Anda di halaman 1dari 8

Gambar tersebut menunjukkan bahwa tingkat kontribusi pajak daerah Kabupaten Kediri

mencapai 122,09%, pencapaian ini menunjukkan besarnya kontribusi pajak daerah


Kabupaten Kediri dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tingkat kontribusi
pajak daerah dilihat dari capaian realisasi sebesar Rp 249.540.000.000,00 dengan target
sebesar Rp 204.400.000.000,00.

Pada tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa target dan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) pada tahun 2011 sampai 2013 sebelum adanya
aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak tidak dapat mencapai target yang sudah
ditetapkan. Persentase pada tahun 2012 dan 2013 mengalami kenaikan, walaupun mengalami
kenaikan, tetapi belum dapat mencapai target yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan oleh
pelayanan pajak yang dilakukan secara manual, sistem pengelolaan data yang dilakukan
secara manual, sarana dan prasarana yang belum memadai, kurangnya sumber daya manusia,
tingkat kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak yang masih rendah, serta kurangnya sosialiasi
terhadap Wajib Pajak.

Pada tahun 2014 sampai tahun 2017 telah menggunakan aplikasi Sistem Manajemen
Informasi Objek Pajak dalam pengelolaan data Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan. Target dan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan pada tahun 2014 sampai 2017 mengalami fluktuasi. Persentase pada tahun 2014
sama dengan tahun 2013, tahun 2015 mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan oleh
perpindahan pengololaan data Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah dan penerapan Ssitem Manajemen Informasi Objek
Pajak di pemerintah daerah, kurangnya sumber daya manusia yang professional dalam
pengoperasian Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak, rendahnya kepatuhan dan
kesadaran Wajib Pajak, serta kurangnya sosialisasi terhadap Wajib Pajak. Persentase pada
tahun 2016 dan 2017 mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan Sistem
Manajemen Informasi Objek Pajak yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
memadai, sumber daya manusia yang professional, serta keptuhan dan sedaran Wajib Pajak
dalam membayar pajak. Jika dirata-rata, tingkat capaian target dan realisasi penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Kediri dari tahun 2011 hingga
2017 yaitu sebesar 97,38%.
Pada tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa terjadi fluktuasi pada target dan realisasi
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2018
sampai tahun 2022. Persentase penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan dari tahun 2018 sampai 2022, yaitu: tahun 2018 mengalami penurunan sebesar
101,45%; tahun 2019 mengalami peurunan sebesar 101,15%; tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 100,60%; tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 100,34%; tahun 2022
mengalami penurunan sebesar 96,26%. Persentase tahun 2018 sampai 2021 mengalami
penurunan, walaupun persentase turun, tetapi realisasi dapat melebihi target yang ditetapkan.
Sedangkan, pada tahun 2022 juga mengalami penurunan, realisasi tidak dapat mecapai target
yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya objek pajak baru, penyesuaian
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang mempengaruhi harga tanah dan bangunan, banyaknya
transasksi jual beli tanah, adanya penerapan regulasi penghapusan denda Pajak Bumi dan
Bangunan, serta rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Selain itu,
juga disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 dan berakhir
pertengahan tahun 2023, yang mempengaruhi kondisi perekonomian masyarakat atau Wajib
Pajak. Jika dirata-rata, tingkat capaian target dan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Kediri dari tahun 2018 hingga
2022 yaitu sebesar 99,96%.

