Anda di halaman 1dari 33

Direktorat

Koordinasi Supervisi

BENTURAN KEPENTINGAN
DAN
PEMBANGUNAN INTEGRITAS

Disampaikan dalam
“Sosialisasi Benturan Kepentingan” dalam
Penyelenggaraan Tata Kelola Manajemen ASN
Pemerintah Provinsi Jawa Timur

04 OKTOBER 2022

KPK
JALAN KUNINGAN PERSADA NO.4, RT.1/RW.6, GUNTUR, SETIA BUDI, JAKARTA SELATAN,
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA 12950
(021) 25578300
MENJADI PEJABAT/PELAYANAN
Tantangan Utama: Menjaga Integritas? PUBLIK TIDAKLAH MUDAH

Konflik Kepentingan berdampak pada Kebijakan Publik


Hilangnya “Kepercayaan” pada lembaga dan pejabat publik
KONFLIK KEPENTINGAN
BUKAN HAL BARU

Peradaban Hindia Kuno


Konflik Kepentingan
• Kautilya (375-283 SM) Acharya (Guru Besar) Kerajaan karyanya
dan Penanganannya Arthashastra
dalam Sejarah: • Seorang yang salah membukukan jumlah pajak disebut
melawan “kepentingan umum”, tetapi pada saat itu kepentingan
umum adalah kepentingan raja/ratu yang secara normatif
Konflik Kepentingan bertindak sebagai penjaga dharma (harmoni tatanan
masyarakat)
sudah ada sejak
Peradaban Romawi
masyarakat
• Cicero (106-43 SM) Filusuf, pengacara Romawi dalam karyanya
mengenal konsep De Officiis
kepentingan bersama • “Masalah utama dalam administrasi dan pelayanan publik adalah
mencegah kecurigaaan sekecil apapun bahwa engkau sedang
(the common good & mengejar keuntungan sendiri”
the common interests).
Peradaban Islam
• Umar Bin Abdul Azis (682-720 Masehi)
• Kisah Khalifah dan Lampu Minyak menceritakan bagaimana
Umar Bin Abdul Azis sebagai khalifah ketika bertugas,
mematikan lampu minyak istana ketika membicarakan urusan
pribadi.
KETELADANAN TOKOH
BANGSA

Bagaimana menghindari Bias dalam Penilaian/ Keputusan dengan memisahkan


kepentingan publik dan pribadi
PENGERTIAN KONFLIK KEPENTINGAN

“Kondisi Pejabat Pemerintahan yang memiliki kepentingan pribadi untuk


menguntungkan diri sendiri dan/atau orang lain dalam penggunaan Wewenang
sehingga dapat mempengaruhi netralitas dan kualitas Keputusan dan/atau
Tindakan yang dibuat dan/atau dilakukannya”
UU 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan

“Situasi dimana Penyelenggara negara memiliki atau patut diduga memiliki


kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan wewenang sehingga dapat
mempengaruhi kualitas keputusan dan/atau tindakannya”
PermenPAN-RB 37/2012 tentang Pedoman Umum Penanganan Benturan
Kepentingan
REGULASI KONFLIK KEPENTINGAN

UU Nomor 30 Tahun
Kepres Nomor 10 Tahun 1974 2014 tentang
Tentang Beberapa Pembatasan PP Nomor 53 Administrasi
Kegiatan Pegawai Negeri Tahun 2010 Pemerintahan PP Nomor 94
Dalam Rangka Pendayagunaan tentang Tahun 2021
Aparatur Negara Dan Disiplin tentang
Kesederhanaan Hidup Pegawai Disiplin
Negeri Sipil Pegawai
Negeri Sipil

United Nations Undang-Undang Peraturan


PP No 6 Tahun Convention Against Nomor 23 Tahun Pemerintah Nomor
PP No 30 Tahun 2014 tentang 48 tahun 2016
1974 tentang Corruption (UNCAC)
1980 Peraturan Tentang Tata Cara
Pembatasan
Disiplin Undang Undang PermenPAN-RB No Pemerintahan
Kegiatan Republik 37 Tahun 2012 Daerah Pengenaan Sanksi
Pegawai Negeri Administratif
Pegawai Indonesia Nomor 7 tentang Pedoman
Sipil
Negeri Dalam Tahun 2006 Umum Penanganan
Usaha Swasta Benturan
kepentingan
PETIKAN PERATURAN
UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

