Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN UMUM

PENANGANAN BENTURAN
KEPENTINGAN
PERMENPAN- RBNOMOR 37 TAHUN 2012
Latar Belakang

Instruksi Presiden No 17 Peraturan Menteri Rancangan Keputusan


Tahun 2011 tentang Aksi Pendayagunaan Aparatur Menteri Keuangan (RKMK)
Pencegahan dan Negara dan Reformasi tentang Pedoman
Pemberantasan Korupsi Birokrasi nomor 37 Tahun Penangangan Benturan
2012 tentang Pedoman Umum Kepentingan di
Penangangan Benturan Lingkungan Kementerian
Kepentingan Keuangan
TUJUAN

01 04
Menyediakan kerangka acuan bagi Mencegah teíjadinya pengabaian
instansi pemeíintah untuk pelayanan publik dan kerugian
mengenal, mencegah, dan negara.
mengatasi bentuían kepentingan.

02 03
Menciptakan budaya pelayanan
publik yang dapat mengenal, Menegakkan integritas dan
mencegah, dan mengatasi situasi- menciptakan pemerintahan yang
situasi benturan kepentingan bersih dan berwibawa
secaía tíansparan dan efisien tanpa
menguíangi kinerja pejabat yang
bersangkutan
Pedoman
Penanganan
Benturan
Kepentingan
PENGERTIAN UMUM

Benturan Kepentingan adalah situasi dimana penyelenggara negara memiliki


atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan
wewenang sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusan dan/atau
tindakannya.

Penyelenggara negara adalah pejabat pemerintah, hakim, dan pengawas

Instansi pemerintah adalah instansi pemerintah pusat dan daerah

Lembaga Publik adalah Lembaga publik di lingkungan Instansi Pemerintah


BENTUK BENTURAN KEPENTINGAN
(1)

situasi yang situasi yang perangkapan jabatan


menyebabkan menyebabkan di beberapa instansi situasi yang
seseorang menerima penggunaan aset yang memiliki menyebabkan
gratifikasi atau jabatan/ instansi untuk hubungan langsung proses pengawasan
pembelian/ kepentingan piibadi/ atau tidak langsung, tidak mengikuti
penerimaan hadiah golongan sejenis atau tidak prosedur karena
atas suatu keputusan/ sejenis, sehingga adanya pengaruh
jabatan menyebabkan dan harapan dari
pemanfaatan suatu pihak yang diawasi
jabatan untuk
kepentingan jabatan
lainnya
BENTUK BENTURAN KEPENTINGAN
(2)

Situasi dimana seorang


situasi adanya situasi yang penyelenggara negara situasi yang
kesempatan menyebabkan informasi memberikan akses memungkinkan
Pejabat/Pegawai DJP rahasia jabatan/ instansi khusus kepada pihak Pejabat/Pegawai DJP
penyalahgunaan untuk kepentingan tertentu misalnya menggunakan
jabatan pribadi/ golongan dalam rekrutmen diskiesi yang
pegawai tanpa menyalahgunakan
mengikuti prosedur wewenang
yang seharusnya
JENIS BENTURAN KEPENTINGAN

1. Kebijakan yang berpihak akibat pengaruh/hubungan


dekat/ketergantungan/pemberian gratifikasi;

2. Pemberian izin yang diskriminatif;


3. Pengangkatan pegawai berdasarkan hubungan dekat/balas
jasa/rekomendasi/pengaruh dari pejabat pemerintah;

4. Pemilihan partner berdasarkan keputusan yang tidak professional;


5. Melakukan komersialisasi pelayanan public;
6. Penggunaan asset dan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi;
7. Menjadi bagian dari pihak yang diawasi
JENIS BENTURAN KEPENTINGAN

8. Melakukan pengawasan tidak sesuai dengan norma, standar, dan


prosedur;

9. Menjadi bawahan pihak yang dinilai;


10. Melakukan pengawasan atas pengaruh pihak lain;
11. Melakukan penilaian atas pengaruh pihak lain;
12. Melakukan penilaian tidak sesuai norma, standar, dan prosedur;

13. Menjadi bagian dari pihak yang memiliki kepentingan atas sesuatu

yang dinilai
JENIS BENTURAN KEPENTINGAN

14. Pengusutan dan tuntutan jaksa yang dapat merugikan kepentingan


negara karena pengaruh pihak lain;

