Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


JALAN GATOT SUBROTO NOMOR 40-42, JAKARTA 12190
TELEPON (021) 5250208; FAKSIMILE (021) 5736191; LAMAN www.pajak.go.id
LAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN KRING PAJAK (021) 1500200
SUREL pengaduan@pajak.go.id; informasi@pajak.go.id

NOTA DINAS
NOMOR ND-52/PJ/2024

Yth. : 1. Sekretaris Direktur Jenderal


2. Para Direktur
3. Para Kepala Kantor Wilayah
4. Kepala Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan
5. Para Tenaga Pengkaji
6. Manajer Proyek Tim Pelaksana pada Tim PSIAP
7. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak
8. Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan
9. Kepala Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan
Dari : Direktur Jenderal Pajak
Sifat : Segera
Lampiran : 4 (empat) berkas
Hal : Strategi Optimalisasi Pencapaian Target Penerimaan Pajak Tahun Anggaran
2024
Tanggal : 27 Februari 2024

Sebagaimana kita ketahui bahwa target penerimaan pajak tahun anggaran (TA) 2024 telah
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2024 (UU APBN tahun 2024) sebesar Rp1.988,9 triliun, atau naik
sebesar Rp119,7 triliun (tumbuh 6,4%) dari realisasi penerimaan pajak TA 2023 sebesar Rp1.869,2
triliun. Agar dapat mempertahankan tax ratio sesuai dengan asumsi PDB TA 2024 sebesar 8,86%,
maka untuk menuju buoyancy 1 (satu) diperlukan penerimaan sebesar Rp2.025,0 triliun. Oleh
karena itu, untuk dapat mencapai buoyancy di atas 1 (satu), berdasarkan keputusan rapat pimpinan
(rapim) I tahun 2024, target internal penerimaan pajak TA 2024 ditetapkan sebesar Rp2.045,0 triliun.
Sebagai upaya untuk mencapai target penerimaan pajak tahun 2024 dengan buoyancy di atas
1 (satu), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) perlu menetapkan Strategi Optimalisasi Pencapaian Target
Penerimaan Pajak Tahun Anggaran 2024 (Strategi Penerimaan Pajak TA 2024) sebagai berikut.
1. Strategi Penerimaan Pajak TA 2024 merupakan bagian dari implementasi Rencana Strategis
Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2020-2024 sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor KEP-389/PJ/2020. Dalam rencana strategis tersebut, DJP menetapkan
tujuan strategis institusi untuk periode 2020-2024 sebagai berikut.
a. Pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan
Sasaran strategis dalam mencapai tujuan ini adalah kebijakan fiskal yang ekspansif dan
konsolidatif.
b. Penerimaan negara yang optimal
Sasaran strategis dalam mencapai tujuan ini adalah penerimaan negara dari sektor pajak
yang optimal.
c. Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien
Sasaran strategis dalam mencapai tujuan ini adalah organisasi dan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang optimal, sistem informasi yang andal dan terintegrasi, serta pengendalian dan
pengawasan internal yang bernilai tambah.
2