Rumusan masalah

Rumusan masalah yang akan peneliti bahas dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengimplementasikan atau menerapkan Evaluasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak
(SISMIOP) dalam Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Badan
Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri. Agar tidak menyimpang dari judul dan isi penelitian,
maka rumusan masalah yang diambil oleh peneliti untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kontribusi Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi mahasiswa dan dapat
bermanfaat bagi pengembangan disiplin ilmu, yaitu ilmu administrasi publik dalam lingkup
administrasi pemerintahan daerah. Selain itu diharapkan dapat memperkaya kajian
kepustakaan mengenai Evaluasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dalam
Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Kontribusi Praktis
Penelitian ini bagi pemerintah daerah akan bermanfaat sebagai referensi tambahan dan
masukan bagi pemerintah daerah dan khusunya Badan Pendapatan Daerah mengenai Evaluasi
Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dalam Pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

Evaluasi
Evaluasi menurut Peraturan Perundangan No. 39 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat (3), adalah
rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil
(outcome) terhadap rencana dan standar. Kaitannya dengan penelitian ini adalah evaluasi
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif
dan valid, dimulai dari input, proses, sampai dengan output pada penerapan aplikasi Sistem
Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) berbasis online dalam pemungutan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB). objek atau sasaran yang akan di evaluasi adalah aplikasi Sistem
Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP).

Administrasi Publik
Dr.H.Amin Ibrahim (2007: 17), administrasi publik adalah seluruh upaya penyelenggaraan
pemerintah yang meliputi kegiatan manjemen pemerintah (perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pembangunan) dengan sebuah mekanisme kerja serta
dukungan sumber daya manusia.

Electronic Government (E-Government)


Menurut Keppres No. 20 Tahun 2006 Electronic Government (E-Government) adalah
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan.
Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut Mahmudi (2007: 128) adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagi upaya, pemenuhan kebutuhan
publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pajak Daerah
“Iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan
langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan
pembangunan daerah”

Pajak Bumi dan Bangunan


Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) adalah pajak atas bumi
dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau
badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan
pertambangan.

SISMIOP
sistem yang terintegrasi untuk mengolah informasi/data objek dan subjek Pajak Bumi dan
Bangunan dengan bantuan komputer sejak dari pengumpulan data (melalui pendaftran,
pendataan dan penilaian) pemberian identitas objek pajak (Nomor Objek Pajak), perekaman
data, pemeliharaan basis data, percetakan hasil keluaran (berupa Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang, Surat Tanda Terima Sementara, Daftar Himpunan Ketetapan Pajak, dan
sebagainya), pemantauan penerimaan dan pelaksanaan penagihan pajak, sampai dengan
pelayanan kepada wajib pajak melalui Pelayanan Satu Tempat.”

Fokus Penelitian
1. Penerapan dan Dampak Sistem Manajamen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dalam
Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten
Kediri (Model Teori Stufflebeam):
a. Context evaluation (evaluasi terhadap konteks).
1) Latar Belakang atau Kondisi Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB-P2) sebelum adanya aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak
(SISMIOP). 2) Strategi dan Tujuan Pemerintah dalam mengatasi permasalahan pelayanan
Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2).

b. Input evaluation (evaluasi terhadap masukan).

1) Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
2) Sarana dan Prasarana pendukung Pelayanan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
c. Process evaluation (evaluasi terhadap proses).
Implementasi atau pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB-P2) menggunakan aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak
(SISMIOP).
d. Product evaluation (evaluasi terhadap hasil).
1) Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2) Strategi Pemerintah untuk meningkatkan Pelayanan Pemungutan Pajak Bumi dan


Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

2. Faktor pendukung dan penghambat Penerapan Sistem Manajamen Informasi Objek Pajak
(SISMIOP) dalam Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-
P2) di Kabupaten Kediri.

a. Faktor Pendukung
1) Internal (dari badan/instansi)
b. Faktor Penghambat
1) Internal (dari badan/instansi)

2) Eksternal (dari wajib pajak/masyarakat)


Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pendapatan
Daerah Kabupaten Kediri berupa wawancara.
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder yang
dimaksud adalah dokumentasi atau arsip, yaitu: Buku Baku Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan

Fenomena atau Peristiwa


Sumber data ini didapat penulis ketika penulis melakukan observasi di badan terkait.
Fenomena atau peristiwa tersebut, yaitu:
a. Penerapan dan Dampak Sistem Manajamen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dalam
Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Badan
Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri.

b. Faktor pendukung dan penghambat Evaluasi Sistem Manajamen Informasi Objek Pajak
(SISMIOP) dalam Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-
P2) di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri.

