Bapenda DKI Jakarta bertanggung jawab atas penerimaan daerah dari sektor
pajak dan retribusi daerah menjawab tantangan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah DKI Jakarta dengan inisiasi pelaksanaan pemutakhiran data objek pajak
yang inovatif dalam program Sensus Pajak Daerah. Program sensus atau
dikenal dengan fiscl cadaster dimulai di tahun 2020 dengan skema
output/outcome sebagai kebijakan optimalisasi peningkatan penerimaan pajak
daerah.
Proses data analisis ini dilakukan dalam model diagnostic potensi mikro yang
memberikan informasi kepatuhan material dan formal wajib pajak
pada jenis pajak daerah self asssessment. Dalam prinsip pelaksanaan pajak self
assessment fungsi fiscus (aparatur perpajakan) dalam sistem ini melakukan
fungsi pengawasan dan kontrol atas pelaksanaan kewajiban perpajakan. Kendala
utama dalam pelaksanaan fungsi pengawasan adalah data yang menjadi acuan
pembanding atas pelaporan pajak yang dilakukan wajib pajak.
Survey data atribut merupakan salah satu pelaksanaan Sensus Pajak Daerah
yang bertugas dalam pengumpulan data baik sekunder dan primer (survey
lapangan) untuk membentuk data profile wajib pajak dan profile bisnis.
Dalam pelaksanaan sensus profiling objek pajak didukung oleh data spasial dan
atribut objek dan subjek pajak. Dengan demikian potensi pajak daerah sebagai
salah satu sasaran utama Sensus Pajak Daerah dapat menjawab seberapa besar
potensi pajak dan berada dimana. Tantangan terbesar dalam pelaksanaan
sensus adalah memperoleh data perpajakan yang berkualitas. Dari pengalaman
membentuk data perpajakan diperlukan proses pembentukan basis data awal
yang akan menjadi lebih valid dan tepat pada siklus pemutahiran berikutnya.
Basis data spasial dan atribut hasil dari pelaksanaan Sensus Pajak Daerah
menghasilkan data perpajakan yang dapat menggambarkan potensi pajak dari
sudut pandang mikro ekonomitrik. Analis potensi pajak memberikan symptom
adanya peluang peningkatan potensi, bukan menjadi dasar penetapan pajak
daerah.
Bapenda DKI Jakarta dalam hal ini sudah cukup berusaha dalam upaya
membangun data perpajakan yang lengkap, modern, jauh lebih bermanfaat dari
basis data sebelum pelaksanaan. Pro dan cons merupakan proses kritik
membangun yang diterima oleh tim Sensus Pajak Daerah sebagai masukan
berharga dalam prose evaluasi.
Masukan Tambahan
1. Hasil dari pelaksanaan Sensus Pajak Daerah berupa data spasial dan
atribut dapat digunakan sebagai data operasional yang memperkuat
basis data perpajakan yang ada. Perlu dilakukan pemanfaatan dan
peningkatan kualitas data perpajakan, sebagai salah satu dukungan
dalam Rencana Strategis yang mendukung Roadmap pendapatan yang
menjadi komitmen Pemprov DKI (dalam RJPMD 2018 sd 2022).