dimana titik data dibobotkan oleh fungsi eksponensial.
4. Rumus penghalusan eksponensial : dimana : α adalah sebuah bobot atau konstanta
penghalusan yg dipilih oleh peramal yg mempu-nyai nilai antara 0 dan 1.
Rumus : dimana : Ft = Peramalan baru Ft-1 = Peramalan sebelumnya α = Konstanta
penghalusan (0≤α≥1) At-1 = Permintaan aktual periode lalu.
5. Menghitung Kesalahan Peramalan
Kesalahan Peramalan = Permintaan Aktual – Nilai Peramalan = At – Ft. Menghitung
Kesalahan Peramalan Ada beberapa perhitungan yg biasa digunakan untuk
menghitung kesalahan dlm peramalan. Tiga dari perhitungan yang paling terkenal
adalah deviasi mutlak rata-rata (mean absolute deviation = MAD). Kesalahan kuadrat
rata-rata (mean absolute deviation =MSE) dan kesalahanpersen mutlak rata-rata
(mean absolute percent = MAPE)
6. Penghalusan Eksponensial Dengan Penyesuaian Tren
Asumsikan permintaan untuk barang atau jasa kita telah meningkat 100 unit per
bulan, dan kita telah meramalkan dengan α=0,4 dalam model penghalusan
eksponensial.
7. Proyeksi Tren Adalah suatu metode peramalan serangkaian waktu yg sesuai dengan
garis tren terhadap serangkaian titik-titik data masa lalu, kemudian diproyeksikan ke
dalam peramalan masa depan untuk peramalan jangka menengah dan jangka panjang.
8. Variasi Musiman Pada Data
Variasi musiman (seasonal variation) adalah pergerakan rutin yang reguler baik
meningkat maupun menurun dalam kurun waktu tertentu yang terkait dengan kejadi-
an berulang seperti cuaca atau liburan. Contoh : permintaan untuk batu bara dan
bahan bakar mencapai puncaknya pada musim dingin.
9. Variasa Siklus Pada Data yaitu ayunan trend yang berjangka lebih panjang dan agak
lebih teratur. Variasi Yang Tidak Tetap (Irreguler) : yaitu gerakan yang tidak teratur
sama sekali. a0 = nilai trend pada tahun dasar. x = variabel waktu (hari, minggu, bulan
atau tahun).

16
METODE PERAMALAN ASOSIATIF: ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
1. Menggunakan Analisis Regresi Untuk Peramalan.
Analisis regresi adalah teknik statistik yang sering digunakan untuk memahami
hubungan antara satu atau lebih variabel prediktor dengan variabel respons. Dengan
menganalisis pola dan hubungan ini, Anda dapat membuat model yang dapat
digunakan untuk peramalan dan prediksi di masa depan.
2. Kesalahan Standar Estimasi
Kesalahan standar estimasi adalah ukuran seberapa akurat perkiraan atau estimasi
suatu parameter dalam statistik. Ini mengukur sejauh mana perkiraan kita mungkin
berbeda dari nilai sebenarnya. Ada beberapa jenis kesalahan standar yang umum,
termasuk:
• Kesalahan Standar Rata-rata (Standard Error of the Mean): Ini mengukur sejauh
mana rata-rata sampel mungkin berbeda dari rata-rata populasi. Ini dinyatakan
sebagai σ/√n, di mana σ adalah deviasi standar populasi dan n adalah ukuran
sampel.
• Kesalahan Standar Regresi (Standard Error of Regression): Ini digunakan dalam
analisis regresi untuk mengukur seberapa baik model regresi cocok dengan data.
Semakin kecil kesalahan standar regresi, semakin baik modelnya.
• Kesalahan Standar Prediksi (Standard Error of Prediction): Ini mengukur sejauh
mana prediksi suatu model statistik mungkin berbeda dari nilai sebenarnya.
• Kesalahan Standar Pengukuran (Standard Error of Measurement): Ini digunakan
dalam pengukuran psikologi dan tes untuk mengukur sejauh mana hasil tes
mungkin bervariasi jika diukur ulang.

Kesalahan standar adalah konsep penting dalam statistik karena membantu kita
memahami tingkat ketidakpastian dalam perkiraan kita. Semakin kecil kesalahan standar,
semakin akurat estimasi kita.

1. Koefisien Korelasi untuk Garis Regresi


Koefisien korelasi untuk garis regresi, atau yang dikenal sebagai koefisien korelasi
Pearson, mengukur kekuatan dan arah hubungan linier antara dua variabel. Ini
memberikan informasi tentang seberapa baik garis regresi cocok dengan data.
Koefisien korelasi memiliki rentang nilai dari -1 hingga 1.
Nilai koefisien korelasi yang mendekati 1 menunjukkan hubungan linier positif yang
kuat antara variabel, sedangkan nilai mendekati -1 menunjukkan hubungan linier
negatif yang kuat. Jika nilainya mendekati 0, itu menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan linier yang kuat antara variabel.

17
2. Analisis Regresi Majemuk
Analisis regresi majemuk adalah metode statistik yang digunakan untuk memahami
hubungan antara satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Ini
digunakan ketika ada kebutuhan untuk mempertimbangkan pengaruh bersama dari
beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

MEMANTAU DAN MENGENDALIKAN PERAMALAN


1. Penghalusan Adaptif
Penghalusan adaptif, atau smoothing adaptif, adalah teknik yang digunakan
dalam analisis data untuk menyesuaikan tingkat penghalusan sesuai dengan variasi
data. Ini memungkinkan metode untuk mengatasi fluktuasi atau perubahan tiba-tiba
dalam data dengan menyesuaikan lebar jendela penghalusan secara adaptif.
Teknik ini dapat membantu dalam mempertahankan informasi penting dalam data
sambil secara efektif mengurangi noise atau fluktuasi yang tidak diinginkan.
Penghalusan adaptif sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk peramalan,
analisis deret waktu, dan pemrosesan sinyal.
2. Peramalan Fokus
Dalam konteks peramalan, peramalan fokus merujuk pada pendekatan di mana
Anda memprioritaskan perhatian dan sumber daya pada produk, layanan, atau segmen
pasar tertentu yang dianggap kritis atau memiliki dampak besar terhadap hasil
peramalan. Pendekatan ini melibatkan analisis mendalam terhadap faktor-faktor kunci
yang mempengaruhi kinerja produk atau layanan tertentu tersebut, sehingga
memungkinkan Anda untuk membuat estimasi yang lebih akurat dan terarah.

18
Materi 4

1.4 DESAIN PRODUK DAN JASA

Setiap barang dan jasa yang masuk dalam tahap perkenalan, dapat didefinisikan,
yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan
mendesain suatu produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya.
Selanjutnya definisi suatu produk dilihat dari aspek desain seperti warna, bentuk dan
ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.

Gambaran teknis (engineering drawing ) merupakan dimensi dan toleransi atas bahan
baku yang dibeli, atau bahan baku yang diproduksi yang dapat dipergunakan sebagai
komponen didalam proses produksi. Gambaran ini merupakan standar kualitas atau mutu
bahan baku yang menjadi komponen yang akan dipakai dalam proses produksi.

Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik
pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan patokan
(benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya mendefinisikan produk yang akan
dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional dan implikasinya, dilanjutkan dengan
membuat desain produk yang akan diproduksi melalui manajemen operasional.

Terdapat banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan, dan perancangan produk.


Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan kepada
pelanggan atau klien. Seperti contohnya rumah sakit melakukan spesialisasi pada berbagai
jenis pasien dan prosedur kesehatan.

Pengertian desain produk dan jasa

Desain produk

Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh
perusahaan untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi
dan pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-
produk baru. Dalam pendekatan sistematis, desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-
ide, dan mengubahnya menjadi penemuan yang nyata dari produk. Peran produk desainer
adalah untuk menggabungkan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk menciptakan
produk-produk baru yang dapat digunakan orang lain.

Salah satu strategi produk adalah membangun kemampuan tertentu dalam kustomisasi
keluarga produk atau jasa yang sudah ada. Pendekatan ini memungkinkan pelanggan untuk
memilih variasi produk sekaligus mendorong kekuatan organisasi. Sebuah strategi produk
yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan investasi pasar, dan siklus hidup
produk, serta menggambarkan luasnya suatu lini produk. Tujuan dari suatu keputusan produk
(product decision) adalah untuk mengembangkan dan menerapkan sebuah strategi produk
yang dapat memenuhi permintaan pasar dengan keunggulan bersaing.

