PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
akuntansi berbasis akrual secara penuh membutuhkan waktu yang tidak singkat
Keuangan.
1
2
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, tahun 2014
kas menuju akrual (cash toward accrual). Pada tahun 2015, pemerintah pusat dan
diatas bersifat terpisah (stand alone) dan memiliki database yang terpisah, namun
interaksi data baik input maupun outputnya saling berkaitan satu sama lain. Oleh
karena itu, untuk merekam suatu transaksi akuntansi, diperlukan proses entry data
sebelumnya ke dalam satu sistem aplikasi satker yang terintegrasi dengan database
yang tersentralisasi, berbasis online dan dapat terkoneksi dengan SPAN. Oleh
karena itu, pada akhir tahun 2015 pemerintah meluncurkan sebuah sistem yang
3
modul pembayaran, modul bendahara, modul aset tetap, modul akuntansi dan
Kementerian Keuangan. Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II adalah unit Eselon
II Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berada di wilayah Jawa Timur. Dalam
Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA), Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II juga
Wilayah (UAPPA-W) yang merupakan unit akuntansi pada tingkat wilayah yang
Madya Cukai Malang, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Cukai
Kediri, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean Madiun, Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya pabean Blitar, Kantor Pengawasan dan
Tipe Madya Pabean Jember, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya
Pabean Banyuwangi dan Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II sendiri sebagai
keuangan kepada Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II sesuai jadwal sebagaimana
keuangan satuan kerja tersebut untuk menjadi laporan keuangan tingkat wilayah.
beberapa permasalahan yang ditemukan, diantaranya jurnal yang telah diinput dan
diposting pada aplikasi SAKTI Modul Pelaporan tidak menghasilkan update data
pada laporan neraca, output neraca dari Modul GLP (General Ledger dan
Pelaporan) dan Modul Aset terdapat perbedaan nominal. Pada modul Aset, terdapat
aset namun saat pencatatan diinput sebagai jasa. Selain itu pada Modul Persediaan,
terjadi penyesuaian nilai persediaan yang terlalu tinggi, sebagai akibat dari
persediaan yang baru dibeli. Penggunaan aplikasi SAKTI yang kurang fleksibel
serta sangat memerlukan jaringan yang stabil untuk mendukung kinerja aplikasi
SAKTI tersebut.
tahun 2019. Sebagai bagian dari proyek pelaksanaan Piloting SAKTI di lingkungan
kerjanya telah mengikuti bimbingan teknis penerapan piloting SAKTI pada akhir
tahun 2018. Bimbingan teknis tersebut diikuti oleh Bendahara Pengeluaran, staf
Pegawai (PPABP), serta Operator Laporan Keuangan dan Aset. Pada masa
persiapan Piloting SAKTI tahun 2019, Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II
SAKTI tersebut, walaupun ditemukan beberapa kendala, salah satunya, tidak semua
aplikasi SAKTI yang telah terinstal pada Personal Komputer dan laptop dapat
Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II masih terbiasa dengan sistem sebelum
aplikasi SAKTI sehingga saat penerapan piloting SAKTI masih terdapat kesalahan
pada Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II” menarik untuk dilakukan.
1.2.Fokus Penelitian
pada tahun 2019 merupakan piloting, dimana dalam pelaksanaannya masih banyak
terdapat kekurangan. Salah satunya yang merupakan fokus penelitian ini adalah
pada kesesuaian antara laporan keuangan yang dihasilkan atas penerapan Sistem
Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) pada Kantor Wilayah DJBC Jawa
6
Akuntansi Pemerintahan.
pada Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II dan didapatkan permasalahan sebagai
berikut :
Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) pada Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur
Jawa Timur II
7
Timur II.
1. Peneliti
2. Akademisi
3. Pemerintah