Ketetapan dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2011 - 2017


Tabel tersebut menjelaskan bahwa tingkat efektivitas target dan realisasi Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Kediri sebelum menggunakan aplikasi Sistem Manajemen Informasi
Objek Pajak, pada tahun 2011 sampai tahun 2013 mampu melebihi target yang ditetapkan,
yaitu mencapai: 113,83%;136,91%; dan 130,63%. Sedangkan tingkat efektivitas target dan
realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kediri pada saat penerapan dan setelah
menggunakan aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak, pada tahun 2014 sampai
tahun 2017 mampu melebihi target yang ditetapkan, yaitu mencapai: 126,86%; 106,55%;
116,22%; dan 183,30%. Jika dirata-rata, tingkat efektivitas capaian target dan realisasi
penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kediri dari tahun 2011 hingga 2022, yaitu
sebesar 133,47%.
Ketetapan dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2018 - 2022
Tabel tersebut menjelaskan bahwa tingkat efektivitas target dan realisasi Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Kediri pada tahun 2018 sampai tahun 2022 mampu melebihi target yang
ditetapkan, yaitu mencapai: 105,32%; 117,08%; 116,35%; 120,69%; dan 145,59%. Jika
dirata-rata, tingkat efektivitas capaian target dan realisasi penerimaan Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Kediri dari tahun 2018 hingga 2022, yaitu sebesar 121,08%.

Tabel 10 menjelaskan bahwa pengaruh kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan terhadap Pendapatan Asli Daerah sebelum menggunakan aplikasi Sistem
Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP), pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
mengalami fluktuasi. Dimulai dari tahun 2011 kontribusinya sebesar 31,46%. Pada tahun
2019 mengalami kenaikan sebesar 32,44%. Pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
25,19%. Sedangkan pengaruh kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
terhadap Pendapatan Asli Daerah pada saat penerapan dan setelah menggunakan aplikasi
Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP), pada tahun 2014 sampai dengan
tahun 2017 mengalami penurunan, yaitu: tahun 2004 penurunan sebesar 20,09%; tahun 2015
penurunan sebesar 19,71%; tahun 2016 penurunan sebesar 19,30%; dan tahun 2017
penurunan sebesar 13,14%. Jika dirata-rata kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan terhadap
Pendapatan Asli Daerah tahun 2011 hingga 2017 sebesar 23,04%.

Tabel 11 menjelaskan bahwa pengaruh kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan terhadap Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2022
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Dimulai dari tahun 2018 kontribusinya sebesar
15,38%. Pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 16,90%. Pada tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 15,87%. Pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 16,01%.
Kemudian, pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 12,33%. Jika dirata-rata
kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 15,29%.
Berdasarkan tabel 10 dan tabel 11, dapat disimpulkan bahwa, pengaruh kontribusi Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebelum menggunakan aplikasi Sistem
Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD),
berkontribusi cukup. Walaupun berkontribusi cukup terhadap Pendapatan Asli Daerah,
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan tidak dapat mencapai target
yang ditetapkan. Pengaruh kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
saat penerapan aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD), berkontribusi sedang. Walaupun berkontribusi sedang, pada
awal penerapan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak, penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan masih belum mencapai target yang diinginkan.
Sedangkan, pengaruh kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan setelah
menggunakan aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD), berkontribusi kurang. Walaupun berkontribusi kurang,
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dapat melebihi target yang
ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) berpengaruh
positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena Pajak Bumi dan Bangunan
merupakan salah satu pendapatan daerah dari sektor pajak daerah. Jika disimpulkan, naik
turunnya Pajak Bumi dan Bangunan sangat berkaitan dengan naik turunnya Pendapatan Asli
Daerah.

Anda mungkin juga menyukai