Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI MENINGKATKAN PENGENDALIAN PEKERJAAN ORGANISASI

Dibuat oleh : TOYIB, S.Far.,Apt


: DWI CAHYO, S.IP
: NUR HANDAYANI, S.Sos, M.Si
: SITTI HADIJAH SAKA, SE
: PAISAL, SE

Abstrak : Kinerja Sumber Daya Manusia yang maksimal diharapkan terwujudnya sumber daya yang
unggul sesuai dengan visi dan misi instansi terkait. Hal yang melatarbelakangi penelitian diantara kedua
instansi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Raja Ampat dengan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Raja Ampat adalah mempunyai kesamaan dalam Pelayanan Publik tapi berbeda
dalam segi tingkatan dan tupoksinya
Kata Kunci : “ PENGUATAN STRATEGI PENGENDALIAN PEKERJAAN DI INSTANSI DENGAN
MELAKUKAN PERBANDINGAN MELALUI ANALISIS KASUS KINERJA INSTANSI
LAIN ”.

PENDAHULUAN
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat, Dinas Penanaman
Modal dan PTSP Kabupaten Raja Ampat dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Raja Ampat telah mengikuti penilaian kinerja unit penyelenggara pelayanan publik
oleh Kementrian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia pada Tahun 2022.

PEMBAHASAN (ASPEK PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK)


a. Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Raja Ampat
1. Kebijakan Pelayanan
Standar Pelayanan (lengkap); Maklumat Pelayanan (lengkap); Survei Kepuasan Masyarakat
(lengkap).
2. Profesionalisme SDM
Kompetensi Pegawai (kurang lengkap); Aturan Perilaku dan Kode Etik (lengkap); Budaya
Pelayanan (lengkap).
3. Sarana Prasarana
Tempat Parkir (lengkap); Ruang Tunggu (ada); Toilet Khusus Pengguna (tdk ada); Sarana
Prasarana bagi pengguna layanan yang berkebutuhan khusus (ada); Ruang Laktasi/Nursery (tdk
ada); Arena Bermain Anak (tdk ada); Kantin (tdk ada); Fotocopy (ada); Toko ATK (tdk ada);
Front Office (ada).
4. Sistem Informasi Pelayanan Publik
Sistem Informasi Elektronik (lengkap); Sistem Non Elektronik (kurang lengkap dipublikasi);
Pemutakhiran Data (kurang lengkap).
5. Konsultasi dan Pengaduan
Sarana Konsultasi (ada); Sarana Pengaduan (ada).
6. Inovasi (yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan)
Inovasi yang dimiliki unit pelayanan berupa suatu aplikasi digital (masih dalam tahap
pembuatan).
b. Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil Kabupaten Raja Ampat
1. Kebijakan Pelayanan
Standar Pelayanan (tidak lengkap/FKP kurang lengkap); Maklumat Pelayanan (lengkap); Survei
Kepuasan Masyarakat (kurang lengkap).
2. Profesionalisme SDM
Kompetensi Pegawai (kurang lengkap); Aturan Perilaku dan Kode Etik (lengkap); Budaya
Pelayanan (lengkap).
3. Sarana Prasarana
Tempat Parkir (lengkap tapi kurang luas); Ruang Tunggu (ada); Toilet Khusus Pengguna (tdk
ada); Sarana Prasarana bagi pengguna layanan yang berkebutuhan khusus (tdkada); Ruang
Laktasi/Nursery (ada); Arena Bermain Anak (ada); Kantin (tdk ada); Fotocopy (ada); Toko ATK
(tdk ada); Front Office (ada).
4. Sistem Informasi Pelayanan Publik
Sistem Informasi Elektronik (tdk lengkap/tidak ada alamat website); Sistem Non Elektronik
(lengkap); Pemutakhiran Data (kurang lengkap).
5. Konsultasi dan Pengaduan
Sarana Konsultasi (ada); Sarana Pengaduan (ada).
6. Inovasi (yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan)
Inovasi yang dimiliki unit pelayanan berupa suatu aplikasi digital (belum ada).

HASIL PENILAIAN
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia, Nomor 1035 Tahun 2022 tentang Hasil Pemantauan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pelayanan Publik di Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah Tahun 2022 :
a. DPMPTSP Kabupaten Raja Ampat mendapatkan Nilai Indeks : 3,21 (Kategori B-);
b. Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil Kabupaten Raja Ampat mendapatkan Nilai Indeks : 3,15
(Kategori B-)

KESIMPULAN
Hal yang melatarbelakangi penelitian kasus kinerja diantara kedua instansi Dinas Penanaman Modal
dan PTSP Kabupaten Raja Ampat dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Raja
Ampat adalah pernah bersama-sama mengikuti kegiatan penilaian kinerja Pelayanan Publik oleh
Kemeterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia pada tahun 2022.
PENGENDALIAN PEKERJAAN MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL

Dibuat oleh : TOYIB, S.Far.,Apt


: DWI CAHYO, S.IP
: NUR HANDAYANI, S.Sos, M.Si
: SITTI HADIJAH SAKA, SE
: PAISAL, SE

Abstrak : Tuntutan dan kebutuhan akan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) khususnya
oleh pemerintah melalui pemerintah melalui electronic Goverment (e-Gov) dalam rangka meningkatkan
pelayanan publik, partisipasi, implementasi, evaluasi dan transparansi dalam pelaksanaan pembangunan di
era demokratis, otonomi daerah dan desentralisasi sebagai tuntutan reformasi.
Kata Kunci : “ PENGUATAN PENGENDALIAN PEKERJAAN INSTANSI DENGAN MELAKUKAN
PERBANDINGAN MELALUI ANALISIS KASUS PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI INSTANSI LAIN ”.

PENDAHULUAN
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan merupakan upaya menjaga kerja dan kinerja agar
tetap berada pada jalur yang ditentukan. Pengendalian tersebut terdapat pada indikator mutu,
jumlah maupun waktu. Didalam kinerja pelayanan publik, pengendalian pelaksanaan kegiatan
juga merupakan upaya untuk menjaga dan sekaligus menegakkan akuntabilitasi pelaksanaan
kegiatan.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)


c. Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Raja Ampat
7. Tingkat Penggunaan IT
Cukup maksimal , hal ini dikarenakan Sumber Daya Manusia tentang pemahaman IT atau
Tenaga Ahli yang memiliki kompetensi atau memiliki pengetahuan di bidang sistem elektronik
atau teknologi informasi.
8. Pengembangan Penggunaan IT
Sudah optimal, bisa dilihat dari aplikasi SICANTIK (Aplikasi Cerdas Layanan Terpadu) dan
OSS-RBA (Online Single Submission Risk Based Approach-Risk Bassed Approach).
9. Perluasan Penggunaan IT untuk jejaring dengan stakeholder
Cukup optimal, dilihat pengoperasian aplikasi OSS-RBA (Online Single Submission Risk Based
Approach-Risk Bassed Approach) bisa dari rumah maupun tempat lainnya selain kantor terkait.
d. Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil Kabupaten Raja Ampat
7. Tingkat Penggunaan IT
Cukup maksimal , hal ini dikarenakan Sumber Daya Manusia tentang pemahaman IT atau
Tenaga Ahli yang memiliki kompetensi atau memiliki pengetahuan di bidang sistem elektronik
atau teknologi informasi.
8. Pengembangan Penggunaan IT
Sudah optimal, bisa dilihat dari aplikasi SIAK (Sistem Informasi Pelayanan Administrasi
Kependudukan) dan IKD (Identitas Kependudukan Digital).
9. Perluasan Penggunaan IT untuk jejaring dengan stakeholder
Cukup optimal, dilihat pengoperasian aplikasi SIAK (Sistem Informasi Pelayanan Administrasi
Kependudukan) dan IKD (Identitas Kependudukan Digital) bisa dari rumah maupun tempat
lainnya selain kantor terkait.

FAKTOR STRATEGIS KINERJA PELAYANAN PUBLIK BERBASIS IT


a. Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Raja Ampat
1. Kebijakan
Memiliki SK. Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati.
2. SDM
Sumber Daya Manusia (SDM), hampir sepenuhnya memiliki wawasan mengenai pemahaman
tentang IT.
3. Software dan Hardware
Sudah optimal hanya saja secara kuantitas masih terbatas, sehingga dapat mengganggu pelayanan
dan berdampak pada tingkat kepuasan masyarakat.
b. Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil Kabupaten Raja Ampat
1. Kebijakan
Memiliki Sk. Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati.
2. SDM
Sumber Daya Manusia (SDM), hampir sepenuhnya memiliki wawasan mengenai pemahaman
tentang IT.
3. Software dan Hardware
Sudah optimal hanya saja secara kuantitas masih terbatas, sehingga dapat mengganggu pelayanan
dan berdampak pada tingkat kepuasan masyarakat.

KESIMPULAN
Hal yang melatarbelakangi penelitian kasus pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) diantara kedua instansi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Raja Ampat dengan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Raja Ampat adalah karna pernah bersama-sama
mengikuti kegiatan penilaian kinerja Pelayanan Publik oleh Kemeterian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia pada tahun 2022.

Anda mungkin juga menyukai