Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT JENDERAL

PENANGANAN
BENTURAN KEPENTINGAN
Pada Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

Materi Sosialisasi Antikorupsi Tahun 2022


AGENDA
• Ketentuan Terkait Benturan
Kepentingan
• Penanganan Benturan
Kepentingan di Lingkungan
Inspektorat Jenderal
• Tantangan Implementasi

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 2


01
KETENTUAN
TERKAIT
BENTURAN
KEPENTINGAN

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 3


Ketentuan Terkait Benturan Kepentingan

PERMENPAN-RB Nomor 37 UU Nomor 30 Tahun 2014


Tahun 2012 tentang Pedoman tentang Administrasi
Umum Penanganan Benturan Pemerintahan
Kepentingan

PMK Nomor 190/PMK.01/2018


Kode Etik dan Kode Perilaku
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Kementerian Keuangan

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 4


UU Administrasi Pemerintahan
Konflik Kepentingan terjadi apabila dalam menetapkan
dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan
dilatarbelakangi:
a. adanya kepentingan pribadi dan/atau bisnis;
b. hubungan dengan kerabat dan keluarga;
c. hubungan dengan wakil pihak yang terlibat;
d. hubungan dengan pihak yang bekerja dan mendapat gaji dari
UU Nomor 30 Tahun 2014
pihak yang terlibat;
tentang Administrasi Pemerintahan
(Bab VIII Bagian Ketiga)
e. hubungan dengan pihak yang memberikan rekomendasi
terhadap pihak yang terlibat; dan/atau
f. hubungan dengan pihak-pihak lain yang dilarang oleh
Konflik Kepentingan ketentuan peraturan perundangundangan.
Konflik Kepentingan adalah kondisi Pejabat
Pemerintahan yang memiliki kepentingan pribadi
untuk menguntungkan diri sendiri dan/atau orang Keputusan dan/atau
lain dalam penggunaan Wewenang sehingga dapat Dalam hal terdapat Tindakan yang
mempengaruhi netralitas dan kualitas Keputusan Konflik Kepentingan, ditetapkan
dan/atau Tindakan yang dibuat dan/atau maka Pejabat dan/atau dilakukan
dilakukannya Pemerintahan yang karena adanya
bersangkutan wajib Konflik
memberitahukan Kepentingan dapat
kepada atasannya. dibatalkan.

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 5


PermenPANRB – Pedoman Umum

Sumber Penyebab
1. Penyalahgunaan wewenang, yaitu penyelenggara negara membuat
keputusan atau tindakan yang tidak sesuai dengan tujuan atau melampaui
batas-batas pemberian wewenang yang diberikan oleh peraturan
PERMENPAN-RB Nomor 37 Tahun 2012
perundang-undangan.
tentang Pedoman Umum Penanganan
Benturan Kepentingan 2. Perangkapan jabatan, yaitu seorang penyelenggara negara menduduki
dua atau lebih jabatan publik sehingga tidak bisa menjalankan jabatannya
secara professional, independen dan akuntabel.
Benturan Kepentingan 3. Hubungan afiliasi (pribadi, golongan) yaitu hubungan yang climiliki
Situasi dimana penyelenggara negara oleh seorang penyelenggara negara dengan pihak tertentu baik karena
memiliki/patut diduga memiliki hubungan darah, hubungan perkawinan maupun hubungan pertemanan
kepentingan pribadi terhadap setiap yang dapat memperngaruhi keputusannya.
penggunaan wewenang sehingga 4. Gratifikasi, yaitu pemberian dalam arti luas meliputi pemberian uang,
dapat mempengaruhi kualitas barang, rabat, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
keputusan dan/atau tindakannya. penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas
lainnya.
5. Kelemahan sistem organisasi, yaitu keadaan yang menjadi kendala bagi
pencapaian tujuan pelaksanaan kewenangan penyelenggara negara yang
clisebabkan karena struktur dan budaya organisasi yang ada.

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 6


Kode Etik Kementerian Keuangan

Pertanyaan:
1. Pencegahan atas benturan
kepentingan?
PMK Nomor 190/PMK.01/2018
Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Negeri Sipil di 2. Penanganan atas benturan
Lingkungan Kementerian Keuangan kepentingan?

Aturan
Kep-Irjen Nomor 34/IJ/2020
Pasal 7 huruf d dan j, Kode Etik dan Kode
Perilaku Nilai Integritas. Situasi dimana Pegawai ASN Inspektorat
• menghindari konflik kepentingan Jenderal memiliki atau patut diduga memiliki
pribadi, kelompok, maupun golongan
kepentingan pribadi terhadap setiap
(d)
• tidak menemui pihak yang berpotensi penggunaan wewenangnya sehingga dapat
menimbulkan konflik kepentingan, mempengaruhi kualitas keputusan dan/atau
kecuali karena penugasan (j) tindakannya.

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 7


02
Penanganan Benturan Kepentingan
di Lingkungan Inspektorat Jenderal
• Kep-Irjen Nomor 34/IJ/2020

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 8


Maksud dan Tujuan

mengatasi
Acuan untuk Benturan Menegakka
mengenal, Kepentingan n integritas
mencegah, di
dan lingkungan
ITJEN

Mencegah terjadinya pengabaian


Memberikan keseragaman terhadap kendali mutu atas
pemahaman dan tindakan pelaksanaan tugas dan fungsi unit
bagi unit kerja maupun ASN kerja dan mencegah timbulnya
di lingkungan ITJEN dalam kerugian negara
melaksanakan penanganan
Benturan Kepentingan

Menciptakan budaya kerja yang


dapat mengenali, mencegah, dan Menciptakan
mengatasi situasi Benturan pemerintahan
Kepentingan secara transparan yang bersih dan
akuntabel.
tanpa mengurangi kinerja ASN
yang bersangkutan

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 9


Prinsip Dasar

PRINSIP DASAR

PIMPINAN ASN ITJEN

Mengendalikan dan menangani Benturan  Mendasarkan pada sikap profesional, integritas,


Kepentingan secara memadai dan memberikan objektivitas, independensi, transparansi, dan
keteladanan. responsibilitas;

 Mengungkapkan hubungan afiliasi dengan para pihak yang


berpotensi menimbulkan Benturan Kepentingan;

 Menghindarkan diri dari situasi dan tindakan yang dapat


mengakibatkan Benturan Kepentingan; dan

 Mengungkapkan kejadian/keadaan Benturan Kepentingan


yang dialami/diketahui dan melaporkannya kepada
Pimpinan.