2. Pada perumusan Kebijakan Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF), DJP telah
menyusun kebijakan teknis tahun 2024 sebagai berikut.
a. Optimalisasi perluasan basis pemajakan sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
b. Penguatan kegiatan ekstensifikasi pajak dan pengawasan berbasis kewilayahan dalam
rangka menjangkau seluruh potensi di tiap wilayah.
c. Fokus kegiatan perencanaan penerimaan yang lebih terarah dan terukur melalui
implementasi penyusunan Daftar Sasaran Prioritas Pengamanan Penerimaan Pajak
(DSP4), prioritas pengawasan atas Wajib Pajak High Wealth Individuals (HWI) beserta
Wajib Pajak grup, transaksi afiliasi, dan ekonomi digital.
d. Optimalisasi implementasi core tax system dengan menekankan pada perbaikan layanan
perpajakan, pengelolaan data yang berbasis risiko, dan tindak lanjut kegiatan
interoperabilitas data pihak ketiga.
e. Kegiatan penegakan hukum yang berkeadilan melalui optimalisasi pengungkapan
ketidakbenaran perbuatan dan pemanfaatan kegiatan digital forensics.
f. Pemberian insentif pajak yang terarah dan terukur dalam rangka mendorong pertumbuhan
sektor tertentu dan memberikan kemudahan investasi.
3. Strategi Penerimaan Pajak TA 2024 disusun berdasarkan kebijakan teknis tahun 2024
sebagaimana dimaksud pada angka 2 dengan memperhatikan Surat Edaran Direktur Jenderal
Pajak Nomor SE-05/PJ/2022 tentang Pengawasan Kepatuhan Wajib Pajak, dengan tujuan untuk
mencapai dan menciptakan pengelolaan penerimaan pajak yang berbasis sumber penerimaan
berdasarkan tahun ekonomi dan tahun pajak, yang dilaksanakan melalui dua aktivitas inti
sebagai berikut.
a. Pengelolaan penerimaan yang bersumber dari kegiatan Pengawasan Pembayaran Masa
(PPM) yaitu penerimaan pajak dalam bentuk pembayaran masa dan tahunan yang terkait
dengan aktivitas ekonomi tahun pajak berjalan (jatuh tempo penerimaan di tahun 2024).
Secara umum, penerimaan PPM diklasifikasikan berdasarkan segmentasi Wajib Pajak
sebagai berikut.
1) Penerimaan PPM Wajib Pajak Strategis, yaitu merupakan penerimaan PPM dari Wajib
Pajak Strategis yang ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Jenderal Pajak atau
dengan surat keputusan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJP.
2) Penerimaan PPM Wajib Pajak Lainnya (Berbasis Kewilayahan), yaitu merupakan
penerimaan PPM dari Wajib Pajak selain Wajib Pajak Strategis.
b. Pengelolaan penerimaan yang bersumber dari kegiatan Pengujian Kepatuhan Material
(PKM) yaitu penerimaan pajak yang bersumber dari serangkaian kegiatan pengujian
kepatuhan pelaporan dan pembayaran Wajib Pajak sebagai tindak lanjut analisis data dalam
rangka kegiatan pengawasan, pemeriksaan, penagihan, dan penegakan hukum yang
berkaitan dengan tahun pajak sebelum tahun pajak berjalan (jatuh tempo penerimaan di
tahun 2023 dan sebelumnya).
4. Program dan kegiatan yang menjadi prioritas dalam Strategi Penerimaan Pajak TA 2024 juga
dirancang berdasarkan kerangka perencanaan perbaikan kepatuhan Wajib Pajak (compliance
improvement plan), sebagai bagian dari pengelolaan risiko kepatuhan (compliance risk
management) di bidang perpajakan.
5. Program dan kegiatan pokok Strategi Penerimaan Pajak TA 2024 secara terinci dikelompokkan
sebagai berikut.
a. Program dan kegiatan pokok dalam upaya optimalisasi pencapaian penerimaan pajak
berbasis PPM (Detil program dan kegiatan pokok terlampir dalam Lampiran-1).
3

b. Program dan kegiatan pokok dalam upaya optimalisasi pencapaian penerimaan pajak
berbasis PKM (Detil program dan kegiatan pokok terlampir dalam Lampiran-2).
c. Kegiatan pendukung (Enabler Proses Bisnis) dalam upaya optimalisasi pencapaian
penerimaan pajak (Detil kegiatan pendukung (Enabler Proses Bisnis) terlampir dalam
Lampiran-3).
d. Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) Wajib Pajak yang berkontribusi besar pada penerimaan
pajak TA 2023 (Detil KLU terlampir dalam Lampiran-4).
6. Sebagai tindak lanjut atas Strategi Penerimaan Pajak TA 2024, direktorat terkait agar segera
menyusun strategi optimalisasi pencapaian target penerimaan pajak berdasarkan fungsinya
masing-masing.
7. Sebagai pelaksanaan Strategi Penerimaan Pajak TA 2024 sebagaimana diatur dalam SE-
05/PJ/2022, Kanwil dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) agar segera menyusun strategi
optimalisasi pencapaian target penerimaan pajak di unit masing-masing dengan memperhatikan
kondisi lingkungan ekonomi, sosial, dan kultural (environmental scanning) yang komprehensif di
wilayah masing-masing.
8. Strategi Penerimaan Pajak TA 2024 ini menjadi pedoman bagi Komite Kepatuhan dalam rangka
menetapkan target kinerja serta menyusun dan mengharmonisasikan kebijakan dan program
kerja di unit kerja masing-masing secara terstruktur, sistematis, dan terukur. Dalam pelaksanaan
Strategi Penerimaan Pajak TA 2024, Kanwil DJP dan KPP agar menyelaraskan dengan
ketentuan yang mengatur mengenai tugas dan fungsi serta ketentuan yang mengatur mengenai
uraian jabatan yang berlaku.
9. Kegiatan pemantauan (monitoring) dan evaluasi atas rencana dan pelaksanaan Strategi
Penerimaan Pajak TA 2024 akan dilakukan oleh direktorat terkait dan Komite Kepatuhan Kantor
Pusat DJP (KPDJP) secara periodik.
10. Unit Kepatuhan Internal pada KPDJP, Kanwil, dan KPP agar melakukan pemantauan atas
kegiatan sebagaimana pada angka 10 berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait dengan
upaya optimalisasi pencapaian target penerimaan pajak TA 2024 sebagaimana dalam nota dinas
ini.
Demikian disampaikan agar menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.

Ditandatangani secara elektronik


Suryo Utomo

Tembusan:
1. Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak
2. Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak
3. Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak

Anda mungkin juga menyukai