Pasal 44
Pasal 42 (1) Warga Masyarakat berhak melaporkan atau
1) Pejabat Pemerintahan yang berpotensi memberikan keterangan adanya dugaan Konflik
memiliki Konflik Kepentingan dilarang Kepentingan Pejabat Pemerintahan dalam
menetapkan dan/atau melakukan menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau
Keputusan dan/atau Tindakan. Tindakan.
(2) Laporan atau keterangan disampaikan kepada Atasan
Pejabat yang menetapkan dan/atau melakukan
Pasal 45
Keputusan dan/atau Tindakan dengan mencantumkan
1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan identitas jelas pelapor dan melampirkan buktibukti
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan terkait.
Pasal 43 menjamin dan bertanggung jawab
(3) Atasan Pejabat wajib memeriksa, meneliti, dan
terhadap setiap Keputusan dan/atau
menetapkan Keputusan terhadap laporan atau
Tindakan yang ditetapkan dan/atau
keterangan Warga Masyarakat paling lama 5 (lima) hari
dilakukannya.
kerja terhitung sejak diterimanya laporan atau
2) Keputusan dan/atau Tindakan yang keterangan
ditetapkan dan/atau dilakukan karena
(4) Dalam hal Atasan Pejabat menilai terdapat Konflik
adanya Konflik Kepentingan dapat
Kepentingan, maka Atasan Pejabat wajib menetapkan
dibatalkan
dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan.
PERINGKAT INDEKS INTEGRITAS
All Rights Reserved. The information in this document is confidential and intended only for KPK. COPYRIGHT© 2021

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00100.00 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00100.00

Kab Bangkalan 78.38 Kab Jember 54.99

Bottom 10 Indeks Integritas Tahun 2021


Top 10 Indeks Integritas Tahun 2021

Kab Lumajang 78.52 Kab Pacitan 61.54


Provinsi Jawa
Kota Madiun 78.52 Timur 70.35

Kab Magetan 78.54 Kota Pasuruan 71.03

Kota Malang 78.68 Kab Bojonegoro 71.09

Kab Lamongan 78.83 Kab Probolinggo 71.12

Kab Trenggalek 79.16 Kab Bondowoso 71.88

Kab Madiun 80.12 Kab Blitar 73.83

Kota Blitar 82.28 Kab Situbondo 73.91

Kota Surabaya 82.91 Kab Nganjuk 73.99

8
RISIKO KORUPSI
All Rights Reserved. The information in this document is confidential and intended only for KPK. COPYRIGHT© 2021

Korupsi Masih Merupakan Tantangan Persoalan Bangsa

Indeks Integritas

72.
Nasional

4
42.0 7 91.7
0
0 100

Indeks
Tertinggi
Indeks Terendah Kab. Boyolali “Rerata IIN Masih Masuk Dalam
Kab. Mamberamo
Raya Kategori Rentan Korupsi”

9
INDEKS INTEGRITAS
All Rights Reserved. The information in this document is confidential and intended only for KPK. COPYRIGHT© 2021

INDEKS INTEGRITAS NASIONAL DAN PER KRITERIA

Pemprov
Jawa Timur 81.9
Lembaga
71.9
Pemerintah Kota
Non-Kementerian

70,35 69.3
Pemerintah Provinsi

42.0 7 91.7 80.3


Kementerian
70.9
Pemerintah Kabupaten
0 100
Indeks Terendah
Kab. Mamberamo
0 Indeks
Tertinggi
Raya Kab. Boyolali
10
HIGHLIGHT HASIL SURVEI PENILAIAN INTEGRITAS
All Rights Reserved. The information in this document is confidential and intended only for KPK. COPYRIGHT© 2021

SEBARAN RISIKO KORUPSI

PENYALAHGUNAAN 99%
FASILITAS KANTOR Instansi
SUAP/ 98%
GRATIFIKASI Instansi
KORUPSI DALAM
PENGADAAN 100%
BARANG DAN Instansi
JASA (PBJ)
INTERVENSI
(TRADING IN
99%
KORUPSI Instansi
INFLUENCE)
DALAM 99%
PROMOSI/ Instansi
MUTASI SDM
11
PEMERINTAH PROVINSI Pemetaan Risiko Korupsi

JAWA TIMUR
RISIKO KORUPSI PERDAGANGAN PENGARUH
All Rights Reserved. The information in this document is confidential and intended only for KPK. COPYRIGHT© 2021

Provinsi Jawa Timur

2021

Sangat
Risiko Rendah Sedang Tinggi Nilai
Tinggi

(402_1) Percaya Terdapat Pihak Lain dalam <= 0.23 0.24-0.29 0.30-0.36 >=0.37 0.20
Penentuan Program

<= 0.21 0.22-0.27 0.28-0.34 >=0.35 0.20


(402_2 )Percaya Terdapat Pihak Lain dalam
Penentuan Pemenang Tender
(402_3) Percaya Terdapat Pihak Lain dalam <= 0.21 0.22-0.26 0.27-0.32 >=0.33 0.17
Pemberian Izin/Rekomendasi

(402_4) Percaya Terdapat Pihak Lain dalam <= 0.16 0.17-0.21 0.22-0.27 >=0.28 0.14
Negosiasi Sanksi/Denda
(402_5) Percaya Terdapat Pihak Lain dalam <= 0.26 0.27-0.34 0.35-0.42 >=0.43 0.23
Kebijakan SDM
[402_6] Percaya terhadap Pihak lain dalam
Penetapan penerima dan penyaluran bantuan- <= 0.21 0.22-0.28 0.29-0.35 >=0.36 0.18
bantuan
Risiko Terjaga

13
RISIKO KORUPSI INTEGRITAS PELAKSANAAN TUGAS
All Rights Reserved. The information in this document is confidential and intended only for KPK. COPYRIGHT© 2021

Provinsi Jawa Timur

2021
Sangat
Risiko Rendah Sedang Tinggi Nilai
Tinggi

(403_A) Banyak yang Menggunakan Fasilitas <= 0.07 0.08-0.11 0.12-0.15 >=0.16 0.06
Kantor untuk Kepentingan Pribadi

<= 0.15 0.16-0.20 0.21-0.27 >=0.28 0.16


(403_B) Nepotisme (Suku, Agama, Kekerabatan
dll) mempengaruhi Pengambilan Keputusan
(404_A) Percaya Atasan memberikan perintah <= 0.09 0.10-0.12 0.13-0.16 >=0.17 0.09
melanggar

(404_B) Banyak Pegawai melakukan tindakan <= 0.06 0.07-0.08 0.09-0.12 >=0.13 0.07
tidak sesuai aturan
(405_A) Pegawai mungkin menerima pemberian <= 0.13 0.14-0.17 0.18-0.23 >=0.24 0.14
dari pengguna layanan
(405_B) Sering Menerima Pemberian <= 0.03 0.04-0.05 0.06-0.07 >=0.08 0.04
(Pengalaman)
(502_B) Pernah Melihat/Mendengar Kasus
Risiko Sedang Korupsi Diungkap
<= 0.05 0.06-0.08 0.09-0.11 >=0.12 0.06

(602_B) Sering Melihat/Mendengar pegawai <= 0.02 0.03-0.03 0.04-0.06 >=0.07 0.02
memberikan sesuatu untuk promosi/mutasi

14
RISIKO KORUPSI PBJ
All Rights Reserved. The information in this document is confidential and intended only for KPK. COPYRIGHT© 2021

Provinsi Jawa Timur

2021

Sangat
Risiko Rendah Sedang Tinggi
Tinggi

(702B_a) Sering Melihat/Mendengar pemilihan <= 0.03 0.04-0.05 0.06-0.08 >=0.09 0.03
diatur