19
Suatu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming. Brainstorming
adalah sebuah teknik dimana kelompok orang yang berbeda saling berbagi ide pada topik
tertentu tanpa mengkritik.

Tujuan brainstorming adalah untuk membangkitkan diskusi terbuka yang menghasilkan


ide kreatif mengenai produk yang mungkin dan perbaikan produk. Brainstorming bermanfaat
bagi pengembangan produk baru dan memusatkan perhatiaan pada peluang tertentu, seperti :
memahami pelanggan, perubahan ekonomi, perubahan secara sosiologis dan demografis,
perubahan teknologi, perubahan politik atau peraturan dan perubahan lain yang dapat muncul
melalui kebiasaan pasar, standar profesional, pemasok dan distributor.

Desain jasa

Desain jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik yang


unik. Satu alasan kenapa produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik desain
dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan.Pelanggan dapat
berpartisipasi dalam desain jasa. Sebagian besar biaya dan kualitas sebuah jasa ditetapkan
pada tahap desain dan sejumlah teknik dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produk.

Faktor-faktor utama dalam strategi desain

Dalam mendesain produk ataupun jasa dibutuhkan strategi desain yang memerlukan
beberapa faktor untuk memenuhi strategi tersebut seperti:

a. Biaya
Biaya atau sering disebut modal diperlukan untuk membuat strategi desain. Tanpa
adanya biaya yang cukup maka strategi desain yang harus dilakukan akan lebih sulit
dan tidak menjamin tingkat keberhasilannya. Tetapi dalam strategi desain, biaya yang
dikeluarkan rendah produk yang dihasilkan tetap harus menarik dan berguna bagi para
konsumen.
b. Mutu
Mutu yang dimaksud yaitu kemampuan yang dimiliki suatu produk untuk memuaskan
kebutuhan atau tuntutan pelanggan (simamora;2000:447). Mutu yang dimiliki suatu
produk harus menarik dan berguna bagi konsumen. Ada beberapa produk yang
dipasarkan secara bersamaan tetapi produk dengan mutu yang baiklah yang dipilih
oleh konsumen.
c. Time-to-market
Lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pengembangan produk dari ide produk
sampai ke produk jadi. Ini adalah komponen penting dalam kompetisi berbasis waktu.
Saat produk dirancang sampai diterima oleh kostumer atau juga disebut time to
market.
d. Kepuasan Konsumen
Desain produk yang dibuat harus bisa memenuhi kebutuhan ataupun keinginan
konsume. Kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi produsen, karena dengan
adanya konsumen hasil produksinya akan terus ada dan digunakan. Dan bisnisnya
akan terus berjalan lancar.

20
e. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi
pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerima dari investasi yang
dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan
untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan
keunikan produk.

Aktivitas-aktivitas Desain Produk atau Jasa

Ada beberapa kegiatan atau aktivitas dalam desain produk atau jasa sebagai berikut:

 Menafsirkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam syarat-syarat produk dan


jasa, dalam pembuatan produk atau jasa yang berdasarkan keinginan dan kebutuhan
konsumen akan menjamin produk atau jasa tersebut akan menarik perhatian
konsumen saat dipasarkan.
 Memperbaiki kembali produk dan jasa yang telah ada, desain produk atau jasa tidak
hanya mengolah produk dan jasa baru tetapi juga membuat dan mengatur kembali
produk dan jasa yang telah ad
 Mengembangkan produk dan layanan-layanan baru, produk dan jasa baru akan
dikembangkan dengan desain yang telah dibuat.
 Merumuskan sasaran mutu, menargetkan mutu produk dan jasa yang akan dipasarkan
agar memiliki kualitas yang diterima oleh konsumen. Sasaran mutu adalah target dari
masing-masing bagian yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Merumuskan
target biaya, biaya untuk membuat produk dan jasa sering mempengaruhi harga
produk dan jasa yang akan di tawarkan pada konsumen sehingga harus menargetkan
besar biaya yang akan digunakan. Target biaya merupakan salah satu alat yang
efektif untuk mengurangi biaya. Metode ini juga membantu manajemen dalam
menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
 Mencoba dan menguji purwa rupa (prototypes), bentuk dasar dari sebuah produk
merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena
menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha
dimasa mendatang. Mencoba dan menguji produk awal sebelum dikembangkan atau
dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum di produksi secara massal dilakukan
dalam bidang desain. Di katakana sangat penting karena purwa rupa dibuat untuk
diserahkan pada pelanggan agar pelanggan dapat mencoba kinerja purwa rupa
tersebut.
 Memahami (document) spesifikasi, setelah menguji purwa rupa akan ada beberapa
complain atau masukan mengenai produk tersebut maka industri
mendokumentasikannya untuk proses perbaikannya. Sehingga menciptakan suatu
system inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan.

21
Tujuan Desain Produk dan Jasa

Mendesain produk dan jasa memiliki dua tujuan yaitu tujuan utama dan tujuan
tambahan sebagai berikut:

Tujuan Utama

 Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan konsumen setelah
membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya (umar, 2005:65). Seorang
pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat
besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari buku Manajemen
Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang
dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (2007:177).
Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain
faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen
dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas terhadap
produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan
kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini
berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian
ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan.
Faktor Utama dalam Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen
Dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, terdapat lima faktor utama yang
harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu :
a. Kualitas produk
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk
yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan
Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan
pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosional
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan
kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung
mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan
karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas
terhadap merek tertentu.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang yang
relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
e. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap
produk atau jasa itu.

22
 Memahami apa yang diinginkan konsumen
Jika suatu perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia
barang diperdagangkan. Oleh karena itu, agar dapat memahami konsumen maka harus
mengerti konsumen dan siapa konsumen itu. Pengertian konsumen menurut Philip Kotler
adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau
jasa untuk dikonsumsi pribadi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsuman
Para tenaga pemasaran mengidentifikasi ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen.
 Pengaruh Psikologis
• Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari
kepuasan dari kebutuhan. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hirearki,
dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan
psikologikal, keamanan, social, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika
kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut
berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk
memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya.
• Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan
menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari
dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari
rangsanganyang sama.
 Pengaruh Pribadi
• Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya
rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk
konsumen menengah.
• Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan
opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial,
dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.
 Pengaruh Sosial
• Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil.
Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung
disebut membership group.
• Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian, para
pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam
pembelian produk dan servis yang berbeda.

23
 Pengaruh Budaya
• Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi system nilai berdasarkan persamaan
pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah.
• Kelas Sosial
Pengelompokan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku.
Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya
pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan
lainnya.

Tujuan tambahan

 Fungsi dari produk/jasa


 Biaya/keuntungan
 Mutu
 Penampilan
 Mengurangi produksi/perakitan
 Mengurangi perawatan/jasa

Mendesain untuk operasional

 Perlu dipertimbangkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan barang-barang dan


jasa-jasa.
 Gagal untuk mempertimbangkan kemampuan perusahaan dapat berakibat:
 Penurunan produktivitas
Penurunan produktivitas adalah turunnya suatu nilai produktif suatu perusahaan baik
dari segi energi, tenaga kerja, material , dan sebagainya.
 Penurunan mutu
Penurunan mutu adalah turunya kualitas produk atau jasa yang ditawarkan sehingga
menyebabkan berkurangnya pelanggan.
 Peningkatan biaya
Biaya yang dikeluarkan makin banyak dan tidak tertata atau teratur secara baik
karena kurangnya kemampuan mengelolah biaya-biaya tersebut.

Perancang (designer) menurut pada petunjuk pelaksana (Guideline)

Rancangan yang dibuat sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang telah disusun sebagai
berikut:

 Menghasilkan rancangan (design) yang sejalan dengan sasaran-sasaran organisasi


 Memberikan nilai yang diharapkan konsumen
 Menjadikan kesehatan dan keamanan sebagai perhatian utama
 Mempertimbangkan potensi kerusakan terhadap lingkungan

24
Isu-isu lain dalam Desian Produk dan Jasa

Siklus hidup produk/jasa

Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman
tentang dinamika kompetitif suatu produk.

1. Tahap perkenalan (introduction), pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam
jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual
umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan,
biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan.
2. Tahap pertumbuhan (growth), Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan
meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat
sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh
perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya
3. Tahap kedewasaan (maturity), Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa
penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba
produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam
sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru.
Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk
menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran (decline), Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh
perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan
barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk
menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah
berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah
jauh menurun.

Seberapa banyak standarisasi

Standardisasi adalah usaha bersama membentuk standar. Standar adalah sebuah aturan,
biasanya digunakan untuk bimbingan tetapi dapat pula bersifat wajib (paling sedikit dalam
praktik), memberi batasan spesifikasi dan penggunaan sebuah objek atau karakteristik sebuah
proses dan/atau karakteristik sebuah metode.Seberapa besar ketiadaan variasi dari sebuah
produk, jasa, atau proses produk-produk yang berstandarisasi segera tersedia untuk
konsumen.

 Keunggulan-keunggulan standarisasi
 Sedikit dari bagian-bagian yang berhubungan dengan persediaan dan manufaktur
 Biaya rancangan secara umum lebih murah
 Mengurangi biaya dan waktu pelatihan
 Lebih sering melakukan pembelian, penangan barang, dan prosedur inspeksi
 Mutu menjadi lebih konsistent

25
 Kekurangan-kekurangan standarisasi
 Rancangan mungkin dapat tertinggal dalam waktu cukup lama untuk penyempuraan-
penyempurnaan tersisa
 Biaya tinggi karena perubahan rancangan meningkatkan perlawanan terhadap
perbaikan
 Penurunan keragaman membuat konsumen tidak tertarik lagi akan barang yang
dijual

 Penyeragaman masal

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam penyeragaman masal yaitu:

 Sebuah strategi dari menghasilkan barang dan jasa yang berstandarisasi, namun
mengkaitkan dengan tingkat keseragaman.
 Penundaan diferensiasi adalah sebuah taktik penundaan .
 Rancangan yang dapat dihubungkan satu sama lain (modular design).

 Kehandalan produk/jasa

Kehandalan adalah Kemampuan dari sebuah produk, bagian, atau sistem untuk
melakukan fungsi di bawah kondisi yang ditentukan conditions.

Cara memperbaiki kehandalan

• Komponen disain
• Teknik produksi/perakitan
• Pengujian
• Kelebihan/cadangan
• Prosedur perawatan untuk pencegahan
• Pendidikan pengguna
• Rancangan system

 Desain yang kokoh

Desain yang kokoh adalah rancangan yang disebabkan oleh produk dan jasa yang dapat
berfungsi lebih dari kondisi yang beragam sehingga produknya terus ada.

Rancangan produk dan jasa

Rancangan produk

Rancangan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai
produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan
apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau
perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi. Ada beberapa rancangan produk sebagai
berikut:

26
 Daur hidup produk
Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatuproduk dalam masa
hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.
 Rancangan yang kokoh
Rancangan yang kokoh adalah rancangan yang dibuat semenarik mungkin dengan
tingkat kegunaan yang besar agar dapat mempertahankan produk tersebut.
 Rancangan dibantu komputer (Computer-Aided Design)
Rancangan ini menggunakanperancangan dengan bantuan computer. Kemampuan
sistem CAD ini adalah pembuatan grafik, sketsa, diagram, digitasi peta dan gambar
rancangan, pemberian anotasi, pembentukan gambar perspektif, permodelan gambar 2
dan 3 dimensi, dan beberapa analisa spasial. Analisa spasial yang dimiliki oleh setiap
sistem CAD ini sangat berfariasi, paling tidak melakukan analisa spasial berupa
perhitungan jarak (length atau distance), keliling (perimeter), luas (area), membentuk
zone buffer, dan lain sebagainya.
 Rancangan Modular
Rancangan modular adalah bagian-bagian atau komponen-komponen suatu produk
yang dibagi menjadi modul-modul yang mudah diganti atau ditukar. Gagasan pokok
rancangan modular adalah untuk mengembangkan serangkaian komponen-komponen
produk dasar yang dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.

 Tahap-tahap dalam proses pengembangan produk


• Memunculkan ide
• Analisa kelayakan
• Spesifikasi-spesifikasi produk
• Spesifikasi–spesifikasi proses
• Pengembangan purwarupa (prototype)
• Peninjauan kembali rancangan
• Uji pasar
• Pengenalan produk
• Evaluasi tindak lanjut

Rancangan jasa

Rancangan jasa adalah rancangan yang bukan sesuatu dapat digenggam dalam satu
tangan, dan merupakan “barang-barang” yang tidak tahan lama serta tidak dapat disimpan.
Jasa yang tidak dinikmati hari ini tidak dapat disimpan sebagai persediaan dan ditambahkan
pada jasa yang dinkmati besok. Dalam jasa pelayanan yang diberikan merupakan ”produk”
nya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rancangan jasa yaitu:

• Layanan/jasa yang merupakan sebuah aksi.


• Sistem penghasil jasa seperti fasilitas, proses dan keahlian.
• Banyak layanan-layanan yang hadir bersama-sama dengan produk

27
Perancangan Jasa

Perancangan jasa melibatkan sumberdaya-sumberdaya fisik, barang-barang yang dibeli


dan dikonsumsi oleh konsumen, pelayanan secara jelas, pelayanan secara lengkap.

Perbedaan-perbedaan rancangan produk dan jasa

• Nyata – Tidak Nyata


• Jasa-jasa dibuat dan dihantarkan pada saat yang sama
• Jasa-jasa tidak bisa disimpan
• Jasa sangat mudah terlihat oleh konsumen
• Jasa memiliki batasan yang rendah untuk dimasuki
• Lokasi sangat penting untuk pelayanan
• Jangakuan sistem jasa/layanan systems
• Keberagaman permintaan

Kesimpulan

Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh
perusahaan untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi
dan pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-
produk baru. Rancangan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti
sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.

Desain jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik yang


unik. Satu alasan kenapa produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik desain
dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan.Pelanggan dapat
berpartisipasi dalam desain jasa. Rancangan jasa adalah rancangan yang bukan sesuatu dapat
digenggam dalam satu tangan, dan merupakan “barang-barang” yang tidak tahan lama serta
tidak dapat disimpan. Jasa yang tidak dinikmati hari ini tidak dapat disimpan sebagai
persediaan dan ditambahkan pada jasa yang dinkmati besok. Dalam jasapelayanan yang
diberikan merupakan”produk”nya.

28
Materi 5

1.5 STRATEGI PROSES

Seiring dengan meningkatnya persaingan, dalam mencapai tujuan utama yaitu


memperoleh keuntungan. Perusahaan adanya pengharapan akan berumur panjang dan selalu
berkembang mencapai kemajuan yang paling maksimal. Oleh karena itusemua perusahaan
dituntut untuk selalu dapat memenuhi semua kebutuhan konsumen sesuai dengan bidang
usahanya masing-masing terutama dalam hal kualitas barang yang baik serta waktu
penyelesaian produksi yang cepat.

Dalam tiap proses produksi diperlukan berberapa pertimbangan yang matang


menyangkut batas maksimal kerja dari suatu alat dan mesin yang digunakan selama proses
tersebut berlangsung hal ini menjadi sesuatu penting untuk melihat sejauh mana alat-alat
tersebut dipaksakan, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya over load, sehingga hal
tersebut menyebabkan alat menjadi cepat luas.dengan demikian akan membangkitkan biaya
produksi.

Dari gambaran tersebut terlihat bahwa perencanan kapasitas menjadi begitu penting.
Perencanaan kapasitas adalah suatu proses sistematis untuk menentukan tingkat kapaitasnya
optimal atas dasar permmintan pasar yang diperkirakan . dalam perenvanaan kapasitas ada
pilihan-pilihan yang tetap harus diperhatikan agar sasaran perusahaan dapat dicapai.

Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya tersebut, seringkali perusahaan


dihadapkan oleh berbagai masalah seperti terbatasnya faktor- faktor produksi. Untuk itu
faktor-faktor produksi itu harus dikelola melalui manajemen perusahaan yang baik yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan , dan pengawasan. Sehingga dalam suatu
produksi di butuhkna perhatian terhadap ketersediaan kapasitas yang ada. Perencanaan
kapasitas dianggap sebagai suatu hal yang penting dalam menentukan kapasitas yang harus
dibutuhkan dalam suatu perusahaan tersebut.

