Sosialisasi Benturan

Kepentingan dan
Penanganannya

Semarang, 2 November 2023

DASAR HUKUM
PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
UNDANG-UNDANG
NO. 31 TAHUN 1999 (Jo UU NO 20 TAHUN 2001)
tentang tentang Pemberantasan Tindak Pidana PERATURAN PRESIDEN RI
Korupsi NO. 81 TAHUN 2010
tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025
“Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); pegawai
negeri PERATURAN MENTERI PAN
DAN RB
atau penyelenggara negara baik langsung NO. 37 TAHUN 2012
maupun tidak langsung dengan sengaja turut tentang Pedoman Umum
Penanganan Benturan
serta dalam pemborongan, pengadaan, atau Kepentingan

persewaan, yang pada saat dilakukan

perbuatan, untuk seluruh atau sebagian
ditugaskan untuk mengurus atau
mengawasinya.” --- Pasal 12 huruf i ---
DASAR HUKUM
PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

UNDANG-UNDANG
NO. 30 TAHUN 2014
Tentang
PERATURAN
Administrasi
WALIKOTA
Pemerintahan
NOMOR 33 TAHUN
2019
tentang Pedoman
Penanganan
“Keputusan dan/atau Tindakan Benturan
yang ditetapkan dan/atau Kepentingan di
dilakukan karena adannya Lingkungan
Konflik Kepentingan dapat Pemerintah Kota
dibatalkan” --- Pasal 45 Ayat (2) -- Semarang
 PERATURAN
WALIKOTA
NOMOR 33
TAHUN 2019
Ten t ang Pedoman
Penanganan Ben tur an
Kepen t ingan di Lingk u ngan
Peme r in t ah Ko t a
Sema r ang
 BENTURAN
KEPENTINGA
N
Situasi dimana setiap Pejabat
Pemerintah Daerah dan Pegawai
lainnya yang memiliki atau
patut diduga memiliki
kepentingan pribadi terhadap
penggunaan wewenang
sehingga dapat mempenga ruhi
setiap kep utus an dan/atau
tindakannya.
Bentuk
Situasi
Benturan
Kepentinga
n
 BENTUK SITUASI BENTURAN KEPENTINGAN
Situasi 1
Situasi yang menyebabkan
pejabat pemerintah daerah dan
pegawai lainnya mene r ima
gr at ifika s i atau
pemberian/penerimaan hadiah
atas su a tu kep utus an atau
jabatan.
Situasi 2
Situasi yang menyebabkan
penggunaan aset
jabatan/instansi u n tu k
kepentingan pribadi/golongan.
Situasi 4
Situasi dimana seorang
pejabat pemerintah daerah
dan pegawai lainnya
membe r ikan ak s e s kh usus
kepada pihak tertentu u n tu k
tidak mengik uti p r o s ed ur dan
ketentuan yang s eha rus n y a
diberlakukan.
Situasi 3
Situasi yang menyebabkan
info r ma s i rahasia jabatan/instansi
dipergunakan u n tu k kepentingan
pribadi/golongan.
Situasi 5
Situasi yang menyebabkan p r o s e s
pengawasan tidak s e su ai dengan
p r o s ed ur karena adanya pengaruh
dan harapan dari pihak yang
diawasi.
 BENTUK SITUASI BENTURAN KEPENTINGAN
Situasi 6
Situasi dimana kewenangan
penilaian su a tu ob y ek
k u alifika s i , dimana ob y ek
tersebut meru pakan ha s il da r i
s i penilai .
Situasi 7
Situasi dimana adanya
kesempatan penyalahgunaan
jabatan.
Situasi 9
Situasi dimana terdapat
hubungan afiliasi/kekeluargaan
antara pejabat pemerintah
daerah dan dan pegawai lainnya
dengan pihak lainnya yang
memiliki kepentingan atas
kep utus an dan/atau tindakan
pejabat pemerintah daerah dan
pegawai lainnya s eh u b u ngan
dengan jabatannya pada
pemerintah daerah.
Situasi 8
Situasi dimana seorang pejabat
pemerintah daerah dan pegawai
lainnya menen tu kan s endi r i
besaran gaji/remunerasi.
Situasi 10
Situasi bekerja lain dil u a r
kedina s an (outside employment)
di dalam jam kerja s e su ai
dengan ketentuan yang be r lak u
dan/atau s i tu a s i yang
mem u ngkinkan penggunaan
di s k r e s i yang menyalahgunakan
wewenang.
Sumber
Penyebab
Benturan
Kepentingan
 SUMBER PENYEBAB BENTURAN KEPENTINGAN
1. Penyalahgunaan Wewenang
Yaitu pejabat pemerintah daerah dan pegawai
lainnya membuat kep utus an atau tindakan yang
tidak s e su ai dengan tujuan atau melampa u i
batas-batas pemberian wewenang yang diber ikan
oleh peraturan perundang-undangan.