15. Penyelidikan dan penyidikan yang dapat merugikan pihak terkait


karena pengaruh pihak lain.
SUMBER PENYEBAB
BENTURAN KEPENTINGAN

Penyalahgunaan Perangkapan Hubungan Gratifikasi Kelemahan


wewenang Jabatan Afiliasi Sistem
Organisasi
Penyelenggara negara seorang penyelenggara hubungan yang dimiliki pemberian dalam arti keadaan yang
membuat keputusan atau negara menduduki dua oleh penyelenggara negara luas meliputi menjadi kendala bagi
tindakan yang tidak atau lebih jabatan publik dengan pihak tertentu baik pemberian uang, pencapaian tujuan
sesuai dengan tujuan sehingga tidak bisa karena hubungan darah, barang, rabat, komisi, pelaksanaan
atau melampaui batas- menjalankan jabatannya hubungan perkawinan pinjaman tanpa kewenangan
maupun hubungan bunga, tiket perjalanan, Pejabat/Pegawai yang
batas pemberian secara profesional,
pertemanan yang dapat fasilitas penginapan,
wewenang yang independen dan mempengaruhi
disebabkan karena
akuntabel perjalanan wisata, struktur dan budaya
diberikan oleh peraturan keputusannya
pengobatan cuma- organisasi yang ada
perundang-undangan
cuma dan fasilitas
lainnya
PRINSIP DASAR PENANGANAN
BENTURAN KEPENTINGAN

Mengutamakan Mendorong Tanggung


Kepentingan
Umum 04 Jawab Pribadi dan Sikap
Keteladanan

Menciptakan
01 03 Menciptakan dan
Keterbukaan Membina Budaya

02
Penanganan dan Organisasi yang
Pengawasan Tidak Toleran
Benturan terhadap Benturan
Kepentingan Kepentingan
TAHAPAN DALAM PENANGANAN
BENTURAN KEPENTINGAN
Melakukan Deklarasi
Penyusunan

01 03
Potensi Benturan
Kerangka
Kepentingan apabila
Kebijakan
berada dalam situasi
Penanganan
benturan kepentingan
Benturan
Kepentingan

Penyusunan Strategi

02
Identifikasi Situasi
Benturan
Kepentingan
04 Penanganan
Benturan
Kepentingan
FAKTOR PENDUKUNG PENANGANAN

01
Komitmen dan Keteladanan
Pemimpin

Partisipasi dan keterlibatan


para penyelenggara negara
Pemantauan dan Evaluasi
terkait deklarasi dan Pakta
Integritas
Penegakan kebijakan penanganan
benturan kepentingan

Perhatian khusus atas hal


tertentu
02 03
Beberapa langkah preventif dapat
dilakukan untuk menghindari situasi
benturan kepentingan
LARANGAN TERKAIT BENTURAN
KEPENTINGAN
melakukan transaksi dan/atau menggunakan aset instansi untuk
kepentingan pribadi, keluarga atau golongan 01
menerima dan/atau memberi hadiah/manfaat dalam bentuk apapun
yang berkaitan dengan jabatannya dalam kaitannya dengan mitra kerja, 02
penyedia barang dan jasa

menerima dan/atau memberi barang/parsel/uang/setara uang atau


dalam bentuk apapun pada hari raya keagamaan 03
mengijinkan pihak ketiga memberikan sesuatu dalam bentuk apapun
kepada Pejabat/Pegawai DJP 04
membuat pernyataan yang berpotensi menimbulkan benturan
kepentingan 05
LARANGAN TERKAIT BENTURAN
KEPENTINGAN
menerima refund dan keuntungan pribadi lainnya yang melebihi dan atau bukan
06 haknya dari hotel atau pihak manapun juga dalam rangka kedinasan atau hal-hal
yang dapat menimbulkan potensi benturan kepentingan

menerima refund dan keuntungan pribadi lainnya bersikap diskriminatif, tidak adil
untuk memenangkan penyedia barang/jasa rekanan/mitra kerja tertentu dengan
07 maksud untuk menerima imbalan jasa untuk kepentingan pribadi, keluarga
dan/atau golongan

08 memanfaatkan data dan informasi rahasia instansi untuk kepentingan pihak lain

baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam
09 pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada saat dilakukan perbuatan,
untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya
MEKANISME PENANGANAN

Keputusan dan/atau
Tidak tindakan pejabat yang
benar dilaporkan tetap
berlaku

Atasan langsung
memeriksa kebenaran
Laporan laporan paling lambat 3
hari kerja

Keputusan dan/atau
tindakan tersebut
benar
ditinjau kembali dalam
jangka waktu 2 hari

• Pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan dilaksanakan oleh unsur pengawasan


• Instansi pemerintah menindaklanjuti serta sosialisasi kepada seluruh pegawai
PENGENAAN
SAN K SI
Setiap Pejabat/Pegawai DJP yang terbukti
melakukan tindakan benturan
kepentingan dan tidak melaporkannya
akan diberikan sanksi berdasarkan
ketentuan yang mengatur tentang
Disiplin Pegawai serta Kode Etik dan
Kode Perilaku Pegawai di Lingkungan
Direktorat Jenderal
Pajak.

Anda mungkin juga menyukai