Strategis proses

Strategis proses adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya yang
dimiliki menjadi menjadi barang dan jasa.tujuan dari strategis proses adalah untuk
menemukan jalan dakam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan
konsumen dan spesifikasi produk dalam keterbatasan biaya dan keterbatasan manajerial yang
lain. Proses yang dipilih akan memiliki pengaruh jangka panjang pada produksi dan efisiensi,
juga pada fleksibilitas biaya, dan kualitas yang dihasilkan.

Strategis proses merupakan pendekatan organisasi secara keseluruhan untuk


menghasilkan barang dan jasa. Pendekatan ini bermacam mavam tergantung situasi yang
dihadapi oleh perusahaan. Paling tidak ada empat tipe pendekatan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam strategis proses yaitu:

29
1. Pendekatan proyek : satu jenis produksi suatu barang untuk memenuhi pesanan
pelanggan.
2. Pendekatan Batch production: sistem produk yang memproses berberapa item dalam
kelompok ( batch) kecil.
3. Pendekatan mass production : memproduksi barang yang volumennya besar dengan
produk yang terstandarisasi.
4. Pendekatan continous process : digunakan untuk komoditas produk yang volumenya
sangat besar.

Ada 4 strategi proses :

1. Fokus pada proses : Mengatur fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekeliling
proses untuk menghasilkan produksi dengan volume produksi rendah tetapi variasinya
tinggi. Pada proses ini, penyajian fleksibilitas tinggi karena produk berpindah diantara
proses secara sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses didisain untuk
melaksanakan beragam aktifitas dan menghadapi perubahan yang sering terjadi, oleh
karenanya disebut juga proses intermittent. Pada proses ini, fasilitas yang digunakan
mengandung unsur biaya tinggi dengan utilitas sangat rendah. Banyak penerapan pada
usaha seperti restoran dan rumah sakit. Walaupun demikian, beberapa fasilitas dapat
bekerja lebih baik dengan menggunakan peralatan yang canggih secara elektronis
maupun komputerisasi.
2. Fokus berulang : berarti proses produksinya berorientasi pada produk yang
menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponen suatu produk yang telah
disiapkan sebelumnya, biasanya dalam suatu proses yang kontinyu. Lini proses
berulang (repetitive process) mirip dengan lini perakitan klasik. Penerapan secara luas
pada industri perakitan baik kendaraan maupun peralatan rumah tangga (produk
elektronik). Lini ini lebih terstruktur karenanya fleksibilitas kurang dibandingkan
dengan fasilitas yang terfokus pada proses. Restoran cepat saji adalah suatu contoh
penggunaan modul secara berulang, dengan proses ini memungkinkan dilakukannya
customizing yang lebih daripada proses kontinyu. Dengan cara itu, perusahan
mendapatkan keunggulan ekonomis dimana banyak modul disiapkan.
3. Fokus pada produk : Strategi Proses yang berfokus pada produk memiliki volume
tinggi dan variasi yang rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk. Proses ini
disebut juga proses kontinyu karena mempunyai lintasan produksi yang panjang dan
kontinyu. Contoh yang menerapkan proses ini : Pabrik-pabrik yang memproduksi
barang seperti kaca, timah lembaran, lampu bohlam, minuman, baut pada produk jasa
seperti rumah sakit yang menetapkan proses penyembuhan penyakit tertentu melalui
serangkaian proses panjang. Dengan poroses seperti ini, standardisasi dan pengendalian
kualitas yang efektif dapat dilakukan. Perusahaan yang menetapkan strategi proses
seperti ini biasanya fasilitas yang dimiliki membutuhkan biaya tetap yang tinggi tetapi
biaya variable rendah sebagai dampak dari pemanfaatan fasilitas yang tinggi.
4. Mass customization : Mass customization bisa diartikan variasi yang dihasilkan sangat
beragam tetapi secara ekonomis mengetahui dengan tepat apa yang diinginkan
konsumen dan kapan konsumen menginginkannya. Mass customization merupakan

30
pembuatan produk barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan konsumen yang
semakin unik secara cepat dan murah. Perusahaan yang menerapkan proses ini
menghadapi tantangan yang membutuhkan kemampuan operasional karena keterkaitan
logistik, produksi dan penjualan semakin erat. Para manajer operasional harus
menggunakan sumber daya yang imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang
gesit yang dapat memproduksi produk tertentu dengan cepat dan murah. Salah satu
persyaratan penting dalam mass customization adalah adanya ketergantungan pada
desain modular. Walaupun demikian penjadwalan yang efektif dan throughput yang
cepat juga diperlukan. Dampak yang dapat terlihat adalah pada penurunan persediaan
dan peningkatan tekanan pada kinerja penjadwalan dan rantai pasokan.

Analisis desain produk

 Diagram Alir (Flow Diagram) Adalah sebuah gambar atau skema yang digunakan
untuk menganalisa pergerakan orang atau bahan.
 Pemetaan Fungsi Waktu (Time Function Mapping) Adalah sebuah diagram alir tetapi
dengan waktu ditambahkan pada sumbu horizontal. Diagram ini disebut juga pemetaan
proses (process mapping) atau pemetaan fungsi waktu (time-function mapping). Tipe
analisa ini menjadikan pemakai dapat mengidentifikasi dan menghilangkan
pemborosan seperti langkah tambahan, pengulangan, keterlambatan yang tidak perlu.
 Diagram Proses (Process Diagram) Adalah diagram yang menggunakan simbul, waktu,
dan jarak untuk mendapatkan cara uang obyektif dan terstruktur dalam menganalisis
dan mencatat aktifitas yang membentuk sebuah proses. Dengan mengidentifikasi semua
operasi yang dapat menambah nilai dapat menetapkan nilai tambah total aktifitas.
 Perencanaan Pelayanan (Service Planning) Merupakan teknik analisis proses yang
memusatkanm perhatian pada konsumen dan interaksi penyedia layanan dengan
konsumennya.Aktifitas yang dilakukan memberikan permasalahan manajemen yang
berbeda untuk tiap aktifitas yang berlainan.

Perencanaan kapasitas

Perencanaan kapasitas adalah keputusan strategis jangka panjang untuk membangun


sumber daya perusahaan secara keseluruhan. Kapasitas diartikan sebagai output maksimun
dari sebuah system periode tertentu. Desain apasitas diartikan sebagai kapasitas maksimum
yang dapat dicapai dibawa kondisi ideal. Kapasitas efektif diartikan sebagai presentase
rancangan kapasitas yang duharapkan. Tingak kapasitas diartikan sebagai maksimum
kapasitas yang digunakan dari suatu fasilitas tertentu.

Didalam perencanaan kapasitas terdapat tiga strategis :

 Capacity lead strategy : yaitu kapasitas berada didepan permintaan. Strategis ini cocok
untuk pasar yang ada berkembang saat ini
 Capacity lag strategy : yaitu kapasitas berada di bawa permintaan. Strategis ini
berpeluang untuk mengalami kerugian.

31
 Average lead strategy : yaitu kapasitas berada sejajar dengan permintaan dimana
kapasitas yang ada jumlahnya yang tersedia hanya permintaan yang ada.

Macam-macam kapasitas :

 Perencanaan kapasitas jangka panjang

 Perencanaan kapasitas jangka panjang lebih dari satu tahun. Dimana sumberdaya
produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan, seperti
bangunan, peralatan atau fasilitas.

 Perencanaan kapasitas jangka menengah

 Perencanaan kapasitas jangka menengah rencana-rencana bulanan atau kuartalan untuk


3 sampai 18 bulan yang akan datang. Dalam hal ini kapasitas bervariasi karena
alternative-alternativ seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, peraltan-peraltan
bukan utama.

 Perencanaan kapasitas jangka pendek

 perencanaan kapsitas jangka pendek kurang dari tiga bulan. Ini dikaitkan pada proses
penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuaian-
penyesuaian untuk menghapus “ variance” antara keluaran yang direncankan dan
keluaran nyata.

Kapasitas desain dan kapasitas efektif

Adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode waktu tertentu,
biasanya dinyatakan dalam satu tingkatan tertentu seperti jumlah yang diproduksi per
minggu, per bulan, per tahun. Sebagian besar organisasi beroperasi dibawah kapasitas desain
sekitar 82 % karena kesadaran bahwa operasi dapat lebih efisien bila sumber daya tidak
digunakan sampai batas maksimum.

Kapasitas Efektif Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah
perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas
yang diberikan. Dua pengukuran kinerja system adalah Utilisasi yaitu persentase kapasitas
desain yang sesungguhnya telah dicapai, serta Efisiensi yaitu persentase kapasitas efektif
yang sesunguhnya telah dicapai.

Pertimbangan kapasitas

Ada 4 pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi berkaitan dengan
kapasitas yaitu :

 Peramalan permintaan harus akurat. Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal
paling utama bagi keputusan kapasitas, manajemen harus mengetahui produk mana

32
yang sedang ditambahkan dan mana yang sedang dihentikan , begitu juga volume yang
diharapkan.
 Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas. Volume ditentukan dengan
peninjauan ulang pada beberapa alternative saja dan teknologi juga ikut menentukan
kapasitas.
 Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume) Sering ditentukan dengan istilah
skala ekonomis dan disekonomis.
 Membangun untuk perubahan Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas
dan peralatan, dan mengadakan sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa
skenario.

Mengelola Permintaan.Walaupun peramalan sudah baik, kadang terdapat


ketidakcocokan permintaan dan kapasitas sehingga bisa terjadi permintaan melebihi kapasitas
atau sebaliknya kapasitas melebihi permintaan . Oleh karena itu ada taktik untuk
menyesuaikan kapasitas dengan permintan yaitu dengan:

 mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi


 menyesuaikan peralatan dan proses dengan membeli , menjual atau menyewa.
 memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil
 mendisain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi Perencanaan kapasitas.
Perencanaan kapasitas membutuhkan dua tahap:

• tahap pertama permintaan di masa yang akan datang diramalkan dengan model
tradisional seperti konsep statistic
• tahap kedua peramalan digunakan untuk menentukan kapasitas serta peningkatan
ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.

Cara untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas agar
mendapatkan keuntungan adalah Analisis Titik Impas.

Analisis titik impas

Merupakan cara untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas
untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis ini adalah untuk menemukan sebuah titik
dalam unit dan satuan nilai uang , dimana biaya = pendapatan. Titik tersebut disebut titik
impas, perusahaan harus beroperasi di atas tingkat ini untuk mencapai keuntungan. Asumsi:
Asumsi yang mendasari analisis titik impas adalah biaya dan pendapatan ditunjukkan sebagai
garis lurus sehingga berbentuk fungsi linear.

33
Materi 6

1.6 STRATEGI LOKASI

Pemilihan lokasi merupakan salah satu keputusan strategi yang dibuat oleh perusahaan-
perusahaan dewasa ini. Dalam era globalisasi dewasa ini, perusahaan-perusahaan di dunia
menggunakan konsep dan teknik analisis lokasi sebelum mengambil keputusan. Hal tersebut
disebabkan karena lokasi mempunyai pengaruh besar pada laba perusahaan dalam jangka
panjang. Pemilihan lokasi yang tepat juga akan mempengaruhi suatu kesuksesan usaha.

Oleh karena itu, sebagian besar model lokasi tujuannya adalah meminimumkan jumlah
seluruh biaya yang dipengaruhi oleh lokasi yang dipilih. Perusahaan senantiasa dituntut untuk
memilih lokasi yang paling meminimumkan biaya. Dalam upaya untuk meminimumkan
biaya, maka perusahaan tidak hanya dituntut untuk memikirkan biaya saat ini melainkan juga
biaya jangka panjang. oleh karena itu, perlu melakukan prediksi pengaruh beberapa faktor
yang mungkin mempengaruhi biaya dimasa yang akan datang.

Di samping itu, keputusan strategis seperti lokasi, biasanya tergantung pada jenis
bisnisnya. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang ditempuh adalah meminimalisasi
biaya, sedangkan pada bisnis eceran dan pelayanan jasa professional strategi yang digunakan
yaitu strategi yang berfokus pada maksimalisasi pendapatan.

Pengertian Strategi Lokasi

Tempat kedudukan perusahaan adalah letak geografis bangunan, mesin-mesin dan


peralatan yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis sumber
daya dalam menghasilkan barang-barang dan/jasa. (Pardede 2005: 105). Dalam lingkup
bisnis, lokasi (place) merupakan bauran pemasaran (marketing mix) ketiga setelah produk
(product) dan harga (price). Adapun yang keempat adalah promosi (promotion). (Wahjono,
2010: 126). Lokasi sangat mempengaruhi biaya dan menentukan penghasilan, lokasi
sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan strategi bisnis suatu
perusahaan (Heizer & Render, 2009).

Menurut Fandi Tjiptono (2002: 92) “Lokasi usaha adalah tempat perusahaan beroperasi
atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang

34
mementingkan segi ekonominya”. Lokasi usaha merupakan hal utama yang perlu
dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan
keberhasilan suatu usaha. Dalam memilih lokasi usaha, pemilik usaha harus
mempertimbangkan berbagai faktor pemilihan lokasi, karena lokasi usaha akan berdampak
pada kesuksesan usaha itu sendiri. Pemilihan lokasi usaha suatu perusahaan akan
mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan tersebut secara keseluruhan, mengingat
lokasi sangat mempengaruhi biaya tetap maupun biaya variabel, baik dalam jangka menengah
maupun jangka panjang.

Sebagai contoh, biaya transportasi saja bisa mencapai 25% harga jual produk
(tergantung kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini berarti bahwa
seperempat total pendapatan perusahaan mungkin dibutuhkan hanya untuk menutup biaya
pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jasa yang keluar dari perusahaan
(Heizer & Render, 2004). Menurut Siagian (2014) strategi lokasi adalah serangkaian
keputusan dan tindakan yang mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak yang dibuat
perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi

Letak lokasi suatu pabrik mempunyai pengaruh terhadap sistem produksi yang
ekonomis, karena banyak faktor yang mempengaruhi letak fasilitas, mesin dan peralatan
peralatan tertentu dalam pabrik. Dan yang paling penting adalah lokasi yang dipilih
mempengaruhi biaya operasi maupun biaya investasi. Pertimbangkan untuk mengambil suatu
keputusan lokasi atau daerah untuk ditempati perusahaan melakukan aktivitasnya, misalnya
sumber daya alam yang dibutuhkan untuk operasi, ketersediaan sumber daya manusia,
fasilitas transportasi dan sebagainya.

Lokasi operasi yang berbeda untuk suatu perusahaan akan mengakibatkan biaya
transportasi dan biaya modal berbeda titik Hal tersebut antara lain disebabkan karena biaya
tenaga kerja, biaya transportasi, pajak, harga lahan, pembangkit tenaga dan beberapa faktor
lainnya. Kombinasi biaya variabel dan biaya tetap bagi lokasi yang berbeda-beda dapat
menciptakan hubungan antara biaya dan volume produksi yang relatif baik bagi masing-
masing lokasi. Dalam penentuan lokasi ini tentu saja terdapat faktor subjektif memilih
maupun pimpinan perusahaan.

35
Secara umum penentuan lokasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Lingkungan Masyarakat
Kesediaan masyarakat suatu daerah untuk menerima segala konsekuensi positif
maupun negatif didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan suatu syarat
untuk dapat atau tidaknya suatu perusahaan didirikan di daerah itu.
2. Sumber Daya Alam
Biaya produksi sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya biaya bahan baku dan bahan
bahan lainnya yang diperlukan dalam proses produksi. Harga bahan baku dan bahan
bahan pembantu dipengaruhi pula oleh biaya yang harus ditanggung dalam
penyediaan bahan bahan dan pendistribusiannya pada para pemakai atau pabrik.
Apabila suatu pabrik terletak jauh dari sumber daya alam, maka akan semakin tinggi
biaya pengangkutan bahan dan distribusi bahan tersebut. oleh karena itu pabrik
semen, tambang nikel, emas, baja dan perusahaan tambang-tambang lainnya didirikan
di mana lokasi bahan tersebut berada.
3. Tersedianya Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia)
Tersedianya tenaga kerja yang berpendidikan tinggi dan tenaga kerja terlatih yang
cukup banyak merupakan faktor yang sangat penting dalam memilih suatu lokasi
pabrik. Oleh karena itu dalam penentuan lokasi pabrik harus dipertimbangkan
besarnya tenaga kerja terdidik yang cakap dan terlatih serta kemungkinan Tersedianya
tenaga kerja tersebut di lokasi perusahaan.
4. Pasar Produk
Seperti halnya bahan baku, biaya distribusi perlu ditambahkan pada harga barang jadi
titik Apakah produk itu merupakan barang yang harus dijual kepada konsumen yang
cukup luas atau hanya akan dijual kepada sebagian kecil masyarakat ataupun barang
tersebut sebagai bahan mentah pabrik lain. Akan mempengaruhi penentuan lokasi
pabrik. Biaya distribusi barang dari pabrik ke konsumen perlu diperhitungkan dengan
baik sebelum memutuskan lokasi perusahaan. Kita dapat melihat banyak perusahaan
yang mendekati pasar. Hal tersebut juga dapat terjadi jika lokasi perusahaan dekat
dengan pasar maka perusahaan dapat dengan cepat mengetahui perubahan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Jadi kita dapat melihat perusahaan perusahaan jasa dan
perusahaan yang biaya transport bahan bakunya relatif seimbang dengan biaya
transfer barang jadi umumnya berada di tengah-tengah kota.
5. Sarana Transportasi

36
Tersedianya fasilitas transportasi yang baik (darat, laut dan udara) baik bahan maupun
hasil produksi yang dimiliki oleh suatu daerah akan dapat mengatasi kelemahan-
kelemahan daerah tersebut karena faktor pasar dan bahan baku titik perlu diperhatikan
bahwa fasilitas transportasi harus dilihat dari kebutuhan perusahaan.
6. Sarana Komunikasi
Dalam era informasi dewasa ini, Tersedianya fasilitas komunikasi menjadi faktor
utama yang perlu mendapatkan perhatian dalam pemilihan lokasi perusahaan. Hal ini
menjadi sangat penting karena Dalam era informasi, dewasa ini para pakar
mengatakan bahwa siapa yang menguasai informasi maka dialah yang menguasai
dunia.
7. Pembangkit Tenaga
Hampir semua perusahaan membutuhkan pembangkit tenaga. Oleh karena itu,
ketersediaan pembangkit tenaga yang memadai bagi perusahaan harus dijadikan
pertimbangan dalam memutuskan lokasi perusahaan.
8. Lahan
Lahan di daerah perkotaan tentu saja sulit diperoleh dan harganya jauh lebih mahal
dibanding dengan lahan di pedesaan apalagi di pegunungan. Oleh karena itu, tidak
sedikit pabrik yang didirikan di luar kota dengan mempertimbangkan tingginya harga
tanah di kota serta kemungkinan untuk melakukan perluasan di masa yang akan
datang.
Berdasarkan uraian tersebut, menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan
tentang dimana sebaiknya perusahaan beroperasi perlu melakukan pertimbangan yang
matang karena banyak aspek yang terkait. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa sekali
keputusan diambil dalam menentukan lokasi perusahaan maka hal tersebut berarti perusahaan
telah melakukan taruhan biaya yang cukup besar untuk jangka panjang. Karena biaya
investasi untuk membangun lokasi tidaklah sedikit dan satu kali keputusan diambil dalam
bidang aktiva tetap, maka pengembaliannya membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Secara umum penentuan lokasi perusahaan perlu memikirkan input, proses, serta output
perusahaan. Perusahaan yang proses produksi sangat tergantung pada bahan baku dalam
jumlah besar dan memiliki biaya transportasi yang jauh lebih mahal dibanding dengan hasil
produksi maka biasanya dibangun pada lokasi bahan baku, misalnya kilang minyak, nikel,
batubara dan lain-lain. Di lain pihak industri sintetis diletakkan di dekat pasar. Misalnya

37
pabrik perakitan mobil, TV, pakaian jadi dan lain-lain. Demikian pula industri yang pada
tarian biasanya ditempatkan pada daerah yang memiliki tingkat upah yang rendah.

Proses produksi mungkin membutuhkan lingkungan khusus. Misalnya pabrik kertas


memerlukan air. Oleh karena itu, pabrik tersebut sebaiknya didirikan di dekat dengan sumber
daya air dan perlu dihindari kemungkinan pencemaran terhadap lingkungan yang ada
disekitarnya. Luasnya area juga mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik. Biasanya perusahaan
jasa diletakkan di dekat pasar karena bahan diperoleh dari berbagai tempat dan diproses
menjadi satu unit. Sebaliknya untuk perusahaan penelitian biasanya ditempatkan di daerah
pengembangan dan nyaman jauh dari keramaian agar mereka yang bekerja dapat
berkonsentrasi penuh untuk melakukan penelitian dalam rangka menemukan hal-hal yang
baru.

Bagaimanapun juga faktor lain juga mempengaruhi lokasi perusahaan, selera pemilik
perusahaan, tersedianya lahan untuk ekspansi, tersedianya bangunan (tinggal disewa), sarana
transportasi, bahan baku, pembangkit tenaga, sarana komunikasi dan kesediaan masyarakat
setempat untuk menerima kehadiran perusahaan di lokasinya. (Akmad, 2018: 92-96).

Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Pemilihan Tempat atau Lokasi


Usaha
Menurut Tjiptono (2000), pemilihan tempat atau lokasi usaha memerlukan
pertimbangan faktor-faktor yang cermat. Terdapat tujuh faktor, yaitu sebagai berikut:
1. Aksebilitas
Misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sara tranformasi umum. Untuk
meningkatkan aksebilitas dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem transportasi
seperti pelebaran jalan, pembuatan jalan baru, peningkatan layanan angkutan umum.
2. Visibilitas
Lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.
3. Tempat Parkir
Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman baik untuk kendaraan roda dua maupun
roda empat. Ketersediaan lahan parkir merupakan fasilitas yang harus disediakan, hal
tersebut diperuntukkan untuk memberikan kenyamanan konsumen dan pelanggan.
Ruang parkir yang yang dibutuhkan harus tersedia secara memadai.

38
4. Ekspansi
Tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan dikemudian hari. Ekspansi
adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan
perluasan fasilitas, perekrutan pegawai dan lain-lain. Menurut Nitisemito (2004: 142),
ekspansi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperbesar
perusahaan dari ukuran yang lebih kecil menjadi ukuran yang lebih besar karena
permintaan yang makin bertambah terhadap barang-barang atau jasanya. Perluasan atau
ekspansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi
lebih kompetitif serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.
5. Lingkungan
Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan.
Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha titik jika dalam
menentukan lingkungan salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan dan
menghasilkan keuntungan yang maksimal. Lingkungan di satu sisi dapat menjadi
peluang dari bisnis yang akan dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat
menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh
terhadap lingkungan baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat
bisnis yang akan dijalankan. Suatu bisnis dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan
di sekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari adanya
aktivitas semakin ramainya lokasi sekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial dan
juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.
6. Persaingan
Lokasi pesaing, misalnya dalam menentukan lokasi usaha perlu mempertimbangkan
apakah di jalan atau daerah yang sama banyak pula terdapat usaha yang sama.
7. Peraturan Pemerintah
Peraturan pemerintah adalah peraturan perundang-undangan di Indonesia yang
ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.

Metode Pemilihan Lokasi


Dalam memilih lokasi, dibutuhkan beberapa metode untuk memilih suatu lokasi
atau metode evaluasi lokasi (Heizer & Render, 2011). Terdapat beberapa metode yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi, metode tersebut yaitu: Metode Beban
Skor (The Factor-Rating Method), Metode Titik Impas Lokasi (Location Break-even

39
Analysis), Metode Pusat Titik Berat (The Center of Gravity Method) dan Metode
Heuristik (Heuristic Method).
1. Metode Beban Skor (The Factor-Rating Method)
Terdapat faktor kualitatif dan kuantitatif yang perlu dipertimbangan dalam memilih
lokasi. Metode beban skor ini dilakukan dengan menggunakan pembobotan atau skor
untuk setiap faktor yang dinilai terhadap alternatif lokasi yang akan digunakan.
2. Metode Titik Impas Lokasi (Location Break-even Analysis)
Metode titik impas lokasi merupakan penggunaan analisis biaya-volume untuk
menciptakan perbandingan ekonomi alternatif lokasi. Langkah yang dilakukan yaitu
dengan mengidentifikasi biaya tetap dan variabel serta membuat grafiknya untuk setiap
lokasi, dengan ini maka kita dapat menentukan mana yang memberikan biaya terendah.
Metode ini dapat dilakukan secara sistematis maupun grafis.
3. Metode Pusat Titik Berat (The Center of Gravity Method)
Metode pusat titik berat merupakan suatu metode penghitungan yang akan
meminimukan biaya distribusi dalam menentukan lokasi pusat distribusi. Metode ini
memperhitungkan lokasi pasar, jumlah barang yang akan dikirim ke pasar dan biaya
pengiriman dalam menemukan lokasi terbaik untuk distributor. (Heizer & Render,
2011)
4. Metode Heurictik (Heuristic Method)
Metode ini merupakan metode pemilihan lokasi yang sangat baik diterapkan dalam
pemilihan lokasi perusahaan jasa, layanan public seperti rumah sakit, puskesmas,
pemadam kebakaran dan supermarket.

Langkah-Langkah Dalam Menentukan Lokasi


Menurut Rusdiana (2014), terdapat enam langkah dalam menentukan lokasi usaha
yaitu:
• Merumuskan sasaran pemilihan tempat kedudukan perusahaan.
• Merumuskan batas atau kendala.
• Merumuskan norma-norma keputusan.
• Menghubungkan norma-norma keputusan dengan sasaran pemilihan lokasi.
• Membentuk model-model pengambilan keputusan.
• Menentukan lokasi terbaik.

40
Sedangkan menurut Teguh Astriyanto (2010), langkah dalam pemilihan lokasi yang
lebih pragmatis terdiri dari tiga langkah sebagai berikut:
• Memilih wilayah (daerah) secara umum.
Dalam langkah ini terdapat lima faktor yang dijadikan sebagai dasar yaitu dekat
dengan pasar, dekat dengan bahan baku, tersedianya fasilitas pengangkutan,
terjaminnya pelayanan umum seperti penerangan listrik, air, bahan bakar dan kondisi
iklim serta lingkungan yang menyenangkan.
• Memilih masyarakat tertentu di wilayah yang dipilih pada pemilihan tingkat pertama.
Pilihan ini didasarkan atas enam faktor yaitu tersedianya tenaga kerja secara cukup
dalam jumlah dan tipe skill yang diperlukan, tingkat upah yang lebih murah, adanya
perusahaan yang bersifat suplementer atau komplementer dalam hal bahan baku, hasil
produksi, buruh dan tenaga terampil yang dibutuhkan, adanya kerjasama yang bai
kantar sesame perusahaan yang ada, peraturan daerah yang menunjang, dan kondisi
kehidupan masyarakat yang menyenangkan.

Kesimpulan
Pemilihan lokasi merupakan salah satu keputusan yang harus diambil secara hati-hati,
karena lokasi usaha yang strategis berhubungan dengan kesuksesan suatu usaha. Lokasi
sangat mempengaruhi biaya dan menentukan penghasilan. Dalam memilih lokasi usaha,
pemilik usaha harus mempertimbangkan berbagai faktor pemilihan lokais, karena lokasi
usaha akan berdampak pada kesuksesan usaha itu sendiri. Terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi pemilihan lokasi diantanya yaitu lingkungan, SDA, SDM, pasar produk,
sarana transportasi dan komunikasi, pembangkit tenaga, dan lahan.

Dalam pengambilan keputusan mengenai dimana perusahaan akan beroperasi perlu


melakukan pertimbangan yang matang karena banyak aspek yang terkait. Dan satu hal yang
perlu diingat bahwa sekali keputusan diambil dalam menentukan loaksi usaha perusahaan,
maka hal tersebut berarti perusahaan telah melakukan taruhan biaya yang cukup besar untuk
jangka panjang. karena biaya investasi untuk membangun lokasi tidaklah sedikit dan satu kali
keputusan diambil dalam bidang aktiva tetap, maka pengembaliannya membutuhkan waktu
yang cukup panjang.

41
Materi 7
1.7 DESAIN TATA LETAK (LAY OUT)

Pada dasarnya setiap perusahaan dijalankan berdasarkan prinsip ekonomi, yaitu dengan

modal yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan laba yang sebanyak-banyaknya. Ada

beberapa hal yang berpengaruh terhadap perolehan laba yang didapatkan oleh perusahaan.

Dalam suatu perusahaan yang menghasilkan barang, hal-hal yang mempengaruhi perolehan

laba salah satunya adalah kualitas dari barang itu sendiri.

Kualitas barang yang baik didapatkan dari bahan baku dan proses produksinya. Bagian

dari proses produksi itu sendiri terdapat layout produksi yaitu tata letak fasilitas-fasilitas yang

digunakan agar proses produksi yang dilakukan berjalan efektif dan efesien.

Suatu layout dapat dipakai untuk menunjukkan pengaturan pabrik dan bagian-bagian,

sehingga layout mencakup lokasi peralatan di dalam bagian yang kecil dan pengaturan letak

bagian-bagian diatas sebidang tanah bagunan. Layout juga dapat menunjang kelancaran

proses produksi, mengoptimalkan susunan letak mesin-mesin dan peralatan roduksi yang ada

di dalam perusahaan. Dengan susunan tat letak (layout) yang optimal diharapkan pelaksanaan

proses produksi didalam prusahaan tersebut terlaksana dengan baik.

Pengertian Layout dan Perencanaan Layout

Tata letak/layout dipakai untuk menunjukkan pengaturan pabrik dan bagian-bagiannya,

sehingga tata letak mencakup lokasi peralatan didalam bagian yang kecil dan pengaturan

letak bagian-bagian atas sebidang tanah bangunan. Tata letak adalah suatu landasan utama

dalam dunia industri. Tata letak/ layout dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan

fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (Yamit, 1998:120).

Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area untuk menempatkan mesin atau

fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerak perpindahan material baik bersifat

42
temporer maupun permanen, personal pekerja dan sebagainya. Dalam tata letak pabrik

terdapat dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen

dalam pabrik.

Ada banyak pengertian perencanaan layout yang dikemukakan para ahli. Masing-

masing pengertian yang dikemukakan nampaknya mempunyai titik berat tersendiri.

Perencanaan layout adalah suatu pekerjaan yang mempunyai implikasi pada profitabilitas dan

efisiensi operasi dari perusahaan barang dan jasa, (Atmaji, 1989:81). Sedangkan definisi

perencanaan layout menurut James M. Apple (1990) adalah perencanaan yang menyeluruh

dari tata letak fasilitas produksi yang ada, sehingga pelaksanaan proses produksi didalam

perusahaan tersebut akan dapat dengan seoptimal mungkin.

Tujuan Perencanaan Layout

Tujuan perencanaan layout secara umum adalah mengoptimalkan susunan letak mesin-

mesin dan peralatan produksi yang ada di dalam perusahaan sehingg dengan adanya susunan

tata letak yang optimal tersebut diharapkan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan

tersebut akan dapat berjalan dengan lancar dan karyawan akan dapat menyelesaikan tugas

yang dibebankan kepada mereka dengan baik pula. Tujuan perencanaan layout ini akan

mencakup beberapa hal sebagai berikut (Handoko, 1984:106):

a. Simplifikasi dari proses produksi.

b. Pengurangan biaya pemindahan bagan atau barang.

c. Tingkat perputaran persediaan barang setengah jadi tinggi.

d. Terdapat keamanan kerja dan kepuasaan karyawan.

e. Pengeluaran kapital yang tidak penting dapat dihindarkan.

f. Produktifitas kerja para karyawan dapat bertambah,

43
Pentingnya Perencanaan Layout

Secara garis besar tujuan layout/tata letak pabrik adalah mengatur area kerja dan segala

fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi yang aman dan nyaman.

Suatu perencanaan layout akan senantiasa diperlukan di dalam masing-masing perusahaan.

Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa hal sebagai berikut :

a. Adanya perubahan daru desain produk.

b. Adanya produk baru.

c. Adanya perubahan volume permintaan.

d. Fasilitas produksi yang ada telah ketinggalan jaman.

e. Adanya kecelakaan-kecelakaan dalam proses produksi.

f. Pemindahan lokasi pasar produk perusahaan.

g. Penghematan-penghematan biaya

Klasifikasi Perencanaan Layout

Di dalam penyusunan layout perlu dipertimbagkan tentang ketertiban perencanaan

layout pabrik tersebut dalam pengaturan letak fasilitas produksi yang digunakan. Perusahaan

harus mempertimbnagkan beberapa klasfikasi perencanaan layout dan kemudian memilih

yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan. Menurut Aplle (1990) masalah tata letak

diklasifikasikan menjadi 10 jenis yaitu :

a. Perubahan rancangan.

b. Perluasan departemen.

c. Pengurangan departemen.

d. Penambahan produk baru.

e. Memindahkan satu departemen.

f. Penambahan departemen baru.

g. Peremajaan peralatan yang rusak.

44
h. Perubahan metode produksi.

i. Penurunan biaya.

j. Perencanaan fasilitas baru.

Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam Perencanaan Layout

Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu layout fasilitas yang

efrisien. Menurut Assauri (1978:50) faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi

beberapa faktor yaitu :

a. Produk yang dihasilkan, mengenai :

• Besar dan berat produk akan mempengaruhi handlingdan ruang gerak.

• Sifak produk itu mudah pecah atau tidak, tahan lama atau cepat rusak.

b. Urutan produksinya, dalam penyusunan layout didasarkan pada urutan proses

produksi.

c. Kebutuhan ruang yang luas, ruangan yang diperlukan adalah tentang luas pabrik,

tinggi ruangan dan luas gang-gang yang digunakan untuk lalu lintas arus produksi.

d. Peralatan atau mesin-mesin itu sendiri, mesin produksi yang digunakan berat atau

tidak sehingga perlu digunakan lantai yang kokoh.

e. Maintenance dan replacement, mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa

sehingga maintenance mudah dilakukan dan replacemenyt-nya mudah.

f. Adanya keseimbangan kapasitas, keseimbangan kapasitas harus dip[erhatikan

terutama dalam product layout, karena mesin-mesin diatur menurut urutan-urutan

produknya.

g. Minimum movement, dengan gerak yang sedikit maka biayanya akan menjadi lebih

rendah.

h. Aliran material, merupakan arus yang harus diikuti oleh suatu produk pada waktu

dibuat.

45
i. Tempat kerja buruh, tempat kerja buruh di pabrik harus cukup luas, sehingga tidak

mengganggu keselamatan dan kesehatan karyawan serta kelancaran produksi.

j. Service area (kantin, Wc, tempat istirahat, dan tempat parkir), Sevice area diatur

sedemikian rupa sehingga dekat dengan tempat kerja dan mudah dijangkau.

k. Waiting area, untuk mencapai aliran material yang optimal, harus diperhatikan

tempat-tempat menyimpan barang sambil menunggu proses selanjutnya. Dalam

menetapkan Waiting area harus diperhatikan luas ruang yang tersedia dan tidak

mengganggu arus lalu lintas dalam proses produksi.

l. Plant climate, udara dalam pabrik juga harus diatur, yaitu harus sesuai dengan produk

dan buruh, jangan terlalu panas dan terlalu dingin, dan juga jangan merusak kesehatan

tubuh.

m. Flexibility, perubahan-perubahan dari produk, proses atau mesin-mesin hampir tidak

dapat dihindarkan karena sesuai dengan perkembangan teknologi, sehingga layout

harus dibuat sedemikianrupa agar dapat flexibel dan perubahan-perubahan kecil yang

terjadi tidak memerlukan biaya yang tinggi.

Jenis Layout

Dalam suatu perencanaan layout fasilitas, perlu diketahui jenis-jenis layout itu sendiri

serta kelebihan dan kekurangannya. Hal ini sebagai dasar pertimbagan dalam pengambilan

keputusan pemilihan alternatif layout yang optimal. Jenis layout dapat dikelompokkan

menjadi beberapa macam. Menurut Handoko (1984:106) jenis layout dapat dikelompokkan

menjadi 4 (empat) yaitu :

1. Layout Proses (Layout fungsional).

Tata letak yang berdasarkan pada proses, tata letak ini berdasar pada pengelompokan

mesin-mesin dan peralatan yang sama/ sejenis dalam suatu area atau departemen. Pada

setiap proses dikerjakan dalam bagian-bagiannya sendiri sendiri. Layout seperti ini

46
biasanya digunakan pada perusahaan pesanan atau yang berdasarkan job order shop

(Pabrik yang memproduksi barang yang tidak samaan terbatas umlahnya, serta menurut

pesanan pembeli). Tata letak menurut proses ini digunakan apabila barang-barang yang

dihasilkan tidak standar, tetapi fleksibel dan urutan produksinya tidak terlalu sama

antara produk satu dengan yang lainnya.

Kelebihan :

• Investasi modal untuk mesin dan peralatan produksi dapat ditekan.

• Fleksibilitas pelaksanaan proses produksi besar.

• Kemacetan salah satu bagian tidak menyebabkan gangguan yang besar.

Kelemahan :

• Karena urutan proses yang tidak tetap maka biaya pemibdahan bahan baku akan

lebih besar.

• Kebutuhan ruang untuk produksi lebih luas karena mesindan peralatan produksi

yang digunakan memiliki spesifikasi yang berbeda-beda menurut produknya.

2. Layout Produk (layout garis)

Dalam layout produk tiap produk memerlukan urutan yang sama dalam operasinya.

Pusat pekerjaan dikelompokkan dalam urutan untuk menampung kebutuhan produk

spesifik. Pada setiap perusahaan terhadap spesialisasi pelayanan proses, pada umumnya

produk-produk yang dihasilkan merupakan produk standar. Variasi produksi sangat

kecil, sehingga produk yang dibuat merupakan produk yang jenisnya sama. Jenis

proses produksi yang sesuai dengan jenis layout ini adalah proses produksi yang terus

menerus (continous process).

Kelebihan :

• Biaya material handling lebih rendah.

47
• Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tiap umit produk lebih kecil karena

proses produksi selalu sama.

• Kebutuhan ruangan menjadi lebih kecil.

• Pengawasan pada proses produksi menjadi lebih mudah.

• Kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu dapat direncanakan dengan cermat.

Kekurangan :

• Apabila terjadi kemacetan di salah satu bagian kaan menyebabkan kemacetan

seluruh proses produksi.

• Kurang flexsibel apabila digunakan oleh perusahaan yang mempunyai desain

pekerja yang cepat.

• Karyawan yang akan mengalami kejenuhan dalam melaksanakan tugasnya.

• Investasi dana yang digunakan untuk pembelian mesin dan peralatan produksi

tinggi

3. Layout Posisi Tetap

Dalam layout ini produksi berada dalam suatu lokasi, sementara alat-alat, bahan-bahan,

dan tenaga kerja dibawa ke lokasi hanya sebanyak yang diperlukan untuk membuat

produk tersebut.

Kelebihan :

Layout ini sangat cocok untuk proyek-proyek pembangunan, dan metode jalus kritis

sangat membantu.

Kekurangan :

Bianya bongkat dan pasang serta biaya angkut mesin dan peralatan produksi tinggi

4. Layout Kelompok.

Layout kelompok memisahkan daerah-daerah dan kelompok-kelompok mesin serta

peralatan bagi pembuatan produksi-produk yang memerlukan pmrosesan sejenis. Setiap

48
produk di selesaikan di daerah spesialisasi tersebut dengan keseluruhan urutan

pengerjaan dilakukan ditempat itu :

Kelebihan :

• Biaya persiapan bisa dikurangi karena dapat menggunakan pertimbagan operasi

yang lalu.

• Menghemat biaya pengendalian bahan.

• Mudah mengetahui dimana setiap kelompok produk berada.

• Waktu pengiriman barang jadi dapat lebih ditentukan scheduling sederhana.

• Biaya tetap dapat dikurangi karena berdasarkan pada kegiatan yang lalu.

Kekurangan :

• Pemanfaatn fasilitas produksi tidak penuh.

• Perlu pengadilan bahan yang baik.

• Bagian-bagian yang ada tidak luwes.

• Mesin serba guna harus dimanfaatkan penuh.

Kesimpulan

Tata letak / Layout adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak/ layout

dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang

kelancaran proses produksi dengan tujuan untuk mengoptimalkan susunan letak mesin-mesin

dan peralatan produksi yang ada di dalam perusahaan sehingg dengan adanya susunan tata

letak yang optimal tersebut diharapkan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan

tersebut akan dapat berjalan dengan lancar dan karyawan akan dapat menyelesaikan tugas

yang dibebankan kepada mereka dengan baik pula.

49
BAB II

KUMPULAN TUGAS MANAJEMEN OPERASIONAL

SEMESTER III

50

Anda mungkin juga menyukai