2. Hubungan Afiliasi
Yaitu hu bu ngan yang dimiliki oleh seorang
pejabat pemerintah daerah dan pegawai lainnya
dengan pihak tertentu baik karena hu bu ngan
darah, perkawinan ma u p u n hu bu ngan
pertemanan yang dapat mempenga ru hi
keputusannya.
 SUMBER PENYEBAB BENTURAN KEPENTINGAN

3. Gratifikasi
Yang diber ikan /diterima oleh Pejabat Pemerintah
Daerah dan Pegawai lainnya terkait dengan
wewenang/jabatannya di Lingkungan Pemkot
Semarang, yang mempenga ru hi independensi,
objektivitas ma u p u n p r ofe s ionali s me .

4. Kelemahan Sistem Organisasi

Yaitu keadaan yang menjadi kendala bagi
pencapaian tujuan pelaksanaan kewenangan
Pejabat Pemerintah Daerah dan Pegawai lainnya
yang dis ebabkan karena aturan, stru k tur
budaya dan or gani s as i yang ada.
Wajib mengutamakan
kepentingan publik

Menciptakan keterbukaan
penanganan dan Prinsip
pengawasan benturan
kepentingan Dasar
Mendorong tanggung jawab Penanganan
pribadi dan sikap Benturan
keteladanan
Kepentingan
Menciptakan serta membina
budaya organisasi yang tidak
toleran terhadap benturan
kepentingan
 MEKANISME PELAPORAN BENTURAN
KEPENTINGAN

Pejabat Jika atasan Pejabat Laporan Apabila Masyarakat

Pemda dan langung Pemda dan harus Pimpinan yang
Pegawai yg terlibat Pegawai dilengkapi OPD juga mengetah
dalam lainnya dengan terlibat ui
mengalami dalam
keadaan keadaan yang bukti yang terjadinya
keadaan
benturan benturan mengetahui cukup dan benturan
tersebut maka
kepentinga adanya dilaporkan kepentinga
kepentinga Pejabat
n maka benturan kepada Pemda dan
n dapat
n pegawai melaporka
kepentingan Inspektor Pegawai
melaporkan melaporkan n melalui
melaporkan at lainnya
kejadian kepada keadaan sarana
melaporkan
kepada Pimpinan tersebut secara tertulis pengaduan
atasan OPD kepada kepada masyarakat
langsung Pimpinan Inspektorat yang ada
OPD disertai di Pemda
 FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN PENANGANAN
BENTURAN KEPENTINGAN

1.Komitmen dan keteladanan pimpinan

2. Partisipasi dan keterlibatan seluruh Pejabat Pemerintah

Daerah dan Pegawai lainnya.

3.Beberapa langkah preventing untuk menghindari situasi

benturan kepentingan

4.Penergakan kebijakan penanganan benturan kepentingan

5.Pemantauan dan evaluasi

Tindakan Pencegahan Terhadap Potensi Benturan
Kepentingan

(1)
(2)
Menciptakan dan
Mendorong
membina budaya
tanggungjawab
organisasi yang tidak
pribadi dan sikap
toleran terhadap keteladanan
benturan kepentingan
TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP POTENSI BENTURAN
KEPENTINGAN

(3)

Pengungkapan atau Deklarasi kepentingan pribadi atau hubungan

adanya Benturan Kepentingan, afiliasi dinilai sebagai salah satu

yaitu kesadaran untuk mekanisme yang efektif dalam

mengungkap dan mendeklarasikan mencegah terjadinya benturan

adanya potensi benturan kepentingan dan menekan dampak yang

dapat ditimbulkan.
kepentingan yang disebabkan

antara lain
 TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP POTENSI BENTURAN
KEPENTINGAN

(4) • Memanfaatkan jabatan

Setiap
untuk memberikan • Menerima, memberi,
perlakuan istimewa kepada menjanjikan hadiah dan/atau

Pejabat keluarga atau pihak lain hiburan dalam bentuk apapun

Pemerintah
atas beban Pemerintah
yang berkaitan dengan
Daerah.
jabatannya dalam kaitannya
Daerah dan • Melakukan transaksi
dengan mitra kerja, penyedia

Pegawai dan/atau menggunakan

harta/aset Negara untuk
barang dan jasa.

lainnya kepentingan pribadi.

DILARANG :
 TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP POTENSI BENTURAN
KEPENTINGAN

Setiap • Menerima dan/atau memberi • Menerima pengembalian dana

Pejabat barang/parcel/uang atau dalam (refund) dan keuntungan pribadi

Pemerintah
bentuk apapun pada hari raya
lainnya yang melebihi dan atau
keagamaan.

Daerah dan
bukan haknya dari pihak
• Mengijinkan mitra kerja atau
manapun dalam rangka kedinasan

Pegawai pihak ketiga memberikan

sesuatu dalam bentuk apapun

atau hal-hal yang dapat

lainnya kepada penyelenggara negara.

menimbulkan potensi benturan

kepentingan.
DILARANG :
 TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP POTENSI BENTURAN
KEPENTINGAN

Setiap
Pejabat • Bersikap diskriminatif dan tidak

adil serta melakukan kolusi • Memanfaatkan data dan

Pemerintah untuk memenangkan satu informasi rahasia Pemerintah

Daerah dan atau beberapa pihak dalam

pelaksanaan Pengadaan
Daerah/Negara untuk

Pegawai Barang/Jasa di Pemerintah

kepentingan pihak lain.

lainnya Daerah.

DILARANG :
TERIMA KASIH