<= 0.03 0.03-0.05 0.06-0.09 >=0.10 0.04


(702B_b) Sering Melihat/Mendengar kualitas
barang tidak sesuai
(702B_c) Sering Melihat/Mendengar pemenang <= 0.05 0.06-0.08 0.09-0.14 >=0.15 0.04
punya hubungan kekerabatan

(702B_d) Sering Melihat/Mendengar vendor <= 0.03 0.04-0.05 0.06-0.08 >=0.09 0.03
memberikan sesuatu pada pihak terkait
(702B_e) Sering Melihat/Mendengar hasil <= 0.02 0.03-0.04 0.05-0.07 >=0.08 0.03
pengadaan tidak memberikan manfaat

Risiko Terjaga

15
RISIKO KORUPSI PENGELOLAAN SDM
All Rights Reserved. The information in this document is confidential and intended only for KPK. COPYRIGHT© 2021

Provinsi Jawa Timur

2021
Sangat
Risiko Rendah Sedang Tinggi Nilai
Tinggi

(503_C) peluang mendapat respon negatif <= 0.41 0.42-0.48 0.49-0.54 >=0.55 0.40
(dikucilkan, sanksi, mutasi, karir dihambat dll)

<= 0.27 0.28-0.36 0.37-0.45 >=0.46 0.24


(601_Aa) Pengaruh kekerabatan pada promosi
dan mutasi
(601_Ab) Pengaruh kedekatan pejabat pada <= 0.33 0.34-0.41 0.42-0.50 >=0.51 0.29
promosi dan mutasi
(601_Ac) Pengaruh
golongan/organisasi/alamamater pada promosi <= 0.22 0.23-0.28 0.29-0.35 >=0.36 0.22
dan mutasi
(601_B) Sering Melihat/Mendengar <= 0.17 0.18-0.25 0.26-0.36 >=0.37 0.12
promosi/mutasi karena nepotisme
(602_A) Pengaruh pemberian pada promosi dan <= 0.12 0.13-0.17 0.18-0.25 >=0.26 0.14
mutasi (jual beli jabatan)

Risiko Terjaga

16
RISIKO KORUPSI PENGELOLAAN ANGGARAN
All Rights Reserved. The information in this document is confidential and intended only for KPK. COPYRIGHT© 2021

Provinsi Jawa Timur

2021
Sangat
Risiko Rendah Sedang Tinggi Nilai
Tinggi

(701) Persepsi terjadinya penyalahgunaan <= 0.05 0.06-0.08 0.09-0.12 >=0.13 0.06
anggaran
(702_A) Persepsi penyalahgunaan anggaran PBJ <= 0.05 0.06-0.08 0.09-0.12 >=0.13 0.06
terjadi
(703_A) Persepsi penyalahgunaan anggaran <= 0.06 0.07-0.11 0.12-0.16 >=0.17 0.08
Perdin

703_B) Pengalaman penyalahgunaan anggaran <= 0.03 0.04-0.05 0.06-0.08 >=0.09 0.03
Perdin
(705_A) Persepsi penyalahgunaan anggaran <= 0.05 0.06-0.08 0.09-0.13 >=0.14 0.05
Honor dll tidak sesuai
(705_B) Pengalaman penyalahgunaan anggaran <= 0.02 0.03-0.04 0.05-0.08 >=0.09 0.02
Honor dll tidak sesuai
(706_A) Persepsi penyalahgunaan anggaran <= 0.04 0.05-0.07 0.08-0.11 >=0.12 0.04
kantor oleh Pejabat
(706_B) Pengalaman penyalahgunaan anggaran <= 0.02 0.03-0.04 0.05-0.07 >=0.08 0.02
Risiko Terjaga kantor oleh Pejabat

17
MENGAPA PENANGANAN KONFLIK KEPENTINGAN BUTUH
DIBANTU (ORANG LAIN/ SISTEM INTEGRITAS)?
• Konflik kepentingan menimbulkan bias dalam pertimbangan/penilaian
keputusan (Moore, Tanlu dan Bazerman, 2010)
• Konflik kepentingan mempengaruhi proses berpikir (kognitif) melalui dua
cara berbeda; sadar dan bawah sadar (self interest) (Moore dan
Loewenstein, 2004).
• Ketika terjadi dilema moral, individu cenderung akan lebih
mementingkan dirinya dibandingkan kepentingan bersama (Teori dilema
moral).
• Pilihan moral (moral choices) dilakukan tidak dalam ruang tertutup, namun
merupakan bagian dari interaksi sosial (OECD, 2018).
• Keputusan yang diambil didasari atas motif sosial seperti kesetiaan,
mempertahankan kepercayaan, balas budi atau menolong seseorang
dalam situasi sulit.
KPK, KONFLIK KEPENTINGAN DAN
PENCEGAHAN KORUPSI
“ Konflik kepentingan dapat menjadi pendorong terjadinya pelanggaran
(Reed, 2008)”.
“Konflik Kepentingan diasosiasikan dengan permasalahan korupsi
(Argandona, 2004)”.

Pelanggaran
Etika

x
Konflik Tindak Pidana
Kepentingan Korupsi

Konflik Kepentingan yang tidak ditangani


meningkatkan risiko pada kemunculan pelanggaran
etika dan tindak pidana korupsi
GRATIFIKASI, KONFLIK KEPENTINGAN
DAN LAYANAN PUBLIK

• Pemberian Hadiah memiliki


peran sosial
• Gratifikasi terkait Jabatan
seringkali diberikan dengan
“motif”
• Penyamaran Suap (Disguised
Bribery)
• Berdampak pada
Netralitas/Bias
• Berpengaruh pada
Kinerja/Keputusan
UNSUR KONFLIK KEPENTINGAN

Terdapat beberapa Hal yang membentuk pemahaman Konflik Kepentingan


yakni:
1) Situasi/ kondisi
2) Seseorang ( Pejabat Publik ) atau sekelompok orang yang memiliki
tugas dan wewenang
3) Memiliki atau patut diduga memeliki kepentingan
4) Dapat mempengaruhi keputusan dan/atau tindakannya.

Unsur Pokok yang harus terpenuhi untuk menilai seseorang masuk situasi
konflik kepentingan adalah ketika penyelenggara negara atau pejabat
pemerintah memliki kepentingan atau diduga memiliki kepentingan
pribadi dalam pelaksanaan tugasnya
STUDI KONFLIK KEPENTINGAN : KONSEP DAN PENANGANAN

SUMBER KONFLIK KEPENTINGAN Rangkap


Hubungan Berbagai hal yang dapat menjadi
Jabatan dan
Afiliasi penyebab seseorang masuk dalam
Persaudaraan,
situasi konflik kepentingan Moonlighting
golongan, suku, agama, Rangkap jabatan di dalam/luar
hubungan romantis, dll. organisasi, pekerjaan lain di
samping pekerjaan utama, dll

Kelemahan Sistem
Gratifikasi Organisasi
Hadiah, fasilitas, dll. Lemahnya Kode Etik,
Lemahnya
Pengawasan, dll

Kepentingan Pribadi
Kepemilikan
(vested interest)
Aset Keuntungan Finansial,
Aset Finansial, Aset Popularitas, dll
Tetap, dll
SANKSI KONFLIK KEPENTINGAN
Penanganan Konflik Kepentingan Untuk Penyelenggara Negara
(PP 48 tahun 2016 Tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif )
• Administrasi Ringan: teguran lisan, • Administrasi Ringan: teguran lisan,
teguran tertulis, dan pernyataan tidak teguran tertulis, dan penundaan
kenaikan pangkat, golongan, dan/atau
puas secara tertulis
hak-hak jabatan

• Administrasi Sedang: penundaan • Administrasi Berat: pemberhentian


kenaikan gaji, penurunan gaji sebesar satu tetap dengan memperoleh hak-hak
kali kenaikan gaji, dan penundaan keuangan dan fasilitas lainnya,
kenaikan pangkat pemberhentian tetap tanpa
memperoleh hak-hak keuangan dan
fasilitas lainnya, pemberhentian tetap
• Administrasi Berat: penurunan pangkat, dengan memperoleh hak-hak
pembebasan dari jabatan, pemberhentian keuangan dan fasilitas lainnya serta
dengan hormat tidak atas permintaan dipublikasikan di media massa, atau
sendiri sebagai pegawai Negeri Sipil, dan pemberhentian tetap tanpa
pemberhentian tidak dengan hormat memperoleh hak-hak keuangan dan
fasilitas lainnya serta dipublikasikan di
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
media massa.
SANKSI KONFLIK KEPENTINGAN
Penanganan Konflik Kepentingan Untuk Penyelenggara Negara
(UU Tindak Pidana Korupsi no.31/1999 jo.20/2001)

Pasal 12 huruf i Undang- “Dipidana dengan pidana penjara seumur


hidup atau pidana penjara paling singkat 4
Undang 31 Tahun 1999 Jo
(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
Undang Undang 20 Tahun tahun dan pidana denda paling sedikit
2001 Tentang Perubahan Atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
Undang-Undang Nomor 31 paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
Tahun 1999 Tentang rupiah); Pegawai negeri atau penyelenggara
negara baik langsung maupun tidak langsung
Pemberantasan Tindak Pidana dengan sengaja turut serta dalam
Korupsi mengatur secara pemborongan, pengadaan, atau pengawasan
spesifik larangan dan sanksi yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk
pidana konflik kepentingan seluruh atau sebagian ditugaskan untuk
mengurus atau mengawasinya”.
dalam pengadaan barang
dan jasa.
SITUASI KONFLIK KEPENTINGAN
• Situasi pada saat Pejabat Publik melakukan pengambilan keputusan/penilaian terkait kewenangan
jabatan dimana terdapat satu atau beberapa pihak terkait, pernah memberi
GRATIFIKASI/HADIAH;
• Situasi saat pejabat public memiliki kesempatan untuk menggunakan ASET JABATAN /
INSTANSI dalam rangka kepentingan pribadi/golongan;
• Situasi dimana pejabat public mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan INFORMASI
RAHASIA JABATAN/INSTANSI dipergunakan untuk kepentingan pribadi/golongan;
• Situasi dimana pejabat public memiliki RANGKAP JABATAN
• Situasi dimana pejabat public memiliki kesempatan untuk penggunaan wewenang untuk
memberikan akses khusus kepada pihak tertentu
• Situasi dimana pejabat public menjadi PENGAWAS memilik kewenangan untuk proses
pengawasan yang tidak sesuai prosedur karena adanya pengaruh
• Situasi dimana pejabat public memiliki KEWENANGAN penilaian obyek KUALIFIKASI
• Situasi dimana pejabat public memiliki pekerjaan lain di luar pekerjaan pokoknya
• Situasi dimana pejabat public memiliki kesempatan penyalahgunaan jabatan
• Situasi menggunakan DESKRESI yang menyalahgunakan wewenang
MODUS PELANGGARAN KONFLIK KEPENTINGAN

Proses pengangkatan/mutasi/promosi personil pegawai


Rangkap jabatan sebagai eksekutif suatu berdasarkan hubungan dekat/balas jasa/
organisasi atau membuka jasa profesi lainnya rekomendasi/pengaruh dari Penyelenggara Negara;
STUDI KONFLIK KEPENTINGAN : KONSEP DAN PENANGANAN
Proses pengeluaran ijin oleh Penyelenggara Negara
kepada suatu pihak yang mengandung unsur Proses pembuatan kebijakan Penyelenggara Negara yang
ketidakadilan atau pelanggaran terhadap persyaratan berpihak kepada suatu pihak akibat pengaruh/hubungan
perijinan ataupun pelanggaran terhadap hukum; dekat/ketergantungan/ pemberian gratifikasi;
STUDI KONFLIK KEPENTINGAN : KONSEP DAN PENANGANAN

Tendensi untuk menggunakan asset dan Tendensi untuk menggunakan asset dan
informasi penting Negara untuk kepentingan informasi penting Negara untuk kepentingan
pribadi; pribadi; Misalnya: Bansos
STRATEGI PENANGANAN KONFLIK KEPENTINGAN

Tahapan Penanganan

• Apakah saya dalam Situasi


Tahapan COI
Identifikasi • Apakah orang lain dalam
situasi COI

Tahapan • Pencegahan (sebelum


terjadi)
Pencegahan • Penanganan (pada saat
dan Mitigasi terjadi)
PENANGANAN KONFLIK KEPENTINGAN
Pencegahan Sebelum Konflik Kepentingan Terjadi
Refleksi Diri (Etika, Integritas, Nilai) Menurunkan Risiko
•Etika •Menghindari perangkapan jabatan
•Apakah tindakan saya benar? Apakah tindakan saya masih •Menolak dan menghindari pemberian hadiah/gratifikasi
sesuai dengan standar yang berlaku secara umum tentang yang terkait jabatan
benar dan salah? •Menghindari melakukan pekerjaan diluar pekerjaan saat
•Integritas ini.
•Apakah saya jujur terhadap keseluruhan aspek dalam •Membatasi atau menghindari kepemilikan asset pada
situasi ini? Apakah orang yang tepat mengetahui apa yang perusahaan-perusahaan yang dapat terkait dengan
sedang terjadi? pelaksanaan tugas.
•Nilai : •Menghindari dan membatasi diri untuk berinteraksi
•Apakah tindakan saya selaras dengan nilai-nilai pribadi langsung dengan pihak-pihak terkait yang dilarang oleh
saya dan institusi/lembaga yang saya wakili kode etik dan perundangan yang berlaku atau berpotensi
dapat dipersepsikan konflik kepentingan oleh publik.
•Membatasi dan mengurangi kepentingan pribadi yang
dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas.
•Mendorong perbaikan sistem pengelolaan konflik
kepentingan di instansi untuk menutup celah pelanggaran
terhadap aturan/kebijakan konflik kepentingan dan
memfasilitasi pengelolaannya jika terjadi.
PENANGANAN KONFLIK KEPENTINGAN

Mitigasi Saat Konflik Kepentingan sedang terjadi dengan 3D

Deklarasi Diskusikan Dimitigasi


• Pada tahap • Memberitahukan kepada • Penyelenggara
inipenyelenggara atasan/ pihak berwenang Negara/Pejabat Pemerintah
dapat membantasi akses
negara/pejabat di instansi sebelum informasi atau menarik diri
pemerintah bertindak jika terdapat dari kegiatan yang sedang
mengidentifikasi dan risiko terjadinya Conflict berlangsung.
melaporkan konflik of Interest. • langkah-langkah untuk
kepentingan yang anda memitigasi resiko untuk
hadapi sesuai dengan memastikan adanya
ketentuan dan proses ketidakberpihakan di antara
para pihak akan diambil oleh
yang berlaku di instansi instansi tempat
anda. penyelenggara
negara/pejabat pemerintah
setelah menerima laporan
atau deklarasi terkait COI.
STRATEGI PENANGANAN KONFLIK KEPENTINGAN
DAN SITUASI PENERAPANNYA
STRATEGI SITUASI PENERAPAN
REGISTER Catat atas potensi konflik kepentingan secara
formal
RESTRICT Batasi PN/Pejabat dari aktifitas yang terkait
6R dengan persoalan yang dihadapi
RECRUIT Tunjuk pihak ke-3 / netral untuk membantu
mengawasai terkait dengan potensi konflik
kepentingan
REMOVE Memindahkan secara total seseorang dari
hal2 yang terkait dengan konflik kepentingan
RELINGUISH Melepaskan kepentingan probadi yang
menjadi penyebab konflik
RESIGN Sesorang mengundurkan diri dari institusi
TERIMA KASIH

GEDUNG KPK
JALAN KUNINGAN PERSADA NO.4, RT.1/RW.6, GUNTUR,
SETIA BUDI, JAKARTA SELATAN, DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA 12950
(021) 25578300

Anda mungkin juga menyukai