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 10


Gambaran Umum Implementasi Penanganan
PENCEGAHAN
Deklarasi
Hubungan
Afiliasi

Pakta
ASN
Integritas

Laporan
Benturan Pimpinan PENANGANAN
Kepentingan

Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi

MONITORING DAN EVALUASI


Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 11
1. Deklarasi Benturan Kepentingan

DEKLARASI

• Awal tahun
setiap Pegawai ASN Inspektorat
Jenderal wajib membuat
Deklarasi Hubungan Afiliasi

• Setiap saat
terdapat informasi yang belum
diungkapkan dalam deklarasi
awal (deklarasi ulang).

• Disampaikan kepada
Pimpinan.

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 12


2. Penandatanganan Pakta Integritas

KETENTUAN Pakta Integritas Memuat Komitmen Untuk:

Melaksanakan tugas secara profesional, obyektif, independen,


transparan, dan bertanggung jawab sesuai kode etik ASN dan
Setiap akan melaksanakan peraturan perundangan yang berlaku
penugasan, Pegawai ASN
Inspektorat Jenderal
menandatangani Pakta Menghindari situasi Benturan Kepentingan
Integritas untuk memperkuat
komitmen Bersama dalam
rangka pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana Melaporkan kepada Pimpinan apabila dalam penugasan
korupsi menghadapi situasi Benturan Kepentingan.

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 13


3. Pelaporan Benturan Kepentingan

KETENTUAN

Apabila Pegawai ASN


Inspektorat Jenderal
mengalami situasi Benturan
Kepentingan pada saat
menjalankan tugas dan
kewenangannya, wajib
melaporkan situasi dimaksud
kepada Pimpinan

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 14


Level Risiko Benturan Kepentingan

Kriteria Jenis Hubungan Afiliasi Intensitas Komunikasi


• Hubungan sedarah
• Menjadi bagian/pernah menjadi bagian dari pihak yang diawasi
(terkait penugasan assurance) • Pernah terlibat komunikasi langsung (tatap muka),
• Menjadi bawahan/pernah menjadi bawahan dari pihak yang lebih dari 2 kali dalam setahun terakhir
Tinggi diawasi (terkait penugasan assurance) • Pernah terlibat komunikasi tidak langsung (selain
• Pihak yang berpotensi memberikan gratifikasi tatap muka), lebih dari 12 kali dalam setahun ter-
• Pihak yang terkait pengadaan barang dan jasa di Itjen akhir
• Pihak lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan kedinasan
ASN

• Hubungan perkawinan
• Pernah terlibat komunikasi langsung (tatap muka),
• Menjadi bagian/pernah menjadi bagian dari pihak yang diawasi 1-2 kali dalam setahun terakhir
Sedang (terkait penugasan non assurance)
• Pernah terlibat komunikasi tidak langsung (selain
• Menjadi bawahan/pernah menjadi bawahan dari pihak yang tatap muka), 1-12 kali dalam setahun terakhir
diawasi (terkait penugasan non assurance)

• Hubungan relasi kerja/pertemanan/kelompok sepanjang tidak


terdapat potensi pemberian gratifikasi, tidak dalam kondisi
menjadi bagian/pernah menjadi bagian/pernah menjadi
bawahan/ menjadi bawahan dari pihak yang diawasi • Tidak pernah terlibat komunikasi dalam setahun
Rendah • Hubungan dengan pihak lain dalam kaitannya dengan penu- terakhir
gasan non assurance, sepanjang tidak terdapat potensi
pemberian gratifikasi, pelanggaran kode etik, dan atau
peraturan yang berlaku

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 15


Level Risiko Benturan Kepentingan

Level Risiko Sedang


Level Risiko Tinggi
• Tetap mengizinkan
• Penarikan diri ASN ASN bertugas,
• Pengalihan tugas namun dibatasi
dan tanggung jawab kewenangannya
ASN • Membatasi akses
• Pemberian Sanksi ASN atas informasi
bagi yang melanggar tertentu

Level Risiko Rendah


• Mengizinkan ASN
untuk tetap
menjalankan tugas

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 16


Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi atas Benturan Kepentingan:

• Apakah telah dilakukan deklarasi hubungan afiliasi?

• Apakah telah dilakukan penandatanganan pakta integritas?

• Apakah situasi Benturan Kepentingan telah dilaporkan?

• Apakah telah dilakukan penanganan Benturan Kepentingan secara tepat?

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 17


03 A
C
B
D

Tantangan Implementasi

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 18


Tantangan dan Alternatif Solusi

1. Belum ada ketentuan yang lebih Penyusunan pedoman/peraturan


teknis pada level kementerian pada level kementerian.
sehingga implementasi tidak
seragam.

2. Proses bisnis yang cukup beragam Identifikasi potensi dan pihak2


dimana pihak yang terkait juga berkepentingan dan updating
beragam. berkala.

3. Pemahaman yang belum Sosialisasi secara intensif dengan


menyeluruh. menggunakan berbagai media.

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 19


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai